Anda di halaman 1dari 6

ISSN 2085-2762

Seminar Nasional Teknik Mesin


POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Modifikasi dudukan load cell weight feeder untuk meningkatkan keamanan bekerja

Achmad RaflieHartono1 ,Mochammad Sholeh2 ,Achmad Wahyudi3


1
Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Jakarta Konsentrasi Rekayasa Industri Semen.
2
Dosen Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Jakarta
3
Electrical Maintenance Department
Raflie.ach@gmail.com

Abstrak
Area Finish mill merupakan tempat akhir pembuatan semen pada PT. Holcim Indonesia Tbk. Bahan utama dan
tambahan yang merupakan pembentuk semen di gabungkan untuk menjadikan semen yang berkualitas. Penggabungan
setiap bahan di proporsi oleh alat Weight Feeder untuk mengatur komposisinya. Dengan begitu menjadikan Weight
Feeder berperan penting dalam penentu kualitas semen. Alat perlu di rawat untuk menjaga performa dan mencegah
terjadinyamasalah. Perawatan pada alat di lakukan secara berkala agar pendeteksian dini kerusakan pada alat diketahui.
Perawatan pada Weight Feeder khususnya pada sensor Load Cell berpotensi untuk timbulnya bahaya. Potensi tersebut
dikarenakan posisi sensor yang sulit dijangkau oleh tangan pekerja. Sehingga membutuhkan bantuan pekerja lainuntuk
menjangkaunya serta waktu yang lama untuk mengerjakannya. Bahaya dapat di hilangkan dengan beberapa cara, salah
satunya dengan modifikasi. Modifikasi dilakukan dengan merubah desain dudukan Load Cell tanpa merubah fungsi
sensor Load Cell. Load Cell ditempatkan disisi kanan dan kiri dari bahan yang ditimbang. Pada desain sebelumnya
Load Cell hanya di tempatkan di tengah dari bahan yang di timbang. Oleh karena itu dengan merubah peletakan sensor
Load Cell perlu merubah rancangan pada dudukannya. Modifikasi ini bertujuan agar pekerja yang melaksanakan
perawatan pada sensor Load Cell dapat bekerja dengan aman. Diharapkan dengan penambahan jumlah sensor Load Cell
dapat meningkatkan akurasi penimbangan.

Kata Kunci : Weight Feeder, Perawatan Sensor, Modifikasi dudukan Load Cell , Keamanan Kerja.

Abstract
Finish mill are the final area where the manufacture of cement at the PT. Holcim Indonesia Tbk. Main materials and
auxiliary materials which are combined to make the cement quality. The combine of each materials in the proportion by
Weight Feeder to adjust the composition. Weight Feeder With so make an important role in determining the quality of
the cement. The eqiupment need to be treated to maintain the performance and prevent problems. The equipment to do
maintenance on a regular basis so that early detection of damage to monitor the unit. Treatment on Weight Feeder
especially on the sensor Load Cell may cause potential hazards. The potential is due to the position sensors are difficult
to reach by hand. So it needs help other workers to reach and take a long time to do it. Hazards can be removed in
several ways, one of them with modifications. Modifications to change the design support of Load Cell without
changing the function of the sensor Load Cell. Load Cell is placed on the right and left side of the material weighed. In
previous designs Load Cell is only placed in the middle of material weighed. Therefore, by changing the sensor Load
Cell need to change the design on the support. This modification aims to improve safety at work in the area of Weight
Feeder. Expected to increase the number of sensors Load Cell can improve the accuracy of weighing.

Keywords : Weight Feeder, Treatment Sensor, Modifikasi Support of Load Cell, Safety at work.

I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Weight Feeder (WF) sebagai alat pengkomposisi menjadi peran penting dalam hal penentu kualitas
semen. Perlu perhatian khusus pada alat ini agar kemampuan alat tetap dalam performa terbaik.
Preventive Maintenance (PM) pada alat WF adalah program perawatan equipment yang dilakukan
secara berkala. PM bertujuan untuk memantau kemampuan alat tetap dalam performa terbaik dan
pendeteksian dini terhadap kerusakan alat. Salah satunya PM di lakukan pada bagian sensor yang
terpasang pada WF. Sensor menjadi komponen yang penting diperhatikan karena sangat
berpengaruh dalam pengaturan komposisi bahan. Terdapat 2 buah sensor yang terpasang yaitu Load
Cell dan Speed Sensor. Dalam hal penimbangan, menjadi peran Load Cell untuk mengukur berat
bahan. Load cell terletak pada bagian bawah belt pada WF, sehingga ruang lingkup untuk
melakukan PM menjadi sulit.

356
ISSN 2085-2762
Seminar Nasional Teknik Mesin
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Gambar 1. Posisi Load Cell sebelum dimodifikasi

Pada saat PM unsur keselamatan dan kenyamanan dalam berkerja menjadi bagian yang tidak kalah
penting. Untuk mempermudah perawatan dan sekaligus mencegah adanya potensi bahaya, dudukan
Load Cell perlu di modifikasi.
II. METODE PENELITIAN
II.1 Diagram Alir Pengerjaan Tugas Akhir

Gambar 2. Diagram alir pengerjaan tugas akhir

357
ISSN 2085-2762
Seminar Nasional Teknik Mesin
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
II.2 Root Cause Analysis (RCA)
Terdapat permasalahan di Weight Feeder pada bagian Load Cell. Permasalahan ini dijumpai
oleh pekerja maintenance yang sedang malakukan aktifitas perawatan sensor. Masalah dalam hal
kondisi pengerjaan pergantian Load Cell yang tidak aman. Masalah ini berpotensi bahaya terhadap
perkerja. Dari informasi yang didapatkan memalui metode observasi secara langsung. Masalah
utama yaitu posisi Load Cell yang berada jauh pada posisi jangkauan. Jarak Load Cell kearah titik
luar mencapai 70cm.

Gambar 3, Letak load cell


II.3 Penentuan Desain Dudukan Load Cell
Mendesain dudukan Load Cell memerlukan informasi yang terkait dengan dimensi dan bentuk dari
dudukan Load Cell. Pertimbangan bentuk dari dudukan Load Cell yaitu penempatan Load Cell.
Dudukan Load Cell di desain agar memudahkan pekerja untuk penjangkauan Load Cell. Sehingga
ditetapkan untuk menempatkan posisi Load Cell di kanan dan kiri yang mudah dijangkau oleh
perkerja.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


III.1 Gambar Perancangan
Mendesain dudukan Load Cell memerlukan informasi yang terkait dengan dimensi dan bentuk dari
dudukan Load Cell. Pertimbangan bentuk dari dudukan Load Cell yaitu penempatan Load Cell.
Dudukan Load Cell yang baru ini di desain agar memudahkan pekerja untuk penjangkauan Load
Cell.

358
ISSN 2085-2762
Seminar Nasional Teknik Mesin
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Gambar 4. Desain dudukan load cell


III.2 Hasil Rancang Bangun
Di bawah ini adalah rancangan dudukan Load Cell yang telah selesai dirancang bangun

Gambar 5. Rancangan Dudukan Load Cell

Dibawah ini adalah gambar dari weight feeder 532-WF2 sebelum dan setelah dilakukan fabrikasi
terhadap dudukan Load Cell.

SEBELUM MODIFIKASI SESUDAH MODIFIKASI

Gambar 6. Sebelum modifikasi Gambar 7. Setelah modifikasi

359
ISSN 2085-2762
Seminar Nasional Teknik Mesin
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Gambar 8. Sebelum modifikasi (gambar 2) Gambar 9. Setelah modifikasi (gambar 2)

Gambar 10. Sebelum modifikasi (gambar 3) Gambar 11. Setelah modifikasi (gambar3)

Gambar 12. Sebelum modifikasi (gambar 4) Gambar 13. Setelah modifikasi (gambar5)

III.3 Pengujian Alat


Pengujian dudukan Load Cell dilakukan dengan mempertimbangkan kekuatan konstruksi dan hasil
pembacaan sensor.
1. Pengujian kekuatan
Pengujian kekuatan konstruksi dilakukan dengan perhitungan tehnik dan observasi.
2. Pengujian sensor
Pengujian pembacaan penimbangan dilakukan dengan melihat Nilai output dari Load Cell.
Pada pengujian ini kita amati nilai yang terbaca oleh sensor. Pengujian dikatakan valid
apabila nilai yang terbaca sesuai dengan nilai yang ditentukan.

360
ISSN 2085-2762
Seminar Nasional Teknik Mesin
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Gambar 14. Hasil pengujian pembacaan sensor

IV. KESIMPULAN
1. Modifikasi dudukan Load Cell pada 532-WF2 ini mampu meningkatkan keamanan dalam
pekerjaan penggantian Load Cell.
2. Modifikasi Modifikasi dudukan Load Cell pada 532-WF2 ini mampu mempermudah pengerjaan
penggatian Load Cell dengan efisien.
3. Modifikasi ini tidak menggagu proses produksi semen setelah pemasangan selama 5 bulan dari
waktu pemasangan.
4. Modifikasi Modifikasi dudukan Load Cell pada 532-WF2 ini mampu mengatasi masalah yang
sebelumnya terjadi.
V. DAFTAR PUSTAKA
[1] Putra A. Pramana, S. Indhana, W. Endro, Rancang Bangun Weight Feeder Menggunakan sensor Load Cell
(Software). Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
[2] Akbar M. Antisto, S.Budi, Proses Otomatisasi Pada Weight Feeder Sytem (WF)Di PT. Holcim Tbk. Semarang:
Universitas Diponegoro.2013
[3] Fendy Santoso, Thiang, Pengaturan Berat Total Material Yang Keluar Dari Weight Feeder Conveyor Dengan
Menggunakan Kontrol Logika Fuzzy. Universitas Kristen Petra
[4] Data Sheet Load Cell Z6FC3. www.hbm.com
[5] Saputro A. Chandra, Sumardi, S. Budi, Kendali Self Tunning Fuzzy Pi Pada Wf Conveyor.Universitas
Diponegoro.2007

361

Anda mungkin juga menyukai