Anda di halaman 1dari 20

Latihan Soal Keperawatan Gawat Darurat Pilihan Jawaban:

1. Seorang laki-laki berusia 40 tahun, dengan a. authonomy dan beneficence


keluhan demam & flu marah-marah kepada b. beneficence dan justice
perawat triase UGD karena merasa lambat c. justice dan nonmaleficence
mendapatkan pelayanan medis padahal su- d. nonmaleficence dan fidelity
dah menunggu selama ± 30 menit dan meli- e. fidelity dan authonomy
hat perawat lebih mendahulukan pasien yang
baru datang. Perawat kemudian menjelaskan
3. Seorang perawat UGD menerima 5 kunjun-
bahwa pasien yang masuk ke UGD akan di
gan pasien secara bersamaan. Pasien pertama,
prioritaskan berdasarkan tingkat kega-
seorang nenek yang mengeluh sesak napas;
watannya dan kondisi yang mengancam
Kedua, pasien laki-laki dengan riwayat ACS
nyawa.
dan mengalami nyeri dada yang menyebar
Pertanyaan soal: sampai ke leher dan lengan kiri; Ketiga, anak
balita dengan suhu 40oC dan mengalami ke-
Apakah prinsip etik yang dilaksanakan oleh jang tonik-klonik; Pasien keempat dan keli-
perawat tersebut? ma, suami istri yang mengalami kecelakaan
dimana sang suami mengalami fraktur ter-
Pilihan Jawaban:
buka pada mid shaft tibia kanan, sedangkan
a. justice sang istri mengalami trauma kepala dan tam-
b. veracity pak apatis.
c. autonomy
d. beneficence Pertanyaan soal
e. non-maleficence
Manakah pasien yang perlu mendapatkan
pertolongan prioritas pertama?

2. Seorang laki-laki 45 tahun di rawat di ICCU Pilihan Jawaban:


dengan Sindrom Koroner Akut (SKA). Pada
a. pasien pertama
saat perawat melakukan observasi TTV, pa-
b. pasien kedua
sien tiba-tiba mengeluh nyeri dada dan kemu-
c. pasien ketiga
dian mengalami henti jantung. Perawat akan
d. pasien keempat
melakukan RJP namun keluarga keberatan
e. pasien kelima
dan menolak tindakan tersebut dilakukan
meskipun sudah diberikan penjelasan, den-
gan alasan supaya pasien bisa meninggal 4. Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang ke
dengan tenang. UGD dengan keluhan sakit kepala dan tidak
Pertanyaan soal: bisa tidur. Pasien tampak tidak tenang, mon-
dar-mandir di depan loket triase dan mar-
Apakah dilema etik yang dialami oleh per- ah-marah kepada petugas triase karena mera-
awat? sa lambat dilayani. Riwayat pasien sering
mendengar suara-suara yang tidak jelas dan
pernah dirawat di fasilitas kesehatan jiwa. perasaan voluntir. Karena kesulitan dalam
memperoleh partisipan, perawat tersebut
Pertanyaan soal
bertanya kepada partisipan yang ada ke-
Apakah kategori triase yang sesuai untuk mungkinan calon partisipan lainnya yang
pasien tersebut? juga mengalami masalah yang sama.

Pilihan jawaban Pertanyaan soal

a. resusitasi Apakah metode sampling yang diaplikasikan


b. emergency oleh perawat tersebut?
c. urgent
d. semi-urgent Pilihan jawaban
e. non-urgent a. total sampling
b. snowball sampling
c. purposive sampling
5. Seorang perawat bekerja di UGD menemu-
d. theoretical sampling
kan fenomena banyaknya hasil triage pasien
e. consecutive sampling
yang kurang sesuai, terkadang undertriage
atau overtriage. Perawat tersebut berencana
melakukan penelitian untuk mengetahui 7. Dalam keadaan bencana ditemukan korban
tingkat pengetahuan perawat UGD tentang laki-laki. Pada saat pengkajian ditemukan je-
triage dengan menyebarkan kuesioner yang jas pada kepala dan paha kiri, airway paten,
berisi skenario-skenario kasus triage. tetapi korban tidak bernapas dan tidak ter-
Pertanyaan soal aba nadi karotis.

Apakah desain yang sesuai untuk penelitian Pertanyaan soal


tersebut? Apakah kategori triase untuk korban terse-
Pilihan jawaban but?

a. cohort Pilihan jawaban


b. qualitative a. merah
c. experiment b. biru
d. case control c. hijau
e. cross-sectional d. hitam
e. kuning

6. Seorang perawat menemukan tingginya


risiko kejadian Secondary Traumatic Stress
8. Seorang petugas triase bencana menemu-
Disorder (STSD) pada voluntir yang tel-
kan korban dengan fraktur tertutup pada
ah berpartisipasi pada penanganan bencana
lengan serta vulnus laserasi dan perdarahan
tsunami. Perawat akan melakukan peneli-
pada dahi akibat tertimpa reruntuhan rumah.
tian untuk mengekplorasi pengalaman dan
Pasien masih sadar dan dapat berjalan Pertanyaan soal
sendiri.
Apakah tindakan yang harus dilakukan per-
Pertanyaan soal awat selanjutnya?

