Anda di halaman 1dari 54

PROSEDUR PENGELOLAAN ADMINISTRASI BELANJA

BANTUAN SOSIAL PADA BIDANG SEKRETARIAT BPKD


KABUPATEN BANDUNG BARAT

LAPORAN KERJA PRAKTIK


Pelaksanaan : 10 Februari 2020 s/d 10 Maret 2020

Oleh :
Mulki Fajriana Sentosa
NIM 165134047

PROGRAM STUDI D-4 AKUNTANSI MANAJEMEN PEMERINTAHAN


JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2020
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROSEDUR PENGELOLAAN ADMINISTRASI BELANJA


BANTUAN SOSIAL PADA BIDANG SEKRETARIAT BPKD
KABUPATEN BANDUNG BARAT
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh:
Mulki Fajriana Sentosa
NIM: 165134047

Program Studi D-4 Akuntansi Manajemen Pemerintahan


Jurusan Akuntansi
Politeknik Negeri Bandung

Laporan praktik kerja lapangan ini telah diterima, disetujui, dan disahkan menjadi
syarat menyelesaikan mata kuliah Praktik Kerja Lapangan.

Disetujui Oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Sugih Sutrisno Putra SST., M. Sc. Ela Rahmalia Rahayu, SE., M.Si.
NIP. 199110212019031015 NIP. 196607031994032005

Mengetahui,
Ketua Jurusan Akuntansi

Dr. Iwan Setiawan, SE., ME.


NIP. 1967032819931001
LEMBAR PERNYATAAN PENULIS LAPORAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROSEDUR PENGELOLAAN ADMINISTRASI BELANJA BANTUAN


SOSIAL PADA BIDANG SEKRETARIAT BPKD KABUPATEN BANDUNG
BARAT

“Saya yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa laporan Praktik


Kerja Lapangan ini adalah murni hasil pekerjaan saya sendiri. Tidak ada
pekerjaan orang lain yang saya gunakan tanpa menyebutkan sumbernya. Materi
dalam laporan Praktik Kerja Lapangan ini tidak/belum pernah
disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/Tugas Akhir/ Laporan Kerja
Praktik Lapangan lain kecuali saya menyatakan dengan jelas bahwa saya
menggunakannya.
Saya memahami bahwa laporan Praktik Kerja Lapangan yang saya kumpulkan
ini dapat diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya
plagiarisme.”
Bandung, April 2020
Yang menyatakan,

Mulki Fajriana Sentosa


NIM. 165134039

Mengetahui,
Pembimbing I Pembimbing II
Sugih Sutrisno Putra SST., M. Sc. Ela Rahmalia Rahayu, SE., M.Si.
NIP. 199110212019031015 NIP. 196607031994032005
LEMBAR PERSEMBAHAN

ALHAMDULILLAHI ROBBIL `ALAMIN


SEGALA PUJI BAGI ALLAH TUHAN SEMESTA ALAM
KARENA ATAS BERKAT RAHMAT DAN KARUNIA NYA
LAPORAN KERJA PRAKTIK INI BISA TERSELESAIKAN DENGAN BAIK.
SAYA MEMPERSEMBAHKAN LAPORAN KERJA PRAKTIK INI KEPADA;

ORANG TUA DAN KELUARGA YANG TELAH


MENDUKUNG, MENDOAKAN, DAN MEMBERI SEMANGAT
HINGGA SELESAINYA LAPORAN PKL INI;

PEMBIMBING DAN SELURUH PEGAWAI BIDANG KESEKRETARIATAN


BPKD KABUPATEN BANDUNG BARAT, KHUSUSNYA BAGIAN
KEUANGAN DAN KEPEGAWAIAN YANG TELAH MEMBIMBING SAYA
SELAMA PELAKSANAAN PKL;

KEPADA SELURUH REKAN SEPERJUANGAN D4 AKUNTANSI


MANAJEMEN PEMERINTAHAN YANG TELAH MEMBANTU,
MENDUKUNG, DAN BERBAGI ILMU SELAMA PERKULIAHAN DAN
DALAM MENYELESAIKAN LAPORAN PKL INI;

SERTA TAK LUPA KEPADA ALMAMATER TERCINTA POLITEKNIK


NEGERI BANDUNG TEMPAT DIMANA SAYA MEMPEROLEH ILMU DAN
PENGALAMAN YANG TAK TERNILAI HARGANYA.
ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Kerja Praktik Lapangan yang berjudul “Prosedur Pengelolaan
Administrasi Belanja Bantuan Sosial pada Bidang Sekretariat BPKD Kabupaten
Bandung Barat”.
Dalam penyusunan laporan kerja praktik lapangan ini penulis mendapatkan
banyak bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung.
Maka dari itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Orangtua dan keluarga yang telah memberikan dukungan, motivasi serta


doa kepada penulis.
2. Bapak Dr. Iwan Setiawan, SE., ME., selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Politeknik Negeri Bandung.
3. Ibu Ira Novianty, SE., M.Si., selaku Ketua Program Studi D4 Akuntansi
Manajemen Pemerintahan Politeknik Negeri Bandung.
4. Bapak Sugih Sutrisno Putra SST,. M. Sc. selaku dosen pembimbing yang
telah memberikan bimbingan, ilmu dan saran kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan praktik kerja lapangan ini dengan baik.
5. Ibu Ela Rahmalia Rahayu, SE., M.Si. selaku pembimbing di Bidang
Sekertariat BPKD Kabupaten Bandung Barat yang telah memberikan arahan
dan bimbingan kepada penulis dalam melaksanakan kerja praktik lapangan.
Serta staff lain, Pak Yana, Teh Tari, Teh Putri, Pak Irfan, dan Pak Asep yang
turut membimbing dan memberikan pengalaman dalam pelaksanaan kerja
praktik lapangan.
6. Rekan-rekan seperjuangan AMP B 2016 yang selalu memberikan semangat,
motivasi, dan saling membantu dalam menyelesaikan laporan kerja praktik
ini.
7. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
memberikan dukungan serta doa.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kerja praktik ini masih
banyak terdapat kesalahan dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pemahaman
penulis. Maka dari itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun agar lebih baik lagi dalam penyusunan berikutnya. Akhir kata,
semoga laporan kerja praktik ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak dan
khusunya bagi penulis.

