PROPOSAL
PENELITIAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (2022)
TIM PENELITI
Ketua : ANDIKA PRABOWO, S.Pd., M.Pd. (0021109402)
Anggota : BOGY RESTU ILAHI, S.Pd., M.Pd (0001099101)
Menyetujui,
DAFTAR ISI
RINGKASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar Dasar-dasar Permainan Bola
Tangan dalam pembelajaran permainan bola tangan yang relevan dengan sesuai dengan
pembelajaran saat ini, sedangkan tujuan khusus yang diharapkan tercapai adalah untuk
terwujudnya bahan ajar yang tepat serta berkualitas dalam meningkatkan keterampilan bola
tangan melalui teknik-teknik dasar pada matakuliah Permainan Bola Tangan, untuk
mahasiswa program studi PENJAS. Bahan ajar yang dimaksud adalah perangkat
pembelajaran yang terdiri dari analisis intruksional, silabus, RPP, dan modul pembelajaran
yang dirancang berbasis lingkungan. Melalui bahan ajar yang digunakan diharapkan
mahasiswa dapat merespon, baik individu maupun kelompok secara aktif dan kreatif dalam
mengembangkan pembelajaran bagi mahasiswa PENJAS FKIP UNIB sesuai dengan
lingkugan dan tema, yang disusun secara terintegrasi dan holistic sesuai dengan
perkembangan dan tingkatan. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah
penelitian pengembangan (research and development) dan luaran penelitian yang akan
dihasilkan berupa laporan hasil penelitian lengkap, empat eksemplar Bahan ajar Dasar-dasar
Permainan Bola Tangan yang Ber ISBN dan submit Artikel Jurnal Hasil Penelitian di Jurnal
Kinestetik https://ejournal.unib.ac.id/index.php/kinestetik/index.
Kata kunci : Bahan Ajar, Dasar-dasar Permainan Bola Tangan, Pembelajaran, Penjas,
Penelitian Pengembangan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permainan bola tangan Indoor (dengan 7 pemain) berkembang pesat dan bertambah
populer, karena pola permainannya sangat menarik. Permainan berlangsung dengan tempo
yang cepat, dinamis disertai taktik dan teknik yang spektakuler dari para pemain dan juga
bolanya diakhiri dengan gerakan menembak yang dilakukan dengan cepat, keras dan tepat.
Bola tangan memperlihatkan keterampilan gerak yang tinggi gabungan dari lari, lompat dan
melempar bola. Seorang pemain bola tangan harus memiliki kemampuan tinggi dalam
koordinasi, kelincahan, kecepatan dan daya tahan serta kekuatan.
S1 Prodi Penjas FKIP Unib memiliki salah satu mata kuliah wajib yaitu mata kuliah
Orpil Bola Tangan dengan bobot 2 SKS. Olahraga Pilihan (Orpil) ini diberikan pada semester
ganjil (III) dengan capaian pembelajaran yaitu mahasiwa mampu mengetahaui dan
memahami serta melaksanakan permainan olahraga bola tangan dengan baik dan benar. Bola
Tangan itu sendiri terdapat teknik-teknik dasar yang harus dikembangkan sehingga tercipta
permainan yang berkualitas baik. Adapun teknik dalam bermain bola tangan yaitu: Dribbling,
Passing, Catch, dan Shooting.
Menurut Irham (2018) Keterampilan dasar permainan bola tangan terdiri dari:
1. Berlari
2. Melompat
3. Menangkap bola
4. Mengoper bola (passing)
5. Menggiring bola (dribbling)
6. menembak (shooting)
Pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang
didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik,
pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi.
Lingkungan belajar diatur secara seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan seluruh ranah, jasmani, psikomotor, kognitif dan afektif setiap siswa.
Pengalaman yang disajikan akan membantu siswa untuk memahami mengapa manusia
bergerak dan bagaimana cara melakukan gerakan secara aman, efisien, dan efektif. Dari
banyak pendapat tentang pengertian pendidikan jasmani, dapat disimpulkan pendidikan
1
jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan
secara sistematik diarahkan untuk mengembangkan dan meningkatkan individu secara
organik, neuromuskuler, perseptual, kognitif, dan emosional dalam kerangka sistem
pendidikan Nasional.
Pada observasi pembelajaran matakuliah bola tangan memperlihatkan masih ada
sebagian besar mahasiswa Prodi Penjas FKIP UNIB masih awam dengan permainan bola
tangan. Selain itu, sebagian mahasiswa cenderung menekankan pada kegiatan mencetak gol
dari pada pelaksanaan permainan yang berkualitas melalui implementasi latihan-latihan
bermain Bola Tangan. Hal ini tentu saja mengkhawatirkan sebab tujuan utama matakuliah
bola tangan adalah agar mahasiswa mampu melaksanakan permainan olahraga bola tangan
dengan baik sehingga tercipta permainan yang berkualitas. Namun fakta yang terjadi selama
observasi terlihat sebagian besar mahasiswa Prodi Penjas FKIP Unib selama permainan bola
tangan cenderung kehilangan dan saat melakukan Dribling contohnya. Hal ini menunjukkan
bahwa untuk latihan teknik dasar bola tangan yang dimiliki mahasiswa cenderung lemah.
Maka dari itu dibutuhkan suatu strategi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas hasil
belajar dalam matakuliah bola tangan dengan panduan yang lebih terstruktur melalui direct
intruktion. Berdasarkan hasil kondisi tersebut maka team teaching matakuliah Orpil Bola
Tangan Prodi Penjas FKIP Unib mengadakan diskusi yang menghasilkan refleksi perlunya
diadakan penelitian tindakan kelas dengan mengimplementasi metode pembelajaran yang
menarik dan inovatif agar dapat meningkatkan kemampuan teknik dasar bola tangan
mahasiswa dan pada akhirnya akan memaksimalkan hasil belajar pada matakuliah bola
tangan. Strategi pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran
matakuliah bola tangan mahasiswa dalam permainan bola tangan berbasis Direct Intruction.
Model pengajaran langsung (direct instruction) dilandasi oleh teori belajar perilaku
yang berpandangan bahwa belajar bergantung pada pengalaman termasuk pemberian umpan
balik. Model pembelajran direct instruction memiliki tema “teacher as instructional leader”
(Metzler dalam Ginanjar, 2016). Jadi bisa dikatakan guru sebagai pemimpin intruksi, didalam
model pembelajaran direct instruction guru merupakan sumber mengenai isi pembelajaran,
manajemen pembelajaran, dan ketertiban siswa dalam pembelajaran. Lebih lanjut Nur et al.
(2020) dan Saputra (2020) pembelajaran langsung adalah sebuah model pembelajaran yang
berpusat pada guru untuk meningkatkan penguasaan berbagai keterampilan dan pengetahuan
yang dimiliki oleh siswa. Karakteristik model direct instruction yang berpusat pada guru,
akan membuat siswa melakukan berbagai gerakan dengan lebih terstruktur. Metode
2
pembelajaran langsung merupakan salah satu cara untuk mengajar efektif karena siswa dapat
memahami konsep dan melakukan keterampilan gerak sesuai intruksi dari guru (Wardana,
2015). Berdasarkan hal tersebut maka, model direct instruction atau pembelajaran langsung
dapat diterapkan pada mata pelajaran olahraga permainan, salah satunya yaitu pembelajaran
Bola Tangan.
