SKRIPSI
Oleh:
Yulius Steven Balubun
NIM: 131224067
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
Oleh:
YULIUS STEVEN BALUBUN
NIM: 131224067
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
2. Orang tua yang terkasih bapak Ferdinand Balubun dan ibu Selvia Renyaan,
berkat Curahan Cinta Kasih, Dukungan, Doa Serta Kasih Sayang yang telah
3. Kakak dan adik (Nola, Arina, Ricko, Theis) yang telah membantu dan
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
"Tiada langit yang tetap selamanya. Tiada mungkin akan terus menerus terang
"R. A Kartini"
"Valentino Rossi"
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali disebutkan dalam
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : YULIUS STEVEN BALUBUN
Nomor Mahasiswa : 131224067
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NASKAH DRAMA
“LAUTAN BERNYANYI” KARYA PUTU WIJAYA.
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya
memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk
menyimpan, mengalihkan dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara
terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan
akademis, tanpa perlu meminta izin dari saya, maupun memberikan royalti kepada
saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Balubun, Yulius Steven. 2020. Analisis Tokoh Dan Penokohan Naskah drama
“Lautan Bernyanyi Karya Putu Wijaya: Program Studi Pendidikan
Bahasa Dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Balubun, Yulius Steven. 2020. Figure Analysis and Characterization of the drama
“Lautan Bernyanyi” creation by Putu Wijaya: Indonesian Language
and Literature Education Study Program, Faculty of Teacher Training
and Education, Sanata Dharma University.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya skripsi yang berjudul “Analisis Tokoh Dan
Penokohan Naskah drama Lautan Bernyanyi Karya Putu Wijaya” peneliti dapat
menyelesaikan penelitian ini dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia,
Dharma, Yogyakarta. Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini bukan hanya
kerja keras peneliti melainkan juga berkat bimbingan, dukungan, doa dan saran
dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Maka, pada
1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
4. Para dosen PBSI yang telah memberikan materi sebagai bekal kehidupan ke
depan.
5. Orang tua yang terkasih bapak Ferdinand Balubun dan ibu Selvia Renyaan,
berkat Curahan Cinta Kasih, Dukungan, Doa Serta Kasih Sayang yang telah
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Teman teman serta keluarga yang selalu memberi masukan serta motivasi
Rico, Rhyan Frederick, Toton JR, Yopi Van Ngurta, Jek Piran, Adrian
Mark Renyaan. Febriano Balubun, Christina Lilian Mareta, Alfa Tya) serta
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
MOTTO ............................................................................................................ v
ABSTRACT ....................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.1 Hasil Analisis Tokoh dan Penokohan Naskah Drama Lautan Bernyanyi
BAB V PENUTUP
LAMPIRAN ...................................................................................................... 33
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
Sastra adalah adalah karya lisan atau tertulis yang memiliki berbagai ciri
(Sudjiman 1990:71). Karya sastra terjadi jika ada seorang pengarang menuangkan
ide, pikiran, dan perasaan yang ada dalam imajinasinya dan melahirkan sebuah
karya yang disebut karya sastra. Daya imajinasinya inilah yang mampu
gambaran kehidupan, yang dapat membangkitkan pesona dengan alat bahasa dan
Berdasarkan wujud atau bentuk fisiknya, ada tiga jenis karya sastra, yaitu puisi,
prosa, dan drama. Hal pokok yang membedakan drama dengan prosa dan puisi
adalah dalam drama, dialog menempati kedudukan yang utama dan tujuan drama.
Secara etimologi (asal usul bentuk kata), kata drama berasal dari bahasa
gerak-gerik itu memeragakan cerita yang tertulis dalam naskah. Dengan demikian,
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang terjadi, gerak-gerik tokoh dan percakapannya. Sedangkan dalam drama hal
artinya lakon serius. Serius yang dimaksud, tidak berarti drama melarang adanya
humor. Serius dalam hal ini cenderung merujuk pada aspek penggarapan. Dalam
perlu garapan yang matang. Drama adalah seni cerita dalam percakapan dan
akting tokoh. Dikatakan serius, artinya drama butuh penggarapan tokoh yang
mendalam dan penuh pertimbangan. Yang digarap adalah akting, agar memukau
penonton.
Drama adalah bentuk karya sastra yang dapat merangsang gairah dan
Drama merupakan peragaan tingkah laku manusia yang mendasar, drama baru
dapat disusun dan dipentaskan dengan berhasil jika diikuti pengamatan yang teliti
Drama bukan hanya untuk dibaca, tetapi untuk dilakonkan di atas pentas,
letaknya perbedaan maksud antara drama dengan teater. Sebuah drama adalah
naskah yang boleh dibaca secara individu tanpa memerlukan ruang, pelakon atau
bantuan seni yang lain. Apabila naskah drama itu dilakonkan di atas ruang pentas
dengan gabungan berbagai seni yang lain dan ditonton pula oleh khalayak secara
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
beberapa hambatan spiritual yang dialami oleh tokoh utama. Naskah ini disusun
oleh Putu Wijaya pada tanggal 2 Desember 1980 di Jakarta. Lakon drama yang
diberi judul “Lautan Bernyanyi” oleh Putu Wijaya ini, mengambil fenomena –
Wijaya sebagai bahan peneliti karena di dalam cerita drama “Lautan Bernyanyi”
karya Putu Wijaya mengisahkan hal-hal yang sangat layak untuk dipelajari oleh
remaja. Karena drama ini sarat akan nilai-nilai norma yang dapat dijadikan
sebagai contoh dalam kehidupan. Naskah drama “Lautan Bernyanyi” oleh Putu
penokohan yang berbeda. Dalam hal ini peneliti memilih naskah drama “Lautan
intrinsik berupa tokoh dan penokohan yang terdapat pada naskah drama “Lautan
masalah utama penelitian ini, yaitu bagaimana menganalisis tokoh dan penokohan
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a) Siapa sajakah tokoh yang terdapat dalam naskah drama “Lautan Bernyanyi”
utama dalam penelitian ini, yaitu Memaparkan tokoh dan penokohan dalam
Adapun beberapa manfaat dari penelitian ini. Meliputi manfaat teoritis dan
1. Manfaat Teoretis
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Manfaat Praktis
Berikut ini beberapa istilah atau konsep yang digunakan penulis dalam
a) Drama
(Budianta dkk, 2002). Jadi drama merupakan salah satu karya sastra
pementasan.
b) Belajar
(Yamin, 2014: 1). Jadi, belajar merupakan salah satu kegiatan yang
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c) Tokoh
d) Penokohan
terdiri dari lima Bab yakni, Bab I, Bab II, BabIII, Bab IV dan Bab V. Bab I
dari teori yang relevan dan tinjauan pustaka yang digunakan peneliti sebagai
Pada Bab III berisi tentang metode penelitian yang terdiri dari jenis
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terdiri dari tokoh, penokohan pada naskah drama. Pada Bab V sebagai
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
sebagai acuan, referensi dan refleksi untuk melaksanakan penelitian dengan baik.
Terdapat banyak penelitian mengenai tokoh dan penokohan dalam naskah drama,
namun disini peneliti mengambil tiga peneliti terdahulu sebagai acuan bagi
peneliti yakni.
ini ini sama-sama fokus dalam menganalisis sebuah karya sastra berupa naskah
drama. Berikut ini ketiga penelitian yang diambil sebagai acuan dalam penulisan
ini
Penelitian tersebut berfokus pada sastra, khususnya unsur intrinsik sebuah drama.
unsur intrinsik drama “Malaikat Tersesat dan Termos Ajaib” karya R.J. Mardjuki
serta tujuan penelitian di atas dan penelitian ini. Penelitian di atas menganalisis
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengenai unsur intrinsik naskah drama “Malaikat Tersesat dan Termos Ajaib”
Sedangkan pada penelitian ini yang berjudul "Analisis Tokoh Dan Penokohan
Naskah Drama Lautan Bernyanyi Karya Putu Wijaya". Penelitian ini hanya
berfokus pada unsur intrinsik berupa tokoh dan penokohan pada naskah drama
dan penelitian ini juga bertujuan untuk mendeskripsikan tokoh dan penokohan
yang terdapat pada naskah drama “Lautan Bernyanyi” karya Putu Wijaya
atas dengan penelitian ini adalah sama-sama menganalisis naskah drama. Namun,
adapun perbedaan antara judul penelitian serta tujuan penelitian di atas dengan
Penelitian ini hanya berfokus pada unsur tokoh dan penokohan pada naskah
drama. Serta tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan tokoh dan
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penokohan yang terdapat pada naskah drama “Lautan Bernyanyi” karya Putu
Wijaya.
tersebut berfokus pada sastra, khususnya unsur intrinsik sebuah drama. Penelitian
pada drama. Penelitian tersebut berjudul “Unsur Intrinsik Drama “Janji” Karya
penelitian ini hanya berfokus pada unsur tokoh dan penokohan pada naskah drama
serta bertujuan untuk mendeskripsikan tokoh dan penokohan yang terdapat pada
teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai
landasan penyusunan skripsi. Pada Bab ini akan dijelaskan beberapa pengertian
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengenai teori drama, unsur intrinsik drama berupa tokoh dan penokohan
menurut pakar dari berbagai sumber. Berikut ini merupakan beberapa teori yang
2.2.1. Drama
Drama berasal dari kata Yunani Draomai, yang berarti perbuatan. Sejak
zaman Jepang kata tersebut sudah tidak dipergunakan lagi, diganti dengan kata
sandiwara. Kata ini berasal dari bahasa Jawa: sandi yang berarti samar-samar dan
emosi melalui lakuan dan dialog. Lakuan dan dialog dalam drama tidak jauh
berbeda dengan lakuan dan dialog yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
artinya lakon serius. Serius yang dimaksud, tidak berarti drama melarang adanya
humor. Serius dalam hal ini cenderung merujuk pada aspek penggarapan.
