Anda di halaman 1dari 5

Emotion & Moods

Pendahuluan

Apa itu Emotion & Moods ?

Pada dasarnya mood dan emosi adalah 2 hal yang berbeda


mood cenderung dirasakan lebih bertahan lama, bisa berjam-jam,berhari-hari bahkan
lebih lama. berbeda dengan emosi yang hanya berlangsung dalam waktu singkat saja
dikarenakan memang emosi cenderung dirasakan hanya disaat sesuatu spesifik terjadi
sehingga menimbulkan emosi tersebut. hal yang dapat men-trigger emosi terjadi bisa
disebabkan karena seseorang ataupun situasi tertentu misalkan ada hal yang
menjengkelkan terjadi yang akhirnya membuat seseorang bereaksi untuk marah atau
bisa juga disaat seseorang baru memenangkan kompetisi dengan hadiah yang mewah
hal tersebut pastinya akan menimbulkan reaksi senang dan gembira. namun balik lagi
reaksi tersebut hanya lah berupa emosi sesaat yang mana tidak akan bertahan lama
karena emosi tersebut hanya lah berupa reaksi terhadap stimulus eksternal.
berbeda dengan mood, mood merupakan suatu perasaan yang bersifat umum dan
penyebab nya juga kadang tidak bisa di identifikasi dengan pasti. mood atau suasana
hati sendiri lebih mengacu kepada keadaan emosional sedangkan emosi mengacu pada
keadaan psikologis. emosi dan mood tersebut bisa saling mempengaruhi, ketika
seseorang merasakan emosi akan memiliki potensi untuk dapat merubah mood,
begitupun sebaliknya Mood juga bisa mempengaruhi seseorang lebih emosional saat
menanggapi kejadian.
Berdasarkan beberapa sumber perasaan pada mood tidak bisa dikaitkan pada suatu
kejadian,kondisi maupun penyebab tertentu. setiap orang memiliki proses yang
berbeda-beda yang mempengaruhi mood mereka, biasanya seseorang yang berada
dalam fase suatu mood tertentu, berada dalam kondisi yang bukan diri mereka biasanya
dikarenakan faktor yang mempengaruhi kondisi mood seseorang.

Rincian pembahasan materi


Emotion & Moods

Perubahan Mood ataupun emosi sendiri merupakan hal yang sangat wajar
dirasakan,hampir semua manusia pasti pernah merasakannya namun jika seseorang
tidak memiliki kemampuan untuk mengontrol dan mengendalikannya hal tersebut dapat
menganggu individu dalam menjalani kehidupan aktifitas nya sehari-hari mulai dari
sekolah,pekerjaan,saling berinteraksi dengan sesama dan lainnya. bahkan bisa juga
berujung fatal yang mana seseorang bisa saja melukai diri ataupun mengakhiri hidup.

Dalam mata kuliah Psychology and Organizational Behavior ada 2 hal menarik yang ingin
saya bahas terkait dengan apa yang sudah pernah saya alami sebelumnya yaitu
"Emotional Labor" dan "Emotional Intelligence (EI).

Beberapa waktu yang lalu saya sempat bekerja sebagai Crew Part timer di salah satu
perusahaan F&B Wingstop. Disana saya sempat menjalani pekerjaan sebagai Front of
House restaurant yang mana saya dituntut untuk selalu menerapkan Emotional Labour
tersebut selalu menampilkan yang terbaik kepada customer mulai dari cara
berpakaian,cara menyapa,hingga intonasi suara pun harus diperhatikan tidak peduli
bagaimana kondisi dan juga emosi saya pada saat itu wajah saya harus selalu dipenuhi
senyuman,kesopanan serta dengan senang hati melayani setiap pelanggan yang datang.
hal tersebut kadang memang menjengkelkan saat dijalani apalagi disaat saya sedang
merasakan capek,kesal terhadap suatu hal namun dituntut untuk tetap merasakan
kebalikannya yang mana harus terkesan senang dan ceria dalam menangani customer
terkait materi hal tersebut dinamakan surface acting. saya sempat memikirkan hal
tersebut membuat saya tidak jujur dengan diri saya sendiri namun dalam pekerjaan
memang sudah seharusnya seperti itu, jika ingin berlaku se suka nya dan mengabaikan
teori-teori tersebut saya rasa akan berdampak fatal bagi perusahaan karena citra yang
ditampilkan sudah pasti terkesan buruk.

Selanjutnya hal yang saya pelajari selama bekerja menjadi Crew Restaurant yaitu
kemampuan dalam mengelola emosi (Emotional Intelligence) , saya pernah
Emotion & Moods

diperhadapkan dengan situasi yang mana saya dituntut harus meng-handle customer
yang rewel komplain dengan tutur kata yang tidak sopan cuman karena pesanannya
belum kunjung datang sementara kondisi restoran saat itu sedang mengalami
keramaian yang sangat tinggi dan antriannya bahkan sangat panjang ditambah lagi saat
itu semua crew sedang hectic menanganinya, secara logika yang ada dipikiran saya
seharusnya customer tersebut bisa paham dengan kondisi saat itu namun nyata nya dia
sama sekali tidak peduli dan tidak mau tau beliau tetap kekeuh ingin pesanan nya
datang saat itu juga sambil marah-marah dengan tutur kata yang tidak seharusnya,
secara emosi manusiawi saat itu saya sangat kesal diperlakukan seperti itu karena
menurut saya dia harusnya bisa paham dengan kondisi saat itu dan juga sebenarnya
saya juga tidak bisa mengontrol keadaan dapur, bukan saya yang membuat makanan,
Namun apa daya tuntutan pekerjaan saya harus tetap ramah meresponinya dan hal
tersebut tidak mudah kecerdasaan emosi sangat dibutuhkan dalam situasi tersebut
apabila saya salah menanggapinya reputasi perusahaan lah yang akan menjadi buruk.
Disitu saya benar-benar mempelajari sambil melatih kemampuan saya dalam mengelola
kesabaran dan juga emosi, saat itu yang saya lakukan saya benar-benar coba berada di
situasi customer tersebut dan memikirkan mengapa dia bersikap demikian ? apa yang
dia rasakan karena menunggu makanan lama ? bagaimana perasaan saya jika saya
mengalami apa yang dia alami ? Hingga akhirnya hal tersebut sangat membantu saya
untuk dengan sendiri nya bisa memahami dan dapat meng-handle customer tersebut
dengan emosi yang stabil sehingga tetap memberikan citra yang baik bagi perusahaan
tempat saya bekerja.

Rangkuman materi

Kesimpulannya teori-teori Emotion & Moods tersebut sangat penting untuk


dipelajari dan juga harus benar-benar dipahami agar bisa di aplikasikan dalam
kehidupan sehari-sehari, sekedar memahami nya sebagai teori saja tidak akan
Emotion & Moods

bisa membuat kita mampu untuk menerapkannya.


"Emotional Labour" dan "Emotional Intelligence" keduanya memang tidak
semudah itu untuk diterapkan namun setelah mempelajari materi tersebut beserta
membaca dari beberapa sumber mengenai kedua hal tersebut mulai dari asal
muasal nya, tujuan, hingga dampak kedepannya. saya akhirnya memahami
bahwa kedua teori tersebut memang lah penting untuk di aplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari terutama dalam lingkungan kerja. tadinya saya merasakan
kesulitan dalam menerapkan kedua teori tersebut namun semakin kesini menurut
saya semuanya berkaitan dengan apa yang kita pikirkan , jika kita hanya
memikirkan kesulitannya saja pasti akan secara otomatis menjadi sulit namun
disaat benar-benar ada keinginan untuk memahami situasi dan juga dampak serta
manfaat nya disaat kita melakukan hal tersebut pelan-pelan pasti akan terasa
mudah
manfaat dan dampak yang sudah saya rasakan disaat saya coba untuk mengelola
emosi saya dengan baik dan benar , saya tidak gampang burn out karena saya
selalu coba berusaha memisahkan apa yang bisa saya kontrol dan tidak hasilnya
saya tidak perlu capek-capek membuang energi saya di hal yang tidak
seharusnya
jika ingin marah saya selalu coba memikirkan terlebih dahulu apakah saya layak
untuk marah dalam situasi tersebut kemudian dampak apa nantinya kira-kira yang
akan terjadi jika saya mengeluarkan reaksi tersebut.
Sehingga dengan menggunakan cara tersebut membuat saya lebih bijak dalam
mengelola emosi apapun itu baik sedih,marah dan juga senang. Mempelajari serta
memahami materi Emotion & Moods juga membuat saya lebih bisa berempati
dengan setiap keadaan yang saya alami dikarenakan teori-teori tersebut
mengajarkan untuk tidak harus selalu bereaksi hanya berdasarkan emosi dan
juga perasaan tetapi kita juga diberikan kendali agar dapat mengelola
emosi/perasaan secara baik dan benar sehingga aktifitas saling berinteraksi nya
manusia tidak akan mudah rusak hanya karena seseorang salah bereaksi.
Emotion & Moods

Daftar pustaka :

Emotion-Cognition Relations," Psycological Bulletin, November 1992, pp. 561-65; and R.


Plutchik, The psychology and biology of Emotion (New York: HarperCollins,1994)

Suasana Hati Oleh John Rudolph - Pekerjaan sendiri, [CC BY 3.0], melalui Wikimedia
Commons

Emosi 3 Oleh Toddatkins, [CC0], via Wikimedia Commons

Robbins, S.P. & Judge, T.A. (2013). Organizational Behavior (15th ed.). Upper Saddle River, New
Jersey: Pearson Education, Inc.

Anda mungkin juga menyukai