Apakah kategori triase korban tersebut? Pilihan jawaban

Pilihan jawaban a. Memastikan patensi airway


a. merah b. Melakukan pemeriksaan pernapasan
b. biru c. Membaringkan pasien ke posisi
c. hijau pemulihan
d. hitam d. Melanjutkan pemberian ventilasi saja
e. kuning setiap 6 detik
e. Melanjutkan pemberian kompresi &
ventilasi (30 : 2)
9. Ditemukan korban laki-laki berusia 35 tahun
tidak sadar yang dicurigai terkena serangan
jantung. Pada pengkajian primer korban ti- 11. Seorang wanita hamil mengalami sumbatan

dak berespon terhadap nyeri & palpasi total saluran pernapasan akibat tersedak se-
nadi karotis tidak teraba. butir bakso. Korban masih sadar, tampak pu-
cat dan cemas serta memegang lehernya.
Pertanyaan soal
Pertanyaan soal
Berdasarkan AHA 2015, apakah tindakan
yang harus dilakukan oleh penolong selan- Apakah teknik yang paling tepat untuk me-
jutnya? nolong korban tersebut?

Pilihan jawaban Pilihan jawaban

a. Melakukan kompresi dada 30 x a. back blow


b. Melakukan bantuan ventilasi 2x b. chest thrust
c. Melihat, dengar dan rasa pernapasan c. abdominal thrust
klien d. finger cross & sweep
d. Membuka airway dengan head tilt e. resusitasi jantung paru
chin lift
e. Mereposisi tangan dan memeriksa 12. Ditemukan korban laki-laki berusia 30 ta-
kembali nadi karotis selama 10 detik hun, akibat kecelakaan lalu lintas. Pengkaji-
an primer klien tidak sadar dan tampak luka
10. Perawat melakukan bantuan hidup dasar ke- laserasi dan perdarahan pada area hidung dan
pada pasien yang mengalami henti jantung. mulut. Klien tidak berespon terhadap nyeri,
Setelah 5 siklus, dilakukan evaluasi dan su- tidak bernapas dan tidak teraba nadi karotis.
dah teraba denyutan nadi karotis. Pertanyaan soal
Berdasarkan AHA 2010, apakah tindakan belakang.
prioritas pada kasus tersebut?
Pertanyaan soal
Pilihan jawaban
Apakah alat mobilisasi yang paling sesuai
a. Tidak melakukan BHD untuk mengevakuasi korban tersebut?
b. Melanjutkan BHD tanpa pemberian
Pilihan jawaban
ventilasi
c. Menunggu bantuan tim kesehatan a. scoop stretcher
yang lebih kompeten b. basket stretcher
d. Membersihkan area mulut dan hidung c. short spine board
lalu memberikan bantuan ventilasi d. long spine board
e. Mengunakan face shield untuk e. Kendrick Extrication Device (KED)
menghindari kontak langsung den-
gan sekresi klien
15. Seorang laki-laki berusia 45 tahun diantar

13. Seorang perawat prehospital menemukan


ke UGD oleh keluarga dengan keluhan nyeri
korban dengan trauma multiple. Korban da- dada tembus ke belakang. Pada saat peng-
lam kondisi tidak sadar, tampak darah keluar kajian, pasien tiba-tiba tidak sadar, tampak
dari hidung dan mulut dan masih ada perger- tidak bernapas dan tidak teraba nadi. RJP
akan dada dan usaha bernapas. diinisiasi oleh tim resusitasi dan selanjutnya
memasang monitoring jantung dengan gam-
Pertanyaan soal baran asystole:

Apakah tindakan prioritas pada kasus terse- Pertanyaan soal


but?
Apakah tindakan prioritas yang harus dilaku-
Pilihan jawaban kan selanjutnya?

a. melakukan suction Pilihan jawaban


b. memanggil bantuan
c. memasang semi-rigid cervical collar a. memberikan injeksi IV. adrenalin 1
d. membuka airway dengan teknik jaw mg
trust b. melanjutkan RJP sampai 5 siklus
e. memasang Oro-Pharingeal Airway c. melakukan flat line protocol
(OPA) d. memeriksa nadi karotis
e. melakukan dc shock

14. Seorang petugas triase bencana menemukan


16. Seorang anak, berusia 6 tahun diantar ke
korban trauma dengan kondisi masih sadar,
frekuensi napas 22x/menit dan frekuensi UGD setelah mengalami henti napas akibat
nadi 96x/menit. Korban mengeluh tidak bisa tenggelam di kolam renang. Orang tuanya
menggerakkan extremitas bagian bawahnya. menyatakan anaknya masih bernapas dan
Korban dicurigai mengalami cedera tulang masih teraba nadi sesaat sebelum sampai ke
RS. Setelah 5 siklus RJP, dilakukan evaluasi 18. Seorang laki-laki berusia 28 tahun diantar ke
dan masih belum teraba denyutan nadi karo- UGD dengan ambulance setelah mengalami
tis. Selanjutnya airway definitive dengan cedera kepala akibat kecelakaan bermotor.
ETT telah berhasil dilakukan. Keadaan umum pasien sadar tetapi mudah
tertidur, membuka mata bila dipanggil,
Pertanyaan soal
bicara tidak koheren dan meracau sendiri
Apakah tindakan yang harus dilakukan per- tapi masih dapat melokalisasi nyeri.
awat selanjutnya?
Pertanyaan soal
Pilihan jawaban
Berapakah nilai GCS maksimal untuk pa-
a. Melakukan tindakan defibrilasi 2 sien tersebut?
Joule/Kg BB
Pilihan jawaban
b. Melanjutkan pemberian ventilasi saja
setiap 3 detik a. 9
c. Melanjutkan pemberian kompresi & b. 10
ventilasi (15:2) c. 11
d. Melanjutkan pemberian kompresi & d. 12
ventilasi (30:2) e. 13
e. Melanjutkan kompresi 100-120x/
menit & ventilasi 20x/menit
19. Seorang laki-laki berusia 28 tahun diantar ke
UGD dengan ambulance setelah mengalami
17. Seorang perempuan berusia 50 tahun dirawat cedera kepala akibat kecelakaan bermotor.
diruang ICCU dengan STEMI. Terpasang Setelah dilakukan pemeriksaan CT-scan, pa-
monitoring jantung dengan gambaran beri- sien didiagnosis mengalami edema cerebral
kut: dan diprogramkan untuk osmoterapi IV.
Manitol 20% 0.5 gr/kg BB/6 jam.