Maka model pembelajaran penjas direct instruction perlu di kembangkan dan
disebarluaskan. Di wilayah Asia Indonesia termasuk negara yang belum mengembangkan
permainan bola tangan. Namun secara permainan sebenarnya bola tangan sudah masuk
kedalam kurikulum bagian dari permainan bola besar. Dengan demikian maka model
pembelajaran direct instruction perlu segera di sosialisasikan ke khalayak umum, sehingga
akademisi di keolahragaan dapat meningkatkan kinerja dan tidak ketinggalan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka rumusan masalah yang
dapat dikemukakan adalah “Bagaimana Mengembangkan Bahan Ajar Dasar Dasar Permainan
Bola Tangan Berbasis Direct Intruction Pada Mahasiswa PENJAS FKIP UNIB”.
C. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Bahan Ajar Dasar Dasar
Permainan Bola Tangan Berbasis Direct Intruction. Sehingga dalam meningkatkan
keterampilan teknik dasar bola tangan lebih baik dan terarah secara maksimal.
3
(1) Dosen /Tim teaching matakuliah Bola Tangan, yaitu mendapatkan pengalaman
meneliti untuk meningkatkan mutu pembelajaran, khususnya dalam matakuliah
Bola Tangan. Selain itu juga kami sebagai tim dosen mendapat kesempatan untuk
berperan aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dalam
melaksanakan pembejaran yang berkualitas.
(2) Mahasiswa PENJAS
Menumbuhkan minat, kerjasama, tanggung jawab dan partisipasi mahasiswa dalam
mengimplementasikan teori Bola Tangan yang bermakna sehingga meningkatkan
kualitas proses pembelajaran. Selain itu mahasiswa memperoleh bekal
keterampilan dan pengalaman yang kongkrit dalam mengembangkan pembelajaran
Bola Tangan sesuai dengan kurikulum.
(3) Lembaga /Prodi PENJAS
Meningkatkan mutu lulusan, mendorong terlaksananya proses pembelajaran yang
berpusat pada mahasiswa dimana mahasiswa terlibat aktif, kreatif dan inovatif dan
dapat mendukung tercapainya tujuan kegiatan pembelajaran. Selain itu dapat
meningkatkan inovasi dalam pembelajaran di kelas.
E. Definisi Operasional
Bahan Ajar: adalah perangkat pembelajaran yang sengaja dirancang secara sistimatis
yang digunakan oleh guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Bentuk bahan ajar
dapat berupa handout, LKS, buku. Modul, petunjuk /pedoman. Dalam penelitian ini bahan
ajar yang akan dibuat adalah handout.
Permainan Bola Tangan: merupakan mata kuliah PENJAS FKIP UNIB yang dalam
perkuliahannya membahas tentang dasar dasar permainan Bola Tangan, tekhnik permainan,
peraturan permainan dan sejarah permainan Bola Tangan serta perwasitan pada permainan
Bola Tangan. Sehingga mahasiswa mampu menguasai secara efektif, kreatif dan inovatif
permainan Bola Tangan.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teoritik
1. Bahan Ajar
a. Pengertian dan Konsep Bahan Ajar
Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan Dosen/instruktur untuk
perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Bahan ajar adalah segala bentuk
bahan yang digunakan untuk membantu dosen/ instruktur dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan
tidak tertulis. (Amin & Alimni, 2019; Khosi’in, 2019; Krismawati, 2019).
Komponen penyusun bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara
sistematis baik tertulis maupun tidak sehingga tercipta lingkungan/suasana yang
memungkinkan mahasiswa untuk belajar.
5
sasaran dan 3). Pengembangan bahan ajar harus dapat menjawabatau memecahkan masalah
atau kesulitan belajar (Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas (2008: 8-9).
Berdasarkan uraian di atas, dalam penelitian ini bahan ajar akan dibuat berdasarkan
kebutuhan mahasiswa dalam memahami materi perkulihan. Bahan ajar akan dibuat secara
jelas rinci dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami mahasiswa, sehingga setiap
mahasiswa dapat mengembangkan kemampuanya sesuai dengan potensi yang dimilikinya,
dengan demikian setiap mahasiswa diharapkan dapat menguasai materi pembelajaran tematik
secara tuntas, dan menyelesaikan tuntutan perkuliahan sesuai dengan kecepatanya masing-
masing.
Cakupan bahan ajar adalah sebagai berikut : (a) Judul, MK, SK, KD, Indikator, Tempat,
(b) Petunjuk belajar (Petunjuk mahasiswa/Dosen), (c) Tujuan yang akan dicapai, (d)
Informasi pendukung, (e) Latihan-latihan, (f) Petunjuk kerja, (g) Penilaian pengertian. (carus,
2021)
7
Passing dengan dua tangan dibedakan menjadi tiga bagian yaitu Chest pass, Overhead pass
dan Underhand pass.
2. Chest Pass (operan depan dada)
Pelaksanaannya: kedua tangan memegang bola di depan dada, jari-jari yang memegang
bola direnggangkansatu sama lain, siku dibengkokkan membentuk 45o, posisi tubuh tegak
dan posisi kaki tidak sejajar,melainkan memberikan salah satu kaki sedikit agak kedepan,
guns memberikan dorongan yang kuat dan tidak hilang keseimbangan pada saat melepaskan
bola, setelah bola dilepaskan kedua tangan di kuruskan kedepan seiring dengan
terlepasnya bola.
9
c. Model latihan passing
1. Model I
Dalam latihan teknik dasar passing serta menangkap yang perlu diperhatikan adalah
keseimbangan badan, pegangan bola dan gerak lanjutan saat bola lepas. Diawali dengan
posisi kaki. Model passing dan menangkap lakukan dengan bergerak maju, mundur dan
menyamping, dilakukan berpasangan. Gambar model I
Gambar
latihan dasar passing dan menangkap bola model I.
2. Model II
Passing dan menangkap bola pada posisi berbanjar, setelah melakukan lemparan
berpindah posisi ke arah bola.
Gambar
latihan dasar passing dan menangkap bola model II.
3. Model III
Passing dan menangkap bola tangan pada formasi lingkaran. Seteah melakukan
lemparan bergerak berpindah tempat ( dari tengah lingkaran pindah kegaris lingkaran , dan
dri garis lingkaran pindah ke tengah.
10
Gambar
latihan dasar passing dan menangkap bola model III.
4. Model IV
Passing yang dilakukan secara berpasangan sambil berlari dari gawang ke gawang dengan
garis lurus
11
C. Teknik dasar driblling
Dalam bola tangan, menggiring bola merupakan teknik dasar yang cukup sulit karena
memerlukan kordinasi mata-tangan yang tingggi, dan harus jeli dan pandai saat
memantulkan bola supaya lentingan bola tepat dan tetap dalam penguasaan si penggiring.
