Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PELAYANAN KLINIS

GONORE

No. Dokumen PPK-001/YANKES-TEBET/UKP

PPK No. Revisi 01

Tanggal Terbit 4 JULI 2022


Halaman 3 Halaman

PUSKESMAS dr. Myrna


KECAMATAN Kantjananingrat
TEBET NIP:196405301989112001

1. Definisi Gonore adalah semua penyakit yang disebabkan oleh Neisseria


Gonorrhoeae. Penyakit initermasuk Penyakit Menular Seksual (PMS) yang
memiliki insidensi tinggi. Cara penularan gonore terutama melalui genital-
genital, orogenital ana no-genital, namun dapat pula melalui alat mandi,
thermometer dan sebagainya (gonore genital dan ekstragenital). Daerah
yang paling mudah terinfeksi adalah mukosa vagina wanita sebelum
pubertas
2. Kode ICD X A54.9 Gonococcal Infection Unspecified
3. Anamnesa Keluhan:
(Subjektif) 1. Pada pria: Keluhan tersering adalah kencing nanah.
Gejala diawali oleh rasa panas dan gatal di distal uretra, disusul dengan
disuria, polakis uria dan keluarnya nanah dari ujung uretra yang kadang
disertai darah. Selain itu, terdapat perasaan nyeri saat terjadi ereksi.
Gejala terjadi pada 2-7 hari setelah kontak seksual. Apabila terjadi
prostatitis, keluhan disertai perasaan tidak enak di perineum dan
suprapubis, malaise, demam, nyeri kencing hingga hematuri, serta retensi
urin dan obstipasi

2. Pada Wanita: Gejala subyektif jarang ditemukan dan hampir tidak pernah
didapati kelainan obyektif. Wanita umumnya dating setelah terjadi
komplikasi atau pada saat pemeriksaan antenatal atau KB. Keluhan yang
sering menyebabkan wanita datang ke dokter adalah keluarnya cairan
hijau kekuningan dari vagina, disertai dengan disuria, dan nyeri abdomen
bawah. Keluhan selain di daerah genital yaitu: rasa terbakar di daerah
anus (proktitis), mata merah pada neonates dan dapat terjadi keluhan
sistemik (endokarditis, meningitis, dsb pada gonore diseminata - 1% dari
kasus gonore)

Faktor resiko
1. Berganti-ganti pasangan seksual
2. Homoseksual dan Pekerja Seks Komersial (PSK)
3. Wanita usia pra pubertas dan menopause lebih rentan terkena gonore
4. Bayi dengan ibu menderita gonore
5. Hubungan seksual dengan penderita tanpa proteksi (kondom)
4. Pemeriksaan Pemeriksaan Fisik
Hal. 1 dari 3 hal. PPK Gonore
Fisik dan 1. Tampak eritema, edema, dan ektropion pada orifisium uretra eksterna,
penunjang 2. Duh tubuh mukopurulen
sederhana 3. Pembesaran KGB inguinal uni atau bilateral.
(objektif) 4. Proktitis, tampak daerah anus eritema, edema dan tertutup pus
mukopurulen.
5. Pada Pria:
Pemeriksaan rectal toucher dilakukan untuk memeriksa prostat:
Pembesaran prostat dengan konsistensi kenyal, nyeri tekan dan bila
terdapat abses akan teraba fluktuasi
6. Pada Wanita:
Pemeriksaan in speculo dilakukan apabila wanita tersebut sudah menikah.
Pada pemeriksaan tampak serviks merah, erosi dan terdapat secret
mukopurulen

Pemeriksaan Penunjang:
Pemeriksaan laboratorium khusus Gonore
5. Penegakan Diagnosis Klinis
Diagnostik Diagnosis klinis dapat di tegakkan dengan anamnesa, pemeriksaan fisik, dan
(assesment) pemeriksaan penunjang

Klasifikasi:
Berdasarkan susunan anatomi genitalia pria dan wanita:
1. Uretritis gonore
2. Servisitis gonore (pada wanita)

Diagnosis Banding:
1. Infeksi Saluran Kemih
2. Faringitis
3. Uretritis herpes simpleks
4. Arthritis inflamasi dan septik
5. Konjungtivitis, endokarditis, meningitis dan uretritis non gonokokal

Diagnosis Banding : -

Komplikasi :
1. Infeksi saluran kemih berulang
6. Penatalaksanaan Penatalaksanaan
(Plan) Pemberian farmakologi dengan antibiotik: Azitromisin Kaplet 1 gr Dosis
tunggal dan Sefiksim tablet 400 mg Dosis tunggal

Konseling dan Edukasi


Memberitahukan pasien untuk tidak melakukan kontak seksual hingga
dinyatakan sembuh dan menjaga kebersihan genital
7. Kriteria Rujukan Apabila pengobatan di atas tidak menunjukkan perbaikan dalam jangka
waktu 2 minggu, penderita dirujuk ke dokter spesialis karena kemungkinan
terdapat resistensi obat
8. Sarana dan 1. Lampu sorot
Prasarana 2. Tempat tidur ginekolog
3. Sarung tangan
4. Alat pemeriksaan in spekulo
5. Objek glass
Hal. 2 dari 3 hal. PPK Gonore
6. Kapas aplikator
7. Kertas lakmus pH
8. Kursi periksa genital
9. Laboratorium untuk pemeriksaan gram
9. Prognosis 1. Ad vitam : Bonam
2. Ad functionam : Bonam
3. Ad sanationam : Bonam

10. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


HK.01.07/MENKES/1186/2022 Tentang Panduan Pelayanan Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
11. Rekam Historis
Tanggal mulai
No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan
1 Referensi Keputusan Menteri Kesehatan 4 Juli 2022
Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/1186/2022

Hal. 3 dari 3 hal. PPK Gonore

Anda mungkin juga menyukai