Pertanyaan soal

Apakah tindakan yang harus dilakukan


Pertanyaan soal
sebelum pemberian obat tersebut?
Apakah tindakan prioritas yang harus dilaku-
Pilihan Jawaban
kan selanjutnya?
a. mengukur frekuensi nadi
Pilihan jawaban
b. mengukur tekanan darah
a. memberikan injeksi IV. Amiodaron c. mengukur saturasi oksigen
300 mg d. memonitor status kesadaran
b. melanjutkan rjp sampai 5 siklus e. mengukur frekuensi napas
c. melakukan flat line protocol
d. memeriksa nadi karotis
e. melakukan dc shock
20. Pasien perempuan berusia 35 tahun diantar 22. Seorang perempuan berusia 35 tahun men-
ke UGD dengan ambulance setelah mengala- gaku sering mengalami sesak napas saat ter-
mi luka bakar derajat IIB pada daerah dada, papar debu atau jika terlalu lelah dan cemas.
perut dan kedua tangan akibat tersiram air Hasil pengkajian mendapatkan data perna-
panas 30 menit yang lalu. Diketahui berat pasan cuping hidung, suara paru ronkhi,
badan pasien 50 Kg. batuk tidak produktif, frekuensi napas
32x/menit, frekuensi nadi 88x/menit dengan
Pertanyaan soal
suhu 37,70C.
Berapakah kebutuhan resusitasi cairan 8 jam
Pertanyaan soal
pertama pasien tersebut berdasarkan formula
Parkland-Baxter? Apa masalah keperawatan utama pada kasus
tersebut?
Pilihan Jawaban
Pilihan Jawaban
a. 1800 ml
b. 2700 ml a. perfusi perifer tidak efektif
c. 3600 ml b. pertukaran gas tidak efektif
d. 5400 ml c. bersihan jalan napas tidak efektif
e. 7200 ml d. perubahan suhu tubuh
e. risiko kecemasan

Latihan Soal KMB


23. Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat di
21. Seorang laki-laki berusia 36 tahun di diag-
ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak
nosis hemothorak sehingga dipasang water
dan batuk. Frekuensi napas 33x/menit, ada
sealed drainage. Catatan observasi menunju-
retraksi otot sela iga, dan ditemukan ronkhi
kan produksi cairan tertampung pada bot-
diseluruh area paru. Saturasi oksigen 90%
ol semakin berkurang setiap harinya. Di
dan tes sputum BTA (Bakteri Tahan Asam)
hari ke-5 Pasien mengeluh sesak, frekuensi
hasilnya positif.
napas 34x/menit dan 50cc cairan tertampung
dalam botol. Pertanyaan soal :

Pertanyaan soal Apa rencana tindakan utama pada kasus


tersebut?
Apa evaluasi yang harus dilakukan pada
kasus tersebut? Pilihan jawaban :

Pilihan Jawaban a. pengaturan posisi semi fowler


b. kolaborasi pemberian oksigen
a. gerakan dada
c. bantu pasien untuk batuk produktif
b. riwayat sesak
d. lakukan tindakan  postural drainase
c. kebersihan botol
e. ajarkan teknik bernapas diafragma
d. posisi ujung selang
e. karakteristik cairan
24. Seorang perempuan berusia 55 tahun dirawat 26. Seorang laki-laki berusia 40 tahun pada hari
di ruang penyakit dalam dengan keluhan kedua dirawat di ruang penyakit dalam, masih
sesak dan pucat setelah buang air besar. Hasil mengalami nyeri dada hebat ketika beristi-
pengkajian: Pasien tidak mampu berjalan rahat. Hasil pengkajian: TD 130/95 mmHg,
lebih dari 5 meter karena merasa sesak napas frekuensi nadi 110x/menit, dan frekuensi
dan pusing, riwayat hipertensi sejak 5 tahun. napas 24x/menit. Hasil pemeriksaan: EKG
Semua keluhan hilang setelah beristirahat elevasi pada Segmen ST, sedangkan pemer-
selama 30 menit dengan TD 110/70mmHg. iksaan enzim jantung belum ada hasilnya.

Pertanyaan soal Pertanyaan soal :

Apa intervensi keperawatan utama pada Apa intervensi keperawatan pada kasus
kasus tersebut? tersebut?

