Pendahuluan
Perubahan Mood ataupun emosi sendiri merupakan hal yang sangat wajar
dirasakan,hampir semua manusia pasti pernah merasakannya namun jika seseorang
tidak memiliki kemampuan untuk mengontrol dan mengendalikannya hal tersebut dapat
menganggu individu dalam menjalani kehidupan aktifitas nya sehari-hari mulai dari
sekolah,pekerjaan,saling berinteraksi dengan sesama dan lainnya. bahkan bisa juga
berujung fatal yang mana seseorang bisa saja melukai diri ataupun mengakhiri hidup.
Dalam mata kuliah Psychology and Organizational Behavior ada 2 hal menarik yang ingin
saya bahas terkait dengan apa yang sudah pernah saya alami sebelumnya yaitu
"Emotional Labor" dan "Emotional Intelligence (EI).
Beberapa waktu yang lalu saya sempat bekerja sebagai Crew Part timer di salah satu
perusahaan F&B Wingstop. Disana saya sempat menjalani pekerjaan sebagai Front of
House restaurant yang mana saya dituntut untuk selalu menerapkan Emotional Labour
tersebut selalu menampilkan yang terbaik kepada customer mulai dari cara
berpakaian,cara menyapa,hingga intonasi suara pun harus diperhatikan tidak peduli
bagaimana kondisi dan juga emosi saya pada saat itu wajah saya harus selalu dipenuhi
senyuman,kesopanan serta dengan senang hati melayani setiap pelanggan yang datang.
hal tersebut kadang memang menjengkelkan saat dijalani apalagi disaat saya sedang
merasakan capek,kesal terhadap suatu hal namun dituntut untuk tetap merasakan
kebalikannya yang mana harus terkesan senang dan ceria dalam menangani customer
terkait materi hal tersebut dinamakan surface acting. saya sempat memikirkan hal
tersebut membuat saya tidak jujur dengan diri saya sendiri namun dalam pekerjaan
memang sudah seharusnya seperti itu, jika ingin berlaku se suka nya dan mengabaikan
teori-teori tersebut saya rasa akan berdampak fatal bagi perusahaan karena citra yang
ditampilkan sudah pasti terkesan buruk.
Selanjutnya hal yang saya pelajari selama bekerja menjadi Crew Restaurant yaitu
kemampuan dalam mengelola emosi (Emotional Intelligence) , saya pernah
Emotion & Moods
diperhadapkan dengan situasi yang mana saya dituntut harus meng-handle customer
yang rewel komplain dengan tutur kata yang tidak sopan cuman karena pesanannya
belum kunjung datang sementara kondisi restoran saat itu sedang mengalami
keramaian yang sangat tinggi dan antriannya bahkan sangat panjang ditambah lagi saat
itu semua crew sedang hectic menanganinya, secara logika yang ada dipikiran saya
seharusnya customer tersebut bisa paham dengan kondisi saat itu namun nyata nya dia
sama sekali tidak peduli dan tidak mau tau beliau tetap kekeuh ingin pesanan nya
datang saat itu juga sambil marah-marah dengan tutur kata yang tidak seharusnya,
secara emosi manusiawi saat itu saya sangat kesal diperlakukan seperti itu karena
menurut saya dia harusnya bisa paham dengan kondisi saat itu dan juga sebenarnya
saya juga tidak bisa mengontrol keadaan dapur, bukan saya yang membuat makanan,
Namun apa daya tuntutan pekerjaan saya harus tetap ramah meresponinya dan hal
tersebut tidak mudah kecerdasaan emosi sangat dibutuhkan dalam situasi tersebut
apabila saya salah menanggapinya reputasi perusahaan lah yang akan menjadi buruk.
Disitu saya benar-benar mempelajari sambil melatih kemampuan saya dalam mengelola
kesabaran dan juga emosi, saat itu yang saya lakukan saya benar-benar coba berada di
situasi customer tersebut dan memikirkan mengapa dia bersikap demikian ? apa yang
dia rasakan karena menunggu makanan lama ? bagaimana perasaan saya jika saya
mengalami apa yang dia alami ? Hingga akhirnya hal tersebut sangat membantu saya
untuk dengan sendiri nya bisa memahami dan dapat meng-handle customer tersebut
dengan emosi yang stabil sehingga tetap memberikan citra yang baik bagi perusahaan
tempat saya bekerja.
Rangkuman materi
Daftar pustaka :
Suasana Hati Oleh John Rudolph - Pekerjaan sendiri, [CC BY 3.0], melalui Wikimedia
Commons
Robbins, S.P. & Judge, T.A. (2013). Organizational Behavior (15th ed.). Upper Saddle River, New
Jersey: Pearson Education, Inc.