Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ABDOEL WAHAB SJAHRANIE


Jalan Palang Merah Indonesia No. 1 Samarinda 75123
Telepon (0541) 738118 (Hunting System) Fax. (0541) 741793
SAMARINDA

TELAAHAN STAF

Kepada : Kepala Instalasi Rekam Medis


Dari : Koord. Perencanaan dan Evaluasi
Tanggal : 17 Nopember 2021
Nomor : xxxxxxxxxxxx
Lampiran :-
Hal : Petugas koding Inst. Rekam Medis sebagai koder pembiayaan

I. Persoalan

1. Perubahan era pembiayaan kesehatan masyarakat saat ini sekitar 85-93%


beralih pada jaminan kesehatan nasional yaitu BPJS dimana pembayaran
kepada fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) secara Indonesian Case Base
Groups (INA-CBG). INA-CBG merupakan kelompok tarif yang terdiri dari kode
grup/kelompok rawat jalan dan kode grup/kelompok rawat inap.

2. Proses pemilihan kode grup yang benar menentukan besaran nominal


pembayaran yang akan diterima oleh rumah sakit. Kode grup pada dasarnya
terdiri dari kode-kode diagnosis tunggal berdasarkan ICD 10 dari diagnosa yang
ditulis oleh DPJP pada formulir resume medis. Kemudian kode-kode tunggal
tersebut dikelompokkan menjadi kelompok tarif sesuai aturan INA-CBG

3. Sejak sebelum era jaminan kesehatan nasional (BPJS) yang dimulai tahun 2015,
sudah ada kegiatan pengkodingan diagnosa oleh DPJP dan hal ini dari dulu
sudah dilakukan oleh petugas koding Instalasi Rekam Medis. Bukti kegiatan
tersebut adalah adanya laporan :
- morbiditas pasien 10 diagnosa terbanyak rawat inap
- indeks penyakit rawat inap berdasarkan kode ICD 10
Laporan tersebut tidak akan bisa dibuat jika tidak ada proses pengkodingan
diagnosa berdasarkan ICD 10 sebelumnya.

4. Waktu awal era BPJS dimulai tahun 2015 yang dikenal sebagai koder hanyalah
petugas koding dari instalasi rekam medis. Saat itu dokter yang berada di JPKM
bertindak sebagai verifikator internal dari kode yang dibuat oleh petugas koding
Inst. Rekam Medis. Seiring berjalannya waktu ada pergeseran persepsi tentang
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ABDOEL WAHAB SJAHRANIE
Jalan Palang Merah Indonesia No. 1 Samarinda 75123
Telepon (0541) 738118 (Hunting System) Fax. (0541) 741793
SAMARINDA

koding yang dibuat oleh petugas koding Inst. Rekam Medis dimana persepsi
tersebut bahwa petugas koding Inst. Rekam Medis bukan koder.
5. Terlebih lagi setelah adanya pelatihan koding INA CBG pada tanggal 8-9
Oktober 2021 dimana narasumber pelatihan tersebut mengatakan bahwa yang
dikoding oleh petugas koding Inst. Rekam Medis hanya koding mortalitas bukan
koding morbiditas. Sehingga menimbulkan kerancuan petugas koding Inst.
Rekam Medis itu perannya dimana.
6. Persoalan lain yang timbul ada 2 ……..

II. Pra Anggapan


1. INA-CBG yang terdiri dari kode grup.kelompok bukanlah hal baru tapi pada
dasarnya adalah kode diagnose ICD 10 yang kemudian dikelompokkan
berdasarkan struktur tertentu yang terdiri atas case main groups, case groups,
case type, severity level
2. INA CBG selalu diperbaharui berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (PMK)
Republik Indonesia dimana dalam PMK tersebut ada lampiran pedoman
pelaksanaan INA-CBG. Artinya bahwa memang untuk memahami aplikasi INA
CBG diperlukan pelatihan atau workshop kontinu sesuai revisi PMK terbaru yang
terbit. Selain itu diperlukan pengalaman langsung dalam penggunaan aplikasi
INA CBG tersebut.
3. Petugas koding Inst. Rekam Medis diberi kesempatan untuk bergabung dalam
tim case mix

III. Fakta- Fakta yang mempengaruhi


1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
HK.01.07/MENKES/312/2020 Tentang Standar Profesi Perekam Medis dan
Informasi Kesehatan bagian C Penjabaran Kompetensi nomor 5 Keterampilan
Klasifikasi Klinis, Kodifikasi Penyakit, dan MAsalah Kesehtaan Lainnya serta
Prosedur Klinis (hal. 17) dan Area Kompetensi no 5 bagian C : Keterampilan
pemanfaatan klasifikasi klinis dan kodifikasi penyakit dalam paket pembiayaan
kesehatan (hal 26).
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 55 tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pekerjaan Perekam Medis pasal 13 tentang kewenangan Ahli
madya rekam medis salah satunya melaksanakan system klasifikasi klinis dan
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ABDOEL WAHAB SJAHRANIE
Jalan Palang Merah Indonesia No. 1 Samarinda 75123
Telepon (0541) 738118 (Hunting System) Fax. (0541) 741793
SAMARINDA

kodefikasi penyakit yang berkaitan dengan kesehatan dan tindakan medis


sesuai terminology medis yang benar.
3. Permenpan 30 tahun 2013 tentang JAbatan Fungsional Perekam MEdis dan
Angka Kreditnya PAsal 8 bagian (1).a.30 yaitu memasukkan data demografi
pasien, kode diagnose dan tindakan medis pasien rawat jalan ke dalam
software case mix.
PAsal 8 bagian (1).a.31 yaitu memasukkan data demografi pasien, kode
diagnose dan tindakan medis pasien rawat inap ke dalam software case mix.
PAsal 8 bagian (1).a.32 memproses grouping untuk menentukan tariff case mix.
PAsal 8 bagian (1).b.10,11,12 (terlampir).
4. Definisi koding berdasarkan PMK 26 tahun 2021 adalah kegiatan memberikan
kode diagnosis utama dan diagnosis sekunder sesuai dengan ICD 10 versi
tahun 2010 yang diterbitkan oleh WHO serta memberikan kode tindakan /
prosedur sesuai dengan ICD 9 CM versi tahun 2010.
5. Tugas dan tanggung jawab koder berdasarkan PMK 26 tahun 2021 adalah
melakukan kodefikasi diagnosis dan tindakan / prosedur yang ditulis oleh dokter
yang merawat psien sesuai dengan ICD 10 versi tahun 2010 untuk diagnosis
dan ICD 9 CM tahun 2010 untuk tindakan / prosedur yang bersumber dari
rekam medis pasien. Apabila dalam melakukan pengkodean diagnosis atau
tindakan / prosedur koder menemukan kesulitan ataupun ketuidaksesuaian
dengan aturan umum pengkodean, amka koder harus melakukan klarifikasi
dengan dokter.
6. Pengkodingan yang dilakukan terhadap diagnose penyakit dari DPJP sudah
dilakukan sejak dulu oleh petugas koding Inst. Rekam Medis
7. Diagnosa yang dituliskan oleh DPJP tidak lengkap sehingga mempengaruhi
hasil koding oleh petugas koding Inst. Rekam Medis.
8. Petugas koding Inst. Rekam Medis tidak pernah dilibatkan dalam kegiatan
penginputan aplikasi INA CBG
9. Perekam medis menurut UU Tenaga Kesehatan No 26 Tahun 2004 termasuk
sebagai salah satu tenaga kesehatan yang berarti bahwa perekam medis
mempunyai standar kompetensi pekerjaan yang jelas.
10. Tim Casemix pada beberapa rumah sakit salah satunya adalah profesi
Perekam MEdis
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ABDOEL WAHAB SJAHRANIE
Jalan Palang Merah Indonesia No. 1 Samarinda 75123
Telepon (0541) 738118 (Hunting System) Fax. (0541) 741793
SAMARINDA

11. Analisis
Dasar hukum yang memuat bahwa Perekam Medis mempunyai
kewenangan dalam melaksanakan sistem klasifikasi klinis dan kodefikasi penyakit
(PMK 55 th 2013) selaras dengan definisi koding berdasarkan PMK 26 tahun 2021.
Uraian tugas klasifikasi klinis juga ditemui dalamPermenpan 30 tahun 2013. Jadi
dapat disimpulkan bahwa …………….
Dalam definisi koding diPMK no 26 tahun 2021 yang merupakan dasar
hokum utama tentang INA CBG tidak ditemui istilah maupun pengklasifikasian
koding berdasarkan koding morbiditas atau koding klinis atau koding mortalitas.
TAnggung jwab koder menurut PMK 26 tahun 2021 selaras dengan kewenangan
Perekam Medis yang termuat dalam PMK 55 tahun 2013 dan kompetensi PMIK
yang termuat di PMK 302 tahun 2020.
Jadi berdasarkan dasar hukum yang ada khsuusnya PMK 26 athun 2021 tentang
INA CBG hanya mengenal istilah koding diagnosis berdasarkan ICD 10 dan
tindakan berdasarkan ICD 9 CM. DiPMK tersebut juga disebutkan tugas dan
tanggung jawab dokter yaitu menegakkan dan menuliskan diagnosis utama,
diagnosis sekunder dan tindakan / prosedur yang telah dilaksankana serta
membuat resume medis pasien secara lengkap, jelas dan spesifik selama pasien
dirawat di rumah sakit.

12. Kesimpulan
Perekam medis mempunyai kewenagan untuk melaksanakan kegiatan
pengklasifikasian penyakit (koding) berdasarkan ICD 10 dan tindakan berdasarkan
ICD 9 CM. Resume medis pasien dibuat oleh DPJP secara lengkap, jelas dan
spesifik menentukan keakuratan dan ketepatan koding yang dibuat oleh petugas
koding INst. Rekam MEdis.
1. Penggabungan petugas kode INst. Rekam MEdis ke tim casemix akan dapat
melakukan efisiensi terhadap waktu pengkodingan dan pengimputan indeks
penyakit.

13. Saran
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ABDOEL WAHAB SJAHRANIE
Jalan Palang Merah Indonesia No. 1 Samarinda 75123
Telepon (0541) 738118 (Hunting System) Fax. (0541) 741793
SAMARINDA

2. Sosialisasi kepada DPJP untuk pengisian resume medis yang lengkap, jelas dan
spesifik karena formulir ini yang dipakai untuk dasar pengkodingan baik itu untuk
klaim pembiayaan dan statistik.
3. Petugas koding Inst. Rekam MEdis diberi kesempatan untuk terlibat dalam
penginputan aplikasi INA-CBG
4. Untuk lebih meyakinkan tentang kedudukan petugas koding Inst. Rekam Medis
dengan tim casemix dan mendapatkan second information bisa dilakukan studi
banding ke rumah sakit lain.

Wadir Pelayanan

dr. Nurliana Adriati Noor, MARS


NIP. 19721213 200604 2 007

Anda mungkin juga menyukai