Pilihan Jawaban Pilihan jawaban :

a. pembatasan cairan a. pembatasan aktivitas


b. pemberian oksigen b. manajemen nyeri dada
c. modifikasi pola defekasi c. pantau tanda-tanda vital
d. pembatasan aktivitas d. penuhi kebutuhan oksigen
e. observasi tekanan darah e. periksa ulang tes diagnostik

25. Seorang perempuan berusia 30 tahun dirawat 27. Seorang laki-laki berusia 40 tahun menge-
hari kedua di ruang penyakit dalam, dengan luh nyeri dada seperti tertimpa benda berat.
keluhan nyeri kepala dan pusing. Hasil pe- Nyeri dirasakan terus menerus yang menye-
meriksaan: TD 150/90 mmHg dan frekuensi bar ke leher dan punggung. Nyeri bertam-
nadi 100x/menit. Terlihat denyutan halus bah saat beraktivitas dan berkurang dengan
di dada kiri pada area garis tengah clavicula beristirahat. Pasien sudah mendapatkan obat
sela iga 4 sesuai frekuensi nadi. anti aritmia dan anti nyeri serta monitor EKG
menunjukan segmen ST elevasi.
Pertanyaan soal
Pertanyaan soal :
Apa indikator evaluasi pada kasus tersebut?
Apa tujuan perawatan pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban
Pilihan jawaban:
a. lama perawatan
b. tekanan darah a. mampu beraktivitas tanpa nyeri
c. frekuensi nadi b. periode waktu istirahat bertambah
d. denyutan dada kiri c. nyeri dada berkurang sampai hilang
e. keluhan nyeri kepala d. segmen ST kembali isoelektris
e. masa perawatan memendek
28. Seorang perempuan berusia 24 tahun datang 30. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dirawat
ke poliklinik mengeluhkan diare dan sakit di ruang neurologi dengan diagnosis CKR.
perut sejak satu hari yang lalu. Hasil peng- Hasil pengkajian: kesadaran kompos mentis,
kajian: perut teraba tegang, bising usus 25x/ kekuatan otot 5555/5555. Pasien memper-
menit dan diare 6-8 kali, turgor kulit tidak tahankan posisi berbaring telentang selama
elastis, frekuensi nadi 110x/menit dan TD tiga hari dan mengeluh pusing jika beru-
125/80mmHg. bah posisi ke duduk. Tekanan darah saat
berbaring 110/80 mmHg dan ketika duduk
Pertanyaan soal
90/60 mmHg.
Apa intervensi keperawatan yang harus
Pertanyaan soal
dilakukan pada kasus tersebut?
Apa implementasi keperawatan pada kasus
Pilihan Jawaban
tersebut?
a. manajemen nyeri
Pilihan Jawaban
b. pemantauan tanda vital
c. pengukuran produksi urin a. latihan gerak sendi
d. pemasangan cairan intra vena b. merubah posisi tidur
e. pemeriksaan karakteristik feses c. latihan gerak bertahap
d. mengobservasi tekanan darah
e. kolaborasi program fisioterapi
29. Seorang perempuan berusia 20 tahun dirawat
di ruang penyakit dalam dengan typoid hari
kedua. Hasil pengkajian: Pasien bedrest,
suhu tubuh meningkat 38,50C sampai
39,50C, TD 100/70mmHg dan frekuensi nadi
110x/menit. Pasien mengeluh sering berker-
ingat terutama setelah minum obat.

Pertanyaan soal :

Apa kriteria hasil untuk masalah keper-


awatan utama pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban :

a. aktivitas meningkat
b. suhu tubuh menurun
c. tekanan darah normal
d. frekuensi nadi normal
e. kebersihan diri terpenuhi



BAB VI
KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN
Kunci Jawaban Soal Gadar terbaik

1. Kunci Jawaban: A Rasional E : Dilema antara komitmen


untuk memberikan pelayanan
Rasional:
yang terbaik dan
Rasional A : Adil dalam pemberian pelayanan
pelanggaran terhadap hak-
kegawatdaruratan sesuai den-
hak pasien
gan tingkat kegawatan pasien
Referensi :
Rasional B : Jujur dalam penyampaian infor-
masi kepada pasien Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J.,
Rasional C : Menghargai hak-hak pasien (Eds). (2007). Emergency And Trau-
ma Nursing. Philadelphia: Mosby.
Rasional D : Asas manfaat dalam pemberian
pelayanan kesehatan
3. Kunci Jawaban: C
Rasional E : Tidak melakukan tindakan yang
dapat mencederai pasien Rasional:

Referensi : Rasional A : Kriteria triage urgent, dengan


respon time < 30 menit untuk
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J., mengatasi sesak napas pasien
(Eds). (2007). Emergency And Trau-
ma Nursing. Philadelphia: Mosby. Rasional B : Kriteria triase emergency, den-
gan respon time 10 – 15 menit

Rasional C : Kriteria triase emergency, den-


2. Kunci Jawaban: A
gan respon time segera karena
Rasional: berisiko sumbatan jalan napas
karena spasme airway dan hip-
Rasional A : Dilema antara hak keluarga pa-
ersalivasi akibat kejang
sien dalam pengambilan kepu-
tusan dan asas manfaat dari Rasional D : Kriteria triage urgent, dengan
tindakan terhadap pasien bila respon time < 30 menit untuk
segera dilakukan mengatasi perdarahan akibat
fraktur dan risiko syok
Rasional B : Dilema antara pelanggaran asas
manfaat dan asas keadilan Rasional E : Kriteria triage urgent, dengan
respon time < 30 menit untuk
Rasional C : Dilema antara asas keadilan dan
mengidentifikasi jenis & ting-
risiko/dampak terhadap pasien
kat keparahan trauma kepala,
Rasional D : Dilema antara risiko terhadap serta penanganannya
pasien dan komitmen untuk
Referensi :
memberikan pelayanan yang
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J., Rasional A : Cohort, jenis desain penelitian
(Eds). (2007). Emergency and Trau- survey prospective yang mengi-
ma Nursing. Philadelphia: Mosby. kuti kelompok yang diteliti da-
lam rentang waktu tertentu

