Anda di halaman 1dari 14

IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBINAAN WAWASAN KEBANGSAAN BAGI

GENERASI MUDA

BRAVELLY S. RUNTUWAROW
WELSON Y. ROMPAS
ALDEN LALOMA

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Implementasi Wawasan Kebangsaan
bagi Generasi Muda. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif
kualitatif dengan fokus penelitian yang digunakan menurut teori dari Ripley dan
Franklin tentang; tingkat kepatuhan pada ketentuan yang berlaku, lancarnya
pelaksanaan rutinitas dan tiadanya persoalan, terwujudnya kinerja dan dampak
yang dikehendaki. Infoman penelitian adalah aparatur Badan Kesatuan Bangsa
dan politik Daerah Provinsi Sulawesi Utara, anggota Komite Nasional Pemuda
Indonesia Provinsi Sulawesi Utara dan mewakili Generasi Muda. Proses
pengumpulan data yaitu dengan melakukan wawancara dan dokumentasi. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi program pembinaan wawasan
kebangsaan bagi generasi muda yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik Daerah Provinsi Sulawesi Utara mendukung kebijakan serta
mematuhi seluruh ketentuan yang berlaku, Implementasi program pembinaan
wawasan kebangsaan sejauh ini berjalan dengan baik namun terdapat masalah
anggaran dalam penyelenggaran program karena anggaran untuk pelaksanaan
program wawasan kebangsaan dialihkan untuk penanganan covid-19 sehingga
beberapa program belum berjalan dengan maksimal. Dampak negatif dari
kurangnya pembinaan wawasan kebangsaan yaitu terdapat tindak kriminalitas,
maraknya persoalan yang mengatas namakan keagaman yang sebagian besar
bersumber dari generasi muda serta banyak anak muda tidak paham ideologi
Negara, tokoh-tokoh sejarah nasional, serta kegemaran menggunakan produk
asing dibandingkan produk-produk dalam negeri.

