Anda di halaman 1dari 24

PEDOMAN KERJA

PELAYANAN REKAM MEDIS

DI PUSKESMAS GATAK

No Dokumen :

Tanggal terbit : 3 Januari 2022

No Revisi :1

DINAS KESEHATAN

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

TAHUN 2022
-2-

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sesuai PERMENKES RI NOMOR 43 tahun 2019, Puskesmas adalah suatu
Fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya.
Seiring dengan era desentralisasi yang sudah digulirkan dengan UU No. 32
Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, sangat menuntut adanya peningkatan
kualitas manajemen pengelolaan pembangunan di daerah secara “mandiri” tidak
terkecuali bidang kesehatan.
Di Kabupaten Sukoharjo dalam bidang kesehatan, hal ini sudah bisa dirasakan.
Dalam hal pengelolaan pembangunan kesehatan, telah diarahkan bahwa
Puskesmas tidak lagi hanya berperan sebagai “unit pelaksana”, tetapi lebih sebagai
“pengelola” pembangunan di wilayahnya. Dalam melaksanakan fungsi sebagai
“pengelola” pembangunan kesehatan di wilayah, Puskesmas harus mampu untuk
menginventarisir permasalahan, faktor-faktor yang berkait (penyebab), potensi
sumber daya, juga kendala-kendala dalam melaksanakan program/kegiatan pada
tahun sebelumnya guna mewujudkan visi yang ingin dicapai. Adapun Visi, Misi,
Tujuan dan Tata Nilai Puskesmas Gatak adalah sebagai berikut :
1. Visi :
Menjadi Puskesmas yang Unggul dan Pilihan Pertama pelayanan kesehatan
masyarakat Gatak dan sekitarnya.
2. Misi :
a. Melaksanakan pelayanan Promotif, Preventif, Kuratif, dan Rehabilitatif
secara Profesional, bermutu dan terjangkau
b. Meningkatkan dan mengembangkan pelayanan kesehatan sesuai dengan
berkembangnya ilmu dan teknologi demi pemenuhan kebutuhan dan
harapan pelanggan.
c. Membina dan meningkatkan kerjasama linsek, masyarakat, keluarga, dan
steakholder lainnya yang terkait demi peningkatan derajad kesehatan
masyarakat kecamatan Gatak dan sekitarnya.
3. Kebijakan Mutu (Quality Policy)
Manajemen dan seluruh karyawan Puskesmas Gatak berkomitmen
memberikan pelayanan berkualitas, mudah, cepat, tepat dan akuntabel
untuk meningkatkan kepuasan pelanggan berdasarkan aturan yang berlaku
dan melakukan perbaikan manajemen mutu secara terus menerus.
-3-

4. Budaya Mutu ( Quality Culture)


5T : - Tanggap dan cepat merespon keluhan dan keinginan pelanggan
- Tampil rapi dalam berpakaian dan bekerja
- Tidak emosi, sopan dan santun dalam memberikan pelayanan
- Taat waktu dalam bekerja
- Tertib administrasi dan aturan
5. Tujuan : Mewujudkan derajat kesehatan yang optimal di wilayah Kecamatan
Gatak
6. Motto : Melayani dengan santun dan profesional
7. Tata Nilai :
K OMPREHENSIF dalam pelayanan
R AMAH dalam melayani
E MPATI terhadap pasien dan rekan kerja
A MAN dalam menjalankan tugas
T IDAK DISKRIMINATIF terhadap setiap orang
I NOVATIF sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
F OKUS dalam peningkatan mutu
Fungsi puskesmas itu sendiri meliputi :
a. Fungsi pokok :
Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan pusat pemberdayaan
masyarakat dan keluarganya dalam pembangunan kesehatan. Pusat pelayanan
kesehatan tingkat pertama.
b. Peran puskesmas :
Sebagai lembaga kesehatan yang menjangkau masyarakat di wilayah terkecil
dalam hal pengorganisasian masyarakat serta peran aktif masyarakat dalam
penyelenggaraan kesehatan secara mandiri

B. Tujuan
1. Umum
Pedoman ini disusun bertujuan sebagai acuan bagi Puskesmas dalam membuat
standart dan prosedur pelayanan di puskesmas serta dapat tercapainya tertib
administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan di
puskesmas.
2. Khusus
Sebagai pedoman kerja bagi petugas pendaftaran untuk memberikan pelayanan
pendaftaran kepada semua pasien yang berkunjung ke puskesmas.

C. Sasaran Pedoman
Sasaran pedoman adalah semua tenaga yang melakukan pelayanan baik di rawat
jalan maupun rawat inap.
-4-

D. Ruang Lingkup Pelayanan


Ruang lingkup pelayanan pendaftaran di Puskesmas Gatak meliputi:
Pendaftaran pasien
Sebelum mendapatkan pelayanan pemeriksaan atau konsultasi kesehatan, pasien
terlebih dahulu mendaftarkan diri di bagian pendafaran untuk dicatatkan data
sosialnya dan dibuatkan rekam mediknya. Selanjutnya pasien akan diarahkan ke
ruang yang dituju.

E. Batasan Operasional
Pelayanan Pendaftaran adalah mencatat data sosial/mendaftar pasien untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan

F. Landasan Hukum
1. Pedoman penyelenggaraan dan Prosedur Rekam Medis Rumah Sakit, Depkes
RI Direktorat Jendral Bina Pelayanan Medik, tahun 2006.
2. Peraturan Menteri Kesehatan No. 269 Tahun 2008 Tentang Rekam Medis.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 55 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan
Pekerjaan Rekam Medis
4. Peraturan Menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi
Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, Dan Tempat Praktik
Mandiri Dokter Gigi
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang Pedoman
Manajemen Puskesmas
-5-

BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Berikut ini tenaga kesehatan pada pelayanan pendaftaran yang ada di
Puskesmas Gatak Induk dan di Puskesmas Pembantu Sraten:

No Nama Jabatan Kualifikasi

1. Perekam Medis Pelaksana D III Rekam Medis


1. Fungsional Umum Pendaftaran SMA
2. Fungsional Umum Pendaftaran SMA
3. Fungsional Umum Pendaftaran SMA
4. THL Simpus D III Rekam Medis
5. THL (Diperbantukan di
SMA
Pendaftaran)

B. Distribusi Ketenagaan
Petugas Pendaftaran, Perekam Medis maupun Petugas Simpus setiap hari
bertugas di Loket Pendaftaran. Jumlah Petugas ada 10 (sepuluh) dimana 9
(sembilan) di Puskesmas Induk dan 1 (satu) di Puskesmas Pembantu Sraten
yang memberikan pelayanan sesuai dengan tugas masing-masing. Bila ada
pertemuan yang menyangkut pendaftaran yang menjadi tugas keseharian
petugas pendaftaran atau yang berkaitan dengan tugas integrasinya, maka
akan didisposisi untuk melakukan pertemuan.
Nama
No Kualifikasi Realisasi Nama Keterangan
Jabatan
1. Perekam D III DIII Ines Hisanda
Medis Rekam Rekam Apriskova, -
Pelaksana Medis Medis A.Md.PK
2 Perekam D III DIII
Eka Setiawaty
Medis Rekam Rekam -
A.Md PK
Pelaksana Medis Medis
3. Perekam D III DIII
Sri Sularti,
Medis Rekam Rekam -
A.Md.RMIK
Pelaksana Medis Medis
4. Perekam D III DIII Wahyudi
Medis Rekam Rekam Hutomo, -
Pelaksana Medis Medis A.Md.RMIK
-6-

5. Fungsional
Supriatna
Umum SMA SMP -
Ruslana
Pendaftaran
6. Fungsional
Umum SMA SMA Tri Nugroho -
Pendaftaran
7. THL Simpus Norma
SMA SMA -
Kumalasari
8. THL
(Diperbantuk
SMA SMA Jaka Sulistyanto -
an di
Pendaftaran)
8 THL
(Diperbantuk
SMA SMP Istanti -
an di
Pendaftaran)
9 THL
(Diperbantuk
SMA SMA Persis Rinawati -
an di
Pendaftaran)
10. THL
(Diperbantuk
SMA SMA Ervin Prasetya -
an di
Pendaftaran)

C. Jadwal Kegiatan
No. Pelayanan Hari Waktu
1. Pendaftaran Senin – Kamis 07.15 – 11.00
Jumat 07.15 – 10.00
Sabtu 07.15 – 10.30
-7-

BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Puskesmas
Denah Puskesmas Lantai 1 Rawat Jalan

Parkir
Ruang TB
TANGGA

GUDANG OBAT

u
Ruang ISPA Ruang ANAK
MTBS
TANGGA

KM / u
WC

Ruang Kesehatan
Gigi dan Mulut

Ruang Ruang ASI


Ruang Pendaftar
an dan
Pendaftaran dan Administr Ruang
Administrasi asi Pemeriksaan
Ruang Farmasi
Khusus / LANSIA

