Kesehatan Di FKRTL
KC JAKARTA UTARA
KOORDINASI KLL/KK/PAK
RUANG LINGKUP DAN PROSEDUR PELAYANAN KESEHATAN
Manfaat jaminan yang diberikan kepada peserta dalam Manfaat Jaminan Kesehatan terdiri atas
bentuk pelayanan kesehatan yang bersifat menyeluruh
(komprehensif) → promotif, preventif, kuratif, dan Manfaat medis: berupa pelayanan kesehatan yang
rehabilitatif, termasuk pelayanan obat, alat kesehatan, komprehensif (promotif, preventif, kuratif dan
dan bahan medis habis pakai berdasarkan kebutuhan
rehabilitatif) sesuai dengan indikasi medis yang
medis yang diperlukan.
tidak terikat dengan besaran iuran yang dibayarkan
Fasilitas Kesehatan yang bekerja sama dengan Manfaat nonmedis : diberikan berdasarkan besaran
BPJS Kesehatan dilarang menarik biaya iuran peserta. Berupa akomodasi kamar perawatan.
pelayanan kesehatan kepada Peserta selama
Peserta mendapatkan Manfaat pelayanan
kesehatan sesuai dengan haknya
3
RUANG LINGKUP DAN PROSEDUR PELAYANAN KESEHATAN
4
RUANG LINGKUP DAN PROSEDUR PELAYANAN KESEHATAN
5
RUANG LINGKUP DAN PROSEDUR PELAYANAN KESEHATAN
Pelayanan Obat
• diberikan pada pelayanan kesehatan rawat jalan dan/atau rawat inap
• berpedoman pada Daftar Obat yang ditetapkan oleh Menteri yang dituangkan sebagai Formularium Nasional
• Pelayanan Obat di FKRTL:
• yang termasuk dalam paket INA-CBG
• Obat yang termasuk dalam top up INA-CBG
• Obat yang dapat ditagihkan di luar paket INA CBG, yaitu: Obat untuk penyakit kronis; Obat kemoterapi.
• Obat penyakit kronis di FKRTL diberikan maksimum untuk 30 (tiga puluh) hari sesuai indikasi medis.
• Obat penyakit kronis di FKRTL diberikan untuk
• penyakit kronis cakupan Program Rujuk Balik dan penyakit kronis lain yang ditetapkan oleh Menteri yang belum dapat dirujuk
balik ke FKTP,
• serta penyakit kronis lain yang menjadi kewenangan FKRTL
• Pemberian obat penyakit kronis di FKRTL diberikan dengan cara sebagai bagian dari paket INA-CBG, diberikan minimal untuk 7
(tujuh) hari dan bila diperlukan tambahan hari pengobatan, obat diberikan terpisah di luar paket INA-CBG serta diklaimkan sebagai
tarif Non INA-CBG, dan harus tercantum pada Forumularium Nasional.
• Obat program pemerintah yang tidak dijamin oleh BPJS Kesehatan antara lain obat untuk penyakit: HIV dan AIDS, Tuberculosis (TB),
Malaria, Kusta, Korban narkotika (rumatan methadon)
• Penggunaan obat di luar Fornas di FKRTL hanya dimungkinkan setelah mendapat rekomendasi dari Ketua Komite Farmasi dan Terapi (KFT)
dengan persetujuan Komite Medik dan Kepala/Direktur Rumah Sakit, dan tidak dibebankan kepada peserta
6
RUANG LINGKUP DAN PROSEDUR PELAYANAN KESEHATAN
7
RUANG LINGKUP DAN PROSEDUR PELAYANAN KESEHATAN
Pelayanan
Persalinan
Prosedur pelayanan sesuai
dengan ketentuan
pelayanan
8
RUANG LINGKUP DAN PROSEDUR PELAYANAN KESEHATAN
Pelayanan Darah
Pelayanan Ambulan
❑ merupakan pelayanan transportasi pasien rujukan dengan kondisi tertentu antar Fasilitas Kesehatan disertai dengan
upaya menjaga kestabilan kondisi pasien
❑ Yang dimaksud dengan kondisi tertentu adalah:
• Kondisi pasien sesuai indikasi medis berdasarkan rekomendasi medis dari dokter yang merawat.
• Kondisi kelas perawatan sesuai hak peserta penuh.
• Pasien rujuk balik rawat inap yang masih memerlukan pelayanan rawat inap di fasilitas kesehatan tujuan
❑ hanya dijamin bila digunakan untuk:
• merujuk Peserta dari dan menuju Fasilitas Kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS sesuai indikasi medis;
atau
• melakukan evakuasi pasien kasus gawat darurat yang sudah teratasi keadaan kegawatdaruratannya dari
Fasilitas Kesehatan yang tidak bekerja ke Fasilitas Kesehatan yang bekerja sama
10
▪ yang tidak sesuai dengan ketentuan meliputi ▪ alat dan obat kontrasepsi, kosmetik;
rujukan atas permintaan sendiri
▪ perbekalan kesehatan rumah
Pelayanan ▪ pelayanan kesehatan yang dilakukan di
Fasilitas Kesehatan yang tidak bekerja sama
tangga;
kecuali dalam keadaan darurat ▪ pelayanan kesehatan akibat
Kesehatan yang ▪ pelayanan kesehatan terhadap penyakit atau
cedera akibat Kecelakaan Kerja atau
bencana pada masa tanggap
darurat, kejadian luar biasa/wabah;
tidak dijamin. hubungan kerja yang telah dijamin oleh
program jaminan Kecelakaan Kerja atau
▪ pelayanan kesehatan pada kejadian
tak diharapkan yang dapat dicegah;
menjadi tanggungan Pemberi Kerja
▪ pelayanan kesehatan yang dijamin oleh ▪ pelayanan kesehatan yang
program jaminan kecelakaan lalu lintas diselenggarakan dalam rangka bakti
social
▪ pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar
negeri; ▪ pelayanan kesehatan akibat tindak
▪ pelayanan kesehatan untuk tujuan estetik; pidana penganiayaan, kekerasan
seksual, korban terorisme, dan
▪ pelayanan untuk mengatasi infertilitas; tindak pidana perdagangan orang
▪ pelayanan meratakan gigi atau ortodonsi; ▪ Pelayanan kesehatan tertentu yang
▪ gangguan kesehatan/penyakit akibat berkaitan dengan Kementerian
ketergantungan obat dan/atau alkohol; Pertahanan, Tentara Nasional
▪ gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti Indonesia, dan Kepolisian Negara
diri sendiri, atau akibat melakukan hobi yang Republik Indonesia
membahayakan diri sendiri;
▪ Pelayanan lainnya yang tidak ada
▪ pengobatan komplementer, alternatif dan hubungan dengan Manfaat Jaminan
tradisional, yang belum dinyatakan efektif Kesehatan yang diberikan;
▪ pengobatan dan tindakan medis yang
dikategorikan sebagai percobaan atau ▪ Pelayanan yang sudah ditanggung
eksperimen; dalam program lain
11
RUANG LINGKUP DAN PROSEDUR PELAYANAN KESEHATAN
13
RUANG LINGKUP DAN PROSEDUR PELAYANAN KESEHATAN
• membawa surat perintah rawat inap dari poli atau unit gawat
darurat
• Peserta menyatakan akan mengunakan hak sebagai peserta JKN-
KIS
Rawat Inap • Peserta harus melengkapi syarat administrasi penerbitan SEP
dalam waktu 3 x 24 jam hari kerja setelah masuk rawat inap atau
PERAWATAN dari 3 (tiga) hari, maka BPJS membayar kepada FKRTL sesuai
dengan kelas dimana peserta dirawat.
• Bila semua kelas perawatan di rumah sakit tersebut penuh
maka FKRTL menawarkan untuk dirujuk ke fasilitas kesehatan
yang setara dengan difasilitasi oleh FKRTL dan berkoordinasi
dengan BPJS.
• Peserta untuk menandatangani surat pernyataan bersedia
membayar selisih biaya yang timbul
Episode
Episode adalah jangka waktu perawatan pasien mulai dari pasien masuk sampai pasien keluar
rumah sakit baik rawat jalan maupun rawat inap, termasuk konsultasi/pemeriksaan dokter
dan/atau pemeriksaan penunjang maupun pemeriksaan lainnya.
1 episoe → 1 klaim
episode
Rawat Rawat
jalan inap
Episode rawat jalan
1 (satu) episode rawat jalan adalah satu rangkaian pertemuan konsultasi antara pasien
dan dokter dan/atau pemeriksaan penunjang sesuai indikasi medis dan/atau
tatalaksana yang diberikan pada hari pelayanan yang sama
18
❑ dalam hal pelayanan berupa prosedur atau terapi yang berkelanjutan di pelayanan rawat jalan seperti radioterapi,
kemoterapi, rehabilitasi medik, rehabilitasi psikososial, transfuse darah, dan pelayanan gigi, episode yang berlaku
adalah per 1 (satu) kali kunjungan
❑ pelayanan rawat jalan pada satu atau lebih klinik spesialis pada hari yang sama, terdiri dari satu atau lebih diagnosis,
dimana diagnosis satu dengan yang lain saling berhubungan atau tidak berhubungan, dihitung sebagai 1 (satu)
episode;
❑ pada rangkaian pertemuan konsultasi medis dalam rangka persiapan operasi maka dihitung sebagai 1 (satu) episode
dengan dibuktikan surat konsultasi dokter untuk persiapan operasi
❑ pelayanan IGD yang kurang dari 6 jam dan/atau belum mendapatkan pelayanan rawat inap, termasuk dalam 1 (satu)
episode rawat jalan
❑ datang kembali ke rumah sakit dalam keadaan darurat pada hari pelayanan yang sama, maka keadaan darurat tersebut
dianggap sebagai episode baru walaupun dengan diagnosis yang sama;
❑ datang ke IGD dan pada hari yang sama datang kembali ke rumah sakit untuk mendapatkan pelayanan rawat jalan,
maka tidak dihitung sebagai episode baru: IGD – POLI 1 EPISODE
❑ rawat inap kurang dari 6 jam yang selanjutnya dirujuk, maka ditetapkan sebagai episode rawat jalan dengan diagnosis
yang ditegakkan pada akhir episode
Episode rawat inap
satu rangkaian perawatan mulai tanggal masuk sampai keluar rumah sakit termasuk
perawatan di ruang rawat inap, ruang intensif, dan ruang operasi.
• rawat inap yang menjadi kelanjutan dari proses perawatan di rawat jalan atau gawat darurat pada hari yang sama,
maka pelayanan tersebut sudah termasuk dalam 1 (satu) episode rawat inap
• IGD lebih dari 6 jam termasuk dalam 1 (satu) episode dan diklaimkan rawat inap kelas 3
• pelayanan rawat inap yang lama perawatan kurang dari 6 jam dan pasien meninggal termasuk 1 (satu) episode
rawat inap
• pasien batal operasi karena indikasi medis dan harus dilakukan rawat inap atas kondisi tersebut maka ditagihkan
sebagai rawat inap dengan diagnosis yang menyebabkan batal operasi dikode Z53.0 (Procedures not carried out
because of contraindication)
Readmisi dan Fragmentasi
Readmisi adalah kunjungan rawat inap berulang di FKRTL yang sama dengan diagnosis utama yang
sama dari episode rawat inap sebelumnya dalam waktu kurang atau sama dengan 30 hari
dikecualikan
Fragmentasi adalah kunjungan rawat jalan berulang di FKRTL yang sama pada kasus dengan diagnosis yang
sama dari episode rawat jalan sebelumnya dalam waktu kurang atau sama dengan 7 hari.
dikecualikan
OVERVIEW
KOORDINASI KLL/KK/PAK
TAGIHAN KLAIM PELAYANAN KESEHATAN
24
TATA CARA PENGAJUAN DAN PEMBAYARAN KLAIM
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN TINGKAT LANJUTAN
1. FKRTL mengajukan klaim pelayanan kesehatan secara kolektif secara periodik dan lengkap setiap bulannya yang
dilengkapi dengan dokumen pengajuan klaim.
2. Dalam satu bulan FKRTL dapat mengajukan masing-masing dengan interval waktu pengajuan minimal 10 (sepuluh)
hari yaitu:
a. klaim reguler sebanyak maksimal satu kali antara tanggal 1 sampai dengan maksimal tanggal 15 dengan
ketentuan sebagai berikut:
1) Pengajuan klaim reguler adalah satu bulan pelayanan penuh atau minimal 75% dari jumlah SEP terbit.
2) Dalam hal FKRTL tidak dapat mengajukan klaim reguler sebagaimana dimaksud pada huruf a angka 1),
maka klaim susulan belum dapat diajukan pada bulan yang sama.
b. klaim susulan.
3. BPJS menerbitkan bukti penerimaan klaim kepada FKRTL setelah FKRTL mengajukan klaim kepada FKRTL (berupa
soft copy/melalui aplikasi dan hard copy) pada hari dan tanggal FKRTL menyerahkan klaim
4. BPJS harus mengeluarkan berita acara kelengkapan berkas klaim paling lambat 10 (sepuluh) hari kalender sejak
klaim diajukan
5. Dalam hal klaim yang diajukan oleh FKRTL tidak memenuhi kelengkapan berkas klaim, BPJS mengembalikan seluruh
berkas klaim kepada FKRTL dan mengeluarkan berita acara pengembalian berkas klaim.
25
6. Persyaratan pengajuan klaim manfaat pelayanan kesehatan di FKRTL adalah sebagai berikut:
❑ kelengkapan administrasi umum yang terdiri atas:
• Surat pengajuan klaim yang ditandatangani oleh Pimpinan FKRTL atau pejabat setingkat Direktur
yang diberi kewenangan;
• Kuitansi asli bermaterai; dan
• Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak Pengajuan Klaim Biaya Pelayanan Kesehatan bermaterai
yang ditandatangani oleh Pimpinan FRTL atau pejabat setingkat Direktur yang diberi kewenangan;
❑ kelengkapan khusus yang terdiri atas:
• bukti pendukung pelayanan; dan
• kelengkapan lain yang dipersyaratkan
26
Pengajuan klaim pelayanan RJTL, kelengkapan khusus adalah sebagai berikut:
27
Pengajuan klaim pelayanan RITL, kelengkapan khusus adalah sebagai berikut:
28
1. BPJS melakukan pembayaran klaim berdasarkan hasil verifikasi yang telah
dinyatakan sesuai.
2. Dalam hal berkas klaim yang telah dilakukan verifikasi oleh BPJS belum
sesuai dan memerlukan konfirmasi, berkas klaim dikembalikan kepada
FKRTL untuk mendapatkan konfirmasi, disertai berita acara pengembalian
berkas klaim berikut penjelasannya.
3. Berkas klaim yang dikembalikan dapat diajukan kembali oleh FKRTL pada
pengajuan klaim bulan berikutnya.
4. proses verifikasi klaim telah selesai dilaksanakan paling lambat pada hari
Verifikasi dan 5.
ke 10 sejak Berita Acara berkas lengkap
Dalam hal FKRTL pada hari ke-11 (sebelas) belum menyerahkan
persetujuan klaim FKRTL dianggap menyetujui hasil verifikasi klaim BPJS
Pembayaran 6. BPJS wajib melakukan pembayaran kepada FKRTL berdasarkan klaim yang
diajukan dan telah diverifikasi paling lambat:
Verifikasi proses uji kebenaran terhadap tagihan klaim biaya pelayanan Verifikator Hasil : Klaim Layak dan Klaim Tidak Layak
kesehatan, yang dilakukan secara rutin setiap bulan menggunakan
aplikasi yang berlaku;
Verifikasi proses uji kebenaran terhadap klaim yang sudah dibayarkan yang Verifikator Hasil : klaim yang telah sesuai dan klaim yang tidak sesuai.
Paska Klaim terindikasi adanya ketidaksesuaian dengan ketentuan perundang- Terhadap klaim yang tidak sesuai ketentuan dan dinyatakan terjadi
undangan, yang dilakukan secara rutin setiap bulan kelebihan pembayaran, maka wajib dilakukan pengembalian.
Bila PIHAK KEDUA tidak sepakat untuk melakukan
pengembalian, maka dapat dilakukan tindak lanjut penyelesaian
(eskalasi) kepada Tim PK-JKN Kab/Kota dan seterusnya sesuai
ketentuan perundang-undangan
Audit proses mencari, menemukan, dan mengumpulkan bukti secara Tim PK-JKN PIHAK KESATU Terhadap klaim yang tidak sesuai ketentuan dan dinyatakan terjadi
Administrasi sistematis terkait ketentuan administrasi klaim yang bertujuan sekurang-kurangnya 2 (dua) kelebihan pembayaran, maka maka wajib dilakukan pengembalian.
kali/setahun hanya dalam hal Bila PIHAK KEDUA tidak sepakat untuk melakukan pengembalian,
Klaim mengungkapkan terjadi atau tidaknya suatu penyalahgunaan
ditemukan indikasi maka dapat dilakukan tindak lanjut penyelesaian (eskalasi) kepada
pelayanan kesehatan di Faskes penyalahgunaan. Tim PK-JKN Kab/Kota dan seterusnya sesuai ketentuan perundang-
undangan;
Audit proses membandingkan antara data/informasi yang disajikan (asersi) Auditor Internal Auditor Internal adalah Wasin, yang melakukan
pegawai tetap PIHAK KESATU
dengan ketentuan yang seharusnya, dilengkapi dengan identifikasi audit/pemeriksaan kepada PIHAK KESATU. Dalam hal
yang diberi tugas tanggung jawab,
masalah, analisis, dan evaluasi bukti yang dilakukan secara independen, wewenang, dan hak secara penuh diperlukan, dapat meminta penjelasan/konfirmasi kepada
objektif dan profesional berdasarkan standar audit, untuk menilai oleh pejabat yang berwenang untuk PIHAK KEDUA
kebenaran, kecermatan, kredibilitas, efektivitas, efisiensi, dan keandalan melakukan audit
informasi penyelenggaraan fungsi pelayanan kesehatan rujukan tingkat
Auditor Eksternal
lanjutan meliputi proses kerja sama, penyelenggaraan pelayanan lembaga pengawas independen Hasil Audit Internal dan Eksternal antara lain dapat berupa:
kesehatan, pengajuan dan pembayaran tagihan klaim sebagaimana yang melakukan pengawasan kekurangan dan atau kelebihan pembayaran klaim
dimaksud di dalam lingkup perjanjian terhadap BPJS Kesehatan sesuai
ketentuan UU (sesuai jadwal
pemeriksaan)
31
PENYELESAIAN KLAIM DISPUTE
KADALUARSA KLAIM
Klaim yang telah dinyatakan dispute,
dikecualikan dari masa kadaluarsa klaim Standar waktu penyelesaian klaim dispute
tercantum pada Lampiran Perjanjian
KLAIM DISPUTE
Klaim dispute medis; Klaim dispute koding; Klaim dispute Penyelesaian klaim dispute berlaku
obat; Klaim dispute koodinasi pemberian manfaat secara nasional jika penetapan
kesepakatan antara Kantor Pusat BPJS
PEMBAHASAN KESEHATAN dengan KEMENKES
Pembahasan klaim dispute dilakukan oleh PARA PIHAK, dan dituangkan dalam bentuk Peraturan
dapat melibatkan pihak eksternal TKMKB, organisasi atau pakar perundang-undangan; Surat Edaran
koding INA CBG dan atau pemangku kepentingan terkait Menteri Kesehatan; atau Berita Acara
Kesepakatan
PENYELESAIAN
Penyelesaian klaim dispute dilakukan secara berjenjang mulai
Tingkat Kantor Cabang, Tingkat Provinsi oleh Kedeputian Wilayah,
menyelesaikan eskalasi dari Kantor Cabang dan Tingkat Pusat
32
PERPRES NO 82 TAHUN 2018
PASAL 77 TENTANG KADALUARSA KLAIM
33
OVERVIEW
KOORDINASI KLL/KK/PAK
35
KETENTUAN REGULASI
PELAYANAN RUJUK BALIK
Permenkes 28 Tahun 2014
tentang
Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan
❑ “Program Rujuk Balik (PRB) pada penyakit-penyakit kronis (diabetes mellitus,
hipertensi, jantung, asma, PPOK, epilepsy, skizofren, stroke dan SLE) WAJIB
DILAKUKAN bila kondisi pasien sudah dalam keadaan stabil disertai dengan
surat keterangan rujuk balik yang dobuat dokter spesialis.”
36
KETENTUAN REGULASI
PELAYANAN RUJUK BALIK
Permenkes 99 Tahun 2015
tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013
Tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional
37
KETENTUAN REGULASI
PELAYANAN RUJUK BALIK
Komitmen Kerja Sama (PKS)
Tidak melakukan pungutan biaya tambahan kepada peserta diluar ketentuan yang
berlaku
Menyediakan ruang perawatan kelas I, II dan III untuk peserta JKN-KIS tanpa kuota
atau pembatasan
Memiliki sistem antrian elektronik, jadwal tindakan medis operatif dan informasi ketersediaan
Tempat Tidur Rawat Inap yang terintegrasi dengan Aplikasi Mobile JKN, atau secara bertahap
dalam jangka waktu Perjanjian, akan dilakukan integrasi dengan Mobile JKN
38
PROGRAM RUJUK BALIK
39
PROGRAM RUJUK BALIK
40
FILOSOFI PROGRAM RUJUK BALIK (PRB)
41
KONSEP NEW PRB di FKRTL
42
ALUR PELAYANAN PRB
SEP dengan
Notifikasi
Petugas FKRTL
mencetak blanko SRB
43
Strategi Optimalisasi Rekrutmen Peserta PRB
Benar
3B Kondisi
Stabil
• Pastikan SRB terisi
lengkap
44
SURAT RUJUK BALIK (SRB)
TITIK KRITIS
1. Kelengkapan Data SRB
2. Obat Sesuai dengan Daftar Obat PRB
3. Kelengkapan berkas hasil
pemeriksaan diagnostic sesuai
restriksi Fornas
45
5. PENDAFTARAN PESERTA PRB
PADA APLIKASI V-CLAIM
Nomor SRB
SRB Tampilan SRB pada V-claim
46
PIC PRB FKRTL
• PIC PRB adalah petugas RS yang ditunjuk oleh Pimpinan/Kepala/Direktur FKRTL sesuai dengan
kompetensinya.
• PIC PRB tidak terbatas pada satu orang melainkan dapat berbentuk sebuah tim.
• Kriteria kompetensi PIC PRB mengacu pada ketentuan sebagai berikut:
• Memahami ketentuan PRB, termasuk 9 jenis penyakit PRB dan daftar obat Fornas untuk Obat PRB;
• Memiliki kemampuan komunikasi dengan dokter terkait kejelasan diagnosis dan jenis obat yang digunakan.
• Tugas PIC PRB mengacu pada ketentuan sebagai berikut:
• Mengetahui data potensi peserta PRB di FRTL setempat;
• Bekerja di lokasi PRB yang telah ditentukan selama poli perujuk PRB buka;
• Menerima surat rujuk balik yang dibawa oleh peserta yang telah melakukan konsultasi dengan dokter;
• Melakukan konfirmasi kepada Dokter Spesialis/Sub Spesialis, apabila terdapat ketidakjelasan informasi
dalam SRB atau ketidaksesuaian obat - obatan yang diresepkan dengan daftar obat Fornas untuk obat PRB;
• Melakukan input data peserta PRB pada aplikasi yang tersedia;
• Melakukan pendaftaran peserta rujuk balik.
• Mencetak luaran aplikasi yang tersedia.
• Memberikan informasi kepada pasien terkait alur pelayanan obat di FKTP sesuai pedoman pelaksanaan
program rujuk balik
• PIC PRB bertugas di tempat yang strategis dan berdekatan dengan apotek guna memudahkan
pemberian informasi tentang PRB dan memudahkan Peserta untuk mendapatkan obat. Lokasi
kerja PIC PRB diberikan penanda khusus agar diketahui dengan mudah oleh peserta PRB.
47
4
8 PRB Pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru
48
48
Rekomendasi
TKMKB Pusat
untuk Kriteria
PRB
Epilepsi
50
Stroke
51
Penyakit
Jantung
Hipertensi
Infark Miokardium
52
Angina Pektoris
53
Gagal Jantung
Kronik
54
Asma
55
Diabetes Mellitus
56
Hipertensi
57
OVERVIEW
KOORDINASI KLL/KK/PAK
SKEMA BADAN PENYELENGGARA PADA SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL
LATAR BELAKANG
• Sesuai dengan amanah Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan
Kesehatan, PT Jasa Raharja (Persero) merupakan penjamin pertama bagi kasus
kecelakaan lalu lintas dan BPJS Kesehatan merupakan penjamin kedua bagi kasus
kecelakaan lalu lintas.
• Mengacu pada ketentuan tersebut, maka perlu dilakukan proses koordinasi manfaat
antara institusi dengan tujuan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Dengan
koordinasi manfaat yang dilakukan secara manual, akan menimbulkan kendala terkait
kecepatan penetapan penjaminannya.
• Dalam mempermudah proses koordinasi manfaat tersebut, BPJS Kesehatan melakukan
integrasi sistem informasi dengan PT Jasa Raharja (Persero) yang dikenal sebagai INSIDEN
(Integrated System For Traffic Accident) sejak 19 Maret 2018.
• Proses koordinasi manfaat yang sebelumnya dilakukan secara manual melalui surat
menyurat, kini dilakukan secara elektronik melalui web service yang terhubung real-time
antara kedua instansi.
HISTORI PERATURAN PENJAMINAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS
29 Okt 2018
Peraturan
18 Sept 2018 Menteri
1 Jan 2018 Peraturan Keuangan
Implementasi Presiden Nomor Nomor 141
Vclaim Nasional 82 Tahun 2018 Tahun 2018
62
INSIDEN (Integrated System For Traffic Accident)
Polisi Republik
Indonesia
Kantor Cabang
Tampilan Movis
PT Jasa Raharja
64
Variasi Respon PT Jasa Raharja (Persero)
No Kondisi Keterangan
SEP dapat dibayarkan oleh PT JR sebesar plafon, RS
1 -1 Korban dapat dibayarkan segera menagihkan klaim ke PT JR melampirkan
NOMOR SEP (maks 7 hari setelah pasien pulang)
2 -2 Korban belum ditangani Kepolisian Menunggu Laporan Polisi
3 -3 Korban tidak bersedia melapor ke Polisi Penjaminan tidak dapat dipastikan (Pasien tunai)
4 -4 Korban akan ditindak lanjuti oleh petugas Menunggu kunjungan PT JR
5 -5 Terbit surat jaminan namun plafon habis Dapat dilanjutkan verifikasi BPJS Kesehatan*
6 -6 Telah melakukan kunjungan RS Menunggu hasil kunjungan PT JR
7 -7 Bukan Korban Kecelakaan Lalu Lintas Dapat dilanjutkan verifikasi BPJS Kesehatan*
8 -8 Potensi Jaminan KLL Menunggu respon PT JR
-9 Lakukan Verifikasi BA Rekonsiliasi dengan
9 Dapat dilanjutkan verifikasi BPJS Kesehatan*
PT JR
10 0 Korban tidak dapat dibayarkan Dapat dilanjutkan verifikasi BPJS Kesehatan*
Dapat dilanjutkan verifikasi BPJS Kes setelah NOMOR
11 1 Terbit surat jaminan
SEP di-input di aplikasi pembayaran PT JR
*Catatan : Tidak semua SEP dapat dilanjutkan verifikasi oleh BPJS Kesehatan, hanya klaim yang telah
mendapatkan kesimpulan akhir seperti -5, -7, -9, 0 dan 1.
SKEMA KOORDINASI MANFAAT
Laporan Dugaan Kasus KLL
Suplesi (mencari
Dilaporkan seakan –
induk plafon KLL
episode
akan kasus baru Penetapan Kasus PT JR
(tagging baru) dan Respon Balik
sebelumnya)
Fitur INSIDEN – Tagging SEP KLL
Bukan Kecelakaan
Kec Kerja
Fitur INSIDEN – Tagging SEP KLL
Variasi Jenis Laporan Dugaan Kasus dan Keterlibatan Penyelenggara Jaminan
KLL dan
Sisa plafon PT Jasa
Bukan Kec Kerja
Raharja (Persero)
dapat digunakan
lebih dari 1 (satu)
KLL dan Kec Kerja kali kunjungan
Jika pelayanan kesehatan yang akan diperoleh merupakan kasus kontrol / lanjutan,
maka User dapat melakukan suplesi (mencari induk plafon kasus KLL sebelumnya)
Variasi Respon PT Jasa Raharja (Persero)
No Kondisi Keterangan
SEP dapat dibayarkan oleh PT JR sebesar plafon, RS
1 -1 Korban dapat dibayarkan segera menagihkan klaim ke PT JR melampirkan
NOMOR SEP (maks 7 hari setelah pasien pulang)
2 -2 Korban belum ditangani Kepolisian Menunggu Laporan Polisi
3 -3 Korban tidak bersedia melapor ke Polisi Penjaminan tidak dapat dipastikan (Pasien tunai)
4 -4 Korban akan ditindak lanjuti oleh petugas Menunggu kunjungan PT JR
5 -5 Terbit surat jaminan namun plafon habis Dapat dilanjutkan verifikasi BPJS Kesehatan*
6 -6 Telah melakukan kunjungan RS Menunggu hasil kunjungan PT JR
7 -7 Bukan Korban Kecelakaan Lalu Lintas Dapat dilanjutkan verifikasi BPJS Kesehatan*
8 -8 Potensi Jaminan KLL Menunggu respon PT JR
-9 Lakukan Verifikasi BA Rekonsiliasi dengan
9 Dapat dilanjutkan verifikasi BPJS Kesehatan*
PT JR
10 0 Korban tidak dapat dibayarkan Dapat dilanjutkan verifikasi BPJS Kesehatan*
Dapat dilanjutkan verifikasi BPJS Kes setelah NOMOR
11 1 Terbit surat jaminan
SEP di-input di aplikasi pembayaran PT JR
*Catatan : Tidak semua SEP dapat dilanjutkan verifikasi oleh BPJS Kesehatan, hanya klaim yang telah
mendapatkan kesimpulan akhir seperti -5, -7, -9, 0 dan 1.
No SEP BPJS Kesehatan akan dientry di Aplikasi PT Jasa Raharja (Persero)
Catatan: Jika penagihan TIDAK MELAMPIRKAN No SEP BPJS Kesehatan, maka PT Jasa Raharja (Persero)
akan mencatat transaksi sebagai REIMBURSE (tidak terkirim ke BPJS Kesehatan)
Pengembangan Bridging eksisting
73
Pengembangan fitur INSIDEN
✓ Terdapat menu input Nomor LP pada
menu Vclaim, apabila di awal belum
terdapat informasi nomor LP SEP
tetap dapat disimpan. Nomor LP
dapat dilengkapi dikemudian hari
dengan menu update nomor LP
Critical Point: Pastikan tidak ada kesalahan pengisian oleh user RS, karena data KLL yang terkirim ke IRSMS akan dilakukan
olah TKP oleh POLDA/POLRES setempat
Pengembangan fitur INSIDEN
Critical Point: No LP merupakan syarat pengajuan klaim dari RS, apabila no LP kosong keduanya maka klaim tidak
dapat diajukan
Aplikasi Mobile JKN Care Center 165
Scan QRCode disamping
untuk mengunduh aplikasi
Aplikasi Mobile JKN Care Center 165 Mobile JKN