4. Kunci Jawaban: C Rasional B : Qualitative, desain penelitian


untuk mengeksplorasi fenome-
Rasional: na

Rasional A : Resusitasi, perlu tindakan re- Rasional C : Experiment, jenis desain pene-
susitasi segera karena berisiko litian percobaan atau intervensi
kematian
Rasional D : Case-control, jenis desain pe-
Rasional B : Emergency, perlu tindakan nelitian survey restrospektif,
penanganan darurat karena ber- yang mengumpulkan informasi
isiko mengancam nyawa den- dari data yang diperoleh dima-
gan respon time 10 – 15 menit sa lampau melalui studi doku-
men
Rasional C : Urgent, perlu tindakan penan-
ganan segera sehubungan den- Rasional E : Cross-sectional, jenis desain
gan kondisi atau situational penelitian dimana pengumpu-
urgency (risiko mengamuk). lan data untuk setiap sampel
Respon time kurang dari 30 dilakukan satu kali diwaktu
menit yang sama, tidak ada follow up
setelahnya
Rasional D : Kriteria triage Semi-urgent, ti-
dak gawat dan tidak darurat, Referensi :
respon time 60 menit
Polit, D. F., & Beck, C. T. (2012). Nursing
Rasional E : Kriteria triage Non-urgent atau
Research: Generating and Assessing
false triage. respon time bisa
Evidence for Nursing Practice (9th
sampai 2 jam atau bisa diarah-
ed.). New York, NY: Wolters Kluw-
kan untuk berobat ke poli rawat
er Health, Lippincott Williams and
jalan
Wilkins.
Referensi :

Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J., 6. Kunci Jawaban: B


(Eds). (2007). Emergency and Trau-
Rasional:
ma Nursing. Philadelphia: Mosby.
Rasional A :
mengambil semua populasi
yang tersedia sebagai sampel
5. Kunci Jawaban: E
Rasional B : memperoleh calon sampel beri-
Rasional: kutnya dari informasi partisi-
pan Referensi :

Rasional C : memilih sampel yang sesuai Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J.,
kriteria dan mudah diperoleh (Eds). (2007). Emergency and Trau-
oleh peneliti ma Nursing. Philadelphia: Mosby.

Rasional D : memilih sampel untuk pengem-


bangan teori dalam grounded 8. Kunci Jawaban: C
theory
Rasional:
Rasional E : memilih sampel yang sesuai
kriteria dalam rentang waktu Rasional A : Merah, bernapas tapi tidak sa-
tertentu dar, frekuensi >30 atau <10,
CRT > 2 detik, tidak bisa
Referensi : mengikuti perintah sederhana

Polit, D. F., & Beck, C. T. (2012). Nursing Rasional B : Biru, tidak digunakan dalam tri-
Research: Generating and Assessing age bencana
Evidence for Nursing Practice (9th
Rasional C :
Hijau, masih bisa berjalan
ed.). New York, NY: Wolters Kluw-
meskipun ada luka
er Health, Lippincott Williams and
Wilkins. Rasional D : Hitam, tidak ada pernapasan
meskipun setelah airway dibu-
ka
7. Kunci Jawaban: D
Rasional E : Kuning, kondisi-kondisi selain
Rasional: di atas
Rasional A : Merah, bernapas tapi tidak Referensi :
sadar, frekuensi >30 atau <10,
CRT > 2 detik, tidak bisa Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J.,
mengikuti perintah sederhana (Eds). (2007). Emergency and Trau-
ma Nursing. Philadelphia: Mosby.
Rasional B : Biru, tidak digunakan dalam
triage bencana
9. Kunci Jawaban: A
Rasional C : Hijau, masih bisa berjalan
meskipun ada luka-luka Rasional:

Rasional D : Hitam, tidak ada pernapasan Rasional A : dilakukan bila pasien tidak ada
meskipun setelah airway dibu- respon, tidak teraba nadi & ti-
ka dak bernapas

Rasional E : Kuning, kondisi-kondisi selain Rasional B : dilakukan pada pasien henti na-
di atas pas tetapi masih teraba nadi
Rasional C : dilakukan untuk mengevaluasi Referensi :
pernapasan
American Heart Association (AHA). (2015).
Rasional D : dilakukan untuk membuka Highlights of the 2015 American
jalan napas pada pasien hen- Hearth Association Guidelines Up-
ti napas atau setelah tindakan date for CPR and ECC, from https://
kompresi eccguidelines.heart.org/wp-content/
Rasional E : dilakukan untuk mengevalua- uploads/2015/10/2015-AHA-Guide-
si nadi setelah 5 siklus atau 2 lines-Highlights-English.pdf
menit

Referensi : 11. Kunci Jawaban: B

American Heart Association (AHA). (2015). Rasional:


Highlights of the 2015 American Rasional A: dilakukan pada anak-anak dan
Hearth Association Guidelines Up- bayi
date for CPR and ECC, from https:// Rasional B: dilakukan pada korban ibu ham-
eccguidelines.heart.org/wp-content/ il atau obese yang masih sadar
uploads/2015/10/2015-AHA-Guide- Rasional C: dilakukan pada korban yang ma-
lines-Highlights-English.pdf sih sadar
Rasional D: dilakukan untuk membuka dan
membersihkan jalan napas
10. Kunci Jawaban: B
Rasional E: dilakukan pada pasien henti jan-
Rasional: tung

