Perencanaan Dan Pengendalian Keuangan
Perencanaan Dan Pengendalian Keuangan
Pengertian
Perencanaan adalah upaya untuk mencapai tujuan dan menentukan tahapan-tahapan untuk
mencapai tujuan tersebut
Pengendalian adalah proses pengawasan, perbandingan, dan perbaikan kinerja
Perencanaan dan pengendalian merupakan satu aktivitas sinergi dalam pengelolaan perusahaan
yang sehat. Oleh karena itu, setelah periode berjalan, pengendalian perlu dilakukan dalam rangka
evaluasi dan penilaian kinerja.
Pentingnya Perencaan dan Pengendalian
Dalam pengelolaan suatu perusahaan, proses perencanaan dan pengendalian merupakan suatu hal
yang tidak terelakkan. Proses ini harus dijalankan karena perusahaan perlu untuk menjaga
kelangsungan hidup dan mencapai tujuan yang telah dicanangkan sebelumnya. Tujuan
perusahaan bersifat jangka panjang.
Karena tujuan bersifat jangka panjang, stategi yang dibentuk perlu untuk dipecah-pecah menjadi
potongan-potongan periode yang lebih kecil. Hal ini perlu dilakukan dalam rangka menjamin
adanya proses monitoring dan evaluasi yang lebih baik.
1. Anggaran penjualan
2. Anggaran prduksi
3. Anggaran pembelian bahan baku langsung
4. Anggaran tenaga kerja langsung
5. Anggaran overhead
6. Anggaran beban penjualan dan administrasi
7. Anggaran persediaan akhir barang jadi
8. Anggaran harga pokok penjualan
Anggaran Penjualan
Unit dijual x Harga Jual/Unit
Proyeksi yang menunjukkan perkiraan penjualan setiap prduk dalam unit dan rupiah
Anggaran Produksi
Unit persediaan Akhir + Unit Penjualan – Unit Persediaan Awal
Jumlah unit yang harus diproduksi untuk memenuhi kebutuhan penjualan dan kebutuhan
persediaan akhir.
Anggaran Pembelian Bahan Baku (Salah satu anggaran yang harus disusun terlebih dahulu
mengingat bahan harus tersedia ketika dibutuhkan)
Pembeliaan Bahan (unit)= Persediaan akhir bahan baku diinginkan + perkiraan penggunaan
bahan baku – persediaan awal bahan baku
Biaya Pembelian Bahan = Pembelian bahan (unit) x Biaya pembelian / unit
Anggaran Overhead
Menunjukkan perkiraan semua biaya unsur prduksi yang bersifat tidak lansung
Overhead tetap total + (Jumlah jam kerja lansung dianggarkan x tarif overhead variable per jam
kerja langsung)