Kata Kunci : Implementasi, Pembinaan, Wawasan Kebangsaan, Generasi


Muda.
PENDAHULUAN bergantinya dua corak perlawanan dan
perjuangan lokal hingga akhirnya
Masa depan harapan bangsa ada
membentuk sebuah lembaga wadah,
ditangan generasi muda, sebagaimana
atau organisasi perjuangan yang
kelangsungan hidup bangsa dan Negara
dipelopori oleh kaum pemuda. Salah
yang ditentukan oleh generasi muda
satu wadah pemuda Indonesia yang
yang berkualitas. Perbedaan pandangan
terhimpun dalam sebuah organisasi
dan pemahaman pada perspekif
ialah dengan terciptanya KNPI sebagai
kehidupan bangsa dan Negara oleh
jawaban atas segala persoalan bangsa
generasi muda saat ini dengan generasi
lebih khusus kaum muda untuk
sebelunya disebabkan pada keadaan
membawa bangsa Indonesia pada
dan kondisi yang berbeda jauh dalam
sebuah perubahan. KNPI ialah wadah
hal memper juangkan dan
resmi satu-satunya tempat berkumpul
mempertahankan kemerdekaan bangsa
dan berhimpun para pemuda terdapat
Indonesia. generasi muda saat ini tidak
pada UU No. 17 Tahun 2013.
terlibat langsung pada perjuangan
Dengan adanya organisasi KNPI
bangsa merebut dan mempertahankan
menjadi harapan agar pemuda
bangsa Indonesia sehingga wawasan
Indonesia dapat terkoordinir dengan
kebangsaan bagi generasi muda saat ini
baik untuk sebuah kemajuan bangsa
dinilai kurang dihayati.
agar mampu memberi perubahan dari
Awal pergerakkan organisasi
hal ekonomi maupun politik.
pemuda Indonesia didasari pada
Pembinaan dan penidikan ideologi
sumpah pemuda. organisasi yang
panacasila juga merupakan peran
dibentuk oleh pemuda Indonesia
KNPI.
dibentuk berdasarkan ideologi masing-
Kehadiran kemajuan teknologi
masing organisasi pemuda pada masa
informasi serta komunikasi yang begitu
itu yang bersifat kedaerahan.
pesat memberikan peranan yang positif
Berdasarkan sejarahnya, sejak adanya
terhadap perkembangan kehidupan
kebangkitan nasional yang dirintis
manusia. Namun demikian tidak hanya
oleh pemuda Indonesia kala itu, KNPI
pengaruh positif saja yang didapat di
adalah sebuah kelanjutan dari sejarah
era teknologi informasi ini namun
perjuangan pemuda Indonesia pada
banyak sekali pengaruh negatif yang
masa kolonialisme. Awal dari
melunturkan rasa kebanggaan dan cinta
kebangkitan nasional adalah dari
pada tanah air bangsa, menurunkan
akhlak dan moral, menurunkan rasa sendiri ataupun lewat program
persatuan dan kesatuan dalam diri kerjasama mitra organisasi masyarakat
generasi muda. Sehingga pemahaman dengan lembaga nirlaba, unsure
publik sangat penting untuk diklaim Pemerintahan maupun non
oleh seluruh daerah, terutama usia yang pemerintahan yang melibatkan forum
lebih muda. Jadi harus ada upaya untuk dialog niralaba, aktivis masyarakat dan
menanamkan, mengembangkan, dan pemuda, dan melaksanakan pembinaan
mengikuti pengetahuan umum daerah kerukunan antar umat beragama dan
setempat baik melalui pelatihan atau peningkatan kohesivitas masyarakat.
pengajaran lokal dan sekolah. Selain dari pada itu, untuk menunjang
Selanjutnya, usia yang lebih muda pelaksanaan kegiatan memperkuat
memiliki benteng yang kokoh untuk karakter bangsa Pemerintah Pusat
mengimbangi kehadiran patriotisme melalui Forum Pembauran Kebangsaan
Indonesia. (FPK).
Wawasan kebangsaan sangat Mengingat Permendagri No 71
penting untuk dibina kepada generasi Tahun 2012 tentang Pedoman
muda karena rentan sekali tindakan- Pendidikan Wawasan Nasional.
tindakan kriminal dilakukan oleh anak- Pengetahuan publik secara sederhana
anak muda maka Badan Kesbangpolda adalah pandangan dan iklim negara
Sulut membuat banyak hal diantaranya Indonesia yang menitikberatkan pada
melakukan sosialisasi kepada generasi solidaritas dan kejujuran negara dan
muda tentang bela negara, revolusi kehormatan daerah berdasarkan UUD
mental, dan kesadaran hukum,pentas 1945, Pancasila, dan Bhinneka
seni, lomba cipta, seminar, talk show, Tunggal Ika dan NKRI. Dalam
diskusi peningkatan wawasan menanggulangi persoalan yakni
kebangsaan di Radio ataupun televisi memudarnya semangat wawasan
maupun tabloid dalam rangka kebangsaan yang berdampak terjadinya
peningkatan wawasan kebangsaan pada disorientasi, perpecahan, konflik, dan
generasi muda. tindakan anarkis maka Pemerintah

Berbagai upaya yang dilakukan Provinsi Sulawesi Utara mengeluarkan

untuk menumbuhkan penghayatan Keputusan Gubernur Sulawesi Utara

nilai-nilai pada pancasila, penguatan No 368 Tahun 2016 tentang

wawasan kebangsaan baik dilaksanakan Pembentukan Kelompok Kerja


Penguatan Pusat Pendidikan
Kebangsaan Provinsi Sulawesi Utara. beberapa video di media sosial yang
Perangkat yang menyelenggarakan menujukkan anak muda tidak hafal
pembinaan wawasan kebangsaan pancasila, tidak tau lagu daerah, lagu
adalah Badan Kesbangpolda Sulut. wajib nasional, dsb. Generasi muda
Dengan didasarkan misi Kesbangpolda tidak lagi tertarik pada pendidikan
Sulut yang salah satu poinnya wawasan kebangsaan karena sudah
menyatakan “Memperkokoh Kesadaran terganggu dengan hal negatif di era
Kesatuan dan Persatuan Nasional, digital ini sehingga pendidikan karakter
Ideologi Negara serta komitmen kepada yang berwawasan kebangsaan mulai
Negara Kesatuan Republik Indonesia”, terbengkalai. Maka dari itu wawasan
Badan Kesbangpolda Sulut mempunyai kebangsaan sangat penting untuk dibina
program yang dilaksanakan setiap pada generasi muda, agar dapat
tahun yang berkoordinasi dengan dinas membentuk generasi muda yang sehat
pendidikan turun langsung ke sekolah- jasmaninya dan rohaninya. Namun, jika
sekolah dan juga ke kampus-kampus. pendidikan wawasan kebangsaan tidak
Di masa pandemi saat ini dilakukan, pemuda akan gagal
teknologi seperti gadget semakin sering mengingat cara hidup mereka sebagai
digunakan, apalagi generasi muda individu Indonesia. Selain itu, akan
merupakan pengguna teknologi membingkai watak kemandirian yang
informasi paling banyak. Sehingga menyebabkan sikap apatis antara cara
budaya asing begitu mudah untuk berperilaku sanak saudara. Dengan
diakses bahkan menjadi trenddi media kebebasan, orang tidak akan secara
sosial (Intagram, Facebook, Twitter, teratur merenungkan kehadiran negara
Tiktok, dll). Generasi muda kehilangan mereka. Generasi muda dapat
jati diri bahkan hampir melupakan mengatasi setiap persoalan, seperti seks
budaya dan adat istiadat yang ada. bebas, penggunaan narkotika, dan zat

Banyak anak muda lebih mengangumi terlarang lainnya. Memang, justru


artis Korea bahkan fanatik terhadap masalah itu jelas terlihat. Dampaknya
budaya korea. Dapat dilihat pada ada ribuan calon ASN provinsi
generasi muda yang gemar memakai Sulawesi Utara yang gagal dalam

pakaian minim dan terbuka bahkan seleksi kompetensi yang salah satu
mempertontonkannya di sosial media, materinya yakni tes wawasan
hal itu jelas bertolak belakang dengan kebangsaan ini menandakan bahwa
budaya yang ada. Bahkan beredar generasi muda kurang mendapatkan
pengajaran dan pembinaan karakter penerapan untuk menyediakan sumber
wawasan kebangsaan dan rasa cinta daya yang memadai termasuk waktu,
tanah air. Sangat ditekankan bahwa kebijakan yang akan dilaksanakan
banyak anak muda percaya bahwa didasarkan pada hubungan sebab akibat
masalah ini adalah masalah umum dan yang dapat diandalkan, apakah perlu
normal di kalangan remaja. Berawal dilakukan integrasi dari sumber daya
dari landasan permasalahan tersebut, yang ada, berapa banyak hubungan
para kreator tertarik untuk mengupas kausal menjadi, apakah sebuah
judul eksplorasi tersebut, khususnya hubungan kecil saling bergantung,
Implementasi Program Pembinaan dalam pendalaman sebuah kesepakatan
Wawasan Nasional Generasi Muda. tujuan, bahwa tugas telah dirinci dan
ditempatkan dalam urutan yang benar,
TINJAUAN PUSTAKA komunikasi dan koordinasi yang
PENELITIAN TERDAHULU sempurna, mereka yang memiliki
Adapun penelitian terdahulu kekuasaan otoritas dapat menuntut dan
yang digunakan yaitu: mencapaiketaatan yang sempurna.

Penelitian yang dilakukan oleh Penelitian selanjutnya oleh

Anggi Chrisye Piteradja, di bimbing Yosua A. Mandolang, di bimbing oleh

oleh Masje Silija Pangkey dan Joyce Florence D. J. Lengkong dan Salmin

Jacinta Rares (2017) dengan judul Dengo (2019) yang berjudul

Implementasi Program Jaminan Hari Implementasi Program Keluarga

Tua Di Badan Penyelenggara Jaminan Harapan di Kecamatan Ranoyapo

Sosial Ketenaga kerjaan Kota Manado. Kabupaten Minahasa Selatan.

Penelitian ini bertujuan adalah untuk Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui bagaimana pelaksanaan meningkatkan, mensejahterakan

