Anda di halaman 1dari 3

Tugas 6 Alfafa Dzikra-15019142

• Pembuatan CBR tanah dasar 6% yang merupakan hasil perendaman 4 hari


Agar tanah dasar memiliki CBR 6% maka dari itu tanah dasar perlu diperbaiki.Perbaikan
tanah dasar dapat dilakukan dengan material timbunan pilihan, stabilisasi kapur, ataupun
stabilisasi semen. Terkadang proses stabilisasi sedikit sulit karena terjadi pelebaran sehingga
tanah dasar menjadi sempit atau tidak teratur. Maka jika dalam kasus tersebut digunakan
perbaikan dengan material timbunan pilihan.
Dalam perencanaan stabilisasi dengan kapur ataupun semen, daya dukung material (CBR)
diambil nilai terkecil dari tiga nilai berikut.
o Daya dukung rendaman 4 hari dari material yang distabilisasi
o Empat kali daya dukung tanah asal sebelum distabilisasi
o Daya dukung yang diperoleh dari formula berikut.
𝐶𝐵𝑅𝑠𝑡𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 = 𝐶𝐵𝑅𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑎𝑠𝑎𝑙 𝑥 2𝑡𝑒𝑏𝑎𝑙 𝑙𝑎𝑝𝑖𝑠 𝑠𝑡𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑚𝑚/150
Dalam proses stabilisasi tanah dengan semen sendiri dibagi menjadi 5 tipe yaitu
o Soil-Cement : Pencampuran tanah dan semen untuk fondasi, perlindungan erosi dan
pembekukan tanah
o Cement Improved Granuler – Soil Mix : Mengurangi sifat kembang-susut dan plastisitas tanah
sehingga meningkatkan daya dukung
o Cement Imrproved Silt-Clay Mix : Menambah kadar semen secara bertahap dalam jumlah
yang lebih besar untuk mengurangi sifat kembang-susut
o Plastic Soil-Cement : Menggunakan tanah dengan kadar air lebih tinggi (melindungi tanah
dari erosi)
o Cement-Treated Soil Pastes And Mortars: Menginjeksi campuran tanah-semen ke dalam
tanah sebagai kekuatan
Saat nilai CBR tanah yang diuji belum mencapai 6% maka dilakukan kompaksi dengan
sheep foot roller dan tamping roller. Kedua alat ini akan memadatkan tanah dan menyebabkan
daya dukung tanah meningkat. Alat ini juga akan menyebabkan void pada tanah menjadi kecil
karena tertekan sampai didapatkan water content optimum yang ditandai dengan tidak ada
laginya void (secara teoritis). Saat water content optimum tercapai, maka tanah mengalami
kepadatan kering maksimum. Saat dicapai kepadatan kering maksimum (atau sesuai yang
ditetapkan), kekuatan akan meningkat yang berdampak pada hasil pengukuran penetrasinya
berupa kekerasan tanah.
Tugas 6 Alfafa Dzikra-15019142

Tebal total tanah dasar stabilisasi adalah 150 mm untuk pemadatan biasa atau sampai
dengan 300 mm apabila disyaratkan dan digunakan alat pemadat pad foot dengan berat statik
18 ton.

• Kapan desain perkerasan jalan kerusakannya ditentukan oleh alur, kapan ditentukan
oleh retak?
Menggunakan PastDean, perubahan kerusakan alur karena failure pada subgrade menjadi
kerusakan retak karena failure pada AC-Base berubah-ubah tergantung ketebalan kedua
lapisan perkerasan.
Lapisan AC-Base tertebal yang akan mengubah kerusakan dari alur menjadi retak adalah
sebesar 387 mm dengan ketebalan Subgrade sebesar 85 mm. Bila bergeser ke kiri dan kanan
dari nilai subgrade 85 mm tersebut, nilai AC-Base akan menurun. Berikut adalah tabel serta
grafik perbandingan ketebalan lapisan di atas lapisan subgrade dan AC-Base yang menjadi
transisi perubahan keretakan alur menjadi retak.
Tugas 6 Alfafa Dzikra-15019142

D2 (mm) D4 (mm)
50 381
52,5 382
55 383
57,5 383
60 384
62,5 384
65 384
67,5 385
70 385
72,5 386
75 386
77,5 386
80 386
82,5 387
85 387
87,5 386
90 386
92,5 385
95 385
97,5 384
100 383
102,5 383

Anda mungkin juga menyukai