Driblling itu pada hakekatnya terdiri dari dua bagian yaitu dribbling lurus dan dribbling
silang. Khusus dribbling silang memerlukan kelincahan, skill dan kordinasi mata-tangan yang
tinggi. Menggiring atau dribbling bola juga memerlukan kelenturan tubuh pada saat
membungkuk guna mengontrol bola yang ada dalam penguasaan si penggiring disamping itu
kelenturan pergelangan tangan tidak kalah pentingnya dalam hal mengantisipasi bola yang
sementara digiring. Konsentrasi pada saat menggiring bola kearah daerah pemain lawan
sangat dibutuhkan, serta diiringi dengan kordinasi mata-tangan atau kerja sama antara
tangan pada saat melakukan dribbling supaya bola tetap dalam penguasaan dan tidak mudah
di terlepas dari jangkauan si penggiring
1) Model I
Driblling adalah suatu teknik dalam menguasai bola dengan memantulkan bola. Teknik
dasar driblling (Menggiring bola bola) harus konsisten dapat tepat dalam berbagai
situasi, Model I.
Gambar
latihan driblling dengan mengoper kepada teman model
12
2) Model II
Menggiring bola bola mengikuti teman yang di depannya. Latihan ini dilakukan
berpasangan.
Gambar
latihan dasar menggiring bola model II.
3) Model III
Menggiring bola bola dalam lingkaran melalui rintangan dan setiap peserta didik tidak
boleh bersentuhan dan tidak boleh ke luar dari garis lingkaran. Latihan ini dilakukan secara
berkelompok.
Gambar
latihan dasar menggiring bola model III.
13
4) Model IV
Adu cepat Menggiring bola bola tanganmelalui rintangan (zig-zag) dalam bentuk lari
berantai. Latihan ini dilakukan secara berkelompok.
Gambar
latihan dasar menggiring bola model IV.
5) Model V
Adu cepat mengambil bola tangan dan Menggiring bola melalui rintangan (zig- zag), dalam
bentuk lari berantai. Latihan ini dilakukan secara berkelompok.
Gambar
latihan dasar menggiring bola model V.
14
D. Teknik dasar shooting
Menembak adalah bentuk gerak lemparan yang ditujukan untuk memasukkan bola ke
gawang. agar berhasil, lemparan yang dilakukan harus bertenaga dan memiliki daya ledak
(Eksplosif Power) dengan artian mengarahkan sekuruh kecepatan dan kekuatan dalam
waktu yang sangat singkat sehingga menghasilkan gerak laju bola yang cepat.
Menembakkan bola harus dilakukan dengan upaya yang sungguh-sungguh sehingga
menghasilkan perbedaan sikap tubuh yang disesuaikan. Yang paling menarik adalah
pelaksanaan tembakan fliying shot yang memerlukan irama tiga langkah.
a) The Standing Throw shot (tembakan berdiri)
Didahului dengan mendribble bola kemudian menangkap dengan kedua tangan dan
sedikit membungkukkan badan ke kanan (pelempar tangan kanan) kemudian bola di shooting
dengan keras lewat samping kepala sambil membuka kaki agak lebar, dan kaki kanan sedikit
agak terangkat dengan bertumpuh oleh kaki kiri serta tangan kiri rileks disamping badan
Gambar
The Standing Throw shot (tembakan berdiri)
15
b) The Jump Shot (tembakan melompat)
Hampir sama dengan standing throw shot, Cuma yang membedakan adalah dilakukan
dengan lompatan setelah bola di dribble, kemudian menangkap dengan kedua tangan, posisi
tubuh dimiringkan, kemudian bola di shooting dengan keras lewat samping kepala sambil
membuka kaki dan kedua dan kedua kaki terangkat, dada dibusungkan seiring dengan di
shootingnya bola.
Gambar
The Fall Shot
17
f) The Flying Shot (tembakan melayang)
Tembakan dengan posisi tubuh seolah-olah terbang(melayang) di muali dengan berlari,
bawa bola setinggi bahu langkah ketiga kuat dan lebar di udarah, pinggang sebaiknya di tarik
ke belakang bersamaan dengan lengan lempar. Tarik kedua kaki keatas secara horizontal.
Pinggang tarik kebelakang lengan mengikuti gerakan kedepan dengan tangan kuat
mendarat dengan kedua kaki secara bersamaan menembak dengan tangan kanan
meloncat dengan kaki kiri, penembak kaki kiri meloncat dengan kaki kanan.
18
Bek A mengambil posisi dalam kaitannya dengan pemain dribbling (tengah kanan atau
kanan sayap ) sehingga ia / dia menghalangi / jalannya ke tengah dengan / bahu kanannya nya
Berjalan di samping pemain dribbling , bek mengambil posisi dari dalam lapangan,
memaksa pemain yg menggiring bola untuk ke sudut. Kami juga akan menjelaskan posisi
bek , ketika pemain menyerang di depan gawang .Seorang pemain tengah harus jaga
dekat ke tangan dimana dia memegang bola untuk menembak. Jika tipuan dilakukan ke kanan
dan melewati ke kiri , bek akan dekat dengan tangan menembak dan pelanggaran lari
bukanlah ancaman.
19
tengah, pemain bertahan dan kiper bekerja sama untuk menjaga sisi gawang yang di
arahkannya. Biasanya itu adalah sudut dekat dengan tangan penembak .
Skrining pemain pivot di depan daerah tujuan adalah salah satu tugas yang paling sulit.
Karena membutuhkan keterampilan yang bagus karena teknik pemain penyerang akan
mempengaruhi kinerjanya ..
20
2) Model II
Shooting bola tangan pada formasi berbanjar, setelah melakukan
shootingcbergerak lari pindah tempat ke barisan belakang pada barisan
21
3) Model III
Menggiring bola kearah gawang. Passing (mengumpan) pada teman yang berada
dekat gawang, lalu melakukan shooting atau lay-up shoot. Yang sudah menjadi pengumpan
dan pelaku Menggiring bola, shooting dan lay-up, bergerak berpindah tempat. Dilakukan
berpasangan atau berkelompok.
F. Etika di Lapangan
1) Hal-hal yang diperhatikan saat melakukan passing
a) Saat memegang bola di depan dada.
b) Saat melempar kedua siku tangan lurus dan telapan tangan menghadap keluar, dan jari-jari
dibuka.
c) Gerakan lanjutan diikuti dengan gerakan salah satu kaki.
22
Pada umumnya tujuan pembelajaran mengikuti pengklasifikasian hasil belajar yang
dilakukan oleh Bloom pada tahun 1956, yaitu cognitive, affective dan psychomotor
(Widiyanto, 2017). Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sesuai dengan klasifikasi
Bloom tersebut diperlukan metode mengajar yang tepat dalam menjalankan proses
pembelajaran. Ketepatan pemilihan metode mengajar dapat dilakukan dengan memilih model
dan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi dan siswa.
Metode mengajar merupakan sistem penggunaan teknik-teknik di dalam interaksi dan
komunikasi antara guru dan siswa dalam pelaksanaan program belajar mengajar sebagai
proses pendidikan. Proses mengajar mempunyai dua aspek : aspek ideal dan aspek teknis.
