Penelitian Code
Penelitian Code
PENDAHULUAN METODE
Menurut Coats yang disitasi oleh Yuliana (2014), Penelitian ini menggunakan penelitian survei
kasus kecelakaan merupakan salah satu yang menjadi deskriptif kuantitatif kualitatif dengan pendekatan
penyebab terbanyak terjadinya cedera diseluruh cross sectional. Metode dektriptif kuantitatif
dunia, yaitu menempati urutan ke-9 pada DALY’s digunakan untuk mendeskripsikan hasil analisis
dan diperkirakan akan menempati peringkat ke-3 kesesuaian dan ketepatan kode eksternal cause dalam
di tahun 2020. Dari beberapa kecelakaan yang bentuk gambar dan presentase, sedangkan deskriptif
terjadi salah satunya adalah kecelakaan transportasi kualitatif digunakan untuk mendesktrpsikan kegiatan
sepeda motor. Hal ini didukung oleh data Korps pelaksanaan pengkodean dan faktor penyebab
lalu lintas atau Korlantas (2017), angka kejadian ketidaksesuaian dan ketidaktepatan kode eksternal
kecelakaan pada triwulan 1 (satu) tahun 2017 di cause. Jumlah subjek 7 responden dan objek yang
seluruh Indonesia mencapai 24.068 kasus. Salah satu diteliti adalah berkas rekam medis sebanyak 55 sampel.
bentuk fasilitas pelayanan kesehatan adalah dengan Penelitian dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2017.
adanya rumah sakit untuk menunjang kegiatan Validitas data dilakukan dengan triangulasi. Untuk
pelayanan kesehatan masyarakat. Setiap sarana menguji validitas kesesuaian dan ketepatan kode
pelayanan kesehatan perlu adanya upaya peningkatan eksternal cause peneliti melakukan triangulasi sumber
mutu pelayanan kesehatan. Upaya tersebut harus dengan expert coder di salah satu RS Swasta Tipe B
disertai dengan adanya sarana penunjang yang di Yogyakarta.
memadai dan mendukung dari beberapa faktor yang
terkait. Salah satu faktor yang ikut mendukung
keberhasilan upaya peningkatan mutu pelayanan HASIL
kesehatan adalah terlaksana penyelenggaraan rekam 1. Pelaksanaan Pengodean External Cause
medis yang baik dan benar. Rekam medis merupakan Petugas rekam medis yang melaksanakan
berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang pengodean (coder) pada unit rekam medis
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan RS PKU Muhammadiyah Gamping Sleman
dan pelayanan lain kepada pasien di sarana pelayanan Yogyakarta terdiri dari 5 orang, dengan rincian
kesehatan (Hatta, 2013). Berkas rekam medis sangat berikut:
menentukan terciptanya laporan kesehatan yang valid,
untuk itu proses penulisan, pengolahan, dan pelaporan
Tabel 1. SDM coder rawat inap RS PKU
rekam medis harus terjaga kualitasnya. Dengan
Muhammadiyah Gamping Sleman
demikian perekam medis memegang peranan penting
Yogyakarta
sebagai pengumpul, pengolah, dan penyaji informasi
kesehatan, salah satunya terkait data morbiditas. Salah Jenis
Jumlah Kualifikasi Tugas
satu wewenang perekam medis adalah melaksanakan Petugas
sistem klasifikasi klinis dan kodefikasi penyakit yang Coder 4 orang D3 Rekam Melaksanakan
berkaitan dengan kesehatan dan tindakan medis sesuai syarat Medis pengodean
dengan terminologi medis yang benar agar informasi klaim diagnosa
yang dihasilkan benar dan akurat 9kemenkes 55, pasien pada lembar
2013). External causes merupakan klasifikasi kejadian rawat verifikasi dan
inap entri pada INA
lingkungan dan keadaan sekitarnya sebagai sebab dari
JKN CBG’s untuk
suatu cedera, keracunan dan efek yang merugikan, pasien JKN
pertentangan atau permusuhan, ketidakcocokan, atau
berlawanan. Pengodean external cause terdiri dari Coder 1 orang D3 Rekam Melaksanakan
pasien Medis pengodean
5 karakter. Karakter ke 4 menunjukkan korban dari
rawat diagnosa pada
kecelakaan tersebut dan karakter ke 5 menjelaskan inap berkas rekam
aktifitas yang sedang dilakukan oleh korban (WHO, (JKN medis dan entri
2012). Pengodean external cause di RS PKU dan Non pada SIMRS
Muhammadiyah Gamping Sleman Yogyakarta hanya JKN) untuk semua
sampai dengan karakter ke 4 yang menunjukkan pasien rawat
jenis korban kecelakaan. Dari latar belakang tersebut inap (pasien
penulis tertarik menggali lebih dalam untuk menyusun JKN dan Non
penelitian dengan judul “Ketepatan dan Kesesuaian JKN)
Kode External Cause Kasus Kecelakaan Sepeda Motor Dalam melaksanakan kegiatan coding, coder
Berdasarkan ICD-10 di RS PKU Muhammadiyah yang berpedoman pada SPO tentang Pemberian
Gamping Sleman Yogyakarta”. Kode ICD-10 yaitu sebagai berikut:
55
PROSIDING: SEMINAR MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN NASIONAL DAN CALL FOR PAPER
“E-Health Dalam Pelayanan Kesehatan”
56
Kori Puspita Ningsih, Hibatiwwafiroh. Ketepatan dan Kesesuaian Kode Diagnosis ...
kecelakaan sepeda motor diperoleh hasil sebagai 4. Faktor Penyebab Ketidak tepatan dan
berikut: Ketidak sesuaian Kode External Cause Kasus
Kecelakaan Sepeda Motor
Tabel 2. Ketepatan Kode External
Cause Kasus Kecelakaan Sepeda Motor Faktor penyebab ketidaktepatan dan
Berdasarkan ICD-10 ketidaksesuaian kode external cause pada
KATEGORI JML % penelitian ini menggunakan teori analisis fishbone,
(Kategori A) Jika kode external dengan gambar sebagai berikut:
cause pada berkas rekam medis tepat 2 4%
sampai dengan karakter ketiga
(Kategori B) Jika kode external
cause pada berkas rekam medis tepat 8 15%
sampai dengan karakter keempat
(Kategori C) Jika kode external
cause pada berkas rekam medis tepat 0 0%
sampai dengan karakter kelima
(Kategori D) Jika tidak ada kode
external cause pada berkas rekam
medis namun ada keterangan bahwa 14 25%
pasien korban kecelakaan sepeda
motor
(Kategori E) Jika kode external cause Gambar 3. Faktor penyebab ketidaksesuaidan
ketidaktepatan kode eksternal cause
pada berkas rekam medis tidak tepat
31 56%
pada karakter ke2 sampai dengan ke 5
Penyebab ketidaktepatan dan ketidak-
TOTAL 55 100% sesuaian kode external cause kasus kecelakaan
sepeda motor meliputi:
Berdasarkan analisis ketepatan kode external 1. Man
cause kasus kecelakaan sepeda motor pasien Dari 5 orang coder, hanya 1 orang coder yang
gawat darurat di RS PKU Muhammadiyah bertugas sebagai coder rawat inap, volume
Gamping Sleman Yogyakarta diperoleh persentase pekerjaan cukup tinggi sehingga petugas
ketepatan kode external cause kasus kecelakaan kurang konsentrasi dan kurang teliti dalam
sepeda motor pasien gawat darurat sampai dengan menggali external cause.
karakter ke-empat (Kategori B) sebesar 15% atau 2. Method
8 berkas rekam medis dari 55 sampel berkas Pelaksanaan pengodean di RS PKU
rekam medis, sedangkan persentase tepat sampai Muhammadiyah menggunakan ICD-10
karakter ke-lima (kategori C) sebesar 0% atau 0 elektronik yang menganut SPO dengan
berkas rekam medis dari 55 sampel berkas rekam Nomor Dokumen 053-MR/X/2016 tentang
medis dan persentase tertinggi kode external Pemberian Kode ICD-10 yang diterbitkan
cause pada berkas rekam medis tidak tepat pada pada tanggal 31 Oktober 2016.
karakter ke2 sampai dengan ke 5 (kategori E) 3. Materil
sebesar 56% atau 31 berkas rekam medis dari 55 Pelaksanaan pengodean external cause
sampel berkas rekam medis. di RS PKU Muhammadiyah Gamping
Sleman Yogyakarta berpedoman pada
formulir rumah sakit yang meliputi: Lembar
triage (RM 03.a); Assesmen dawat darurat
(RM 03.b); Catatan Perkembangan Pasien
Terintegrasi (CPPT) (RM 08); dan Resume
pasien pulang (RM 40).
57
PROSIDING: SEMINAR MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN NASIONAL DAN CALL FOR PAPER
“E-Health Dalam Pelayanan Kesehatan”
PEMBAHASAN
1. Pelaksanaan Pengodean External Cause
Coder rawat inap di RS PKU Muhammadiyah
Gamping berlatar belakang D3 Rekam Medis,
sesuai standar kompetensi coder pada Permenkes
55 tahun 2013. Pelaksanaan pengodean diagnosa
dan external cause sudah mengikuti aturan SPO
RS PKU Muhammadiyah Gamping No. Dokumen
053-MR/X/2016.
2. Kesesuaian Kode External Cause pada berkas
rekam medis dan SIMRS
Berdasarkan analisis kode external cause
kasus kecelakaan sepeda motor di RS PKU
Muhammadiyah Gamping Sleman Yogyakarta
diperoleh hasil bahwa persentase kesesuaian kode
external cause antara berkas rekam medis dengan
SIMRS (Kategori A) sebesar 64% atau 35 berkas
rekam medis dari 55 sampel berkas rekam medis,
sedangkan persentase yang tidak sesuai (Kategori
B) sebesar 5% atau sama dengan 3 berkas rekam
Gambar 5. Formulir Assesmen Gawat medis dari 55 sampel berkas rekam medis.
Darurat RS PKU Muhammadiyah Gamping Persentase kesesuaian antara berkas rekam
Sleman medis dengan SIMRS di RS PKU Muhammadiyah
58