program pensiun di kota Manado. Jenis Keluarga Penerima Manfaat melalui

metode yang digunakan dalam akses pendidikan, pelayanan kesehatan,

penelitian ini adalah penelitian kesejahteraan sosial, dan mengurangi

kualitatif dengan indikator terukur beban pengeluaran serta meningkatkan

yaitu; jaminan situasi lingkungan luar keluarga pendapatan masyarakat miskin

organisasi oleh sebuah badan pelaksana dan rentan, menciptakan perubahan

atau lembaga tidak akan menjadi perilaku dan kemandirian Keluarga

persoalan besar, sebagaimana Penerima Manfaat dalam mengakses


layanan kesehatan dan pendidikan serta
mengurangi kemiskinan dan benar memuaskan.
ketidaksetaraan, mempromosikan Kemudian implementasi menurut teori
manfaat produk dan layanan keuangan Jones (Mulyadi, 2015:45): “Those
formal kepada Keluarga Penerima Activities directed toward putting a
Manfaat. program into effect” yaitu proses
Selanjutnya penelitian yang mewujudkan program hingga
dilakukan oleh Martha Waba yang memperlihatkan hasilnya, dan menurut
dibimbing oleh Alden Laloma dan Very Horn dan Meter: “Those actions by
Y. Londa (2014) dengan judul public and private individual(or
Pengaruh Globalisasi Informasi group) that are achievement or
Terhadap Kehidupan Sosial dan Budaya objectives set forth in prior policy” yaitu
Generasi Muda (Suatu Studi di SMA tindakan yang dilakukan oleh
Negeri 1 Beo Kabupaten Kepulauan pemerintah.
Talaud). Diperoleh hasil bahwa dengan Ekawati (Taufik dan Isril,
adanya teknologi informasi dan 2013:136) menyatakan bahwa definisi
komunikasi memicu perkembangan implementasi secara eksplisit
globalisasi yang begitu pesat dan mencakup tindakan oleh
berdampak bagi generasi muda. Bukan individu/kelompok privat (swasta) dan
hanya dampakk positif tetapi jugaa publik yang langsung pada pencapaian
dampakk negatif. Dampak negatif dari serangkaian tujuan terus menerus dalam
adanyaa globalisasi terhadap generasi keputusan kebijakan yang telah
muda yaitu tatanan kehidupan ditetapkan sebelumnya.
tradisional menjadi tatanan kehidupan Selanjutnya pendapat dari
yang modern. Sehingga budaya bangsa Grindle (Mulyadi, 2015:47) menyatakan
kurang dikenal generasi muda. implementasi merupakan proses umum
tindakan administratif yang dapat
KONSEP TEORI diteliti pada tingkat program tertentu.
Konsep Implementasi Sedangkan Horn (Tahir, 2014:55),
Menurut Lister yang menyatakan implementasi sebagai
dikemukakan Taufik dan Isril, tindakan-tindakan yang dilakukan oleh
(2013:136): “Implementasi sebagai baik individu- individu/pejabat-pejabat
sebuah hasil, maka implementasi atau kelompok-kelompok pemerintah
menyangkut tindakan seberapa jauh atau swasta yang diarahkan pada
arah yang telah diprogramkan itu benar- pencapaian tujuan-tujuan yang telah
digariskan dalam kebijakan. 2. Pemahaman para pelaksana harus
Berdasarkan pendapat para ahli mampu menjalankan program sesuai
dapat disimpulkan bahwa implementasi dengan petunjuk teknis dan petunjuk
adalah serangkaian tindakan yang pelaksana agar tujuan yang
dilakukan setelah suatu kebijakan diharapkan dapat tercapai.
dibuat. Implementasi adalah cara agar 3. Penerapan atau Penggunaan Perlu
tujuan dari suatu kebijakan dapat adanya pembuatan prosedur kerja
tercapai. yang jelas agar program kerja dapat
berjalan sesuai dengan program
Konsep Implementasi Program
kegiatan sehingga tidak bersamaan
Implementasi Program
dengan program lainnya.
merupakan suatu proses yang sangat
penting ketika berbicara penerapan Konsep Pembinaan
program baik itu yang bersifat sosial Pembinaan menurut Widjaya
atau dalam dunia pendidikan. dalam Bukharis (2012) adalah suatu
Implementasi program merupakan proses atau pengembangan yang
lakang-langkah pelaksanaan kegiatan mencakup urutan-urutan pengertian,
dalam upaya mencapai tujuan dari diawali dengan mendirikan kebutuhan
program itu sendiri, Jones (dalam Arif memelihara pertumbuhan tersebut yang
Rohman 2009: 101-102) menyebutkan disertai usaha-usaha perbaikan,
implemetasi program merupakan salah menyempurnakan dan
satu komponen dalam suatu kebijakan. mengembangkan. Menurut Hidayat,S
Implementasi program merupakan dalam Alfatawy (2012) pembinaan
upaya yang berwenang untuk adalah suatu usaha yang dilakukan
mencapai tujuan. Menurut Charles O. dengan sadar, berencana, teratur dan
Jones (Siti Erna Latifi Suryana, 2009: terarah untuk meningkatkan sikap dan
28) ada tiga pilar aktivitas dalam keterampilan anak didik dengan
mengoperasikan program yaitu : tindakan-tindakan, pengarahan,
1. Pengelolaan Struktur oganisasi yang pembimbingan, pengembangan dan
jelas diperlukan dalam stimulasi dan pengawasan untuk
mengoperasikan program sehingga mencapai suatu tujuan.
tenaga pelaksana dapat terbentuk
dari sumber daya manusia yang Konsep Wawasan Kebangsaan

