TUGAS 1
Laboratorium Sistem Produksi Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Bandung 2013
Jewel CD Case terdiri dari 3 part penyusun utama yaitu: front cover, back cover, dan tray. Front cover berguna sebagai pintu dari jewel cd case. Selain fungsi tersebut terdapat fungsi tambahan pada front cover sebagai tempat meletakkan gambar muka yang merepresentasikan konten dari CD yang terdapat di dalamnya. Back cover memiliki fungsi untuk melindungi CD dari goresan serta menyediakan tempat untuk meletakkan informasi mengenai CD yang ada di dalamnya. Tray berfungsi untuk memposisikan CD agar tidak bergerak. Tray diletakkan menempel dengan back cover setelah informasi yang dibutuhkan telah ditempelkan pada back cover. Berikut Bill of Material dari produk Jewel CD Case: Part No. 001 002 003 Description Front Cover Back Cover Tray Quantity for Each Assembly 1 1 1 Unit of Measure Unit Unit Unit Decision Make Make Make
Produsen produk Jewel CD Case luar negeri antara lain: 1. 2. 3. chart berikut:
Tray 003 SA Back Cover 002
Shantou Hengchang Magnetoelectricity Co., Ltd. Dragon Star Magnetics, Ltd. Shantou New Starlight Plastics Co., Ltd. , dsb.
Dalam proses assembly dari part-part penyusun dari Jewel CD Case dilakukan berdasarkan assembly
Front Cover
001
Dengan keterangan bahwa elemen kerja 1 adalah merakit tray dengan back cover dan elemen kerja 2 adalah merakit SA dengan front cover untuk mendapatkan produk jadi. Dengan asumsi tingkat keahlian dari tiap pekerja adalah sama, dari video perakitan yang dibuat diperoleh waktu untuk tiap elemen kerja adalah sebagai berikut: 1. 2. Elemen kerja 1 : 6.27 s = 0.1045 menit Elemen kerja 2 : 6.44 s = 0.1073 menit
Pada perancangan line balancing diasumsikan produsen dari produk ini memiliki jumlah produksi tiap bulan sejumlah 1 juta unit. Dengan asumsi terdapat 20 hari kerja dalam satu bulan. Sehingga produksi per harinya adalah 150000/20 = 7500 unit per harinya.= 7.8125 unit/menit 7 unit/menit. Pertama dilakukan perhitungan Cycle Time
Perhitungan jumlah stasiun kerja yang dibutuhkan: Penempatan elemen kerja pada stasiun kerja secara heuristik, didapatkan: Stasiun ke1 2 Elemen 1 2 Station Time 0.1045 0.1073 Cycle Time-Station Time 0.235 0.207
( ( ) ( ( )
) )
Komponen yang terlalu lama disimpan yang diakibatkan demand yang stagnan atau menurun dapat menurun nilai dan kualitasnya. Contoh : karat pada komponen, terdapat perusahaan manufaktur lain yang dapat memproduksi komponen dengan kualitas lebih baik. Lead time (waktu tunggu) yang besar Karena ketidakmampuan sistem untuk merespon perubahan tingkat demand maka waktu menunggu pun sulit untuk diprediksi. Akibatnya terdapat penambahan jadwal untuk mengimbangi ketidakpastian waktu tunggu. Penambahan jadwal tersebut mengakibatkan penambahan dan tingginya variansi waktu tunggu (lead time). Sistem Produksi Dorong memiliki kekurangan-kekurangan yang dapat merugikan baik biaya, waktu produksi maupun kualitas produk dan perusahaan manufaktur sehingga terdapat sistem produksi baru yang lebih hemat biaya, waktu dan dapat memperbaiki kualitas produk dan perusahaan manufaktur. Sistem tersebut akan dibahas lebih lanjut pada Bab III.
Sedangkan kerugian yang dimiliki dari Sistem Produksi Tarik adalah : Sulit untuk diaplikasikan Sistem Produksi Tarik sulit untuk diaplikasikan karena memiliki banyak syarat sebagai berikut: Adanya supervisor untuk perencanaan dan pengawasan sistem produksi dan perakitan komponen. Harus terdapat suatu sistem untuk merawat mesin yang melakukan proses produksi dan perakitan untuk mencegah kerusakan atau breakdown. Adanya Quality Assurance untuk mencegah kecacatan produk Layout pabrik yang mendukung keseluruhan operasi agar tercipta aliran material yang sinkron.
BAB 4 Analisis Perbandingan Sistem Produksi Dorong dan Sistem Produksi Tarik
Seperti yang telah diketahui, sistem produksi dorong dan sistem produksi tarik memiliki perbedaan yang begitu mendasar pada penggunaan maupun penerapan sistemnya. Pada sistem produksi dorong, penggunaannya dilakukan dengan dorongan dari forecast sedangkan pada sistem produksi tarik dilakukan dengan tarikan demand (customer pull) yang harus dipenuhi pada sistem produksi baik dari pasar maupun antar stasiun kerja. Selain kedua alasan mendasar tersebut berikut perbandingan antar sistem produksi dorong dan produksi tarik: Sistem Produksi Dorong - Penerapan diatur dari divisi perencanaan - Service level diatur melalui perubahan inventory level - Jumlah produksi yang telah direncanakan di awal menyebabkan kesulitan apabila terjadi perubahan demand secara tiba-tiba Sistem Produksi Tarik - Penerapan dari sistem produksi tarik ditentukan pada level pekerja di floor - Service level diatur melalui level kanban pada WIP - Dengan digunakannya prinsip customer pull dalam menjalankan sistem produksi, maka dengan diterapkannya pull system akan lebih mudah mengatasi perubahan demand secara tiba-tiba Pada dunia nyata, terdapat sangat sulit ditemukan sebuah kondisi pasar (demand) yang dapat diramalkan secara tepat 100% . Perubahan-perubahan demand dari pasar dapat disebabkan berbagai faktor serta dapat terjadi dalam jumlah yang tinggi maupun rendah. Dalam teknologi push system, hal ini akan sangat sulit diatasi karena jadwal produksi yang telah dibuat sebelumnya dirancang sesuai ramalan yang telah dilakukan. Sedangkan seperti pada penjelasan sebelumnya akan sangat sulit ditemukan kondisi ramalan yang benar-benar tepat. Dengan adanya perbedaan antara jadwal produksi dengan kondisi demand asli dari pasar dapat menghasilkan kerugian baik karena adanya over-production maupun timbulnya shortage cost ataupun lost sales. Hal ini bertambah buruk apabila ternyata perbedaan antara ramalan dengan demand sebenarnya memiliki nilai yang cukup tinggi. Berbeda halnya dengan teknologi pull system dimana seluruh produksi didasarkan pada demand dari customer serta dapat disesuaikan dengan segera. Efisiensi dan efektivitas produksi yang dicapai akan lebih tinggi karena probabilitas terjadinya shortage cost, lost sales, maupun over-
production akan menjadi relatif lebih rendah. Selain itu dengan teknologi ini juga mendukung penambahan produksi apabila terdapat customer baru yang akan memesan produk. Ditambah lagi dengan keunggulan utama dari pull system yaitu tidak adanya (minimumnya) inventori yang digunakan sehingga biaya inventori dapat ditekan. Namun pada pelaksanaan pull system tidaklah mudah. Perlu adanya komitmen yang tinggi dari seluruh lapisan perusahaan, mulai dari jajaran direksi, manajer, hingga para pekerja di lantai produksi. Selain itu diperlukan juga pengaturan yang baik dari pihak manajerial untuk menghadapi perubahan demand dari customer sehingga demand dapat terus terpenuhi.
BAB 5 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari Perbandingan Sistem Produksi Dorong dengan Sistem Produksi Tarik adalah : Sistem Produksi Dorong adalah suatu sistem manufaktur dimana kegiatan manufaktur yang terdiri atas proses produksi dan perakitan membutuhkan ketersediaan inventori untuk kelancaran proses. Sedangkan Sistem Produksi Tarik adalah suatu sistem manufaktur dimana kegiatan manufaktur yang terdiri atas proses produksi dan perakitan tidak membutuhkan ketersediaan inventori karena dianggap menambah beban biaya proses. Proses Produksi suatu stasiun kerja pada Sistem Produksi Dorong bekerja tanpa harus menunggu permintaan dari stasiun kerja berikutnya sehingga terdapat inventori. Sedangkan proses produksi suatu stasiun kerja pada Sistem Produksi Tarik bekerja karena adanya permintaan dari stasiun kerja berikutnya sehingga tidak terdapat inventori. Sistem Produksi Dorong diaplikasikan berdasarkan peramalan demand masa mendatang sedangkan Sistem Produksi Tarik berdasarkan demand terhadap produk saat itu. Kelemahan dari Sistem Produksi Dorong adalah biaya inventori yang berlebih, lead time yang tinggi, overstock dan bottleneck, keusangan produk dan ketidakmampuan dalam menghadapi fluktualitas demand. Sedangkan kelebihannya adalah safety stock. Kelebihan dari Sistem Produksi Tarik adalah biaya inventori yang minim, lead time yang rendah, dan kemampuan untuk menghadapi fluktualitas demand. Sedangkan kelemahannya adalah kesulitan untuk diterapkan karena terdapat banyak syarat yang harus dipenuhi seperti adanya supervisor, sistem perawatan mesin, quality assurance dan layout pabrik yang mendukung keseluruhan operasi.