Rasional A :
dilakukan setelah tindakan Referensi :
kompresi 30x
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J.,
Rasional B : dilakukan pada saat evaluasi (Eds). (2007). Emergency and Trau-
bersamaan dengan pengecekan ma Nursing. Philadelphia: Mosby.
nadi

Rasional C : dilakukan pada pasien yang su-


12. Kunci Jawaban: B
dah teraba nadi dan bernapas
spontan tetapi belum sadar Rasional:

Rasional D : dilakukan pada pasien yang Rasional A : dilakukan bila pasien masih
sudah teraba nadi tetapi belum berespon
bernapas
Rasional B : dilakukan bila terdapat darah
Rasional E : dilakukan pada pasien henti atau sekresi berlebihan, dan/
jantung atau penolong berisiko terin-
feksi dari sekresi korban
Rasional C : pertolongan tetap dilakukan pada korban yang dicurigai
sementara menunggu bantuan mengalami cedera cervical
kesehatan setelah distabilisasi

Rasional D : tindakan penjagaan patensi air- Rasional E : tindakan untuk membuka


way sebelum pemberian venti- airway sehingga memudah-
lasi kan ventilasi pasien dengan
penurunan kesadaran
Rasional E : penolong tetap berisiko meski-
pun menggunaan face shield Referensi :
saat menolong korban dengan
sekresi berlebihan Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J.,
(Eds). (2007). Emergency and Trau-
Referensi : ma Nursing. Philadelphia: Mosby

American Heart Association (AHA). (2015).


Highlights of the 2015 American 14. Kunci Jawaban: D
Hearth Association Guidelines Up-
date for CPR and ECC, from https:// Rasional:
eccguidelines.heart.org/wp-content/
Rasional A : dipakai untuk mobilisasi pasien
uploads/2015/10/2015-AHA-Guide-
non-trauma atau yang tidak
lines-Highlights-English.pdf
ditemukan tanda-tanda cedera
vertebra

13. Kunci Jawaban: C Rasional B : dipakai un-


tuk evakuasi vertical atau water
Rasional:
rescue
Rasional A : dilakukan setelah stabilisasi
Rasional C : dipakai untuk korban yang di-
cervical untuk membersihkan
curigai mengalami cedera ver-
airway
tebra khususnya lumbal, dan
Rasional B : dilakukan dalam BHD awam, digunakan bersamaan dengan
bukan oleh petugas prehospital/ lsb
ambulance
Rasional D : digunakan untuk korban yang
Rasional C : dugaan cedera cervical melekat dicurigai mengalami cedera
pada korban multiple trauma, cervical dan vertebra untuk sta-
sehingga stabilisasi leher ada- bilisasi & mobilisasi
lah tindakan utama dan per-
Rasional E : berfungsi sama dengan ssb un-
tama sebelum melakukan tin-
tuk stabilisasi & evakuasi kor-
dakan penanganan yang lain ke
ban kecelakaan lalu lintas
korban
Referensi :
Rasional D : tindakan membuka airway
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J., Rasional B : dilakukan pada pasien teraba
(Eds). (2007). Emergency and Trau- nadi tapi belum bernapas
ma Nursing. Philadelphia: Mosby
Rasional C : dilakukan pada anak atau bayi
yang mengalami henti jantung
15. Kunci Jawaban: C oleh 2 penolong

Rasional: Rasional D : dilakukan pada anak atau bayi


yang mengalami henti jantung
Rasional A : diberikan setelah siklus ketiga oleh 1 penolong
RJP
Rasional E : dilakukan pada anak atau bayi
Rasional B : dilakukan pada pasien henti na- yang mengalami henti jantung
pas dan henti jantung dan telah terpasang airway de-
finitive (ETT atau LMA)
Rasional C : dilakukan untuk memastikan
elektroda monitoring terpas-
Referensi :
ang baik pada pasien sehingga
dapat diinterpretasi kejadian American Heart Association (AHA). (2015).
asistol dengan tepat Highlights of the 2015 American
Hearth Association Guidelines Up-
Rasional D : dilakukan untuk mengidentifi-
date for CPR and ECC, from https://
kasi kondisi henti jantung dan
eccguidelines.heart.org/wp-content/
kebutuhan tindakan kompresi
uploads/2015/10/2015-AHA-Guide-
Rasional E : Dilakukan untuk gelombang lines-Highlights-English.pdf
shockable (VF & Pulseless VT)

Referensi : 17. Kunci Jawaban: D

American Heart Association (AHA). (2015). Rasional:


Highlights of the 2015 American
Rasional A : IV. Amiodaron 300 mg diberi-
Hearth Association Guidelines Up-
kan pada pasien henti jantung
date for CPR and ECC, from https://
dengan gelombang shockable
eccguidelines.heart.org/wp-content/
setelah tindakan DC Shock.
uploads/2015/10/2015-AHA-Guide-
lines-Highlights-English.pdf Rasional B : RJP dilakukan pada pasien hen-
16. Kunci Jawaban: E ti napas dan henti jantung

