A. Latar belakang
Makanan awetan dari bahan hewani adalah makanan yang dibuat dari sumber daya alam
hewani yang sudah melalui proses pengolahan yang tepat sesuai dan dikemas dengan baik-baik
menggunakan pengawet maupun tidak sehingga mempunyai umur Simpan yang lebih panjang.
Melimpahnya bahan baku yang berbahan dasar sumber daya alam hewani tentu menjadi
peluang yang cukup besar untuk memilih wirausaha di bidang ini. Setiap daerah mempunyai
sumber daya alam hewani, artinya hampir di setiap daerah pun bisa berpeluang mempunyai
wirausaha berbasis sumber daya alam hewani. Dukungan berbagai pihak akan lebih
mempercepat pengembangan makanan awetan dari bahan hewani ini, baik dukungan dari
pemerintah pusat melalui kebijakannya pemerintah daerah melalui sarana dan prasarana yang
mendukung pihak swasta dan masyarakat pada umumnya.
Jenis usaha makanan awetan dari bahan hewani ini sebaiknya disesuaikan dengan
ketersediaan jenis sumber daya alam hewani yang ada didaerahnya masing-masing, sehingga
berbasis bahan baku lokal hal ini akan menekan harga pokok produksi dari produk tersebut
karena bahan baku tidak memerlukan biaya transportasi. Pengembangan produk makanan dapat
dilakukan dengan melakukan beberapa prinsip pengolahan pengemasan yang baik dan
modifikasi. Modifikasi dilakukan untuk beberapa tujuan diantaranya memberikan variasi rasa
dan bentuk, memperpanjang usia produk agar lebih awet dan meningkatkan tingkat higine
produk. Modifikasi dapat dilakukan terhadap bahan baku proses dan tampilan produk akhir,
modifikasi bahan dapat dilakukan untuk menghasilkan citarasa dan aroma yang baru atau untuk
pemanfaatan bahan baku yang ada di daerah sekitar.
Modifikasi proses dapat dilakukan untuk menghasilkan tekstur makanan yang berbeda
dan untuk meningkatkan keawetan serta higine dari produk. Modifikasi tampilan dapat dilakukan
dengan pembentukan makanan penambahan hiasan dan pengemasan.
Pengembangan makanan awetan dari makanan hewani terbagi pada dua bagian yaitu
bagian pengembangan pengolahannya dan pengemasan
1. Pengolahan
Sumber daya alam hewani sangat mudah rusak sehingga dalam pengolahan
diperlukan metode untuk mengawetkannya.
Pengemasan
Kemasan makanan berfungsi menjaga agar produk tetap heejin dan awet mudah
dikonsumsi dan mudah didistribusikan.
Kemasan yang melekat pada produk disebut sebagai kemasan primer kemasan
sekunder berisi beberapa kemasan primer yang berisi produk kemasan untuk
distribusi disebut kemasan tersier.
Kemasan juga berfungsi melindungi produk makanan dari benturan yang dapat
menyebabkan kerusakan pada bentuk dan isi kemasan.
Perhitungan biaya produksi produk pada dasarnya sama untuk jenis apapun begitu
pula dengan makanan awetan dari bahan hewani, hanya sedikit perbedaannya
biasanya jika makanan awetan dari bahan hewani pengambilan marginnya lebih
besar karena biaya operasional dan resikonya juga lebih besar, biaya yang harus
dimasukkan kedalam perhitungan penentuan harga pokok produksi yaitu biaya
investasi, biaya tetap seperti (listrik, air, penyusutan alat atau gedung dan lain
lain). Serta biaya tidak tetap bahan baku (Tenaga Kerja dan overhead)
Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku baik
bahan baku utama, bahan tambahan maupun bahan kemasan semua bahan tersebut
adalah komponen yang akan menentukan harga pokok produksi suatu produk.
Setelah dapat ditentukan harga pokok produksi bisa ditentukan harga jual,
harga jual ini ditentukan dengan mempertimbangkan juga harga
kompetitor dan besaran margin yang ingin diraih oleh perusahaan.
Pemasaran merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk mencapai
tujuan usaha dalam rangka mendapatkan laba yang direncanakan.
Jenis produk
Persaingan produk
Kebutuhan pasar
Tujuan pemasaran
dan hal lain yang berhubungan dengan produk itu sendiri seperti harga jual
,kualitas dan kemasannya.
Produk
Price
Pada produk makanan awetan dari bahan hewani yang dicontohkan pada
bab ini penetapan harga didasarkan pada harga pokok produksi dan
harga produk pesaing.
Place
Produk makanan awetan dari bahan hewani yang dijadikan contoh pada
bab ini dapat dijual di pusat oleh-oleh, di tempat wisata atau di restoran
di tempat wisata.
Promosi