Drama adalah seni cerita dalam percakapan dan akting tokoh. Dikatakan
serius, artinya drama butuh penggarapan tokoh yang mendalam dan penuh
pertimbangan, yang digarap adalah akting agar memukau penonton. Dari beberapa
gerak yang terjadi di atas pentas pada waktu pertunjukan berlangsung, gerak
cerita, gerak dialog, gerak para pelaku, dan segala gerak yang terjadi dan dapat
dilihat, didengar, dan dirasakan oleh penonton yang melukiskan kehidupan sehari-
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hari dengan menyampaikan pertikaian, emosi serta watak pelaku melalui tingkah
sendiri. Unsur-unsur inilah yang menyebabkan karya Sastra hadir sebagai karya
Sastra, unsur-unsur yang secara faktual dijumpai jika orang membaca karya
Sastra. Unsur intrinsik sebuah drama adalah unsur-unsur yang (secara langsung)
turut serta membangun cerita. Kepaduan Antar berbagai unsur intrinsik inilah
yang membuat sebuah drama berwujud. Atau sebaliknya, jika dilihat dari sudut
kita sebagai pembaca, unsur-unsur (cerita) inilah yang akan dijumpai jika kita
membaca sebuah naskah drama. Unsur yang dimaksud untuk menyebut sebagian
saja, misalnya:1) judul;2) tema; 3) plot atau alur; 4) tokoh cerita dan
menggunakan salah satu dari 7 unsur intrinsik drama sesuai dengan topik
penelitian yaitu unsur tokoh dan penokohan. Teori unsur tokoh dan penokohan
a. Unsur Tokoh
sebagai pelaku cerita. Abrams memaparkan tokoh cerita adalah orang-orang yang
ditampilkan dalam suatu karya naratif atau drama yang oleh pembaca ditafsirkan
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tokoh cerita menempati posisi strategis sebagai pembaca dan penyampai pesan,
amanat, moral, atau sesuatu yang sengaja ingin disampaikan pengarang kepada
b) Tokoh Protagonis
dalam cerita. Tokoh ini ialah tokoh yang menampilkan sesuatu sesuai
pengejawantahan norma-norma, nilai- nilai yang ideal bagi kita. Tokoh ini
c) Tokoh Antagonis
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dalam hal ini tokoh merupakan pelaku yang berperan dalam sebuah drama
perannya. Tokoh dalam drama mengacu pada watak atau sifat pribadi pelaku dan
aktor mengacu pada peran yang bertindak dan berbicara (Wiyatmi, 2009:50).
Tokoh dalam seni sastra (termasuk drama) disebut tokoh, rekaan (dramatis
personae), yang berfungsi sebagai pemegang peran watak tokoh. Itulah sebabnya
Berdasarkan paparan teori mengenai pengertian tokoh dari para ahli tersebut,
dapat disimpulkan bahwa tokoh adalah pemeran yang terlibat aktif dalam cerita
pembaca.
b. Unsur Penokohan/Perwatakan
ditampilkan dalam sebuah cerita (Jones melalui Nurgiyantoro, 2015: 247). Cara
tokoh sebagai pelaku yang hanya hidup di alam mimpi, pelaku yang memiliki
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cara yang sesuai dengan kehidupan manusia yang sebenarnya atau pelaku egois,
kacau, dan mementingkan diri sendiri. Pelaku dalam cerita fiksi dapat berupa
manusia atau tokoh makhluk lain yang diberi sifat seperti manusia, misalnya
Menurut Sudjiman (1988: 22), watak adalah kualitas nalar dan jiwa tokoh
yang membedakannya dengan tokoh lain. Baribin (1989: 57) menyatakan bahwa
(misalnya nama semacam Ijah untuk menyebut pembantu dan nama Laura
untuk anak gadis putri majikan), penggambaran fisik atau postur tubuh, cara
melalui dialog yaitu dialog tokoh yang bersangkutan atau interaksi dengan
toko lain.
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada penelitian ini, penulis menggunakan data penelitian berupa tokoh dan
penokohan dalam naskah drama "Lautan bernyanyi" karya Putu Wijaya. Sumber
data merupakan asal di mana data diperoleh. Penelitian sastra sumber datanya
berasal dari naskah karya sastra. Sumber data yang digunakan untuk penelitian ini
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tertulis dengan cara membaca drama “Lautan bernyanyi” karya Putu Wijaya.
Teknik catat digunakan untuk menambahkan data tertulis yang digunakan sebagai
bahan analisis ke dalam data penelitian (Sudikan, 2007:104). Melalui teknik baca
dan teknik catat ini peneliti akan menentukan dan menguraikan unsur tokoh dan
penokohan yang terdapat di dalam drama “Lautan bernyanyi” karya Putu Wijaya.
Analisis data yang digunakan oleh penulis adalah analisis kajian isi.
Menurut Moleong (1989: 220), teknik analisis kajian isi adalah teknik yang
uraian unsur-unsur intrinsik. Analisis data untuk mengolah hasil penelitian ini
Putu Wijaya.
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
Dalam bab ini akan dipaparkan hasil penelitian yaitu menganalisis unsur
intrinsik berupa tokoh dan penokohan dalam naskah drama "Lautan bernyanyi"
intrinsik yang berupa tokoh dan penokohan di dalam drama "Lautan bernyanyi"
4.1 Hasil Analisis Tokoh Dan Penokohan naskah drama "Lautan bernyanyi"
Berdasarkan hasil analisis terhadap data yang ada, dapat ditemukan tokoh
dan penokohan. tokoh dan penokohan tersebut adalah tokoh sentral yang terdiri
dari tokoh protagonis, tokoh antagonis dan tokoh tambahan serta penokohan atau
karakteristik dari masing masing tokoh. Berikut ini uraian dari hasil analisis yang
ditemukan penulis dalam naskah drama "Lautan bernyanyi" karya Putu Wijaya.
4.1.1.1 Tokoh
dalam berbagai peristiwa cerita (Sudjiman, 1991: 16). Tokoh dalam naskah drama
“Lautan Bernyanyi '' antara lain Kapten Leo, Comol, Rubi, Adenan, Dayu Sanur,
Panieka dan Dukun. Tokoh tambahan ialah panieka dan dukun. Tokoh bawahan
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam naskah drama ini adalah Comol. Perannya sangat ditentukan untuk
1) Tokoh Sentral
sentral, tokoh sentral yang merupakan tokoh antagonis dan protagonis sebagai
berikut.
a) Tokoh Protagonis
utama adalah Kapten Leo. Kapten Leo disebut sebagai tokoh utama dalam
cerita ini karena dalam alur cerita pada naskah drama ini, kapten leo
memiliki peran penting di dalam alur cerita dan memiliki banyak peran
b) Tokoh Antagonis
penentang tokoh utama. Disebut sebagai tokoh antagonis karena dalam alur
cerita Dayu Sanur diperankan oleh penulis drama sebagai penentang tokoh
utama. Peran tokoh antagonis juga sangat penting dalam peristiwa cerita
drama
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c) Tokoh tambahan
ini yang merupakan tokoh tambahan ialah panik dan dukun. Selain tokoh
tambahan, ada juga tokoh bawahan yang terdapat dalam naskah drama ini
4.1.1.2 PENOKOHAN
1. KAPTEN LEO
Bernyanyi” karya Putu Wijaya ini. Kapten Leo memiliki sifat tegas dalam
melakukan sesuatu, dia selalu teguh Pada pendiriannya dan yakin pada
keyakinan nya. Namun, sisi negatif dari Kapten Leo, dia memiliki sifat yang
terpuruk dan melakukan kesalahan yang fatal. Gambaran fisik dari Kapten
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KAPTEN : Tidak. Aku tidak lebih percaya pada sesuatu yang ada tapi
2. COMOL
dalam setiap adegan membantu peran Kapten Leo untuk menjelaskan isi
cerewet dan latah. Seringkali dia dikatakan bodoh dan tolol namun dirinya
tetap saja tidak merasa seperti itu. Berikut ini peristiwa yang
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
COMOL: Nah, sekarang saya mendengar dan Kapten tidak, tapi ada yang
menakutkan.
COMOL: Wah, Kapten dengar? Dayu Badung anak Dayu Sanur, anak Leak
itu. berbahaya sekali Kapten. Jangan kita pelihara orang itu di sini.
3. PANIEKA
meninggalkan kapal ketika Kapal Harimau Laut terdampar. Tokoh ini tidak
pemunculan konflik cerita terjadi. Berikut ini peristiwa dalam naskah drama
bisa Mol.
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
minuman keras itu. Saya suka mabuk dan yang terakhir sekali
waktu saya tertidur saat jaga malam saat Harimau Laut kandas.
masuk Kapten?
PANIEKA : Saya harus mencari obat Kapten. Dayu Badung sedang…ah dia
4. ADENAN
Tokoh ini menjadi pelengkap pada bagian awal mula konflik sampai
sebagai berikut.
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Abu yang bilang pada saya. ketika perempuan itu dilarikan dia
ADENAN : Kapten…. (Kapten tak menoleh) Kapten, kami tak tahu apa-
lagi telah meninggalkan kita. Juru masak yang baik, tadi siang
pulang.
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. RUBI
digambarkan sebagai sosok yang pemalu dan mudah marah. Dia menjadi
RUBI : Dua hari sebelum dia mati, dia sudah tahu itu. Dia menulis surat
Harimau Laut bisa berlayar lagi. Mengapa dia tahu semua itu?
6. DAYU SANUR
menakutkan. Dalam cerita, tokoh tersebut memiliki sifat dan sikap layaknya
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tuhan. Merasa tahu tentang segalanya dan merupakan tokoh yang ditentang
“Wah, Kapten dengar? Dayu Badung anak Dayu Sanur, anak Leak itu.
berbahaya sekali Kapten. Jangan kita pelihara orang itu di sini. Ibunya
tukang Leak yang ditakuti di kampung nelayan di seluruh pantai Sanur ini
Ajaib, Kapten. Jangan biarkan ia naik kapal, Kapten. Kapten, Dayu Sanur
“Oo Kapten. Dayu Sanur sangat sakti. Kita tak akan bisa melawannya. Dia
tidak bisa dibohongi. Dia pasti tahu anaknya di sini. Berbahaya sekali
“Tidak bisa. Aku sudah berjanji akan mempersembahkan tiga jasad di pura
pesesir pantai Sanur ini. kenapa kamu berani datang kemari sebelum minta
ijin”
“Tak boleh dikatakan pada orang lain. Awas kalau kau tidak menuruti
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. DUKUN
Wijaya memiliki watak yang baik dan rendah hati. Tokoh ini menjadi tokoh
DUKUN : Saya biasa dipanggil orang, Kapten. karena saya tidak tahu
DUKUN : Kalau tuan Kapten percaya, dia tentu ada. Tapi kalau tuan
KAPTEN : Kalau begitu saya katakan pada bapak sekarang. Saya tidak
DUKUN : Tidak, tuan Kapten. Menurut pendapat saya, yang tak ada
KAPTEN : Itu tak benar. Sesuatu yang tak ada setelah kita mencarinya
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
penokohan yang terdapat dalam naskah drama "Lautan bernyanyi" Putu Wijaya.
kesimpulan tokoh Pada Unsur tokoh yang terdapat pada drama “Lautan
Bernyanyi” karya Putu Wijaya, diantaranya. Kapten Leo, Dayu Sanur, Panieka,
Berdasarkan tokoh di atas, tokoh Kapten Leo merupakan tokoh utama yang
penentang tokoh utama yang memiliki sifat antagonis. tokoh tambahan ialah
panieka dan dukun, tokoh pembantu dalam naskah drama ini adalah Comol.
5.2 SARAN
diteliti seperti halnya pada prosa dan puisi. Keberadaan drama lebih dikenal
Padahal sebagai genre sastra, teks drama selain untuk dipertunjukan, juga dapat
menjadi bahan untuk dianalisis. Hal ini dikarenakan drama memiliki unsur-unsur
seperti tokoh, alur, latar, tema, serta amanat sebagai aspek yang dapat dianalisis.
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terbuka lebar. Hal ini pula yang dialami penulis ketika mengambil bahan
Putu Wijaya yang penulis teliti ini di dalamnya adalah tokoh dan penokohan.
Selain itu, adapun saran dari penelitian ini yang ditujukan kepada:
baru pada tahap awal, yaitu analisis tokoh dan penokohan. Masih banyak
penelitian.
sekolah.
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Yogyakarta: Pustaka.
Rosdakarya.
Kartikajati .Rintis (2004). “Unsur Intrinsik Drama “Janji” Karya Djodi M. dan
Pembelajaran di SMP”Yogyakarta
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gramedia.
Press.
Sumardjo, Jakob & Saini K.M. 1986. Apresiasi Kesusasteraan. Jakarta: Gramedia.
Bandung: Alfabeta.
Kencana.
Utam
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
NASKAH DRAMA
“LAUTAN BERNYANYI”
Karya
Putu Wijaya
ADEGAN SATU
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAUT.
MEMPERHATIKAN KAPTENNYA.
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
COMOL: Apa yang Kapten lihat? (Dengan lentera, Comol memeriksa keadaan
kapal. Menggumam sendiri) Tidak ada harapan, sudah tiga kali mereka
mencoba menarik kita. Dua kali kawatnya putus, yang satu lagi mereka
lepaskan karena putus asa. Ini memang diluar dugaan. Sekarang mereka
di tengah lautan. Sayur ketimun dan telor mata sapi, kopi atau susu
panas tak ada yang mau menyentuhnya lagi. Aku tak pernah merasa
bingung seperti ini, tak ada pekerjaan yang berarti yang bisa
di atas papannya) Kapten, mari iseng kita main catur. Sudah lama saya
tak main catur, saya ingin menebus kekalahan saya dulu, ketika kita
sebuah kuda dan sebuah benteng. Tetapi sekarang Kapten juga akan
makan malam dulu, telor mata sapi tidak enak kalau dingin. Sudah
berapa kali saya hangatkan sop, tapi Kapten belum juga mau makan.
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terakhir ini. Sudah dua bulan kita kandas, tetapi selama itu baik-baik
saja yang terjadi. Kecuali kapal penarik yang mereka janjikan belum
juga datang, mereka sudah lupa atau sudah jenuh mengurus kita. Ah,
apa sebenarnya yang saya pikirkan? Jangan kuatir Kapten, saya akan
meskipun Panieka atau salah satu dari pelaut itu membujuk saya dengan
anjing kintamani. Itu Cuma tipuan bukan, Kapten? Supaya saya mau
saya mengetahuinya, saya tidak suka lagi pada anjing. Herder atau
benda-benda itu di kapal? Sangat ajaib dan bagus sekali. Tetapi saya
DI PANTAI.
COMOL: Ya Kapten?
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KAPTEN: Lihat
KAPTEN: Perhatikan baik-baik! Kau tak melihat sesuatu di balik kabut itu?
COMOL: Saya tidak melihat apa-apa, Kapten. hanya kabut seperti bisaa. Kapten
melihat apa?
COMOL: (Heran dan tolol) Ajaib, saya tidak melihat apa-apa, Kapten!
mendekati kita.
COMOL: Mana Kapten? Tidak ada apa-apa! Saya hanya melihat kabut bergulung
Kapten.
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KAPTEN: (Geram) Aneh! Dia menghilang. Setiap bedil-bedil ini kuacungkan, dia
pasti lenyap.
lagi ke tempat semula) Seperti kata Bayu Sanur. “Tidak semua orang
KAPTEN: Entahlah.
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sembarangan menembak.
KAPTEN: Aku tidak bisa lama-lama dipermainkannya. Satu saat aku akan
memukulnya.
COMOL: Pantai ini memang dahsyat Kapten. Malah orang-orang bilang sangat
angker. Dengarlah suara ombak dan lolong anjing itu, ajaib sekali
suramnya pantai itu setiap malam, padahal kalau siang saya tahu sekali
KAPTEN: Mol….
KAPTEN: Sebelum tidur, aku memperhatikan cuaca dan berpikir tentang Maluku
yang sudah lama sekali kutinggalkan. Aku ingat pada Andre dan Alex,
juga pada Rita yang mungkin sekarang sudah beranak, karena tak sabar
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lagi. Sudah hampir lupa aku apa yang dipesannya dulu. Aku teringat
COMOL: Dan saya teringat pada Semarang saya Kapten. Ah, menyenangkan
betul segala yang hilang itu. Waktu itu semuanya masih baik Kapten,
KAPTEN: Langit cerah dan laut sangat tenang seperti bayi sedang tidur. Aku
saudaraku yang telah mati di laut selatan. Siapa yang bisa menduga
COMOL: Kapten lupa, bukankah malam itu saya mendapati seekor camar laut
mati dekat buritan? Itu suatu firasat, Kapten. Sudah saya katakan
malam itu juga bukan? Hanya Kapten tidak mau mendengar. Malah
bohong besar, saya hendak turun ke darat mencari air dan sayur sebab
persediaan kita sudah habis. Saya terkejut sekali menuju barat laut.
bujuk dia untuk bangun, dia juga sangat terkejut. Kemudian saya
sampaikan itu semua pada Kapten. Mulanya Kapten tidak percaya kan,
tapi ketika para kru itu berteriak-teriak, Kapten keluar dan kapal kita
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lima kilo jauhnya. Dulu kita berada tepat di depan rumah pelukis Le
KAPTEN: Aku sumpahi mereka semua. kupukul Panieka dan Abu sampai
berdarah mulutnya, sebab ia yang dapat giliran jaga malam itu. Tuak
dan tarian kera itu seudah membuatnya tidur sepanjang malam. Arus
yang tiba-tiba sudah menyeret Harimau laut tanpa ada yang tahu.
seperti aku.
KAPTEN: Benar. Karena aku juga ikut tertidur. mestinya aku tak membiarkan dia
mendapat giliran dalam keadaan mabuk seperti itu. Tapi aku tak
COMOL:Kapten, Saya kira bukan kesalahan Panieka saja dengan Abu, juga
apa yang dikatakan nelayan-nelayan itu, pantai ini berbahaya bagi kapal
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KAPTEN: Aku tidak peduli mereka datang kemari atau memburu sundal-sundal
berlayar lagi dan akan mencari anak buah yang setia dan cakap.
memilikinya.
