Anda di halaman 1dari 7

TI 3206 SISTEM PRODUKSI

TUGAS 1

Perbandingan Sistem Produksi Dorong dan Sistem Produksi Tarik

Dibuat Oleh : M.Qomarul Huda Marco Siahaan 13409099 13410080

Laboratorium Sistem Produksi Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Bandung 2013

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Deskripsi Produk


Nama produk yang kami ambil sebagai bahan tugas kuliah Sistem Produksi ini adalah CD Jewel Case. CD Jewel Case adalah sebuah kemasan yang terbuat dari plastik yang berfungsi untuk menempatkan CD (Compact Disc) sehingga terlindung dari kontak dengan benda sekitar yang dapat menimbulkan kerusakan pada CD karena tergores. Berikut contoh gambar dari produk Jewel CD Case:

Jewel CD Case terdiri dari 3 part penyusun utama yaitu: front cover, back cover, dan tray. Front cover berguna sebagai pintu dari jewel cd case. Selain fungsi tersebut terdapat fungsi tambahan pada front cover sebagai tempat meletakkan gambar muka yang merepresentasikan konten dari CD yang terdapat di dalamnya. Back cover memiliki fungsi untuk melindungi CD dari goresan serta menyediakan tempat untuk meletakkan informasi mengenai CD yang ada di dalamnya. Tray berfungsi untuk memposisikan CD agar tidak bergerak. Tray diletakkan menempel dengan back cover setelah informasi yang dibutuhkan telah ditempelkan pada back cover. Berikut Bill of Material dari produk Jewel CD Case: Part No. 001 002 003 Description Front Cover Back Cover Tray Quantity for Each Assembly 1 1 1 Unit of Measure Unit Unit Unit Decision Make Make Make

Produsen produk Jewel CD Case luar negeri antara lain: 1. 2. 3. chart berikut:
Tray 003 SA Back Cover 002

Shantou Hengchang Magnetoelectricity Co., Ltd. Dragon Star Magnetics, Ltd. Shantou New Starlight Plastics Co., Ltd. , dsb.

Dalam proses assembly dari part-part penyusun dari Jewel CD Case dilakukan berdasarkan assembly

Front Cover

001

1.2 Load Produksi


Pada perusahaan produsen Jewel CD Case, yaitu Shantou New Starlight Plastics Co.Ltd terdapat jumlah demand tiap bulannya adalah 3 juta unit/bulan. Namun pemenuhan jumlah demand ini dibantu pengerjaannya oleh robot. Karena pada simulasi yang dilakukan pada pembuatan video dilakukan dengan tenaga manusia maka kami mengasumsikan faktor konversi dari tenaga robot ke tenaga manusia adalah 1/20. Sehingga kapasitas produksi (load produksi) dari perusahaan diasumsikan 150,000 unit/bulan.

1.3 Bentuk Lintasan Produksi yang Seimbang


Dalam melakukan perakitan precedence diagram dari proses perakitan adalah sebagai berikut:
1 2

Dengan keterangan bahwa elemen kerja 1 adalah merakit tray dengan back cover dan elemen kerja 2 adalah merakit SA dengan front cover untuk mendapatkan produk jadi. Dengan asumsi tingkat keahlian dari tiap pekerja adalah sama, dari video perakitan yang dibuat diperoleh waktu untuk tiap elemen kerja adalah sebagai berikut: 1. 2. Elemen kerja 1 : 6.27 s = 0.1045 menit Elemen kerja 2 : 6.44 s = 0.1073 menit

Pada perancangan line balancing diasumsikan produsen dari produk ini memiliki jumlah produksi tiap bulan sejumlah 1 juta unit. Dengan asumsi terdapat 20 hari kerja dalam satu bulan. Sehingga produksi per harinya adalah 150000/20 = 7500 unit per harinya.= 7.8125 unit/menit 7 unit/menit. Pertama dilakukan perhitungan Cycle Time

