Anda di halaman 1dari 5

TUGAS LATSAR CPNS KELOMPOK 4A

“Strategi/rancangan mitigasi masalah yang dapat menghambat promosi budaya nilai-nilai


berAKHLAK di kalangan ASN”
Materi : Analisis Isu Kontemporer
Hari/ Tgl : Rabu, 3 Agustus 2022

Nilai-nilai ASN “BerAKHLAK” merupakan suatu fondasi yang baru bagi Aparatur Sipil Negara
demi terwujudnya satu kesamaan persepsi yang lebih mudah dipahami dan diterapkan oleh seluruh ASN.
BerAKHLAK merupakan akronim dari berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal,
adaptif, dan kolaboratif. Penguatan budaya kerja melalui Core Values BerAKHLAK ASN ini harus
dijalankan dengan baik dan sungguh-sungguh oleh semua ASN. ASN juga sedianya dapat mempromosikan
dan juga membudayakan nilai-nilai Core Values BerAKHLAK ini dalam unit kerja yang ditempati sehingga
cita-cita untuk mewujudkan budaya kerja yang berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis,
loyal, adaptif, dan kolaboratif dapat terwujudkan dengan baik. Dalam mempromosikan dan membudayakan
Core Values BerAKHLAK ASN tentunya memiliki tantangan tersendiri. Dalam proses penerapannya, ASN
akan menemui berbagai macam kendala yang dapat menimbulkan masalah sehingga dapat menghambat
ASN untuk mempromosikan dan membudayakan Core Values BerAKHLAK tersebut.

Berdasarkan pernyataan diatas, kami akan mencoba untuk membuat strategi/rancangan mitigasi terhadap
masalah yang dapat menghambat promosi budaya nilai-nilai BerAKHLAK di kalangan ASN.

A. Berorentasi Pelayanan
Contoh Penerapan :
1. Menjalankan tugas membimbing tugas akhir mahasiswa secara profesional dan tidak berpihak
pada apapun latar belakang mahasiswa.
2. Menjalankan proses membimbing tugas akhir mahasiswa dengan ramah, hadir tepat waktu,
mendengar ide dan keluhan mahasiswa secara solutif, dan memberikan target progress kepada
mahasiswa.
3. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya dalam membimbing tugas akhir mahasiswa
kepada public dengan memonitor progres revisi mahasiswa, menyeminarkan tugas akhir tersebut
di depan pimpinan sidang dan melaporkannya bersama mahaiswa dalam bentuk publikasi ilmiah.
Hambatan/Masalah :
1. Saat dosen sangat responsif dan antusias dalam melaksanakan tugas pembimbingan tugas akhir
pada mahasiswa, masih dijumpai beberapa mahasiswa yang bersikap apatis dengan berbagai alasan
namun akan menuntut banyak hal saat terancam drop-out.
2. Sebagian mahasiswa masih datang terlambat saat dosen telah bersedia datang tepat waktu pada hari
pembimbingan yang disepakati bersama dan pada akhirnya dosen kesulitan mengatur jadwal
kembali untuk memfasilitasi kesediaan waktu mahasiswa yang berbeda-beda.
3. Beberapa mahasiswa tidak melakukan revisi sesuai saran yang telah diberikan oleh dosen sehingga
saat seminar dan sidang akhir banyak ditemukan beberapa masalah.
Strategi Mitigasi :
1. Bekerjasama dengan pimpinan melalui prodi atau fakultas untuk memberikan teguran berupa lisan,
tulisan dan surat peringatan serta sanksi bagi mahasiswa yang tidak memenuhi tagihan progres
akademik di setiap semesternya kemudian akan dilanjutkan dengan proses pembimbingan secara
massal dan intensif melaui proses kepanitiaan.
2. Mengalokasikan 1 atau 2 hari dan waktu tertentu dalam seminggu, khusus diperuntukkan untuk
proses pembimbingan tugas akhir selama seharian.
3. Melakukan proses evaluasi yang ketat dan disiplin pada mahasiswa bimbingan sebelum benar-
benar diizinkan untuk maju ke tahap seminar dan sidang akhir.
B. Akuntabel
Contoh Penerapan :
1. Saat mendapatkan hibah penelitian, sebaiknya menganggarkan pengeluaran barang dan jasa secara
jujur dan bertanggungjawab tanpa melakukan mark-up anggaran.
2. Menjalankan tugas-tugas pelatihan bagi dosen baru yang diinstruksikan instansi dengan cermat,
bertanggungjawab dan disiplin.
Hambatan/Masalah :
1. Sebagai dosen baru terkadang kita bertemu dengan beberapa oknum yang bisa saja memberikan
saran negatif seperti melakukan mark-up anggaran.
2. Idealnya saat dosen baru telah menerima surat tugas dan begitu antusias untuk melaksanakan tugas
pelatihan yang diinstruksikan ole pimpinan, beberapa dosen senior yang tergabung baik dalam team
teaching atau kepanitiaan lain juga memberikan tugas disaat yang bersamaan.
Strategi Mitigasi :
1. Menyetujui kebijakan yang sudah berlaku bahwa fee peneliti tidak masuk dalam anggaran hibah
melainkan terakumulasi dalam kinerja remunerasi. Kemudian Mengambil sikap tegas kepada
mereka dengan menunjukkan sikap penolakan terhadap saran yang diberikan dengan kalimat yang
sopan
2. Menjelaskan dan menunjukan surat tugas yang telah diberikan oleh pimpinan kepada dosen senior
dengan komunikasi yang baik dan sopan serta berharap pengertian dari mereka agar bisa
empertanggungjawabkan tugas yang telah diberikan pimpinan dengan sebaik mungkin.
C. Kompeten
Contoh Penerapan :
1. Aktif dan rutin mengupgrade skill diri dengan mengikuti pelatihan-pelatihan soft skill dan hardskill
yang berkualitas dan menunjang potensi diri.
2. Membuat pelatihan atau webinar sesuai ide kita yang membantu orang lain bisa belajar, seperti
pelatihan menggunakan referensi manager atau teknik penulisan jurnal internasional
3. Merangkum ide kegiatan pelatihan yang direncanakan menjadi sebuah karya dalam bentuk buku
yang memiliki ISBN dan HAKI.
Hambatan/Masalah :
1. Tidak semua pelatihan yang disediakan instansi tempat kerja kita merupakan jenis pelatihan yang
sangat kita inginkan.
2. Kurangnya tim yang bisa membantu ide kita karena kesibukan masing-masing
3. Sulitnya menemukan editor dan validator yang benar-benar bersedia untuk mengevaluasi bahwa
karya kita memiliki kualitas tinggi.
Strategi Mitigasi :
1. Belajar otodidak mengenai skill yang dibutuhkan di zaman ini melalui berbagai sumber media
seperti buku, jurnal, podcast maupun youtube. Kemudian menyisakan dan menganggarkan sedikit
dari penghasilan kita untukbiaya mengikuti pelatihan berbayar yang tidak difasilitasi instansi tempat
bekerja.
2. Meminta izin kepada pimpinan serta berdiskusi membahas ide pelatihan kita. Kemudian
meyakinkan beberapa pihak yang akan diundang sebagai tim bahwa ide ini bisa merupakan bentuk
Tri Dharma yaitu pengabdian kepada masyarakat yang tentunya akan menunjang BKD dosen.
3. Mengkomunikasikan ide dan maksud tersebut kepada pimpinan serta meminta pandangan beliau
terhadap karya kita. Kemudian Mencari publisher yang memiliki editor berkualitas tinggi.
D. Harmonis
Contoh Penerapan :
1. Tidak membeda-bedakan mahasiswa yang memiliki perbedaan fisik seperti slow learner dan
disabilitas, perbedaan etnis, dan agama di dalam kelas.
2. Tidak membeda-bedakan rekan kerja yang berasal dari etnis dan agama yang berbeda dalam
berkolaborasi kerja.
Hambatan/Masalah :
1. Belum adanya kurikulum (strategi khusus) yang terintegrasi untuk memfasilitasi belajar mahasiswa
slow learner dan disabiltas pada materi yang sama.
2. Terkadang ada beberapa rekan kerja yang membatasi pergaulan kepada kita karena berasal dari suku
yang berbeda
Strategi Mitigasi :
1. Mendesain dan menerapkan strategi pembelajaran kooperatif beraliran humanis.
2. Tetap bersikap profesional sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan

E. Loyal
Contoh Penerapan :
1. Menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya saat diamanahi melakukan tugas atas nama pimpinan
dan instansi.
2. Tidak membocorkan segala aktivitas dan informasi yang sifatnya sensitif dan tidak memiliki
kewenangan atas hal tersebut sebelum diumumkan oleh lembaga resmi.
Hambatan/Masalah :
1. Terkadang ada beberapa oknum yang menjalankan tugas tidak sepenuh hati dan tidak mencerminkan
loyalitas pada instansi.
2. Terkadang yang melakukan hal tersebuta adalah pimpinan kita.
Strategi Mitigasi :
1. Memberikan motivasi, arahan dan saran bila diperlukan. Kemudian Meyakinkan bahwa
menyelesaikan pekerjaan yang diamanahkan merupakan bagian dari ibadah.
2. Bersikap tegas dan menunjukkan posisi tidak mendukung hal tersebut.

F. Adaptif
Contoh Penerapan :
1. 2Dosen seharusnya sudah mampu menggunakan teknologi pembelajaran jarak jauh saat lingkungan
perkuliahan menjadi sangat jauh berbeda dibanding sebelum terjadinya pandemic.
2. Dosen muda sebaiknya terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas dengan cara menjadi
pembimbing Tim PKM Mahasiswa.
3. Dosen ASN muda proaktif mengerjakan penelitian-penelitian ilmiah karena menyadari itu adalah
kewajiban mereka.
Hambatan/Masalah :
1. Kemampuan atau keterampilan beberapa dosen senior dalam menggunakan teknologi masih rendah.
2. Terkadang di beberapa instansi beberapa dosen muda belum diberikan amanah tersebut dan
diprioritaskan untuk dosen senior.
3. Terkadang beberapa dosen menjalankan tugas tri darma hanya berfokus pada pengajaran dan
pengabdian namun enggan melakukan kegiatan penelitian atau sebaliknya.
Strategi Mitigasi :
1. Menyarankan ide kegiatan berupa pelatihan menggunakan jenis teknologi pembelajaran online bagi
para dosen kepada pimpinan.
2. Mendiskusikan ide-ide penelitian kreatif terkait kegiatan PKM kepada pimpinan.
3. Mengajak dan Mempublikasikan tindakan proaktif kita untuk mendukung IKU kampus dengan
menghadiri konfrens, mengadakan webinar dsb agar memotivasi rekan kerja lain.

G. Kolaboratif

Contoh Penerapan :
1. 2Melaui kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), dosen di bawah instruksi instansi
idealnyabekerjasama dengan berbagai mitra seperti perusahaan untuk memfasilitasi kegiatan belajar
mahasiswa.
2. Melibatkan mahasiswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dan kapabilitas yang sesuai untuk
berkolaborasi dalam penulisan jurnal ilmiah.
3. Mendiskusikan ide-ide projek kegiatan atau bahan penelitian bersama rekan dosen secara kolaboratif
untuk menunjang IKU.
Hambatan/Masalah :
1. Terkadang beberapa dosen masih enggan berpartisipasi dalam program Kampus Mengajar.
2. Terkadang beberapa dosen ingin terdaftar sebagai penulis jurnal ilmiah namun tidak menjalankan
kewajiban dan tidak berkontribusi sama sekali.
3. Terkadang karena jadwal kesibukan yang padat, sangat sulit untuk berkolaborasi dengan rekan kerja
dalam berbagai projek kegiatan maupun penelitian.
Strategi Mitigasi :
1. Bersama-sama dengan rekan dosen baru, melakukan proses pendaftaran dan mengikuti seleksi
calon pendamping program Kampus Mengajar.
2. Mendiskusikan dan memeperjelas serta menyepakati hak dan kewajiban yang akan diperoleh
apabila jurnal ilmiah yang dikerjakan berhasil terbit sesuai tupoksi masing-masing.
3. Menyepakati hak dan kewajiban bersama secara adil dan transparan tentang manfaat yang akan
diperoleh bila proses kolaborasi berhasil nantinya. Seperti misalnya bergantian menjadi penulis
pertama atau correspondence author pada beberapa jurnal ilmiah yang akan diselesaikan bersama.

Anda mungkin juga menyukai