Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 3

SI-4111 REKAYASA DAN PERANCANGAN STRUKTUR


SEMESTER 1 TAHUN 2022/2023

Dosen:
Ir. R. Muslinang Moestopo, MSEM, Ph.D.

Oleh:
Rafi Fadhila Wiyadi 15019005

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2022
1. Gambar dan data struktur rangka beton pemikul momen khusus dua lantai yang akan
difungsikan sebagai gedung kantor dapat dilihat di bawah ini.

Struktur gedung di atas akan dibangun di lokasi yang tertulis di soal nomor 1 dengan
kondisi tanah yang sama. Data struktur dari gedung di atas dapat dilihat sebagai berikut.
• 𝑚1 dan 𝑚2 merupakan massa efektif lantai 1 dan massa efektif lantai 2 yang
nilainya berturut-turut adalah 66𝑋34 𝑘𝑔 dan 62𝑋78 𝑘𝑔. (X = digit 3 terakhir NIM,
misal 15019123, X = 1)
Maka,
𝒎𝟏 = 𝟔𝟔𝟎𝟑𝟒 𝒌𝒈
𝒎𝟐 = 𝟔𝟐𝟎𝟕𝟖 𝒌𝒈
• Tinggi lantai 1 (ℎ1 ) adalah 5 meter dan tinggi lantai 2 (ℎ2 ) adalah 4,1𝑍 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟. (Z
= digit terakhir NIM, misal 15019123, Z = 3)
Maka,
𝒉𝟏 = 𝟓 𝒎𝒆𝒕𝒆𝒓
𝒉𝟐 = 𝟒, 𝟏𝟓 𝒎𝒆𝒕𝒆𝒓
• Ukuran penampang kolom sama untuk setiap lantai, yaitu 300x500 mm dengan
𝒇𝒄′ = 𝟑𝟓 𝑴𝑷𝒂 (massa kolom sudah termasuk ke 𝒎𝟏 dan 𝒎𝟐 )
Berikut merupakan hasil pemodelan dari struktur bangunan dengan menggunakan
software ETABS.
Gambar 1 Hasil Pemodelan dengan ETABS

2. Menentukan periode struktur bangunan tersebut dalam arah X dan Y dengan


menggunakan ETABS dari kedua kasus berikut.
Periode dari software ETABS dikeluarkan dengan langkah : Run Analysis → pada tab
Model Explorer pilih Tables → pilih Analysis → pilih Model Result → pilih Modal
Participation Mass Ratio → tinjau nilai periodenya. Hasil yang dikeluarkan dari
software ETABS dengan pemodelan tersebut adalah sebagai berikut.
Tabel 1 Modal Participating Mass Ratios Hasil Pemodelan

Berdasarkan tabel tersebut didapatkan nilai periode struktur seperti berikut :


𝑻𝒂𝒓𝒂𝒉−𝑿 = 𝟎, 𝟒𝟐𝟒 𝒔
𝑻𝒂𝒓𝒂𝒉−𝒀 = 𝟎, 𝟕𝟎𝟏 𝒔

3. Bandingkan hasil yang diperoleh dari ETABS dengan hasil dari perhitungan manual,
berikan analisis Anda!

PERHITUNGAN MANUAL
• Nilai Modulus Elastisitas
𝐸 = 4700 × √𝑓𝑐 ′

𝐸 = 4700 × √35 = 𝟐𝟕𝟖𝟎𝟓, 𝟓𝟕𝟒𝟗 𝑴𝑷𝒂


• Matriks Massa
𝟔𝟔𝟎𝟑𝟒 𝟎
𝑴=[ ] 𝒌𝒈
𝟎 𝟔𝟐𝟎𝟕𝟖
Manual Arah-X
• Momen Inersia
1
𝐼𝑋𝑋 = 𝑏ℎ3
12
1
𝐼𝑋𝑋 = × 300 × 5003
12
𝑰𝑿𝑿 = 𝟑𝟏𝟐𝟓𝟎𝟎𝟎𝟎𝟎𝟎 𝒎𝒎𝟒
• Kekakuan Struktur
12𝐸𝐼𝑋𝑋
𝑘1𝑋 =
ℎ13
12 × 27805,5749 𝑁/𝑚𝑚2 × 3125000000 𝑚𝑚4
𝑘1𝑋 =
(5000𝑚𝑚)3
𝑵
𝒌𝟏𝑿 = 𝟖𝟑𝟒𝟏, 𝟔𝟕𝟐𝟓 = 𝟖𝟑𝟒𝟏𝟔𝟕𝟐, 𝟓 𝑵/𝒎
𝒎𝒎
12𝐸𝐼𝑋𝑋
𝑘2𝑋 =
ℎ23
12 × 27805,5749 𝑁/𝑚𝑚2 × 3125000000 𝑚𝑚4
𝑘2𝑋 =
(4150𝑚𝑚)3
𝑵
𝒌𝟐𝑿 = 𝟏𝟒𝟖𝟓𝟓, 𝟔𝟑𝟕𝟑 = 𝟏𝟒𝟖𝟓𝟓𝟔𝟑𝟕, 𝟑 𝑵/𝒎
𝒎𝒎
• Matriks Kekakuan
2𝑘 + 2𝑘2𝑋 −2𝑘2𝑋
𝐾𝑋 = 2 [ 1𝑋 ]
−2𝑘2𝑋 2𝑘2𝑋
𝟗𝟐𝟕𝟖𝟗𝟐𝟑𝟗, 𝟐 −𝟓𝟗𝟒𝟐𝟐𝟓𝟒𝟗, 𝟐
𝑲𝑿 = [ ] 𝑵/𝒎
−𝟓𝟗𝟒𝟐𝟐𝟓𝟒𝟗, 𝟐 𝟓𝟗𝟒𝟐𝟐𝟓𝟒𝟗, 𝟐
• Mencari Solusi Non-Trivial
|𝑀𝜆2 + 𝐾𝑋 | = 0
66034 0 92789239,2 −59422549,2
|[ ] 𝜆2 + [ ]| = 0
0 62078 −59422549,2 59422549,2
Dengan menggunakan solver di Microsoft Excel didapatkan hasil berikut.
𝝀𝟐 = −𝟐𝟐𝟔, 𝟒𝟒𝟖
Maka,
𝜔 = √−𝜆2 = √226,448 = 𝟏𝟓, 𝟎𝟏𝟒𝟗 𝒓𝒂𝒅/𝒔
• Menentukan Nilai Periode Struktur
Maka, didapatkan nilai periode struktur :
2𝜋 2𝜋
𝑇= =
𝜔 15,0149
𝑻𝒂𝒓𝒂𝒉−𝑿 = 𝟎, 𝟒𝟏𝟖𝟓 𝒔
Manual Arah-Y
• Momen Inersia
1
𝐼𝑌𝑌 = 𝑏ℎ3
12
1
𝐼𝑌𝑌 = × 500 × 3003
12
𝑰𝒀𝒀 = 𝟏𝟏𝟐𝟓𝟎𝟎𝟎𝟎𝟎𝟎 𝒎𝒎𝟒
• Kekakuan Struktur
12𝐸𝐼𝑌𝑌
𝑘1𝑌 =
ℎ13
12 × 27805,5749 𝑁/𝑚𝑚2 × 1125000000 𝑚𝑚4
𝑘1𝑌 =
(5000𝑚𝑚)3
𝑵
𝒌𝟏𝒀 = 𝟑𝟎𝟎𝟑, 𝟎𝟎𝟐𝟎𝟖𝟗 = 𝟑𝟎𝟎𝟑𝟎𝟎𝟐, 𝟎𝟖𝟗 𝑵/𝒎
𝒎𝒎
12𝐸𝐼𝑌𝑌
𝑘2𝑌 =
ℎ23
12 × 27805,5749 𝑁/𝑚𝑚2 × 1125000000 𝑚𝑚4
𝑘2𝑌 =
(4150𝑚𝑚)3
𝑵
𝒌𝟐𝒀 = 𝟓𝟐𝟓𝟏, 𝟗𝟓𝟗𝟑𝟔𝟓 = 𝟓𝟐𝟓𝟏𝟗𝟓𝟗, 𝟑𝟔𝟓 𝑵/𝒎
𝒎𝒎
• Matriks Kekakuan
2𝑘1𝑌 + 2𝑘2𝑌 −2𝑘2𝑌
𝐾𝑌 = 2 [ ]
−2𝑘2𝑌 2𝑘2𝑌
𝟑𝟑𝟎𝟏𝟗𝟖𝟒𝟓, 𝟖𝟐 −𝟐𝟏𝟎𝟎𝟕𝟖𝟑𝟕, 𝟒𝟔
𝑲𝒀 = [ ] 𝑵/𝒎
−𝟐𝟏𝟎𝟎𝟕𝟖𝟑𝟕, 𝟒𝟔 𝟐𝟏𝟎𝟎𝟕𝟖𝟑𝟕, 𝟒𝟔
• Mencari Solusi Non-Trivial
|𝑀𝜆2 + 𝐾𝑌 | = 0
66034 0 33019845,82 −21007837,46
|[ ] 𝜆2 + [ ]| = 0
0 62078 −21007837,46 21007837,46
Dengan menggunakan solver di Microsoft Excel didapatkan hasil berikut.
𝝀𝟐 = −𝟖𝟏, 𝟑𝟎𝟑𝟔
Maka,

𝜔 = √−𝜆2 = √81,3036 = 𝟗, 𝟎𝟏𝟔𝟗 𝒓𝒂𝒅/𝒔


• Menentukan Nilai Periode Struktur
Maka, didapatkan nilai periode struktur :
2𝜋 2𝜋
𝑇= =
𝜔 9,0169
𝑻𝒂𝒓𝒂𝒉−𝒀 = 𝟎, 𝟔𝟗𝟔𝟖 𝒔

PERBANDINGAN PERIODE HASIL ETABS DAN PERHITUNGAN MANUAL


Berdasarkan hasil analisis perhitungan dan pemodelan diperoleh hasil berikut.
Tabel 2 Perbandingan Nilai Periode
Periode ETABS Periode Dinamik Struktur
Arah-X 0,424 s 0,4185 s
Arah-Y 0,701 s 0,6968 s

Hasil tersebut menunjukkan terdapat perbedaan pada arah X sebesar 0,0042 s dan pada
arah Y sebesar 0,0055 s. Adanya perbedaan tersebut dapat terjadi karena terdapat
perbedaan dalam jumlah angka pada belakang koma yang mana berdasarkan
perhitungan manual terdapat pembulatan. Selain itu perbedaan ini dapat terjadi karena
pada perhitungan menggunakan solusi trivial.

Anda mungkin juga menyukai