Anda di halaman 1dari 1

Tujuan penelitian ini adalah untuk; 1) Mengetahui prospek produksi karet Indonesia tahun 2045, 2)

Mengetahui Faktor Internal dan Faktor Eksternal, dan 3) Mengetahui strategi Pengembangan untuk
meningkatkan produksi karet. Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu produksi karet
Indonesia selama 30 tahun terakhir (1991-2020). Sumber data berasal dari situs resmi FAO (Food
and Agriculture Organization) dan buku Statistik Perkebunan Karet (Directorate General of Estate
Crops). Jumlah responden data untuk menentukan nilai signifikansi matriks IFAS dan EFAS diperoleh
dari jumlah jurnal penelitian, yaitu sebanyak 40 responden. Jenis penelitian ini adalah deskriptif
kuantitatif dengan menggunakan data time series. Metode analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Uji Asumsi Klasik, Regresi Linier Sederhana (analisis prediksi produksi), dan
analisis SWOT (strategi pengembangan). Hasil Uji Asumsi Klasik menunjukkan data layak digunakan
untuk memprediksi produksi karet tahun 2045. Hasil prediksi produksi karet tahun 2045 mencapai
5.869.768 ton. Berdasarkan skenario kenaikan koefisien regresi (b) sebesar 20%, produksi karet
tahun 2045 menjadi 6.848.116 ton. Pada tahun 2045, pertumbuhan ekonomi Indonesia naik sebesar
5,1-5,7% pertahun, tetapi Indonesia masih berada di posisi kedua sebagai produsen karet alam
dunia. Indonesia dapat menyusul Thailand apabila skenario koefisien regresi (b) dinaikkan menjadi
50%. Hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa faktor internal : ketersediaan lahan, tersedianya SDM
petani karet, Keadaan tanah dan iklim tropis yang sesuai, rendahnya modal petani, terbatasnya
sarana, prasarana dan teknologi, harga tidak menentu, serta minimnya peremajaan. Faktor eksternal
adalah : permintaan pasar domestik dan ekspor meningkat, produksi dan daya saing meningkat,
dukungan pemerintah, Serangan OPT, Pandemi COVID 19 dan perubahan iklim, serta konversi lahan
karet. Strategi pengembangan untuk meningkatkan produksi karet adalah : 1) memperluas dan
memanfatkan lahan, 2) pemberdayaan SDM dan menjaga kualitas karet sesuai standar, 3)
meningkatkan kemitraan pemerintah atau pihak swasta dengan petani karet.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Deskritif dan Kuantitatif yang salah satu
mengguakan analisis SWOT. Hasil analisis SWOT faktor Internal: Ketersediaan lahan,Minat petani
dalam mengelola tanaman karet,Pengalaman bertani petani,Pemeliharaan relatif mudah,Kelompok
tani,Harga karet masih rendah,Rendahnya permodalan petani,Jenis bibit karet,Banyaknya tanaman
tua yang belum di remajakan,Produktifitas masih rendah dan Faktor Eskternal: Permintaan getah
karet,Peran pemerintah dalam membantu petani karet,Perluasan masih tersedia,Alih fungsi
lahan,Penawaran harga terhadap mutu karet,Perubahan iklim,Penyakit tanaman karet,Harga karet
tidak stabil. Hasil pengembangan SWOT yang paling penting adalah mempertahankan komoditas
tanaman karet sebagai komoditi unggulan daerah dengan program pemerintah dengan melalui PKTR
dan upaya pemerintah dalam penetapan harga dasar getah karet pemerintah dan mengembangan
kelompok pemasaran di sentra produksi

This research aims to find out ; 1) Prospects for Indonesia's rubber production in 2045, 2) Internal
and External Factors, and 3) Development strategy to increase rubber production. This research
uses secondary data as the main data, namely data on Indonesian rubber production for the last
30 years (1991-2020). The data sources were obtained from the official website of FAO (Food and
Agriculture Organization) and Rubber Plantation Statistics (Directorate General of Estate Crops).
The number of respondents data to determine the significance value of the IFAS and EFAS
matrices was obtained from the number of research journals, which was 40 respondents. This
type of research is descriptive quantitative using time series data. The data analysis methods
used in this study are Classical Assumption Test, Simple Linear Regression (prediction analysis),
and SWOT analysis (development strategy).

Anda mungkin juga menyukai