Aspek ideal adalah sarana untuk mencapai tujuan pendidikan. Sedangkan aspek teknis
metode mengajar berupa cara yang dapat digunakan dalam interaksi dan komunikasi seperti :
bermain, ceramah, tanya jawab, diskusi, peragaan, eksperimen, kerja kelompok, sosio-drama,
karya wisata dan modul (Hasanah,2019). Seorang guru seyogyanya menguasai keterampilan
aspek teknis secara menyeluruh, kemampuan mengembangkan aspek tekhnis akan menjadi
nilai tambah guru dalam proses pembelajaran. Pembelajaran yang disampaikan secara
menarik oleh guru akan meningkatkan minat belajar siswa. Karena secara psikologi siswa
akan berminat mempelajari suatu hal jika hal tersebut terlihat menarik bagi mereka.
Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Anggraeni (2019) bahwa dalam proses
pembelajaran agar berjalan efektif para pendidik dapat menentukan model atau metode tepat
yang akan digunakan melalui beberapa pendekatan pembelajaran. Roy Killen dalam
Anggraeni (2019) menyatakan bahwa ada dua pendekatan dalam proses pembelajaran yaitu
pendekatan yang berpusat pada guru dan pendekatan yang berpusat pada siswa. Selanjutnya
Anggraeni (2019) mengatakan bahwa pendekatan pembelajaran pada guru menurunkan
model Direct Instruction (pembelajaran langsung), atau disebut juga pembelajaran deduktif
dan pembelajaran ekpositori. Direct Instruction adalah sebuah pendekatan cara mengajar
yang bersifat teacher center atau berpusat pada guru.
Pada model ini guru menjadi pusat pembelajaran, informasi yang didapatkan siswa
bersumber dari guru, namun bukan berarti guru hanya memberikan pengetahuan secara
linear. Kemampuan komunikasi guru sangat berperan penting dalam penerapan Direct
Instruction. Siswa juga mendapatkan peran aktiv dalam model Direct Instruction, dimana
mereka akan mempraktekkan pengetahuan yang telah didapatkan. Pada model ini untuk
efektifnya digunakan kelompok-kelompok kecil, face-to-face dengan instruksi yang
dilakukan oleh guru dan para pembantunya. Pelajaran disampaikan dengan hati-hati di mana
23
keterampilan kognitif dipecah menjadi unit-unit kecil, diurutkan dengan sengaja, dan
diajarkan secara tegas. Kehilangan konsentrasi siswa dalam proses pembelajaran akan
berakibat fatal pada penerapan model ini. Karena dapat menyebabkan siswa kehilangan
langkah keterampilan atau pengetahuan yang diajarkan. Oleh karena itu guru harus mampu
menjadi pusat perhatian bagi siswa, baik dengan komunikasi yang menyenangkan atau
penggunaan media yang menarik.
1. Konsep Dasar Direct Instruction
Ada beberapa langkah yang hendaknya dipenuhi dalam penerapan model Direct
Instruction ini yaitu:
a. Persiapan (Preparation)
Keberhasilan pelaksanaan model Direct Instruction sangat tergantung pada
langkah kesiapan. Tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan kesiapan adalah :
1) Mengajak siswa keluar dari kondisi mental yang pasif
2) Membangkitkan motivasi dan minat siswa untuk belajar
3) Merangsang dan menggugah rasa ingin tahu siswa
4) Menciptakan suasana atau iklim pembelajaran yang terbuka.
b. Penyajian
Penyajian yang akan disampaikan harus sesuai dengan persiapan yang telah
dilakukan, dan harus dipikirkan juga bagaimana taktik penyampaian yang akan
digunakan, agar materi yang disampaikan mudah untuk dipahami
c. Korelasi
Korelasi adalah kemampuan yang diharapkan akan muncul pada siswa yaitu
kemampuan untuk menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa atau
dengan hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat menangkap keterkaitannya
dalam struktur pengetahuan yang telah dimilikinya.
d. Menyimpulkan (Generalization)
Menyimpulkan adalah tahapan untuk memahami inti dari materi yang diajarkan.
Menyimpulkan berarti memberikan suatu keyakinan pada siswa tentang kebenaran
suatu paparan
27
e. Mengaplikasikan (Aplication)
Pada langkah ini guru akan dapat mengumpulkan informasi tentang
penguasaan dan pemahaman materi oleh siswa. Teknik yang biasanya digunakan
dalam tahap ini diantaranya pertama, dengan memberikan tugas yang relevan dengan
materi yang telah diajarkan. Kedua, memberikan tes yang sesuai dengan materi ajar
yang telah diberikan (Anggraeni, 2019). Model Direct Instruction bertumpu pada
prinsip-prinsip psikologi prilaku dan teori belajar sosial, khususnya tentang
pemodelan (modeling). Menurut Bandura dalam Arifuddin et al., (2021) belajar yang
dialami manusia sebagian besar diperoleh dari suatu pemodelan, yaitu meniru prilaku
dan pengalaman (keberhasilan dan kegagalan) orang lain. Sesuatu yang dipelajari
dengan perhatian yang dilakukan secara sadar dan tersimpan di dalam memori jangka
panjang akan dapat diulang kembali dengan perbuatan serupa oleh si pengamat.
Untuk memudahkan guru menerapkan model pembelajaran ini maka Bandura dalam
Yudaningsih (2021) membagikan langkah-langkah modelling yang diterapkan dalam model
Direct Instruction ini kedalam beberapa fase yaitu : fase atensi, fase retensi, fase produksi,
dan fase motivasi yang dalam pendidikan dilaksanakan sebagai berikut :
1. Fase atensi: a). Guru (model) memberikan demontrasi didepan siswa. Peserta didik
melakukan observasi terhadap demontrasi tersebut pada lembaran yang telah
disediakan, b). Guru beserta peserta didik mendiskusikan hasil pengamatan yang
dilakukan. Tujuannya untuk mencari kekurangan dan kesulitan peserta didik dalam
memahami materi yang disampaikan guru serta melatih siswa dalam menggunakan
lembaran observasi.
2. Fase retensi: diisi dengan kegiatan guru menjelaskan demontrasi yang telah diamati
siswa.
3. Fase produksi: pada fase ini siswa ditugasi mempersiapkan langkah-langkah
demontrasi sendiri sesuai dengan contoh yang telah disajikan.
4. Fase motivasi: berupa presentasi hasil kegiatan dan diskusi.
29
B. Roadmap Penelitian
Strategi
pengembangan
dan peningkatan
kualitas mata
2022 2023-2024 2025
2021 kuliah Bola Tangan
berbasis Direct
Instruction
30
C. Kerangka Berpikir
1. Bahan ajar merupakan perangkat pembelajaran yang sengaja dirancang secara sistematis
yang digunakan oleh dosen dan mahasiswa dalam pembelajaran. Salah satu bentuknya
adalah modul atau handout. Bahan ajar disusun dengan mengacu pada silabus matakuliah
kompetensi yang harus dicapai, indikator, tujuan yang akan dicapai, materi yang harus
dikuasai, latihan yang yang akan dikerjakan, dan hasil yang dicapai.
