Anda di halaman 1dari 53

TRY OUT 1- KOMPETENSI TEKNIS PERAWAT P3K

2023
1. Seorang laki-laki usia 57 tahun dirawat dengan stroke
hemoragik. Hasil pengkajian GCS 10, suara tidak jelas,
hemiparase sinistra, kekuatan otot ekstremitas sisnistra 0.
TD 100/100 mmHg, Nadi 105x/menit, frekuensi napas
25x/menit. Hasil CT Scan tampak lesi hiperdens frontal
temporal sinistra. Masalah keperawatan yang paling tepat
pada kasus tersebut adalah…
A.Intoleransi aktifitas
B.Pola nafas tidak efektif
C.Gangguan mobilitas fisik
D.Gangguan komunikasi verbal
E. Perfusi jaringan serebral tidak efektif
Jawaban: E. Perfusi jaringan serebral tidak efektif
Pembahasan: Perfusi jaringan cerebral tidak efektif
adalah penurunan sirkulasi darah ke otak. Pada soal data
yang mendukung terjadinya perfusi jaringan serebral
tidak efektif adalah GCS 10 (penurunan kesadaran) dan
hasil CT scan tampak lesi hiperdens frontal temporal
sinistra.
2. Seorang perempuan usia 25 tahun dirawat di ruang
penyakit dalam hari ke-10 dengan anemia. Hasil
pengkajian pucat dan sesak nafas. Pasien meminta
dikeluarkan dari RS karena ingin istirahat dirumahnya
dan mneolak semua tindakan yang akan diberikan. TD
90/60 mmHg, nadi 58x/menit teraba lemah, RR
25x/menit, Hb 2 gr/dL. Kondisi pasien memburuk dan
mengalami penurunan kesadaran. Perawat tetap
memberikan transfusi darah. Prinsip etik yang dilanggar
perawat pada kasus tersebut adalah…
A.Non Maleficience
B.Beneficience
C.Autonomi
D.Veracity
E. Fidelity
Jawaban: C. Autonomi
Pembahasan: Autonomi adalah prinsip etik yang dimana
menghargai hak-hak pasien dalam membuat keputusan
tentang perawatannya. Pada kasus, pasien menolak
semua tindakan yang akan diberikan. Namun, perawat
tetap memberikan tranfsui darah. Pada kasus ini, perawat
melanggar prinsip Autonomi karena melakukan tindakan
meskipun tanpa persetujuan pasien.

3. Ny. M penderita DM type2 usia 42 tahun, dengan luka


gangren pada bagian ekstremitas kanan bawah daerah
dorsal pedi. Sudah 4 hari dirawat diruang penyakit
dalam, dan akan dilakukan tindakan perawatan luka. Ttv
dalam batas normal. Pada perawatan luka, setelah
dilakukan pelepasan balutan luka/verban.
Apakah tindakan selanjutnnya yang akan dilakukan
sesuai dengan SOP
A. Memakai handscoon.
B. Melepaskan plester
C. Melakukan nekrotomi pada jaringan nekrosis
D. Membersihkan luka.
E. Membalut kembali luka dengan rapi.
Jawaban: A. Memakai handscoon.
Pembahasan: Perlu diingat, kadang-kadang soal itu
menyebabkan perbedaan intepretasi. Pada soal diatas,
kemungkinan jawaban D bisa juga dengan alasan
melakukan tindakan perawat sudah pakai handscoon so
nekrotomi bila ada jar nekrosis. Namun jawaban paling
tepat adalah A. Memakai handschoon steril terlebih dulu
baru membersihkan luka.

4. Seorang perempuan hamil 33 minggu, umur 36 tahun


datang ke poli kebidanan untuk periksakan kehamilan.
Setelah dilakukan pengkajian didapatkan data kehamilan
sekarang adalah kehamilan yang ketiga, anak pertama
keguguran, anak kedua lahir secara normal.
Bagaimana cara penulisan status obstetri pada kasus
diatas..,
A. G3P1A0
B. G3P1A1
C. G3P2A0
D. G3P2A1
E. G3P2A2
Jawaban : B. G3P1A1
Pembahasan: G3 = kehamilan yang ke-3, P1 = pernah
melahirkan anak yg ke-2, dan A1 = pernah keguguran
anak yg ke-1.

5. Ms X riwayat kecelakaan lalulintas. Saat Ms X di bawa


ke IGD, Ms X telah terpasang penyangga leher (collar
neck), terlihat tidak sadar terdapat darah dalam mulut
dan hidung Ms X dan napas terdengar mengorok.
Manakah hal yang harus anda prioritaskan terlebih
dahulu?
A. Memasang jalan napas buatan lewat mulut (gudel)
B. Memastikan tingkat kesadaran klien dengan cara
mamanggil
C. Melakukan suction ke dalam hidung dan mulutD.
Mencari sumber pendarahan dan membersihkan
darahnya.
E. Memastikan GCS normal
Jawaban : A. Memasang jalan napas buatan lewat
mulut (gudel)
Pembahasan: Sepintas bisa jawaban B dengan alasan
karena hanya terlihat tidak sadar maka perlu Pastikan
respons dg AVPU, bl unrespons bebaskan jl nafas
HT,CL/ Jaw trush bl curiga fr.cervikal, psg OPA, suktion
hati2 bl curiga fr.basis cranii ,O2, infus kristaloid,
hentikan perdarahan, evaluasi GCS serta BHD
lanjut. Namun demikian jawaban paling tepat untuk
latihan soal 5 diatas adalah A. Alasannya A karena pasien
mengorok otomatis ujung lidah jatuh ke belakang jadi
harus pasang gudel. Juga kata kunci soal adalah prioritas,
kalo prioritas berarti yg paling utama tindakan yg
perawat bisa lakukan, jadi jawaban nya A.

6. Ny. T dirawat di ruang tenang rawat inap


kesehatan jiwamengeluh dirinya tidak mau berbicara
dengan orang lain, malas bergaul dengan orang lain,
tidak mau berkomunikasi.
Apakah prioritas diagnosa keperawatan pada kasus
tersebut..?
A. Gangguan komunikasi
B. Malu dengan orang lain
C. Isolasi diri
D. Mengurung diri
E. Isolasi sosial
Jawaban: E. Isolasi sosial.
Pembahasan: Ini termasuk mudah ditebak, jelas sekali
soalnya. Isolasi sosial ditandai dengan pasien tidak mau
bergaul dengan orang lain, malas bercakap-cakap dengan
orang lain.
7. Seorang klien berusia 45 tahun datang ke ruang UGD
bersama teman kerjanya. Satu jam yang lalu, klien ketika
dan temanya ingin memasang teralis plafon rumah klien
tersengat listrik, terdapat luka bakar pada telapak tangan
sampai ke siku sebelah kiri dan kanan, kaki kanan
sampai alat vital klien.
Berdasarkan rumus 9 (rule of 9) berapa persenkah luas
luka bakar pada klien..?
A. 28%
B. 19%
C. 37%
D. 36%
E. 27%
Jawaban : A. 28%.
Pembahasan :
Lengan sampai siku kiri kanan 4,5 + 4,5 = 9
Kaki kanan sampai kelamin 18 + 1 = 19. Jadi 19 + 9 =
28.

8. Seorang ibu berusia 38 tahun dilarikan ke UGD karena


tiba-tiba mengalami kejang. Berdasarkan hasil anamnesa,
status obstetric G3P1A1 dengan usia kehamilan 36
minggu, ada Riwayat hipertensi pada kehmailan
sebelumnya. Pasien mengatakan penglihatan kabur, dan
sering merasa puisng. TD 170/100 mmHg, Nadi
90x/menit, RR 22x/menit. Hasil pemeriksaan urin
proteinuria (+), terdapat edema pada lengan dan kaki.
Apakah masalah kehamilan yang dialami pada kasus di
atas?
A.Hipertensi
B.Edema anasarka
C.Pre Eklamsia
D.Eklamsia
E. Anemia
Jawaban: D. Eklamsia
Pembahasan: Topik yang dibahasa pada kasus adalah
gangguan kehamilan. Data fokus kasus adalah
mengalami kejang, ada Riwayat hipertensi, penglihatan
kabur, merasa pusing, TD 170/100 mmHg, terdapat
edema pada lengan dan kaki, proteinuria (+).
Tanda dan gejala Eklamsia yaitu hipertensi >140/90
mmHg, proteinuria, edema anasarka, gangguan
penglihatan, kejang-kejang dan penurunan kesadaran.
9. Seorang Perempuan berusia 22 tahun datang ke
Puskesmas dengan keluhan tidak haid. Pasien
mengatakan sudah pernah melakukan tes urine dengan
test pack dan hasilnya terdapat 2 garis merah (positif).
Perawat akan melakukan pengkajian lebih lanjut dengan
mengidentifikasi tanda-tanda pasti kehamilan yang lain
dengan melihat adanya perubahan warna pada bagian
selaput lender vulva dan Nampak warnanya lebih ungu.
Apakah jenis pemeriksaan yang dilakukan oleh perawat?
A.Tanda Chadwick
B.Tanda Piskacek
C.Tanda Hegar
D.Tanda Braxton Hicks
E. Tanda Goodells
Jawaban: A. Tanda Chadwick
Pembahasan:
- Tanda Chadwick, dilakukan dengan melihat adanya
perubahan warna pada bagian selaput lender vulva
menjadi lebih ungu
- Tanda Piskacek, dilakukan dengan cara mengecek
adanya pembesaran pada bagian uterus
- Tanda Hegar, dilkaukan dengan cara meletakkan dua
jari pada bagian forniks posterior, sedangkan tangan
yang lain berada pada bagian dinding perut di atas
simfisis pubis
- Tanda Braxton Hicks, dilakukan dengan
menggoyangkan bagian uterus yang ditekan sehingga
akan terlihat janin melenting dalam uterus
- Tanda Goodells, dilakukan pemeriksaan dimana
serviks akan teraba lunak

10. Seorang Perempuan berusia 22 tahun dengan usia


kehamilan 6 mingga datang ke Puskesmas dengan
keluhan mual dan muntah, merasa pusing dan lemas,
nafsu makan berkurang, lebih sering kencing dari
biasanya. Pasien tampak tegang dan mengatakan sangat
khawatir dan cemas dengan kondisinya saat ini. Pasien
mengatakan bahwa ini adalah kehamilan pertama
sehingga tidak tahu tentang kehamilan. Hasil
pemeriksaan USG, kondisi janin tampak normal.
Informasi apakah yang harus diberikan berdasarkan
kasus diatas?
A.Menganjurkan perbanyak istirahat
B.Menganjurkan makan sedikir tapi sering
C.Memantau tanda-tanda vital
D.Menjelaskan perubahan fisiologis selama masa
kehamilan
E. Mengajarkan Teknik relaksasi
Jawaban: D. Menjelaskan perubahan fisiologis
selama masa kehamilan
Pembahasan: Masalah yang dialami klien adalah
kurangnya pengetahuan tampak pada data yang ada pada
kasus yaitu klien mengatakan khawatir dan cemas
dengan kondisinya saat ini serta pasien juga tampak
tegang. Sehingga intervensi yang diberikan adalah
edukasi Kesehatan. Dalam kasus ini, edukasi yang
diberikan adalah tentang perubahan-perubahan fisiologis
yang terjadi selama kehamilan.

11. Seorang Perempuan berusia 27 tahun post partum


hari ke 5 dengan P3A0. Hasil pengkajian kontraksi baik,
TFU 2 jari dibawah pusat, dan masih terdapat lochea.
Berdasarkan hasil pengkajian, masih terdapat 1 pembalut
lochea sanguinolenta. Hasil pemeriksaan tanda vital TD
110/80 mmHg, nadi 88x/menit, RR 20x/menit.
Bagaimanakah karakteristik lochea yang normal pada
kasus diatas?
A. Cairan berwarna putih bening
B. Darawah berwarna kuning dan tidak ada darah
C. Darah berwarna merah segar
D. Darah berwarna merah kekuningan beserta lender
E. Cairan berwarna merah disertai dengan infeksi
Jawaban: D. Darah berwarna merah kekuningan
beserta lender
Pembahasan:
- Lochea sanguinolenta, berisi darah berwarna merah
kekuningan berserta lender. Berlangsung selama 3-7
hari pasca persalinan
- Lochea Rubra, berisi darah segar yang merupakan
sisa-sisa selaput ketuban, vernix caseosa dan
meconium. Berlangsung selama 2 hari pasca
persalinan
- Lochea serosa, berwarna kuning dan cairan ini tidak
berdarah lagi, berlangsung selama 8-14 hari pasca
persalinan
- Lochea Alba, berisi cairan putih yang terjadinya
selama 2 minggu pasca persalinan
- Lochea parulenta, perdarahan yang terjadi karena
terjadinya infeksi sehingga berbau busuk.
12. Seorang Perempuan berusia 27 tahun P1A0 sedang
dirawat di ruang nifas 6 jam yang lalu. Hasil pengkajian
pasien mengatakan selalu mengganti pembalut yaitu 2
kali dalam sejam. Bayi sampai saat ini belum menyusui,
kontraksi uterus lemah, TFU 2 jari di atas pusat. TD
90/70 mmHg, Nadi 88x/menit, RR 24x/menit. Apakah
intervensi keperawatan yang tepat berdasarkan kasus
diatas?
A. Menganjurkan pasien untuk terus menyusui bayinya
B. Kolaborasi terapi cairan
C. Terus memantau perdarahan
D. Pantau tanda vital
E. Lakukan masase uterus
Jawaban : E. Lakukan masase uterus
Pembahasan: Tindakan masase uterus bertujuan untuk
mestimulus produksi oksitosin sehingga terjadi kontraksi
uterus yang akan mengurangi terjadinya perdarahan.
Masase uterus sebaiknya dilakukan setiap 15 menit
selama satu jam pertama pasca persalinan dan setiap 30
menit selama dua jam pertama.
13. Seorang Perempuan berusia 30 tahun telah
melahirkan bayi Perempuan 5 jam yang lalu. Pasien
mengeluh merasa lemas dan terdapat banyak pengeluaran
darah dari jalan lahir. Kontraksi uterus lemah dan
kandung kemih teraba penuh. Hasil pemeriksaan tanda
vital yang didapatkan TD 100/60 mmHg, Nadi
90x/menit, RR 18x/menit. Apakah tindakan yang harus
dilakukan oleh perawat?
A.Mengosongkan kandung kemih
B.Melakukan masase uterus
C.Mengukur TFU
D.Mengosongkan kandung kemih dan melakukan
masase uterus
E. Memantau pengeluaran Lochea
Jawaban: D. Mengosongkan kandung kemih dan
melakukan masase uterus
Pembahasan: Kandung kemih yang penuh akan
menyebabkan montraksi uterus lemah sehingga untuk
meningkatkan kontraksi uterus, maka terlebih dahulu
kosongkan kandung kemih kemudian lakukan masase
uterus untuk mengurangi terjadinya perdarahan.
14. Seorang Perempuan berusia 22 tahun P1A0
primipara postpartum 6 jam yang lalu di ruang nifas
mengeluh khawatir dengan ASI-nya yang berwarna
kuning gelap. Bayinya rewel dan ibu mengatakan takut
untuk menyusui bayinya dengan kondsinya saat ini.
Tindakan keperawatan pada kasus diatas adalah…
A.Mengatasi ansietas
B.Menganjurkan diit untuk mengurangi intake lemak
C.Menghentikan pemberian ASI kolostrum
D.Anjurkan untuk memberikan susu formula
E. Memberikan informasi tentang manfaat kolostrum
Jawaban: E. Memberikan informasi tentang manfaat
kolostrum
Pembahasan: Kolostrum adalah ASI pertama yang
keluar berwarna kekuningan yang bermanfaat sebagai
antibody sehingga harus diberikan kepada bayi. Pada
kasus diatas, edukasi perlu diberikan kepada ibu yakni
tentang kandungan dan manfaat dari kolostrum, karena
kurangnya pengetahuan yang terjadi pada ibu tersebut.

