OLEH :
D.0078 Nyeri kronis Setelah dilakukan perawatan Manajemen Nyeri Untuk mengetahui nyeri atau
3x24 jam diharapkan nyeri Observasi keluhan yang dirasakan oleh
berkurang. Tingkat Nyeri 1. Identifiksi lokasi, karakteristik, pasien, mempermudah latihan
- Kemampuan menuntaskan durasi, frekuensi, kualitas,
fisik, agar tidak terjadi
aktivitas meningkat. intensitas nyeri.
- Keluhan nyeri menurun. 2. Identifiksi skala nyeri. kesalahan dalam komunikasi
- Ekspresi meringis atau 3. Identifikasi respon nyeri non dan prosedur, serta agar
grimace berubah menjadi verbal. mempermudh perawatan.
tidak grimace. 4. Identifiksi yang memperberat
- Skala nyeri menurun dari 5 dan memperingan nyeri.
menjadi 3. 5. Identifikasi pengetahuan dan
keyakinan tentang nyeri.
Terapeutik
1. Berikan teknik nonfarmakologis
unrtuk mengurangi ras nyeri
(mis.TENS, hipnosis, akupresur,
terapi musik, biofeedback, terapi
pijat, aromaterpi, teknik
imajinasi terbimbing, kompres,
hangat/dingin, terapi bermain.
2. Kontrol lingkungan yang
memperberat nyeri (mis. Suhu
ruangan,pencahyaa n,
kebisingan).
3. Fasilitasi istirahat dan tidur.
4. Pertimbangkan jenis dan sumber
nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri.
Edukasi
1. Jelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri.
2. Jelaskan strategi meredakan
nyeri.
3. Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri.
4. Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat.
5. Anjurkan teknik nonfamakologis
untuk mengurangi rasa nyeri.
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu.
D.0111 Defisit pengetahuan Setelah dilakukan perawatan Edukasi Kesehatan Untuk meningkatkan
3x24 jam diharapkan Observasi pengetahuan pasien mengenai
penegtahuan meningkat. 1. Identifikasi kesiapan dan keluhan yang dirasakan serta
Tingkat Pengetahuan kemampuan menerima agar mempermudh perawatan.
- Perilaku yang diajarkan informasi.
sudah sesuai anjuran. 2. Identifikasi faktor- faktor
- Kemampuan menjelaskan
pengetahuan tentang yang dapat meningkatkan
Osteoarthritis meningkat. dan menurunkan motivasi
- Perilaku sudah sesuai perilaku hidup bersih dan
dengan pengetahuan yang sehat.
telah diajarkan. Terapeutik
1. Sediakan materi dan media
pendidikan kesehatan.
2. Jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai kesepakatan.
3. Berikan kesempatan untuk
bertanya.
Edukasi
1. Jelaskan faktor resiko yang
dapat mempengaruhi
kesehatan.
2. Ajarkan perilaku hidup bersih
dan sehat.
3. Ajarkan strategi yang dapat
digunakan untuk
meningkatkan perilaku hidup
bersih dan sehat.
3 D.0080 Ansietas Setelah dilakukan tindakan Reduksi Ansietas Untuk mengurasi tingkat
keperawatan selama …x… jam, Observasi kecemasan yang dirasakan
diharapkan rasa cemas yang 1. Monitor tanda – tanda ansietas pasien pasca melakan
dirasakan pasien berkurang. (verbal dan nonverbal) tindakan perawatan.
Dengan kriteria hasil : Terapeutik
Tingkat Ansietas 1. Temani pasien untuk mengurangi
kecemasan
1. Pasien tidak mengalami
2. Pahami situasi yang membuat
gelisah dan tegang
ansietas
berlebih
3. Gunakan pendekatan yang tenang
2. Pasien memiliki
dan meyakinkan
dukungan sosial yang
4. Motivasi mengidentifikasi situasi
memadai
yang memicu kecemasan
3. Frekuensi nadi (60-
Edukasi
100x/menit)
1. Anjurkan keluarga untuk
4. Pernafasan (12-20x/menit)
tetap bersama pasien, jika
5. Perilaku tegang dan
perlu
gelisah menurun
2. Anjurkan mengungkapkan
perasaan dan persepsi
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian obat
antiansietas, jika perlu
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan merupakan sebuah fase dimana perawat
melaksanakan rencana atau intervensi yang sudah dilaksanakan sebelumnya.
Berdasarkan terminologi SIKI, implementasi terdiri atas melakukan dan
mendokumentasikan yang merupakan tindakan khusus yang digunakan
untuk melaksanakan intervensi (Tim Pokja SLKI DPP PPNI, 2018).
5. Evaluasi
Evaluasi keperawatan berdasarkan adalah fase kelima dan terakhir
dalam suatu proses keperawatan. Proses evaluasi dalam asuhan keperawatan
didokumentasikan dalam SOAP (subjektif, objektif, assesment, planing
(Achjar, 2010) Evaluasi keperawatan terhadap pasien dengan masalah nyeri
dilakukan dengan menilai kemampuan pasien dalam merespon rangsangan
nyeri diantaranya (S.Andarmoyo, 2013) :
a. Pasien melaporkan adanya penurunan rasa nyeri
b. Meningkatkan kemampuan fungsi fisik dan psikologis yang dimiliki
pasien
c. Mampu melakukan teknik penanganan nyeri non farmakologis
d. Mampu menggunakan terapi yang diberikan untuk mengurangi nyeri
DAFTAR PUSTAKA
Osteoarthritis
Tulang rawan
Membrane synovial Kerusakan tulang rawan
Ansietas Kurangnya
Gangguan Mobilitas
informasi
Fisik
kesehatan
Defisit
pengetahuan