No SPO:
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
SPO – Ners Ruang IV
Paru Lt. 1-01
No SPO:
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
SPO – Ners Ruang IV
Paru Lt. 1 -02
No SPO:
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
SPO – Ners Ruang IV
Paru -03
3. MENGUKUR NADI
A. Pengertian
Menghitung denyut nadi dengan meraba pada:
1) Arteri radialis (pergelangan tangan)
2) Arteri brakialis (siku bagian dalam)
3) Arteri karotis (leher)
4) Arteri femoralis (pelipatan paha/ selangkangan)
5) Arteri dorsalis pedis (kaki)
6) Arteri frontalis (ubun-ubun)
B. Tujuan
Mengetahui jumlah denyut nadi dalam 1 menit
C. Prosedur
1) Persiapan Alat
a) Arloji dengan penunjuk detik
b) Buku catatan
c) Sarung tangan
2) Persiapan Pasien
a) Pasien diberi penjelasan
b) Posisi pasien berbaring/duduk
c) Pasien benar-benar istirahat (rileks)
3) Pelaksanaan
a) Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
b) Pakai sarung tangan
c) Menghitung denyut nadi bersamaan dengan mengukur suhu
d) Penghitungan dilakukan dengan menempelkan jari telunjuk dan jari
tengah pada arteri selama ½ menit kemudian hasilnya dikalikan 2 (kecuali
pada pasien tertentu)
136
4. MEMBERIKAN OKSIGEN
A. Pengertian
Memasukan zat asam kedalam paru-paru dan mengeluarkan zat
karbondioksida dari dalam paru-paru
B. Tujuan
1) Membantu menambah kekurangan zat asam
2) Untuk metabolisme
3) Agar alveoli dapat melakukan fungsi inspirasi dan ekspirasi
4) Pengobatan
5) Mencegah hipoksia
C. Prosedur
1) Persiapan Alat
a) Flowmeter
b) Humidifier yang sudah diisi dengan aqua steril sampai batas yang sudah
di tetapkan (untuk kelembaban udara).
c) Selang oksigen
d) Venturi Mask
2) Persiapan Pasien
Pasien diberitahu (bila pasien sadar), jika tidak sadar informasikan kepada
keluarga tujuan pemasangan oksigen
3) Prosedur Pelaksanaan
a) Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
b) Pasang slang oksigen ke flowmeter
c) Hubungkan slang oksigen dengan selang ventury
d) Atur posisi pasien semifowler
e) Ventury Mask dipasang atau di tutupkan pada mulut atau hidung, tali
masker diikatkan di belakang kepala
138
No SPO:
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
SPO – Ners Ruang IV
Paru Lt. 1-05
1. Tekhnik umum:
-
Cubit kulit
-
Masukkan jarum dengan sudut 90o
-
Lepaskan kulit
-
Aspirasi
-
Masukkan obat dengan pelan-pelan
-
Angkat jarum dengan cepat
-
Gosok daerah suntikan
-
Pasang plester band aid bila perlu
2. Tekhnik Z track:
-
Sama dengan prosedur umum
-
Kalau pada tekhnik umum kulit di cubit, pada prosedur ini kulit di
tarik dan tahan, selanjutnya sama.
i) Masukkan jarum ke penutup dengan cara letakkan penutup jarum di bak
instrumen, kemudian masukkan jarum ke penutup tanpa disentuh tangan
j) Rapatkan penutup jarum
k) Dokumentasikan tindakan yang telah dikerjakan
l) Alat-alat dibereskan
m) Catat dalam buku injeksi dan dokumentasikan di catat perawat
n) Hal-hal yang harus diperhatikan:
1. 6 tepat dan 1 waspada
2. Respon pasien
144
No SPO:
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
SPO – Ners Ruang IV
Paru Lt. 1-08
8. PEMASANGAN INFUS
A. Pengertian
Memasukkan cairan obat kedalam tubuh, langsung melalui pembuluh darah
vena dengan menggunakan infus set.
B. Tujuan
1) Untuk pengobatan tertentu
2) Memenuhi kekurangan cairan/elektrolit
3) Memenuhi nutrisi bagi pasien yang tidak boleh makan per oral
C. Prosedur
1) Persiapan Alat
a. Bak instrumen
b. handscoon
c. infus set
d. iv catheter/medicat/surflo
e. kapas alkohol 70%/ alkohol stik
f. Cairan infus yang diperlukan
g. Perlak kecil untuk alasnya
h. Karet pembendung (tourniquet)
i. Plester, gunting veruband, verband/ iv dressing
j. Bidai atau spalk yang sudah dibalut dengan verband (khusus untuk anak-
anak)
k. Bengkok
l. Standart infus
2) Persiapan pasien
a. Menjelaskan tujuan prosedur pada pasien
b. Menyiapkan posisi pasien
c. Menyiapkan suasana lingkungan pasien
3) Prosedur pelaksanaan
a. Mencuci tangan
145
b. Memakai handscoon
c. Mendekatkan alat-alat yang telah disiapkan
d. Pasang alas pada lokasi yang akan dipasang infus
e. Cairan yang diperlukan digantung pada standar infuse, infus set dibuka
dan kran selang infus di tutup, kemudian tusukan pipa saluran infus pada
botol cairan
f. Isi recervoir/tabung selang infus dengan cairan sampai batas yang sudah
ditentukan
g. Buka tutup selang infus, alirkan cairan infus dengan membuka kran
selang infus secara perlahan
h. Tutup kran selang infus setelah cairan keluar
i. Pastikan lagi bahwa pada vena tersebut dapat dipasang infus
j. Tourniquet dipasang pada daerah yang akan dipasang infus
k. Lakukan desinfeksi pada lokasi yang akan ditusuk I.V cateter dengan
kapas alkohol 70% / alkohol stik
146
9. PASANG KATETER
A. Pengertian
Memasukkan kateter ke dalam kandung kemih melalui urethra.
B. Tujuan
1) Mengambil urine untuk bahan pemeriksaan
2) Mengatasi retensio urine
3) Untuk memberikan pengobatan
C. Prosedur
1) Menyiapkan pasien
a) Beri salam
b) Perkenalkan diri (bila pasien baru)
c) Tanyakan kesediaan pasien untuk dipasang kateter
d) Jelaskan tujuan pemasangan kateter
2) Menyiapkan alat-alat
a) Sarung tangan steril
b) Kasa steril
c) Kateter sesuai dengan nomor yang diperlukan
d) Urine bag
e) Korentang
f) Plester
g) Pengalas
h) Bengkok
i) Gunting verband
j) Bethadine
k) Jelly KY
l) PZ atau aquades
3) Prosedur pelaksanaan
a) Perhatian khusus :
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah bekerja di air mengalir, memakai
147
No SPO:
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
SPO – Ners Ruang IV
Paru Lt. 1-10
10. NEBULIZER
A. Pengertian
Nebulizer adalah alat pelembab yang membentuk aerosol, kabut, butir-butir
kecil air (garis tengahnya 5-10 micron)
B. Tujuan
1) Untuk mengencerkan secret dengan jalan memancarkan butir-butir air melalui
jalan napas
2) Pemberian obat-obat aerosol
C. Prosedur
1) Persiapan Alat
a) Nebulizer dengan perlengkapannya
b) Obat-obat untuk aerosol
c) Stetoskop
d) Aquades
e) Selang oksigen
f) Bengkok
g) Masker transparan
2) Persiapan Pasien
a) Pasien diberitau tentang tindakan yang akan dilakukan
b) Atur posisi pasien duduk/setengah duduk
3) Pelaksanaan
Alat-alat didekatkan ke pasien
a) Hubungkan nebulizer dengan oksigen
b) Hubungkan nebulizer dengan listrik kemudian hidupkan
c) Waktu dan kelembaban di stel dahulu, kemudian baru diberikan pada
pasien
d) Sebelum nebulizer diberikan, dengarkna dulu suara napas
e) Pasien dianjurkan nafas panjang dan menghisap uap yang keluar. Cara
menghisapnya: uap dihisap dan hidung lalu dikeluarkan melalui mulut
149
No SPO:
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
SPO – Ners Ruang IV
Paru Lt. 1-12
No SPO:
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
SPO – Ners ruang IV
Paru Lt. 1-13
No SPO:
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
SPO – Ners Ruang IV
Paru Lt. 1-14
h) Plester.