Bandung, April 2020

Penulis
DAFTAR ISI

ABSTRAK 5
ABSTRACT 6
KATA PENGANTAR 7
DAFTAR ISI 9
DAFTAR GAMBAR 11
DAFTAR TABEL 12
DAFTAR LAMPIRAN 13
BAB I 14
PENDAHULUAN 14
I.1 Latar Belakang 14
I.2 Tujuan 15
I.3 Manfaat 16
I.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan 17
I.5 Jadwal Kegiatan 17
BAB II 22
TINJAUAN UMUM 22
III.1 Sejarah Kabupaten Bandung Barat 22
III.2 Logo Kabupaten Bandung Barat 24
III.3 Visi dan Misi Kabupaten Bandung Barat 26
III.4 Stuktur BPKD Kabupaten Bandung Barat 29
III.5 Kegiatan BPKD Kabupaten Bandung Barat 30
II.5.1 Subbagian Penyusunan Program 30
II.5.2 Subbagian Keuangan 31
II.5.3 Subbagian Kepegawaian dan Umum 32
BAB III 35
HASIL PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 35
IV.1 Kegiatan Kerja Praktik 35
IV.2 Prosedur Pengelolaan Administrasi Belanja Bantuan Sosial pada Sekretariat
BPKD Kabupaten Bandung Barat 36
III.2.1 Pengertian Belanja Bantuan Sosial 36
III.2.2 Dasar Hukum 36
III.2.3 Prosedur Kerja 37
III.2.4 Bagan Arus (Flow Chart) 41
BAB IV 43
PENUTUP 43
IV.1 Kesimpulan 43
IV.2 Saran 43
DAFTAR PUSTAKA 45
LAMPIRAN 47
DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Logo Kabupaten Bandung Barat 16


Gambar II.2 Bintang Segilima dan Peneropong Bintang Bosscha Berwarna
Kuning 16
Gambar II.3 Simbol Industri Berwarna Hijau Dengan Latar Belakang Berwarna
Merah 16
Gambar II.4 Pohon Pisang Dengan 2 (Dua) Pelepah Daun Warna Hijau Dan 1
(Satu) Bunga Melati Warna Putih Dengan Latar Belakang Berwarna Merah 17
Gambar III.1 SOP Penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) 30
DAFTAR TABEL

Tabel I. 1 Jadwal Kegiatan Praktik Kerja Lapangan 17

DAFTAR LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Seiring dengan kemajuan zaman dalam era globalisasi ini, tentu saja dunia
kerja sangat membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas, cerdas,
inovatif dan professional. Tingginya kebutuhan akan sumber daya manusia yang
berkualitas dan handal, mengharuskan mahasiswa memiliki ilmu pengetahuan,
keahlian serta jiwa profesionalisme sebagai bekal dalam memasuki dunia kerja.
Untuk dapat terjun ke dunia kerja, setiap mahasiswa dituntut untuk memiliki
kesiapan dalam menghadapi dunia pekerjaan dengan menerapkan ilmu yang
diterimanya di bangku perkuliahan. Terdapat beberapa hal yang menjadi
hambatan bagi seseorang yang belum mempunyai pengalaman kerja, seperti
halnya ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah kurang adaptif terhadap
kegiatan-kegiatan dalam dunia kerja, teori yang diperoleh belum tentu sama
dengan praktik kerja di lapangan, dan keterbatasan waktu dan ruang yang
mengakibatkan ilmu pengetahuan yang diperoleh masih terbatas.
Untuk memperoleh gambaran yang komprehensif mengenai dunia kerja
bagi para mahasiswa, maka Politeknik Negeri Bandung khususnya Jurusan
Akuntansi program studi D-4 Akuntansi Manajemen Pemerintahan, menetapkan
mata kuliah kerja praktik agar para mahasiswa dapat mengembangkan kompetensi
sesuai dengan bidangnya serta dapat lebih mengenal, mengetahui, dan
menganalisis kondisi lingkungan dunia kerja. Hal ini sebagai upaya program studi
untuk mempersiapkan mahasiswanya dalam memasuki dunia kerja.
Kerja praktik adalah penerapan seorang mahasiswa pada dunia kerja nyata
yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan, etika pekerjaan, serta
memberi kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang sudah
dipelajari di perkuliahan. Dalam pelaksanaan kerja praktik ini, mahasiswa dituntut
untuk berorganisasi lebih aktif dan tanggap terhadap permasalahan yang ada.
Selain itu, kerja praktik juga bermanfaat untuk melatih softskill dan interaksi
mahasiswa terhadap lingkungan dunia kerja. Dengan adanya kerja praktik ini,
diharapkan mahasiswa menjadi manusia yang unggul dan dapat bersaing, baik
kualitas intelektual maupun keterampilannya.
Pada kesempatan ini, Penulis melaksanakan PKL di Badan Pengelolaan
Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Bandung Barat dan ditempatkan pada
Bidang Kesekretariatan. Secara umum, Sekretariat mempunyai tugas
melaksanakan pengkajian bahan perumusan kebijakan teknis dan koordinasi
dengan unit kerja terkait serta penyusunan bahan pengkajian di bidang
penyusunan program, pengelolaan keuangan, kepegawaian, dan umum. Dalam
pelaksanaanya, penulis diberi tugas untuk membantu staff bagian keuangan dalam
melakukan administrasi belanja bantuan sosial menggunakan aplikasi berbasis
web SIPKD serta melakukan beberapa pekerjaan terkait dengan kepegawaian dan
penyusunan program.
Berdasarkan pengamatan penulis ketika melaksanakan kerja Pratik di
bidang kesekretariatan BPKD Kabupaten Bandung Barat, penulis tertarik untuk
mengetahui dan meninjau kembali prosedur pengelolaan administrasi Belanja
Bantuan Sosial pada BPKD Bandung Barat. Maka dalam hal ini penulis
mengambil judul “PROSEDUR PENGELOLAAN ADMINISTRASI
BELANJA BANTUAN SOSIAL PADA BIDANG SEKRETARIAT BPKD
KABUPATEN BANDUNG BARAT”.

I.2 Tujuan
Adapun tujuan dari kerja praktik ini yaitu :
1. Mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang selama ini diperoleh dari
kegiatan perkuliahan baik itu teori maupun praktikan dengan
menerapkannya langsung di lapangan.
2. Memperoleh gambaran umum dan mendapatkan pengalaman kerja secara
langsung di dunia kerja yang nyata untuk mengembangkan keahlian.
3. Meningkatkan wawasan, pengalaman, kemampuan, dan keterampilan
khususnya dalam bidang akuntansi sektor publik.
4. Mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja mulai dari berinteraksi,
bekerja sama dan menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja.
5. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat mengembangkan
sikap disiplin, tanggung jawab, mandiri, kreatif dan memiliki inisiatif
yang tinggi dalam melakukan suatu pekerjaan.
6. Memperluas wawasan dengan mengetahui, mempelajari, dan memahami
aktivitas kerja bidang kesekretariatan khususnya pada sub bagian
keuangan BPKD Kabupaten Bandung Barat.
7. Melatih dan mengembangkan sikap profesional yang diperlukan untuk
menghadapi dunia kerja sesuai dengan bidang akuntansi.
I.3 Manfaat
Kerja Praktek ini mempunyai beberapa manfaat baik bagi mahasiswa,
pemerintah daerah dan perguruan tinggi. Adapun manfaat kerja praktik tersebut
antara lain :

Penulis
1. Melatih keterampilan mahasiswa sesuai dengan pengetahuan yang
diperoleh selama mengikuti perkuliahan di Jurusan Akuntansi.
2. Menambah wawasan, ilmu pengetahuan serta mengembangkan keahlian
penulis sehingga dapat diterapkan di lingkungan kerja yang nyata pada
kemudian hari.
3. Mengenal dinamika dan kondisi nyata dunia kerja pada unit-unit kerja
khususnya dalam lingkungan pemerintah daerah.
4. Memperoleh ilmu dan pengetahuan tentang aktivitas kerja pada bidang
kesekretariatan dan Sub Bagian Keuangan BPKD Kabupaten Bandung
Barat.
5. Melatih serta mengembangkan sikap profesional yang diperlukan ketika
memasuki dunia kerja.
6. Mengembangkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dan mencoba
menemukan sesuatu yang baru yang belum diperoleh dari pendidikan
formal.
Politeknik Negeri Bandung
1. Sebagai upaya untuk menemukan kasus-kasus atau masalah yang terjadi
pada dunia kerja yang nyata dan kemudian menjadi bahan evaluasi dan
referensi bagi materi perkuliahan.
2. Mengetahui atau menilai kemampuan mahasiswa dalam menyerap dan
mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di masa kuliah.
3. Sebagai sarana pengenalan dan pembelajaran yang efektif bagi
mahasiswa sebelum lulus dan terjun pada dunia kerja.
4. Meningkatkan hubungan dan sinergi positif antara Politeknik Negeri
Bandung dengan pemerintah daerah terkait.
Pemda Kabupaten Bandung Barat
1. Adanya mahasiswa yang melakukan kegiatan kerja praktik dapat
membantu pekerjaan operasional pegawai pada bagian kesekretariatan
dan bagian keuangan BPKD Kabupaten Bandung Barat..
2. Sebagai sarana untuk menumbuhkan kerjasama antara Pemda Kabupaten
Bandung Barat dengan Politeknik Negeri Bandung.
I.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Penulis melaksanakan praktik kerja di Badan Pengeloaan Keuangan Daerah
(BPKD) Kabupaten Bandung Barat yang berlokasi di Jl. Padalarang – Cisarua
KM. 2 Desa Mekarsari Kecamatan Ngamprah. Penulis melaksanakan praktik
kerja selama 22 hari kerja, mulai dari tanggal 10 Februari 2020 – 10 Maret 2020
dan ditempatkan di Subbagian Kuangan dan Kepegawaian yang merupakan
bagian dari Bidang Kesekretariatan BPKD.
I.5 Jadwal Kegiatan
Adapun kegiatan kerja praktik yang dilakukan oleh penulis selama 22 hari
kerja di BPKD Kabupaten Bandung Barat pada Subbagian Keuangan dan
Kepegawaian antara lain sebagai berikut :

Tabel I. 1 Jadwal Kegiatan Praktik Kerja Lapangan

No Tanggal Kegiatan
1 10 Februari Penempatan kerja praktik
Merevisi format Kerangka Acuan Kegiatan (KAK)
sesuai dengan pedoman
2 11 Februari Memeriksa penulisan dan struktur KAK
3 12 Februari Menscan dan menginput surat cuti pegawai, surat
sakit dan surat perintah ke aplikasi E-PRESISI
Mengarsipkan surat PNS dan PTT
4 13 Februari Mencatat surat masuk dan membuat disposisi surat
Menscan dan menginput surat cuti pegawai, surat
sakit dan surat perintah ke aplikasi E-PRESISI
Mengarsipkan surat PNS dan PTT
5 14 Februari Menscan dan menginput surat cuti pegawai, surat
sakit dan surat perintah ke aplikasi berbasis web
E-PRESISI
Mengarsipkan surat PNS dan PTT
Merapihkan arsip dan mengangkut berkas-berkas
lama ke gudang
6 17 Februari Menscan dan menginput surat cuti pegawai, surat
sakit dan surat perintah ke aplikasi berbasis web
E-PRESISI
Mengarsipkan surat PNS dan PTT
Mengedarkan surat yang telah didisposisi kepada
setiap bidang BPKD
7 18 Februari Menscan dan menginput surat cuti pegawai, surat
sakit dan surat perintah ke aplikasi berbasis web
E-PRESISI
Mengarsipkan surat PNS dan PTT
Menginput surat masuk ke aplikasi berbasis web
SITAKASUR dan membuat disposisi surat
8 19 Februari Menscan dan menginput surat cuti pegawai, surat
sakit dan surat perintah ke aplikasi berbasis web
E-PRESISI
Mengarsipkan surat PNS dan PTT
9 20 Februari Menscan dan menginput surat cuti pegawai, surat
sakit dan surat perintah ke aplikasi berbasis web
E-PRESISI
Mengarsipkan surat PNS dan PTT
10 21 Februari Menscan dan menginput surat cuti pegawai, surat
sakit dan surat perintah ke aplikasi berbasis web
E-PRESISI
Mengarsipkan surat PNS dan PTT
11 24 Februari Menscan dan menginput surat cuti pegawai, surat
sakit dan surat perintah ke aplikasi berbasis web
E-PRESISI
Mengarsipkan surat PNS dan PTT
12 25 Februari Menscan dan menginput surat cuti pegawai, surat
sakit dan surat perintah ke aplikasi berbasis web
E-PRESISI
Mengarsipkan surat PNS dan PTT
13 26 Februari Menscan dan menginput surat cuti pegawai, surat
sakit dan surat perintah ke aplikasi berbasis web
E-PRESISI
Mengarsipkan surat PNS dan PTT
14 27 Februari Menscan dan menginput surat cuti pegawai, surat
sakit dan surat perintah ke aplikasi berbasis web
E-PRESISI
Mengarsipkan surat PNS dan PTT
15 28 Februari Menscan dan menginput surat cuti pegawai, surat
sakit dan surat perintah ke aplikasi berbasis web
E-PRESISI
Mengarsipkan surat PNS dan PTT
16 2 Maret Menscan dan menginput surat cuti pegawai, surat
sakit dan surat perintah ke aplikasi berbasis web
E-PRESISI
Memperbaiki format dan penulisan CALK
17 3 Maret Menscan dan menginput surat cuti pegawai, surat
sakit dan surat perintah ke aplikasi berbasis web
E-PRESISI
Melanjutkan memperbaiki format dan penulisan
CALK
18 4 Maret Memeriksa kelengkapan dokumen kepegawaian
19 5 Maret Merekap data kehadiran pegawai di web E-Presisi
20 6 Maret Menginput dokumen pengajuan dana Bantuan Sosial
yang telah diverifikasi ke SIPKD
21 9 Maret Menginput dokumen pengajuan dana Bantuan Sosial
yang telah diverifikasi ke SIPKD
22 10 Maret Menginput dokumen pengajuan dana Bantuan Sosial
yang telah diverifikasi ke SIPKD
BAB II

