2.1 Sistem
Refrigerasi Kompresi Uap
Refrigerasi adalah ilmu yang memepelajari metode perpindahan panas dari suatu
benda atau produk sehingga temperaturnya berada dibawah temperatur lingkungan.
Pada dasarnya sistem refrigerasi kompresi uap merupakan sistem yang
menggunakan kompresor sebagai alat pengkompresi refrigeran. Refrigeran uap
bertekanan rendah masuk ke suction kompresor, dimana uap refrigeran dikompresi
sehingga berubah menjadi uap bertekanan tinggi dan bertemperatur tinggi yang
dikeluarkan pada sisi keluaran kompresor discharge, refrigeran uap bertekanan tinggi dan
bertemperatur tinggi tersebut lalu masuk ke dalam kondensor untuk melepas panas.
Sehingga pada out kondensor refrigeran berubah fasa menjadi cair yang masih
bertekanan tinggi, kemudian refrigeran berfasa cair bertekanan tinggi itu masuk atau
melewati alat ekspansi, di alat ini refrigeran akan berubah fasa menjadi cair jenuh dan
tekanannya akan menjadi turun, setelah itu refrigeran yang berfasa cair jenuh dan
bertekanan rendah tersebut akan masuk ke evaporator,di evaporator refrigeran menyerap
panas sehingga fasanya berubah menjadi uap bertekanan rendah. Dari siklus ini kita dapat
mengetahui sisi bertekanan rendah dan sisi bertekanan tinggi.
Proses yang terjadi dari sistem refrigerasi kompresi uap adalah:
Proses Kompresi
Proses Kondensasi
Proses Ekspansi
Proses Evaporasi
5
Laporan Tugas Akhir 2012
Qk Discharge Line
Discharge Line
Liquid Line
Liquid Line Kondensor
Kondenser
Sisi Tekanan Tinggi
Alat Ekspansi Sisi Tekanan Rendah
Kompresor
Evaporator
Qe Suction Line
Expansion Line Suction Line
Siklus refrigerasi diatas apabila digambar dalam diagram p-h :
Pressure (bar absolute)
3 2
Pc
Pe
4 1
h3 = h4 h1 h2
Enthalpy (kJ/kg)
6
Laporan Tugas Akhir 2012
Kerja yang dilakukan kompresor adalah :
Qw = m (h2 – h1)
Dengan :
Qw = Kerja Kompresi (kW)
m = Laju aliran massa refrigeran (kg/s)
h1 = entalphi refrigeran masuk kompresor ( kJ/kg)
h2 = entalphi refrigeran keluar kompresor ( kJ/kg)
Atau Dalam bentuk kerja Spesifik : qw = h2 – h1
Sedangkan
rasio kompresi dapat dihitung dengan persamaan :
Pd
Rasio kompresi : r =
Ps
Dengan :
Pd = Tekanan discharge (bar)
Ps = Tekanan suction (bar)
7
Laporan Tugas Akhir 2012
3-4 Proses Ekspansi
Pada proses ini refrigeran mengalami penurunan tekanan. Dengan terjadinya
penurunan
tekanan maka temperatur refrigeran akan turun. Dalam hal ini refrigeran tidak
mengalami
penambahan atau pengurangan energi sehingga prosesnya dalam kondisi
entalphi konstan (isentalphy) yaitu h3 = h4.
Dengan :
h3 = Entalphi refrigeran masuk ekspansi ( kJ/kg)
h4 = Entalphi refrigeran keluar ekspansi ( kJ/kg)
Umumnya refrigeran yang masuk dalam keadaan cair jenuh dan setelah
diekspansi refrigeran dalam keadaan campuran sesuai dengan kondisi beban pendinginan.
8
Laporan Tugas Akhir 2012
COP didapat dari perbandingan antara efek refrigerasi dengan kerja yang dilakukan
kompresor.
Untuk menghitung besarnya COP dapat digunakan persamaan sebagai berikut:
a. COPactual adalah perbandingan efek refrigerasi terhadap kerja kompresi.
qe
Efek Refrigerasi
COP = =
Kerja Kompresi qw
Dalam sistem refigerasi tentu kita tidak hanya melihat bagus atau tidaknya sistem
pada saat mesin bekerja saja, tetapi harus dilihat pula pada saat berhenti, apakah sistem
aman dari kemungkinan-kemungkinan dari yang tidak diinginkan. Seperti Pump down
yang mempunyai kelebihan pada saat mesin sedang berhenti, dengan mengontrol
refrigeran sehingga semua refrigeran terjebak di liquid. Keuntungan metode Pump down
dibandingkan dengan metode biasa pada sistem refrigerasi:
9
Laporan Tugas Akhir 2012
Mencegah liquid back / rattling noise pada kompresor
Mengontrol refrigeran pada saat mesin sedang berhenti bekerja
Tidak perlu membutuhkan tenaga yang besar pada saat mesin kembali bekerja
2.3 Ozon Depletion
Lapisan ozon adalah lapisan pelindung bumi dari radiasi UV-B ini semakin
menipis. Hal ini disebabkan karena adanya zat-zat pencemar udara yang merusak lapisan
ozon. Zat-zat perusak ozon tersebut dikenal dengan nama Bahan Perusak Ozon (BPO),
contohnya yaitu :
1) Chlorofluorocarbon (CFC) dan Hydrochlorofluorocarbons (HCFC). CFC yang
berlebihan dikonsumsi oleh masyarakat modern dunia sejak berpuluh-puluh tahun yang
lalu. CFC dapat melepaskan atom Chlorine dan dapat merusak lapisan ozon. CFC
digunakan oleh masyarakat di dunia dengan cara yang tidak terkira banyaknya, misalnya
dengan penggunaan Refrigeran pada alat AC, lemari es, dan alat pendingin lainnya
merupakan salah satu bentuk yang turut andil dalam penipisan lapisan ozon, karena alat
ini menggunakan CFC-11, CFC-12, CFC 114 dan HCFC-22 dalam proses kerjanya.
Catatan : Penentuan Rumus Kimia suatu CFC (Menggunakan Aturan 90)
Contoh : CFC-11 (Nama Dagang : Refrigeran-11 atau R-11)
CFC-11 : 11 + 90 = 101
101 merupakan 3 digit angka, dimana :
· Digit Pertama menunjukkan jumlah atom Karbon (a)
· Digit Kedua menunjukkan jumlah atom Hidrogen (b)
· Digit Ketiga menunjukkan jumlah atom Fluorin (c)
· Menghitung jumlah atom klorin dengan Rumus (2.a + 2) - b –c
Sehingga CFC-11 dengan jumlah atom karbon adalah 1, jumlah atom hidrogen
adalah nol, jumlah atom fluorin adalah 1, dan jumlah atom klorin (2.1 + 2 - 0 - 1 =3).
Jadi rumus kimia CFC-11 adalah CFCl3. Artinya, ia memiliki 1 atom karbon,
tidak memiliki hidrogen, 1 atom fluorin, dan 3 atom klorin.
10
Laporan Tugas Akhir 2012
2) Penggunaan CFC-11, CFC-12 dan CFC-114 secara luas juga digunakan pada
produk dengan alat kerja penyemprot atau disebut aerosol spray seperti kaleng semprot
untuk pengharum ruangan, penyemprot rambut (hair spray), minyak wangi/parfum,
insektisida,
pembersih kaca (jendela), pembersih oven, produk-produk farmasi, cat,
minyak pelumas
dan oli.
3) Penggunaan CFC-113 sebagai cairan pembersih (cleaning solvent) pada
proses pembuatan peralatan elektronik, penghilangan lemak (degreasing) logam selama
proses fabrikasi. Selain itu CFC-113 digunakan untuk dry-cleaning dan spot-
cleaning pada industri tekstil.
4) Haloncarbon yang digunakan dalam zat cair pemadam kebakaran (aerosol fire
extinguiser) seperti Methyl Bromide, Carbon Tetrachloride, dan Methyl Chloroform.
5) Penggunaan methyl chloroform dan carbon tetrachloride sebagai bahan pelarut
(solvent).
11
Laporan Tugas Akhir 2012
oksigen, tetapi tetap ada di stratosfer dan terus menerus merusak ozon selama bertahun-
tahun.
Menurut hasil penelitian, satu atom Cl dapat menguraikan sampai 100.000
senyawa ozon dan bertahan sampai 40-150 tahun di atmosfer. Padahal stratosfer hanya
bisa menyerap
sejumlah atom klorin, sehingga pada akhirnya meskipun penggunaan CFC
ditekan, jumlah yang ada dalam atmosfer masih cukup besar dan perlu waktu yang sangat
lama untuk diserap.
2.4.1 Reaksi Penipisan Ozon Stratosfer karena CFC
Fotodisosiasi CFC :
CFCl3 + UV ==> CFCl2 + Cl
Reaksi dengan O3 :
O3 + Cl ==> ClO + O2
ClO + O ==> Cl + O2
Hasil :
O3 + O ==> 2O2
2.4.2 Reaksi Perusakan Ozon oleh Bromine
Senyawa Bromine dipecah oleh sinar UV sehingga melepaskan Bromin, dan
meng-katalisa perusakan Ozon :
O3 + Br ==> BrO + O2
BrO + O ==> Br + O2
Hasil :
O3 + O ==> 2O2
12
Laporan Tugas Akhir 2012
b. Penyakit katarak pada mata manusia
c. Rusaknya sistem imunisasi tubuh
d. Perusakan genetik atau sel-sel hidup pada manusia dan hewan
e. Kehidupan laut, ekosistem, dan hutan pun akan terganggu bila volume sinar
ultra ungu
melebihi batas normal
g. Dengan banyaknya radiasi gelombang pendek UV-B maka akan memicu reaksi
kimiawi di atmosfer bawah, yang dapat mengakibatkan penambahan jumlah reaksi
fotokimia yang menghasilkan asap beracun, terjadinya hujan asam dan berakibat naiknya
gangguan saluran pernapasan pada manusia.
2) Gunung-gunung es di kutub utara akan mencair yang mengakibatkan naiknya
permukaan air laut dunia. Sehingga lambat laun daratan di bumi pun akan tenggelam
3) Kerusakan lapisan ozon juga memiliki pengaruh langsung pada pemanasan
bumi yang sering disebut sebagai Ozon Depletion. Sebagian besar ozon stratosfer
dihasilkan di kawasan tropis dan diangkut ke ketinggian yang tinggi dengan skala besar
putaran atmosfer semasa musim salju hingga musim semi. Umumnya kawasan tropis
memiliki ozon yang rendah.
Kekhawatiran pengrusakan lapisan ozon akibat Refrigeran CFC yang turut andil
dalam proses lapisan ozon, sehingga radiasi sinar ultra violet tidak tersaring. Oleh karena
itu penggunaan Refrigeran hidrokarbon sangat cocok untuk menanggulangi penipisan
ozon dan penghemat energi karena unsur dari hidrokarbon tidak mengandung unsur
kimia Cl (cloure) dan hidrokarbon pun mempunyai tekanan kerja yang lebih rendah dari
Refrigeran sintetis. Berikut perbandingan refrigeran sintetis dan Hidrokarbon
mengandung unsur unsur yang memiliki parameter index yang mempengaruhi
lingkungan seperti di tunjukan pada Tabel 2.1.
13
Laporan Tugas Akhir 2012
Tabel 2.1 Parameter Lingkungan Refrigeran
No Parameter R- R- R- HC
12 22 134
1 Ozon Depletion 1,0 0,06 0 0
Potential (ODP)
Pilihan para ahli pada refrigeran hidrokarbon bukanlah hal baru. Hidrokarbon
sebagai refrigeran telah dikenal sejak tahun 1920-an, bahkan Albert Einstein (1926)
menyebutkan bahwa hidrokarbon adalah refrigerant terbaik dalam sistem refrigerasi.
Sintetis Refrigeran, seperti :
Chloro Fluoro Carbon, dikenal dengan CFC
Hydro Chloro Fluoro Carbon, dikenal dengan HCFC
Hydro Fluoro Carbon, dikenal dengan HFC
Di indonesia sering disebut dengan nama refrigeran. Refrigeran sudah
diaplikasikan di Indonesia selama lebih dari 70 tahun, yang ternyata kemudian ditemukan
bahwa dari ketiga jenis gas ini mempunyai kelemahan, baik secara teknik, lingkungan
dan ekonomi, dan yang paling penting dari semua itu, refrigeran sintetis sangat
membahayakan mahluk hidup baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.
Pemerintah Indonesia telah melarang dan membatasi penggunaan ketiga jenis refrigeran
ini, yang, yang secara praktek dimulai dari tahun 2007. Akibat adanya peraturan baru ini,
maka harus ada alternatif pengganti refrigeran yang ramah lingkungan, maka dibuatlah
refrigeran alami yang ramah lingkungan, yaitu Hydrocarbon Refrigeran. Hydrocarbon
Refrigerant dibuat untuk menggantikan refrigeran-refrigeran lain yang sangat merusak
lingkungan.
14
Laporan Tugas Akhir 2012
Berikut refrigeran yang aman untuk lingkungan :
HC-12 diproduksi sebagai pengganti refrigeran CFC R-12 yang dapat merusak lapisan
ozon dan dapat mengakibatkan pemanasan global.
HC-134a diproduksi sebagai pengganti refrigeran HFC R-134a yang dapat
mengakibatkan
pemanasan global.
HC-290 diproduksi sebagai pengganti refrigeran HCFC R-22 yang dapat merusak
lapisan ozon.
HC-600 diproduksi sebagai pengganti refrigeran CFC R-600 yang dapat merusak lapisan
ozon.
15