i) Gunting.
j) Kasa steril
k) Betadine
l) Sarung tangan
3) Prosedur pelaksanaan
a) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
b) Cuci tangan
c) Gantung larutan NaCl 0,9 % dalam botol untuk digunakan setelah tranfusi
darah.
d) Gunakan selang infus yang mempunya filter (selang Y atau tunggal).
e) Lakukan pemberian infus NaCl 0,9 % (lihat prosedur pemasangan infus)
terlebih dahulu sebelum pemberian tranfusi darah.
f) Sebelum dilakukan tranfusi darah terlebih dahulu memeriksa identifikasi
kebenaran produk darah: periksa kompatibilitas dalam kantong darah,
periksa kesesuaian dengan identifikasi pasien, periksa kadaluwarsa, dan
periksa adanya bekuan.
g) Buka set pemberian darah.
h) Untuk selan Y, atur ketiga klem.
i) Untuk selang tunggal, klem pengatur pada posisi off
j) Cara tranfusi darah dengan selang Y:
k) Tusuk kantong NaCl 0,9 %
l) Isi selang dengan NaCl 0,9 %
m) Buka klem pengatur pada selang Y dan hubungkan ke kantong NaCl 0,9
%.
n) Tutup/klem pada slang yang tidak digunakan.
o) Tekan/klem sisi balik dengan ibu jari dan jari telunjuk (biarkan ruang
filter terisi sebagian).
p) Buka klem pengatur bagian bawah dan biarkan selang terisi NaCl 0,9 %.
q) Kantong darah perlahan-lahan dibalik-balik 1 – 2 kali agar sel-selnya
tercampur. Kemudian tusuk kantong darah dan buka klem pada selang
dan filter terisi darah.
r) Cara tranfusi darah dengan selang tunggal:
s) Tusuk kantong darah
t) Tekan sisi balik dengan ibu jari dan jari telunjuk (biarkan ruang filter
terisi sebagian).
u) Buka klem pengatur biarkan selang terisi darah.
v) Hubungkan selang tranfusi ke kateter IV dengan membuka klem
pengataur bawah.
w) Setelah darah masuk, pantau tanda vital setiap 5 menit selama 15 menit
pertama, dan setiap 15 menit selama 1 jam berikutnya.
x) Setelah darah diinfuskan, bersihkan selang infus dengan NaCl 0,9 %.
y) Catat tipe, jumlah dan komponen darah yang diberikan.
z) Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
157
No SPO:
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
SPO – Ners Ruang IV
Paru Lt. 1-15
No SPO:
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
SPO – Ners Ruang IV
Paru Lt. 1-16
No SPO:
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
SPO – Ners Ruang IV
Paru Lt. 1-17
-
Bila pemberian perdrip saluran bolus ditutup, bila pemberian
secara bolus saluran perdrip ditutup
-
Mengatur tetesan infus sesuai program
g. Hal-hal yang perlu diperhatikan
Dosis dan waktu pemberian harus tepat
Observasi tekanan darah, nadi, suhu dan pernafasan
Memantau pola darah sesuai protap
Mencatat reaksi pasien
2) Melalui subcutan
a. Persiapan
Alat/obat
a) Bak spuit berisi semprit insulin dengan jarum steril
b) Kapas alkohol dalam tempatnya
c) Bengkok
d) Obat insulin
Pasien
Pasien diberikan penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
b. Prosedur kerja
1) Menyingsingkan lengan baju pasien
2) Mendesinfeksi karet penutup obat insulin
3) Mengisi semprit dengan insulin sesuai dosisi yang telah ditentukan
4) Mengeluarkan udara dari dalam semprit
5) Mendesinfeksi daerah yang akan disuntik
6) Menyuntik secara subcutan
c. Hal-hal yang perlu diperhatikan
1) Dosis dan waktu pemberian obat harus tepat dan dicatat
2) Observasi perubahan umum keadaan pasien
162
No SPO:
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
SPO – Ners Ruang IV
Paru Lt. 1-18
No SPO:
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
SPO – Ners Ruang IV
Paru-19
C. Persiapan Alat
Alat dan bahan:
1. Handuk dan kain pengalas.
2. Gelas kumur berisi:
a) Air masak/ NaCl.
b) Obat kumur.
c) Borax gliserin.
3. Spatel lidah yang telah dibungkus dengan kain kasa.
4. Kapas lidi.
5. Bengkok.
6. Kain kasa.
7. Pinset atau arteri klem.
8. Sikat gigi dan pasta gigi.
D. Prosedur
Untuk Pasien Tak Sadar
1. Jelaskan prosedur pada klien.
2. Cuci tangan.
3. Atur posisi pasien dengan posisi tidur miring kiri/kanan.
4. Pasang handuk dibawah dagu/pipi pasien.
165
5. Ambil pinset dan bungkus dengan kain kasa yang dibasahi air hangat
/masak.
6. Gunakan tong spatel (sudip lidah) untuk membuka mulut pada saat
membersihkan gigi/mulut.
7. Lakukan pembersihan dimulai dari dinding rongga mulut, gusi, gigi dan
lidah.
8. Keringkan dengan kasa steril yang kering.
9. Setelah bersih, oleskan borax gliserin.
10. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
No SPO:
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
SPO – Ners Ruang IV
Paru Lt. 1-20
INDIKATOR MUTU
1. Indikator Mutu Umum
a. Penghitungan lama hari rawat (BOR)
BOR (bed occupancy rate) adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satu
satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya
tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Standar internasional BOR
dianggap baik adalah 80 – 90 %. Standar nasional BOR adalah 70-80 %.
Rumus Penghitungan BOR :
Keterangan :
- Jumlah hari perawatan adalah jumlah total pasien dirawat dalam satu hari kali
jumlah hari dalam satu satuan waktu
- Jumlah hari persatuan waktu, jika diukur persatu bulan maka jumlahnya 28-31
hari, tergantung jumlah hari dalam bulan tersebut
b. Penghitungan rata-rata lama dirawat (ALOS)
ALOS (average length of stay) adalah rata-rata lama rawat seorang pasien.
Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat
memberikan gambaran mutu pelayanan. Secara umum ALOS ideal 6-9 hari.
Rumus Penghitungan ALOS :
Keterangan :
- Jumlah hari perawatan pasien keluar adalah jumlah hari perawatan pasien
keluar hidup atau mati dalam satu periode waktu
- Jumlah pasien keluar (hidup + mati) adalah jumlah pasien yang pulang atau
167
No SPO:
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
SPO – Ners Ruang IV
Paru Lt. 1-21
A. PENGERTIAN
Suatu usaha untuk mengeluarkan secret dari dalam paru – paru atau trachea, baik
dengan cara batuk maupun penghisapan dalam waktu yang singkat dan enargi yang
sedikit.
B. TUJUAN
Mendorong pergerakan sekresi di paru – paru agar dapat keluar secara gaya
berat
D. PROSEDUR
A. Drainage p[ostural
Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
Cuci tangan
Atur Posisi:
o Semi fowler bersandar ke kanan, ke kiri lalu ke depan
apabila daerah yang akan di di drainage pada lobus atas
bronkus apikal.
o Tegak dengan sudut 45 derajat membungkuk ke depan pada
bantal dengan 45 derajat ke kiri dan kanan apabila daerah
yang akan di drainage bronkus podterior.
o Berbaring dengan bantal di bawah lutut apabila yang akan
169
No SPO:
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
SPO – Ners Ruang IV
Paru Lt. 1-22
A. PENGERTIAN
Masukkan obat ke dalam tubuh melalui pembuluh darah vena
B. TUJUAN
- Mempercepat penyerapan
- Untuk pemeriksaan diagnostic, missal penyuntikan zat kontras
C. PROSEDUR
1. Persiapan Alat
a. Sarung tangan
b. Bak injeksi steril dialasi kasa steril
c. Spuit steril (ukuran disesuaikan)
d. Jarum steril untuk mengoplos obat
e. Obat – obatan yang diperlukan
f. Water for injection
g. Kapas alkohol dalam tempat tertutup
h. Perlak dan alasnya
i. Tempat sampah medis (untuk alat tajam dan alat yang terkontaminasi)
2. Persiapan Pasien
Menjelaskan maksud dan tujuan dilakukan prosedur
3. Pelaksanaan
a. Mencuci tangan sebelum maupun sesudah melakukan tindakan
b. Mendekatkan alat ke pasien
c. Memakai sarung tangan
d. Mencocokkan identitas pasien dengan buku injeksi
e. Mengambil obat, membaca etiket dan mencocokkan dengan buku injeksi
f. Bila obat dalam sediaan serbuk larutkan dengan menggunakan water for
injection, gunakan spuit steril, jarum sendirikan dan disimpan di bak injeksi
g. Menentukan lokasi pemberian injeksi secara tepat
h. Memasang perlak dan pengalas dibawahnya
i. Memasang karet pembendung pada daerah yang akan diinjeksi
172
No SPO:
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
SPO – Ners Ruang IV
Paru Lt. 1-23
D. PENGERTIAN
Memberikan obat melalui suntikan di bawah kulit yang dilakukan pada lengan atas
(otot deltoid) sebelah luar, pada daerah luar bagian dada dan di tempat lain yang
dianggap perlu (missal : pemberian insulin pada pasien diabetes)
E. TUJUAN
Sebagai tindakan pengobatan tertentu yang pemberiannya hanya dapat dilakukan
dengan cara suntikan subcutan.
F. PROSEDUR
4. Persiapan Alat
j. Bak instrumen
k. Spuit 1 cc atau spuit insulin
l. Kapas alcohol
m. Obat yang ditentukan
n. Sarung tangan
5. Persiapan Pasien
Pasien diberitahu tujuan tindakan injeksi subkutan sampai memahami dan mau
dilakukan tindakan injeksi subkutan.
6. Pelaksanaan
a. Mencuci tangan
b. Memakai sarung tangan
c. Spuit 1 cc diisi obat yang telah ditentukan
d. Menentukan lokasi injeksi
e. Lokasi injeksi permukaan kulit didesinfeksi, kemudian lokasi injeksi
diangkat / dicubit sedikit dengan tangan kiri
f. Jarum ditusukkan dengan lubang jarum menghadap ke atas dan membentuk
sudut 45 derajat
g. Pengisap spuit ditarik sedikit, bila ada darah obat jangan dimasukkan, tetapi
bila tidak ada darah, obat masukkan perlahan – lahan. Setelah obat masuk
semua, jarum dicabut dengan cepat, bekas tusukan jarum di usap dengan
174
kapas alkohol
h. Alat – alat dibersihkan
i. Lepas sarung tangan
j. Mencuci tangan
k. Dokumentasikan di catatan keperawatan
175
No SPO:
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
SPO – Ners Ruang IV
Paru Lt. 1-24
A. Pengertian
Semi fowler adalah sikap dalam posisi setengah duduk 15-60 derajat.
B. Tujuan
Adapun tujuan mengatur posisi pasien semi fowler adalah, sebagai berikut :
1. Mengurangi komplikasi akibat immobilisasi.
2. Meningkatkan rasa nyaman
3. Meningkatkan dorongan pada diafragma sehingga meningkatnya ekspansi
dada dan ventilasi paru
4. Mengurangi kemungkinan tekanan pada tubuh akibat posisi yang menetap
C. Prosedur
Indikasi :
1. Pada pasien yang mengalami gangguan pernapasan
2. Pada pasien yang mengalami imobilisasi
A. Persiapan alat
1. Tempat tidur khusus (bila ada)
2. Selimut
3. Bantal 2-3 bh
B. Pra interaksi
Beritahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
C. Pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Mengangkat kepala dari tempat tidur ke permukaan yang tepat (45-90
derajat)
3. Gunakan 1 bantal untuk menyongkong lengan dan kepala klien
4. Letakan 2 bantal dibawah kepala klien sesuai dengankeinginan klien,
menaikan lutut dari tempat tidur yang rendah menghindari adanya tekanan
dibawah jarak poplitial (dibawah lutut)
5. Tanyakan pada pasien kenyamanan posisinya
6. Cuci tangan
7. Mendokumentasikan di catatan keperawatan
176
No SPO:
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
SPO – Ners Ruang IV
Paru Lt. 1-25
A. PENGERTIAN
Memberikan pelayanan keperawatan pada pasien meninggal
B. TUJUAN
- Memberikan kenyamanan supaya jenasah bersih saat dipulangkan untuk
dimakamkan
- Membersihkan pasien meninggal untuk siap dimakamkan
C. PROSEDUR
1. Persiapan Alat
a. Pakaian khusus sebagai APD
b. Pembalut atau verban
c. Bengkok
d. Pinset
e. Kapas lembab dan kain kasa secukupnya
f. Peralatan mandi jenazah
g. Sprei atau kain penutup jenazah
h. Tempat pakaian kotor
2. Pelaksanaan
a. Keluarga pasien diberitahu bahwa jenazah akan dibersihkan
b. Petugas memakai pakaian khusus (sebagai apd)
c. Jenazah dibersihkan dan dirapikan sesuai kebutuhan
Missal : apabila ada luka yang perlu dijahit, infus / alat – alat untuk tindakan
invasive yang masih terpasang dilepas
d. Letak tangan pasien diatur sesuai agama / kepercayaan
e. Kelopak mata dirapatkan dan lubang – lubang pada tubuh ditutup dengan
kapas lembab (missal : hidung, telinga)
f. Mulut dirapihkan dengan cara mengikat dagu ke kepala dengan verban
g. Kedua kaki dirapatkan, pergelangan kaki dan kedua ibu jari diikat dengan
kain verban
177
No SPO:
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
SPO – Ners Ruang IV
Paru Lt. 1-26
A. PENGERTIAN
Melakukan pengisian sekresi dari saluran pernapasan untuk membersihkan jalan
napas dengan menggunakan alat suction aparat.
B. TUJUAN
1. Untuk mengeluarkan sekresi dari saluran pernapasan supaya jalan napas bersih
2. Untuk mengeluarkan sisa muntahan supaya tidak masuk pada jalan napas
(aspirasi)
C. SASARAN
1. Pasien tidak sadar
2. Pasien tidak dapat batuk untuk mengeluarkan secret
3. Pasien terpasang trakeostomi
4. Pasien yang muntah (aspirasi)
5. Pasien tidak dapat menelan
3. PROSEDUR
Persiapan alat:
a. suction aparat dan kabel listrik
b. kateter suction
c. air dalam gelas untuk pembilas
d. kassa atau handuk
e. sarung tangan steril , masker/ penutup mata
Persiapan pasien
a. pasien diberitahu tentang tindakan yang akan dilakukan
b. atur posisi pasien yang benar
a. pasien sadar dengan reflek muntah fungsional untuk pengisapan oral
pada posisi semifowler dengan kepala menoleh ke satu sisi. Untuk
menghisap nasal pada posisi semifowler dengan leher hiperekstensi
b. pasien tidak sadar pada posisi berbaring miring menghadap perawat.
c. Pelaksanaan
- kenakan sarung tangan masker/penutup mata
- tempatkan handuk diatas bantal atau dibawah dagu pasien
179