Anda di halaman 1dari 2

TUGAS FILSAFAT PENDIDIDKAN

Nama : Sahratul Jannah

Nim : 20700120026

Prodi/Kelas : Pend.Matematika/A

Hal-hal yang perlu dibenahi dalam Pendidikan di Indonesia

1. Mata pelajaran yang diberikan


Maksud saya dalam hal ini bukan tentang kekurang isi materinya, tetapi jumlah
matapelajaran yang diajarkan kepada siswa, seharusnya siswa diberikan kebebasan
untuk memilih pelajaran tertentu yang dikuasai atau diminati. Indonesia terkenal
dengan sistem pendidikannya yang menuntut siswa untuk menguasai semua mata
pelajaran. Padahal, mata pelajaran yang diajarkan cukup banyak. Tentu saja, untuk
menguasai semuanya, siswa cenderung kesulitan.Terkadang karena banyaknya materi
yang harus dipelajari, siswa menjadi bingung harus fokus kemana. Siswa harus diberi
kebebasan untuk memilih mata pelajaran apa yang akan dipelajarinya nanti. Sehingga
siswa akan terhindar dari rasa malas untuk belajar dan memudahkan mereka untuk
fokus pada bidang favoritnya.
2. Kurikulum
Kurikum dibuat oleh pihak yang berkompeten di bidang pendidikan untuk masa depan,
dan dalam pembuatannya dapat bekerja sama dengan tenaga ahli yang berpengalaman
baik dari segi implementasi, teori maupun lingkungan pendidikan. Saat ini banyak ahli
yang mengaku berkompeten, namun pada kenyataannya mereka hanya menguasai sisi
teoritis saja, tetapi tidak menguasai sisi praktik dari suatu ilmu yang akan diajarkan
berdasarkan kurikulum.
3. Metode belajar dan mengajar
Saat ini metode belajar mengajar tidak dilakukan secara terus menerus, baik dari
Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama (SMP), maupun Sekolah Menengah
Atas/Kejuruan (SMU/SMK). Pada setiap jenjang pendidikan, metode belajar mengajar
selalu berbeda dan terpisah satu sama lain.
4. Kualitas (Kompetensi) Pengajar,
Tidak sedikit kualitas Pengajar hanya menguasai teori yang diulang-ulang setiap tahun,
tanpa menguasai visi, misi, dan tujuan ilmu yang disampaikan, sehingga seringkali
tugas yang diberikan kepada anak hanya sekedar pemenuhan tugas tanpa mampu
mengontrol dan mengevaluasi keberhasilan siswa. Ditambah lagi di Indinesia yang
memberdayakan guru dengan gaji yang sedikit terutama guru honorer sehingga tidak
sedikit dari mereka mengambil pekerjaaan lain sebagai sumber pemasukan tambahan
yang mana tentu saja hal ini juga berpengaruh pada performa mereka dalam mengajar
karena fokusnya terbagi,dan kurang dalam persiapan belajar mengajar, yang mana
seharusnya fokos utama seorang guru adalah bagaimana cara agar dapat
mengembangkan potensi siswa, tetapi karena masalah finansial yang tidak dijamin oleh
pemerintah maka beberapa dari mereka yang mengajar hanya sebagai bentuk formalitas
belaka.
5. Sarana Penunjang (Alat Belajar Mengajar)
Sarana penunjang kegiatan belajar mengajar yang kurang memadai, sehingga
menyulitkan para pengajar untuk mentransformasikan pengetahuan dari pengajar
kepada siswa. Pada faktanya fasilitas belajar di Indonesia masih ada kesenjangan,
banyak sekolah yang masih sangat kekurangan bahkan dalam fasilitas dasar yang
seharusnya ada di setiap sekolah, namun ada juga sekolah yang kelebihan fasilitas,
tetapi secara keselurahan sarana belajar mengajar siswa disetiap sekolah masih kurang
dalam mendukung perkembangan potensi siswa.
6. Pengembangan Modul
Modul (Silabus) yang ada berdasarkan pedoman dan ketentuan Pemerintah Pusat dan
Daerah, sangat sulit karena Modul yang ada tidak memberikan panduan bagaimana
mengembangkan modul baik Customize atau Tailor Made, sehingga sulit untuk
menyesuaikannya dengan lingkungan kerja (bisnis) sebagai tujuan akhir dalam
penerapan ilmu pengetahuan.

Anda mungkin juga menyukai