2. Untuk mewujudkan kemampuan tersebut bagi mahasiswa PENJAS, akan menerapkan
bahan ajar yang disusun terlebih dahulu dengan memperhatikan kaidah-kaidah
penyusunan, sehingga mahasiswa dapat memiliki dan menguasai kompetensi yang
diharapkan sesuai dengan kemampuanya secara optimal.
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan
(research and development). Penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.
Proses pengembangan bisa berupa suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang
telah ada yang dapat dipertanggungjawabkan. Produk tersebut tidak selalu berupa benda atau
perangkat keras (hardware), seperti buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas dan
laboratorium, tetapi juga bisa berupa perangkat lunak (software), seperti program komputer
untuk pengolahan data pembelajaran di kelas, perpustakaan, dan laboratorium. Penelitian dan
pengembangan ini menggunakan model 4-D (four-d) yang diadaptasi dari Thiagarajan dalam
Sugiyono, produk yang akan hasilkan bahan ajar dasar dasar permainan bola tangan.
Kepanjangan dari 4D adalah define (pendefinisian), design (perancangan), develop
(pengembangan), dan desseminate (penyebaran).
B. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan sintaksis yang telah dikenalkan oleh Thiagarajan (1974)
sebagaimana yang dapat dilihat pada gambar berikut :
1) Pendefinisian (Define)
Tahap Pendefinisian
Analisis permasalahan
Analisis Mahasiswa
Gambar 2. Tahap32
Pendefinisian
2) Perencanaan (Design)
Tahapan Perancangan
Pemilihan Media
Pemilihan Format
Rancangan Awal
Gambar 3. Tahap perencanaan
3) Pengembangan (Develop)
Tahap Pengembangan
Validasi Ahli
Uji Pengembangan
Gambar 4. Tahap pengembangan
33
tahap perancangan (design) telah banyak dihasilkan, hasilnya dipandang sebagai awal
yang harus disempurnakan sebelum menjadi versi akhir yang sesuai. Tahap ini
meliputi :
1) Uji validitas
Uji validitas bertujuan untuk melihat kelayakan materi atau isi, kebahasaan, dan
penyajian modul pembelajaran yang dikembangkan. Validasi dilakukan oleh
validator dengan mengisi lembar validasi yang telah disusun untuk digunakan
memvalidasi buku.
2) Uji coba lapangan
Buku dasar dasar permainan bola tangan yang telah direvisi kemudian di uji
cobakan kepada mahasiswa melalui uji coba kelompok terbatas dan uji kelompok
luas.
(a) Uji kelompok terbatas
Uji coba kelompok terbatas digunakan untuk melihat keberhasilan
pengembangan modul pembelajaran dasar dasar permainan bola tangan yang
dibuat yang telah divalidasi.
(b) Uji luas
Uji kelompok luas digunakan untuk melihat keefektifan dari buku dasar
dasar permainan bola tangan telah dibuat.
4) Produk akhir
Produk akhir dari pengembangan Buku dasar dasar permainan bola tangan yang
telah lulus uji validasi analisis dan revisi pada kelas kecil dan besar, kemudian akan
diberikan kepada mahasiswa dan dosen berupa buku mata kuliah permainan bola tangan
5) Penyebaran (disseminate)
Tahapan penyebaran
Mahasiswa
Penyebaran
Gambar 5. Tahap Penyebaran
Produk modul pembelajaran yang telah dikembangkan lalu masuk ketahap penyebaran
dimana tahap ini adalah tahap terakhir dari tahap pengembangan. Tahap ini dilakukan dengan
34
mensosialisasikan produk agar dapat diterima pengguna, baik individu, kelompok, atau
sistem dalam kegiatan belajar mengajar.
D. Subjek Penelitian
Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa Prodi PENJAS sebagai end-user dari
buku bahan ajar asar dasar permainan bola tangan. Sedangkan expert judgment berasal dari
dosen yang memiliki latar belakang kependidikan dasar dasar permainan bola tangan maupun
pelatih.
∑
i
¿ 1 Bi
Bahanajar =
n
Keterangan :
RK Bahanajar = Rata-rata Kepraktisan bahan ajar
n
3. Analisis tes hasil belajar mengukur kemampuan kognitif mahasiwa dan menilai
keefektifan modul
Hasil tes kemampuan kognitif mahasiswa ditentukan berdasarkan nilai yang
diperoleh mahasiswa dari soal essay yang diberikan sebelum dan setelah menggunakan
modul. rumus menurut Arikunto (2012) yaitu :
W
S= x 100
R
Keterangan:
S = Skor yang diperoleh
W = Skor yang dicapai
R = Skor maksimal
100 = Bilangan tetap
36
BAB IV
LUARAN DAN TARGET CAPAIAN
37
BAB V
JADWAL DAN BIAYA PENELITIAN
A. Jadwal Penelitian
Bulan Ke-
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
1 PERSIAPAN
1. Pertemuan tim peneliti: menyusun rencana, X
dan pembagian kerja
2. Menetapkan desain penelitian X
3. Menyiapkan alat dan bahan untuk membuat X
bahan ajar
4. Menyiapkan instrumen X X
2 PELAKSANAAN PENELITIAN
1. Menyusun Bahan ajar X
2. Pengenalan bahan ajar kepada mahasiswa X
3 PENYUSUNAN LAPORAN
1. Menyusun konsep laporan penelitian X X
2. Diskusi dengan peer group X X
3. Menyusun laporan akhir X X
4. Pengurusan ISBN Buku X X
4 PENGADAAN DAN PENYERAHAN
LAPORAN
1. Revisi laporan X X
2. Penggandaan laporan X X
3. Penyerahan laporan X X
4. Penyerahan buku yang sudah ber IsBN X
38
DAFTAR PUSTAKA
Adilah, N. (2017). Perbedaan Hasil Belajar IPA melalui Penerapan Metode Mind Map
dengan Metode Ceramah. Indonesian Journal of Primary Education, 1(1), 98.
https://doi.org/10.17509/ijpe.v1i1.7521
Alidawati, A. (2019). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Media
Gambar Berupa Rumah Adat Tentang Keragaman Budaya Di Indonesia Pada
Pelajaran IPS Di Kelas V SD Negeri 03 Kota Mukomuko. Indonesian Journal of
Social Science Education (IJSSE), 1(1), 78–84.
Alit, I. G. A. N. (2019). Model Pembelajaran Direct Instruction Dengan Metode Demonstrasi
Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Jasmani Olahraga
Dan Kesehatan Siswa Kelas III Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019 Sd Negeri 22
Dauh Puri. Adi Widya: Jurnal Pendidikan Dasar, 4(1), 73-81.