kompeten dan berkualitas. Wawasan berasal dari kata


mawas di dalam bahasa Jawa bermakna dikehendaki
memandang atau melihat. Sedangkan Peneliti melakukan komunikasi
untuk wawasan kebangsaan ini secara langsung dengan orang-orang
mempunyai pengertian sudut pandang yang dianggap menguasai, memahami,
seseorang mengenai diri serta tanah air dan tau serta dapat memberi
ialah sebagai negara kepulauan serta informasitentang sasaran penelitian
sikap bangsa Indonesia pada diri sendiri dengan narasumber sebagai berikut:
dan juga lingkungan itu dengan 1. Plt. Sekretariat Badan selaku
mengutamakan persatuan serta kesatuan Kepala Bidang Bina Ideologi dan
wilayah di dalam penyelenggaraan Wawasan Kebangsaan dan Karakter
hidup berbangsa, bernegara serta Bangsa (1 Orang)
bermasyarakat. 2. Kepala Sub Bidang Bina Ideologi
dan Kebangsaan (1 Orang)
METODE PENELITIAN 3. Kepala Sub Bidang Pembinaan
Penelitian ini menggunakan Karakter Bangsa (1 Orang)
metode penelitian deskriptif dengan 4. ASN Bidang Bina Ideologi,
pendekatan kualitatif. Penelitian ini Wawasan Kebangsaan dan Karakter
menggunakan metode deskriptif Bangsa (2 Orang)
kualitatif karena akan memberikan Penulis akan mengkaji data melalui
gambaran tentang permasalahan teori analisa data yang dikemukakan
melalui analisis dengan menggunakan oleh MiIes dan Huberman, yang akan
pendekatan ilmiah sesuai dengan dijelaskan sebagi berikut:
keadaan yang sebenarnya. 1. Reduksi data
Pijakan teori yang menjadi 2. Penyajian data
fokus penelitian ini yaitu menurut teori 3. Kesimpulan & verifikasidata
Ripley dan Franklin dalam Alfatih
(2010:51-52) menjelaskan tiga konsep HASIL DAN PEMBAHASAN
yang penunjang yang mempengaruhi Program Pembinaan Wawasan
keberhasilan implementasi, antara lain: Kebangsaan merupakan salah satu
1. Tingkat kepatuhan pada ketenuan program yang dilaksanakan oleh bidang
yang berlaku bina ideologi dan wawasan kebangsaan
2. Lancarnya pelaksanaan rutinitas dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
tiadanya persoalan Daerah Provinsi Sulawesi Utara yang
3. Terwujud kinerja dan dampak yang ditujukan bagi generasi muda di
Provinsi Sulawesi Utara. Program dan modul peningkatan pemahaman
pembinaan wawasan kebangsaan ini penghayatan 4 pilar kebangsaan, 2)
merupakan suatu program yang melaksanakan kegiatan peningkatan
bertujuan untuk memperkuat wawasan pemahaman dan penghayatan 4 pilar
kebangsaan serta menanamkan rasa kebangsaan yang diikuti kepala desa
cinta dan bangga terhadap Negara utusan dari 15 Kabupaten/Kota serta
Kesatuan Republik Indonesia. pengurus partai politik yang dibuka
Untuk mengkaji secara lebih oleh Gubernur Sulawesi Utara, 3)
baik suatu implementasi kebijakan melaksanakan orientasi serta
publik maka perlu diketahui variabel- peningkatan pemahaman dan
variabel yang mempengaruhinya, antara penghayatan 4 pilar kebangsaan yang
lain: diikuti oleh peserta yang berasal dari
siswa SMA/SMK utusan 15
Tingkat kepatuhan pada ketenuan
Kabupaten/Kota, 4) melaksanakan
yang berlaku
pentas seni, lomba cipta dalam upaya
Berdasarkan hasil penelitian,
peningkatan wawasan kebangsaan
diketahui bahwa implementasi program
generasi muda, melaksanakan lomba
pembinaan wawasan kebangsaan yang
dan pentas/festival kesenian daerah
dilaksanakan oleh aparatur Badan
yang diikuti oleh berbagai sanggar seni
Kesatuan Bangsa dan Politik Daerah
se-Provinsi Sulawesi Utara, 5)
Provinsi Sulawesi Utara telah diberikan
melaksanakan seminar, talk show,
tugas untuk menjaga dan membina
diskusi peningkatan wawasan
Ideologi Negara yaitu Pancasila. Hal ini
kebangsaan di radio dan TV, 6)
dengan dibentuknya bidang khusus
melaksanakan pembinann dan
yaitu Bidang Bina Ideologi dan
peningkatan kapasitas aparatur, 7)
Wawasan Kebangsaan. Badan Kesatuan
melaksanakan pembinaan Forum
Bangsa dan Politik Daerah Provinsi
Pembaruan Kebangsaan (FPK).
Sulawesi Utara mematuhi seluruh
Disisi lain aparatur tetap
