WHAT IF ANALYSIS
DISUSUN OLEH:
RIO ALFERO
1944290026
FAKULTAS TEKNIK
JAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
Aspek kesehatan dan keselamatan kerja menjadi hal yang sangat penting untuk
diperhatikan oleh suatu instansi atau perusahaan karena dampak kecelakaan kerja akan
berimbas pada citra perusahaan dan menurunkan citra perusahaan di mata klien, media,
Filosofi dasar keselamatan dan kesehatan kerja atau disingkat dengan K3 adalah
lingkungan tempat kerjanya. bila semua bentuk potensi bahaya telah dikendalikan dan
memenuhi batas standar aman, maka akan memberikan kontribusi terciptanya kondisi
lingkungan kerja yang aman, sehat, dan proses produksi menjadi lancar, yang pada
akhirnya akan dapat menekan risiko kerugian dan berdampak terhadap peningkatan
produktivitas.
diperlukan usaha untuk mengidentifikasi sumber / factor bahaya yang ada dilingkungan
mengidentifikasi dan mengevaluasi sumber bahaya. Cara ini sangat bermanfaat bagi
perusahaan untuk mengetahui dan mengurangi kecelakaan kerja dan PAK. Salah satu
cara untuk mengidentifikasi sumber bahaya yang ada ditempat kerja dengan melakukan
Analisa kesehatan keselamatan Kerja atau yang sering disebut what if analysis
Dalam lingkungan industri khususnya di balai besar Minyak dan Gas Bumi
masih Rawan dalam Kesehatan dan Keselamatan kerja. Dengan demikian, resiko
terhadap setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan proses Produksi Sampel dapat
BUMI”
Berdasarkan permasalahan yang ada pada latar belakang di atas, yang dimana Pusat
Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi selama 2021 masih
Rawan dalam kecelakaan tetapi perusahaan mempunyai kebijakan untuk zero accident
maka perumusan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah:
2. Bagaimana besarnya dampak resiko dan peringkat resiko dari pekerja pada proses
risiko kecelakaan kerja pada proses produksi di balai besar pengujian minyak dan
gas bumi ?
1.3.1 Maksud
Teknologi Minyak dan Gas Bumi adalah untuk melihat seberapa besar potensi
bahaya yang terjadi pada proses produksi uji sampel di Pusat Penelitian dan
1.3.2 Tujuan
What if Analysis.
1.4 Menentukan sumber-sumber bahaya yang berpotensi menimbulkan risiko kerja pada
proses produksi uji sampel di Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak
Agar penelitian ini sesuai dengan yang direncanakan, dapat dimengerti, lebih
jelas, tidak menyimpang dan terarah kerangka penelitiannya maka perlu dibuat
1. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Januari 2021 hingga
Desember 2021
lingkungan tempat kerja pada proses produksi Uji Sampel Pusat Penelitian dan
4. Proses Produksi ini hanya Tahapan – Tahapan saja tanpa ada hasil data dari
dihadapi, metode yang digunakan dalam proses pengumpulan data antara lain:
1. Studi Pustaka
dengan topik atau masalah yang menjadi obyek penelitian baik yang bersifat
2. Penelitian lapangan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan uraian singkat tentang latar belakang masalah, maksud dan
sistematika penulisan.
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini berisikan teori-teori dari literatur yang dapat menunjang sebagai dasar
dan dapat menyelesaikan penulisan laporan kerja praktek ini yaitu mengenai proses
Bab ini berisikan tentang uraian data-data yang diperoleh dari perusahaan
berupa data mengenai sejarah dan perkembangan perusahaan, produk yang dihasilkan
Bab ini berisikan tentang analisa dan pembahasan dari hasil pengolahan data
Bab ini berisi kesimpulan dari apa yang telah diuraikan dari bab-bab
sebelumnya serta saran ntuk pihak perusahaan yang diharapkan dapat bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
pemerintah pada Kementerian ESDM yang berada dibawah Unit Eselon I Badan
Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Energi dan Sumber Daya Mineral. Hal ini
sesuai dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 18
tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian ESDM sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 22 tahun 2013. Pembentukan Pusat
“LEMIGAS” memiliki sejarah yang panjang, baik dari sector anggaran, studi hingga
pembentukan tim awal dan pada akhirnya terbentuk pada tanggal 11 juni 1965. Hal ini
juga tidak luput dari berbagai kepentingan asing pada saat itu. Hal ini dimulai sejak
tahun 1960, pada saat itu Pemerintah mengeluarkan Undang-undang Nomor 44 Tahun
1960 yang mengatur tentang Pertambangan Minyak dan Gas Bumi. Dalam Undang-
melepas hak-hak konsesinya. Pada tanggal 1 Juni 1961, Ir. Sjarief A. Loebis diangkat
Masalah Minyak dan Gas Bumi. Selanjutnya pada tahun tersebut mulai adanya
pengadaan lahan yang berlokasi di Cipulir, 6 Kebayoran Lama, Jakarta Selatan seluas 5
hektarre dan di Grogol, Jakarta Barat, seluas 3 hektare. Selanjutnya pada tahun 1963,
pada akhirnya dilakukan perundingan pada bulan Mei antara perusahaan migas asing
1963 yang berisis menjamin kelangsungan perusahaan Migas asing yang beroperasi di
produksi hingga system pemasaran, Setelah itu pada September 1963 dibenttuk Institut
Minyak dan Gas Bumi Indonesia dengan berasaskan tiga kegiatan pokok dalam bidang
Hal ini meliputi eksplorasi, produksi, pengolahan dan aplikasi, serta marketing
khususnya di sector minyak ndan gas bumi Indonesia. Pembentukan Institut Minyak
dan Gas Bumi Indonesia merupakan atas dasar usulan dari Panitia Persiapan Reasearch
Laboratorium yang diketuai oleh Ir. Sjarief A. Loebis. Pada tanggal 20 Agustus 1964
dibentuk Proyek Persiapan Lembaga Minyak dan Gas Bumi yang ditugaskan untuk
mendirikan LEMIGAS. Hal ini juga didasarkan pada Surat Keputusan Menteri
1965 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Urusan Minyak dan Gas Bumi No. 17/M/
Migas/65 telah mengesahkan bahwa keberadaan Lembaga Minyak dan Gas Bumi
Gas Bumi.
