Identitas pewawancara :
Nama :
1.Nimas firdayanti
2. Khoirina Kamila
Semester : 7 (Tujuh)
Alamat : Tumpangkrasak
Identitas Narasumber
Jam : 08.30-selesai
Hasil wawancara
Pertanyaan
Mbah Suratman adalah seorang pemilik usaha yang menjalankan bisnis kerajinan ban
bekas. Usaha ini berlokasi di desa Tumpangkrasak rt1 rw5 gang 4. Dengan memanfaatkan teras
rumahnya, Mbah Suratman dapat menghasilkan berbagai kerajinan ban yang menjadi mata
pencahariannya sampai saat ini. Menurut keterangan, Mbah Suratman memulai bisnis ini pada
tahun 1978. Sebelumnya beliau bekerja di pabrik gula rendeng, dan setelah keluar dari
pekerjaannya beliau mulai merintis usaha kerajinan ban ini. Setelah keluar dari pekerjaannya dan
mengalami kecelakaan, beliau akhirnya memutuskan untuk merintis usaha kerajinan ini. Di umur
yang tidak lagi muda, tidak membuat beliau berhenti membuat kerajian ban. Sampai saat ini
beliau masih terlihat semangat dalam menjalankan usahanya, beliau masih mampu dan kuat
dalam membuat berbagai kerajinan yang jumlahnya cukup banyak. Mbah Suratman dalam
mengelola usaha kerajinan ban juga dibantu oleh kedua anaknya.
Sandal ban : Satuan (Rp. 15.000 ) dan Grosir ( Rp. 10.000/Rp. 12.000 )
Tong sampah : (Rp. 55.000)
Timba air : (Rp. 22.000)
Untuk proses pembuatan kerajinan ban, beliau masih menggunakan cara yang tradisoinal.
Dimulai dari menggambar pola dan mengukur ukuran sandal yang diinginkan. Kemudian pola
gambar tersebut dipotong menggunakan pisau, kemudian pemberian lubang pada sandal ban nya,
setelah itu proses pemasangan serampat pada lubang yang telah dilubangi. Ujung serampat
kemudian dilapisi selang yang ukurannya kira-kira 5cm, selang tersebut digunakan untuk
membuat ujung tali serampat tegak. Yang terakhir, tali serampat di pasang paku kecil dibagian
kanan kiri sandal sebagai pengait tali sandal. Setelah mengetahui cara pembuatan sandal ban,
ternyata relatif cukup mudah untuk dibuat, cukup memerlukan kesabaran, ketekunan, dan
ketelitian.
Untuk memasarkan kerajinan nya, beliau hanya menunggu pesanan dari pelanggan dengan
jumlah besar/grosir dan satuan. Jadi, beliau tidak menjual hasil kerajinannya dipasar secara
langsung atau secara online seperti di marketplace, Shopee, Lazada, Tokopedia, dll. Untuk
kedepannya Mbah Suratman ingin usaha kerajinan bannya dapat diteruskan oleh anak beliau,
dengan dapat memproduksi banyak kerajinan yang lebih beraneka ragam dan dapat
memproduksi dengan jumlah yang banyak dan harapan beliau semoga usahanya dapat
berkembang semakin besar dan dapat dikenal oleh banyak orang.