27 Juni 2022
Fiqih
A. Deskkripsi Masalah
Sebut saja Da’im akhir-akhir ini dia menemui kejadian-kejadian yang membuat dia bingung
tentang hukum dari kejadian tersebut, suatu hari dia melihat berita terdapat mayit yang
terbakar, atau orang mati yang hanya sebagian anggota tubuhnya yang ditemukan.
B. Soal
1. Apakah wajib memandikan mayit tersebut?
a. Tuhfatul Muhtaj : Tidak wajib (?)
b. Nihayatul Muhtaj : Tidak Wajib (Bujairomy Alal Manhaj, h.592, j.2, DKI.
C. Jawaban
Nomor 1 :
- Ketika terbakar
- Ketika tepisah-pisah
a. Quutul Habib : Wajib
1) Bujairomy Alal Manhaj, h.455, j.1
b. Mughnil Muhtaj : Tidak Wajib
1) Syarh Yaqutun Nafis, h.250
c. Nihayatul Muhtaj : Tafshil
a) Wajib jika memungkinkan
b) Tayamum jika tidak memungkinkan
1) Qolyubi Umairoh, h.337-338, j.1, Toha Putera
Mushohih =
Nomor 2 :
- Ketika Terbakar
a. An-Najiyah 2 : Tafshil
a) Dimandikan jika memungkinkan
b) Ditayamumi jika tidak memungkinkan untuk dimandikan
c) Jika terdapat najis maka dihilangkan
d) Jika najis sulit dihilangkan maka dikafani dan langsung dikubur tanpa
disholati
e) Jika terdapat anggota badan yang belum dikubur maka langsung dikafani dan
dikubur
*Pendapat diatas menurut Imam Romli
*Jika pendapat Imam Ibnu Hajar tetap ditayamumi/disiram air, dikafani,
disholati, dan dikubur
1) I’anatut Tholibin, h.185, j.2, DKI
2) Tuhfatul Muhtaj, h.426, j.1, DKI
b. Quutul Habib : Sama seperti pendapat An-Najiyah 2, Ditambah : tayamum jika
mandi akan merusak anggota badan
1) I’anatut Tholibin, h.185, j.2, DKI
2) Asna Matholib, h.305, j.1
3) Hasyiyah Turmusy (Manhajul Qowim), h.679, j.4
c. Tuhfatul Muhtaj : Tafshil
a) Jika najis mungkin untuk dihilangkan maka disholati
b) Jika tidak mungkin untuk dihilangkan maka langsung dikubur
1) Nihayatuz Zain, h.147
- Ketika Terpisah-pisah
a. An-Najiyah 2 : Sama seperti mayit biasa, hanya saja ketika tidak memungkinkan
untuk mandi maka ditayamumi, jika masih tidak mungkin maka langsung dikafani
dan dikubur, dan tetap disholati.
1) ?
b. Quutul Habib : Sama seperti pendapat An-Najiyah 2, Ditambah : ketika
ditemukan bagian lain yang belum dikubur maka sama dengan ketentuan diatas
(Ditayamumi/disiram air, dikafani, disholati, dan dikubur) dan jika hanya sehelai
rambut, maka tidak perlu disholati
c. Fathul Wahab