TINJAUAN UMUM

III.1 Sejarah Kabupaten Bandung Barat


Atas perjuangan seluruh elemen tokoh masyarakat di bawah koordinasi
KPKBB, dengan dukungan positif dari bupati dan DPRD Kabupaten Bandung,
serta gubernur dan DPRD Provinsi Jawa Barat, akhirnya pada tanggal 2 januari
2007 ditetapkan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2007 tentang pembentukan
Kabupaten Bandung Barat di Provinsi Jawa Barat yang wilayahnya terdiri atas 15
(lima belas) kecamatan yakni Kecamatan Lembang, Parongpong, Cisarua,
Cikalongwetan, Cipeundeuy, Ngamprah, Cipatat, Padalarang, Batujajar,
Cihampelas, Cililin, Cipongkor, Rongga, Sindangkerta, dan Kecamatan
Gununghalu.
Ditetapkannya Undang-Undang Nomor 12 tahun 2007 ditindaklanjuti
dengan terbitnya keputusan bupati Bandung nomor 135.3/kep.49-binpemum/2007
tentang pembentukan tim asisitensi persiapan penyelenggaraan pemerintahan
Kabupaten Bandung Barat, dengan pengarah Drs. H. Abubakar, M.Si yang pada
saat itu menjabat sebagai Sekertaris Daerah Kabupaten Bandung dengan salah
satu tugasnya mempersiapkan peresmian dan pelantikan pejabat bupati Bandung
Barat.
Pada hari selasa tanggal 19 juni 2007, menteri dalam negeri (ad interim)
Widodo Adi Sutjipto atas nama presiden Republik Indonesia, meresmikan
pembentukan Kabupaten Bandung Barat di provinsi Jawa Barat dan melantik Drs.
Tjatja Kuswara SH. MH. sebagai pejabat bupati Bandung Barat dengan masa
jabatan paling lama 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal pelantikan.
Untuk pengisian keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Kabupaten Bandung Barat untuk pertama kali dilaksanakan dengan cara
penetapan berdasarkan perimbangan hasil perolehan suara partai politik peserta
pemilihan umum tahun 2004 yang dilaksanakan di Kabupaten Bandung. Adapun
peresmian pelantikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten
Bandung Barat dilakasanakan pada hari kamis tanggal 18 Oktober 2007.
Selanjutnya, dalam rangka kesinambungan penyelenggaraan pemerintahan,
pada tanggal 8 Juni 2008 telah diselenggarakan pemilihan kepala daerah dan
wakil kepala daerah yang pertama kali di Kabupaten Bandung Barat, dan sebagai
hasil pemilihan, pada hari kamis tanggal 17 Juli 2008 dilantik Drs. H. Abu Bakar
M.si dan Drs. H. Ernawan Natasaputra, M.si sebagai bupati dan wakil bupati yang
pertama di Kabupaten Bandung Barat.
Dalam perjalanan pemerintahan di Kabupaten Bandung Barat, pada tanggal
12 Agustus 2011 telah ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat
Nomor 20 tahun 2011 tentang pembentukan Kecamatan Saguling, yang
merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Batujajar, sehingga jumlah
kecamatan di Kabupaten Bandung Barat menjadi 16 (enam belas) kecamatan.
Dan dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Nomor 12 tahun 2012 tentang
hari jadi Kabupaten Bandung Barat, maka tanggal 19 Juni ditetapkan sebagai hari
jadi Kabupaten Bandung Barat. Ketentuan tersebut sekaligus mengganti Peraturan
Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 5 tahun 2008, yang menetapkan tanggal
2 Januari sebagai hari jadi Kabupaten Bandung Barat.
Pada tanggal 23 April 2012 telah dilaksanakan peletakan batu pertama
pembangunan gedung perkantoran pemerintah Kabupaten Bandung Barat oleh
Bupati Bandung Barat sebagai langkah awal untuk memenuhi amanat UU Nomor
12 tahun 2007.Pada tanggal 3 April 2013, gedung perkantoran yang merupakan
simbol dan kebanggan masyarakat serta pusat pemerintahan Kabupaten Bandung
Barat di resmikan oleh Gubernur Jawa Barat.
Pada tanggal 19 Mei 2013 telah diselenggarakan pemilihan Bupati dan
Wakil Bupati Bandung Barat untuk kedua kalinya, dan sebagai hasil pemilihan,
pada hari rabu tanggal 17 Juli 2013 dilantik Drs. H. Abu Bakar M.si dan Drs. H.
Yayat T. Soemitra sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bandung Barat periode tahun
2013 - 2018.

III.2 Logo Kabupaten Bandung Barat

Gambar II.1 Logo Kabupaten Bandung Barat

Ketentuan mengenai logo dari Kabupaten Bandung Barat diatur dalam


Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 4 Tahun 2008 Tentang Logo
Daerah, Bendera Daerah, dan Bendera Jabatan Bupati. Berikut adalah pengertian
dari setiap elemen gambar yang ada dalam logo Kabupaten Bandung Barat.

1. Bintang Segilima dan Peneropong Bintang Bosscha Berwarna Kuning

Gambar II.2 Bintang Segilima dan Peneropong Bintang Bosscha Berwarna


Kuning

Gambar bintang segilima warna kuning emas dengan latar belakang


berwarna biru melambangkan bahwa masyarakat Kabupaten Bandung Barat
adalah masyarakat dengan kehidupan yang Agamis (Religius) dan Peneropongan
Bintang sebagai simbol pengembangan ilmu pengetahuan dan merupakan ciri atau
identitas yang khas dari Kabupaten Bandung Barat.

2. Simbol Industri Berwarna Hijau Dengan Latar Belakang Berwarna


Merah

Gambar II.3 Simbol Industri Berwarna Hijau Dengan Latar Belakang Berwarna
Merah

Gambar simbol industri warna hijau dengan latar belakang berwarna merah
melambangkan bahwa wilayah Kabupaten Bandung Barat merupakan daerah
kawasan industri yang berbasis Sumber Daya Alam (SDA) yang sangat potensial
dan strategis untuk mendukung agro industri yang ramah lingkungan.