ketentuan yang berlaku mengenai
mengupayakan program pembinaan
program tersebut, sehingga
wawasan kebangsaan dengan
implementasi kebijakan berjalan sesuai
mengaktifkan Forum Pembauran
dengan ketentuan yang berlaku sejak
Kebangsaan (FPK). Kehadiran FPK
awal. Program yang dijalankan berupa;
sangat dibutuhkan untuk kebutuhan
1) melakukan penyusunan dokumen
NKRI yang sangat rentan terhadap
konflik. Perlu pembauran antar suku setahun dan belum dapat dilaksanakan
agar fanatisme kesukuan tidak memicu dengan maksimal, dikarenakan
konflik. Sekecil apapun persoalan sosial keterbatasan anggaran dimana dana
harus segera terselesaikan agar tidak yang seharusnya digunakan untuk
menjadi besar. Pembauran kebangsaan program pembinaan wawasan
adalah proses pelaksanaan kegiatan kebangsaan dialokasikan untuk
integrasi anggota masyarakat dari penanganan covid-19 dan itupun
berbagai ras, suku, etnis, melalui pelaksanaan kegiatannya hanya sebatas
interaksi sosial dalam bidang bahasa, sosialisasi secara daring yang dinilai
adat istiadat, seni budaya, pendidikan, kurang efektif. Untuk kegiatan lain
dan perekonomian untuk mewujudkan seperti lomba cipta, pentas seni, belum
kebangsaan Indonesia tanpa harus dapat dilaksanakan. Belum lagi adanya
menghilangkan identitas ras, suku, dan masalah dari segi dana yang belum
etnis yang ada dalam kerangka NKRI. mencukupi kegiatan diluar kantor
sehingga program-program yang
Lancarnya pelaksanaan rutinitas dan
dilaksanakan belum menjangkau
tiadanya persoalan
generasi muda yang ada pedesaan
Berdasarkan hasil penelitian,
apalagi di wilayah perbatasan.
diketahui bahwa implementasi program
Pembinaan wawasan kebangsaan hanya
pembinaan wawasan kebangsaan sejauh
dilaksanakan pada generasi muda yaitu
ini berjalan dengan baik namun setelah
siswa dan mahasiswa diperkotaan
pandemi covid-19 yang berdampak
khususnya di Kota Manado padahal
pada daerah kita, implementasi
penanaman dan penguatan karakter
program belum dilaksanakan dengan
kebangsaan bagi generasi muda di
maksimal. Perihalnya, terdapat kendala
pedesaan dan wilayah perbatasan sangat
dalam pelaksanaan rutinitas fungsi pada
penting untuk dilakukan mengingat
program pembinaan wawasan
paham dan doktrin berbeda yang
kebangsaan bagi generasi muda pada
dengan mudahnya dapat masuk
tahun 2020 dan 2021 pada saat pandemi
mengancam rasa nasionalisme generasi
covid-19 sehingga pelaksanaan
muda.
program pembinaan wawasan
kebangsaaan bagi generasi muda yang Terwujud kinerja dan dampak yang
seharusnya dilakukan kurang lebih 20 dikehendaki
kali hanya dilakukan 3 kali dalam Berdasarkan hasil penelitian,
implementasi program pembinaan Ideologi dan Wawasan Kebangsaan.
wawasan kebangsaan bagi generasi 2. Implementasi program pembinaan
muda belum memberikan dampak yang wawasan kebangsaan sejauh ini
optimal mengingat proses pelaksanaan berjalan dengan baik namun setelah
program ini yang belum banyak pandemi covid-19 terdapat masalah
menjangkau generasi muda di Sulawesi anggaran dalam penyelenggaran
Utara, Ditambah lagi maraknya program wawasan kebangsaan
persoalan yang mengatasnamakan karena anggaran untuk pelaksanaan
keagamaan serta terdapat masalah program wawasan kebangsaan
tindak kriminalitas yang sebagian besar dialihkan untuk penanganan covid-
bersumber dari generasi muda. Serta 19 sehingga beberapa program
kebanyakan generasi muda nampaknya belum berjalan dengan maksimal.
kurang memahami ideologi Negara dan 3. Kurangnya pembinaan dan
kelima sila Pancasila, serta tokoh-tokoh penguatan wawasan kebangsaan
sejarah nasional. Bahkan kebanyakan pada generasi muda berdampak pada
anak muda lebih gemar menggunakan maraknya persoalan yang
produk asing dibandingkan produk- mengatasnamakan keagamaan, serta
produk dalam negeri. terdapat masalah tindak kriminalitas
yang sebagian besar bersumber dari
PENUTUP generasi muda. Serta banyak anak
Kesimpulan muda yang tidak tau ideologi Negara

