Anda di halaman 1dari 15

Halaman 5.

28
1.Tugas Perkembangan pada masa kanak - kanak awal
menurut Havighurst

2. Tugas Perkembangan pada masa kanak - kanak


akhir menurut Havighurst

3.Perkembangan Kognitif masa kanak - kanak awal


dan akhir
PERKEMBANGAN SOSIAL

Perkembangan sosial pada anak-anak dibagi menjadi 2 bagian, yaitu


masa kanak-kanak awal dan kanak-kanak akhir.
Masa kanak-kanak awal

Perkembangan sosial ditandai dengan tahap


berikut: (Hurlock, 1990)
1. Perubahan dari solitary play menjadi pararel
play.
2. Secara bertahap, anak mulai terlibat dalam
assosiative play
3. Pada usia sekitar 3 tahun, anak mulai bermain
pura-pura (make believe play)
4. Pada akhir tahun ketiga, anak mulai bermain
cooperative play
Masa kanak-kanak akhir
Perkembangan sosial ditandai dengan tahap berikut:
(Hurlock, 1990)
1. Anak belajar memperoleh ketrampilan dan pengetahuan.
Timbul rasa mampu dan bergairah atau rendah diri.
2. Keterampilan yang dipelajari siswa
3. Anak-anak menunjukkan keinginan menjadi anggota
bagian kelompok
4. Menunjukkan minat nyata dan mengadakan kontak sosial
5. Terlibat dalam kegiatan yang menyerupai kegiatan anak
lain.
6. Menjadi anggota kelompok dan saling berinteraksi.
Perkembangan Emosi
Zeman (2001) merangkum perkembangan
emosi masa kanak-kanak sebagaimana
dapat dilihat pada penjelasan berikut:
1. Usia 2 tahun : anak mulai
mengembangkan kemampuan
berempati.
2. Usia 3 tahun : anak belajar bahwa
ekspresi kemaran atau agresi
dikendalikan dengan hadirnya orang
dewasa. Anak mulai menginternalisasi
aturan masyarakat.
Perkembangan Emosi
3. Usia 4 tahun : anak mampu mengubah
emosi. Pada usia ini anak mampu
menunjukkan emosi eksternal yang
mungkin tidak sama dengan emosi
internal.
4. Usia 5 tahun : Melalui pengalaman yang
berulang anak-anak mampu memprediksi
emosi orang lain.
5. Usia 7-11 tahun : Anak mulai belajar
ketrampilan pengaturan diri.
PERKEMBANGAN
ANAK USIA REMAJA
Menurut WHO (Sarwono, 2011) remaja adalah suatu
masa ketika

Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan


tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai
kematangan seksual (kriteria biologis)

Individu mengalami perkembangan psikologis dan pola


identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa (kriteria
sosial psikologis)

Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang


penuh pada keadaan yang relatif lebih mandiri (kriteria
sosial ekonomi)
KARAKTERISTIK MASA REMAJA
Menurut Hall (Sarwono, 2011), masa remaja merupakan

1 Masa topan dan badai

Masa penuh emosi


2
Ada kalanya emosinya meledak-
3 ledak yang muncul karena adanya
pertentangan nilai-nilai
tugas perkembangan masa remaja (11/12 - 18 tahun)
Mencapai pola hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya yang
berbeda jenis kelamin sesuai dengan keyakinan dan etika moral yang
berlaku di masyarakat.
Mencapai peranan sosial sesuai dengan jenis kelamin, selaras dengan
tuntutan sosial dan kultural masyarakatnya.
Menerima kesatuan organ-organ tubuh/keadaan fisiknya sebagai
pria/wanita dan menggunakannya secara efektif sesuai dengan kodratnya.
Menerima dan mencapai tingkah laku sosial tertentu yang bertanggung
jawab di tengah masyarakatnya.
Mencapai kebebasan emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya
dan mulai menjadi "diri sendiri".
Mempersiapkan diri untuk mencapai karier tertentu dalam bidang ekonomi,
dunia perkawinan dan kehidupan berkeluarga.
Memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai pedoman
bertingkah laku dan mengembangkan ideologi untuk kehidupan
kewarganegaraannya.
perkembangan kognitif
Mengacu pada teori perkembangan kognitif dari Piaget, Berk
(2003 : 244-249) mengemukakan beberapa ciri dari perkembangan
kognitif pada masa remaja :

Mampu menalar secara abstrak dalam situasi yang menawarkan


beberapa kesempatan untuk melakukan penalaran deduktif hipotesis
dan berpikir proporsional.

Remaja sudah bisa berpikir sistematis dengan melakukan bermacam-


macam penggabungan serta memahami adanya bermacam-macam aspek
pada suatu persoalan yang dapat diselesaikan seketika sekaligus
seperti yang biasa dilakukan pada anak-anak masa operasi konkret.
perkembangan kognitif
Mengacu pada teori perkembangan kognitif dari Piaget, Berk
(2003 : 244-249) mengemukakan beberapa ciri dari perkembangan
kognitif pada masa remaja :

Memahami kebutuhan logis dari pemikiran proporsional serta


memperbolehkan penalaran tentang premis (alasan) yang
kontradiktif dengan realita.

Remaja dapat mengevaluasi logika dari preposisi (pernyataan


verbal) tanpa merujuk pada keadaan dunia nyata.
perkembangan kognitif
Mengacu pada teori perkembangan kognitif dari Piaget, Berk
(2003 : 244-249) mengemukakan beberapa ciri dari perkembangan
kognitif pada masa remaja :

Memperlihatkan distorsi kognitif, yaitu pendengar imajiner/khayal


dan dongeng pribadi yang secara bertahap akan menurun dan
menghilang pada usia dewasa.

Kapasitas remaja untuk berpikir asbtrak berpadu dengan perubahan


fisik menyebabkan remaja mulai berpikir lebih tentang diri sendiri.
Pada tahap ini, telah terbentuk egosentrisme baru ketidakmampuan
membedakan perspektif abstrak dari diri sendiri dan orang lain.
perkembangan emosional
Memiliki kapasitas untuk mengembangkan
hubungan jangka panjang, sehat, dan
berbalasan.
Memahami perasaan sendiri dan memiliki
kemampuan untuk menganalisis mengapa mereka
merasakan perasaan dengan cara tertentu.
Mulai mengurangi nilai tentang penampilan dan
lebih menekankan pada nilai kepribadian.
Setelah memasuki masa remaja, individu
memiliki kemampuan untuk mengelola emosinya.
Gender berperan secara signifikan dalam
penampilan emosi remaja.
perkembangan sosial
Pada masa ini remaja menunjukkan beberapa ciri berikut
(Oswalt, 2010)
Keterlibatan dalam hubungan sosial pada masa
remaja lebih mendalam dan secara emosional
lebih intim dibandingkan pada masa kanak-kanak.
Jaringan sosial sangat luas yang meliputi
jumlah orang yang semakin banyak dan jenis
hubungan yang berbeda.
Menurut Erikson, dalam perkembangan
psikososial, remaja harus menyelesaikan krisis
yang terjadi pada masa remaja.

Anda mungkin juga menyukai