Anda di halaman 1dari 8

01

Kelompok 1

Hak Asasi
Manusia
02

Bullying
Terjadinya bullying bisa disebabkan karena pelaku
pernah menjadi korban kekerasan di rumah. Jika
seorang anak menyaksikan perkelahian orang tuanya,
dan mendapatkan perilaku kekerasan oleh orang tuanya,
maka anak akan berisiko melakukan bullying kepada
temannya di sekolah.
Faktor penyebab bullying atau perundungan cukup
beragam. Selain karena minimnya rasa empati, masalah
ini dapat diakibatkan hubungan anak dengan orangtua
yang buruk, memiliki saudara kandung yang abusif,
hingga tidak percaya diri. Waspadalah, dampak buruk
bullying bisa bersifat jangka Panjang.
10

Bullying Di
Sekolah
Bullying sendiri merupakan segala
bentuk penindasan atau kekerasan
yang dilakukan dengan sengaja oleh
satu orang atau sekelompok orang
yang lebih kuat atau berkuasa terhadap
orang lain, dengan tujuan untuk
menyakiti atau hanya sekedar
mengganggu saja (usil). Bullying
termasuk bentuk pelanggaran HAM
(Hak Asasi Manusia).
Dampak Bullying Bagi Pelaku

Pelaku perundungan/bullying akan belajar bahwa tidak ada


risiko apapun bagi mereka bila mereka melakukan kekerasan,
agresi maupun mengancam anak lain.
Ketika dewasa, pelaku memiliki potensi lebih besar untuk
menjadi pelaku kriminal dan akan bermasalah dalam fungsi
sosialnya.
Ciri-ciri Pelaku Bullying 04

1. Perundungan/Bullying cenderung memiliki


Ciri-ciri pelaku bullying sikap hiperaktif, impulsif, aktif dalam gerak, dan
merengek, menangis berlebihan, menuntut
perhatian, tidak patuh, menantang, merusak, ingin
menguasai orang lain.
2. Memiliki temperamen yang sulit dan masalah
pada atensi/konsentrasi, dan hanya peduli
terhadap keinginan sendiri.
3. Sulit melihat sudut pandang orang lain dan
kurang empati.
4. Adanya perasaan iri, benci, marah, dan
biasanya menutupi rasa malu dan gelisah
5. Memiliki pemikiran bahwa “permusuhan”
adalah sesuatu yang positif.
07

Ciri-ciri Korban Bullying


Anak yang seringkali menjadi korban
perundungan/bullying biasanya mengarah pada
kondisi anak yang ”berbeda” baik secara fisik
maupun non fisik yaitu:

1. Anak yang cenderung sulit bersosialisasi yang


sering disebut dengan “culun”.
2. Anak yang fisiknya berbeda dengan yang lain
(terlalu kurus, terlalu gemuk, mempunyai ciri fisik
yang menonjol, dan lainnya)
3. Anak yang cenderung berbeda dengan yang lain
misalnya berasal dari keluarga yang sangat kaya,
sangat sukses, sangat miskin, sangat terpuruk, dan
lainnya.
Kesakitan fisik dan psikologis 06

Kepercayaan diri (self-esteem) yang


merosot
Malu, trauma, merasa sendiri, serba
Dampak
salah
Bullying Bagi
Takut sekolah
Korban
Korban mengasingkan diri dari sekolah

Menderita Ketakutan Sosial


Timbul keinginan untuk bunuh diri dan
mengalami ganggunan jiwa
Kesimpulan Mengenai Tindakan Bullying dan
Senioritas Antara Lain:
Bullying bukan tindakan terpuji dan harus dihindari. Senioritas yang mengarah pada hal
negatif harus dipandang sebagai kenakalan.
Tindakan perundungan atau bully seringnya dilakukan pihak-pihak yang merasa dirinya
senior sehingga bullying dan senioritas sering berkaitan satu sama lain.
Bullying merupakan tindakan yang tak hanya mengganggu namun termasuk tindakan
agresif yang melanggar hak-hak orang lain dan pada titik tertentu bisa dikategorikan
sebagai tindakan pidana.
Bullying dilakukan dengan tujuan menyakiti, mel3cehkan, merendahkan dan
semacamnya yang dilakukan secara sengaja, sadar dan berulang-ulang baik oleh
perseorangan atau kelompok.
Senioritas seringnya mengarah pada hal negatif di mana seseorang merasa memiliki
kedudukan yang lebih dari pihak lain sehingga bebas berbuat apapun yang diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai