PENYUSUN:
c. Percobaan Berbeban
Tabel 4. Data pengukuran berbeban
No. V1 (Volt) I1 (Amp) P1 (Watt) V2 (Volt) I2 (Amp) P2 (Watt) RL ()
1. 15 0,8 2,5 16 0,49 10 30
2. 25 1,48 20 33 0,80 25 30
3. 35 1,98 45 48 1,09 50 30
4. 45 2,5 85 57 1,38 80 30
5.
6.
a. Menghitung Rc (tahanan inti besi), sebagai contoh perhitungan dengan menggunakan data
nomor 1:
Dik : V1 = 15 Volt
P1 = 0 watt
Dit : Rc = ….?
Penyelesaian :
2
V1
Rc =
P
152
Rc =
0
Rc = -ꭥ
Dik : V1 = 15 Volt
V2 = 27 Volt
P = 0 watt
Dit : a = …..?
Penyelesaian :
V1
a=
V1
15
a=
27
a = 0,5
c. Menghitung factor daya pada rangkaian percobaan beban nol. Sebagai contoh perhitungan
maka diambil data ke 1.
Dik : P1 = 0 watt
V1 = 15 Volt
I1 = 0,5 Ampere
Dit : cos ɸ
Penyelesaian :
P1
cos ɸ =
V 1.I 1
0
=
15 .0,5
=0
a. Menghitung Z ek dan X ek serta rugi-rugi tembaga (Cu), sebagai perhitungan diambil data nomor
1.
Dik : V1 = 3 Volt
I1 = 0,39 Ampere
P =0
Dit : Z ek dan X ek =… . ?
Penyelesaian :
P
: Rek = 2
I1
0
= 2
0,39
=0ꭥ
V1
: Rek =
I1
3
=
0,392
= 19,72 ꭥ
: X ek = Z ❑ √
2 2
❑
ek −R ek
= √ 19,722−02
= 19,72 ꭥ
Rugi-rugi = I 12 . R 1+ I 22 . R 2
Penyelesaian :
Rugi-rugi = I 12 . R 1+ I 22 . R 2
= 5,002 W
Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel 7.
3. Percobaan Berbeban
Penyelesaian :
Rugi-rugi = I 12 . R 1+ I 22 . R 2
= 3,681 W
Penyelesaian :
Rugi-rugi pada sisi primer = I 12 . Rek 1
= 0,82 . (3,681)
= 23,55 W
= 0,492 . (21,87)
= 52,5 W
b. Menghitung efisiensi
10
= x100 %
2,5
= 40 %
Efisiensi berdasarkan perhitungan :
V 2. I 2
ɳ= x100 %
V 1. I 2
16 .0,49
= x100 %
15 .0,8
= 65,33 %
V1 V2 P
No Cos ɸ Rc (Ω) a
(Volt) (Volt) (Watt)
1 15 27 0 0 0 0,556
2 25 45 0 0 0 0,556
3 35 60 0 0 0 0,583
4 45 75 0 0 0 0,600
5 55 93 0 0 0 0,591
6 65 117 0 0 0 0,556
Tabel 7. Data hasil analisa Rek , Z ek , X ek dan rugi-rugi tembaga pada pegukuran hubung singkat.
V1 I1 I2 P Rek Zek
No.
(V) (A) (A) (W) (Ω) (Ω)
1 3 0,39 0,14 0 0,00 7,69
2 5 0,6 0,3 0 0,00 8,33
3 7 0,8 0,41 2,5 3,91 8,75
4 9 1 0,54 2,5 2,50 9,00
5 11 1,24 0,64 5 3,25 8,87
6 13 1,4 0,75 5 2,55 9,29
Tabel 8. Data analisa hasil perhitungan rugi-rugi dan efisiensi pada trafo pada pegukuran
berbeban.
1.7. GRAFIK
145
125 117
105
93
V2(volt)
85
75
65 60
45
45
27
25
15 25 35 45 55 65 75
V1(Volt)
Grafik 1. Menjelaskan tentamg hubungan antara V1 dan V2 pada percobaan beban nol.
Dapat dilihat bahwa trend grafik tersebut naik, hubungan V1 dan V2 pada percobaa beban nol
yaitu berbanding lurus, hal ini dapat dilihat pada nilai V1 yang semakin naik sehingga nilai
V2 juga semakin naik. Nilai maksimum pada V1 yaitu 65 volt dan V2 yaitu 117 volt
sedangkan nilai minimum pada V1 yaitu 15 volt dan V2 yaitu 27 volt.
120
100
100
80
P1(watt)
60 55
40
25
20
20
0
15 20 25 30 35 40 45 50
V1(volt)
5 5
5
4
P)(Watt)
3
2.5 2.5
0 0
0
0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6
I(Amp)
Grafik 3. Hubungan antara Daya (P) dengan Arus (I) pada percobaan hubung singkat.
Grafik diatas menjelaskan tentang hubungan antara daya dan arus pada percobaan hubung
singkat. Trend grafik diatas yaitu naik, sehingga hubungan grafik yaitu berbanding lurus, semakin
tinggi nilai arus maka nilai daya juga akan semakin tinggi. Nilai maksimum terdapat pada data ke-6,
dimana daya maksimum sebesar 5 watt dan nilai arus maksimum sebesar 1,4 A sedangkan nilai
minimum terdapat pada data ke- 1 dan 2 dengan daya minimum sebesar 0,00 watt dan nilai arus
minimum sebesar 0,39 watt.
1.8. KESIMPULAN
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa :
1. hubungan antara V1 dan V2 pada percobaan beban nol. Dapat dilihat bahwa trend grafik
tersebut naik. Hubungan V1 dan V2 pada percobaan beban nol yaitu berbanding lurus,
hal ini dapat dilihat pada nilai V1 yang semakin naik sehingga nilai V2 juga semakin
naik. Nilai maksimun pada V1 yaitu 65 volt dan V2 yaitu 117 volt sedangkan nilai
minimum pada V1 yaitu 15 volt dan V2 yaitu 27 volt.
2. hubungan antara daya terhadap tegangan input pada percobaan beban nol. Trend grafik
tersebut adalah naik, sehingga hubungan grafik daya terhadap tegangan input pada
percobaan beban nol yaitu berbanding lurus. Hal ini dapat dilihat pada nilai tegangan
input yang selalu naik dan nilai daya juga semakin naik. Sehingga semakin tinggi nilai
tegangan input maka nilai daya juga semakin tinggi. Nilai daya maksimun terdapat pada
data ke- 6 dengan nilai 5 watt, sedangkan nilai daya minimum terdapat pada data ke- 1
dan 2 dengan nilai 0,00 watt.
3. hubungan antara daya dan arus pada percobaan hubung singkat. Trend grafik diatas yaitu
naik, sehingga hubungan grafiknya yaitu berbanding lurus. Semakin tinggi nilai arus
maka nilai daya juga akan semakin tinggi. Nilai maksimun terdapat pada data ke- 3 dan
5,dimana daya maksimun sebesar 5 watt dan nilai arus maksimun sebesar 1,4 A
Sedangkan nilai minimum terdapat pada data ke- 1 dengan daya minimum sebesar 0,00
watt dan nilai arus minimun sebesar 0,39 A.
4. Grafik hubungan antara Efisiensi (%) terdapat rugi-rugi daya (∆Pcu) pada percobaan berbeban.
nilai rugi-rugi daya maksimum sebesar 88,5 Watt dengan efisiensi 86,43%. Dan nilai rugi-rugi
daya minimum sebesar 10,92 Watt dengan efisiensi 69,56%.
DAFTAR PUSTAKA
PNUP. 2019. Praktikum Mesin Listrik. Politeknik Negeri Ujung Pandang. Makassar : tidak
diterbitkan.
Candra, Nur Lukman. 2018. Transformator / Trafo. Dikutip 4 Juli 2019. Dari slideshare
http://www.slideshare.net/mobile/Lukman_Nur_Candra/ transformator-trafo
Rohmadi, Agus Bekti. 2013. Praktikum Teknik Tenaga Listrik. Dikutip 4 Juli 2019 dari
scribd : https://id.sribd.com/dokument/147054477/Pengukuran-Resistansi-Belitan-
Agus-Bekti-Rohmadi-Lt2a-3-31-11-02
Salim, Abdul. 2009. Laporan Praktikum Rangkaian Seri R-L-C. Dikutip 4 Juli 2019 dari
scribd : https://id.scribd.com/doc/30024414/Rangkaian-Rlc-Laporan-Praktikum