Integrasi Normatif
Integrasi Normatif
Integrasi adalah suatu pola yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat,
namun tidak serta merta memberikan perhatian khusus pada perbedaan ras tersebut. Hak
dan kewajiban yang berkaitan dengan ras seseorang hanya terbatas pada bidang tertentu
saja. Dalam hal ini tidak berkaitan dengan bidang pekerjaan atau status yang diraih dengan
usaha. Integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam
masyarakat menjadi satu kesatuan. Unsur yang berbeda tersebut meliputi perbedaan
kedudukan sosial, ras, etnik, agama, bahasa, nilai dan norma.Sedangkan menurut John
Lewis Gillin dan John Philip Gillin atau biasa disebut Gillin, integrasi sosial adalah suatu
bagian dari proses yang terjadi akibat adanya perbedaan baik berupa fisik, emosional,
budaya dan perilaku.Sementara apa yang dimaksud dengan integrasi menurut Michael
Banton adalah sebuah pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam
masyarakat tetapi tidak memberikan makna yang berarti pada adanya perbedaan ras
tersebut.Sehingga integrasi sosial dapat disimpulkan sebagai proses pembauran, atau
penyesuaian yang berupa suatu pola hubungan terhadap suatu perbedaan berupa fisik,
emosional, budaya, ras, dan perilaku di masyarakat yang menjadi satu kesatuan.
Integrasi Normatif
Integrasi normatif merupakan integrasi yang diakibatkan dari adanya kesepakatan bersama
dalam menentukan norma-norma yang berlaku di masyarakat, misalnya membuat
kesepakatan tidak akan menyerang atau berperang satu sama lain.
Integrasi Fungsional
Sesuai dengan namanya, integrasi fungsional merupakan integrasi yang terjadi akibat
adanya fungsi-fungsi tertentu di dalam masyarakat. Setiap kelompok mempunyai fungsinya
masing-masing, sehingga masyarakat berintegritas karena saling bergantung untuk
memenuhi kebutuhan satu sama lain.
Integrasi Koersif
Integrasi koersif merupakan integrasi yang terjadi berdasarkan kekuasaan yang dimiliki
penguasa, di mana adanya pihak lain (yang berkuasa atau berwenang) yang mendorong
terjadinya integrasi atau dengan paksaan.
Faktor Pendukung dan Penghambat Integrasi Sosial
2. Besar atau kecilnya kelompok, di mana semakin kecil suatu kelompok atau
semakin sedikit anggotanya maka semakin cepat integrasinya,
3. Mobilitas daerah atau wilayah, semakin tinggi mobilitas suatu daerah atau
wilayah, maka akan semakin lambat integrasinya.