BAB 2 Revisi 1
BAB 2 Revisi 1
LANDASAN TEORI
pada hubungan antar individu atau kelompok berdasarkan rasa saling percaya,
perasaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama dan diperkuat oleh
individu dan atau kelompok yang didasarkan pada perasaan moral dan
mekanik adalah solidaritas sosial yang didasarkan pada suatu kesadaran kolektif
masyarakat yang sama itu. Yang ikatan utamanya adalah kepercayaan bersama,
cita-cita dan komitmen moral. Sedangkan, yang kedua adalah solidaritas organik
7
adalah solidaritas yang muncul dari ketergantungan antara individu atau kelompok
yang satu dengan yang lainnya akibat spesialisasi jabatan (pembagian kerja).
kekompakan. Hal tersebut terlihat bagaimana cara kita bergaul dan berteman di
berikan di dalam keluarga sejak kecil dapat memberikan dampak bagi positif
setelah kita dewasa jadi pendidikan yang di berikan bagi anak-anak kita sangat
solidaritas diambil dari kata Solider yang berarti mempunyai atau memperlihatkan
perasaan bersatu. Dengan demikian, bila dikaitkan dengan kelompok sosial dapat
keinginan yang sama. Jadi Emile Durkheim (dalam Doyle, 1994) membagi
1. Solidaritas Organik
muncul akibat timbulnya pembagian kerja yang makin besar, solidaritas ini
didasarkan atas tingkat ketergantungan yang sangat tinggi. Perbedaan pola relasi-
8
relasi dapat membentuk ikatan sosial dan persatuan melalui pemikiran yang
2. Solidaritas Mekanik
Adalah bahwa solidaritas ini didasarkan pada tingkat homogenitas yang tinggi
dalam kepercayaan, sentiment dan sebagainya. Model solidaritas seperti ini biasa
sederhana. Dalam masyarakat seperti ini pembagian kerja hampir tidak terjadi.
2.2 Remaja
sudah dewasa, sudah sampai umur untuk kawin. Kedua, muda. Lebih lanjut lagi
penggunaan istilah remaja dapat dihubungkan dengan dua kata yaitu adolescence
dan puberty. Istilah adolesence berasal dari kata latin adolescere (kata
adolescentia yang berarti remaja) yang berarti tumbuh atau menjadi dewasa.
Istilah adolesence seperti yang digunakan sekarang ini mempunyai arti yang
sangat luas mencakup kematangan mental, emosional, sosial dan fisik. Pandangan
masyarakat dewasa, usia anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orang - orang
yang lebih tua melainkan berasa dalam tingkat yang sama, sekurang - kurangnya
9
dalam masalah hak." Istilah Puberty (Inggris) atau puberteit (Belanda) berasal
dari bahasa latin Pubertas. Kata latin pubescere berarti mendapat pubes yang
berarti kelaki-lakian, kedewasaan yang dilandasi oleh sift dan tanda kelaki -
lakian." Pada umumnya masa pubertas terjadi antara 12-16 tahun pada laki - laki
dan 11-15 tahun pada anak perempuan, Pemaparaan mengenat batas Usia remaja
lainnya. Ini bukan berarti bahwa kebutuhan dasarnya lalu menjadi hilang.
Menurut Andi Mappiare (1982) ada dua jenis kebutuhan remaja, yaitu:
lain.
Mappiare: 1982) mengemukakan beberapa kebutuhan yang bersifat khas pada usia
10
2. Remaja sangat memerlukan informasi untuk memelihara kesehatan dan
kesegaran fisiknya.
sangat pesat. Terdapat variasi dalam saatnya dan laju kecepatan deklinasi menurut
yang teratur. Pada masa remaja kemampuan untuk mengatasi masalah yang
majemuk bertambah. Pada masa awal remaja, kira-kira pada usia 12 tahun, anak
berada pada masayang disebut " Masa oerasi formal" (berfikir abstrak). Pada masa
hal yang nyata (riil) (Gliedmen,1986 : 475-475). Pada usia remaja ini anak sudah
dapat berfikir abstrak dan hitotek. Dalam berpikir operasional formal, setidak-
11
1. Sifat Deduktif Hipotesis
Oleh sebab itu, dari sifat analisis yang ia lakukan, ia dapat membuatstrategi
penyelesaian. Analisis teoritik ini dapat dilakukan secara verbal. Anak lalu
proporsi. Kemudian mencari hubungan antra proporsi yang berbeda- beda tadi.
dengan caramelakukan analis. Misalnya anak diberi lima buah gelas berisi cairan
secarasistematik mencoba mengisi setiap sel matriks tersebut secara empirik. Bila
sekolah tetapi tidakadanya pasilitas yang dibutuhka, maka remaja itu sampai
12
dewasa pun tidak akan sampai pada taraf berpikir abstrak. Adapun, contoh lain
4. Bersifat kritis.
interaksi sosial dan pergaulan remaja telah cukup las. Dalam penyesuaian diri
berbagai norma pergaulan, yang berbeda dengan norma yang berlaku sebelumnya
di keluarganya.
fungi intelektual dan emosional. Tidak seperti pada masa anak-anak, masa remaja
perkembangan sosialnya semakin luas. Anak remaja tidak hanya berteman dengan
13
teman lain di lingkungan yang lebih luas. Tapa seleksi yang ketat, anak remaja
perilaku tertentu, Kalau perilaku mereka itu positif tidak jadi soal, tetapi perilaku
minum-minuman keras, terlibat narkoba, dan sebagainya. Itulah yang sangat tidak
disenangi semua pihak, guru, orang tua, dan masyarakat. Pergaulan dengan
sesama remaja lawan jenis dirasakan yang paling penting, tetapi cukup sulit,
terselip pemikiran adanya kebutuhan masa depan untuk memilih teman hidup.
hubungan sosial yang bersifat tertutup sehubungan dengan masalah yang dialami
remaja. Keadaan atau peristiwa ini oleh Erik Erickson dinyatakan bahwa anak
Konsep diri anak tidak hanya terbentuk dari bagaimana anak percaya
tentang keberadaan dirinya sendiri, tetapi juga terbentuk dari bagaimana orang
masa, dimana anak ingin menentukan jati dirinya dan memilih kawan akrabnya.
14
situasi kehidupan yang mereka alami banyak remaja yang amat percaya pada
Dalam hal ini Erickson berpendapat bahwa bahwa penemuan jati diri
remaja, terutama dengan lawan jenis) didorong oleh dan berorientasi pada
pertimbangan, seperti moral, sosial ekonomi, minat, dan kesamaan bakat, dan
yang umum dihadapi remaja dan paling rumit adalah faktor "penyesuaian diri” di
dalam kelompok bear akan terjadi persaingan yang berat, masing-masing remaja
bersaing untuk tampil menonjol, memperlihatkan akunya. Oleh karena itu, sering
suatu persatuan yang kokoh, yang diikat oleh norma kelompok yang telah
disepakati.
15
upaya menahan sikap menonjolkan diri atau tindakan dominasi terhadap
kepentingan keluarga dan kelompok yang lebih besar ( sesama agama atau sesama
suku ).
16