Perhitungan jumlah stasiun kerja yang dibutuhkan: Penempatan elemen kerja pada stasiun kerja secara heuristik, didapatkan: Stasiun ke1 2 Elemen 1 2 Station Time 0.1045 0.1073 Cycle Time-Station Time 0.235 0.207

Perhitungan Line Efficiency dan Smoothness Index ( )( ( )( ) )

( ( ) ( ( )

) )

1.4 Tujuan Perbandingan Sistem Produksi Dorong dan Produksi Tarik


Tujuan dari perbandingan Sistem Produksi Dorong dan Sistem Produksi Tarik adalah : Memahami konsep Sistem Produksi Dorong dan Sistem Produksi Tarik dalam proses manufaktur. Memahami tingkat keefektifan dan efisiensi Sistem Produksi Dorong dan Sistem Produksi Tarik dalam proses manufaktur. Memahami kelebihan dan kekurangan penggunaan Sistem Produksi Dorong dan Sistem Produksi Tarik dalam proses manufaktur.

BAB 2 Sistem Produksi Dorong


Sistem Produksi Dorong atau biasa diasosiasikan sebagai push system adalah sistem dimana kegiatan manufaktur yang terdiri dari proses produksi dan perakitan membutuhkan ketersediaan inventori untuk kelancaran proses. Pada sistem produksi dorong, seseorang atau sebuah mesin melakukan proses produksi atau perakitan tanpa harus menunggu permintaan dari mesin/orang yang akan melakukan proses berikutnya. Sehingga produk yang dihasilkan menjadi berbagai macam komponen-komponen atau subassembly yang terkumpul dalam inventori. Komponen-komponen ini akan digunakan apabila terdapat permintaan dari mesin/orang yang akan memproses lebih lanjut. Sistem ini juga diterapkan berdasarkan perhitungan peramalan demand jangka panjang dimana datanya berasal dari data historis. Keuntungan dari sistem produksi dorong sendiri adalah : Safety Stock Adanya safety stock dapat mengantisipasi kelangkaan komponen perakitan atau subassembly ketika terjadi demand yang tinggi terhadap produk. Sedangkan kelemahan dari sistem produksi dorong adalah : Biaya Inventori berlebih Produksi yang terus menerus mengakibatkan ukuran inventori semakin bertambah (overstock & bottleneck) sehingga mengakibatkan berlebihnya biaya inventori. Ketidakmampuan dalam menghadapi fluktuatifitas demand Sistem produksi dorong mengandalkan data historis untuk peramalan demand di masa mendatang, sehingga apabila terjadi perubahan demand di masa mendatang, sistem ini akan sulit untuk merespon. Overstock dan Bottleneck (Bullwhip Effect) Fenomena yang terjadi apabila variansi inventori semakin besar seiring dengan pertambahan waktu dan perubahan demand. Keusangan produk

Komponen yang terlalu lama disimpan yang diakibatkan demand yang stagnan atau menurun dapat menurun nilai dan kualitasnya. Contoh : karat pada komponen, terdapat perusahaan manufaktur lain yang dapat memproduksi komponen dengan kualitas lebih baik. Lead time (waktu tunggu) yang besar Karena ketidakmampuan sistem untuk merespon perubahan tingkat demand maka waktu menunggu pun sulit untuk diprediksi. Akibatnya terdapat penambahan jadwal untuk mengimbangi ketidakpastian waktu tunggu. Penambahan jadwal tersebut mengakibatkan penambahan dan tingginya variansi waktu tunggu (lead time). Sistem Produksi Dorong memiliki kekurangan-kekurangan yang dapat merugikan baik biaya, waktu produksi maupun kualitas produk dan perusahaan manufaktur sehingga terdapat sistem produksi baru yang lebih hemat biaya, waktu dan dapat memperbaiki kualitas produk dan perusahaan manufaktur. Sistem tersebut akan dibahas lebih lanjut pada Bab III.