Berdasarkan hasil penelitian dan kelima sila Pancasila, serta

yang dilakukan mengenai Implementasi tokoh-tokoh sejarah nasional. Bahkan

Program Pembinaan Wawasan kebanyakan anak muda lebih gemar

Kebangsaan bagi Generasi Muda, maka menggunakan produk asing

dapat ditarik kesimpulan sebagai dibandingkan produk- produk dalam

berikut: negeri.

1. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik


Daerah Provinsi Sulawesi Saran
mendukung kebijakan yang ada serta Berdasarkan kesimpulan yang

berupaya mematuhi seluruh diperoleh dari hasil penelitian dan

ketentuan yang berlaku mengenai pembahasan dari Implementasi


pelaksanaan program di bidang Bina Program Pembinaan Wawasan
Kebangsaan bagi Generasi Muda, maka
penulis mengemukakan beberapa saran Alfian, T. 2014. Penanaman Nilai
agar program pembinaan wawasan Wawasan Kebangsaan dan
kebangsaan berjalan lebih baik lagi di Patriotisme Melalui
masa mendatang. Adapun saran-saran Pembelajaran Sejarah di SMA
tersebut antara lain: Negeri 1 Wonosari Klaten. E-
1. Mengikuti pendidikan dan pelatihan Journal UNY. Hal. 9-10..
(diklat) bela negara dan wawasan
Amin, M.M. 2011. Pendidikan
kebangsaan bagi Aparatur Sipil
Karakter Anak Bangsa.
Negara di Badan Kesatuan Bangsa
Jakarta:Baduose Media Jakarta.
dan Politik Daerah Provinsi Sulawesi
Utara. Mengikuti pelatihan teknis Aviyah, E., & F. Muhammad. 2014.

bidang TIK bagi Aparatur Sipil Religiusitas, Kontrol Diri dan

Negara di Badan Kesatuan Bangsa Kenakalan Remaja. Jurnal

dan Politik Daerah Provinsi Sulawesi Psikologi Indonesia. Vol 3. No

Utara. 02. Hal 126- 129.

