Anda di halaman 1dari 37

TERAPI FARMAKOLOGI SSP

Farmakologi I

Jl. Soekarno Hatta Web : farmasi.fdk.ac.id


No.11 email : farmasi@fdk.ac.id
Kel. Manggis Ganting Fb : farmasiufdk
Kec. MKS, Kota Youtube : farmasiufdk
Bukittinggi Instagram : @farmasiufdk
Sumatera Barat farmasi@fdk.ac.id
Obat-Obat Sistem Saraf Pusat
Obat-obat SSP Berdasarkan Farmakodinamikanya dibagi 2 gol. Besar:

 Merangsang atau menstimulasi yang secaral


Langsung maupun tidak langsung merangsang
aktivitas otak, sumsum tulang belakang beserta
syarafnya.

 Menghambat atau mendepresi, yang secara


langsung maupun tidak langsung
memblokir proses tertentu pada aktivitas otak,
sumsum tulang belakang dan saraf-sarafnya
1. Analgesik Pusat

 Bekerja pada otak untuk menghambat rasa nyeri


sistemik

 Dapat mengakibatkan ketagihan

 Termasuk golongan narkotik

 Memiliki efek pada sistem saraf pusat dan pada organ-


organ tertentu

 Tidak memiliki aktivitas antipiretik dan antiinflamasi.

antipiretik: aktivitas untuk penurunan demam


antiinflamasi: menghambat adanya inflamasi atau
peradangan
Efek sentral/ pada sistem saraf pusat:
• Menurunkan rasa nyeri
• Sedasi
• Meniadakan rasa takut (ansiolitik)
• Menghambat pusat pernafasan dan pusat batuk
• Menimbulkan miosis (pengecila pupil)
• Meningkatkan kerja ADH (hormon)

Efek Perifer
• Menghambat pengosongan lambung
• Mengurangi motilitas saluran cerna
• Mengurangi tonus pembuluh darah: tekanan
darah dapat turun
• Meningkatkan pembebasan histamin

Indikasi: nyeri yang sangat kuat: akibat


kecelakaan, nyeri operasi, nyeri akibat kanker

Ciri morfinis:
• Kondisi yang labil
•Tampang kekuningan
•Hilang rasa kantuk, impoten, tremor,
gangguan koordinasi dan psikis
2. Antiemetika
 Muntah terjadi sebagai rangsangan dari saraf pusat pada
saluran cerna
Mekanisme alami tubuh untuk menghindari zat berbahaya
Muntah dapat terjadi akibat:

Rangsangan dari asam lambung-usus ke pusat muntah karena


adanya kerusakan mukosa lambung-usus; makanan yang tidak
cocok
Rangsangan tidak langsung melalui chemo reseptor trigger one
(CTZ) yaitu suatu daerah yang letaknya berdekatan dengan pusat
muntah obat-obatan (seperti tetrasiklin, digoksin, estrogen,
morfin dll), gangguan keseimbangan dalam labirin, gangguan
metabolisme (seperti asidosis, uremia, tidak stabilnya hormon
estrogen pada wanita hamil)
Rangsangan melalui kulit korteks (cortex cerebri) dengan
melihat, membau, merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan
 Antisipasi muntah:
• Meningkatkan pengosongan lambung
(kurang efektif)
• Menghambat CTZ ataupun pusat muntah
di otak

 Indikasi:
• Mual/ muntah akibat mabuk perjalanan
• Mual/ muntah pada ibu hamil
• Mual/ muntah disebabkan oleh suatu
patologi atau penggunaan suatu obat
3. Hipnotika-Sedativ
Apakah waktu tidur tubuh kita beraktivitas?
Berapa waktu tidur kita?
Beda tidur normal dan dibius?
Sering mengantuk setelah makan?
4. AntiKonvulsan
5. Psikofarmaka
TERIMA
Prodi Farmasi KASIH
UNIVERSITAS

FORT DE KOCK
Bukittinggi

Jl. Soekarno Hatta No.11 Web : farmasi.fdk.ac.id


Kel. Manggis Ganting email : farmasi@fdk.ac.id
Kec. MKS, Kota Bukittinggi Fb : farmasiufdk
Sumatera Barat Youtube : farmasiufdk
Instagram : @farmasiufdk

Anda mungkin juga menyukai