0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan4 halaman
Surat Al-Humazah, Al-Quraisy, dan Al-Ma'un turun untuk mengingatkan manusia agar tidak sombong dengan harta, menyembah Allah sebagai pencipta keamanan, dan mengingatkan agar shalat dilakukan ikhlas tanpa riya dan bersedia membantu orang lain.
Surat Al-Humazah, Al-Quraisy, dan Al-Ma'un turun untuk mengingatkan manusia agar tidak sombong dengan harta, menyembah Allah sebagai pencipta keamanan, dan mengingatkan agar shalat dilakukan ikhlas tanpa riya dan bersedia membantu orang lain.
Surat Al-Humazah, Al-Quraisy, dan Al-Ma'un turun untuk mengingatkan manusia agar tidak sombong dengan harta, menyembah Allah sebagai pencipta keamanan, dan mengingatkan agar shalat dilakukan ikhlas tanpa riya dan bersedia membantu orang lain.
1. kecelakaanlah bagi Setiap pengumpat lagi pencela, 2. yang
mengumpulkan harta dan menghitung-hitung* 3. Dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya,4. sekali-kali tidak! Sesungguhnya Dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah.5. dan tahukah kamu apa Huthamah itu? 6. (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan, 7. yang (membakar) sampai ke hati. 8. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka, 9. (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang. (al-Humazah: 1-9)
*Maksudnya mengumpulkan dan menghitung-hitung harta yang karenanya
Dia menjadi kikir dan tidak mau menafkahkannya di jalan Allah. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari ‘Utsman dan Ibnu ‘Umar bahwa ‘Utsman dan Ibnu ‘Umar berkata: “Masih segar terngiang di telinga kami bahwa ayat ini (al-Humazah : 1-2) turun berkenaan dengan Ubay bin Khalaf, seorang tokoh Quraisy yang kaya raya, yang selalu mengejek dan menghina Rasul dengan kekayaannya.” Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari as-Suddi bahwa ayat ini (al-Humazah 1-3) turun berkenaan dengan al-Akhnas bin Syariq yang selalu mengejek dan mengumpat orang. Ayat tersebut turun sebagai teguran terhadap perbuatan seperti itu. Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari seorang suku Riqqah bahwa ayat ini (al_Humazah: 1-3) turun berkenaan dengan Jamil bin ‘Amir al-Jumhi, seorang tokoh musyrik yang selalu mengejek dan menghina orang. Diriwayatkan oleh Ibnul Mundzir yang bersumber dari Ibnu Ishaq bahwa Umayyah bin Khalaf selslu mencela dan menghina Rasulullah apabila berjumpa dengannya. Maka Allah menurunkan ayat ini (al-Humazah: 1-9) sebagai ancaman siksa yang sangat dasyat terhadap orang-orang yang mempunyai anggapan dan berbuat seperti itu.
Sumber: asbabunnuzul, KHQ.Shaleh dkk
Asbabun nuzul surah al-Quraisy
1. karena kebiasaan orang-orang Quraisy,2. (yaitu) kebiasaan mereka
bepergian pada musim dingin dan musim panas. 3. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka’bah). 4. yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan. (Quraisy: 1-4)
*Orang Quraisy biasa Mengadakan perjalanan terutama untuk berdagang
ke negeri Syam pada musim panas dan ke negeri Yaman pada musim dingin. dalam perjalanan itu mereka mendapat jaminan keamanan dari penguasa-penguasa dari negeri-negeri yang dilaluinya. ini adalah suatu nikmat yang Amat besar dari Tuhan mereka. oleh karena itu sewajarnyalah mereka menyembah Allah yang telah memberikan nikmat itu kepada mereka. Diriwayatkan oleh al-Hakim dan lain-lain, yang bersumber dari Ummu Hani’ binti Abi Thalib bahwa Rasulullah saw bersabda, “Allah mengutamakan kaum Quraisy dengan tujuh perkara…”sampai akhir hadits. Di dalam hadits tersebut disebutkan : “…. Diturunkan satu surat khusus berkenaan dengan mereka (kaum Quraisy), dan di dalam surat tersebut tidak disebut kaum lain”, yaitu surat 106 Quraisy ayat 1-4.
Sumber: asbabunnuzul, KHQ.Shaleh dkk
Asbabun nuzul surah al- maa’un
“4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, 5. (yaitu) orang-orang
yang lalai dari shalatnya,6. orang-orang yang berbuat riya*, 7. dan enggan (menolong dengan) barang berguna*. (surat al-Maa’uun: 4-7) * Riya ialah melakukan sesuatu amal perbuatan tidak untuk mencari keridhaan Allah akan tetapi untuk mencari pujian atau kemasyhuran di masyarakat. ** Sebagian mufassirin mengartikan: enggan membayar zakat. Diriwayatkan oleh Ibnul Mundzir dari Tharif bin Abi Thalhah yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas bahwa ayat ini (4-7) turun berkenaan dengan kaum munafikin yang suka mempertontonkan sholat (ria) kepada kaum Mukminin dan meninggalkannya apabila tidak ada yang melihatnya serta menolak memberikan bantuan ataupun pinjaman. Ayat ini (4-7) turun sebagai peringatan kepada orang-orang yang berbuat seperti itu.