3. Pohon Pisang Dengan 2 (Dua) Pelepah Daun Warna Hijau Dan 1 (Satu)
Bunga Melati Warna Putih Dengan Latar Belakang Berwarna Merah

Gambar II.4 Pohon Pisang Dengan 2 (Dua) Pelepah Daun Warna Hijau Dan 1
(Satu) Bunga Melati Warna Putih Dengan Latar Belakang Berwarna Merah

Gambar Pohon Pisang dengan 2 (dua) buah pelepah daun warna hijau dan 1
(satu) Bunga Melati warna putih dengan latar belakang warna merah
menggambarkan tanggal 2 Januari sebagai hari jadi Kabupaten Bandung Barat
dan melambangkan bahwa wilayah Kabupaten Bandung Barat memiliki potensi
lahan pertanian, perkebunan, hasil bunga yang sangat potensial untuk
pengembangan agro wisata dan pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
4. Bendungan Bergerigi 19 Buah Berwarna Hitam Dan Gelombang Warna
Biru Dan Warna Putih Berjumlah 6 Buah Dan Gunung Berwarna Hijau

Gambar II.5 Bendungan Bergerigi 19 Buah Berwarna Hitam Dan Gelombang


Warna Biru Dan Warna Putih Berjumlah 6 Buah Dan Gunung Berwarna Hijau

Gambar bendungan bergerigi 19 (sembilan belas) buah dan gelombang


berjumlah 6 (enam) buah menggambarkan bahwa pada tanggal 19 bulan Juni
adalah peresmian Pemerintah Kabupaten Bandung Barat dan melambangkan
bahwa di wilayah Kabupaten Bandung Barat memiliki potensi sumber air, danau
dan bendungan yang berfungsi sebagai lahan perikanan serta sumber pembangkit
tenaga listrik, adapun pegunungan merupakan kawasan konservasi dan wisata
alam.

5. Mangkuk Berwarna Hitam

Gambar II.6 Mangkuk Berwarna Hitam

Gambar Mangkuk berwarna hitam melambangkan bahwa daerah Kabupaten


Bandung Barat memiliki potensi sumber daya alam dan lahan pertambangan yang
besar, seperti Batu Gamping, Andesit, Marmer dan Pasir.

6. Pita Label

Gambar II.7 Pita Label

Label yang berbentuk pita yang merupakan nilai yang dimiliki sebagai
perwujudan identitas diri sehingga dapat memberikan satu gambaran yang jelas
terhadap kondisi objektif.
III.3 Visi dan Misi Kabupaten Bandung Barat
Pemerintah daerah Kabuupaten Bandung Barat mempunyai visi yaitu
“Bandung Barat yang AKUR (Aspiratif, Kreatif, Unggul dan Religius), dan
berbasis pada pengembangan ekonomi, optimalisasi sumber daya alam dan
kualitas sumber daya manusia”. Bandung Barat yang hendak diwujudkan
merupakan sebuah kondisi Bandung Barat yang Aspiratif, Kreatif, Unggul dan
Religius, dengan pengertian yaitu :

1. Aspiratif
Pemerintah Bandung Barat yang aspiratif akan selalu mendengarkan dan
menghargai menghargai harapan, keinginan, cita-cita, dan kemampuan
masyarakat, sehingga kemudian pemerintahan dijalankan dengan berpihak
pada kebutuhan dan suara masyarakat. Masyarakat dapat menyampaikan
suaranya secara langsung, dan juga dapat melalui perwakilannya di DPRD
maupun lembaga lainnya seperti lembaga pendidikan dan lembaga sosial
kemasyarakatan.
2. Kreatif
Penyelenggaraan pemerintahan di Bandung Barat dilaksanakan dengan
terobosan dan menggunakan gagasan yang out of the box dan orisinil dalam
rangka memenuhi kepentingan masyarakat melalui melalui pembangunan yang
ramah lingkungan serta mematuhi seluruh peraturan yang berlaku.
3. Unggulan
Bandung Barat harus diarahkan agar memiliki kemampuan dan kekuatan
berdasarkan potensi yang ada untuk bersaing, memiliki kekelebihan komparatif
dan kompetitif. Dalam konteks pembangunan Kabupaten Bandung Barat
sarana prasarana dibangun dengan kualitas baik, SDM pengelola yang 198
Draft Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Bandung Barat 2018-2023
berkualitas, pelayanan yang diberikan dengan kualitas terbaik, dan produk
yang dihasil unggul secara kualitas dan dapat bersaing di tingkat regional,
nasional dan internasional.
4. Religius
Masyarakat Kabupaten Bandung Barat diharapkan memiliki dan terikat dengan
nilai-nilai, norma, semangat dan kaidah agama. Nilai, norma dan semangat
keagamaan ini harus senantiasa menjiwai, mewarnai dan menjadi ruh atau jiwa
bagi seluruh aktivitas kehidupan, termasuk pembinaan sumberdaya manusia,
penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan, dan pelaksanaan pembangunan.
Kehidupan bermasyarakat di Bandung Barat dijalankan dengan tetap
menjunjung tinggi toleransi dan kerukunan hidup beragama, serta berbhineka
tunggal ika.
Misi pembangunan Kabupaten Bandung Barat 2018 - 2023 disusun
berdasarkan janji Bupati terpilih. Prinsip-prinsip sebagaimana janji Bupati terpilih
yang digunakan sebagai dasar penyusunan misi ini adalah Kabupaten Bandung
Barat yang mengarahkan pembangunan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke
depan sebagai berikut :
1. Membangun Sumber Daya Manusia yang berkualitas melalui jaminan akses
dan pemerataan terhadap layanan dasar kesehatan, pendidikan, dan
keagamaan.
2. Memenuhi kebutuhan infrastruktur dasar sebagai penunjang mobilitas
masyarakat dan pengembangan ekonomi, sosial, dan budaya.
3. Menumbuhkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi masyarakat berbasis
kearifan lokal dan kreativitas.
4. Melakukan optimalisasi potensi sumber daya alam dan budaya untuk
pengembangan pariwisata ramah lingkungan
5. Menguatkan keunggulan pertanian, peternakan, dan industri yang merata
melalui optimalisasi ilmu pengetahuan dan teknologi
6. Mengurangi kesenjangan masyarakat dengan kebijakan yang pro-poor,
projob, pro-growth, dan pro-environment
7. Mengembangkan sistem pemerintahan yang bersih, aspiratif, inovatif dan
melayani berbasis inovasi dan teknologi.
DAFTAR PUSTAKA

III.4 Stuktur BPKD Kabupaten Bandung Barat


DAFTAR PUSTAKA

Gambar II.8 Struktur Organisasi BPKD Kabupaten Bandung Barat


DAFTAR PUSTAKA

III.5 Kegiatan BPKD Kabupaten Bandung Barat


Badan Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat BPKD
merupakan unsur pendukung Pemerintah Daerah dalam pengelolaan keuangan
dan aset khususnya pada Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat. BPKD
Kabupaten Bandung Barat dibentuk dalam rangka menjalankan tugas
menyelenggarakan pengelolaan keuangan dan aset pada Pemerintah Daerah
Kabupaten Bandung Barat. Untuk menjalankan fungsi tersebut, BPKD
Kabupaten Bandung Barat dibagi enam bidang yang mempunyai tugas dan fungsi
masing-masing, diantaranya ada Sekretariat, bidang Perbendaharaan, bidang
Anggaran, bidang Pajak Daerah I, bidang Pajak Daerah II, bidang Aset, serta
Bidang Akuntansi dan Pelaporan.
Pada saat kerja praktik, penulis ditempatkan pada Sub Bagian Keuangan
yang merupakan salah satu Sub Bagian pada Sekretariat BPKD Kabupaten
Bandung Barat. Namun, penulis juga sering mendapat tugas untuk membantu
pekerjaan di Sub Bagian lainnya. Oleh karena itu, penulis hanya akan
menjelaskan deskripsi jabatan pada Sekretariat BPKD Kabupaten Bandung Barat
dan subbagian yang termasuk di dalamnya.
Secara umum, Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan pengkajian bahan
perumusan kebijakan teknis dan koordinasi dengan unit kerja terkait serta
DAFTAR PUSTAKA

penyusunan bahan pengkajian di bidang penyusunan program, pengelolaan


keuangan, kepegawaian, dan umum. Dalam BPKD Kabupaten Bandung Barat

bidang sekretariat terbagi kembali ke dalam beberapa subbagian, diantaranya :

II.5.1 Sub Bagian Penyusunan Program


Subbagian Penyusunan Program mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan bahan pengkajian kebijakan teknis dan koordinasi dengan unit kerja
tekait serta pelaporan tugas di bidang penyusunan program, dengan rincian tugas
sebagai berikut :
1. Melaksanakan penyusunan program kerja subbagian Penyusunan Program;
2. Melaksanakan penyusunan bahan koordinasi di bidang penyusunan
program;
3. Melaksanakan penyusunan bahan pengkajian kebijakan teknis di bidang
penyusunan program Badan;
4. Melaksanakan penyusunan bahan perencanaan dan pelaksanaan sistem
informasi Badan;
5. Melaksanakan penyusunan bahan perumusan rencana strategis LAKIP,
LPPD, LKPJ Badan;
6. Melaksanakan pemantauan realisasi program Badan;
DAFTAR PUSTAKA

7. Melaksanakan penyusunan bahan kerjasama di bidang penyusunan


program;
8. Melaksanakan penyusunan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan di bidang penyusunan program;
9. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
10. Melaksanakan tugas operasional di bidang penyusunan progam;
11. Melaksanakan ketatausahaan bidang penyusunan program;
12. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas;
13. Melaksanakan penyusunan bahan pelaporan pelaksanaan tugas secara rutin
dan insidental di bidang penyusunan program; dan
14. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas dan fungsinya.

II.5.2 Sub Bagian Keuangan


Subbagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan bahan
pengkajian kebijakan teknis dan koordinasi dengan unit kerja tekait serta
pelaporan tugas di bidang keuangan, dengan rincian tugas sebagai berikut :
1. Melaksanakan penyusunan program kerja Subbagian Keuangan;
2. Melaksanakan penyusunan bahan koordinasi di bidang keuangan;
3. Melaksanakan penyusunan bahan pengkajian kebijakan teknis di bidang
keuangan Badan;
DAFTAR PUSTAKA

4. Melaksanakan penyusunan bahan dan penyiapan anggaran Badan;


5. elaksanakan penyusunan pembuatan daftar gaji dan tunjangan daerah serta
pembayaran lainnya;
6. Melaksanakan perbendaharaan keuangan;
7. Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan administrasi keuangan;
8. Melaksanakan administrasi anggaran Badan;
9. Melaksanakan verifikasi keuangan;
10. Melaksanakan perbendaharaan umum keuangan dan penyiapan bahan
pertanggungjawaban keuangan;
11. Melaksanakan penyusunan bahan kerjasama di bidang keuangan;
12. Melaksanakan monitoring dan evaluasi administrasi keuangan;
13. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan di bidang keuangan;
14. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
15. Melaksanakan tugas operasional di bidang keuangan;
16. Melaksanakan penyusunan bahan fasilitasi di bidang keuangan;
17. Melaksanakan ketatausahaan di bidang keuangan;
18. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas;
DAFTAR PUSTAKA

19. Melaksanakan penyusunan bahan pelaporan pelaksanaan tugas secara rutin


dan insidental di bidang keuangan; dan
20. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas dan fungsinya.

II.5.3 Sub Bagian Kepegawaian dan Umum


Subbagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan bahan pengkajian kebijakan teknis dan koordinasi dengan unit kerja
terkait serta pelaporan tugas di bidang kepegawaian dan umum, dengan rincian
tugas sebagai berikut :
1. Melaksanakan penyusunan program kerja Subbagian Kepegawaian dan
Umum;
2. Melaksanakan penyusunan bahan koordinasi di bidang kepegawaian dan
umum;
3. Melaksanakan penyusunan bahan pengkajian kebijakan teknis di bidang
kepegawaian dan umum;
4. Melaksanakan penyusunan dan pengolahan data kepegawaian;
5. Melaksanakan penyusunan bahan peningkatan kesejahteraan pegawai dan
jabatan di lingkungan Badan;
6. Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan disiplin pegawai;
DAFTAR PUSTAKA

7. Melaksanakan penyusunan bahan fasilitasi penilaian angka kredit jabatan


fungsional;
8. Melaksanakan penyusunan bahan pengembangan karir dan mutasi serta
pemberhentian pegawai;
9. Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan kepegawaian kepada unit
kerja di lingkungan Badan;
10. Melaksanakan penyusunan bahan rancangan dan pendokumentasian
peraturan perundang-undangan;
11. Melaksanakan penerimaan, pendistribusian dan pengiriman
surat-surat/naskah dinas dan arsip serta pengelolaan perpustakaan;
12. Melaksanakan urusan keprotokolan dan penyiapan rapat-rapat Dinas;
13. Melaksanakan penyusunan dan pengendalian administrasi Perjalanan
Dinas Pegawai;
14. Melaksanakan pengelolaan hubungan masyarakat dan pendokumentasian;
15. Melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan sarana dan prasarana,
pengurusan rumah tangga, pemeliharaan/perawatan lingkungan kantor,
kendaraan dan aset lainnya serta ketertiban, keindahan dan keamanan
kantor;
16. Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan Jabatan Fungsional;
DAFTAR PUSTAKA

17. Melaksanakan penyusunan bahan pengkajian analisis jabatan, analisis


beban kerja dan evaluasi jabatan lingkup Badan;
18. Melaksanakan penyusunan bahan kerjasama di bidang kepegawaian dan
umum;
19. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
20. Melaksanakan tugas operasional di bidang kepegawaian dan umum;
21. Melaksanakan penyusunan bahan fasilitasi di bidang kepegawaian dan
umum;
22. Melaksanakan ketatausahaan bidang subbagian kepegawaian dan umum;
23. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas;
24. Melaksanakan pelaporan pelaksanan tugas secara rutin dan insidental di
bidang kepegawaian dan umum; dan
25. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas dan fungsinya
DAFTAR PUSTAKA