Anggraeni, N. E. (2019). Strategi Pembelajaran Dengan Model Pendekatan Pada Peserta
Didik Agar Tercapainya Tujuan Pendidikan Di Era Globalisasi. ScienceEdu, April, 72.
https://doi.org/10.19184/se.v2i1.11796
Amin, A., & Alimni, A. (2019). Development of Religion Materials Based on Synectic
Approach to Junior High School Students. At-Ta’lim : Media Informasi Pendidikan
Islam, 18(1), 1. https://doi.org/10.29300/attalim.v18i1.1916
Arianti. (2018). Peranan Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. Didaktik Jurnal
Kependidikan, 12, 117–134.
Arifuddin, M., Yudani, J., Misbah, M., & Dewantara, D. (2021). Analisis Aktivitas Siswa
Menggunakan Model Direct Instruction dengan Metode Mind Mapping. Wahana-Bio:
Jurnal Biologi Dan Pembelajarannya, 13(1), 31.
https://doi.org/10.20527/wb.v13i1.11332
Badrus, M. (2021). MODEL PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5 . 0 (Issue July).
Baharun, H. (2016). Pengembangan media pembelajaran pai berbasis lingkungan melalui
model assure. Cendekia: Jurnal Kependidikan Dan Kemasyarakatan, 14(2), 231–246.
British Handball Association. Teaching team handball—Coaching manual I. Milton Keynes,
England: British Handball Association
Direktorat Keolahragaan, Peraturan Permainan Bolatangan terjemahan dari Indoor Handball
Rules of the Game, (Jakarta: Depdikbud Dirjen Pendidikan Luar Sekolah, Pemuda
dan Olahraga, 1981)
Hasanah, A., Sri Lestari, A., Rahman, A. Y., & Danil, Y. I. (2020). Analisis Aktivitas Belajar
Daring Mahasiswa Pada Pandemi COVID-19. Karya Tulis Ilmiah (KTI) Masa Work
From Home (WFH) Covid-19 UIN Sunan Gunung Djati Bandung Tahun 2020, 4–8.
Irham, M. (2018). Pengaruh Permainan Bola Basket Mini Satu Ring Terhadap Keterampilan
Bermain Bola Basket. Kependidikan Dasar, 5(1). https://doi.org/10.32678
Krismawati, N. U. (2019). Pengembangan Bahan Ajar Penulisan Sejarah Berbasis Model
Project-Based Learning. Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE),
1(2), 156–170. https://doi.org/10.29300/IJSSE.V1I2.1905
39
Khosi’in, K. (2019). Pengembangan Bahan Ajar Ilmu Lingkungan Pada Materi Konversi
Sampah Plastik Menjadi Bahan Bakar Minyak, Sebagai Implementasi QS. Ar-Rum Ayat
41 di Prodi IPA Fakultas Tarbiyah Dan Tadris IAIN Bengkulu. IJIS Edu : Indonesian
Journal Of Integrated Science Education, 1(1), 90–99.
https://doi.org/10.29300/ijisedu.v1i1.173
Mabrur, M., Setiawan, A., & Mubarok, M. Z. (2021). Pengaruh Model Pembelajaran Direct
Instruction Terhadap Hasil Belajar Teknik Dasar Guling Depan Senam Lantai. Physical
Activity Journal (PAJU), 2(2), 193-204.
Muhamad Arif, Ketepatan Shooting, Pengaruh Daya Ledak Otot Tungkai, Kekuatan Otot
Lengan, Dan Koordinasi Terhadap Ketepatan Shooting Permainan Bola Tangan Pada
Atlet Pelatnas Bola Tangan (Survei Atlet Pelatnas Bola Tangan)”
Munawar, B., Hasyim, A. F., & Maâ, M. (2020). Pengembangan Bahan Ajar Digital
Berbantuan Aplikasi Animaker Pada PAUD Di Kabupaten Pandeglang. Jurnal
Golden Age, 4(02), 310–321.
Rustiawan, H., Risma, R., & Nursasih, I. D. (2020). Pembelajaran Direct Instruction dan
Personalized System For Instruction Terhadap Jumlah Waktu Aktif Belajar
Pendidikan Jasmani. Jurnal Keolahragaan, 6(1), 32-43.
Schug. M. C, Sara. G. T. dan Richard. D. W. 2001. Direct Instruction and The Teaching of
(DUO\ 5HDGLQJ:LVFRQVLQ¶V 7HDFKHU-led insurgency, Wisconsin Policy
Research Institute. INC.
Utami, nurma budi. (2021). konsep pendidikan islam menurut A. Malik fadjar dan
relevansinya dengan orientasi pendidikan masa kini.
Pentury, H. J. (2018). Pengembangan Literasi Guru PAUD Melalui Bahan Ajar Membaca,
Menulis dan Berhitung Di Kecamatan Limo dan Cinere. DIKEMAS (Jurnal Pengabdian
Kepada Masyarakat), 1(1). https://doi.org/10.32486/jd.v1i1.167
Prayitno, P., & Mardianto, M. F. F. (2020). PENINGKATAN HASIL EVALUASI
PEMBELAJARAN DARING SAAT PANDEMI COVID-19 BERDASARKAN
MEDIA POWERPOINT INTERAKTIF Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri , SMPN
1 Mojo , Kediri , Indonesia Departemen Matematika , Fakultas Sains dan Teknologi ,
Universitas Airlangga. MUST: Journal of Mathematics Education, Science and
Technology, 5(2), 171–181.
Widiyanto, J. (2017). Konsep Dasar Asesmen. 1–19.
Yudaningsih, N. (2021). MODEL PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5 . 0 (Issue July).
40
LAMPIRAN
41
LAMPIRAN 1
Bukti Luaran Publikasi Periode Penelitian Tahun Sebelumnya
Jurnal Kinestetik Terakreditasi Sinta 3 DOAJ
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/kinestetik/issue/view/1217
42
LAMPIRAN 2.
Justifikasi Anggaran Penelitian
1. Honor
Honor Justifikasi Honor Satuan Jumlah (Rp.)
Pembantu 3 pembantu peneliti 300.000 OJ 900.000
Penelitian selama proses
penelitian
berlangsung,
menyiapkan alat yang
dibutuhkan,
mengambil data
penilitian
Validator 2 validator instrumen 300.000 OJ 600.000
penelitian
SUB TOTAL 1.500.000
2. Bahan Habis Pakai
Material Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah (Rp.)
Kertas A4 Media print 2 Rim 50.000 100.000
Tinta hitam Bahan print out 2 Botol 150.000 300.000
Tinta warna Bahan print out 2 Botol 200.000 400.000
Cartridge Cartridge digunakan 2 Buah 200.000 400.000
untuk keperluan
mencetak kuesioner
dan laporan.