2. Melaksanakan program pembinaan Ivancevich, M. 2008. Perilaku dan


wawasan kebangsaan bagi generasi Manajemen Organisasi, Jilid 1
muda dengan memanfaatkan media dan 2Jakarta : Erlangga.
sosial seperti lomba cipta, pentas Kaelan. 2010. Pendidikan Pancasila.
seni, seminar, sosisalisasi, dan talk Yogyakarta: Paradigma.
show.
Kansil S.T. 2011. Empat Pilar
3. Melaksanakan pembinaan dan
Berbangsa dan Bernegara.
penguatan wawasan kebangsaan bagi
Jakarta: PT Rineka Cipta.
generasi muda yang berada di
kabupaten/kota hingga bagi generasi KBBI, 2016. Kamus Besar Bahasa
muda yang ada di pedesaan. Indonesia (KBBI). [Online]
available at:
DAFTAR PUSTAKA http://kbbi.web.id/pusat,.

Alfatih, A. 2010. Implementasi Mahbubi, M. 2012. Pendidikan


Kebijakan dan Pemberdayaan Karakter: Implementasi Aswaja
Masyarakat. Bandung : Unpad Sebagai Nilai Pendidikan
Press. Karakter. Yogyakarta: Pustaka
Ilmu.
Mandolang, Y.A., Lengkong, F.D.J., & Penyingkapan-Diri, Perilaku
Dengo, S. 2019. Implementasi Seksual, dan Penyalahgunaan
Program Keluarga Harapan di Narkoba. Jurnal Psikologi
Kecamatan Ranoyapo Universitas Gadjah Mada. No
Kabupaten Minahasa Selatan. 1. Hal 61-72.”
Jurnal Ilmu Administrasi, Vol. 5
Soegito, A. 2013. Nasionalisme,
Nomor 79.
Wawasan Kebangsaan, dan
Mulyadi, D. 2015a. Perilaku Organisasi Pembinaan Karakter Bangsa.
dan Kepemimpinan Pelayanan. Semarang: Widya Karya
Bandung: Alfabeta. Utama.

Mulyadi, D. 2015b. Studi Kebijakan Sugiyono. 2014. Metode Penelitian


Publik, dan Pelayanan Publik, Pendidikan Pendekatan
Bandung:Alfabeta hlm 129-133 Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Munip, A. 2012. Menangkal
Radikalisme Agama di Sekolah. Taufik, M., & Isril. 2013. Implementasi
Jurnal Pendidikan Islam. VolI. Peraturan Daerah Badan
No 2. Hal160-181. Permusyawaratan Desa. Jurnal
Kebijakan Publik, Volume 4,
Nuryanti. 2014. Penanaman Wawasan
Nomor 2.
Kebangsaan di Pondok
Pesantren Melalui Pembelajaran Waba, M., Laloma, A., & Londa, V.Y.
Sejarah. Dalam Majalah Ilmiah 2014. Pengaruh Globalisasi
Pawiyatan. No 1. Hal 129. Informasi Terhadap Kehidupan
Sosial dan Budaya Generasi
Piteradja, A.C., Pangkey, M.S., &
Muda (Suatu Studi di SMA
Rares, J.J. 2017. Implementasi
Negeri 1 Beo Kabupaten
Program Jaminan Hari Tua Di
Kepulauan Talaud). Jurnal Ilmu
Badan Penyelenggara Jaminan
Administrasi, Vol. 4 Nomor 5.
Sosial Ketenaga kerjaan Kota
Manado. Jurnal Ilmu Widodo. 2013. Analisis Kebijakan
Administrasi, Vol. 4 Nomor 49. Public: Konsep dan Aplikasi
Analisis Proses Kebijakan
Purnomowardani., Dewanti, A., &
Public. Malang: Bayu Media.
Koentjoro. 2000.
Wildan, D. 2009. Pendidikan Wawasan
Kebangsaan di Era Reformasi
Gelombang Kedua Untuk
Mewujudkan Visi Indonesia
2025. Jurnal Sekretariat Negara
RI. No 14. Hal150

Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan


Karakter. Jakarta: Kencana
Prenada MediaGrup.

Sumber-sumber lain:

Keputusan Gubernur Sulawesi Utara


Nomor 368 Tahun 2016 tentang
Pembentukan Kelompok Kerja
Penguatan Pusat Pendidikan
Kebangsaan Provinsi Sulawesi
Utara.
Peraturan Menteri Dalam Negeri
Republik Indonesia Nomor 71
Tahun 2012 tentang Pedoman
Pendidikan Wawasan
kebangsaan.

Anda mungkin juga menyukai