15. Sepasang suami istri datang ke Puskesmas untuk


melakukan konsultasi KB. Keduanya telah memiliki 3
orang anak dan telah sepakat untuk tidak ingin memiliki
anak lagi. Riwayat KB sebelumnya adalah dengan
suntikan namun pernah hamil Kembali sehingga mereka
ingin mengganti jenis kontrasepsinya yang lebih efektif.
Jenis kontrasepsi yang dianjurkan pada kasus diatas
adalah…
A.Kontrasepsi mantap
B.Suntikan 3 bulan
C.Pil
D.Implant
E. IUD
Jawaban: A. Kontrasepsi Mantap
Pembahasan: Pada kasus, klien telah sepakat untuk
tidak ingin memiliki anak lagi. Kontrasepsi mantap adala
suatu tindakan untuk menghentikan proses kehamilan
secara permanen. Tindakan ini dapat dilakukan pada
suami yang disebut Vasektomi atau pada istri yang
disebut Tubektomi.

16. Seorang Perempuan berusian 42 tahun datang ke


Puskesmas untuk konsultasi tentang kanker serviks.
Hasil anamnesa didapatkan pasien belum pernah
mendapatkan informasi tentang kanker serviks dan saat
ini ingin mengetahu cara mendeteksi kanker serviks
secara dini. Riwayat keluarga ,ibu pasien meninggal
dunia 5 tahun yang lalu karena kanker serviks. Hasil
pengukuran tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan
penunjang yang harus dilakukan oleh pasien adalah…
A. SADARI
B. SAVARI
C. SADANIS
D. Pap Smear
E. USG
Jawaban: D. Pap Smear
Pembahasan:
- Pap Smear adalah pemeriksaan untuk mengetahui
adanya sel abnormal pada serviks
- SADARI adalah pemeriksaan payudara sendiri
- SAVARI adalah pemeriksaan vagina sendiri
- SADANIS adalah pemeriksaan payudara secara klinis
- USG adalah pemeriksaan organ tubuh dengan
gelombang suara frekuensi tinggi
17. Seorang laki-laki berusia 12 tahun dibawa ke UGD
dengan keluhan BAB lebih dari 10x dalam sehari, badan
terasa lemas dan mengeluh sakit perut seperti melilit.
Hasil observasi wajah anak tampak pucat. TD 90/50
mmHg, Nadi 90x/menit, Suhu 37,6°C, RR 24x/menit,
bising usus 25x/menit. Masalah keperawatan utama pada
anak tersebut adalah…
A.Hipivolemia
B.Diare
C.Pola nafas tidka efektif
D.Risio Syok
E. Nyeri akut
Jawaban: B. Diare
Pembahasan: Gejala dan tanda mayor menunjukkan jika
defekasi lebih dari tiga kali dalam 24 jam dan data minor
menunjukkan hasil bising usus hiperaktif (nilai normal 5-
15 menit dan nyeri/kram abdomen). Data menunjukkan
ke arah masalah diare. Berdasarkan kasus, data fokus
terdapat pada keluhan BAB lebih dari 5x dalam sehari,
badan teras alemas dan mengeluh nyeri perut seperti
melilit dan bising usus 25x/menit.
18. Seorang laki-laki berusia 12 tahun dibawa ke IGD
dengan keluhan BAB lebih dari 5 kali dalam sehari,
badan terasa lemas dan mengeluh nyeri perut seperti
melilit. TD 90/50 mmHg, Nadi 110x/menit, suhu 38,8°C,
frekuensi nafas 28x/menit, bising usus 30x/menit.
Tindakan prioritas yang dilakukan pada kasus anak
tersebut adalah…
A.Memberikan posisi semifowler
B.Memonitor tanda-tanda vital
C.Memberikan terapi antipiretik
D.Memberikan terapi cairan dan elektrolit
E. Memberikan oksigen
Jawaban: D. Memberikan terapi cairan dan elektrolit
Pembahasan: Masalah keperawatan pada kasus tersebut
adalah Diare. Ditunjukkan dengaan defekasi lebih dari
tiga kali dalam 24 jam. Selama anak mengalami diare,
terjadi peningkatan kebtuhan cairan dan elektorlit, maka
hal pertama yang harus diperhatikan dalam
penganggulangan diare adalah masalah kehilangan cairan
yang berlebihan, bila tidak segera diatas dapat membawa
bahya terutama bagi balita dan anak-anak. Walaupun
kasus menunjukkan bahwa terjadi peningkatan suhu
tubuh, hal tersebut tidak menjadi prioritas utama karena
peningkatan suhu tubuh terjadi akibat pengaruh
dehidrasi, maka memberikan obat antipiretik bukan
prioritas utama. Pasien mengalami peningkatan respirasi
sebagai mekanisme kompensasi akibat dehidrasi yang
terjadi, maka bukan prioritas utama. Memonitor TTV
dilakukan setelah prioritas tindakan terapi cairan dan
elektrolit diberikan.

19. Seorang anak Perempuan berusia 2 tahun dengan


BB 12 Kg dibawa ke ruang UGD. Orangtua anak
mengatakan anak tiba-tiba mengalami penurunan
kesadaran, mengalami BAB >10x sehari dalam 3 hari
berturut-turut. Wajah anak tampak pucat, mata cekung,
mukos akering dan turgor kulit 4 detik. Apakah derajat
dehidarsi yang terjadi pada kasus anak tersebut?
A.Tidak ada dehidrasi
B.Dehidrasi derajat ringan
C.Dehidrasi derajat sedang
D.Dehidrasi derajat berat
E. Dehidrasi elektrolit
Jawaban: D. Dehidrasi derajat berat
Pembahasan: Semua anak dengan diare, harus diperiksa
apakah menderita dehidrasi dan klasifikasikan status
dehidrasi. Data fokus pada kasus anak diatas yaitu anak
tiba-tiba mengalami penurunan kesadaran, mata cekung,
turgor kulit 4 detik. Berdasarakan tabel klinis derajat
dehidrasi anak mengalami dehidrasi derajat berat.

20. Seorang pasien anak laki-laki berusia 4 tahun


dibawa ke UGD karena mengalami luka bakar serius
mengenai selururh kepala, leher, perut, dada dan
punggung sehingga pasien tersebut mengalami syok.
Kondisi umum memburuk, pasien mengalami penurunan
kesadaran dengan GCS 7. TD 70/50 mmHg, Nadi
120x/menit, bernafas cepat dan pendek dengan RR
44x/emnit. Perawat akan melakukan pengkajian fisik
pada anak, Apakah pemeriksaan fisik yang menjadi
indikasi ketidakadekuatan pemenuhan cairan?
A.Turgor kulit
B.CRT (Cappilary Refill Time)
C.Level Edema
D.Oliguria
E. Akral dingin
Jawaban: B. CRT (Cappilary Refill Time)
Pembahasan: CRT adalah tes yang dilakukan cepat pada
daerah dasar kuku untuk memonitor dehidrasi. Parameter
sperti TTV, volume urine output berkaitan dengan
ketidakadekuatan volume cairan. CRT penilaian
pengkajian paling akurat karena langsung berkaitan
dengan jumlah aliran darah ke jaringan.

21. Seorang Perempuan mengunjungi taman bermain


anak-anak. Disana ia mengunjungi anak-anak sedang
berkumpul sebanyak 9 anak dengan rata-rata usia 3-5
tahun, usia 12-15 bulan berjumlah 4 orang, usia 5 tahun
berjumlah 2 orang, usia 4 tahun berjumlah 2 orang dan
usia 3 tahun berjumlah 1 orang. Terdapat 4 anak berusia
12-15 bulang yang sedang berkumpul. Terapi bermain
apakah yang terpat diberikan pada anak berusia 12-15
bulan?
A. bermain boneka
B. Mewarnai
C. Bermain miniatur Binatang
D. Bermainu lar tangga
E. Membaca buku cerita
Jawaban: C. Bermain miniatur Binatang
Pembahasan:
- 12-15 bulan (buku bergambar yang berwarna-warni,
Menyusun balok, bermain dengan kaca, bermain pasir
dan air, boneka, miniatur Binatang)
- 2 tahun (ayunan, sepeda roda tiga, mainan yang dapat
ditarik dan didorong, bermain dengan air, balok,
bukum boneka)
- 3 tahun (mulai mengembangkan permainan imajinasi :
rumah boneka, bermian perang- perangan)
- 4 tahun (bermain dengan sepeda mulai mengayuh
sendiri, mewarnai, melukis)
- 5 tahun (memootng dan menempel, mulai menyukai
permainan yang mempunyai aturan sederhana,
misalnya ular tangga)

22. Seorang ibu membawa anaknya seorang laki-laki


yang berusia 3 tahun ke poli anak. Ibu mengeluhkan
bahwa anak tersebut belum mampu berbicara, sehingga
perawat melakukan pemeriksaan dengan metode CHAT.
Apakah pemeriksaan untuk menentukan secara dini
adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan
toodler?
A.Deteksi pertumbuhan anak
B.Deteksi perkembangan anak
C.Penjaringan Kesehatan anak
D.Cara deteksi tumbuh kembang
E. Deteksi dini tumbuh kembang anak
Jawaban: E. Deteksi dini tumbuh kembang anak
Pembahasan: CHAT (Pemeriksaan autis dengan cheklist
for autism in toodler). Pemeriksaan jika ada indikasi atau
keluhan dari orangtua seperti keterlambatan berbicara,
gangguan komunikasi dan interaksi sosial dan perilaku
berulang-ulang.

23. Seorang anak berusia 3 tahun sedang dirawat di


ruang pavilium anak. Pasien diharuskan untuk dilakukan
perawata selam 7 hari karena mengalami Typhoid. Pasien
merasa takut, tampak cemas dan terkadang menangis jika
tidak ditemani oleh ibunya selama dirawat. Perawat
bekerjasama dengan ibu pasien untuk mengatasi
kecemasan anak selama dirawat. Terapi bermain apakah
yang tepat diberikan pada anak tersebut berdasarkan tipe
isi bermain?
A. Sense of Pleasure Play
B. Skill Play
C. Unoccupied Behaviour
D. Social Affective Play
E. Dramatic Play
Jawaban: D. Social Affective Play
Pembahasan: Data fokus pasien mengalami Typhoid
sehingga dibutuhkan bedrest, pasien merasa takut,
tampak cemas dan terkadang menangis jika tidak
ditemani oleh ibunya selama dirawat. Perawat
bekerjasama dengan ibu pasien untuk mengatasi
kecemasan anak selama dirawat. Terapi bermain
berdasarkan isi permainan adalah Social Affective Play.
Inti permainan ini adalah adanya hubungan interpersonal
yang menyenangkan antara anak dan orang lain.
Misalnya, bayi akan mendapatkan kesenangan dan
kepuasan dari hubungan yang menyenangkan dengan
orangtuanya atau orang lain.
24. Seorang perawat melakukan pemeriksaan fisik pada
bayi baru lahir. Saat perawat melakukan pemeriksaan
pada bayi dibagian ekstremitas, perawat mencatat
terhadap refleks bayi dengan mengejutkan bayi, tiba-tiba
ekstremitas bayi ekstensi dan abduksi denagn cepat,
telunjuk dan ibu jari membentuk huruf C. Apakah jenis
refleks bayi sesuai pemeriksaan fisik tersebut?
A.Refleks Babinsky
B.Refleks Grap
C.Refleks Ankle Clonus
D.Refleks Dance
E. Refleks Moro
Jawaban: E. Refleks Moro
Pembahasan:
- Grap Refleks, menyentuh telapak tangan atau kaki,
maka tangan dan jari refleks
- Babinsky Refleks, dilakukan dengan cara mengusap
telapak kaki dibawah ibu jari maka kaki akan
hiperekstensi
- Ankle Clonus Refleks, Ketika lutut diangkat ankle
menjadi fleksi
- Dance refleks, jika bayi dipegang sehingga kaki
menyentuh permukaan yang keras, maka kaki fleksi
dan ekstensinya resiprokal menyerupai berjalan
-
25. Seorang perawat melakukan pemeriksaan fisik pada
bayi baru lahir. Saat perawat melakukan pemeriksaan
pada bayi dibagian mulut dan kerongkongan, perawat
mencatat terhadap refleks menghisap bayi dengan
melakukan refleks Roting. Bagaimanakah pemeriksaan
Rooting yang dilakukan terhadap bayi tersebut?
A.Memasukkan jari pada mulut bayi
B.Menstimulasi reflesk muntah dengan stimulasi faring
posterior
C.Menyentuh pipi sepanjang sisi mulut bayi
D.Menyentuh lidah bayi
E. Gerakan menelan benda-benda yang didedakatkan ke
mulut
Jawaban: C. Menyentuh pipi sepanjang sisi mulut
bayi
Pembahasan: Refleks menghisap Rooting dilakukan
dengan menyentuh sepanjang sisi mulut maka kepala
bayi akan mengikuti arah stimulus lalu menghisap.
26. Seorang laki-laki usia 50 tahun dibawa ke UGD
dengan kodisi penurunan kesadaran. Hasil pengkajian
pasien tidak berespon saat diberikan rangsangan nyeri,
henti nafas dan henti jantung. Perawat mengaktifkan
code blue dan melakukan kompresi dada 30x. Apakah
tindakan keperawatan selanjutnya?
A.Memasang infus
B.Mempersiapkan alat AED
C.Melakukan recovery position
D.Memberikan banruan oksigen
E. Membuka dan membersihkan jalan nafas
Jawaban: E. Membuka dan membersihkan jalan
nafas
Pembahasan: Perawat telah mengaktifkan code blue dan
melakukan kompresi dada 30x. Sebelum memberikan
bantuan oksigen/ventilasi, maka harus mengkaji
pernafasan dengan cara membuka jalana nafas dan jika
terdapat benda asing makan harus dibebaskan terlebih
dahulu.
27. Seorang Perempuan berusia 40 tahun dibawa ke
UGD dengan kondisi penurunan kesadaran. Perawat
melakukan resusitasi jantung paru, namun ditolak oleh
keluarga pasien. Apakah dilemma etik yang di alami oleh
perawat pada kasus tersebut?
A. Justice dan Veracity
B. Veracity dan Autonomi
C.Autonomi dan Beneficience
D.Beneficience dan Confidentiality
E. Nonmaleficience dan Beneficience
Jawaban: C
Pembahasan: Perawat melakukan resusitasi jantung
paru merupakan penerapan prinsip Beneficience (berbuat
baik) namun ditolak oleh keluarga pasien, hal ini
menunjukkan perawat terkendala dengan prinsip
Autonomi (kebebasan/persetujuan). Jadi perawata
dilemma dengan 2 prinsip. Jika tetap melakukan RJP
maka dilema dengan persetujuan keluarga pasien dan jika
tidak melakuka tindakan RJP maka dilema dengan
keinginana berbuat baik (Beneficience).
28. Seorang Perempuan usia 30 tahun dibawa ke UGD
dengan kondisi penurunan kesadaran akibat kecelakaan
lalu lintas sejak 1 jam yang lalu. Hasil pengkajian GCS
7, sulit bernafas, jejas pada leher dan battle sign pada
mastoid. Teknik membuka jalan nafas yang tepat pada
kasus tersebut adalah…
A.Melakukan head tilt dan chin lift
B.Memasang ETT
C.Melakukan Jaw Trust
D.Melakukan Head tilt
E. Melakukan Chin lift
Jawaban: C. Melakukan jaw trust
Pembahasan: Pada kasus pasien dicurigai cedera
kepala/cervical yang ditandai dengan adanya jejas pada
leher dan battle sign pada mastoid. Teknik membuka
jalan nafas tidak diperbolehkan dengan Head tilt dan
Chin lift, karena dapat memperburuk kondisi pasien.
Tetapi harus dibuka dengan cara Jaw Trust.

29. Seorang laki-laki usia 27 tahun dibawa ke UGD


dengan keluhan luka bakar sejak 1 jam yang lalu. Hasil
pengkajian luka bakar pada seluruh kepala, dada, perut
punggung atas, paha kiri sampai ke penis. BB 60 Kg.
Perhitungan cairan menggunakan formula baxter.
Berapakah kebutuhan cairan pasien pada 8 kam pertama?
A.10800 cc
B.6000 cc
C.5520 cc
D.3000 cc
E. 2700 cc
Jawaban: C. 5520 cc
Pembahasan: Rumus menghitung kebutuhan cairan
dengan formula Baxter
4 cc x Luas Luka Bakar x BB (berat Badan)
½ diberikan pada 8 jam pertama dan ½ diberikan pada 16
jam berikutnya
4 x 46 x 60 = 11.040 cc.
Pertanyaannya adalah cairan yang harus diberikan pada 8
jam pertama.
Jadi, ½ x 11.040 cc = 5520 cc.

30. Seorang laki-laki usia 22 tahun dibawa ke UGD


dengan kondisi penurunan kesadaran akibat kecelakaan
lalu lintas sejak 1 jam yang lalu. Hasil pengkajian GCS
6, sulit bernapas, jejas pada leher, mukosa bibir sianosis,
gelisah, perdarahan pada telapak tangan dan bunyi napas
gurgling. TD 110/60 mmHg, Frekuensi nadi 110x/menit,
RR 32x/menit. Masalah keperawatan prioritas pada kasus
tersebut adalah…
A.Resiko perfusi serebral tidak efektif
B.Bersihan jalan nafas tidak efektif
C.Perfusi perifer tidak efektif
D.Kerusakan integritas kulit
E. Pola nafas tidak efektif
Jawaban: B. Bersihan jalan nafas tidak efektif
Pembahasan: Pada kasus di atas yang bermasalah
adalah Airway yang ditandai dengan bunyi nafas
Gurgling. Breathing juga mengalami masalah yang
ditandai dengan sulit bernafas dan RR 32x/menit.
Circulation juga bermasalah ditandai dengan sianosis dan
perdarhan. Namun yang harus di prioritaskan adalah
masalah pada Airway (jalan nafas) karena paling
mengancam nyawa. Dalam waktu 3-8 menit mengalami
sumbatan jalan nafas, maka oksigen akan habis yang
dapat mengakibatkan kematian secara cepat.
31. Seorang laki-laki usia 29 tahun dibawa ke UGD
mengeluh sesak nafas akibat kecelakaan lalu lintas sejak
1 jam yang lalu. Hasil pengkajian pasien mengatakan
nyeri dada saat bernafas, tampak jejas pada dada kiri,
wajah pucat, lemah, gelisah, retraksi dinding dada,
pernafasan cepat dan dangkal. TD 110/70 mmHg, RR
32x/menit, Nadi 110x/menit. Apakah masalah
keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
A. Nyeri akut
B. Kelemahan
C. Pola nafas tidak efektif
D. Gangguan pertukaran gas
E. Kerusakan integritas kulit
Jawaban: C. Pola nafas tidak efektif
Pembahasan: Pada pilihan jawaban di atas semua
jawaban potensial untuk dipilih karena datanya ada pada
kasus. Namun, yang harus di prioritaskan adalah masalah
keperawatan uang paling mengancam nyawa. Masalah
keperawatan prioritas pada kasus diatas adalah pola nafas
tidak efektif dengana data retraksi dinding dada,
pernafasan cepat dan dangkal dan RR 32x/menit.
32. Seorang laki-laki usia 44 tahun dibawa ke UGD
dengan kondisi penurunan kesadaran sejak 1 jam yang
lalu. Hasil anamnesis, pasien Riwayat stroke. GCS 9,
keluhan banyak lender berbusa dari mulut, sianosis, dan
bunyi nafas gurgling. TD 150/90 mmHg, Nadi
130x/menit, RR 30x/menit dan suhu 38°C. Tindakan
keperawatan yang harus dilakukan pada kasus tersebut
adalah…
A.melakukan suction
B.Memberikan infus cairan
C.Memberikan bantuan oksigen
D.Memberikan posisi semifowler
E. Memasang oropharyngeal airway
Jawaban: A. Melakukan suction
Pembahasan: pada kasus diatas keluar banyak lendir
dari mulut pasien, terdengar bunyi nafas tambahan yakni
bunyi gurgling dan frekuensi nafas 30x/menit. Maka
tindakan yang tepat adalah melakukan suction agar jalan
nafas bebas/paten. Jika memberikan oksigen terlebih
dahulu, maka oksigen tidak akan masuk secara maksimal
karena jalan nafas mengalami sumbatan partial/sebagian.
33. Seorang laki-laki usia 35 tahun dibawa ke UGD
dengan kondisi penurunan kesadaran sejak 1 jam yang
lalu akibat kecelakaan lau lintas. Hasil anamnesis, GCS
9, perdarahan pada paha kiri dan bunyi nafas snoring. TD
160/100 mmHg, Nadi 120x/menit, RR 28x/menit dan
suhu 37,9°C. Tindakan keperawatan yang harus
dilakukan pada kasus tersebut adalah…
A.Melakukan suction
B.Memberikan infus cairan
C.Memberikan bantuan oksigen
D.Memasang orofaringeal Tube
E. Melakukan bebat tekan pada luka
Jawaban: D. memasang orofaringeal tube (OPA)
Pembahasan: Bunyi snoring adalah bunyi nafas
tambahan yang di akibatkan oleh sumbatan jalan nafas
seperti lidah jatuh ke belakang. Maka tindakan yang
tepat adalah memasang OPA agar jalan nafas
bebas/paten.

34. Seorang laki-laki usia 30 tahun dibawa ke UGD


oleh polisi lalu lintas dengan kondisi penurunan
kesadaran sejak 1 jam yang lalu akibat kecelakaan lau
lintas. Hasil anamnesis, GCS 7, jejas pada dada, luka
terbuka pada paha kiri dan terdengar suara nafas stridor.
TD 130/70 mmHg, Nadi 86x/menit, RR 28x/menit dan
suhu 37,9°C. Tindakan keperawatan yang harus
dilakukan pada kasus tersebut adalah…
A.Melakukan suction
B.Memberikan endotracheal tube (ETT)
C.Memberikan bantuan oksigen
D.Memasang orofaringeal Tube
E. Melakukan bebat tekan pada luka
Jawaban: B.
Pembahasan: Bunyi nafas stridor adalah bunyi nafas
tambahan yang terjadi akibat edema pada jalan nafas,
sehingga terjadi sumbatan jalan nafas. Maka tindakan
yang tepat adalah memasang ETT agar jalan nafas paten.

35. Seorang balita Perempuan usia 4 tahun dibaw ake


UGD dengana keluhan sulit bernafas. Hasil pengkajian
ditemukan nafsu makan berkurang, malas minum., batuk
berlendir dan kental, sianosis, bunyi nafas ronchi dan
wheezing. Frekuensis nafas 32x/mnt, Nadi 110x/menit,
suhu 38,3°C. Terpasang oksigen 3L/menit. Intervensi
keperawatan yang tepat dari kasus tersebut adalah…
A.lakukan nebulizer
B.Berikan obat antipiretik
C.Berikan bantuan oksigen 8L/menit
D.Lakukan fisoterapi dada
E. Berikan minum air hangat
Jawaban: A. Lakukan nebulizer
Pembahasan: Data yang mendukung bunyi nafas ronchi,
wheezing dan RR 32x/menit. Hal ini menunjukkan
pasien mengalami gangguan pernafasan akibat sumbatan
jalan nafas Sebagian yang diakibatkan oleh penumpukan
secret pada paru dan wheezing di akibatkan penyempitan
bronkus. Maka tindakan yang tepat adalah lakukan
nebulizer untuk mengencerkan sekret dan melebarkan
jalan nafas.

36. Seorang bayi Perempuan usia 5 bulan dibawa ke


uGD oleh ibunya dengan kondisi penurunan kesadaran
akibat tersedak sejak 30 menit yang lalu. Hasil
pengkajian sulit bernafas, mata melotot, sianosis dan
serta tangisan melemah. Tindakan keperawatan yang
tepat pada kasus tersebut adalah…
A.Melakukan Helmich Manuver
B.Memberikan bantuan nafas
C.Melakukan abdominal trust
D.Melakukan chest trust
E. Melakukan back blow
Jawaban: E
Pembahasan: Kasus diatas menunjukkan bayi
mengalami sumbatan jalan nafas partial/akibat tersedak
benda asing. Data yang mendukung tersedak, sulit
bernafas, mata melotot, sianosis dan suara tangisan
melemah. Maka tindakan yang tepat pada bayi yang
tersedak adalah melakukan back blow agar benda asing
dapat dimuntahkan sehingga jalan nafas Kembali paten.

37. Seorang laki-laki usia 27 tahun dibawa ke UGD


dengan kondisi memegang lehernya. Menurut keluarga,
pasien tersedak setelah makan kue. Hasil pengkajian
wajah pasien sianosis, mata melotot, sulit bernafas dan
suara tidak terdengar. Perawat menganjurkan pasien
batuk, tapi pasien tidak mampu melakukannya. Tindakan
keperawatan yang tepat pada kasus tersebut adalah…
A.melakukan chest trust
B.Melakukan back blow
C.Melakukan kompresi dada
D.Melakukan abdominal trust
E. Memasang ETT
Jawaban: D
Pembahasan: Kasus diatas menunjukkan pasien
mengalami sumbatan jalan nafas total. Data yang
mendukung adalah memegang lehernya, tersedak setelah
makan kue, wajah pasien sianosis, mata melotot, sulit
bernafas dan suara tidak terdengar. Maka tindakan awal
yang harus diberikan jika pasien masih sadar adalah
menganjurkan pasien batuk. Pada kasus diatas, perawat
telah menganjurkan pasien batuk, tetapi pasien tidak
mampu melakukanny. Maka tindakan selanjutnya yang
harus diberikan jika pasien dewasa tersedak dan masih
kondisi sadar adalah melakukan abdominal trust.

38. Seorang laki-laki usia 50 tahun dibawa ke UGD


dengan kondisi penurunan kesadaran. Hasil pengkajian
tidak berespon saat diberikan rangsangan nyeri, henti
nafas dan henti jantung. Hasil EKG menunjukkan
gambaran asistol. Tindakan keperawatan yang tepat
adalah…
A.Memberikan bantuan oksigen
B.Memberikan resusitasi jantung paru
C.Melakukaan kardioversi
D.Melakukan defibrilasi
E. Memberikan DC shock
Jawaban: B
Pembahasan: Kata kunci yang mendukung, kesan
gambaran EKG di atas adalah asistol. Asistol merupakan
tidak terdapat aktivitas listrik dan aktivitas mekanik dari
jantung. Maka tindakan yabg harus dilakukan adalah
resusitasi jantung paru yang didukung dengan tidak ada
denyut nadi dan tidak ada nafas. Pada pasien asistol,
penggunaan defibilator untuk tindakan kejut listrik tidak
di indikasikan.

39. Di sebuah desa ditemukan data pada bulan Januari


2017, 20% penduduk mengalami ISPA, 10% penduduk
menderita Asma, dan 40% penduduk adalah perokok,
belum pernah ada kegiatan penyuluhan Kesehatan
tentang akibat merokok. Tindakan keperawatan yang
utama pada kasus tersebut adalah…
A.Pemeriksaan Kesehatan secara berkala
B.Penyuluhan tentang dampak rokok
C.Penyuluhan tentang imunisasi
D.Penyuluhan tentang asma
E. Penyuluhan tentang ISPA
Jawaban: B
Pembahasan: Berdasarkan data pada kasus diatas sudah
jelas bahwa masalah keperawatan adalah kurangnya
pengetahuan warga mengenai dampak merokok bagi diri
dan orang disekitarnya. Hal ini didukung oleh data yang
menunjukkan bahwa di desa tersebut belum pernah
dilakukan penyuluhan Kesehatan mengenai dampak
rokok bagi Kesehatan dan lingkungan.

40. Pada saat kunjungan rumah pada suatu keluarga


yang terdiri dari ayah dan ibu, perawat memperoleh
informasi bahwa keluarga sudah terbentuk sejak 4 tahun,
tetapi hingga saat ini belum memiliki anak namun
keluarga tetap sabar dan yakin suatu saat akan memiliki
anak. Fungsi keluarga yang belum terpenuhi pada
keluarga tersebut adalah…
A.Biologi
B.Ekonomi
C.Sosiologi
D.Pendidikan
E. Psikologi
Jawaban: A
Pembahasan: Fungsi keluarga ada 5 yaitu yaitu fungsi
biologi, ekonomi, sosialisasi, psikologi, dan Pendidikan.
Fungsi yang tidak terpenuhi oleh keluarga tersebut
adalah fungsi biologi dimana mengalami hambatan
dalam melanjutkan keturunan.

41. Seorang laki-laki berusia 34 tahun dirawat di RSJ


karena mengancam akan menggantung diri. Menurut
keluarga, istri pasien meninggal 2 bulan yang lalu. Saat
pengkajian pasien berkata “jika dia tidak Kembali, maka
hidup saya tidak akan lama lagi”. Pasien mengungkapkan
perasaan bersalah, putus asa, sedih dan marah. Apakah
tindakan keperawatan yang tepat pada kasus diatas?
A.Lindungi pasien dengan lingkungan yang aman
B.Beri kesempatan mengungkapkan perasaan
C.Mengidentifikasi aspek positif dalam diri
D.Rencanakan aktifitas yang dapat dilakukan
E. Yakinkan bahwa diri pasien penting
Jawaban: A.
Pembahasan: Pada kasus di atas, pasien
mengungkapkan isyarat bunuh diri yang ditandai dengan
saat pengkajian pasien berkata “jika dia tidak Kembali,
maka hidup saya tidak akan lama lagi”. Sebelumnya
pasien melakukan ancaman bunuh diri dengan
menggantung diri, maka tindakan yang harus dilakukan
perawat adalah melindungi pasien dengan menciptakan
lingkungan yang aman untuk pasien seperti
mengamankan benda-benda berbahaya.

42. Seorang Perempuan berusia 25 tahun dirawat


diruang bedah post amputasi kaki kanan. Pasien adalah
seorang model dan sangat menyukai kakinya. Saat dikaji
pasien menolak ganti balutan lukanya, tampak menutup
kakinya dengan selimut, nebgatakan kakinya tidak cantik
lagi lalu menunduk dan menangis. Tindakan keperawatan
pada kasus tersebut adalah…
A.Memotivasi pasien melihat bagian tubuh yang hilang
B.Mengobservasi pasien terhadap perubahan bentuk
tubuh
C.Membantu pasien untuk mengungkapkan perasaannya
D.Menghadirkan keluarga untuk membantu mengatasi
masalah
E. Mendiskusikan kemampuan pasien dalam mengatasi
masalah
Jawaban: C
Pembahasan: Pada kasus di atas, amsalah keperawatan
utama adalah gangguan citra tubuh yang ditandai dengan
pasien post amputasi kaki kanan, menolak ganti perban,
menutup kakinya dengan selimut serta mengatakan
kakinya tidka cantik lagi. Tindakan berdasarkan masalah
tersebut adalah membantu pasien untuk mengungkapkan
perasaannya agar pasien dapat mengenal dan menerima
keadaan tubuhnya saat ini.

43. Kepala ruagan interna dalam melaksanakan tugas


dan fungsinya senantiasa menghargai sifat dan
kemampuan setiap perawat, menggunakan pribadi dan
posisi untuk mendorong setiap perawat, menggunakan
pribadi dan posisi untuk mendorong munculnya ide dari
perawat serta memotivasi untuk menentukan bersamaa
tujuan yang ingin dicapai. Apakah gaya kepemimpinan
yang digunakan oleh kepala ruangan tersebut?
A.Otoriter
B.Liberalis
C.Partisipatif
D.Laisez faire
E. Demokratis
Jawaban: E
Pembahasan: Gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh
kepala ruangan adalah gaya demokratis yang mana
kepala ruangan dapat menghargai sifat dan kemampuan
staf/bawahan/perawat yang ada, serta melibatkan perawat
dalam menentukan keputusan dan tujuan yang ingin
dicapai.

44. Seorang Perempuan berusia 16 tahun diantar oleh


keluarganya ke poli Jiwa, karena menarik diri, sering
takut dan menghindar. Hasil pengkajian pasien menangis,
meremas kedua tangannya, gelisah dan badan gemetar.
Perawat telah membantu pasien menguraikan
perasaannya. Apakah tindakan selanjutnya yang harus
dilakukan perawat pada kasus/
A.Bersama pasien menggali perilkau yang maladaptive
B.Mengidentifikasi pola perilaku pasien
C.Kenali perasaan pasien sendiri
D.Menjadi pendengar yang baik
E. Melakukan Teknik relaksasi
Jawaban: E
Pembahasan: pada kasus diatas, masalah keperawatan
utama adalah ansietas, apsien menunjukkan tanda dan
gejala ansietas seperti menangis, merasa takut, cemas,
gelisah dan badan gemetar. Perawat telah menguraikan
perasaannya, maka tindakan selanjutnyaa yang harus
dilakukan perawat untuk mengurangi ansietas adalah
dengan melakukan Teknik relaksasi, baik relaksasi nafas
dalam, distraksi, amupun relaksasi 5 jari.

45. Perawat sedang melakukan pengkajian pada lansia.


Data pengkajian manakah yang akan menunjukkan
resiko komplikasi yang berhubungan dengan kulit?
A.Pengerasan kulit
B.Muncuknya keriput atau liputan kulit
C.Garis ekspresi terlihat lebih jelas
D.Penipisan
E. Kehilangan elastisitas kulit
Jawaban: A
Pembahasan: Perubahan fisiologis yang normal terjadi
pada kulit lansia meliputi penipisan kulit, kehilangan
elastisitas, garis ekspresi terlihat lebih jelas dan muncul
keriput atau lapisan kulit. Penebalan pada kulit
merupakan indikasi adanya resiko komplikasi.

46. Perawat sedang merawat klien dengan obstruksi


usus membaik yangterpasang selang nasogatrik. Klien
telah terbiasa dengan penutupan selang setiap 2 jam
selama 1 jam. Petugas kesehatan saat ini menyarankan
untuk pelepasan selang nasogatrik. Apa prioritas
pengkajian keperawatn terkait rencana pelepasan selang?
A.Memeriksa bahwa kadar serum elektrolit dalam batas
normal
B.Memeriksa bahwa pH asam lambung hasil aspirasi
dalam baras normal
C.Memeriksa bahwa selang nasogatrik terpasang dengan
benar
D.Memeriksa adanya bising usus pada keseluruhan 4
kuadran abdomen
E. Periksa warna pada selang nasogatrik
Jawaban: D
Pembahasan: Distensi muntah dan nyeri abdomen
adalah beberapa gejala terkait dengan obtruksi usu selang
nasogatrikdapat digunakan untuk mengeluarkan gas dan
cairan dari lambung, meredakan distensi dan muntah.
Bising usus kembali normal seiring dengan membaiknya
obstruksi dan fungsi pencernaan kembali normal.
Pelepasan selang nasogatrik sebelum fungsi pencernaan
kembali normal akan menyebabkan kembalinya ytanda
dan gejala dan akan menyebabkan perlunya pemasangan
kembali selang nasogatrik. Kadar serum elektrolit, pH
asam lambung, dan ketepatan pemasanagn selang adalah
pengkajian yang sangat penting dilakukan pada klien
dengan pemasanagn selang nasogatrik, namun tidak
membantu menemukan kesiapan klien untuk dilepas
selang nasogatrik.

47. Perawatkesehatan keluarga untuk pertama kali


mengunjungi klien di rumahnya. Saat mengkaji riwayat
pengobatan klien, tercatat bahwa ada 19 resep dan klien
juga mengonsumsi beberapaobat secara bersamaan.
Intervensi yang manakah yang pertama harus dilakukan
oleh perawat?
A.Cek adanya interaksi obat
B.Tentukan apakah ada obat-obatan yang bersifat
duplikasi
C.Hubungi tenaga kesehatan yang meberikan resep dan
laporkan kondisi polifarmasi (konsumsi banyak obat-
obatan)
D.Tentukan anggota keluarga yang bisa mengawasi
konsumsi obat klien
E. Cek apakah semua obat yang ada dikonsumsi secara
rutin oleh klien
Jawaban: B
Pembahasan: Polifarmasi menjadi perhatian pada klien
lansia. Duplikasi pengobatan perlu diidentifikasi sebelum
interaksi obat-obatan disimpulkan karena perawat
mengonsumsi obat klien. Pertanyaan tentang pengawasan
minum obat mungkin menjadi bagian dari pengkajian,
tetapi bukan tindakan pertama. Menghubungi twnaga
kesehatan yang memberikan resep merupakan intervensi
yang dilakukan setelah semua informasi berhasil
dikumpulkan.

48. Perawat sedang mengobservasi klien yang


terdiagnosis DM tipe 1 dan mendapatkan terapi NPH
serta insulin regular. Manakah keluhan klien yang akan
mengingatkan perawat untuk mewaspadai munculnya
reaksi hipoglikemia?
A.Tremor
B.Anoreksia
C.Kulit kering, panas
D.Kram otot
E. Peningkatan frekwensi berkemih
Jawaban: A
Pembahasan: Penurunan tingkat glukosa darah
menghasilkan gejala sistem nervus otonom, yang
dimanifestasikan dengan gugup, lekas marah dan tremor.
Pilihan C dan E lebih sering muncul pada hiperglikemia.
Pilihan B dan D tidak berhubungan dengan gejala
hipoglikemia. Pada hipoglikemia biasanya klien merasa
lapar.
49. Seorang klien mania mulai melakukan tindakan
seksual pada pengunjung di ruang kunjungan. Ketika
perawat secara tegas menyampaikan bahwa hal tersebut
tidak pantas dan tidak diizinkan klien berbicara kasar dan
mengancam akan melakukan tindakan kekerasan pada
perawat. Berdasarkan analisa situasi ini, intervensi mana
yang harus diimplementasikan oleh perawat?
A.Tempatkan klien pada isolasi selama 30 menit
B.Katakan pada klien bahwa perilaku tersebut tidak
pantas dilakukan
C.Antarkan klien ke ruang rawatnya, dengan bantuan
dari staf lainnya
D.Katakan pada klien bahwa izin menelpon mereka
dicabut untuk 24 jam
E. Lakukan pemasangan restrain pada klien
Jawaban: C
Pembahasan: Klien beresiko mencedari dir sendiri dan
orang lain sehingga harus diantar keluar ruang
kunjungan. Isolasi merupakan pilihan yang kuran tepat
pada situasi ini. Mengatkan pada klien bahwa
tindakannya tidak pantas, telah dicoba oleh perawat.
Mencabut hak klien akan menambah kegelisahan yang
sedang dirasakan klien. Gunakan teori hierarki
kebutuhan maslow untuk menjawab pertanyaan.
Ingatbahwa jika tidak ada kebutuhan fisik fokuskan pada
kebutuhan akan rasa aman. Lihat pilihan yang
meningkatkan keaman pada klien, sendiri, klien lain dan
petugas.

50. Perawat telah mengajari klien yang dilakukan


fiksasi tangan tentang tanda dan gejala sindrom
kompartemen. Perawat memastikan klien telah
memahami informasi tersebut jika klien menyampaikan
gejala awal sindrom kompartemen yang mana?
A.Jari-jari dingin berwarna pucat
B.Jari-jari baal dan kesemutan
C.Nyeri meningkat jika tangan tergantung
D.Nyeri menunjukkan tingkat keparahan fraktur
E. Sianosis
Jawaban: B
Pembahasan: Gejala awal sindrom kompartemen adalah
parastesia (Baal dan kesemutan dijarijemari). Tanda
lainnya adanya nyeri yang tidak berkurang dengan opiod,
nyeri yang meningkat saat anggita tubuh yang sakit
dinaikan, pucat dan dingin di ujung bawah anggota tubuh
yang sakit.. Sianosis merupakan gejala lanjut. Nyeri yang
menunjukkan kepatahan fraktur serta gejala lain yang
berhubungan dengan nyeri bukan merupakan gejala
awal.

Anda mungkin juga menyukai