SUB TOTAL 1.200.000
3. Bahan Penunjang
Modem dan paket Modem digunakan 5 bulan 120.000 600.000
internet selama 4 untuk mengaktifkan
bulan paket internet selama
5 bulan untuk proses
penelitian (2 tim
penelitian, 3
pembantu penelitian)
Flasdisk 64 GB Digunakan untuk 5 orang 150.000 750.000
menyimpan data
penelitian tim
penelitian (2 tim
penelitian, 3
pembantu penelitian)
Kamera Sewa kamera 1 buah 150.000 150.000
digunakan sebagai
penunjang penelitian
dan dokumentasi
SUB TOTAL 1.500.000
4. Perjalanan
43
Ongkos Ongkos transportasi 5 orang 200.000 1.000.000
transportasi digunakan oleh tim
peneliti dan
pembantu lapangan
selama penelitian
berlangsung (2 tim
penelitian, 3
pembantu penelitian)
Makan dan minum Makan dan minum 5 orang 80.000 400.000
untuk tim peneliti dan
pembantu lapangan
selama penelitian
berlangsung (2 tim
penelitian, 3
pembantu penelitian)
SUB TOTAL 1.400.000
5. Lain-lain
ISBN Pendaftaran ISBN 1 buku 600.000 600.000
Buku Ajar dan cetak
buku
Publikasi Publikasi hasil 1 Jurnal 600.000 600.000
penelitian
Laporan hasil Laporan hasil 4 Buah 100.000 400.000
penelitian penelitian
HKI HKI buku ajar 1 buku 300.000 300.000
SUB TOTAL 1.900.000
TOTAL 1+2+3+4+5 7.500.000
44
Lampiran 3
PERSONALIA PENELITI
A. PERSONALIA KETUA PENELITI
1 Nama Lengkap Andika Prabowo, S.Pd, M.Pd
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Jabatan Fungsional -
4 NIP 199410212020121015
5 NIDN 0021109402
6 Tempat dan Tanggal Lahir Palembang, 21 Oktober 1994
7 E-mail andikaprabowo@unib.ac.id
8 Nomor Telepon/HP 082181477994
9 Alamat Kantor Jl. W.R. Supratman Kandang Limun, Bengkulu,
38371
10 Nomor Telepon/Faks 082181477994
11 Lulusan yang Telah
Dihasilkan
12 Mata Kuliah yang Diampu 1. Biomekanika
2. Kepramukaan dan Outdoor Teaching
3. Didaktif, metodik aquatic
4. Pencak Silat
5. Pendidikan Luar Kelas
6. Sepak Bola
B. Riwayat Pendidikan
S–1 S–2
Nama Perguruan Tinggi Universitas Sriwijaya Universitas Negeri Padang
45
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir
No Tahun Judul Penelitian Posisi Judul Pengabdian
Sumber Jumlah
(Juta Rp)
Development of digital based Ketua
1 2021 - -
Tennis footwork instruments
Pengaruh Hemoglobin dan Motivasi Ketua
2 2022 terhadap Kebugaran Jasmani Siswa
SMK 5 Kota Bengkulu
Analisis Tingkat Kelincahan Atlet Anggota
3 2021 Tenis Meja PTM MBC Raflesia
Project Based Blended Learning To Anggota
4 2021 Improve Students Creativity In
Sepak Takraw
Karakteristik Psikologis Atlet Anggota
Basket Putri di Sekolah Menengah
5 2022 Kejuruan Negeri 1 Kabupaten
Bengkulu Utara
46
Analisis Tingkat Kelincahan Atlet Jurnal Patriot 3 (3), 284- Jurnal
4 Kedua
Tenis Meja PTM MBC Raflesia 291 (2021) Nasional
Institusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1 PELATIHAN WASIT C3 SEPAK BOLA PSSI Lima Puluh Kota 2017
2 PELATIHAN WASIT C2 SEPAK BOLA PSSI SUMSEL 2019
PELATIHAN PELATIH LEVEL C BOLA
3 ABTI SUMSEL 2019
TANGAN
4 PELATIHAN AHLI ILMU FAAL PAIFORI 2019
47
OLAHRAGA BNSP
SERTIFIKASI SELAM ONE STAR SCUBA
5 POSSI SUMSEL 2016
DIVING POSSI SUMSEL
PELATIHAN SPORT MASSAGE &
6 REPOSISI CIDERA TINGKAT NASIONAL PTMI 2019
LEVEL 1
WORKSHOP KINESIOTAPING IN SPORT
7 MEDICINE
Universitas Riau 2019
KEMAH BAKTI RACANA TINGKAT
9 PERGURUAN TINGGI NASIONAL KE-5 Universitas Mulawarman 2015
10 VOULENTIRE CAMP MRI MRI/ACT Kota Padang 2018
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum.
48
B. PERSONALIA ANGGOTA PENELITI
49
B. MATA KULIAH DIAMPU
50
UTARA
2018 ANALISIS SMA NEGERI BERPRESTASI Anggota Mandiri
DIBIDANG EKSTRAKURIKULER FUTSAL
KOTA BENGKULU
2018 EVALUASI PROGRAM PEMBINAAN Anggota Mandiri
PRESTASI OLAHRAGA BOLA VOLI PADA
SMK NEGERI DI KOTA BENGKULU
2018 IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER BOLA Anggota Mandiri
VOLI DI SMA N 1, 2 DAN 3 BENGKULU
TENGAH
2018 ANALISIS MUATAN MATERI SENAM PADA Anggota Mandiri
BAHAN AJAR PJOK SEKOLAH DASAR
NEGERI DI KOTA BENGKULU.
2018 Implementasi Metode Rondo dalam Anggota FKIP
Meningkatkan Teknik Dasar Passing Pada UNIB
Mata Kuliah Orpil Futsal Mahasiswa Penjas
FKIP UNIB
2018 IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF Ketua FKIP
TIPE NUMBERD HEADS TOGETHER UNIB
(NHT) PADA MATA KULIAH STRATEGI
BELAJAR MENGAJAR PENJAS PRODI
PENJAS FKIP UNIB
2019 PENGARUH BRISK WALKING (Jalan Anggota Mandiri
cepat) TERHADAP PENURUNAN BERAT
BADAN SISWI SMP NEGERI 2 KOTA
BENGKULU
2019 IMPLEMENTASI METODE RONDO Anggota Mandiri
UNTUK MENINGKATKAN TEKNIK
PASSING MAHASISWA PADA MATA
KULIAH FUTSAL PENJAS PRODI PENJAS
FKIP UNIB
2020 HOMECOURT APPLICATION THROUGH ZOOM KETUA FKIP
MEDIA TO IMPROVE STUDENT DRIBBLING UNIB
TECHNIQUES IN HANDBALL COURSES IN
PHYSICAL EDUCATION STUDY PROGRAM
FKIP UNIB
2021 Anxiety and Concentration of Tennis Chair ANGGOTA MANDIRI
Umpire.
2021 NIKE TRAINING CLUB APPLICATIONS TO KETUA FKIP
IMPROVE FOOTBALL LEARNING IN THE UNIB
INDEPENDENT ERA OF LEARNING ON
STUDENTS OF PENJAS FKIP UNIB
51
D. JABATAN STRUKTURAL DI PERGURUAN TINGGI YANG PERNAH DIJABAT DAN
JABATAN KEGIATAN LAIN/PENUNJANG DALAM PENGABDIAN
2019 TIM Satlak Bengkulu Emas Pada Pelatda Provinsi Koni Provinsi
Bengkulu Menuju Porwil X Sumatera 2019. Bengkulu
2018 Ketua Panitia Dies Natalis Unib Cabor Futsal April Universitas
2018 Bengkulu
53
F. DAFTAR PUBLIKASI ILMIAH DAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA
Scopus ID Author :-
Google Scholar : https://scholar.google.com/citations?user=PpiwckIAAAAJ&hl=id&oi=ao
SINTA ID : 6699831
54
2019 Teknologi Analisis Kondisi Fisik Atlet Bola Voli HAKI
Berbasis Android
2019 Buku Pedoman / Techincal Handbook Umum BUKU
dan Khusus dalam Pelaksanaan Porwil X
Sumatera 2019.