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 5 Tahun 2022
tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 123), struktur organisasi Pusat
Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi “LEMIGAS”
Struktur organisasi adalah suatu susunan komponen atau unit unit kerja dalam
mencapai tujuan yang diharapkan Sebuah organisasi terdiri dari orang, sumber daya
selain manusia, serta komitmen yang diperoleh dan disusun untuk mencapai strategi
Perusahaan membutuhkan struktur organisasi yang baik dan jelas untuk memperlancar
pekerjaan dan tugas sehingga seorang pimpinan akan lebih mudah dalam melakukan
Berikut struktur organisasi pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan
Gas Bumi :
2.3 Visi dan Misi Perusahaan
migas;
bagi klien;
Pusat Penelitian Teknologi Minyak dan Gas Bumi merupakan salah satu
perusahaan milik negara yang beralamatkan di Jl. Ciledug Raya Kav. 109, Cipulir
Kebayoran Lama, Jakarta Selatan Perusahaan ini letakanya cukup strategis, dilihat dari
perusahaan memilih lokasi ini dikarenakan tempat nya ramai, yang mana lokasi ini
mempermudah pihak perusahan dalam hal pengangkutan bahan baku dan Costumer.
Selain itu lokasi ini juga berdekatan dengan pemukiman warga dan Lokasi disini
sangat Strategis dengan Perkantoran dimana apabila Costumer ingin berkunjung atau
kerja sama yang ada dalam perusahaan ataupun organisasi untuk mencapai sasaran.
dalam suatu perusahaan. Adapun struktur organisasi pada Pusat Penelitian Teknologi
2.7 Ketenagakerjaan
Berikut adalah kinerja dan mutu dari sumber daya manusia yang dimiliki Pusat
Total tenaga kerja di Pusat Penelitian Teknologi Minyak dan Gas Bumi
Jam kerja rutin dilakukan setiap hari yaitu dari hari Senin sampai dengan hari
minggu dengan jam kerja mulai pukul 09:00 sampai pukul 16:00 WIB.
Untuk memenuhi standar yang ada pada Pusat Peneliatian Teknologi Minyak dan Gas
Bumi, proses produksi didukung oleh berbagai peralatan penunjang lainya. Dibawah ini
merupakan fasilitas yang berada di Pusat Peneliatian Teknologi Minyak dan Gas Bumi:
LANDASAN TEORI
untuk jenis produk yang sama dan tidak terpengaruh waktu dan
musim.
19
mempengaruhi tata letak fasilitas dari peralatan produksi. Ada 2
20
20
fungsinya.
secara massal.
Permintaan
pemesanan
pesanan.
kerja secara sistematis dan jelas. Lewat peta-peta ini kita bisa melihat
semua.
langkah atau kejadian yang dialami oleh suatu benda kerja dari
sekelompok orang yang bekerja bersama- sama dalam suatu proses atau
bergantungan.
4. Diagram Aliran
garis aliran dalam diagram tersebut. Arah aliran digambarkan oleh anak
setempat,yaitu :
ditanganinya.
20
3.3.3 Fungsi K3
di lingkungan kerja.
3.3.4 Tujuan K3
efektif.
2. Pengaturan udara
3. Pengaturan penerangan
c. Tekanan pekerjaan.
Kerja (SMK3)
perusahaan.
bidang K3.
pelaksanaan audit.
3.5.1 Penerapan
1. Jaminan Kemampuan
2. Dukungan tindakan
b. Audit SMK3
rekomendasinya.
K3, dan program manajemen K3, yang berisi target dan rencana aksi
Poliklinik.
berlaku, selain itu yang masuk dalam fase monitoring ini adalah internal
sesuai harapan, dan jika perlu segera dilakukan tindakan koreksi atau
adalah
personil K3.
3.8 a (Bagaimana,Jika)
tertinggi.
d. Pekerjaan yang baru dengan sistem dan aturan yang berbeda dengan
1. Analisis Risiko
2004).
cedera dan sakit yang mungkin timbul dari pemaparan suatu hazard
ditempat kerja.
a. Tingkat kekerapan
berulang (nilai: 4)
(nilai: 3)
kemungkinan (nilai: 1)
b. Tingkat keparahan
(nilai: 4)
kesehatan (nilai: 1)
peluang risiko.
20
dibuat skala prioritas resiko untuk setiap potensi yang di identifikasi dalam
antara lain:
......
pada akhir abad ke-19 merupakan pendekatan logic dari tahap awal pada
yang dikenal sebagai konsep vital few and the trivial many untuk
penting untuk segera diselesaikan sampai dengan masalah yang tidak harus
segera diselesaikan.
masalah.
dan sebagainya.
ditentukan.
digunakan.
3.9.3
20
20
20