KAPTEN: Katakan pada mereka aku sangat terharu kalau mereka masih segan
COMOL: Tidak semua dari mereka jahat, Kapten. Ada satu, dua yang memang
tidak bisa diperbaiki lagi. Ya, saya juga membencinya. Mereka menipu
orang Sanur yang tolol karena jujur itu dan membuat kerusuhan di pasar
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kapal harimau laut, mereka bertambah cinta dan hormat. Kapten jangan
KAPTEN: Tak sampai berapa hari lagi, kau akan menjadi ikan cucut seperti
mereka
KAPTEN: Ya, maksudmu memang bukan begitu. Tapi aku tidak peduli dengan
darat?
COMOL: Bukan, Kapten. Saya turun ke darat bukan untuk menjumpai mereka.
Kapten tahu sendiri, kita selalu membutuhkan air dan makanan yang
segar.
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KAPTEN: Tong air itu sengaja kau biarkan bocor, supaya airnya cepat habis.
COMOL: Bocor? Ajaib sekali. Saya tidak tahu kalau tong itu bocor. Saya kurang
juga (mengambil lentera) Kalau benar tong air ini bocor, saya harus
KAPAL
ADEGAN DUA.
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KAPTEN: Aku memaksa diriku untuk mendengar. Tapi tak mungkin lagi. Ini
sudah keterlaluan.
SUARA: Saya tidak mabok, Kapten. Dengarlah, Kapten mendengar suara saya
bukan!?
SUARA: Di pantai sedang ada wabah, Kapten. Banyak orang yang mati. Mereka
KAPTEN: Kita semua harus hati-hati, aku tahu. Tapi perlukah diucapkan? (Tetap
menggumam).
SUARA: Kami semua ada di pantai menunggu kapal penarik itu? Kapten tahu
kesehatan Kapten!
KAPTEN: Terima kasih, cucut. Tapi sudah terlambat! satu kalimat lagi saja!
KAPTEN: Cukup!
BEBERAPA KALI.
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ADEGAN TIGA
COMOL: Kita harus menuntut kerugian. Benar kata Kapten tadi, tong itu bocor di
Terpaksa besok pagi saya harus turun ke darat, sebab tak cukup air.
dengan pisau. Kapten Leo tak sengaja bersiul) Kapten Kah yang
bersiul?
COMOL: Nah, sekarang saya mendengar dan Kapten tidak, tapi ada yang bersiul
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(Kapten Leo tertawa lagi) Nah sekarang ada yang tertawa. Kapten tidak
tertawa bukan?
COMOL: Aneh, saya mendengar ada yang tertawa. Tampak seperti Kapten yang
COMOL: Dan Kapten tentu saja tidak gila. Ah, membingungkan sekali. Ini atau
itu, serba salah semuanya. Sekarang lebih baik kita tidak memikirkan
KAPTEN Comol!
KAPTEN Tidak. Aku ingin mendengar suaraku sendiri. Apakah aku masih
Sekarang aku sering merasakan yang kedua, diriku yang tak kukenal.
COMOL: Mungkin Kapten pusing kepala sebab belum makan malam. Maukah
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PANTAI.
COMOL: Ah, kadang-kadang saya merasa bangga karena Harimau Laut menjadi
terkenal. kalau saya turun ke darat guna mencari air atau makanan, saya
bawah pohon beringin itu. Saya dengarkan cerita mereka tentang kapal
kita, tak ada habisnya. banyak orang datang dari Denpasar untuk
menyebut nama Kapten dan nama saya dengan kagum. Kapten adalah
orang yang berani katanya. Saya diam saja kalau kebetulan mereka
mengenal saya atau mencoba bertanya ini dan itu. tapi kalau saya ingat
COMOL: Ya, sebab kapal telah salan memasuki perairan ini. Daerah terlarang
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
COMOL: Tetapi tadi Kapten melihat sesuatu yang saya tidak bisa lihat. malah
KAPTEN: Benar. Tapi aku tidak percaya apa yang barusan kulihat.
KAPTEN: Kau memang tak pernah melihat apa-apa. Sudah seminggu ini aku
menakut-nakuti.
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
COMOL: Nah, mereka juga tak bisa melukiskan dengan tepat. Ada yang bilang
berwujud ombak seperti gunung, binatang laut yang besar atau kabut
KAPTEN: Tidak. Itu Cuma sebuah ilusi. Aku sudah terlalu banyak mendengar
cerita seram yang kau bawa dari pantai. Dengan tidak kusadari cerit-
membuat sejuta tipuan pada mata, kesepian dan suara angina yang
aneh-aneh itu sering membelokkan jiwa. tapi aku akan tetap bertahan
KAPTEN: Mengapa tidak!? Semuanya jelas sekali. Ada sesuatu di luar diri kita
ini yang kita lawan supaya tidak ada. Tetapi ia telah ada dan akan terus
KAPTEN: Siapa bilang? Tidak ada yang percaya. Aku akan membuktikan bahwa
KAPTEN: Tidak.
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
COMOL: Ah, tak tahu lah saya. kalau Kapten bilang tidak, saya juga berarti tidak
anjing di sini.
COMOL: Saya bersumpah tidak membawa anak anjing ke kapal ini Kapten.
KAPTEN: Anjing atau dewa laut atau siksaan yang menjijikan itu, aku tak mau
lagi meladeninya.
KAPTEN: Sudah seminggu ini aku tak enak pikiran. kadang-kadang aku terlalu
kasar bukan?
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KAPTEN: Ya, sejak seminggu ini aku telah penat dan penasaran sekali. Dua
Aku dan harimau laut sudah menjadi satu dan selalu berhasil
mengajariku tentang tali temali, bahwa aku akan lebih baik dari
samping aku masih banyak Kapten-Kapten yang lebih baik. Aku adalah
besar sekarang memimpin kapal dua kali lebih besar dari harimau laut.
Aku sudah banyak tertinggal. Apakah yang telah terjadi? Waktu telah
dari laut, karena dia tidak setuju aku menjadi pelaut. kakek yang telah
menyerahkan diri pada laut membuat dia menderita batin dan benci
pada laut. Di luar sadar, cerita-cerita itu telah hidup menguasaiku. Satu
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
COMOL: Seolah-olah semuanya itu sengaja dibuat untuk kita. Alam yang dahsyat
yang tak bisa dikuasai dan selalu memusuhi ketika kita sudah tidak
COMOL: Empat tahun yang lalu, ketika saya hampir terbunuh di pelabuhan
KAPTEN: Aneh, aku mendengarnya semenjak seminggu yang lalu. Dia bernyanyi
seolah-olah memanggil roh kita. Tapi di balik panggilan itu terasa ada
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
COMOL: Yah, seperti memanggil roh kita tetapi mengancam dan menakutkan.
Mengerikan sekali, pantas Kapten tak enak makan selama seminggu ini
COMOL: Jangan hiraukan semua itu Kapten. lautan Bernyanyi? Ah, setiap hari
juga ombak itu bernyanyi karena dihembus angina. Bukan karena dia
KAPTEN: Aku telah tersinggung. Aku harus menghentikannya. Kau tahu apa
artinya itu.
COMOL: Tentu saja saya tahu, Kapten. Saya telah menanyakannya pada orang-
COMOL: Tentang diri kita, Kapten? Suara-suara seram itu ialah firasat buruk.
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KAPTEN: Benar, kita akan menghadapi malapetaka. Seperti kata nenekku dulu.
COMOL: Kita telah kena malapetaka, Kapten. Tetapi kenapa kita pedulikan?
Saya selalu akan menemani Kapten. Saya tidak akan pergi seperti
mereka. Malapetaka apapun yang dewa laut akan timpakan, saya tidak
takut. paling banyak mati. Dan saya tidak takut mati, Kapten (tiba-tiba
kecil) Kenapa Kapten tertawa? Saya senang Kapten bisa tertawa. Orang
yang bisa tertawa adalah orang yang berani dan tidak takut mati.
KAPTEN: Kau, kau ( Membelai kepala Comol seperti membelai kepala anak
kecil) Aku masih ingat ketika kau datang menyembah supaya aku
buntut, kaldu ayam dan tak ada lagi yang bisa kau buat untuk
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
seperti Rita. Kau tidak perlu menakut-nakuti lagi seperti anjing yang
setiap saat minta dipukuli. Salah sekali kalau kau merasa berhutang
budi padaku. tak ada manusia yang berhutang pada manusia di atas
kapal.
KAPTEN: Kau tahu sendiri apa yang dikatakan para nelayan itu. Kau dengar
dipercayakan padamu.
KAPTEN: Aku tidak lagi membutuhkan sop buntut atau telor mata sapi.
maut, Kapten tidak akan bicara begitu. Kematian pun tidak akan
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kalau aku sudah gila. Tolol sekali kalau sampai aku membunuh teman
yang sering mempermainkan kau itu. Barangkali aku telah putus asa
kalau tidak ada orang jelek seperti kau. Tetapi semi keselamatanmu,
KAPTEN: Aku muak melihatmu. kau, selalu tanpa ada perubahan. Punggungmu
yang bongkok dan kegemaranmu yang ajaib itu. Setiap hari juga kau,
COMOL: Ya, Kapten boleh berbuat apa saja. Kutuklah saya, tembaklah saya
tetapi saya tidak akan pergi. Saya tahu itu semua karena apa? Jemu
bukan? Ya. Tak ada seorang pun yang tidak jemu menunggu kapal
penarik yang tak datang itu. Setiap malam hanya suara laut dan angina.
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kurang ajar. Saat itu saya mendengar suara-suara aneh dari laut. Saya
kota, saya cegat dia dan kemudian saya tarik paksa. Perempuan itu
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
itu memukul dan melukai saya seperti orang gila. Tetapi kemudian
pernah saya lihat dan memasak sop buntut atau telor mata sapi untuk
KAPTEN: Kau masuk saja sekarang, supaya esok pagi bisa ke darat mencari
COMOL: Benar Kapten? Syukurlah kalau Kapten mulai ingat lagi (Ia berdiri
KAPTEN: Apa?
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
COMOL Kapten tidak mendengarnya. Mungkin ada orang lain di sini (Comol
KAPTEN: Apa?
COMOL: Tidak tahulah saya, Kapten. Tidak, saya tidak mendengarnya, tidak
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BELAKANG
ADEGAN EMPAT.
MENGHISAP CERUTU.
menembak.
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KAPTEN: Ya, karena kau memburu mereka. Adakah orang yang tidak diburu.
Kita semua binatang pemburu. Kita semua para pemburu yang malang
KAPTEN: Lihat, dia selalu berbuat dan menyuruh orang lain memikul dosanya.
ramalan-ramalan itu?
COMOL KEHERANAN.
COMOL: Nah. Lucu sekali, seperti suara Panieka. Kapten tak mendengarnya? Dia
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
COMOL: Perempuan? Dia tahu sekali apa yang kita butuhkan. Saya tidak sabar
lagi Kapten (Berteriak) Hoi, siapa itu? Siapa itu? Jangan coba-coba
mempermainkan Comol.
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mabuk bukan? Kapten tidak senang kalau kau membawa tuak ke kapal
(Pada Kapten) Kapten, bagaimana? Kita akan membiarkan dia naik. Dia
saya. Ada-ada saja yang terjadi. Di sebelah kiri itu Panieka. Hati-hati
PANIEKA MUNCUL
mengijinkannya.
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
COMOL: Ya, aku pernah mendengarnya juga. Tapi kalau Kapten diam saja,
artinya aku juga tidak boleh bicara. Jangan bicara denganku dulu.
COMOL: Aku tak boleh bicara? Aku ingin melihat perempuan yang sudah
memikatmu itu.
PANIEKA: Jangan!
PANIEKA: Jangan!
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
COMOL: Tetapi saya hanya ingin melihat Kapten. tidak bolehkah perempuan ini
dilihat? Saya Cuma melihat warna kerudungnya; biru dan coklat. Tadi
kurang terang.
KAPTEN: Aku bertanya untuk yang terakhir kalinya. Kau dengar apa katanya?
minuman keras itu. Saya suka mabuk dan yang terakhir sekali waktu
saya tertidur saat jaga malam saat Harimau Laut kandas. Saya belum
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
COMOL: (Nyeletuk)Siapa nama perempuan itu Panieka? Apa ada tahi lalat di atas
bibirnya?
KAPTEN: Maaf, tidak pernah terlambat. Tapi tak ada gunanya lagi sekarang. Aku
sudah memaafkan kau dulu. tapi apakah waktu yang sudah lewat itu
PANIEKA: Semua kawan-kawan, anak buah Kapten sekarang menyesal dan ingin
minta maaf.
KAPTEN: Rubi?
KAPTEN: Adenan?
menangkap ikan.
KAPTEN: Abu?
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KAPTEN: Dangin?
PANIEKA: Oh ya. Dangin dirawat di rumah sakit. kami tahu ada wabah di pantai,
KAPTEN: Kasihan kawanku main catur. Aku tak bisa menengoknya. Dan
Panieka? Ah maaf.
COMOL: Itu artinya nafsunya besar, baik untuk orang seperti kau. Tapi kalau tahi
PANIEKA: Maafkan mereka Kapten. kami tidak pernah lagi menjenguk kemari.
Bukan karena lupa tapi karena bekerja untuk bisa makan, sambil
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
COMOL: Tapi, kalau dia cantik, Kapten pasti memaafkan yang lainnya. Siapa
KAPTEN: Jangan mengganggu telor mata sapi. Apalagi yang perlu Panieka?
KAPTEN: Harus?
PANIEKA Ya, Kapten. Mula-mula saya kira mudah melakukannya, Seperti cerita
anak-anak muda di sana. tapi ketika saya larikan orang tuanya menjadi
marah sekali. Katanya hidup atau mati perempuan itu yang saya
KAPTEN: Jadi aku harus memaafkan kau. Sesudah itu aku harus membuktikan
PANIEKA: Sembunyikanlah saya, Kapten. Di sini pasti aman. mereka tak akan
marah kalau dia sampai ditemukan, kasihan sekali. Mungkin dia akan
KAPTEN: Baiklah, bawa perempuan itu naik. Nanti dicuri dewa laut.
terhadap diriku. Kalau tak salah kau telah menyebutnya tadi dari sana.
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PANIEKA: Oh, maafkan Kapten. Saya silaf. Itu tak benar sama sekali.
KAPTEN: Tidak apa-apa, sudah kumaafkan. Tapi ingatlah baik-baik, aku amat
COMOL:Ya Kapten.
COMOL: Dengan senang hati, Kapten. (pada Panieka) Aku tak melayani
KAPTEN: Jangan. O ya Kapten. Dia sangat pemalu dan takut kepada orang. Dia
KAPTEN: Terima kasih, Kapten. Dia masih muda sekali, tapi kami saling
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
COMOL: Siapa? (tak dijawab) Siapa Panieka? Dayu Badung? Dayu Badung anak
SUARA: Ya…
COMOL: Wah, Kapten dengar? Dayu Badung anak Dayu Sanur, anak Leak itu.
berbahaya sekali Kapten. Jangan kita pelihara orang itu di sini. Ibunya
ini. Ajaib, Kapten. Jangan biarkan ia naik kapal, Kapten. Kapten, Dayu
Sanur akan membunuh kita Oo Kapten. Dayu Sanur sangat sakti. Kita
tak akan bisa melawannya. Dia tidak bisa dibohongi. Dia pasti tahu
KAPTEN: Tenanglah sedikit mata telor sapi. Lebih baik kau pikirkan sop buntut
itu sekarang
KAPTEN: Aku tidak peduli dengan ramalan-ramalan. kalau toh memang terjadi,
malapetaka itu Cuma kebetulan. Dan kita tidak takut mati, bukan?
COMOL: Tapi ini bukan mati bisa, Kapten. Mati dimakan Leak!
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KAPTEN: Tidak, tidak akan begitu menyakitkan seperti hidup yang sakit.
Tenanglah.
COMOL: Ajaib! Kapten sadar apa yang Kapten katakan? Jangan main-main,
Kapten. Ya Tuhan! Kita akan dimakan Leak! Sia-sia kapal penarik itu
PANIEKA: Dia menderita dan payah sekali. Boleh saya membawanya masuk
Kapten?
COMOL: Oh, tidak. Jangan. Maafkan saya Kapten, saya tidak berani
COMOL (menggumam): Dayu Sanur, dengarlah. Saya tidak ikut mencuri anak
itu. Dengarlah Dayu Sanur, lihat, saya tidak ikut –ikutan. Maafkan saya
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
saya….
COMOL: Oh, dia mengganggu lagi. Kapten, dia mulai mempermainkan kita.
Jangan ganggu kami, Dayu Sanur (Kapten Leo tertawa lagi) Oh,
COMOL: Api Leak, Kapten! Lihat cahayanya kebiru-biruan. Itu cahaya Leak (Ia
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kalau mata dipijit tetap kelihatan satu, artinya Leak. ya, Tuhan! Dayu
Sanur telah melihat kita. Lihat, api itu menari-nari Kapten. Itu tarian
sebentar, kemudian acuh tak acuh) Sekarang kau mulai takut ya?
KAPTEN: Apa itu, Panieka? (Panieka duduk di atas peti) Apa itu?
PANIEKA: Ya, wabah itu sudah semakin mengganas, mereka sudah putus asa.
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KAPTEN: kadang-kadang aku heran dengan apa yang mereka lakukan. Sekarang
pohon beringin itu. Dewa-dewa itu sebenarnya Cuma satu. Tapi diberi
atau si jelek. tapi sebetulnya maksud Kapten sama saja satu. Oh,
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PANIEKA: Saya harus mencari obat Kapten. Dayu Badung sedang…ah dia lemah
keadaan di sana. Ya, terutama saya ingin tahu apakah Dayu Sanur
PANIEKA: Saya juga harus mengambil pakaian dan perbekalan. Mungkin lama
kita tidak akan bisa ke darat lagi. Saya akan kembali secepatnya,
Kapten.
KAPTEN: Apalagi yang kau tunggu? (Panieka cepat berdiri, mula-mula terlihat
KAPTEN: Kau telah menyembunyikan sesuatu dariku. kau akan terus kuburu.
COMOL: Kapten, jangan biarkan dia pergi. hai Paneika! (Mengejar) Panieka!
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KAPTEN; Nanti sop itu akan dingin. Telor mata sapi gak enak kalau sudah
dingin, bukan?
COMOL: Tidak, saya mau berhubungan dengan Dayu Sanur. Kalau perempuan
ADEGAN LIMA
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KAPTEN: Ya. Aku belum tidur. Naiklah! Lewat kiri saja, ada tangga tali di situ.
COMOL: Kurang ajar Panieka. Dari dulu kerjamu Cuma menyakiti orang lain.
Malapetaka apa lagi sekarang ini. Cepatlah naik, aku bukan budakmu.
COMOL: Terkutuklah kau Panieka! Sayang, aku belum dapat nama buruk buat
kau.
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
COMOL: Oh, Rubi! Kukira Panieka! Naiklah! Hati-hati, ada sampan di sana.
Awas tangganya kurang kuat (Adenan dan Rubi muncul) Aku kira
Panieka.
COMOL: Bukan begitu. Aku baru saja bangun. Tanya sama Kapten.
KAPTEN: Kau Rubi. Apa yang mereka kerjakan di sana? (Menunjuk pantai).
KAPTEN: Lebih baik kau ajarkan mereka ke dokter daripada berbuat sia-sia
seperti itu.
ADENAN: Ya, memang susah dibayangkan kalau kita tak mengerti cara berpikir
lakukan. Banyak orang di sana yang sudah pintar, hanya karena tradisi
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
COMOL: Berapa?
ADENAN: Di tanjung Bungkak Kapten. Dia jadi bobotoh sekarang. Di mana saja
ada tajan, dia pasti datang. Di sini orang mengadu ayam sampai mati.
sudah melarat karena tajan itu, tapi Abu kebetulan sedang mujur
nasibnya.
Terkutuk lah dia. Dia baru saja pergi dari sini tadi.
RUBI: Panieka?
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
COMOL: Ya, siapa lagi yang suka bawa malapetaka kalau bukan dia.
KAPTEN: Kau terlalu banyak melek Mol. Teruskanlah tidurmu. Di sini kau Rubi,
KAPTEN: Tidak. Tidurlah dulu telor mata sapi (Adenan menggerutu, Comol
duduk di atas tali itu lagi) Apa kabar Rubi? Bagaimana gitarmu?
KAPTEN: Tidak apa-apa. Besok akan kuberikan kau gitar yang tidak bisa dijual
ADENAN: Bukan untuk dia sendiri Kapten. Dangin memerlukan uang untuk
perawatannya.
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KAPTEN: Tak apa-apa. kalau memang dipergunakan buat kemanusiaan. Tapi kau
tidak lupa bukan, gitar itu. Rita yang memberikannya padaku. Katanya
nyawaku. Ah, aku lupa yang lain-lain. Aku menangis juga waktu itu.
Tapi ketika aku sudah berada di tengah Harimau Laut, aku tak pernah
ADENAN: Kapten, memang ada keperluan kami yang sangat penting. Ada dua
buah kejadian yang sangat menyedihkan, untuk kita semua. tak dapat
RUBI: Dua hari sebelum dia mati, dia sudah tahu itu. Dia menulis surat
pada ibunya, mengatakan ia minta maaf karena tak sempat pamit. Dia
bisa berlayar lagi. Mengapa dia tahu semua itu? Bahkan dia menyuruh
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RUBI: Aku sering menyakiti hatinya. Kalau dulu kujual gitar itu, mungkin saja
RUBI: Aku tak pernah memperhatikan orang lain. padahal ia selalu menolongku
ke geladak) Lihat laut itu. Kau belum mati, kenapa kau menangis?
Kesedihan itu sengaja muncul karena ada beberapa penonton yang ingin
dihibur. Tapi mereka tak pernah membayar. Demi Tuhan, jangan jadi
Aku berjanji akan membawa Harimau Laut ke tengah laut untuk dia
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang kukatakan tadi (Rubi kembali duduk di atas peti) Apa itu Adenan?
KAPTEN: Belum.
menyadari, anak muda seperti dia itu, bisaanya kala dicegah malah
gadis. Saya dan Rubi saat itu sedang sibuk mengurus Dangin yang
sakit. Rupanya Abu juga membantu Panieka melarikan gadis itu, dan
yang lebih aneh lagu, kebetulan gadis itu putrid seorang brahmana,
kasta tertinggi di sini dan kebetulan pula ibunya adalah seorang yang
ADENAN: Kapten tentu pernah mendengar nama Dayu Sanur. itulah perempuan
bernama….
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MENDENGARNYA
ADENAN: Ya, itulah soal yang kedua Kapten. Mau tak mau itu menjatuhkan
nama Harimau Laut. Lain dari biasanya, keluarga Dayu Sanur, tidak
mau menerima begitu saja. Mereka terus mencari, mungkin dia akan
ADENAN: Kapten….
KAPTEN: Ah, lama diam-diam di darat membuat kalian mabuk laut. Tak ada apa-
apa.
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ADENAN: Benar, lebih baik kita mengembalikan pada orang tuanya. Gadis itu
sedang sakit.
KAPTEN: Nah…..
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KAPTEN: Tak ada apa-apa. Lebih baik kalian turun ke darat, mencari Panieka.
jangan sampai dia celaka. bawa dia kemari, aku tunggu di sini.
KAPTEN (Terkejut).
yang bilang pada saya. ketika perempuan itu dilarikan dia tidak apa-
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ADENAN: O iya. Saya kira sekarang sudah malam sekali. Mari kita pulang Rubi.
COMOL: Adenan! Jangan pergi dulu! jangan pergi! Bawa malapetaka itu dari
ADEGAN ENAM
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
COMOL: Kapten, apa yang harus kita lakukan? Oh, tidakkah Kapten mendengar
mengerikan sekali. Dayu Sanur telah marah pada kita. Kita akan
COMOL: Sebab tidak mau meninggalkan kapal ini. mereka bilang Dewa Laut
merampok besi harimau laut. Kau tolol karena percaya semua itu.
KAPTEN: Ya, kau biarkan kupingmu mendengar itu semuanya. Kau biarkan
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
COMOL: Maaf, Kapten. Terus terang saya katakan, tetapi Kapten jangn marah.
COMOL: Tetapi Kapten tidak pernah bertanya pada saya, apakah saya melihat
COMOL: Maafkan saya Kapten. Pukullah saya, tembak saya daripada mati kena
cacar, tetapi saya tidak bisa berbohong, apa yang saya lihat malam itu.
dan membuat saya ketakutan. Padahal di sana tidak ada apa-apa yang
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
COMOL: Saya bersumpah demi Tuhan, saya tidak melihat apa-apa, Kapten.
COMOL: Maaf, Kapten saya sangat takut waktu itu. Kapten tahu sendiri Kapten
KAPTEN: Tidak. Matamu yang rabun, jelas pencuri itu mengelilingi badan
Harimau laut, aku biarkan dia mendekati sisi kanan sampai dekat
sekali, baru kutembak. Tidak! Kau tidak bisa dipercaya, telinga tuamu
terkutuk!
COMOL: Tak tahulah saya. Tapi apa yang saya dengar esok harinya saat turun ke
darat? Tepat setelah tiga hari tembakan Kapten itu, seorang perempuan
COMOL: Maaf, Kapten. Saya hanya ingin menjaga ketenangan Kapten. Mereka
COMOL: Pantai ini memang mengerikan, Kapten. O, apa yang akan kita perbuat,
wabah itu sudah di sini. Kita akan mati kena wabah cacar, Kapten.
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KAPTEN: Aku tidak sabar. katakan cepat! Apa yang mereka tuduhkan?
KAPTEN: Setan! Itu hasutan yang kurang ajar, dank au, kau diam saja.
perempuan itu. AKu hanya menembak pencuri besi, itu pun tidak kena.
COMOL: Orang tua itu justru lebih kuat dari kita kalau jadi tukang Leak, Kapten.
KAPTEN: Diam! Aku bersumpah melihat dengan sadar, pencuri itu seorang laki-
laki yang bertubuh besar. Ia tidak memakai celana kecuali cawat. Kalau
dia perempuan, maka dengan mudah aku bisa mengenalnya. Aku tidak
KAPTEN: Kalau tidak, kenapa kau biarkan mereka berpikir seperti itu?
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KAPTEN: Ya, kau memang tidak bisa berbuat apa-apa, kecuali telor mata sapi
COMOL: Benar, Kapten. Saya bersalah. Saya tidak bisa dimaafkan lagi, pukullah
KAPTEN: Tentu saja. AKu tidak punya hubungan dengan perempuan itu. Setan!
ini!
COMOL: Benar Kapten. Dosa-dosa saya lah penyebabnya. Pukullah saya Kapten,
saya bersalah.
KAPTEN: Tidak. Aku tidak mau menjamahmu lagi. Aku muak meladeni penyakit
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KAPTEN: Kau harus turun ke darat menghapus noda ini. Kau harus
hubungannya denganku.
COMOL: Tidak mungkin Kapten. mereka tidak mau mendengar omongan saya
KAPTEN: Mereka harus mendengarkannya. kalau perlu aku sendiri yang akan
KAPTEN: Aku tahu apa yang mereka tuduhkan. Mereka bilang, akulah penyebab
COMOL: Benar Kapten. Mereka semua mengatakan itu. Hampir tak ada lagi yang
KAPTEN: Takut? Sebentar tadi kau mengatakan, kau tidak takut mati.
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
COMOL: O, tak tahulah saya. kenapa semuanya ini terjadi. Pukullah saya Kapten!
KAPTEN: Bangun tolol! Jangan merayap seperti anjing! Kau harus bisa
Bangun!
COMOL: Kapten, tolonglah saya. Sekali ini saja untuk terakhir kali. Saya tak bisa
menahannya lagi. Lihat tangan saya gemetar, saya gugup. Saya tak bisa
KAPTEN: berdiri kataku! Berdiri! (Comol berdiri hati-hati) Kau tak akan
jangan coba datang lagi ke sini. Aku telah kalap, aku akan menembak
COMOL: Kapten….
melaksanakan tugasmu.
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KAPTEN: Apa yang terlambat, apa yang tak terlambat!? Persetan! kau kesana
KAPTEN: Suruh mereka kemari, biar aku perbaiki mulut mereka satu persatu.
KAPTEN: O, jadi mereka pengecut semua? Takut pada sebuah kapal kandas?
KAPTEN: Itulah soalnya! Dewa laut, hantu kapal kandas, Leak atau Dayu Sanur
KAPTEN: Tidak. Aku tidak lebih percaya pada sesuatu yang ada tapi tidak punya
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KAPTEN: Tidak? Kenapa tidak? Mereka tidak akan lebih percaya pada juru
KAPTEN: Kesalahan? Kesalahan apa lagi? (Comol mundur dan Kapten Leo
KAPTEN: Tolol! Aku sudah marah sejak tadi telor mata sapi!!
kekerasan.
KAPTEN: Menyerbu?
COMOL: Ya, mereka telah mempersiapkannya, tapi untung saya masih sempat
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KAPTEN: Terima kasih? Terima kasih? (Tiba-tiba merasa geli dan tertawa
perbuat, setelah itu tak ada artinya untuk menebus, apalagi terima
COMOL: Ya, saya tipu mereka dan mereka percaya saja. Mereka mengurungkan
KAPTEN: Ya, Tuhan. Alangkah terkutuk dan tololnya manusia yang satu ini
COMOL: Saya katakan pada mereka bahwa Kapten telah gila. Ajaib
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
COMOL: Ya!
KAPTEN: (Dengan mata terpejam) Jadi aku telah gila menurut pendapatmu?
KAPTEN: (Mendekat dengan suara datar tapi penuh kebencian): Kenapa kau
COMOL: (Mundur) Tidak, Kapten. Kapten tidak gila. Saya hanya membohongi
mereka
KAPTEN (Terus mendesak) Karena aku tidak mau turun ke darat seperti cucut-
cucut itu.
KAPTEN: Karena aku telah menembak seorang perempuan tuan? Karena aku
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KAPTEN: Karena aku tidak percaya pada dewa laut? Karena aku tidak percaya
pada Leak, karena aku tidak percaya pada apa yang kulihat, karena
tidak mau percaya lebih dari apa yang bisa masuk ke dalam
keyakinanku!?
COMOL: Kapten….Kapten….Kapten!!!
bongkok terkutuk!!
MENGUTUK.
ADEGAN TUJUH
COMOL: Terima kasih Kapten. Sudah lama sekali Kapten tidak melakukannya.
dan senang sekali, saya merasa sehat lagi sekarang, hanya terlalu
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
payah. Saya akan istirahat dan tidur supaya besok pagi tidak terlambat
menyediakan telor mata sapid an sop buntut yang hangat dan seorang
kami. Bawa malapetaka itu keluar dari sini. Dayu Sanur pergilah
kalau saja aku bisa melihat, kulubangi batok kepalanya sekarang juga.
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
buta ke laut)
COMOL: Kapten! Kapten! Jangan menembak! Nanti ada yang kena (Berdiri
memegangi Kapten)
COMOL: Jang Kapten! Apa yang Kapten buru? Jangan pergi Kapten! Lihat cuaca
tinggalkan saya di sini. Bawa saya ikut serta Kapten. Oh….Kenapa dia
Kapten! Awas dewa laut! Cepat kembali! jangan tinggalkan aku disini!
kami telah melanggar perairan terlarang ini. kami tidak tahu, lepaskan
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sebuah kerang yang besar sekali) Kapten baru saja pergi, Dayu Sanur,
maafkanlah saya dan Kapten. Dayu Sanur tidak marah pada kami,
bukan!?
KHAWATIR.
COMOL: Lekaslah usir dulu dewa laut itu Dayu Sanur, nanti dia membunuh
Kapten.
DAYU SANUR: Tidak bisa. Aku sudah berjanji akan mempersembahkan tiga
COMOL: Tapi Dayu sudah berjanji akan mengusir setan-setan itu. Kalau tidak
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
COMOL: Apa? Tidak. Jangan Dayu, kasihanilah saya. Saya tidak tahu Panieka
DAYU SANUR: Panieka juga akan kubunuh, Dayu Badung anakku duah
dicemarkannya.
COMOL: Bunuhlah dia Dayu tapi jangan bunuh saya dan Kapten.
DAYU SANUR: Awaslah. kamu sudah berani melawanku. Aku yang memiliki
DAYU SANUR: Tidak bisa. Besok malam, tunggulah, aku sudah menghaturkan
DAYU SANUR: Kalau kau bisa menyediakan tiga orang bayi yang masih hidup,
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAYU SANUR: Carilah di pesisir itu. Tiga bayi dalam sebulan. yang akan datang
COMOL: Busyet! Bagaimana saya bisa mencari bayi itu? Ampunilah saya
COMOL: Lihat wabah itu keluar! (Mundur ketakutan) Bawa dia masuk Dayu
Sanur!
DAYU BADUNG: Bunuhlah Tiyang ibu, jangan disakiti terus. Tidak ada lagi
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAYU BADUNG (Pada Comol) Toloong…tolong bawa saya pergi dari sini, saya
tidak kuat.
DAYU BADUNG: Tolonglah, bawa saya pergi. Saya hendak dibunuh ibu.
COMOL: Ya, Tuhan, aku tidak mau mati karena cacar (Badung mendekati Comol
ADEGAN DELAPAN
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SUARA: Mol! (Comol tidak menjawab) mana Kapten Mol? Hai kau sudah gila.
mana Kapten!?
SUARA: Kemana?
SUARA; Kemana?
COMOL: Tidak.
SUARA: Ah ya. kau ikut-ikutan saja bilang tidak. Sekarang dia masih ada di
dalam.
COMOL: Masih..
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SUARA:Kalau begitu, kau turun saja bongkok. Jangan diam dekat orang cadar
COMOL: Tidak Aku disuruh nungguin kapal ini. Aku tidak mau turun kalau
Kapten tidak suruh. harus ada yang menjaga Harimau Laut. nanti apra
SUARA baiklah bongkok, jangan menyesal nanti. Aku sedang mencari Panieka.
Nanti siang aku datang lagi. katakan pada Kapten bahwa wabah di pantai
SUARA: Pikirlah baik-baik, Mol! Jangan terlalu setia. ini soal hidup dan mati!
COMOL: Dayu Sanur! Kenapa Kapten belum pulang? Tinggalkanlah kapal ini
kalau saya tahu begini kejadiannya tak akan kubiarkan dia masuk
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
COMOL: Benar?
COMOL: Baiklah kalau begitu. Demi kesehatan Kapten dan harimau Laut. Saya
itu?
COMOL: Jangan main-main Dayu. tapi ini memang ada hatinya. Luar biasa enak.
kalau ada obat setan seperti ini, saya mau makan obat setan setiap hari.
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAYU SANUR: Aku sudah kenyang. maukah kau menjadi muridku orang
bongkok?
COMOL: Murid apa? Saya juru masak, tidak perlu berguru lagi.
DAYU SANUR: Kalau mau, setan-setan itu tidak akan mengganggu lagi.
COMOL: Kalau itu baik, tentu saja saya mau. Tapi apakah Kapten akan setuju?
COMOL: Kenapa?
COMOL: Kalau Kapten tidak memberi izin, saya tida mau berbuat apa-apa.
COMOL: Kalau tidak berat akan saya coba. Nanti saya usulkan pada Kapten,
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
COMOL; Kenapa?
COMOL: Ah, aneh sekali. Enak sekali sop ini Dayu Sanur.
DAYU SANUR: Nanti sore akan kuajarkan padamu. Mempelajari ilmu ini hanya
COMOL: Tapi kapan Dayu akan pergi? Saya tidak berani lagi menyembunyikan
COMOL: Ini berbahaya sekali. kalau Kapten tahu, dia akan marah sekali. Dulu
selama satu minggu. Ah, tak tahulah saya. Oh, lihatlah!(Ia memungut
aku berhati-hati nanti malam. Tiga orang jasad manusia katanya, atau
kalau tidak aku harus mencarikan tiga orang bayi yang masih hidup.
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
celaka itu, tapi jangan bunuh saya dan Kapten. Ajarilah aku nanti sore
ADEGAN SEMBILAN
DAYU SANUR: Hari ini kita sudah cukup. Ingatlah apa yang sudah kuajarkan
tadi.
COMOL: Kalau Cuma seperti ini, tidak sulit. hanya pantangan-pantangan itu saja
yang agak sulit dilakukannya. Tak boleh dilangkahi orang, tak boleh
lewat di bawah benda yang dipakai manusia. tapi akan saya coba, kalau
COMOL: Ya, soal itu tak ada seorang pun yang akan bisa membujuk saya.
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAYU SANUR: Setiap bulan kau harus memberikan persembahan pada betara
COMOL: Nah, itu yang belum saya mengerti. Apakah yang harus
dipersembahkan?
COMOL: Ha! Jasad manusia? Kalau bisa diganti saja Dayu Sanur.
COMOL; Kapten tidak akan menyetujui ini. Sedangkan jasad kita saja tak boleh
DAYU SANUR: Tak boleh dikatakan pada orang lain. Awas kalau kau tidak
DAYU SANUR: Tidak bisa. kau sudah jadi muridku. Kau harus meneruskan
DAYU SANUR: Kau akan bisa berbuat apa saja yang kau sukai.
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
COMOL: Kalau saya bisa jadi Leak, tak ada lagi yang berani memanggilku si
bongkok atau si telor mata sapi. Tapi, baiklah saya pikir dulu, Dayu
Sanur…. Ajaib, kemana dia? Baru saja di sini. orang itu benar-benar
sakti.
COMOL: Siapa?
SUARA: Murid-muridku yang lain. Ia melihat kau belajar tadi. Tiup lah kerang
itu.
COMOL: Kerang? O, itu dia. Baiklah, saya akan mengusir setan-setan itu. Saya
belum sempat minta ijin pada Kapten memelihara benda ini di sini.
dikiranya anjing seperti dulu. Tapi selama ini diam-diam saya telah
meniup kerang itu) Hei Dewa Laut, hei semua setan yang menunggui
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
laut dan pesisir, hei leak-leak yang ada di sini, dengarlah Dayu Sanur
SUARA: Comol!
COMOL: Hei Adenan, kurang ajar kau. Apa yang kau intip di sana?
SUARA: Yah, apa yang kau kerjakan bongkok? Kau sudah ngomong sendirian.
COMOL: Sudah lama kau di sana? kau dengar apa yang kukatakan?
SUARA: Tentu saja. Tapi omongan orang gila tak penting. mana Kapten?
SUARA: kalau Kapten gila, itu tak apa, tapi kalau juru masak yang hina, tak
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
COMOL: Ya!
SUARA: Kalau begitu, biar kau sajalah yang menjaganya. Aku belum
menemukan Panieka. Para nelayan tadi ada yang baru saja pulang
setelah satu hari kemarin dipermainkan arus. Ada topan tadi malam di
sana. Aku kuatir kalau Kapten dapat kecelakaan. katakan pada Kapten
kalau dia datang aku baru saja menerima kabar, Abu tertangkap.
SUARA: Tak ada gunanya minta pertimbanganmu. Aku akan ke pantai lagi
mencari kabar.
COMOL: Ajaib, Abu tertangkap? Dayu Sanur! Kenapa Abu tertangkap? (Dayu
COMOL: Siapa?
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
COMOL: Ada-ada saja. Enak juga bau sop ini. (Comol makan dan dayu sanur
masuk. Malam bertambah gelap. Suara laut dan angin itu mulai
kaget).
COMOL: Ajaib! Apa ini? Siapa ini? Siapa yang menolakku? (Ia cepat
kalian. Maafkan kalau kami bersalah. kami tidak tahu siapa yang
penarik itu, kalau kapal datang kami akan pergi dari sini. Janganlah
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengganggu kami. (Di tengah suara ombak dan angin itu, ia kemudian
meniup kerangnya. Suara yang keluar dari kerang itu adalah sebuah
suara misterius seperti yang didengar oleh Kapten Leo pada adegan
COMOL: Ah, Kapten! Kapten!(Ia meniup kerang itu kembali ke berbagai arah.
KAPTEN: (Lembut, tetap memandang ke laut) Mol! (tak ada jawaban) Mol! Aku
Aku siap dengan telor mata sapi dan sop buntut itu (Beberapa lama, ia
menanti jawaban. tapi tak ada) Mol! Barangkali ia sudah tidur. (Ia
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KAPTEN: Mol! Comol! Bawa sop buntut itu keluar! (Tak ada jawaban).
ADEGAN SEPULUH
GILA.
PANIEKA: Selamat malam, Kapten. maaf, kemarin saya tak bisa kembali. Kapten
tahu sendiri seperti itu, juga akrena urusan saya belum usai.
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Perbekalan ini cukup untuk sebulan. Ini pak dukun dari pantai
MANDIR.
PANIEKA: Comol? Tak tahu saya Kapten. Bukankah dia di sini bersama Kapten?
KAPTEN: Aku baru saja kembali. Dia tak ada di sini. kau tidak melihat dia ke
darat?
PANIEKA: Entahlah Kapten. Saya tak berani terang-terangan terlihat. Saya hanya
KAPTEN: Kalau begitu dia ada di dalam. Atau dewa laut itu sudah menculiknya.
KAPTEN:Panieka.
PANIEKA: Ya Kapten.
PANIEKA: Kapten.
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KAPTEN: Kalau aku biarkan lebih lama di sini, kutembak dia. Kalau kau tahu dia
PANIEKA: Ya, saya tahu bagaimanapun saya harus mengatakannya pada Kapten.
Kemarin tak berani saya jelaskan pasti. Kalau Kapten tahu, Kapten
berbohong Kapten.
KAPTEN: Sekarang tak ada maaf lagi, Sudah terlalu banyak. Sudah waktunya
emang bertanggung jawab untuk kamu semua, tapi kalau kau mulai
sendiri.
DUKUN: Benar Kapten. Demi keselamatan anak gadis itu, kalau memang ia kena
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DUKUN Saya biasa dipanggil orang, Kapten. karena saya tidak tahu apa-apa.
Saya datang untuk mengetahui apa kebodohan saya, apa yang belum
saya ketahui.
DUKUN: Kalau tuan Kapten percaya, dia tentu ada. Tapi kalau tuan Kapten tidak
KAPTEN: Kalau begitu saya katakan pada bapak sekarang. Saya tidak mau kalau
ada.
KAPTEN: Kemarin saya memburu suara aneh, menembaknya satu hari satu
malam, saya tetap menembaknya. Panieka lentera itu pasti ada yang
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PANIEKA: Astaga, benar Kapten? Aku bunuh kalau dia main gila!
apa sebetulnya itu, ternyata hanya kekosongan yang besar. benar apa
yang bapak katakan, dia ada kalau kita memercayainya. Tapi saya
ingin bertanya, apakah yang ada itu selalu ada dan apakah yang tidak
DUKUN: Tidak, tuan Kapten. Menurut pendapat saya, yang tak ada itu ada.
Sebab kita selalu mencarinya. Sedangkan setelah dia ada kita tidak
KAPTEN: Itu tak benar. Sesuatu yang tak ada setelah kita mencarinya adalah
MATA TERBELALAK.
KAPTEN Apa?
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
senapan).
KAPTEN: Aku tidak gila! Awas aku bunuh kau kalau sekali lagi mengatakannya!
DENGAN TAKUT.
DUKUN: Masuklah Kapten, tidak akan terjadi apa-apa. Saya menjaga tuan
Kapten
KAPTEN: Comol….Comol….
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MENEGURNYA.
KAPTEN.
MEMUKULNYA.
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cepat mencegah).
DUKUN: Jangan tuan Kapten. Ini bagian saya. Dia adalah musuh saya. Sayalah
DUKUN: Sudah lama kakak saya peringatkan, masih saja kakak berbuat seperti
ini.
ikat pinggang Dayu Sanur) Berhenti sekarang kau jadi orang pintar.
Badung…..
KAPTEN: Demi Tuhan. Aku tidak melihat semuanya itu, aku tidak melihat apa-
apa.
DUKUN: Baiklah tuan Kapten. Kalau begitu bagi tuan Kapten semuanya itu
memang tak ada. Saya sekarang akan membawanya pulang. Tiga hari
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lagi dia akan meninggal karena dosanya sudah terlalu banyak (Sambil
ADEGAN SEBELAS
BERTAMBAH KERAS.
ADENAN: Kapten…. (Kapten tak menoleh) Kapten, kami tak tahu apa-apa, ya
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
meninggalkan kita. Juru masak yang baik, tadi siang saya bercakap-
KAPTEN: Jadi bukan kalian yang mengganggunya. kalau begitu mungkin dewa
laut itu.
ADENAN: Kapten…..
KAPTEN: Atau dia mencari perempuan ke darat. lalu suami perempuan itu
ADENAN: Tak tahulah Kapten, dia sudah mati, tak mungkin memberi
keterangan.
KAPTEN: Suruhlah dia bicara. orang mati adalah orang yang paling jujur.
KAPTEN: Belum Rubi, mungkin sebentar lagi, Mol! Kenapa kau mati? Suruhlah
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KAPTEN: Biar saja Adenan, kenapa aku menembaknya, bukan Dewa aut
sapiku, benarkah aku yang menembakmu. Dia tak mau jawab kawan-
kawan.
ADENAN: Ya sudahlah Kapten. Mari kita buang ke laut. hanya saja terangkan
KAPTEN: Sebenarnya tidak ada, tapi kalau dikumpulkan ada juga. Dia masih
RUBI: Bangsat! Dia sudah gila! (Rubi memukul Kapten dan merampas
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ADENAN: Jangan menambah korban lagi Rubi! (Adenan menembak, tapi sempat
aku Adenan.
Karena itu aku takut aku akan gila. AKu pernah ke tengah laut
mencari suara itu, sehari semalam dalam topan dan hujan, aku hanya
untuk kali pertamanya aku merasa sangsi. Ketika sore aku pulang,
kudengar suara melolong lagi dari sini. Aku tak berpikir lagi, aku
dengan yakin, karena tidak tahu itu adalah kesalahanku. Demi Tuhan,
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KAPTEN: Aku menyembah padamu Adenan, tembaklah aku, itu lebih baik
ADENAN: Baiklah Kapten. Kalau begitu saya lakukan demi Kapten sendiri
KAPTEN: Kalau ada yang menanyaimu, katakanlah aku bunuh diri. Kalau sempat
perhatikan.
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KAPTEN: Lihat Mol! Kita sudah mengalahkan dewa laut…. Ya Tuhan kenapa
DAN SETERUSNYA….
SELESAI
132