BAB III

HASIL PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

IV.1 Kegiatan Kerja Praktik


Penulis melaksanakan kerja praktik di Badan Pengelola Keuangan Daerah
(BPKD) Kabupaten Bandung Barat yang berlokasi di di Jl. Padalarang – Cisarua
KM. 2 Desa Mekarsari Kecamatan Ngamprah. Penulis melaksanakan praktik
kerja selama 22 hari kerja, mulai dari tanggal 10 Februari 2020 – 10 Maret 2020
dengan jam kerja mulai pukul 08.00-16.00 WIB. Selama melaksanakan kerja
praktik, Penulis ditempatkan di bagian Sekretariat.
Pada dasarnya, Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan pengkajian
bahan perumusan kebijakan teknis dan koordinasi dengan unit kerja terkait serta
penyusunan bahan pengkajian di Sub Bidang Penyusunan Program, Keuangan,
Kepegawaian, dan Umum. Dalam hal ini, Penulis diberi tugas untuk membantu
staff Sekretariat BPKD untuk melakukan beberapa pekerjaan yang terkait dengan
bidang keuangan, penyusunan program, kepegawaian dan umum, antara lain:
1. Bagian Kepegawaian dan Umum
a. Merevisi penulisan dan format Kerangka Acuan Kerja (KAK)
DAFTAR PUSTAKA

b. Menscan dan menginput surat cuti pegawai, surat sakit dan surat perintah
ke aplikasi berbasis web E-PRESISI
c. Mengarsipkan surat PNS dan PTT
d. Menginput surat masuk ke aplikasi berbasis web SITAKASUR dan
membuat disposisi surat masuk
e. Mengedarkan surat yang telah didisposisi kepada setiap bidang BPKD
f. Merapihkan arsip dan mengangkut berkas-berkas lama ke gudang
g. Merekap data kehadiran pegawai di web E-Presisi
h. Memeriksa kelengkapan dokumen kepegawaian
2. Bagian Keuangan
a. Memperbaiki format dan penulisan CALK
b. Menginput dokumen pengajuan dana Bantuan Sosial yang telah
diverifikasi ke SIPKD
3. Bagian Program
a. Merevisi format Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) sesuai dengan
pedoman
DAFTAR PUSTAKA

IV.2 Prosedur Pengelolaan Administrasi Belanja Bantuan Sosial pada


Sekretariat BPKD Kabupaten Bandung Barat
III.2.1 Pengertian Belanja Bantuan Sosial
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 81 Tahun 2012
menjelaskan bahwa Belanja Bantuan Sosial adalah pengeluaran berupa transfer
uang, barang atau jasa yang diberikan oleh Pemerintah Pusat/Daerah kepada
masyarakat guna melindungi masyarakat dari kemungkinan terjadinya risiko
sosial, meningkatkan kemampuan ekonomi dan/atau kesejahteraan masyarakat.
Risiko Sosial adalah kejadian atau peristiwa yang dapat menimbulkan
potensi terjadinya kerentanan sosial yang ditanggung oleh individu, keluarga,
kelompok, dan/atau masyarakat sebagai dampak krisis sosial, krisis ekonomi,
krisis politik, fenomena alam, dan bencana alam yang jika tidak diberikan
Belanja Bantuan Sosial akan semakin terpuruk dan tidak dapat hidup dalam
kondisi wajar.
III.2.2 Dasar Hukum
1) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah;
2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
DAFTAR PUSTAKA

3) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 55 Tahun 2008 tentang Tata Cara
Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Berdahara
serta Penyampaiannya;
4) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2018 tentang perubahan
Ketiga Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 tahun 2011 tentang
Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

III.2.3 Prosedur Kerja


Prosedur operasi ini menguraikan tata cara pengelolaan Belanja Bantuan
Sosial. Sebelum mencapai tahap pengelolaan administrasi Belanja Bantuan
Sosial, dana Bansos yang diajukan oleh pemohon harus melalui proses verifikasi
berkas terlebih dahulu. Berikut uraian prosedur dan persyaratan yang harus
dilakukan dari proses verifikasi Belanja Bantuan Sosial :
A. Verifikasi Pengajuan Bantuan Sosial
Pihak yang terkait :
a. Pemohon
b. Pelaksana/petugas administrasi
c. Pelaksana/petugas tim teknis
DAFTAR PUSTAKA

d. Penanggungjawab
Persyaratan :
a. Surat pengantar dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait
pengajuan bantuan
b. Proposal pengajuan bantuan
c. Surat Keputusan Bupati tentang penetapan penerima bantuan sosial
d. Surat rekomedasi dari OPD terkait yang sudah mendapat disposisi dari
Bupati.
Kelengkapan Persyaratan Bantuan Sosial (anggota/kelompok masyarakat) :
a. Memilki identitas yang jelas; dan
b. Berdomisili dengan wilayah administratif pemerintah daerah berkenaan
c. Memiliki keterangan domisili dari lurah/kepala desa setempat atau
sebutan lainnya.
Output:
a. Hasil verifikasi Dokumen Proposal Bantuan sosial
b. Terinputnya Nama penerima, Alamat, Kode Rekening Bank dan
Nominal Pengajuan
c. Cover
d. Berkas Penerima Bantuan Sosial
DAFTAR PUSTAKA

e. Lampiran Penerima Bantuan Sosial


f. SPP dan Lembar Verifikasi
g. SPM
h. Laporan Realisasi Bantuan Sosial
Prosedur kerja yang dilakukan sebagai berikut :
1) Informasi Pendaftaran
Pemohon mencari informasi dari petugas secara mendetail segala hal
tentang pengajuan Belanja Bantuan Sosial yang dimaksudkan. Pada
tahapan ini, pemohon diharapkan dapat memahami secara lengkap
tentang pengajuan Belanja Bantuan Sosial yang dimaksudkan. Jika
pemohon sudah cukup paham, maka dapat meminta formulir
pendaftaran ke petugas informasi.
2) Pendaftaran, Pemeriksaan dan Verifikasi Berkas
Pendaftaran
Setelah pemohon mengisi formulir pendaftaran dan melengkapi
persyaratan, maka pemohon mendaftarkan diri dengan menyerahkan
kelengkapan tersebut ke petugas pendaftaran. Petugas pendaftaran
menerima berkas permohonan dan memeriksa kelengkapannya. Setelah
berkas permohonan dinyatakan lengkap, maka petugas membuat surat
DAFTAR PUSTAKA

tersebut kepada pemohon. Berkas pendaftaran yanag dinyatakan


lengkap, selanjutnya diberikan kepada tim teknis untuk divalidasi. Jika
berkas dinyatakan tidak lengkap, maka berkas tersebut dikembalikan
kepada pemohon untuk dilengkapi. Berkas permohonan yang
dinyatakan lengkap oleh petugas pendaftaran belum tentu memenuhi
persyaratan teknis. Berkas teknis tersebut selanjutnya diperiksa
kelengkapannya dan kesesuaiannya dengan ketentuan yang berlaku.
Jika berkas yang diajukan memenuhi persyaratan, maka tim teknis
melakukan validasi lapangan. Validasi lapangan dilakukan untuk
memeriksa kesesuaiaan berkas teknis yang diajukan dengan kondisi
sebenarnya pada lokasi yang dimohon. Validasi lapangan dilakukan
setelah berkas teknis sesuai dengan ketentuan. Tidak semua
permohonan Belanja Bantuan Sosial dilakukan validasi lapangan. Jenis
izin tersebut dapat juga dinyatakan tidak perlu dilakukan validasi
lapangan jika ketentuan yang berlaku mensyaratkan hal tersebut.
3) Pembuatan Daftar Rekomendasi/Penolakan Pencairan
Dana
Berkas permohonan diproses jika disertaii dengan rekomendasi atau
berita acara verifikasi dokumen. Sesuai dengan keputusan, maka
DAFTAR PUSTAKA

verifikator dibuatkan daftar rekomendasi atau penolakan pencairan


dana. Daftar tersebut diserahkan kepada Kasubag Keuangan untuk
diperikasa kesesuaiannya. Jika terjadi kesalahan, maka dikembalikan ke
verifikator Bansos untuk diperbaiki. Jika sesuai, maka daftar
rekomendasi/ penolakan pencairan dana diparaf dan diserahkan ke
Kepala Badan.
4) Skala Prioritas Pengesahan Pencairan
Berdasarkan hasil daftar rekomendasi/penolakan pencairan dana yang
diberikan oleh Kepala Sub Bagian Keuangan, Kepala Badan membuat
skala prioritas pencairan. Skala prioritas ini dijadikan sebagai acuan
bagi urutan pencairan dana Bantuan Sosial.
5) Pengintegrasian Data
Daftar skala prioritas tersebut diintegrasikan oleh Operator SIPKD
sebagai daftar resmi pencairan dana Bantuan Sosial.
B. Prosedur Kerja Pengeloaan Administrasi Keuangan Belanja Bantuan
Sosial
1) Pemberitahuan Penerimaan/Penolakan Pengajuan
Setelah daftar peneriman dan ditolak diintegraikan dalam database,
maka verifikator memberitahukan dan mengembalikan berkas
DAFTAR PUSTAKA

permohonan kepada pemohon. Pemberitahuan tersebut disertai alasan


ditolaknya permohonan tersebut.
2) Input Data ke Sistem
Daftar pemohon yang diterima selanjutnya diinput ke sistem SIPKD.
Proposal pencairan Bansos yang sudah memiliki data DPA selanjutnya
diproses.
3) Pembuatan Dokumen Bansos
Berdasarkan input data tersebut, selanjutnya dibuatkan dokumen
bansos. Dokumen Bantuan Sosial harus memuat cover dan lampiran.
Dokumen tersebut diperiksa kesesuaian berkas dan data. Setelah
diperiksa dokumen tersebut difinalisasi.
4) Pembuatan SPP dan Kelengkapannya
Berdasarkan dokumen Bantuan Sosial tersebut maka dibuatkan SPP dan
kelengkapnnya. SPP dan kelengkapan dicetak dan ditandatangani oleh
Bendahara PPKD dan Kasubag Keuangan
5) Pembuatan SPM
Atas dasar SPP dan kelengkannya, dibuatkan SPM. SPM selanjutnya
dicetak untuk diparaf oleh Kasubag Keuangan dan Sekretaris Badan
kemudian ditandatangani oleh Kepala Badan.
DAFTAR PUSTAKA

6) Pembuatan Laporan Realisasi


Kegiatan dari awal penerimaan permohonan sampai pengesahan oleh
Kepala Badan dibuatkan dalam laporan. Laporan tersebut memuat
berupa realisasi Bantaun Sosial.
DAFTAR PUSTAKA

III.2.4 Bagan Arus (Flow Chart)


Bagan arus ini menjelaskan SOP Pengelolaan Administrasi Keuangan Belanja Sosial yang
dilaksanakan oleh Sub Bagian Keuangan pada bidang Sekretariat BPKD Bandung Barat.
DAFTAR PUSTAKA

Gambar III.1 Prosedur Pengelolaan Admistrasi Keuangan Belanja Sosial


DAFTAR PUSTAKA

BAB IV

PENUTUP

IV.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat penulis tarik selama melaksanakan kerja praktik
selama satu bulan di Bidang Sekretariat BPKD Kabupaten Bandung Barat adalah
sebagai berikut :
1. Selama penulis melaksanakan kerja praktik, dapat terlihat bahwa Bidang
Sekretariat khususnya pada Sub Bagian Keuangan telah melaksanakan
tugas dan fungsinya sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku
dalam proses pengelolaan administrasi Belanja Bantuan Sosial. Hal ini
terbukti dengan telah dibuatnya SOP teknis dan administratif mengenai
pengelolaan administrasi keuangan Belanja Bantuan Sosial yang
berlandaskan atas peraturan-peraturan terkait. Dengan adanya SOP ini
diharapkan dapat mempercepat dan meningkatkan kualitas tata kelola
administrasi pemerintahan khususnya pada Sub Bagian Keuangan.
DAFTAR PUSTAKA

2. Penulis mendapatkan ilmu pengetahuan dan wawasan baru mengenai tata


cara pengelolaan administrasi Belanja Bantuan Sosial pada BKPD
Kabupaten Bandung Barat.
3. Praktik Kerja Lapangan yang dilaksanakan pada Bidang Sekretariat BPKD
Kabupaten Bandung Barat khususnya di Sub Bagian Keuangan menambah
pengalaman penulis dalam berinteraksi dengan lingkungan kerja dan
memberi kesempatan kepada Penulis untuk mengembangkan sikap
profesional dalam menyelesaikan masalah.

IV.2 Saran
Dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan terdapat beberapa saran bagi
pihak Mahasiswa, Politeknik Negeri Bandung, dan Pemda KBB.

1. Bagi Mahasiswa sebaiknya selalu bersikap sopan selama melaksanakan


Praktik Kerja Lapangan dan dapat berinteraksi, bekerjasama serta
beradaptasi dengan baik dengan lingkungan kerja terkait.
DAFTAR PUSTAKA

2. Bagi Sub Bagian Keuangan BPKD Bandung Barat, diharapkan selalu


menjaga komitmen dalam bekerja sesuai dengan SOP dan mentaati
peraturan-peraturan yang ada. Selanjutnya, instansi dan pihak terkait harus
terus melakukan perbaikan dan evaluasi proses kerja guna meningkatkan
efisiensi dan efektifitas pelaksanaan tugas dan tanggungjawab individual
pegawai dan organisasi secara keseluruhan.
3. Bagi Politeknik Negeri Bandung khususnya Jurusan Akuntansi prodi D4 -
Akuntansi Manajemen Pemerintahan seharusnya memiliki kerjasama
terlebih dahulu dengan instansi-instansi pemerintahan terkait, sehingga
mahasiswa dalam pelaksanaan kerja praktik menjadi lebih terarah serta
ditempatkan di bidang yang sesuai dengan disiplin ilmu yang dimilki.
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai