Anda di halaman 1dari 3

Nama : Versa Raka Aji Purama

Kelas : X- OTMI

DAKWAH NABI DI KOTA MEKKAH

Masa Kenabian (Periode Makkah)

610 M: Turunnya wahyu pertama di gua Hira. Kemudian 3 tahun lamanya beliau berdakwah secara
siriyyah (tertutup dan sembunyi-sembunyi). Pada masa inilah bergabungnya muslimin angkatan
pertama (Khadijah, Zaid bin Tsabit, Ali bi Abi Thalib, Abu Bakr, Utsman bin Affan, Thalhah bin
Ubaidillah, Sa'ad bin Abi Waqash, Waraqah bin Naufal, Zubair bin Awwam, Abu Dzar Al-Ghifari, Umar
bin Anbasah dan Sa'id bin Al-'Ash.

Berita munculnya agama baru didengar oleh pemimpin-pemimpin Quraisy, akan tetapi mereka tidak
terlalu menaruh perhatian.

613 M: Deklarasi dakwah Islam di bukit Safa mengundang masyarakat Quraisy, menandai dimulainya
Era Dakwah terbuka sejak turun QS. Asy-Syu'ara ayat 14. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
memulai seruannya kepada kaum kerabatnya yang terdekat. Akan tetapi kebanyakan kerabatnya
tersebut merasa enggan bahkan ada yang menentangnya dengan keras seperti Abu Lahab yang
nama aslinya adalah Abdul Uzza.

614-616 M: Penindasan kaum muslimin oleh Quraisy. Tokoh-tokoh Quraisy melakukan penentangan,
mereka mulai merasa terancam (pengaruh dan kekuasaannya). Ajaran tauhid, kepercayaan kepada
akhirat, ajakan pembersihan jiwa, dan pembelaan kepada kaum lemah (diantaranya adalah ajaran
persamaan derajat kecuali dengan takwa) amat memekakkan telinga mereka. Maka mereka
melakukan upaya-upaya penumpasan dakwah Islam:

Pertama, dengan cara menghasut masyarakat agar tidak menyenangi Islam (Abdul Uzza [Abu Lahab]
menghasut kalangan laki-laki dan Aura [Ummu Jamil] menghasut kalangan wanita).

Kedua, mengajak kompromi-tepatnya mengiming-imingi Nabi-agar berhenti dari dakwah Islam.


Mereka menawarkan harta, tahta atau wanita

Ketiga, melakukan upaya tasykik (menanamkan keraguan) pada para pengikut islam (lihat: Ar-Ra'du:
43), tapi tidak berhasil menyurutkan tekad Nabi.

Keempat, menggunakan cara kekerasan, yakni dengan menyiksa para pengikut Islam yang lemah

(mereka yang tidak memiliki kabilah pelindung: Bilal bin Rabah, Sumayyah, Amr bin Yasir, Yasir, dll.)

Kelima, mempresure pelindung Nabi (Abu Thalib)


Keenam, melakukan penghinaan (mengejek saat Nabi beribadah, menyimpan kotoran di muka
rumah Nabi, melempar kotoran, menjerat leher Nabi, menaburkan kotoran dan tanah ke kepala
Nabi, dll.)

Ketujuh, menyebarkan berita-berita bohong tentang Islam kepada para pemimpin kabilah (Contoh:
menyebut Muhammad sebagai penyihir, penyair, peramal, dukun, dll).

Akhirnya sekitar tahun 615 M sebagian kaum muslimin hijrah ke Abyssinia (Habasyah). Sementara
itu Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam semakin gencar mendakwahkan Islam, diantaranya
dengan memperkenalkan Islam kepada kabilah-kabilah yang datang ke Mekkah. Pada masa inilah
diantaranya Nabi mendakwahi kabilah Aus dan Khazraj dari Madinah. Lalu dikirimlah duta dakwah
Islam ke sana, Mus'ab bin Umair.

617 M: Pemboikotan Bani Hasyim dan kaum muslimin oleh Quraisy. Para pemuka Quraisy sepakat
untuk tidak mengadakan jual beli, kawin mengawini dan transaksi lainnya dengan mereka.
Pemboikotan berlangsung selama 3 tahun.

619 M: Penghentian pemboikotan. Pada tahun ini pula wafatnya Abu Thalib dan Khadijah yang
kemudian disebut dengan 'Amul Huzni (tahun duka cita). Tekanan-tekanan Quraisy berlangsung
lebih brutal karena Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam tidak lagi memiliki seseorang yang
dapat melindunginya.

620 M: Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam berdakwah ke Thaif dengan harapan dapat
membujuk Bani Tsaqif untuk memberikan perlindungan dan pembelaan dari keganasan kafir
Quraisy. Akan tetapi yang terjadi adalah sebaliknya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam malah
dihinakan. Maka beliau kembali lagi ke Mekkah dengan cara mendapatkan jiwar (jaminan
keamanan) dari Muth'im bin Adiy. Dalam kedukaan yang mendalam seperti inilah Nabi dihibur Allah
Ta'ala dengan peristiwa Isra dan Mi'raj.

621 M: Terjadi peristiwa Baiat Aqabah I (pernyataan berkomitmen pada Islam) yang dilakukan oleh
12 orang penduduk Yatsrib ( Madinah)

622 M: Terjadi Baiat Aqabah II (pernyataan kesiapan membela dakwah Islam) yang dilakukan oleh 73
orang pria dan 2 orang wanita penduduk Yatsrib.
DAKWAH NABI DI KOTA MADINAH

Dakwah rasulullah di Madinah dilakukan selama sepuluh tahun. Dakwah yang ditujukan kepada
umat Islam dan umat yang belum masuk Islam. Hijrah rasulullah ke Madinah merupakan babak batu
dalam perkembangan Islam, dalam berdakwawh di Madinah Rasulullah menggunakan strategi yang
berbeda dengan dakwah nya di Mekkah, strategi yang beliau gunakan dalam berdakwah di Madinah
adalah membangun masjid dengan menjadikannya sebagi pusat kegiatan bagi umat muslimin,
mempersaudarakan antar kaum muhajirin dan anshar, meletakan dasar-dasar politik, ekonomi yang
islami, membuat perjanjian dengan umat non muslim dan juga dibuatnya dustur (undang-undang)
dalam hal ini kita kenal ndengan piagam Madinah yang mengatur aspek kehidupan rakyat Madinah.

Dalam berdakwah di Madinah nabi Muhammad beserta pengikutnya mendapatkan rintangan yang
banyak membawa hikmah yang besar, diantaranya adalah terjadinya perang Badar, dalam
peperangan ini Islam mengalami kemenangan dan menjadi peperangan yang menentukan bagi umat
muslimin, perang Uhud, dimana dalam peperangan ini umat Islam mengalami kekalahan akibat dari

sebagian pasukan muslim yang tidak amanah, kemudian perang Khandak dengan strategi perang
membuat parit atas usulan Salman al Farisi.

Jika diperhatikan dengan jeli dan detail perjanjian Hudaibiyah membawa kebaikan yangdemikian
besar bagi umat muslim, diantaranya adalah orang-orang Quraisy mengakui eksistensi kaum
muslimin, banyak orang yang berbondong-bondong masuk Islam setelah perjanjian ini.

Sebelum Nabi Muhammad wafat beliau sempat melaksanaka haji wada' dengan berkhotbah di
hadapan pengikutnya yaitu menyeru kepada prinsip kemanusiaan, keadilan ekonomi, kebajikan,
solidaritas dan yang terpenting adalah umat islam harus perpegang teguh pada Al qur'an dan sunah
nabi.

Anda mungkin juga menyukai