Anda di halaman 1dari 52

2018

16-Jul-18

REPORT SOIL INVESTIGATION


PONDOK PESANTREN ISLAMIYAH PADANG GARUGUR
PADANG LAWAS UTARA

SDD

Page 1
2018
16-Jul-18

profile - pmtes

Soil Investigation Building Audit


* Sondir / D-CPT UPV – Ultrasonic Pulse Velocity *
* Boring Log Covermeter / Profometer *
* SPT-Standard Penetration Test Design Structrure *
* Soil Nailling Half cell, Hardness *
* Field & Laboratory Hammer test *
* Topographic & Bathymetry Survey Thicknes *
* Geolistrik (Geo-Electric Surveying) Mechanical & Electrical *
Construction *

Page 2
2018
16-Jul-18

BERITA ACARA HASIL SOIL INVESTIGATION


Jakarta - 16 Juli 2018

Kepada Yth :

Perihal : Laporan Penyelidikan Tanah

Dengan Hormat,

Sesuai Dengan Permintaan , Jumlah dan macam pengujian yang telah ditentukan pemberi tugas, maka dengan ini PMTES
menyampaikan laporan hasil Soil investigation Field untuk Proyek tersebut diatas.

Dari hasil penyelidikan dan pengamatan dilapangan, dilakukan analisa untuk menentukan daya dukung tanah terhadap beberapa
jenis dan dimensi pondasi.

Demikian laporan kami sampaikan, atas kepercayaan dan kerjasama yang baik ,kami ucapkan terimakasih.

Hormat Kami,
Petergo Marpaung Tes

Ir.PETRUS.M
Soil Investigation & Building Audit

Page 3
2018
16-Jul-18

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI. ……….
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penyelidikan ………. 7
1.2. Maksud dan Tujuan Penyelidikan ………. 7
BAB II METODE PELAKSANAAN
2.1. Metode Pelaksanaan 17
BAB III EVALUASI DATA
3.1  Denah Soil Test / layout . ………. 24
3.2  Lingkup pekerjaan . ………. 24
3.3  Data Uji Lapangan SPT & CPT . ………. 24
3.4   Data Uji Laboratorium. ………. 25
BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN
4.1   Daya Dukung Ijin Tekan Pondasi Dangkal ………. 27
4.2   Daya Dukung Ijin Tekan Pondasi Tiang ………. 27
4.3   Daya Dukung Ijin Tarik Pondasi Dangkal ………. 27
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1   Pada Struktur ringan ………. 27
5.2   Pada Struktur berat ………. 27
BAB VI REFFERENSI 28

LAMPIRAN HASIL PENYELIDIKAN TANAH.


1 Sket Situasi Letak Titik Sondir dan Bor Mesin
2 Data Lapangan (Bore Log / Drilling Log
> Daya Dukung ijin Pondasi Tiang (Allowable Bearing & Allowable Tension Capacity of Single Pile Base on SPT
3 Data Lapangan Sondir (CPT)
> Daya Dukung ijin Pondasi Tiang (Allowable Bearing & Allowable Tension Capacity of Single Pile Base on CPT
4 Daya Dukung ijin Pondasi Dangkal (korelasi)
5 Data Laboratorium Test
6 Photo Dokumentasi

Page 4
2018
16-Jul-18

BAB- I
PENDAHULUAN

1,1 Latar belakang


Pekerjaan Penyelidikan tanah (soil investigation) ini merupakan sub bagian Proyek rencana Pembangunan yang
membutuhkan adanya Penyelidikan tanah khususnya pada lokasi rencana pondasi.

Dalam perencanaan pondasi konstruksi bangunan diperlukan adanya Penyelidikan mengetahui parameter-parameter tanah
yang akan digunakan dalam perhitungan daya dukung tanah pondasi. Daya dukung tanah sangat berpengaruh pada bentuk
dan dimensi pondasi agar diperoleh perencanaan pondasi yang optimal.
Pondasi adalah suatu bagian konstruksi bangunan bawah (sub structure) yang berfungsi untuk meneruskan beban konstruksi
atas (upper structure/super structure) yang harus kuat dan aman untuk mendukung beban dari konstruksi atas (upper
structure/super structure) serta berat sendiri pondasi.
Untuk dapat memenuhi hal tersebut diatas, dilaksanakan Penyelidikan tanah (soil investigation) di Lapangan dan
Laboratorium untuk memperoleh parameter-parameter tanah berupa perlawanan ujung/konus (cone resistant) dan
hambatan lekat (skin friction) dari hasil pegujian sondir, jenis dan sifat tanah dari pengujian pengeboran, nilai “N” dari
pengujian standart penetration test serta indexs properties dan engineering properties dari hasil pengujian Laboratorium
(Laboratory test) yang digunakan dalam perhitungan daya dukung pondasi.

1,2 Maksud dan tujuan


Maksud pekerjaan penyelidikan tanah adalah untuk mengumpulkan informasi mengenai kondisi lapisan tanah dan
parameter tanah. Hasil penyelidikan tanah akan dipergunakan untuk keperluan desain konstruksi bawah
(pondasi).Dengan adanya data tanah yang memadai diharapkan hasil perencanaan pondasi dapat optimal, balk dalam
penentuan jenis pondasi maupun metode pelaksanaan konstruksinya, yang pada akhirnya dapat dihasilkan perencanaan
pondasi yang aman, handal, dan ekonomis. Adapun tujuan pekerjaan tanah ini adalah:

a) Untuk menyiapkan data rencana galian dan timbunan secara umum pada masing- masing bangunan yang
direncanakan.
b) Untuk mengumpulkan data keadaan tanah permukaan maupun tanah dalam di daerah yang direncanakan.
c) Memberikan saran-saran pondasi yang sesuai dengan masing-masing rencana
d) bangunan,berdasarkan data-data hasil penyelidikan tanah.
e) Memberikan data-data teknik yang penting untuk mempermudah membuat perkiraan biaya pada tahap konstruksi.

Page 5
2018
16-Jul-18

BAB- II
METODE PELAKSANAAN

2,1 Metode Pelaksanaan


Metode pelaksanaan Penyelidikan tanah yang dilaksanakan mencakup dua kelompok yaitu pengujian Lapangan dan pengujian
Laboratorium dimana hasil kedua metode ini saling berhubungan satu sama lainnya. Pengujian dilaksanakan sesuai standard
pengujian American Society for Testing Material (ASTM).
Letak titik pengujian lapangan didistribusikan menurut kebutuhan data untuk perencanaan pondasi yaitu pengujian penetrasi
sondir pengujian Pengeboran dengan Bor Mesin, dapat dilihat pada Sket Situasi Letak Titik Pengujian.
2.1.1 Dutch Cone Penetration Test (Sondir)
Adapun maksud dan tujuan dari pengujian penetrasi sondir adalah untuk mengetahui perlawanan/tahanan penetrasi
konus/ujung (end resistance/cone resistant) dari lapisan tanah pendasar yang dinyatakan dalam kg/cm2 dan hambatan lekat
(skin friction) yaitu gaya perlawanan konus atau bikonus yang dinyatakan dalam kg/cm.
Alat Sondir yang digunakan dalam pegujian ini adalah alat sondir type Dutch Penetrometer dengan kapasitas 2,50 ton yang
mempunyai konus seluas 10 cm2, sudut lancip kerucut 60o untuk mengukur perlawanan ujung, dan dilengkapi mantel
(sleave) yang berdiameter sama dengan konus dan luas selimut 100 cm2 untuk mengukur lekatan (friction) dari
Perlengkapan peralatan dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut :
⌦ Alat Sondir 1 unit
⌦ Manometer skala 60 kg/cm2.
⌦ Manometer skala 250 kg/cm2.
⌦ Pipa besi batang  sondir  dengan  panjang 1 meter  lengkap  dengan  batang dalam sebanyak 25 batang.
⌦ Bikonus 1 buah.
⌦ Angker pengikat
⌦ Kunci-kunci.
⌦ Gastrol olie.
⌦ Minyak gemuk.
⌦ Peralatan dan bahan lainnya.
Pelaksanaan sondir dimulai dengan melakukan pengangkeran/pengikatan alat sondir agar peralatan pada saat pelaksanaan
pengujian tidak goyang dan posisi alat sondir tegak. Pekerjaan pengujian sondir dilaksanakan setelah pipa batang sondir
disambung ke bikonus dan pengujian baru dapat dimulai pelaksanaannya setelah posisi alat sondir tegak lurus dan gastrololie
diisi sampai penuh serta gelembung-gelembung udara dike¬luarkan dari hidrolik.
Untuk mendapatkan data tahanan/perlawanan ujung/konus (end resistance/cone resistant), tahanan geser/lekat setempat
(local skin friction) dan total tahanan (total skin friction), konus ditekan ke dalam tanah dengan tenaga mekanis dengan cara
memutar stang dari peralatan sondir.
Pembacaan manometer sondir dilakukan setiap interval 20 cm, sedangkan kecepatan pengujian penetrasi sondir dilakukan
dengan kecepatan maksimum 1-2 cm/detik, dimana setiap kedalaman 1 meter penyondiran dilakukan penyambungan
pipa/batang sondir. Pada pembacaan tahanan/perlawanan ujung konus (end resistance/cone resistant) sebesar 0 - 45
kg/cm2 dipergunakan manometer skala 60 kg/cm2 dan pembacaan, sedangkan pembacaan lebih besar 45 kg/cm2
digunakan manometer skala 250 kg/cm2. Penyondiran ini dilaksanakan hingga mencapai lapisan tanah keras, dimana nilai
perlawanan konus telah mencapai 250 kg/cm2 atau telah mencapai jumlah hambatan lekat 2.50 ton (kapasitas alat).
Pengetesan dilakukan sesuai Standard ASTM D-3441-86
Data hasil pembacaan manometer pada alat sondir yaitu perlawanan ujung/konus (end resistance/cone resistant) dengan CR
dinyatakan dalam kg/cm2 dan total perlawanan (total resistant ) dinyatakan dalam kg/cm2, maka dilakukan perhitungan
hambatan lekat (skin friction) symbol SF dinyatakan dalam kg/cm dan jumlah hambatan lekat (total skin friction) symbol TSF
dinyatakan dalam kg/cm dan selanjutnya digambarkan dalam bentuk grafik sondir (graphic sondering test) yaitu hubungan
perlawanan pene¬trasi konus (cone resistant) dengan kedalaman (depth) dan hubungan jumlah hambatan lekat (total skin
friction) dengan kedalaman (depth).
Berdasarkan hasil pengujian penetrasi sondir yaitu dari data perlawanan konus atau cone resistant (CR), tingkat kepadatan
relatif dari lapisan tanah dapat diketahui yaitu :

Page 6
2018
16-Jul-18
2
CR ( kg/cm ) : 0 - 16 Sangat Lepas
CR ( kg/cm2) : 16 - 40 Lepas
CR ( kg/cm2) : 40 - 120 Sedang
CR ( kg/cm2) : 120 - 200 Padat
CR ( kg/cm2) : > 200 Sangat Padat.

Untuk lebih lengkapnya hasil pengujian sondir yaitu Nilai Perlawanan Konus (CR) dan jumlah hambatan lekat (TSF) setiap

2.1.2 Pengujian dengan Bore Mesin


Penyelidikan tanah dengan pengeboran ini dilakukan dengan alat bor mesin dengan peralatan dan bahan yang digunakan
sebagai berikut :
⌦ Bor Mesin Spindel Type YBM Kapasitas 150 Meter
⌦ Pompa SHANCIN 120 Kg/cm2
⌦ Casing
⌦ Mata bor (lengkap dengan core single/core barel)
⌦ Kepala tabung
⌦ Kepala penumbuk
⌦ Tabung sample
⌦ Split spoon sample
⌦ Hammer berat 63.5 kg
⌦ Otomatic Hammer
⌦ Batang/pipa bor
⌦ Kunci-kunci
⌦ Slang air
⌦ Parafin dan perlengkapan serta bahan lainnya.
Pengujian pengeboran bertujuan untuk membuat lobang pada lapisan tanah untuk :
⌦ Mengetahui susunan lapisan tanah pendukung secara visual dan terperinci.
⌦ Mengambil sample tanah terganggu (distrubed sample) lapis demi lapis sampai kedalaman yang diinginkan untuk
deskripsi dan klasifikasi tanah (visual soil clasification) dan juga digunakan sebagai bahan pengujian laboratorium.
⌦ Mengambil sample tanah tak terganggu (undistrubed sample) untuk bahan pengujian di laboratorium.
⌦ Melaksanakan pengujian standard penetration test (SPT) setiap interval 2 meter.
⌦ Mengamati dan melaksanakan pengukuran kedalaman muka air tanah (Ground Water Level disingkat GWL).
Pada sewaktu pengeboran lobang bor dilindungi dengan casing agar tidak terjadi kelongsoran sehingga diperoleh hasil
pengeboran yang baik dimana contoh tanah (sample) tidak tergangu oleh tanah longsoran. Untuk tanah lunak (soft soil)
pengeboran harus dilakukan dengan casing berputar, drilling rod dan ujung casing diberi mata bor. Bila ditemui tanah keras
maka pemboran harus dilakukan dengan diamond bit. Metode dilakukan sesuai Standard ASTM D-2113-87
Hasil pengujan pengeboran dengan alat bor mesin pada lubang bor berupa diskripsi tanah tanah (jenis tanah, warna, kadar air,
plastisitas dan kekakuan/kepadatan) secara visual menurut kedalaman lobang bor dapat dilihat seperti pada tabel Drliling /
Boring LOG (Deskripsi Tanah Lobang Bor Mesin),Untuk lebih lengkapnya hasil pengujian pengeboran dengan bor mesin dan
kedalaman muka air tanah (Ground water level) dari permukaaan tanah dapat dilihat pada lampiran data drilling log pada
data terlampir.
2.1.3 Pengambilan Sample ( Contoh Tanah)
Meliputi pengambilan contoh tanah asli (Undisturbed Sample) dan contoh tanah terganggu (Disturbed Sample).Pengambilan
contoh tanah asli dilaksanakan dengan memperguna - kan Thin Wall Tube 65 mm. Pengambilan contoh tanah asli ini
dimaksudkan untuk menjalani penyelidikan laboratoris guna penentuan sifat-sifat pengenal maupun sifat teknis dari tanah.
Pengambilan contoh tanah terganggu (Disturbed Sample) dilaksanakan sepanjang kedalaman pemboran dan dimaksudkan
untuk penentuan klasifikasi tanah.Contoh tanah ini dibawa ke laboratorium untuk bahan/sample pengujian Laboratorium.

Page 7
2018
16-Jul-18

2.1.4 Standard Penetration Test (SPT)


Uji SPT dilakukan untuk mendapatkan sifat tanah kualitatif berdasarkan korelasi empiris yang sangat banyak diusulkan para
pakar Geoteknik.Disamping koelasi empiris, uji SPT juga memberikan contoh tanah disturbed yang dapat digunakan untuk
identifikasi tanah serta uji Laboratorium untuk sifat indeks.
Pelaksanaan uji SPT biasanya dilakukan bersamaan dengan pengambilan sampel tanah dengan menggunakan alat split spoon
sampler standar. Pengetesan dilakukan sesuai Standard ASTM D-1586-92

Gambar . Alat uji Standard Penetration Test (tabung split spoon sampler) (Lambe and Whitman, 1969)

Pada dasarnya Uji SPT dilakukakan dengan pelaksanaan sebagai berikut :


⌦ Membuat lubang bor hingga kekedalaman dimana uji SPT akan dilakukan,pada umumnya pada interval 1,0 m,
1,5 m dan 2 m.
⌦ Memasukkan tabung belah standard (standard split spoon sampler-Barel sampler),selanjutnya disebut tabung
belah SPT,kedasar lubang bor dengan perantaraan batang stang bor (stang pemukul).
⌦ Memancangkan / memukul susunan tabung belah SPT sedalam 18 inch (457.2mm) kedalam tanah didasar
lubang bor
⌦ Penurunan pertama 6 inch diabaikan
⌦ Menghitung jumlah pukulan yang diperlukan pada penurunan ke-2 (6 inch) dan penurunan ke-3 (6 inch). jumlah
pukulan penurunan 12 inch (305 mm) ini merupakan nilai N.
⌦ Pemukul dilakukan dengan menggunakan palu (hammer) seberat 140 Lb (63.5 kg) yang dilepaskan secara jatuh
bebas dari ketinggian 30 inch (762mm).
Namun di Indonesia pada umumnya Pemancangan palu SPT dilakukan hingga penetrasi 450 mm ( atau 3 x 150 mm)
bukan 457.2 mm dan tinggi jatuh yamg dilakukan 760 mm (bukan 762 mm).
Standard Penetration Test dilakukan dengan Jenis cara penjatuhan Palu (hammer) SPT yang dilangkapi dengan
Automatic Trip Hammer / Trigger mechanism (Pelepas otomatis) : pada sistem ini palu tidak terikat dengan
tambang.Ada berupa pengait dibagian stang ujung.dimana pada saat ketinggian 760 mm pengait lepas otomatis atau
biasa disebut Palu SPT jenis Donut.lihat gambar berikut :

Gambar Jenis pelepas otomatis palu donut

Page 8
2018
16-Jul-18

Standard Penetration Test dilaksanakan didalam lubang bor setelah pengambilan undisturbed sample pada setiap interval
2.00 m. Pengujian penetrasi standard ini dilaksanakan pada tanah dalam keadaan asli dengan mempergunakan Open Standard
Split Barrel Sampler. Hammer yang dipergunakan mempunyai berat 63.50 kg dengan tinggi jatuh 75 cm. Pengujian
dilaksanakan dengan mempergunakan Automatic Drop Hammer Device sehingga hammer dapat jatuh dengan bebas tanpa
gesekan. Sampler dipukul hingga masuk (menembus) tanah sedalam 45 cm, dimana jumlah pukulan sepanjang masuk 15 cm
pertama tidak diperhitungkan. Nilai SPT = N adalah sama dengan jumlah pukulan untuk penetrasi 30 cm berikutnya. Jumlah
pukulan tersebut merupakan angka N dari pelaksanaan SPT dimana nilai N yang diperhitungkan adalah jumlah pukulan pada
15 cm kedua dan 15 cm ketiga (2 x 15 cm = 30 cm).
Berdasarkan hasil pengujian Standart Penetration Test (SPT), tingkat kepadatan relatif dari lapisan tanah
1) Tingkat kepadatan relatif dari lapisan pasir dapat diketahui yaitu :
N: 0 – 4 : Sangat Lepas
N: 4 – 10 : Lepas
N : 10 – 30 : Sedang
N : 30 – 50 : Padat
N: > 50 : Sangat Padat
2) Tingkat kepadatan relatif dari lapisan Lempung dapat diketahui
N : 0 – 2 : Sangat Lunak
N : 2 – 4 : Lunak
N : 4 – 8 : Sedang
N : 8 – 15 : Kaku
N : 15 – 30 : Sangat Kaku
N : 30 – 60 : Keras
N : > 60 : Sangat Keras
2.1.5 PENGUJIAN LABORATORIUM (LABORATORY TEST).
Penelitian dilaboratorium dilaksanakan berdasarkan ASTM Standard Method. Contoh tanah asli (Undisturbed Sample) yang
diperoleh sebagai hasil pemboran telah diteliti dilaboratorium untuk mendapatkan parameter-parameter dari Index dan
Engineering Properties.
Metode pengujian laboratorium menggunakan metode dan standar American Society for Testing Material (ASTM) yang
meliputi pengujian sebagai berikut dibawah ini.
1) Indekx Properties ( ASTM D-854-92 & ASTM D-2216-90)
2) Graind Size Analysist Test (ASTM D-421 & ASTM D-422)
3) Atterberg Limit Test (ASTM D-4318-84)
4) Unconfined Compression Test (ASYM D-2166-91)
5) Unconsolidated Undrained Triaxial Test (ASTM D-2850-57)
6) Consolidated Undrained Triaxial Test (ASTM D-4767-02)
7) Consolidation Test (ASTM D-2435-03)
8) Direct Shear Test (ASTM D-3080-90)

2.1.6 PHOTO DOKUMENTASI.


Pengambilan photo dokumentasi dilaksanakan pada saat pelaksanaan pekerjaan dilapangan antara lain
pengambilan dokumentasi pengujian sondir dan bor mesin untuk setiap titik. Pada saat di photo pada objek
dibuat papan nama yang bertuliskan nama dan nomor pengujian titik yang sedang dilaksanakan.Photo
dokumentasi dapat dilihat pada data terlampir.
2.1.7 MUKA AIR TANAH
Pengamatan muka air tanah dilakukan pada area lobang bore
Tidak Termasuk Pengamatan MAT Diatas 1 hari

Page 9
2018
16-Jul-18

BAB- III
EVALUASI DATA

3,1 Denah Soil Test

14 m

4,25 m

17,20 m
S-2
4,25 m

BH-1
7m

38 m
S-1 4,25 m
4,25 m

D C B A

GEDUNG SEKOLAH

Page 10
2018
16-Jul-18

3.2 Lingkup pekerjaan

Koordinat
Type of Test Designation Penetration Length qc(kg/cm2)
x y
Cone CPT-1 10.6 m 201
Penetration
Test (2,5 ton) CPT-2 10.4 m 206

GWL
Koordinat
Designa Drilling Time (day)
Type of Test
tion Length 0,5 1 2 3 4 5 6 7
x y
Depth (m)
Exploratory BH-1 20.5 m -10.2

Drilling

3,3 Data Uji Lapangan SPT & CPT (secara detail terlampir)
Depth BH-
(m) 1
-2 60
-4 60
-6 60
-8 60
-10 60
-12 60
-14 60
-16 60
-18 60
-20 60

Page 11
2018
16-Jul-18

Grafik Uji Lapangan SPT & CPT (secara detail terlampir)

N-SPT
58 60 62 64 66 68 70
0

BH-1
Depth (m)

-5

-10

-15

-20

-25

Page 12
2018
16-Jul-18

3,4 Data Uji Laboratorium (secara detail terlampir)


3,4,1 Water Content (%) dan Specific Grafity (GS)

Water Content % Specific Grafity


22 23 24 25 26 27 28 2.8 2.9 2.9 3.0
0 0
Depth (m)

Depth (m)
1 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

3,4,2 Berat Isi (y wet) dan Angka Pori (e )


0

Wet Density t/m3 Void Ratio


1.00 1.50 2.00 2.50 0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00
0 0
Depth (m)

Depth (m)

1 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

3,4,3 Uji Atterberg Page 13


2018
16-Jul-18

Liquit Limit Plastic Limit


0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 2
0 0
Depth (m)

Depth (m)
0 0

0 0

1 1

1 1

1 1

1 1

Page 14
2018
16-Jul-18

3,4,4 Uji Geser Tanah

Cohesion kg/cm2 Angle of internal friction 0


0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20 0 0 0 1 1 1 1
0 0
Depth (m)

Depth (m)
0 0

0 0

1 1

1 1

1 1

1 1

Cohesion kg/cm2 Angle of internal friction


0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20 0 0 0 1 1 1 1
0 0
Depth (m)

Depth (m)

0 0

0 0

1 1

1 1

1 1

1 1

Page 15
2018
16-Jul-18

3,4,5 Uji Konsolidasi

Compresssionindex Coeff.of consolidation cm/sec


0.000 0.200 0.400 0.600 0.800 1.000 1.200 0.0 0.5 1.0 1.5
0 0

Depth (m)
Depth (m)

0 0

0 0

1 1

1 1

1 1

1 1

3,4,6 Uji TYD-1-Soil Hardness-Compresssive strength

Soil hardness Compresssive strength kg/cm2

0.00 0.50 1.00 1.50


Depth (m)

Page 16
2018
16-Jul-18

BAB- IV
ANALISA DAN PERHITUNGAN

4,1 DAYA DUKUNG IJIN TEKAN PONDASI DANGKAL


a, Daya Dukung Ijin Tekan Pondasi Dangkal Dari Data Sondir
Qu = CR /10 Qu = Daya dukung batas tanah (kg/cm2)
Qa = Qu/SF Qa = Daya dukung izin tanah (kg/cm2)
CR = qc : Perlawanan konus (Cone Resistant)
SF =2,5
b, Daya Dukung Ijin Tekan Pondasi Dangkal Dari Data N-SPT
Untuk menghitung daya dukung tanah dari hasil pengujian N-SPT Faktok pendekatan sebagai berikut :
untuk silt / clay (kg/cm2), qc = 2-3 N,
untuk sand (kg/cm2), qc = 4 N,
4,2 DAYA DUKUNG IJIN TEKAN PONDASI TIANG
a, Daya Dukung Ijin Tekan Pondasi Tiang Dari Data Sondir
Dari hasil pengujian sondir dilakukan perhitungan daya dukung tanah pondasi tiang pancang dengan menggunakan
persamaan “Schmertmenn” “Simons & Menziez (1977)” sebagai berikut :
Qult = (1/200 . qcs . As ) + (qcp . Ap) qcs : Rata-rata perlawanan konus sepanjang badan tiang
qcp : Rata-rata perlawanan konus sepanjang
(4x Diameter tiang diatas ujung tiang, 1x Diameter didasar tiang)
b, Daya Dukung Ijin Tekan Pondasi Tiang Dari Data N-SPT
Untuk menghitung daya dukung tiang pancang dari nilai “N” hasil pengujian standard penetration test (SPT) tiang dipakai
persamaan “Mayerhoff” sebagai berikut :
qd * Ap  li fi * As
P = ------------- + ----------------
FK 1 FK 2
Qi : Pa : Daya dukung izin tiang (ton) fi : Gaya geser pada selimut segmen tiang (ton/m2)
qd : qc : tahanan ujung untuk silt / clay fi : N,maksimum 12 ton/m2,
untuk silt / clay : 20 N, untuk sand fi : N/5 maksimum 10 ton/m2
untuk sand : 40 N, As : Luas permukaan/sisi tiang yang tertanam
N : Nilai N SPT SF1 : Faktor keamanan daya dukung ujung tiang (dipakai 3)
Ap : Luas penampang tiang (cm2) SF2 : Faktor keamanan hambatan lekat tiang (dipakai 5)
li : Panjang segmen tiang yang ditinjau (m) (untuk Tiang Bore dipakai 10)
4,3 DAYA DUKUNG IJIN TARIK PONDASI TIANG
a, Daya Dukung Ijin Tarik Pondasi Tiang Dari Data Sondir
Analisa daya dukung ijin tarik pondasi tiang mempergunakan formula sebagai berikut :
Data Sondir (Guy Sanglerat, Mayerhof)
Qtarik = [(Ʃ li fi * As) x 0,70] / SF2 + WP
b, Daya Dukung Ijin Tarik Dari Data SPT (Mayerhof)
Qtarik = [(Ʃ li fi * As) x 0,70] / SF2 + WP

Page 17
2018
16-Jul-18

BAB- V
KESIMPULAN DAN SARAN

5,1 Pada Struktur ringan


Pergunakan jenis pondasi dangkal (shallow foundation).
Type : Pondasi telapak (spread footing) dengan balok ikat (tie beam),
Atau Pada Kedalaman dan Daya dukung ijin tanah (σt) disajikan secara detail dalam lampiran korelasi Allow bearing Capacity
dari hasil Sondir.
Daya Dukung Ijin Tekan Pondasi Dangkal dari Data SPT & Sondir
DDT ijin DDT ijin
NO Kedalaman qc (kg/cm2) Kedalaman qc (kg/cm2)
(kg/cm2) (kg/cm2)
CPT-1 1.0 m 57 2.28 2.0 m 0 0
CPT-2 1.0 m 154 6.16 2.0 m 0 0

F Koreksi : 3 DDT ijin


NO N-SPT Kedalaman
qc (kg/cm2) (kg/cm2)
BH-1 60 2.0 m 180 7.2

Page 18
2018
16-Jul-18

5,2 Pada Struktur berat


Pergunakan jenis pondasi dalam dengan alternative type sebagai berikut:

AREA-BORE 1 & SONDIR 1-2


ALLOWABLE BEARING CAPACITY OF SINGLE PILE (TON)
K- 500 kg/cm2 s’b (max:0,33): 0.20 K- 300 kg/cm2

Spec Pile (m) : 2 Pile (m) : 2


SQUARE PILE (TON) SPUN PILE (TON) BORE PILE (TON)
Sq.20 Sq.25 Sq.30 Sq.35 Sq.40 Sq.45 D.30 D.35 D.40 D.45 D.50 D.60 D.80 D.30 D.35 D.40 D.45 D.50 D.60 D.80

BH-1 20 30 42 56 72 90 33 44 56 70 86 122 213 31 41 53 67 82 118 207

S-1 24 31 39 46 60 75 30 36 45 56 67 94 160 30 35 45 55 67 93 159

S-2 25 33 41 55 71 89 31 41 52 64 78 109 188 31 41 52 64 78 109 187

AVERAGE 23 31 40 52 68 85 31 40 51 63 77 108 187

s’b Material 40 63 90 123 160 203 90 123 160 203 250 360 640

Rekomendasi 20 30 40 50 60 80 30 40 50 60 70 100 180 20 30 40 50 60 90 150

ALLOWABLE TENSION CAPACITY OF SINGLE PILE (BASED ON CPT DATA) (TON)

Spec SQUARE PILE (TON) SPUN PILE (TON) BORE PILE (TON)
Sq.20 Sq.25 Sq.30 Sq.35 Sq.40 Sq.45 D.30 D.35 D.40 D.45 D.50 D.60 D.80 D.30 D.35 D.40 D.45 D.50 D.60 D.80

BH-1 28.8 36.6 44.6 52.9 61.4 70.2 35.0 41.5 48.2 55.1 62.2 76.9 109 19.2 23.1 27.1 31.4 35.8 45.2 66.3

S-1 1.8 2.3 2.8 3.3 3.8 4.4 7.8 9.1 10.5 11.8 13.2 21.0 21.7 7.8 9.1 10.5 11.8 13.2 16.0 21.7

S-2 1.8 2.3 2.8 3.3 3.8 4.4 7.9 9.3 10.7 12.1 13.5 21.4 22.0 7.9 9.3 10.7 12.1 13.5 16.3 22.0

Rekomendasi 10.8 13.7 16.7 19.8 23 26.3 16.9 20.0 23 26 30 39.8 51 11.7 13.8 16.1 18.4 20.8 26 37

Dari kesimpulan diatas dalam perencanaan pondasi disarankan hal – hal sebagai berikut :
1) Kedalaman tiang di ukur berdasarkan elevasi muka tanah eksisting penyelidikan
2) Daya dukung pondasi harus lebih besar dari beban maksimun yang bekerja.
3) Untuk bangunan tinggi, pondasi tiang pancang atau bore pile kelompok (pile group) perlu dihitung efesiensi
4) Disaran menggunakan Pondasi tiang untuk gedung tinggi / dan gedung ber-Basement.
5) Bila menggunanakan pondasi tiang pancang atau bore pile disarankan berdasarkan yang direkomendasikan atau di
kroscek dengan tabel daya dukung.

6) Dan lebih detail tabel daya dukung pondasi per tiap meter disajikan pada lampiran analisa pondasi (Kedalaman tiang
dapat disesuaikan dengan kebutuhan beban struktur, per interval 1,0 m / 1,5 m / 2,0 m.)terlampir tabel daya dukung
tiang

Page 19
2018
16-Jul-18

BAB- VI
REFFERENSI

1, ASTM Standard
2, The Dutch Static Penetration Test with the Adhesion Jacket Cone, Delft, Deel XII No. 4 April 1951.
3, Soil Test for Engineer, T.W. Lambe, N.Y. John Willey & Sons, 1951The Measurements of Soil Properties in Triaxial Test,
Allen, W. Bishop & D.J. Henkel, Edward Arnorld (Publiher’s LTD. 1957).
4, Soil Mechanics in Engineering Practise, K.V. Terzaghi, R.B. Peck. a Willey Int. Ed. Sec. John Willey & Sons.
5, Soil Mechanic, T.W. Lambe, R.V. Whitman (S.I. Verssion), John Willey & Sons, 1979.
6, Physical Properties of Soil, E. Means, J.V. Parcher, Prentica Hall of India (Private) Ltd, 1965.
7, Foundation Engineering Hand Book, Hans. F. WinterKorn.
8, Foundation Analysis and Design, Joseph E. Bowles.
9, Pile Design and Construction Practise, M.J. Tomlinson
10, Pile Foundation Analysis and Design, H.G. Poulos, E.H. Davis
11, Analytical and Computer Methods in Foundation Engineering, Joseph E. Bowles.
12, Desain Pondasi Tahan Gempa , P.Anugrah & Erni Harianti, 2013.
13, Braja M Das, 1990, Principles of Foundation Engineering, 2nd Ed, PWS-KENT Publishing Co, Boston
14, Gouw Tjie-Liong,Ir,M.Eng,ChFc, "Pondasi Dalam 2017"

www.pmtes.com - petrus.petergo@gmail.com
Page 20
 

 
 
 
 
 
 

LAMPIRAN-1 :
Peta Situasi Letak Titik
Sondir & Bore Mesin

 
 
 
 
   

 
14 m 

4,25 m 

17,20 m 
S‐2 
4,25 m 

BH‐1 
7 m 

38 m 
S‐1  4,25 m 
4,25 m 

D  C  B  A 

GEDUNG SEKOLAH 
 

 
 
 
 
 

   

   

LAMPIRAN- 2 :
 

 
Data Lapangan (Bore Log/
 

  Drilling Log) dan Analisa


 

 
BORING LOG / FIG DRILLING LOG
PROJECT : PONDOK PESANTREN ISLAMIYAH PADANG GARUGUR GROUND WATER LEVEL : - 10,20 m
LOCATION : PADANG LAWAS UTARA DATE : 05-06 JULI 2018
: BORING NO. : BH- 1
PERFORMED BY : TEAM PETRUS.M DRILLER :
STANDARD PENETRATION TEST

N-SPT
N1

UDS
(m)
DEPTH (M) 1,TYPE OF SOIL 2,COLOUR 3,PLASTICITY 4,CONSISTENCY 5,GENERAL REMARKS N2 N-SPT
N3 0 20 40 60
0
0 0
LEMPUNG COKLAT GELAP RENDAH VERY HARD 
1 1

Depth ( M )
60
2 BATU PASIR LAPUK  COKLAT GELAP SEDANG VERY HARD  ‐ >=60 2 60
JADI PASIR  ‐

3 3

4 UDS 3,50‐4,00 60
>=60
4 60

5 5

6
UDS 5,50‐6,00 60
‐ >=60 6 60

7 7
// // // // UDS 7,50‐8,00 60
8 ‐ >=60 8 60

9 9
60
10 ‐

>=60 10 60

11 11
60
12 ‐ >=60 12 60

13 13
60
14 ‐ >=60 14 60

15 15

16
60
‐ >=60 16 60

// // // //
17 17
60
18 ‐ >=60 18 60

19 19
60
20 ‐

>=60 20 60

STOP BORE 21
21
12
22 17 42 22
25

23 23
10
24 12 28 24
16

25 25

26
9
10 22 26
12

27 27
14
28 18 44 28
26

29 29

30 18
30 >=60 30

31 31

32 32

33 33

34 34

35 35

36 36

37 37

38 38

39 39

40 40
COHESIVE SOIL *) GRANULAR SOIL*)
ABU-ABU MUDA HIJAU MERAH COKLAT MUDA
N-Value Consistency N-Values Density

COKLAT COKLAT 0-1 Very Soft - 0-4 -Very Loose


ABU-ABU COKLAT
KEKUNINGAN KEHITAMAN 2-4 Soft - 5-10 -Loose
5-8 Medium Soft - 11-24 -Medium Dense
ABU-ABU 9-15 Stiff - 25-50 -Dense
ORANGE COKLAT HITAM 16-30 Very Stiff - >50 -Very Dense
KEHITAMAN
31-60 Hard-
>60 Very Hard -

Prepared By: pmtes.com


PROJECT PONDOK PESANTREN ISLAMIYAH PADANG GARUGUR
LOCATION PADANG LAWAS UTARA

ALLOWABLE BEARING CAPACITY OF SINGLE PILE


(BASED ON NSPT DATA)
BH 1 SF1= 3 SF2= 5 SF2= 10
Depth Li Desc N qd Fi LiFi LiFi SQUARE PILE (TON) SPUN PILE (TON) BORE PILE (TON)
(m) (m) C/S SPT (t/m2) (t/m2) (t/m) (t/m) Sq- 20 Sq- 25 Sq- 30 Sq- 35 Sq- 40 Sq- 45 D- 30 D- 35 D- 40 D- 45 D- 50 D- 60 D- 80 D- 30 D- 35 D- 40 D- 45 D- 50 D- 60 D- 80
2 2 C 60 1200 12,0 24,0 24,0 19,8 29,8 41,8 55,7 71,7 89,6 32,8 43,7 56,3 70,4 86,0 122,1 213,0 30,5 41,1 53,3 67,0 82,3 117,6 207,0
4 2 C 60 1200 12,0 24,0 48,0 23,7 34,6 47,5 62,4 79,4 98,3 37,3 49,0 62,3 77,1 93,6 131,1 225,1 32,8 43,7 56,3 70,4 86,0 122,1 213,0
6 2 C 60 1200 12,0 24,0 72,0 27,5 39,4 53,3 69,2 87,0 106,9 41,8 54,3 68,3 83,9 101,1 140,2 237,1 35,0 46,4 59,3 73,8 89,8 126,6 219,0
8 2 C 60 1200 12,0 24,0 96,0 31,4 44,2 59,0 75,9 94,7 115,6 46,3 59,6 74,4 90,7 108,6 149,2 249,2 37,3 49,0 62,3 77,1 93,6 131,1 225,1
10 2 C 60 1200 12,0 24,0 120,0 35,2 49,0 64,8 82,6 102,4 124,2 50,9 64,8 80,4 97,5 116,2 158,3 261,2 39,6 51,7 65,3 80,5 97,3 135,6 231,1
12 2 C 60 1200 12,0 24,0 144,0 39,0 53,8 70,6 89,3 110,1 132,8 55,4 70,1 86,4 104,3 123,7 167,3 273,3 41,8 54,3 68,3 83,9 101,1 140,2 237,1
14 2 C 60 1200 12,0 24,0 168,0 42,9 58,6 76,3 96,0 117,8 141,5 59,9 75,4 92,4 111,1 131,3 176,3 285,4 44,1 56,9 71,3 87,3 104,9 144,7 243,2
16 2 C 60 1200 12,0 24,0 192,0 46,7 63,4 82,1 102,8 125,4 150,1 64,4 80,7 98,5 117,8 138,8 185,4 297,4 46,3 59,6 74,4 90,7 108,6 149,2 249,2
18 2 C 60 1200 12,0 24,0 216,0 50,6 68,2 87,8 109,5 133,1 158,8 69,0 85,9 104,5 124,6 146,3 194,4 309,5 48,6 62,2 77,4 94,1 112,4 153,7 255,2
20 2 C 60 1200 12,0 24,0 240,0 54,4 73,0 93,6 116,2 140,8 167,4 73,5 91,2 110,5 131,4 153,9 203,5 321,5 50,9 64,8 80,4 97,5 116,2 158,3 261,2

Compression Capacity ( ton ) Compression Capacity ( ton ) Compression Capacity ( ton )


0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 0 50 100 150 200 250 300 350 0 50 100 150 200 250 300
0 0 0
SQP 20 x 20 SPP D30
SPP D35 BP D30
SQP 25 x 25
SPP D40 BP D35
-2 SQP 30 x 30 -2 -2
SPP D45 BP D40
SQP 35 x 35 BP D45
SPP D60
SQP 40 x 40 SPP D80 BP D60
-4 SQP 45 x 45 -4 SPP D50 -4 BP D80
BP D50

-6 -6 -6
Depth ( m )

Depth ( m )
Depth ( m )

-8 -8 -8

-10 -10 -10

-12 -12 -12

-14 -14 -14

-16 -16 -16

-18 -18 -18

-20 -20 -20

-22 -22 -22


PROJECT PONDOK PESANTREN ISLAMIYAH PADANG GARUGUR
LOCATION PADANG LAWAS UTARA

ALLOWABLE TENSION CAPACITY OF SINGLE PILE


(BASED ON NSPT DATA)
BH 1
Depth Li Desc N qd Fi LiFi LiFi SQUARE PILE (TON) SPUN PILE (TON) BORE PILE (TON)
(m) (m) C/S SPT (t/m2) (t/m2) (t/m) (t/m) Sq- 20 Sq- 25 Sq- 30 Sq- 35 Sq- 40 Sq- 45 D- 30 D- 35 D- 40 D- 45 D- 50 D- 60 D- 80 D- 30 D- 35 D- 40 D- 45 D- 50 D- 60 D- 80
2 2 C 60 1200 12,0 24,0 24,0 2,9 3,7 4,5 5,3 6,1 7,0 3,5 4,2 4,8 5,5 6,2 7,7 10,9 1,9 2,3 2,7 3,1 3,6 4,5 6,6
4 2 C 60 1200 12,0 24,0 48,0 5,8 7,3 8,9 10,6 12,3 14,0 7,0 8,3 9,6 11,0 12,4 15,4 21,7 3,8 4,6 5,4 6,3 7,2 9,0 13,3
6 2 C 60 1200 12,0 24,0 72,0 8,6 11,0 13,4 15,9 18,4 21,1 10,5 12,5 14,5 16,5 18,7 23,1 32,6 5,8 6,9 8,1 9,4 10,7 13,6 19,9
8 2 C 60 1200 12,0 24,0 96,0 11,5 14,6 17,9 21,2 24,6 28,1 14,0 16,6 19,3 22,0 24,9 30,7 43,4 7,7 9,2 10,9 12,5 14,3 18,1 26,5
10 2 C 60 1200 12,0 24,0 120,0 14,4 18,3 22,3 26,5 30,7 35,1 17,5 20,8 24,1 27,6 31,1 38,4 54,3 9,6 11,5 13,6 15,7 17,9 22,6 33,2
12 2 C 60 1200 12,0 24,0 144,0 17,3 22,0 26,8 31,8 36,9 42,1 21,0 24,9 28,9 33,1 37,3 46,1 65,1 11,5 13,8 16,3 18,8 21,5 27,1 39,8
14 2 C 60 1200 12,0 24,0 168,0 20,2 25,6 31,2 37,0 43,0 49,1 24,5 29,1 33,8 38,6 43,5 53,8 76,0 13,5 16,2 19,0 22,0 25,1 31,7 46,4
16 2 C 60 1200 12,0 24,0 192,0 23,0 29,3 35,7 42,3 49,2 56,2 28,0 33,2 38,6 44,1 49,7 61,5 86,8 15,4 18,5 21,7 25,1 28,6 36,2 53,1
18 2 C 60 1200 12,0 24,0 216,0 25,9 32,9 40,2 47,6 55,3 63,2 31,5 37,4 43,4 49,6 56,0 69,2 97,7 17,3 20,8 24,4 28,2 32,2 40,7 59,7
20 2 C 60 1200 12,0 24,0 240,0 28,8 36,6 44,6 52,9 61,4 70,2 35,0 41,5 48,2 55,1 62,2 76,9 108,5 19,2 23,1 27,1 31,4 35,8 45,2 66,3

Tension Capacity ( ton ) Tension Capacity ( ton ) Tension Capacity ( ton )


0 10 20 30 40 50 60 70 80 0 20 40 60 80 100 120 0 10 20 30 40 50 60 70
0 0 0
SQP 20 x 20 SPP D30 BP D30
SQP 25 x 25 SPP D60 BP D60
-2 SQP 30 x 30
-2 -2
SPP D80 BP D80
SQP 35 x 35 SPP D35 BP D35
SQP 40 x 40 SPP D40 BP D40
-4 -4 -4
SQP 45 x 45 SPP D45 BP D45

-6 -6 -6
Depth ( m )

Depth ( m )
Depth ( m )

-8 -8 -8

-10 -10 -10

-12 -12 -12

-14 -14 -14

-16 -16 -16

-18 -18 -18

-20 -20 -20

-22 -22 -22


 

 
 
 
 
 
 

LAMPIRAN- 3 :
Data Lapangan Sondir
(CPT) dan Analisa

 
 
 
 
 
 
 
 
 
STATIC CONE PENETRATION TEST (ASTM D-3441) Capacity 2,50 Ton

Project PONDOK PESANTREN ISLAMIYAH PADANG GARUGUR No. Test S-1


Location PADANG LAWAS UTARA GL -
Tested by Petrus.M. team, (pmtes.com) - - GWL -
Area of Cone 10 cm^2 Area of Mantle 150 cm^2 Date of Test 05 JULI 2018

Reading Presure Gauge Total Local Friction


Depth (m) Local Friction (fs)kg/cm2) Total Friction (Tf)kg/cm friction ratio (fs/qc) (% )
x kgf y kgf (Lf)Kg/cm
0.00 0.00 0 0 #DIV/0!
-0.20 2 4 0.20 4 4 10.00
-0.40 4 8 0.40 8 12 10.00
-0.60 10 16 0.60 12 24 6.00
-0.80 14 18 0.40 8 32 2.86
-1.00 57 64 0.70 14 46 1.23
-1.20 104 113 0.90 18 64 0.87
-1.40 174 186 1.20 24 88 0.69
-1.60 201 213 1.20 24 112
STATIC CONE PENETRATION TEST (ASTM D-3441) Capacity 2,50 Ton

Project PONDOK PESANTREN ISLAMIYAH PADANG GARUGUR No. Test S-1


Location PADANG LAWAS UTARA GL -
Tested by Petrus.M. team, (pmtes.com) - GWL -
Area of Cone 10 cm^2 Area of Mantle 150 cm^2 - Date of Test 05 JULI 2018

qc (cone Resistance) Total Friction (Tf) kg/cm friction ratio (fs/qc) (%)
0 50 100 150 200 250 0 50 100 150 0 2 4 6 8 10 12
0.0 0.0 0.0

-1.0 -1.0 -1.0

-2.0 -2.0 -2.0

-3.0 -3.0 -3.0

-4.0 -4.0 -4.0

-5.0 -5.0 -5.0

-6.0 -6.0 -6.0

-7.0 -7.0 -7.0

-8.0 -8.0 -8.0

-9.0 -9.0 -9.0

-10.0 -10.0 -10.0

-11.0 -11.0 -11.0

Depth (m)
Depth (m)
Depth (m)

-12.0 -12.0 -12.0

-13.0 -13.0 -13.0

-14.0 -14.0 -14.0

-15.0 -15.0 -15.0

-16.0 -16.0 -16.0

-17.0 -17.0 -17.0

-18.0 -18.0 -18.0

-19.0 -19.0 -19.0

-20.0 -20.0 -20.0

-21.0 -21.0 -21.0

-22.0 -22.0 -22.0

-23.0 -23.0 -23.0

-24.0 -24.0 -24.0

-25.0 -25.0 -25.0

-26.0 -26.0 -26.0

-27.0 -27.0 -27.0

-28.0 -28.0 -28.0

-29.0 -29.0 -29.0

-30.0 -30.0 -30.0


STATIC CONE PENETRATION TEST (ASTM D-3441) Capacity 2,50 Ton

Project PONDOK PESANTREN ISLAMIYAH PADANG GARUGUR No. Test S-1


Location PADANG LAWAS UTARA GL -
Tested by Petrus.M. team, (pmtes.com) - GWL -
Area of Cone 10 cm^2 Area of Mantle 150 cm^2 - Date of Test 05 JULI 2018

qc (cone Resistance) Total Friction (Tf) kg/cm friction ratio (fs/qc) (%)
-30.0 0 50 100 150 200 250 -30.0 0 50 100 150 0 2 4 6 8 10 12
0.0 0.0 0.0
PROJECT PONDOK PESANTREN ISLAMIYAH PADANG GARUGUR
LOCATION PADANG LAWAS UTARA

ALLOWABLE BEARING CAPACITY OF SINGLE PILE (BASED ON CPT DATA)


S-1 SF2 = 5 SF1 = 2
qc
Depth Tf SQUARE PILE (TON) SPUN PILE (TON) BORE PILE (TON)
(kg/cm
(m) (kg/cm) SQ-20 SQ-25 SQ-30 SQ-35 SQ-40 SQ-45 SP-30 SP-35 SP-40 SP-45 SP-50 SP-60 SP-80 D-30 D-35 D-40 D-45 D-50 D-60 D-80
2)
-0.2 2 4 0.6 1.7 2.4 3.3 4.3 17.7 1.6 2.1 2.7 4.8 5.9 8.5 34.5 1.5 2.1 2.7 4.7 5.9 8.4 34.5
-0.4 4 12 1.1 2.4 3.4 4.6 6.1 32.3 2.2 3.0 3.9 11.1 13.7 19.6 63.2 2.1 2.9 3.8 11.0 13.6 19.5 63.1
-0.6 10 24 1.6 5.5 8.0 10.8 14.1 53.0 5.2 7.0 9.1 20.4 25.1 36.1 103.8 5.1 6.9 8.9 20.3 25.0 35.9 103.7
-0.8 14 32 3.6 10.1 14.5 19.7 25.7 71.9 9.4 12.6 16.4 33.3 41.0 58.9 140.9 9.2 12.4 16.2 33.1 40.9 58.7 140.7
-1.0 57 46 6.8 16.9 24.1 32.7 42.6 72.7 16.6 22.2 28.6 47.4 58.1 82.8 145.2 16.4 21.9 28.3 47.1 57.8 82.5 145.0
-1.2 104 64 12.9 23.1 33.1 44.8 58.3 73.5 23.5 31.3 40.1 50.0 61.0 86.3 150.0 23.2 31.0 39.8 49.7 60.7 86.0 149.7
-1.4 174 88 20.1 26.9 33.9 45.8 59.4 74.8 26.2 34.4 43.6 54.0 65.4 91.6 157.0 25.8 34.0 43.3 53.6 65.1 91.3 156.7
-1.6 201 112 23.6 31.2 38.7 46.1 59.8 75.3 29.9 35.5 45.0 55.5 67.1 93.6 159.7 29.5 35.2 44.6 55.1 66.7 93.2 159.3
-1.8
PROJECT PONDOK PESANTREN ISLAMIYAH PADANG GARUGUR
LOCATION PADANG LAWAS UTARA

S-1 ALLOWABLE BEARING CAPACITY OF SINGLE PILE (BASED ON CPT DATA)

0 20 40 60 80 100 120 140 160 180


0

0
SQ-20

SQ-25

SQ-30
-1
SQ-35

SQ-40

SQ-45

-1
SP-30

SP-35
Depth (m)

SP-40

-1 SP-45

SP-50

SP-60

-1
D-30

D-35

D-40

D-45
-1

D-50

D-60

D-80
-2

-2
PROJECT PONDOK PESANTREN ISLAMIYAH PADANG GARUGUR
LOCATION PADANG LAWAS UTARA

ALLOWABLE TENSION CAPACITY OF SINGLE PILE (BASED ON CPT DATA)


S-1
qc
Depth Tf SQUARE PILE (TON) SPUN PILE (TON) BORE PILE (TON)
(kg/cm
(m) (kg/cm) SQ-20 SQ-25 SQ-30 SQ-35 SQ-40 SQ-45 SP-30 SP-35 SP-40 SP-45 SP-50 SP-60 SP-80 D-30 D-35 D-40 D-45 D-50 D-60 D-80
2)
-0.2 2 4 0.04 0.05 0.07 0.09 0.11 0.13 0.10 0.12 0.15 0.17 0.20 0.31 0.39 0.10 0.12 0.15 0.17 0.20 0.26 0.39
-0.4 4 12 0.07 0.10 0.13 0.17 0.22 0.27 0.20 0.25 0.30 0.35 0.40 0.61 0.78 0.20 0.25 0.30 0.35 0.40 0.51 0.78
-0.6 10 24 0.14 0.19 0.25 0.32 0.39 0.47 0.46 0.55 0.64 0.74 0.85 1.32 1.57 0.46 0.55 0.64 0.74 0.85 1.07 1.57
-0.8 14 32 0.19 0.26 0.34 0.43 0.53 0.64 0.63 0.76 0.89 1.03 1.17 1.83 2.16 0.63 0.76 0.89 1.03 1.17 1.48 2.16
-1.0 57 46 0.55 0.72 0.90 1.09 1.30 1.51 2.28 2.69 3.10 3.52 3.95 6.26 6.67 2.28 2.69 3.10 3.52 3.95 4.83 6.67
-1.2 104 64 0.95 1.22 1.51 1.81 2.12 2.46 4.08 4.79 5.51 6.24 6.97 11.09 11.59 4.08 4.79 5.51 6.24 6.97 8.48 11.59
-1.4 174 88 1.53 1.95 2.39 2.85 3.32 3.81 6.74 7.90 9.07 10.25 11.44 18.23 18.81 6.74 7.90 9.07 10.25 11.44 13.86 18.81
-1.6 201 112 1.76 2.25 2.76 3.28 3.83 4.40 7.79 9.13 10.48 11.84 13.21 21.05 21.71 7.79 9.13 10.48 11.84 13.21 16.00 21.71
-1.8
STATIC CONE PENETRATION TEST (ASTM D-3441) Capacity 2,50 Ton

Project PONDOK PESANTREN ISLAMIYAH PADANG GARUGUR No. Test S-2


Location PADANG LAWAS UTARA GL -
Tested by Petrus.M. team, (pmtes.com) - - GWL -
Area of Cone 10 cm^2 Area of Mantle 150 cm^2 Date of Test 05 JULI 2018

Reading Presure Gauge Total Local Friction


Depth (m) Local Friction (fs)kg/cm2) Total Friction (Tf)kg/cm friction ratio (fs/qc) (% )
x kgf y kgf (Lf)Kg/cm
0.00 0.00 0 0 #DIV/0!
-0.20 2 4 0.20 4 4 10.00
-0.40 4 6 0.20 4 8 5.00
-0.60 2 4 0.20 4 12 10.00
-0.80 50 56 0.60 12 24 1.20
-1.00 154 169 1.50 30 54 0.97
-1.20 175 186 1.10 22 76 0.63
-1.40 206 217 1.10 22 98
STATIC CONE PENETRATION TEST (ASTM D-3441) Capacity 2,50 Ton

Project PONDOK PESANTREN ISLAMIYAH PADANG GARUGUR No. Test S-2


Location PADANG LAWAS UTARA GL -
Tested by Petrus.M. team, (pmtes.com) - GWL -
Area of Cone 10 cm^2 Area of Mantle 150 cm^2 - Date of Test 05 JULI 2018

qc (cone Resistance) Total Friction (Tf) kg/cm friction ratio (fs/qc) (%)
0 50 100 150 200 250 0 50 100 150 0 2 4 6 8 10 12
0.0 0.0 0.0

-1.0 -1.0 -1.0

-2.0 -2.0 -2.0

-3.0 -3.0 -3.0

-4.0 -4.0 -4.0

-5.0 -5.0 -5.0

-6.0 -6.0 -6.0

-7.0 -7.0 -7.0

-8.0 -8.0 -8.0

-9.0 -9.0 -9.0

-10.0 -10.0 -10.0

-11.0 -11.0 -11.0

Depth (m)
Depth (m)
Depth (m)

-12.0 -12.0 -12.0

-13.0 -13.0 -13.0

-14.0 -14.0 -14.0

-15.0 -15.0 -15.0

-16.0 -16.0 -16.0

-17.0 -17.0 -17.0

-18.0 -18.0 -18.0

-19.0 -19.0 -19.0

-20.0 -20.0 -20.0

-21.0 -21.0 -21.0

-22.0 -22.0 -22.0

-23.0 -23.0 -23.0

-24.0 -24.0 -24.0

-25.0 -25.0 -25.0

-26.0 -26.0 -26.0

-27.0 -27.0 -27.0

-28.0 -28.0 -28.0

-29.0 -29.0 -29.0

-30.0 -30.0 -30.0


STATIC CONE PENETRATION TEST (ASTM D-3441) Capacity 2,50 Ton

Project PONDOK PESANTREN ISLAMIYAH PADANG GARUGUR No. Test S-2


Location PADANG LAWAS UTARA GL -
Tested by Petrus.M. team, (pmtes.com) - GWL -
Area of Cone 10 cm^2 Area of Mantle 150 cm^2 - Date of Test 05 JULI 2018

qc (cone Resistance) Total Friction (Tf) kg/cm friction ratio (fs/qc) (%)
-30.0 0 50 100 150 200 250 -30.0 0 50 100 150 0 2 4 6 8 10 12
0.0 0.0 0.0
PROJECT PONDOK PESANTREN ISLAMIYAH PADANG GARUGUR
LOCATION PADANG LAWAS UTARA

ALLOWABLE BEARING CAPACITY OF SINGLE PILE (BASED ON CPT DATA)


S-2 SF2 = 5 SF1 = 2
qc
Depth Tf SQUARE PILE (TON) SPUN PILE (TON) BORE PILE (TON)
(kg/cm
(m) (kg/cm) SQ-20 SQ-25 SQ-30 SQ-35 SQ-40 SQ-45 SP-30 SP-35 SP-40 SP-45 SP-50 SP-60 SP-80 D-30 D-35 D-40 D-45 D-50 D-60 D-80
2)
-0.2 2 4 0.6 0.9 1.2 1.7 2.2 43.0 0.8 1.1 1.4 9.2 11.3 16.2 83.8 0.8 1.0 1.4 9.1 11.2 16.2 83.8
-0.4 4 8 0.6 4.6 6.6 8.9 11.7 65.4 4.2 5.6 7.3 26.7 32.9 47.3 127.6 4.1 5.6 7.3 26.6 32.8 47.2 127.5
-0.6 2 12 2.9 13.3 19.1 26.0 34.0 85.8 11.8 16.1 21.0 40.4 49.8 71.7 167.3 11.7 15.9 20.9 40.2 49.7 71.6 167.1
-0.8 50 24 8.9 20.7 29.6 40.2 52.4 86.7 19.8 26.5 34.3 55.7 68.4 97.7 172.1 19.6 26.4 34.1 55.5 68.2 97.5 171.9
-1.0 154 54 14.1 28.0 40.0 54.0 70.2 88.5 29.3 38.7 49.5 61.6 74.9 105.6 182.5 29.1 38.5 49.3 61.3 74.7 105.3 182.3
-1.2 175 76 21.1 28.2 40.2 54.3 70.6 88.9 30.1 39.7 50.6 62.7 76.2 107.2 184.6 29.8 39.4 50.3 62.5 76.0 106.9 184.3
-1.4 206 98 25.1 32.8 40.6 54.8 71.1 89.5 31.3 41.0 52.1 64.5 78.2 109.5 187.7 30.9 40.7 51.8 64.2 77.9 109.2 187.4
-1.6
PROJECT PONDOK PESANTREN ISLAMIYAH PADANG GARUGUR
LOCATION PADANG LAWAS UTARA

S-2 ALLOWABLE BEARING CAPACITY OF SINGLE PILE (BASED ON CPT DATA)

0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200


0

SQ-20
0

SQ-25

SQ-30

SQ-35

-1 SQ-40

SQ-45

SP-30

SP-35
-1
Depth (m)

SP-40

SP-45

SP-50

-1 SP-60

D-30

D-35

D-40
-1
D-45

D-50

D-60

-1 D-80

-2
PROJECT PONDOK PESANTREN ISLAMIYAH PADANG GARUGUR
LOCATION PADANG LAWAS UTARA

ALLOWABLE TENSION CAPACITY OF SINGLE PILE (BASED ON CPT DATA)


S-2
qc
Depth Tf SQUARE PILE (TON) SPUN PILE (TON) BORE PILE (TON)
(kg/cm
(m) (kg/cm) SQ-20 SQ-25 SQ-30 SQ-35 SQ-40 SQ-45 SP-30 SP-35 SP-40 SP-45 SP-50 SP-60 SP-80 D-30 D-35 D-40 D-45 D-50 D-60 D-80
2)
-0.2 2 4 0.04 0.05 0.07 0.09 0.11 0.13 0.10 0.12 0.15 0.17 0.20 0.31 0.39 0.10 0.12 0.15 0.17 0.20 0.26 0.39
-0.4 4 8 0.07 0.10 0.13 0.17 0.22 0.27 0.20 0.25 0.30 0.35 0.40 0.61 0.78 0.20 0.25 0.30 0.35 0.40 0.51 0.78
-0.6 2 12 0.07 0.11 0.15 0.20 0.26 0.33 0.16 0.20 0.24 0.29 0.35 0.52 0.77 0.16 0.20 0.24 0.29 0.35 0.47 0.77
-0.8 50 24 0.48 0.62 0.77 0.94 1.11 1.29 1.99 2.34 2.70 3.07 3.44 5.45 5.78 1.99 2.34 2.70 3.07 3.44 4.19 5.78
-1.0 154 54 1.33 1.69 2.06 2.45 2.85 3.26 5.94 6.95 7.97 9.00 10.04 16.01 16.42 5.94 6.95 7.97 9.00 10.04 12.14 16.42
-1.2 175 76 1.52 1.93 2.36 2.80 3.26 3.73 6.75 7.91 9.08 10.25 11.43 18.22 18.72 6.75 7.91 9.08 10.25 11.43 13.83 18.72
-1.4 206 98 1.78 2.27 2.77 3.30 3.83 4.39 7.95 9.31 10.68 12.06 13.45 21.44 22.02 7.95 9.31 10.68 12.06 13.45 16.27 22.02
-1.6
 

 
 
 
 
 

LAMPIRAN- 4 :
 

  Daya Dukung ijin Pondasi


Dangkal (korelasi)
 

 
Korelasi qc VS CBR VS DDT ijin
S-1
qc DDT IJIN Grafik Korelasi qc VS CBR VS DDT ijin
Depth (m) CBR (%)
(kg/cm2) (kg/cm2) 0 50 100 150 200 250
-0.20 2.00 0.95 0.08 0.0
-0.40 4.00 1.89 0.16
-0.60 10.00 4.73 0.40 -0.2
-0.80 14.00 6.63 0.56
-1.00 57.00 26.99 2.28 -0.4
-1.20 104.00 49.24 4.16
-1.40 174.00 82.39 6.96
-0.6
-1.60 201.00 95.17 8.04

Depth (m)
-0.8

-1.0

-1.2

-1.4

-1.6
qc (kg/cm2)
DDT IJIN (kg/cm2)
-1.8
CBR (%)
Korelasi qc VS CBR VS DDT ijin
S-2
qc DDT IJIN Grafik Korelasi qc VS CBR VS DDT ijin
Depth (m) CBR (%)
(kg/cm2) (kg/cm2) 0 50 100 150 200 250
-0.20 2.00 0.95 0.08 0.0
-0.40 4.00 1.89 0.16
-0.60 2.00 0.95 0.08 -0.2
-0.80 50.00 23.67 2.00
-1.00 154.00 72.92 6.16
-1.20 175.00 82.86 7.00 -0.4
-1.40 206.00 97.54 8.24

-0.6

Depth (m)
-0.8

-1.0

-1.2

-1.4
qc (kg/cm2)
DDT IJIN (kg/cm2)
-1.6
CBR (%)
 

 
 
 
 
 

   

   

LAMPIRAN- 5. :
 

 
Data Laboratorium Test
 

   
 

 
P: PONDOK PESANTREN ISLAMIYAH
PADANG GARUGUR
L: PADANG LAWAS UTARA

1 2 3
Sample No. DS-1 DS-2 DS-3
Bore Hole No. BH-1 BH-1 BH-1
3.50 5.50 7.50
Sample Depth - - -
4.00 6.00 8.00
Gravel % 0.00 0.00 0.00
Gradition

sand % 80.88 85.00 85.41


Silt % 19.12 15.00 14.59
Clay %
Liquit Limit %
Plastic Limit %
Plasticity indeks %
Clasification
Specific Grafity 2.900 2.842 2.914
Dry Density t/m3 1.494 1.609 1.587
Coefficient of Permeability cm/sec
Water Content % 26.87 23.06 22.66
Wet Density t/m3 1.896 1.981 1.947
Natural
Strte

Void Ratio 0.941 0.766 0.836


Porosity 0.485 0.434 0.455
Degree of Saturation 82.82 85.57 78.99
Compresssive strength kg/cm2
fined
unc.

Sensivity
Cohesion kg/cm2
Triaxial

Cohesion eff. kg/cm2


Angle of internal friction
Angle of internal friction eff.
Cohesion kg/cm2
D.S

Angle of internal friction 0

Compresssionindex
C.C

Coeff.of consolidation cm/sec


Sweeling Preassure kg/cm2
Optimum Moisture Content
Com
tion

Max.Dry Density t/m3


CBR %
Dry density t/m3
CBR

Water Content %
Test condition
Sample condition
Swelling kg/cm2
tyd-1 Soil hardness Compresssive kg/cm2
Remarks strength
:
INDEKS PROPERTIES
Sample No. DS-1 DS-2 DS-3
Bore Hole No. BH-1 BH-1 BH-1
3.50 5.50 7.50
Sample Depth
- - -
M
4.00 6.00 8.00

D (cm) 5.00 5.00 5.00


T (cm) 1.50 1.50 1.50
V (gr/cm3) 29.44 29.44 29.44
B3 B1 B5
NO. Wc
B8 B12 B7
62.58 65.78 63.75
Wc+Ws (gr)
59.75 60.49 62.45
WATER CONTENT

53.25 54.28 53.79


Wc+Ds (gr)
45.89 50.13 51.28
5.23 4.90 5.69
Wc (gr)
5.49 4.76 5.88
19.43 23.29 20.71
Wn %
34.31 22.83 24.60
1.948 2.068 1.972
gr/cm3 = t/m3
1.843 1.893 1.922

Wn. Average (%) 26.87 23.06 22.66

Wet Density 1.896 1.981 1.947

G1 G2 G3
NO. PICNO

65.85 62.45 66.23


W1(gr)= Berat
SPECIFIC GRAVITY TEST-ASTM D 854 - 92

bersih Picnometer

W2(gr)= Berat 115.78 110.44 113.47


Picno + Tanah
sebelum rebus

W3(gr) = Berat 211.45 208.75 210.68


Picno + Tanah
sesudah rebus
(dingin normal)

178.65 177.56 179.57


W4(gr) = Berat
Pikno + Air

T 27.0 27.0 27.0

Gt 0.995 0.995 0.995

2.900 2.842 2.914


GS

GS average 2.900 2.842 2.914


GRAINSIZE DISTRIBUTION CURVE
Project : PONDOK PESANTREN ISLAMIYAH PADANG GARUGUR

Location : PADANG LAWAS UTARA


U.S.STANDARD

Drilling No. : BH-1


Depth (m) : 3.5
100

90

80

70
PERCENT PASSING ,N(%)

60

50

40

30

20

10

0
0.001 0.010 0.100 d (mm) 1.000 10.000 100.000
Gravel : 0.00 % d10 : -
Sand : 80.88 % d30 : -
Silt : 19.12 % d50 : -
Clay d60 : -
Fines : 19.12 % Cu = d60/d10 : #VALUE!

Drilling No. : BH-1


Depth (m) : 5.5
100

90

80

70
PERCENT PASSING ,N(%)

60

50

40

30

20

10

0
0.001 0.010 0.100 d (mm) 1.000 10.000 100.000
Gravel : 0.00 % d10 : -
Sand : 85.00 % d30 : -
Silt : 15.00 % d50 : -
Clay d60 : -
Fines : 15.00 % Cu = d60/d10 : #VALUE!
GRAINSIZE DISTRIBUTION CURVE
Project : PONDOK PESANTREN ISLAMIYAH PADANG GARUGUR

Location : PADANG LAWAS UTARA


U.S.STANDARD

Drilling No. : BH-1


Depth (m) : 7.5
100

90

80

70
PERCENT PASSING ,N(%)

60

50

40

30

20

10

0
0.001 0.010 0.100 d (mm) 1.000 10.000 100.000
Gravel : 0.00 % d10 : -
Sand : 85.41 % d30 : -
Silt : 14.59 % d50 : -
Clay d60 : -
Fines : 14.59 % Cu = d60/d10 : #VALUE!
 

 
 
 
 
 

   

   

LAMPIRAN- 6 :
 

 
Photo Dokumentasi
 

 
DOKUMENTASI

BORING LOG ‐ SPT

petrus.petergo@gmail.com
petrus.petergo@gmail.com
SONDIR ‐CPT

petrus.petergo@gmail.com
petrus.petergo@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai