Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN BULANAN INDIKATOR PENINGKATAN MUTU DAN

KESELAMATAN PASIEN (PMKP) DI RUANG DRUPADI DAN BIMA


BULAN AGUSTUS TAHUN 2017

RSU KERTHA USADA SINGARAJA


TAHUN 2017
LAPORAN INDIKATOR MUTU DI RUANG DRUPADI DAN BIMA
BULAN AGUSTUS 2017

I. JAM VISITE DOKTER SPESIALIS DI RUANG DRUPADI &


BIMA
 Profil Indikator
INDIKATOR
Judul Indikator Jam Visite Dokter Spesialis
Dimensi Mutu Akses, kesinambungan pelayanan
Tujuan Peningkatan Tergambarnya kepedulian tenaga medis (dokter) terhadap
mutu ketepatan waktu pemberian pelayanan
Definisi Operasional Visite dokter adalah kunjungan dokter spesialis setiap hari
kerja sesuai dengan ketentuan waktu kepada setiap pasien
yang menjadi tanggungjawabnya, yang dlakukan antara
jam 08.00 sampai dengan jam 14.00 Wita (Kepmenkes RI
Nomor: 129/Menkes/SK/II/2008)
Numerator Jumlah visite dokter spesialis antara jam 08.00 sampai
dengan jam 14.00 Wita yang disurvei
Denomerator Jumlah semua visite dokter spesialis dalam bulan yang
sama
Kriteria Inklusi Seluruh pasien rawat inap yg berada diruangan mulai dari
jam 07.00 sampai dengan jam 14.00 Wita
Kriteria Eklusi *Pasien rawat inap yang dilakukan tindakan medis
sebelum jam 14.00
*Pasien rawat inap yang meninggalkan ruangan saat
jam visite
*Kunjungan hari libur dan tanggal merah
*Pasien yang meminta dikunjungi ulang oleh dokter
spesilais
Sumber Data Survey pasien rawat inap dan rekam medis
Penanggung jawab Kepala ruangan Drupadi & Bima : kade buda supartini
Alasan Pemilihan visite dokter spesialis terhadap pasien rawat inap setiap
Indikator harinya harus dilaksanakan secara tepat dan sesuai waktu
yang ditentukan, untuk mempercepat proses pelayanan
dan pengambilan keputusan dalam manajemen pasien
yang dirawat inap. Berdasarkan pengalaman banyak
keluhan pasien terhadap kunjungan dokter yang tidak
tepat waktu.
Tipe Indikator Outcome
Jangka Waktu Satu Bulan
Laporan
Frekuensi penilaian Setiap Bulan
data
Metodologi Sensus Harian
pengumpulan data
Target sampel & 100%
sampel size
Area monitoring Unit rawat inap
Nilai/ Ambang 08.00 sampai dengan jam 14.00 Wita yang disurvei
Pengumpulan data & Frekuensi pengumpulan data : Setiap bulan
analisis Pelaksana analisis data : Petugas rawat inap dan
bagian laboratorium
Bentuk analisis data : Kalkulasi jumlah numerator,
denominator, pencapaian seperti formula kemudian
dibandingkan dengan target.
Diseminasi data Sosialisasi ke seluruh staf
Alat audit
Visite Visite
08.00 diats
Identitas
N DPJ s/d 14.00
(nama,
O P 14.00 dan KET
RM)
Tanggal

wita dibawah
08.00
1 2 3 4 5 6 7
NB:
Frekuensi Setiap hari
Pencatatan
Pelaksana Staf unit rawat inap
Pencatatan
Sampel Seluruh pasien rawat inap yg
berada diruangan pk 08.00 -
14.00 Wita
Jumlah Sampel Total sampling
Angka Numerator Jumlah sampel pada kolom 5
Angka Jumlah sampel pada kolom 3
Denominator

 Grafik Jumlah Visite Dokter Spesialis Pada Bulan Agustus 2017

Grafik Jam Visite Dokter Spesialis di Ruang Drupadi


dan Bima Bulan Agustus Tahun 2017

100.00%

100%
90%
66.50%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
target pencapaian
DATA
Tepat 151 66,5%
Tidak Tepat 76 33,5%
Total Visite Dokter Spesialis 227 100 %

Jumlah visite dokter spesialis yang tepat dibagi


FORMULA
total visite dokter spesialis dikali 100%

Analisa: berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa jumlah visite dokter spesialis
yang sesuai dengan indikator yaitu dokter yang melakukan visite dari jam 08.00
sampai dengan 14.00 sebanyak 66,5%, dan masih terdapat dokter spesialis yang
visite diatas jam 14.00 dan dibawah 08.00 yaitu sebanyak 33,5% dengan berbagai
alasan seperti keterbatasan dokter dengan waktu, terikat kegiatan di luar rumah
sakit, ada kegiatan lain (seminar) dan masih harus melakukan visite di rumah sakit
lain.

 Jumlah Seluruh Dokter Spesialis yang Visite tepat pada jam 08.00 wita
sampai dengan jam 14.00 wita
Visite tepat pada jam 08.00 wita
No Nama Dokter Spesialis
sampai dengan jam 14.00 wita
1 dr. Arya Nugraha, Sp.PD 35
2 dr. Susila, Sp.J 29
3 dr. Bagiadnya, Sp. B 8
4 dr. Beteng, Sp.B 4
5 dr. IGN Alit, Sp.OG 6
6 dr. Suciawan, Sp.A 9
7 dr. Nama Putra, Sp. P 18
8 dr. Surya, Sp. B -
9 dr. Cok. Gde Parta, Sp. BKBD 1
10 dr. Pt. Sudarsana, Sp. OG -
11 dr. Budiyasa, Sp.A 7
12 dr. Kepakisan, Sp. S 22
13 dr. Sumiati, Sp. THT -
14 dr. Dana, SpPD -
15 dr. Mawan, SpOG 1
16 dr. Sudata, SpPD -
17 Prof. Dr. Dr. A. A. Budiartha, SpPD 1
18 dr. Putra Wirawan, SpBS 2
19 dr. Suparna, SpBK(Onk) 8
Total 151

 Jumlah Seluruh Dokter Spesialis yang Visite diatas Jam 14.00 dan Dokter
Spesialis yang visite dibawah jam 08.00.
Visite
Visite diatas
No Nama Dokter Spesialis dibawah jam
jam 14.00
08.00
1 dr. Arya Nugraha, Sp.PD - 3
2 dr. Susila, Sp.J - -
3 dr. Bagiadnya, Sp. B - -
4 dr. Beteng, Sp.B - -
5 dr. IGN Alit, Sp.OG - -
6 dr. Suciawan, Sp.A 21 4
7 dr. Nama Putra, Sp. P - 1
8 dr. Surya, Sp. B - -
9 dr. Cok. Gde Parta, Sp. BKBD - 3
10 dr. Pt. Sudarsana, Sp. OG - 4
11 dr. Budiyasa, Sp.A 4 6
12 dr. Kepakisan, Sp. S - 5
13 dr. Sumiati, Sp. THT - -
14 dr. Dana, SpPD - 2
15 dr. Mawan, SpOG - -
16 dr. Sudata, SpPD 18 -
17 Prof. Dr. Dr. A. A. Budiartha, SpPD - -
18 dr. Putra Wirawan, SpBS - -
19 dr. Suparna, SpBK(Onk) - 5

II. KETEPATAN JUMLAH AMPRAHAN OBAT


Profil Indikator
INDIKATOR
Judul Indikator Ketepatan jumlah amprahan obat
Dimensi Mutu Ketepatan pelayanan, kesinambungan pelayanan
Tujuan Peningkatan Peningkatan ketepatan tenaga apoteker dalam pemberian
mutu amprahan obat dengan jumlah amprahan, untuk
mempercepat proses pelayanan
Definisi Operasional Amprahan obat adalah proses pemesanan obat-obatan
untuk pasien dari bagian perawatan ke bagian apotek
dimana jumlah amprahan obat pasien harus diberikan
secara tepat dan sesuai dengan jumlah amprahan, untuk
mempercepat proses pelayanan
Numerator Jumlah obat yang di amprah datang dengan tepat dan
sesuai dengan jumlah amprahan
Denomerator Jumlah seluruh obat yang di amprah ke apotek
Kriteria Inklusi Seluruh pasien yang diamprahkan obat
Kriteria Eklusi * stok obat kosong di apotek
* jenis obat yang diamprah tidak ada tetapi obat yang
memiliki kandungan sama ada
* tulisan amprahan obat yang tidak bisa dibaca
Sumber Data Survey dari instruksi pemberian obat (IPO
Penanggung jawab Kepala ruangan Drupadi & Bima : Luh Supeni
Alasan Pemilihan Banyaknya amprahan obat yang dilakukan setiap hari
Indikator terutama amprahan pada sore hari yang tidak memenuhi
ketepatan jumlah obat yang diamprah dari ruangan ke
apotek dapat mempengaruhi proses pemberian obat pada
pasien.
Tipe Indikator Proses
Jangka Waktu Satu Bulan
Laporan
Frekuensi penilaian Setiap Bulan
data
Metodologi Sensus Harian
pengumpulan data
Target sampel & 100%
sampel size
Area monitoring Unit rawat inap
Pengumpulan data & Frekuensi pengumpulan data : Setiap bulan
analisis Pelaksana analisis data : Petugas rawat inap dan
bagian apoteker
Bentuk analisis data : Kalkulasi jumlah
numerator, denominator, pencapaian seperti formula
kemudian dibandingkan dengan target.
Diseminasi data Sosialisasi ke seluruh staf
Alat audit
Identitas Jumlah obat
Tanggal

NO (nama, yang Tepat Tidak tepat


RM) diamprah

1 2 3 4 5 6

NB:
Frekuensi Setiap hari
Pencatatan
Pelaksana Staf unit rawat inap
Pencatatan
Sampel Seluruh pasien pasien yang
diamprahkan obat
Jumlah Sampel Total sampling
Angka Numerator Jumlah sampel pada kolom 5
Angka Jumlah sampel pada kolom 4
Denominator

Grafik Ketepatan Jumlah Amprahan Obat

Grafik Ketepatan Jumlah Amprahan Obat di Ruang


Drupadi dan Bima Bulan Agustus Tahun 2017

100%

100%
98%
96%
94% 92%

92%
90%
88%
target pencapaian

DATA
Tepat 196 92%
Tidak Tepat 17 8%
Total Amprahan Obat 213 100 %

Jumlah amprahan obat yang tepat dibagi total


FORMULA amprahan obat dikali 100%

Analisa: capaian indikator mutu Ketepatan Jumlah Amprahan Obat baru


mencapai target sebanyak 92% untuk obat oral dan injeksi dengan alasan stok
obat yang diamprah dalam keadaan kosong atau habis di apotik, dan ketinggalan
saat mengecek obat atau kurang ketelitian atau lupa petugas apotek dalam
111. WAKTU TUNGGU HASIL LAB PATOLOGI KLINIK UNTUK
Mmenyiapkan amprahan obat .
DARAH LENGKAP DAN KIMIA KLINIK
Profil Indikator

INDIKATOR
Judul Indikator Waktu tunggu hasil lab patologi klinik untuk darah lengkap dan
kimia klinik
Dimensi Mutu Akses, kesinambungan pelayanan
Tujuan Peningkatan Tergambarnya kecepatan pelayanan laboratorium patologi klinik
mutu
Definisi Waktu tunggu hasil pelayanan lab patologi klinik adalah tenggang
Operasional waktu yang dibutuhkan mulai sampel diterima oleh petugas
sampling sampai dengan hasil pemeriksaan selesai di laboratorium
dengan standar waktu 140 menit.
Numerator Jumlah pemeriksaan lab patologi klinik untuk darah lengkap dan
kimia klinik dengan waktu tunggu penyelesaian hasil 140 menit
dalam satu bulan (pemeriksaan).
Denomerator Jumlah seluruh pemeriksaan lab patologi klinik untuk darah
lengkap dan kimia klinik dalam bulan yang sama (pemeriksaan).
Kriteria Inklusi Seluruh pemeriksaan darah lengkap dan kimia klinik
Kriteria Eklusi Pemeriksaan yang di tunda dan Hasil yang tidak keluar karna
sampel rusak
Sumber Data Catatan penyelesaian akhir dan survey rawat inap
Penanggung jawab Kepala ruangan Drupadi & Bima : Luh Supeni
Alasan Pemilihan Pemeriksaan untuk hasil pelayanan lab khususnya patologi klinik
Indikator dan kimia klinik merupakan gambaran menejemen peningkatan
kualitas di unit lab. Pelayanan penunjang sangat diperlukan untuk
menegakkan diagnose yang tentunya harus dilakukan dalam waktu
yang cepat. Berdasarkan pengalaman banyak keluhan dari dokter
dan pasien rawat inap karena pasien dan dokter harus menunggu
dengan waktu lebih lama untuk menerima hasil pemeriksaan lab.
Tipe Indikator Proses
Jangka Waktu Satu Bulan
Laporan
Frekuensi penilaian Setiap Bulan
data
Metodologi Sensus Harian
pengumpulan data
Target sampel & 100%
sampel size Sampel : sesuai sensus harian
Area monitoring Unit rawat inap
Laboratorium
Nilai/ Ambang 4 jam = 240 menit dari pengambilan sampel
Pengumpulan data Frekuensi pengumpulan data : Setiap bulan
& analisis Pelaksana analisis data : Petugas rawat inap dan bagian
laboratorium
Bentuk analisis data : Kalkulasi jumlah numerator,
denominator, pencapaian seperti formula kemudian dibandingkan
dengan target.

Diseminasi data Sosialisasi

Alat audit Identita Hasil Pasien


Pasien
TANGGAL

NO (Nama, No > ≤ Keterangan


Ruangan, 140ꞌ 140ꞌ
RM)
1 2 3 4 5 6

NB:
Frekuensi Pencatatan Setiap hari
Pelaksana Pencatatan Staf unit rawat inap
Sampel Seluruh pemeriksaan darah lengkap
dan kimia klinik
Jumlah Sampel Total sampling
Angka Numerator Jumlah sampel pada kolom 5
Angka Denominator Jumlah sampel pada kolom 3
ü Grafik Waktu Tunggu Hasil Lab Patologi Klinik Untuk Darah Lengkap
dan Kimia Klinik.

Grafik Waktu Tunggu Hasil Lab di Ruang Drupadi dan


Bima Bulan Agustus Tahun 2017

100% 100%

100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Target Pencapaian

DATA
Tepat 3 100%
Tidak Tepat 0 0%
Total Lab 3 100%

Jumlah waktu tunggu lab yang tepat dibagi total


FORMULA
pemeriksaan lab dikali 100%

Analisa: dari hasil analisis waktu tunggu lab darah lengkap dan kimia klinik
sudah mencapai target yaitu 100%, artinya tidak ada hasil lab yang selesai lebih
dari 140 menit.

IV. ASESMEN AWAL MEDIS DALAM 24 JAM PADA PASIEN RAWAT


INAP DI RUANG DRUPADI & BIMA
Profil Indikator
INDIKATOR
Asesmen Awal Medis Dalam 24 Jam Pada Pasien Rawat
Judul Indikator
Inap
Dimensi Mutu Efektifitas Tipe Indikator Input
Tujuan Peningkatan Tergambarnya proses asuhan medis yang cepat dan efektif
mutu dalam menegakkan diagnose medis
Asesmen awal medis adalah proses pengkajian medis yang
dilakukan dilakukan oleh staf medis (dokter penanggung
Definisi Operasional
jawab pasien) dalam proses penegakan diagnose pasien
rawat inap. Proses ini dilakukan dalam 24 jam.
Latar Belakang/ Dengan memberikan asuhan medis yang cepat dan efesien,
Alasan/ Implikasi/ dapat meningkatkan penegakan diagnose lebih cepat dan
Rasionalisasi pelayanan kesehatan lebih terarah.
Formula N/D
Jumlah pasien rawat inap yang dilakukan asesmen awal
Numerator
medis dalam 24 jam dalam 1 bulan
Jumlah seluruh pasien rawat inap yang disampling
Denomirator
(minimal n=50)
Target ≥ 80%
Kriteria Inklusi Seluruh pasien rawat inap di ruangan
 DPJP keluar kota
Kriteria Eklusi  Pasien APS < 24 jam
 Pendelegasian < 24 jam
Sumber Data Sample
Standar ≥ 80%
Frekuensi dan Cara Frekuensi pengumpulan Setiap bulan
Pengumpulan Data data
Pelaksanaa PIC data rawat inap
pengumpulan data
Bentuk pengumpulan Sensus harian
data
Frekuensi analisis data Setiap bulan
Pelaksanaan analisis Kepala ruangan rawat inap
data
Frekuensi dan Cara
Bentuk analisis data Kalkulasi jumlah numerator,
Analisis Data
denominator, pencapaian sesuai
formula, kemudian
dibandingkan dengan target
Frekuensi proses Setiap 3 bulan
pelaporan
Pelaksanaan laporan Kepala ruangan rawat inap
awal
Bentuk laporan awal Kalkulasi jumlah numerator,
denominator, pencapaian sesuai
formula, kemudian
dibandingkan dengan target
Penerima laporan awal Komite PMKP
Pelaksanaan leporan Ketua Komite PMKP
Frekuensi Dan Cara
awal
Pelaporan
Bentuk laporan lanjutan Rekapitulasi pencapaian target
dalam bentuk grafik garis (tren)
yang dibandingkan dengan
target, lengkap dengan
interpretasi, serta laporan
pelaksanaan program
pengingkatan mutu FOCUS-
PDCA bila target tidak tercapai.
Penerima laporan Direktur RSU Kertha Usada
lanjutan
Lingkup Area Rawat inap
PIC Staf rawat inap
Metode Diseminasi Disampaikan saat pertemuan karyawan
Format Pencatatan Terlampir

Grafik Asesmen Awal Medis Pada Bulan Agustus 2017

Grafik Assesmen Awal Medis di Ruang Drupadi dan Bima


Bulan Agustus Tahun 2017

80%

80%

79%

79%

78%
target pencapaian

DATA
Tepat 92 79%
Tidak Tepat 1 1%
Jumlah Pasien Baru 93 80%

Jumlah asesmen awal medis yang tepat dibagi


FORMULA
total pasien baru dikali 80%

Analisa: dari hasil analisis assessment awal medis sudah mencapai target atau
tidak ada pasien baru yang tidak dilakukan assesment medis.

V. ASESMEN AWAL KEPERAWATAN DALAM 24 JAM PADA PASIEN


RAWAT INAP DI RUANG DRUPADI & BIMA
profil indikator
INDIKATOR
Asesmen Awal Keperawatan Dalam 24 Jam Pada Pasien
Judul Indikator
Rawat Inap
Dimensi Mutu Efektifitas Tipe Indikator Input
Tujuan Peningkatan Tergambarnya proses asuhan keperawatan yang cepat dan
mutu efektif dalam menegakkan diagnose keperawatan
Asesmen awal keperawatan adalah proses pengkajian
keperawatan yang dilakukan untuk membantu proses
Definisi Operasional
penegakan diagnose pasien rawat inap. Proses ini
dilakukan dalam 24 jam.
Latar Belakang/ Dengan memberikan asuhan keperawatan yang cepat dan
Alasan/ Implikasi/ efesien, dapat meningkatkan penegakan diagnose lebih
Rasionalisasi cepat dan pelayanan kesehatan lebih terarah.
Formula N/D
Jumlah pasien rawat inap yang dilakukan asesmen awal
Numerator
keperawatandalam 24 jam dalam 1 bulan
Jumlah seluruh pasien rawat inap yang disampling
Denomirator
(minimal n=50)
Target ≥ 80%
Kriteria Inklusi Seluruh pasien rawat inap di ruangan
Kriteria Eklusi -
Sumber Data Sample
Standar ≥ 80%
Frekuensi pengumpulan Setiap bulan
data
Frekuensi dan Cara Pelaksanaa PIC data rawat inap
Pengumpulan Data pengumpulan data
Bentuk pengumpulan Sensus harian
data
Frekuensi dan Cara Frekuensi analisis data Setiap bulan
Analisis Data Pelaksanaan analisis Kepala ruangan rawat inap
data
Bentuk analisis data Kalkulasi jumlah numerator,
denominator, pencapaian sesuai
formula, kemudian
dibandingkan dengan target
Frekuensi proses Setiap 3 bulan
pelaporan
Pelaksanaan laporan Kepala ruangan rawat inap
awal
Bentuk laporan awal Kalkulasi jumlah numerator,
denominator, pencapaian sesuai
formula, kemudian
dibandingkan dengan target
Penerima laporan awal Komite PMKP
Pelaksanaan leporan Ketua Komite PMKP
Frekuensi Dan Cara
awal
Pelaporan
Bentuk laporan lanjutan Rekapitulasi pencapaian target
dalam bentuk grafik garis (tren)
yang dibandingkan dengan
target, lengkap dengan
interpretasi, serta laporan
pelaksanaan program
pengingkatan mutu FOCUS-
PDCA bila target tidak tercapai.
Penerima laporan Direktur RSU Kertha Usada
lanjutan
Lingkup Area Rawat inap
PIC Staf rawat inap
Metode Diseminasi Disampaikan saat pertemuan karyawan
Format Pencatatan Terlampir
Grafik Asesmen Awal Keperawatan Pada Bulan Agustus 2017
Grafik Assesmen Awal Keperawatan di Ruang Drupadi dan Bima
Bulan Agustus Tahun 2017

80% 80%

80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
target pencapaian

DATA
Tepat 93 80%
Tidak Tepat 0 0%
Jumlah Pasien Baru 93 80%

Jumlah asesmen awal keperawatan yang tepat


FORMULA dibagi total pasien baru dikali 80%
Analisa: dari hasil analisis indikator assessment keperawatan sudah mencapai target
yaitu 80%. Tidak ada pengkajian dan lain-lain yang tidak lengkap.

Anda mungkin juga menyukai