Anda di halaman 1dari 3

Prosedur Penetapan Konsentrasi Cu2+

Na2S2O3 yang telah distandarisasi

dimasukan kedalam buret

dipipet 10 mL larutan CuSO4

dimasukan kedalam labu Erlenmeyer

diencerkan sampai 25 mL

ditambahkan 1 gram KI dan 5 mL H2SO4 4N (bersamaan)

dititrasi CuSO4 dengan larutan Na2S2O3 sesegera mungkin

ditambah 2 mL larutan kanji 1%

dititrasi sampai warna biru menghilang

hasil

JSA IODOMETRI BAGIAN Penetapan Konsentrasi Cu2+


No Tahap pekerjaan Potensi bahaya Upaya pengendalian
1. Isi buret dengan larutan - Tangan terciprat Na2S2O3 yang - Selalu berhati-hati dalam
Na2S2O3 yang telah telah distandarisasi saat sedang bekerja
distandarisasi mengisi buret (jika terpapar - Mengenakan perlengkapan
dalam jangka panjang, kulit APD (seperti sarung tangan,
dapat mengalami iritasi) baju pelindung (jas lab),
- Terhirup Na2S2O3 yang telah masker dan kacamata
distandarisasi saat sedang (googles))
mengisi buret (jika terpapar - Bekerja diruangan dengan
dalam jangka panjang dapat fentilasi baik
mengakibatkan iritasi pada - Bekerja diruangan dengan
hidung, tenggorokan dan sistem adanya aliran air (untuk
pernapasan dengan gejala pertolongan pertama saat
batuk-batuk) tangan atau mata terkena
- Terkena mata Na2S2O3 yang cipratan bahan Na2S2O3)
telah distandarisasi saat sedang
mengisi buret (jika langsung
terkena akan menyebabkan
iritasi mata dengan gelaja mata
merah dan perih)
2. Pipet 10 ml larutan - Kulit terpapar CuSO4 akan - Selalu gunakan APD (seperti
CuSO4 secara kuantitatif menyebabkan iritasi kulit (jika sarung tangan, masker, jas lab
dan masukkan ke dalam terpapar dalam jangka panjang) dan googles)
labu Erlenmeyer, - Terkena mata saat bekerja - Selalu bekerja dengan ruang
encerkan sampai volume degan larutan CuSO4 akan ventilasi yang baik
25 ml menyebabkan iritasi dan mata - Bekerja diruangan dengan
merah adanya aliran air (untuk
- Terhirup larutan CuSO4 dalam pertolongan pertama saat
jangka waktu lama akan tangan atau mata terkena
menyebabkan gangguan pada cipratan bahan larutan CuSO4)
sistem pernapan (seperti batuk- - Bekerja dengan teliti apalagi
batuk) jika berkaitan dengan
- Saat pengenceran tidak kuantitatif (olah data angka)
dilakukan dengan benar
sehingga akan menyebabkan
kesalahan pada akhir titrasi.
- Saat mempipet, ujung pipet
harus dipastikan sudah tercelup
ke dalam larutan agar tidak ada
gelembung yang masuk yang
dapat mempengaruhi volume.
- Posisi memipet harus searah
gravitasi agar larutan yang
dipipet tidak masuk ke filler.
3. Tambahkan 1 gr KI dan - Saat bekerja dengan bahan KI - Selalu gunakan APD (seperti
5 ml larutan H2SO4 4 N dan apabila mengenai mata, sarung tangan, masker, jas lab
(Secara bersamaan) akan menyebabkan iritasi mata dan googles)
(dengan gejala mata merah) - Selalu bekerja dengan ruang
- Bila terhirup dengan bahan KI ventilasi yang baik
akan menyebabkan iritasi pada - Bekerja diruangan dengan
sistem pernapasan adanya aliran air (untuk
- Bila bekerja dengan bahan pertolongan pertama saat
H2SO4 dan apabila mengenai tangan atau mata terkena
kulit akan menyebabkan iritasi cipratan bahan serbuk KI dan
kulit dan bahkan menimbulkan larutan H2SO4)
seperti luka terbakar
- Bila terhirup dengan bahan
H2SO4 akan menyebabkan
iritasi pada sistem pernapasan
- Bila terkena mata dengan bahan
H2SO4 dapat menyebabkan
iritasi mata dan bahkan
kecacatan pada mata.
4. Lakukan titrasi CuSO4 - Saat dilakukan titrasi dan - Bekerjalah dengan teliti, hati-
dengan larutan Na2S2O3 apabila tidak menyadari hati, dan dengan pikiran yang
sampai warna cokelat perubahan warna saat pertama fokus
memudar kali berubah, akan
menyebabkan volume larutan
Na2S2O3 berlebih dan
menyebabkan kesalahan data
(baik kualitatif ataupun
kuantitatif)
- Peralatan yang tidak bersih
mempengaruhi ketepatan titrasi.
5. Tambahkan 2 ml larutan - Bila terhirup bubuk kanji akan - Bekerjalah dengan
kanji menyebabkan batuk-batuk mengenakan masker
- Bekerjalah dengan ruang
ventilasi yang baik

6. Lanjutkan Titrasi sampai - Saat dilakukan titrasi dan - Bekerjalah dengan hati-hati
warna biru menghilang apabila tidak menyadari dan dengan pikiran yang fokus
perubahan warna saat pertama
kali berubah, akan
menyebabkan menyebabkan
kesalahan data (baik kualitatif
ataupun kuantitatif)

Anda mungkin juga menyukai