Anda di halaman 1dari 14

KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN

BADAN LAYANAN UMUM

Direktorat Pembinaan Pengelolaan Keuangan BLU


Jakarta, Agustus 2019
KONSEPSI BLU - FENOMENA AGENSIFIKASI DI DUNIA
• Peran agensifikasi dalam tata kelola pemerintahan telah lama dan secara luas dipraktikkan. Tren pembentukan Agen, dan
meninggalkan Satuan Kerja tradisional dimulai pada tahun 80-an.
• Menurut OECD*, peran agent dalam memberikan layanan kepada masyarakat sebagai perpanjangan tangan kekuasaan
eksekutif telah mencapai lebih dari 75%.
• Pembentukan agent dilakukan untuk memperbaiki pengendalian dan manajemen keuangan dengan tujuan:
1. Mengisolasi pengambilan keputusan dari politik;
2. Identifikasi tanggung jawab yang jelas;
3. Skema akuntabilitas yang lebih baik;
4. Peningkatan nilai ekonomi dan efisiensi; dan
5. Memperkenalkan konsep new public management  akuntansi akrual, audit internal, dll.
1. Inggris (Next Step Agencies)
- 131 agencies sejak 1988 2
- 75% pegawai pemerintah bekerja di agencies
2. Swedia (Boards and agencies) 3 1
- ± 300 agencies 5
- Sebagian besar pegawai bekerja di agent 6
3. Kanada (Special Operating Agencies (SOAs)
- 17 agencies
- Merupakan bagian dari kementerian
4. Selandia Baru (Crown entities)
- 79 agencies
- 80% pegawai bekerja di agent
5. Belanda (Zelfstandig Bestuursorgaane)
- 339 agencies
- 80% pegawai bekerja di agent
6. Jepang 4
- > 102 agencies
- Agent sebagai operator, K/L sebagai Sumber: 1. OECD. 2002. Distributed Public Governance: Agencies, Authorities and other Government
Bodies. 2. Modernising Government: The Way Forward. François-Roger Cazala, Financial
regulator management and control of public agencies.
2
KONSEPSI BLU - Common Features Agen (OECD)
Struktur  Hirarki yang berbeda
pengelolaan di Mekanisme pertanggungjawaban Kepala/direktur dipilih dengan cara yang berbeda dari proses biasa.
level atas yang  Tanggung jawab
berbeda dengan CEO/direktur utama/kepala bertanggung jawab atas pengelolaan keseluruhan. Desain program merupakan tanggung jawab
kementerian bersama antara menteri, badan pengelola, dan CEO.
biasa  Badan pengelola
Menteri memiliki kewenangan untuk menunjuk badan pengelola dan bahkan untuk memilih CEO-nya.
Lingkunan Memiliki peraturan manajemen, keuangan, kepegawaian yang lebih longgar dibandingkan kementerian biasa.
pengendalian  Peraturan kepegawaian
yang berbeda Tergantung tipe agen, PNS yang bekerja di agen memperoleh fleksibilitas dalam hal grading, skema penggajian, bonus,
rekrutmen, dan pola promosi. Agen juga bisa mempekerjakan pegawai non-PNS yang bekerja sesuai UU ketenagakerjaan biasa.
 Penganggaran, keuangan, dan akuntansi
Tergantung tipenya, dapat didanai sepenuhnya dari pajak/ sepenuhnya/sebagian dari jasa layanan/pendapatan lain.

Otonomi  Manajemen kontrak


Agen yang memiliki hubungan kontraktual atau semi-kontraktual dengan kementeriannya. Target ditetapkan bersama antara
pengelolaan
kementerian, badan pengelola, dan CEO.
 Manajemen dan penganggaran yang berorientasi output/outcome. Kontrol pada input terus dikurangi.
 Penganggaran tahun jamak
Pemerintah mulai mengalokasikan anggaran untuk beberapa tahun sebagai timbal balik atas komitmen untuk mencapai
serangkaian outcome.
Sumber: OECD. 2002. Distributed Public Governance: Agencies, Authorities and other Government Bodies.
• Agency theory/ concept- Every agency relationship can, in principle, suggest a search for efficiency since the principal, for not having the experience, time,
competence or qualification confers the task of management of resources and the execution of activities to the agent (Jensen and Meckling, (1976, p. 5))
• The principal delegates powers to an agent who assumes them to make decisions and to establish lines of action. (Nossa, Kassai and Kassai (2000, p.
4))characterize the principal in the figure of a subject asset and the agent in the figure of a subject liability.
• “Why use the agency form of organisation?"The driving forces for most governments have been the need to reduce spending, on the one hand, while, on the other
hand, strengthening their own legitimacy by improving the quality and responsiveness of public service delivery.( OECD (2001), “Financial Management and
Control of Public Agencies”, Sigma Papers, No. 32, OECD Publishing.) 3
DASAR FILOSOFIS DAN KARAKTERISTIK BLU
BLU sebagai bentuk riil kehadiran negara melalui layanan publik yang berkualitas....

….new game, new rules, higher standard of services….

...stigma birokrasi yang • Perubahan Pola Pikir Terwujudnya Indonesia


yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian
Visi
kuno, lambat, dan kaku…
dan Budaya Kerja Berlandaskan Gotong-royong

• Penataan Peraturan Visi ke-4 - Mewujudkan kualitas hidup manusia


Implementasi Indonesia yang tinggi, maju, dan
Instansi • Penataan Organisasi BLU
sejahtera.
Visi ke-5 - Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
Pemerintah • Penataan Tatalaksana & PPK
Bisnis Proses
(Satker) • Sistem Pengelolaan SDM – BLU
Konvensional Reward & Punishment Agenda Pembangunan
…organisasi publik Agenda ke-5 - Meningkatkan kualitas hidup
• Mekanisme Pengawasan & yang lebih fleksibel, manusia Indonesia,
…pelayanan buruk, Pengendalian Intern meminimalkan Agenda ke-6 - Meningkatkan produktivitas rakyat
’belenggu’ birokrasi dan daya saing di pasar
tradisional, mahal, • Mekanisme Akuntabilitas dan campur tangan internasional,
tidak transparan, dan Kinerja – Kontrak Kinerja politik, serta Agenda ke-7 - Mewujudkan kemandirian ekonomi
berorientasi pada dengan menggerakkan sektor-sektor
berkualitas rendah… • Mekanisme Kualitas – kinerja, memberikan strategis
Standar Layanan Minimal layanan publik...
4
DASAR FILOSOFIS DAN KARAKTERISTIK BLU

Dalam pengelolaan keuangannya, BLU diberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktik-
praktik bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat”
tata kelola peningkatan
efisiensi dan kinerja
keuanngan & layanan
produktivitas keuangan
SDM

Menghasilkan Barang/Jasa Pasal 68


Menghasilkan barang/jasa yang
seluruh/sebagian dijual kepada
Instansi Pemerintah masyarakat
• BLU dibentuk untuk meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat dalam rangka memajukan
Berkedudukan sebagai instansi pemerintah kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa.
(asetnya merupakan kekayaan negara yang
tidak dipisahkan)
Layanan Masyarakat • Kekayaan BLU merupakan kekayaan negara/daerah
Memberikan pelayanan kepada masyarakat yang tidak dipisahkan, dikelola dan dimanfaatkan
sepenuhnya untuk menyelenggarakan kegiatan BLU.
• Pembinaan keuangan BLU pemerintah pusat
dilakukan oleh Menteri Keuangan sementara
Pengelolaan Otonom pembinaan teknis dilakukan oleh menteri teknis
yang bersangkutan.
Dikelola secara otonom dengan
prinsip efisiensi dan produktivitas
Tidak Mencari Keuntungan • Pembinaan keuangan BLU pemerintah daerah
ala korporasi Tidak mengutamakan mencari keuntungan dalam dilakukan oleh pejabat pengelola keuangan daerah
melakukan kegiatannya sementara pembinaan teknis dilakukan oleh kepala
SKPD yang bersangkutan.

5
B LU M E R U PA K A N T E R O B O S A N P E N I N G K ATA N L AYA N A N P U B L I K
implementasinya seharusnya dapat meningkatkan kualitas institusi & layanan
yang diberikan serta value for money…

Produktivitas
Kecukupan
- pola tata Layanan Ketepatan
kelola
Efisien layanan
- RSB Perluasan & Responsivitas
- LK BLU
- SPM Pemerataan layanan
Efektif Layanan
…kesangggupan untuk
meningkatkan kinerja
pelayanan, keuangan,
dan manfaat bagi
masyarakat…

…pra BLU… …pasca BLU… 6


Life Cycle BLU
Pembinaan, Monitoring dan Evaluasi K/L Teknis
• Usulan menjadi BLU
• Oleh DJPb (Kanwil) dan K/L
IX I
Kemen PAN RB
II • Persetujuan Kelembagaan
PENGELOLAAN KEUANGAN BLU
• Perencanaan dan Penganggaran
VIII
Kemenkeu: Penilaian dan Penetapan
• Dokumen Pelaksanaan Anggaran
• Pendapatan dan Belanja III • Tim Penilai Es I Kemenkeu (DJPb, DJA, BKF, DJKN,
• Pengelolaan Kas Rokum Setjen)
• Pengelolaan Piutang dan Utang • Pengujian persyaratan Substansif, Teknis, dan
• Investasi Administratif
• Pengelolaan Barang
• Penyelesaian Kerugian Penyusunan RBA
• Akuntansi, Pelaporan, dan IV • Menjadi lampiran RKAKL
Pertanggungjawaban • Sebagai dasar pelaksanaan anggaran bersama dengan DIPA
• Akuntabilitas Kinerja
• Surplus dan Defisit V
Penetapan KPI antara Menkeu dan BLU
• Operasional oleh BLU • Ditandatangani oleh Dirjen PB dan
VII Pemimpin BLU
• Regulator: Kemenkeu dan K/L VI
• Supervisor: Kemenkeu (Kanwil DJPb), BIOS 2.0 & OA
Remunerasi Penetapan Tarif
• Auditor Ektern: KAP
• Oleh DJPb, ditetapkan PMK
• Oleh DJPb, ditetapkan KMK • Memperhatikan 4 Aspek:
• Memperhatikan 4 Aspek: • Kontinuitas dan pengembangan layanan
• Proporsionalitas
• Daya beli masyarakat
• Kepatutan
• Asas keadilan dan kepatutan
• Kesetaraan • kompetisi yang sehat
• Kinerja Operasional

7
B L U PA R A D I G M A B A R U M E N G O P T I M A L K A N P O T E N S I – VA L U E F O R M O N E Y
pengawasannya memerlukan wisdom & new perspective untuk tidak hanya terpaku
pada apa yang dapat dihasilkan saat ini, namun juga potensinya untuk terus
memberikan yang lebih baik dan lebih baik lagi di masa datang

PP 23/2005 Pasal 35
Pemeriksaan :
• Pengawasan oleh Dewan
Internal : Pemeriksaan Pengawas yang terdiri dari unsur
dilaksanakan oleh Satuan pejabat dari Kementerian
Pemeriksa Intern (SPI) Negara/Lembaga/Dewan
Kawasan, Kementerian
Eksternal : Badan Pemeriksa Keuangan, dan tenaga ahli
Keuangan (BPK) (profesional).

BLU
pengawasan atas BLU hendaknya tidak kehilangan arah, mempertimbangkan harmonisasi
aspek bisnis & layanan masyarakat…
8
PRODUKTIVITAS BLU
BLU menjadi alat fiskal yang efektif untuk mendorong percepatan pembangunan

Produktivitas BLU dan Kontribusi dalam Pembangunan Dampak terhadap Fiskal dan Sosial
1.026.107 mahasiswa PTN BLU
10.122 ongoing scholarships & 5.869 alumni LPDP Social • Peningkatan Porsi Beasiswa MBR
(20%-24%-29% tahun 2015-2016-2017)
• Bakti Sosial Kesehatan

34 juta pengguna layanan BLU Kesehatan (Pusat dan


Concern (Bencana, Operasi Massal, Subsidi Pasien)

Daerah)
•Penarikan Kas BLU oleh Pemerintah di tahun

644,121 UMKM dan MBR


Kontribusi Positif 2015-2017 sebesar Rp8,78T (Neto)
•Kontribusi BLU dari Optimalisasi Kas Tahun
terhadap APBN 2015-2017 sebesar Rp5,84T
Penerima layanan BLU Dana Bergulir (Pusat)

Jumlah Perguruan Jumlah Mahasiswa


Jumlah RS Jumlah Kunjungan
Tinggi PTN BLU 2,75% dari seluruh PT,
Pasien
3.276
6.924.51 namun memiliki mahasiswa 2.773
14,82% dari seluruh PT di 58.000.000
Indonesia
RS BLU hanya 38,7% dari 34.000.000
1.012
1.026.107 seluruh RS, namun melayani
98
pasien 58,62% dari seluruh RS
di Indonesia
Nasional BLU Nasional BLU
Nasional BLU/BLUD
BLU Nasional BLU/BLUD
BLU

9
PRODUKTIVITAS BLU

Membangun manusia Indonesia yang


berkualitas menggunakan end to end
perspective,
dimana kesehatan & pendidikan
Program
Beasiswa menjadi mata rantai yang
Indonesia BLUPendidikan: fundamental, dan BLU memegang
Sehat PTN, Pendidikan TPG/SERDOS
Vokasi, RS Pendidikan BLU peran kunci sebagai motor dan
Pengelola Dana BLU katalisator
Kawasan BLU
BLU Infrastruktur
BLU Kesehatan Perhubungan BLU
Imunisasi, Komunikasi BLU
vaksinasi Pengelola Aset
dan Gizi Penyediaan Lapangan Kerja

Program
Kesehatan, pendidikan dan ekonomi inksklusif
KB Jaminan
Pelayanan Sosial
Dasar
KINERJA KEUANGAN BLU
Target dan Realisasi Pendapatan BLU
142% 153% 128%
Realisasi Pendapatan BLU 105% 115% 123%
selalu meningkat melebihi 55,4
target yang ditetapkan dan 41,9
47,3
memberikan pengaruh positif 29,7
35,3
pada kinerja APBN 24,6
23,5 20,9 23,1 36,3 38,5 43,3

2013 2014 2015 2016 2017 2018


(unaudited)
Target Pendapatan BLU Realisasi Pendapatan BLU % Realisasi Pendapatan
Proporsi Sumber Pendanaan BLU (Triliun Rupiah) (Triliun Rupiah) Persen (%)

Porsi Pendanaan BLU


dari PNBP-BLU
semakin meningkat Kontribusi BLU
dalam Fiscal
Sustainability
Porsi Pendanaan RM
semakin menurun dari
tahun ke tahun.

11
Data dan Fakta - Eksistensi BLU Di Indonesia
Sampai dengan Juni 2019, terdapat total 232 BLU dan 1.105 BLUD

Rp20T Rp63T 225rb 1.070 7 8 3 17


orang

Pendapatan Aset SDM Kesehatan Pendidikan Pengelola Pengelola Barang Jasa


Dana Kawasan Lainnya

Rp47T Rp872T
155rb 96 97 8 5 26
orang

- 39 RS Polri - 34 PTN
- 15 RS Khusus 6 Pengelola
- 22 Poltek
R

Dana Bergulir
p

- 14 RS Umum - 16 UIN
- 9 Balai Kesehatan - 12 Balai Diklat 3 Pengelola
- 8 RS TNI - 4 Akademi Dana Khusus
- 3 RS Jiwa - 3 PPSDM
8 Bandara
- 6 Balai Besar 6 Penyedia
- 4 Pusat Penelitian Barang/Jasa
Saat ini BLU tersebar di 20 Lainnya 4 Pengelola
Kementerian/Lembaga 1 Pengelola Aset Kawasan

12
BEKERJA BERSAMA, BEKERJA SAMA , BAHU –MEMBAHU MEMBANGUN melindungi segenap
I N D O N E S I A Bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah
...BLU bersama-sama seluruh komponen
darah Indonesia
bangsa menjadi pendorong kemajuan dan
akselerator pencapaian cita-cita bangsa yang
memajukan
mulia....
kesejahteraan
umum,

Mencerdaskan
kehidupan bangsa,

dan ikut
melaksanakan
ketertiban dunia

berdasarkan
kemerdekaan,
perdamaian abadi
dan keadilan sosial,
13
14

Anda mungkin juga menyukai