Rasional: Rasional C : Flat line protocol dilakukan


untuk memastikan elektroda
Rasional A : dilakukan apabila sudah terpas- monitoring terpasang baik pada
ang monitoring EKG dan ge- pasien sehingga dapat diinter-
lombang EKG Shockable pretasi kejadian Asystole den-
gan tepat
Rasional D : Pemeriksaan nadi karotis Rasional A : setelah pemberian diuretik un-
dilakukan untuk mengidentifi- tuk mengidentifikasi kompikasi
kasi kondisi henti jantung dan
Rasional B : pemberian obat diuretik dapat
kebutuhan tindakan kompresi
menurunkan tekanan darah
Rasional E : DC Shock dilakukan pada pa- kare kehilangan cairan melalui
sien henti jantung dengan gam- diuresis, sehingga diperlukan
baran EKG gelombang shock- baseline tekanan darah
able (VF & Pulseless VT)
Rasional C : bila ada tanda-tanda syok hipo-
Referensi : volemik

American Heart Association (AHA). (2015). Rasional D : bila ada tanda-tanda syok hipo-
Highlights of the 2015 American volemik
Hearth Association Guidelines Up- Rasional E : setelah pemberian diuretik un-
date for CPR and ECC, from https:// tuk mengidentifikasi kompikasi
eccguidelines.heart.org/wp-content/
uploads/2015/10/2015-AHA-Guide- Referensi :
lines-Highlights-English.pdf
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J.,
(Eds). (2007). Emergency and Trau-
ma Nursing. Philadelphia: Mosby
18. Kunci Jawaban: D

Rasional:
20. Kunci Jawaban: C
Rasional A: -
Rasional:
Rasional B: -
Rasional A : -
Rasional C: -
Rasional B : -
Rasional D: E3 M5 V4
Rasional C : Total Body Surface Area
Rasional E: - (TBSA) = 9% x 4 = 36% (Dada,
Referensi : perut dan kedua tangan mas-
ing-masing 9%).
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J.,
(Eds). (2007). Emergency and Trau- Total Resusitasi cairan selama
ma Nursing. Philadelphia: Mosby 24 jam pertama menurut For-
mula Parkland-Baxter = 4 x BB
x TBSA = 4 x 50 x 36 = 7200
19. Kunci Jawaban: B ml.

Rasional: Untuk 8 jam pertama diberi-


kan ½, 16 jam selanjutnya ½.
Jadi 7200 ml x ½ = 3600 ml. dika. Jakarta. Bab 5.

Rasional D : -

Rasional E : - 22. Kunci Jawaban : C

Rasional:
Referensi :
Rasional A : perfusi perifer tidak efektif
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J.,
ditandai oleh kebiruan di per-
(Eds). (2007). Emergency and Trau-
ifer : wajah, bibir atau kuku
ma Nursing. Philadelphia: Mosby
Rasional B : pertukaran gas tidak efektif
ditandai dengan rendahnya ka-
Kunci Jawaban Soal KMB dar oksigen dalam darah

21. Kunci Jawaban : D Rasional C : tanda jalan napas tidak bersih


: napas cuping hidung, ronkhi,
Rasional:
frekuensi napas 32x/menit
Rasional A : gerakan dada tidak simetris
Rasional D : perubahan suhu tubuh terjadi
menandakan timbunan cairan
karena meningkatnya aktivitas
pada rongga pleura salah satu
pernapasan
pleura
Rasional E : tidak ditemukan tanda risiko
Rasional B : riwayat sesak perlu dikaji un-
kecemasan
tuk mengetahui perkembangan
penyakit Referensi

Rasional C : Botol kotor


dapat menjadi sumber infeksi
ke paru-paru Somantri, Irman (2012). Asuhan Keper-
awatan Pada Klien dengan Ganggu-
Rasional D : ujung selang yang berubah po-
an Sistem Pernapasan. Salemba Me-
sisi atau tidak terendam cairan
dika. Jakarta. Bab 5.
dapat menjadi penyebab kelu-
han sesak

Rasional E : jumlah, warna dan bau cairan 23. Kunci Jawaban : C


dapat memberikan info ada ti- Rasional:
daknya infeksi atau perdarahan
Rasional A : posisi fowler bertujuan mem-
Referensi permudah pengembangan dada

Somantri, Irman (2012). Asuhan Keper- Rasional B : Pemberian oksigen bertujuan


awatan Pada Klien dengan Ganggu- untuk meningkatkan saturasi
an Sistem Pernapasan. Salemba Me- Oksigen di jaringan
Rasional C : teknik batuk produktif dilaku- si untuk mengetahui tingkat ke-
kan untuk membersihkan mampuan kontraksi jantung
sekresi dari jalan napas atas
Referensi
Rasional D : postural drainage bertujuan
mengalirkan sekresi dari salu- Muttaqin, Arif (2012). Pengantar Asuhan
ran napas menggunakan energi Keperawatan Klien Dengan Ganggu-
gravitasi pada pasien yang ti- an Sistem Kardiovaskular. Salemba
dak sesak Medika. Jakarta. Bab 4.

Rasional E : pernapasan diagfragma bertu-


juan memaksimalkan pengem- 25. Kunci Jawaban : B
bangan bagian bawah paru
Rasional:
Referensi :
Rasional A : lama tidaknya perawatan tidak
Somantri, Irman (2012). Asuhan Keper- bisa menggambarkan kondisi
awatan Pada Klien dengan Ganggu- pasien
an Sistem Pernapasan. Salemba Me-
Rasional B : tekanan darah menggambarkan
dika. Jakarta. Bab 5.
kekuatan jantung dalam me-
mompa darah

24. Kunci Jawaban : D Rasional C : frekuensi nadi dalam satu menit


mengambarkan jumlah darah
Rasional:
yang bersirkulasi
Rasional A : kelebihan cairan tubuh bisa
Rasional D : denyutan yang terlihat di dada
menjadi sebab sesak, namun
diakibatkan oleh kekuatan kon-
sesak yang terjadi diakibatkan
traksi jantung yang meningkat
karena aktifitas
Rasional E : nyeri kepala disebabkan oleh
Rasional B : keluhan sesak pasien hilang
peningkatan jumlah darah ke
dengan beristirahat sehingga
otak dan meningkatan tekanan
terapi Oksigen belum diperlu-
intra kranial
kan
Referensi
Rasional C : pola defekasi tidak perlu diru-
bah tetapi cara mengedan harus
Muttaqin, Arif (2012). Pengantar Asuhan
diperbaiki
Keperawatan Klien Dengan Ganggu-
Rasional D : pasien menunjukan tanda intol- an Sistem Kardiovaskular. Salemba
eran terhadap aktivitas sehing- Medika. Jakarta. Bab 4.
ga perlu dibatasi aktivitasnya

Rasional E : tekanan darah perlu diobserva- 26. Kunci Jawaban : A


Rasional: Rasional D : segmen st isoelektris adalah tu-
juan jangka panjang yang mun-
Rasional A : aktivitas harus dibatasi untuk
gkin dapat tercapai jika otot
menurunkan konsumsi oksigen
jantung kembali sehat
Rasional B : nyeri dada
Rasional E : lama masa rawat sulit untuk di-
terjadi karena penurunan kadar
rumuskan sebagai sebuah stan-
oksigen di otot jantung
dar atau target
Rasional C : tanda vital khususnya tekanan
Referensi
darah dan nadi dapat berubah
karena aktivitas Muttaqin, Arif (2012). Pengantar Asuhan
Rasional D : iskemia pada otot jantung tidak Keperawatan Klien Dengan Ganggu-
bisa diatasi dengan pemberian an Sistem Kardiovaskular. Salemba
oksigen Medika. Jakarta. Bab 4.

Rasional E : diagnostik awal sudah cukup


untuk melengkapi tanda fisik 28. Kunci Jawaban : D
yang terjadi
Rasional:
Referensi
Rasional A : manajemen nyeri dilakukan un-
Muttaqin, Arif (2012). Pengantar Asuhan tuk memberikan rasa nyaman
Keperawatan Klien Dengan Ganggu- Rasional B : perubahan tanda vital member-
an Sistem Kardiovaskular. Salemba ikan informasi kondisi sistem
Medika. Jakarta. Bab 4. kardiovaskuler

Rasional C : penurunan produksi urin


27. Kunci Jawaban : C mengindikasikan penurunan
volume cairan
Rasional:
Rasional D : penurunan kesadaran, nadi ce-
Rasional A : kemampuan beraktifitas tanpa
pat disebabkan karena kehilan-
keluhan nyeri membutuhkan
gan cairan melalui feses yang
otot jantung yang sehat
encer
Rasional B : memperpanjang masa istirahat
Rasional E : karakteristik feses memberikan
bertujuan menghemat konsum-
info ada tidaknya kemungkinan
si oksigen otot jantung
infeksi saluran cerna
Rasional C : hilangnya keluhan nyeri dada
Referensi
merupakan target dari upaya
membatasi aktifitas dan pengo- Muttaqin, Arif & Sari (2010). Gangguan
batan yang telah diberikan Gastrointestinal : Aplikasi Asuhan
Keperawatan Medikal Bedah. Salem- Rasional C : latihan gerak bertahap dapat
ba Medika. Bab 8 memberikan kesempatan bagi
fungsi sirkulasi untuk beradap-
tasi dalam berbagai posisi tu-
29. Kunci Jawaban : B buh

Rasional : Rasional D : tekanan darah di observasi un-


tuk membandingkan perbedaan
Rasional A : Aktivitas hanya mungkin
kekuatan kontraksi pada posisi
ditingkatkan jika suhu tubuh
tubuh yang berbeda
kembali normal
Rasional E : program fisioterapi fitujukan
Rasional B : Suhu tubuh harus diturunkan
untuk memperbaiki penurunan
untuk mencegah munculnya
fungsi gerak
akibat lain
Referensi
Rasional C : Tekanan darah menggambar-
kan kekuatan kontraksi jantung
Brunner & Suddarth (2002). Buku Ajar
Rasional D : Frekuensi Nadi meningkat keperawatan medikal Bedah. Edisi 8.
disebabkan oleh peningkatan EGC. Jakarta. Unit 15.
suhu
Muttaqin, Arif & Sari (2008). Pengantar
Rasional E : Berkeringat merupakan Asuhan Keperawatan Klien Dengan
dampak dari proses penyakit Gangguan Sistem Persarafan. Sa-
lemba Medika. Jakarta. Bab 4
Referensi

Muttaqin, Arif & Sari (2010). Gangguan


Gastrointestinal : Aplikasi Asuhan
Keperawatan Medikal Bedah. Salem-
ba Medika. Bab 8

30. Kunci Jawaban : C



Rasional:

Rasional A : latihan gerak sendi bertujuan


untuk mencegah kontraktur

atau kekakuan sendi

Rasional B : merubah posisi tidur secara



periodik bermanfaat untuk
mencegah luka baring

Anda mungkin juga menyukai