Anda di halaman 1dari 1

LEAFLET PENYULUHAN PERIKANAN

Nomor : 001/2022

PEMILIHAN KEMASAN PRODUK PERIKANAN


Penyusun: Muhammad ihsan jais,A.Md.Pi

 Nilai gizi
 Pernyataan khusus (susu, babi, makanan bayi, pemanis
buatan, pengganti asi, bahan tambahan, bahan iradiasi)
 Klaim diusahakan sedekat mungkin dengan fakta untuk
menjaga integritas brand
 Barcode

Kemasan sebagai bahan pelindung dan pembatas


terhadap lingkungan dapat membantu melindungi mutu produk
selama distribusi, menambah ketertarikan konsumen terhadap
produk (tampilan fisik), dan mempermudah pemberian
informasi mengenai produk. Kemasan yang langsung
berhubungan dengan produk disebut sebagai kemasan primer.
Ada berbagai jenis kemasan yaitu dari kertas (termasuk karton),
plastik, metal seperti aluminium atau stainless steel, komposit
(campuran), dan foil berupa lapisan tipis baik dari metal seperti
Ikan merupakan salah satu bahan makanan berprotein aluminium atau plastik. Dari berbagai jenis kemasan tersebut
tinggi, ikan mempunyai peranan yang sangat dominan, karena plastik semakin mendominasi karena dapat dibentuk dalam
secara nasional baik produksi maupun konsumsi hasil perikanan berbagai ukuran dan bentuk sesuai kebutuhan, ringan, kuat
sangat tinggi. Tetapi ikan adalah bahan pangan yang mudah sekaligus fleksibel.
rusak, sehingga sering terjadi kemunduran mutu produk dan Kemasan primer untuk produk ikan ditentukan oleh jenis
harga jual. Tingginya tingkat konsumsi ikan di Indonesia, yang produk yang hendak dikemas. Kemasan untuk ikan curah
diiringi dengan besarnya produksi budidaya ikan, perlu berbeda dengan ikan di tingkat eceran. Untuk ikan segar curah,
diimbangi dengan pengolahan dan pengemasan produk kemasan berupa wadah yang terbuat dari plastik Polyetilen
perikanan. (HDPE) densitas tinggi memberikan berbagai kemudahan yaitu
Pengemasan bertujuan untuk melindungi produk, kuat sekaligus ringan, mudah dibersihkan dan tahan terhadap
penyimpanan, informasi dan promosi produk serta pelayanan bahan-bahan kimia. HDPE dapat dipakai untuk mengemas
kepada konsumen. Pengemasan produk perikanan ini sejalan beragam bobot ikan beserta es untuk pendingin untuk jarak
dengan factor kunci dalam konsep industrialisasi perikanan distribusi yang cukup jauh. Untuk ikan bentuk fillet yang
yaitu peningkatan nilai tambah (value added), efesiensi dan dikemas dalam wadah PE, harus disusun dengan tumpukan tipis
daya saing (bargaining position), dimana ke-tiga factor tersebut dan diberi pembatas plastik. Kemasan dari plastik polystiren
akan mampu mendorong terciptanya iklim usaha yang positif sulit dibersihkan dan dipakai ulang, sedangkan stirofoam
sebagai upaya dalam meningkatkan pendapatan dan memiliki kelemahan tidak kuat dan mudah pecah.
kesejahteraan masyarakat.
Menurut Undang – Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Referensi:
Pangan, hal yang wajib disampaikan dalam kemasan pangan http://thi.fp.unsri.ac.id/index.php/posting/63
antara lain :
http://www.foodreview.biz/preview.php?view2&id=56105
1. Ijin edar http://www.kkp.go.id
2. Merek dagang
3. Nama produk
4. Daftar bahan yang digunakan atau komposisi
5. Berat/isi
6. Nama dan alamat yang memproduksi
7. Tanggal, bulan dan tahun kadaluarsa
8. Keterangan tentang halal

Secara umum di Indonesia, beberapa keterangan lain yang


sebaiknyaadadalamkemasan :
 Petunjuk penyimpanan
 Petunjuk penggunaan

Anda mungkin juga menyukai