BAB 3 Sistem Produksi Tarik


Sistem Produksi Tarik atau biasa diasosiasikan sebagai pull system adalah sistem dimana kegiatan manufaktur yang terdiri atas proses produksi dan perakitan tidak membutuhkan adanya ketersediaan inventori karena dianggap dapat membebani biaya proses produksi. Pada sistem produksi tarik, seseorang/sebuah mesin melakukan proses produksi dan perakitan karena adanya permintaan dari orang/mesin yang akan melakukan proses berikutnya. Lantai produksi yang menerapkan sistem produksi tarik biasanya menggunakan mesin untuk melakukan proses agar dapat menetapkan dan meminimasi waktu tunggu dan waktu siklus tiap elemen kerja. Sistem Produksi Tarik biasanya diterapkan untuk produk bertipe made to order, yang artinya produk tersebut dibuat apabila ada demand terhadap produk tersebut. Biasanya perusahaan yang menerapkan sistem ini adalah perusahaan bertipe jobshop dimana proses manufaktur perusahaan tersebut bergantung pada demand. Namun, ada juga perusahaan berskala besar yang menerapkan kombinasi dari sistem produksi dorong dan tarik seperti Wal-Mart (perusahaan waralaba terbesar di Amerika Serikat). Keuntungan yang dimiliki dari Sistem Produksi Tarik antara lain : Minimasi biaya inventori Proses produksi dilakukan dengan cara perpindahan komponen berdasarkan demand elemen kerja yang akan memproses produk lebih lanjut, dengan demikian tiap stasiun kerja tidak menghasilkan benda untuk disimpan dalam inventori akibatnya biaya inventori dapat ditekan seminimal mungkin hingga tidak adanya biaya. Lead time yang rendah Proses produksi yang dilakukan berdasarkan demand dapat diminimalisir. Kemampuan untuk menghadapi fluktuatifitas demand Sistem Produksi Tarik mengaplikasikan proses produksi berdasarkan demand yang ada terhadap produk tertentu. Apabila adanya perubahan demand yang fluktuasinya tinggi sekalipun, keberhasilan sistem ini dalam proses produksi tidak akan dengan mudah dipengaruhi. yang telah diketahui jumlahnya sehingga waktu siklus dapat ditetapkan yang akibatnya waktu tunggu antar elemen kerja

Sedangkan kerugian yang dimiliki dari Sistem Produksi Tarik adalah : Sulit untuk diaplikasikan Sistem Produksi Tarik sulit untuk diaplikasikan karena memiliki banyak syarat sebagai berikut: Adanya supervisor untuk perencanaan dan pengawasan sistem produksi dan perakitan komponen. Harus terdapat suatu sistem untuk merawat mesin yang melakukan proses produksi dan perakitan untuk mencegah kerusakan atau breakdown. Adanya Quality Assurance untuk mencegah kecacatan produk Layout pabrik yang mendukung keseluruhan operasi agar tercipta aliran material yang sinkron.

BAB 4 Analisis Perbandingan Sistem Produksi Dorong dan Sistem Produksi Tarik
Seperti yang telah diketahui, sistem produksi dorong dan sistem produksi tarik memiliki perbedaan yang begitu mendasar pada penggunaan maupun penerapan sistemnya. Pada sistem produksi dorong, penggunaannya dilakukan dengan dorongan dari forecast sedangkan pada sistem produksi tarik dilakukan dengan tarikan demand (customer pull) yang harus dipenuhi pada sistem produksi baik dari pasar maupun antar stasiun kerja. Selain kedua alasan mendasar tersebut berikut perbandingan antar sistem produksi dorong dan produksi tarik: Sistem Produksi Dorong - Penerapan diatur dari divisi perencanaan - Service level diatur melalui perubahan inventory level - Jumlah produksi yang telah direncanakan di awal menyebabkan kesulitan apabila terjadi perubahan demand secara tiba-tiba Sistem Produksi Tarik - Penerapan dari sistem produksi tarik ditentukan pada level pekerja di floor - Service level diatur melalui level kanban pada WIP - Dengan digunakannya prinsip customer pull dalam menjalankan sistem produksi, maka dengan diterapkannya pull system akan lebih mudah mengatasi perubahan demand secara tiba-tiba Pada dunia nyata, terdapat sangat sulit ditemukan sebuah kondisi pasar (demand) yang dapat diramalkan secara tepat 100% . Perubahan-perubahan demand dari pasar dapat disebabkan berbagai faktor serta dapat terjadi dalam jumlah yang tinggi maupun rendah. Dalam teknologi push system, hal ini akan sangat sulit diatasi karena jadwal produksi yang telah dibuat sebelumnya dirancang sesuai ramalan yang telah dilakukan. Sedangkan seperti pada penjelasan sebelumnya akan sangat sulit ditemukan kondisi ramalan yang benar-benar tepat. Dengan adanya perbedaan antara jadwal produksi dengan kondisi demand asli dari pasar dapat menghasilkan kerugian baik karena adanya over-production maupun timbulnya shortage cost ataupun lost sales. Hal ini bertambah buruk apabila ternyata perbedaan antara ramalan dengan demand sebenarnya memiliki nilai yang cukup tinggi. Berbeda halnya dengan teknologi pull system dimana seluruh produksi didasarkan pada demand dari customer serta dapat disesuaikan dengan segera. Efisiensi dan efektivitas produksi yang dicapai akan lebih tinggi karena probabilitas terjadinya shortage cost, lost sales, maupun over-

production akan menjadi relatif lebih rendah. Selain itu dengan teknologi ini juga mendukung penambahan produksi apabila terdapat customer baru yang akan memesan produk. Ditambah lagi dengan keunggulan utama dari pull system yaitu tidak adanya (minimumnya) inventori yang digunakan sehingga biaya inventori dapat ditekan. Namun pada pelaksanaan pull system tidaklah mudah. Perlu adanya komitmen yang tinggi dari seluruh lapisan perusahaan, mulai dari jajaran direksi, manajer, hingga para pekerja di lantai produksi. Selain itu diperlukan juga pengaturan yang baik dari pihak manajerial untuk menghadapi perubahan demand dari customer sehingga demand dapat terus terpenuhi.

BAB 5 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari Perbandingan Sistem Produksi Dorong dengan Sistem Produksi Tarik adalah : Sistem Produksi Dorong adalah suatu sistem manufaktur dimana kegiatan manufaktur yang terdiri atas proses produksi dan perakitan membutuhkan ketersediaan inventori untuk kelancaran proses. Sedangkan Sistem Produksi Tarik adalah suatu sistem manufaktur dimana kegiatan manufaktur yang terdiri atas proses produksi dan perakitan tidak membutuhkan ketersediaan inventori karena dianggap menambah beban biaya proses. Proses Produksi suatu stasiun kerja pada Sistem Produksi Dorong bekerja tanpa harus menunggu permintaan dari stasiun kerja berikutnya sehingga terdapat inventori. Sedangkan proses produksi suatu stasiun kerja pada Sistem Produksi Tarik bekerja karena adanya permintaan dari stasiun kerja berikutnya sehingga tidak terdapat inventori. Sistem Produksi Dorong diaplikasikan berdasarkan peramalan demand masa mendatang sedangkan Sistem Produksi Tarik berdasarkan demand terhadap produk saat itu. Kelemahan dari Sistem Produksi Dorong adalah biaya inventori yang berlebih, lead time yang tinggi, overstock dan bottleneck, keusangan produk dan ketidakmampuan dalam menghadapi fluktualitas demand. Sedangkan kelebihannya adalah safety stock. Kelebihan dari Sistem Produksi Tarik adalah biaya inventori yang minim, lead time yang rendah, dan kemampuan untuk menghadapi fluktualitas demand. Sedangkan kelemahannya adalah kesulitan untuk diterapkan karena terdapat banyak syarat yang harus dipenuhi seperti adanya supervisor, sistem perawatan mesin, quality assurance dan layout pabrik yang mendukung keseluruhan operasi.

Anda mungkin juga menyukai