2020 Implementasi Model Pembelajaran Koeperatif Jurnal Halaman
Tipe Numbered Heads Together Pada Mata Olahraga Nusantara
Kuliah Strategi Belajar Mengajar Penjas Prodi (HON)
Penjas FKIP UNIB
2020 Evaluation Of The Physical Training Program Of The
Badminton Achievement Club In Bengkulu City
Jurnal Kinestetik
2020 HOMECOURT APPLICATION THROUGH ZOOM
MEDIA TO IMPROVE STUDENT DRIBBLING
Jurnal Kinestetik
TECHNIQUES IN HANDBALL COURSES IN
PHYSICAL EDUCATION STUDY PROGRAM FKIP
UNIB
2020 Teknologi Tepat Guna Berupa Program HAKI
Komputer “ Sistem Entry Data Kontingen
Multievent Olahraga Skala Tingkat Wilayah
Berbasis Online”
2020 Buku Panduan dan Petunjuk Aplikasi HAKI
System Entry Data Kontingen Multievent
Skala Tingkat Wilayah
2021 NIKE TRAINING CLUB APPLICATIONS TO
IMPROVE FOOTBALL LEARNING IN THE
Jurnal Kinestetik
INDEPENDENT ERA OF LEARNING ON
STUDENTS OF PENJAS FKIP UNIB
2021 Anxiety and Concentration of Tennis Chair Umpire. Jurnal Halaman
Halaman Olahraga Nusantara (Jurnal Ilmu Olahraga Nusantara
Keolahragaan) (HON)
2021 Principal's Perception of the Performance of Physical
Education Teachers for Sports and Health MGMP
Jurnal Kinestetik
SMP in Bengkulu City
55
3 2021 PENDAMPINGAN PEMBERDAYAAN EKONOMI Diknaskes
MASYARAKAT SEBAGAI ALTERNATIF Kabupaten
PENDAPATAN PADA MASA PANDEMI COVID-19
Bengkulu Utara
DI KELURAHAN PURWODADI, KECAMATAN
KOTA ARGA MAKMUR, KABUPATEN
BENGKULU UTARA
4 2020 Pelatihan Perwasitan Buutangkis Tingkat Daerah Se- Universitas
Provinsi Bengkulu Bengkulu
5 2019 Workshop International Academic Program 2 Mei 2019 UPT KSLI UNIB
6 2019 Narasumber Sistem Manajemen Perekrutan Atlet Dispora Provinsi
Bulutangkis KU-11 dan KU-13 pada Klub Pembinaan Bengkulu
Prestasi Kota Bengkulu
7 2019 Sebagai Salah satu dari 3 Juri Seleksi Student Exchange Kemahasiswaan
Universitas Bengkuu-Thailand Unversity FKIP UNIB
57
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI
58
Lampiran Lembar Validasi Ahli Materi
A. Pengantar
Lembar identifikasi kebutuhan materi pembelajaran ini dimaksudkan untuk
mendapatkan informasi mengenai kualitas materi dari sisi ahli materi. Informasi
mengenai kualitas materi ini didasarkan pada dua aspek pokok yaitu pembelajaran dan
materi
B. Petunjuk Pengisian
C. Instrumen Penilaian
No INDIKATOR SKOR KOMENTAR
TS KS CS S SS
PEMBELAJARAN
A. Tujuan Pembelajaran
B. Pemaparan Materi
59
C. Evaluasi Pembelajaran
8 Petunjuk pengerjaan disampaikan secara jelas
9 Soal yang disajikan dalam evaluasi sesuai dengan
materi yang ada di dalam media pembelajaran
10 Sistem Penilaian di dalam evaluasi dilakukan
secara jelas
MATERI
A. Relevansi Materi
11 Materi yang disampaikan di dalam media
pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran
12 Tingkat kesulitan materi yang disampaikan di
dalam media pembelajaran sesuai dengan
tingkatan mahasiswa
B. Pemilihan Materi
13 Materi yang dipaparkan dalam RPS pembelajaran
penting untuk mahasiswa
14 Materi yang disampaikan di dalam RPS
merangsang daya tarik mahasiswa untuk belajar
15 Kelengkapan materi yang disampaikan di dalam
media pembelajaran berkesinambungan dengan
materi selanjutnya
16 Materi yang ditampilkan komprehensif
17 Materi yang ditampilkan sesuai memiliki sumber
yang valid
E. Kesimpulan
Materi yang dipaparkan pada media pembelajaran dasar-dasar permainan bola tangan
berbasis Direct Instruction pada mahasiswa penjas FKIP UNIB
…………………………….
NIP
60
Lampiran Lembar Validasi Ahli Media
A. Pengantar
B. Petunjuk Pengisian
C. Instrumen Penilaian
61
dengan materi
6 Tampilan gambar mendukung
pembelajaran dan pemahaman
mahasiswa
D. Papan layout navigasi
7 Penempatan gambar disusun secara
baik
8 Keterangan ditulis dengan jelas
PENGGUNAAN
A. Petunjuk Penggunaan
9 Petunjuk penggunaan media
pembelajaran jelas (tidak
membinguungkan)
10 Simbol yang digunakan di dalam
media sesuai yang ada di dalam
petunjuk penggunaan.
B. Interaksi dengan media
11 Media pembelajaran mudah digunakan
12 Media pembelajaran bersifat
komunikatif
13 Media pembelajaran bersifat interaktif
G. Kesimpulan
Materi yang dipaparkan pada media pembelajaran dasar-dasar permainan bola tangan
berbasis Direct Instruction pada mahasiswa penjas FKIP UNIB
…………………………….
NIP
62
Lampiran Angket Tanggapan Mahasiswa
A. Pengantar
B. Petunjuk Pengisian
C. Instrumen Penilaian
A. Penyususnan Materi
B. Penyampaian materi
2 Materi di dalam media pembelajaran
disampaikan secara menarik
MATERI
A. Pemilihan Materi
3 Materi yang disampaikan dalam media
63
pembelajaran penting bagi mahasiswa
B. Kualitas Materi
4 Materi yang disampaikan dalam media
pembelajaran mudah dipelajari
TAMPILAN MEDIA PEMBELAJARAN
A. Teks
5 Teks yang ditampilkan di dalam media
pembelajaran mudah di baca
B. Gambar
6 Gambar yang ditampilkan di dalam
media pembelajaran sesuai dengan
materi
PENGGUNAAN
A. Petunjuk Penggunaan
7 Petunjuk penggunaan media
pembelajaran mudah dipahami
B. Interaksi dengan Media
8 Media pembelajaran mudah digunakan
64
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
67