Ruang Pendaftaran dan Ruang Ruang Konsultasi


Administrasi Penyerahan Obat GIZI

Ruang
Pemeriksaan
Umum
RUANG
TUNGGU PASIEN

Ruang
Laboratorium
-8-

Denah Poli Sehat

R.TUNGGU

Ruang Imunisasi
TERAS

Ruang KIA Ruang KB Ruang Fisioterapi

R.TUNGGU
-9-

Denah Rawat Inap Puskesmas

IGD

u
R.VAKSIN
KM IGD. BERSALIN R.INAP
R.OBAT RI

KM R.PERSALINAN R.INAP

KM R.NIFAS R.JAGA
PERAWAT

R.INAP
KM R.NIFAS

R.RAPAT

KM
R.DOKTER

R.EDELWEIS

R.GD.LINEN

MUSHOLA

R.INAP R.INST.
GIZI
\\\
-10-
\\\
Denah Lantai 2 Puskesmas

B. Denah ruang pelayanan pendaftaran

U 2

TANGGA

R.MUTU
3 4 5
Ruang Rapat / Diskusi
TANGGA

11
S
9
u
PUSKESMAS
R. KEPALA

6 7 8
10 12

R.PROMKES

Keterangan Gambar
R.ADM DAN Denah Unit Rekam Medis
RUMAH
1.TANGGA
Meja Pendaftaran
MUSHOLA R.KTU
2. Meja Kasir
3. Meja Komputer
4. Meja Arsip
5. Meja Sortir Dokumen Rm
6. Rak Filling 1
7. Rak Filling 2
R.UKM ESENTIAL
8. Rak Filling 3 DAN
PENGEMBANGAN
9. Rak Filling 4
10. Rak Filling 5
11. Rak Filling 6
12. Rak Filling 7 KM KM

C. Standar Fasilitas
1. Fasilitas dan sarana

Ruang pendaftaran pada umumnya berlokasi di lantai satu gedung


puskesmas (lantai bawah) sehingga memudahkan bagi pasien untuk
mengakses. Ruang rekam medik terpisah dari ruang pendaftaran. Di ruang
pendaftaran terdapat meja, seperangkat komputer yang terhubung ke sistem
informasi puskesmas.
-11-

B. Denah ruang pelayanan pendaftaran

11 3 2

1
10

5
5
8 7 6

Keterangan Gambar Denah Unit Rekam Medis


13. Meja Pendaftaran
14. Meja Kasir
15. Meja Komputer
16. Meja Arsip
17. Meja Sortir Dokumen Rm
18. Rak Filling 1
19. Rak Filling 2
20. Rak Filling 3
21. Rak Filling 4
22. Rak Filling 5
23. Rak Filling 6
24. Rak Filling 7

2. Peralatan
Ruang Alat Realisasi
Pendaftaran  alat tulis  3 set alat tulis
 KTPK  Sesuai Stok
 dokumen rekam medis pasien  Sesuai Stok
 Tracer  200 lembar
 family folder  Sesuai Stok
 buku catatan penggunaan  12 Buku
nomor rekam medik
 komputer  1 Komputer
 nomor antrian pendaftaran  150 pasien
-12-

pasien umum dan difabel/ umum dan 50


lansia/ bumil/ anak dibawah 5 pasien lansia/
tahun difabel.
 nomor antrian ruang  80 ruang
pemeriksaan pemeriksaan
umum, 30
(ruang
pemeriksaan
Gigi, Anak, Ibu).
-13-

BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

A. Petugas Penanggung Jawab


Petugas penanggung jawab pendaftaran adalah Perekam Medis

B. Perangakat Kerja
1. Anjungan Pendaftaran Mandiri
2. Alat tulis
3. KTPK
4. Dokumen Rekam Medis
5. Tracer
6. Family folder
7. Buku catatan penggunaan nomor rekam medik
8. Komputer
9. Nomor antrian pendaftaran pasien umum, difabel/ lansia
10. Nomor antrian
11. ruang pemeriksaan

C. Tata Laksana
Tata Laksana Pendaftaran
1. Sebelum loket dibuka pada pukul 07.15 petugas pendaftaran
menyiapkan formulir dan catatan rekam medik meliputi :
a. KTPK/KIB(Kartu Tanda Pengenal Keluarga)
b. Dokumen rawat jalan baru
c. Family folder
d. Buku register pendaftaran pasien (Puskesmas Pembantu)
e. Buku catatan penggunaan nomor rekam medik
f. Komputer dan printer untuk pendaftaran siap digunakan
(Puskesmas Induk dan PustuSraten)
g. Nomor antrian pasien
h. Formulir pelepasan informasi medis untuk Pasien BPJS
a. Tracer ( Kartu pengganti dokumen rekam medis keluar)
1. Loket pendaftaran dimulai pada pukul 07.15 yaitu dengan menerima
pendaftaran pasien
2. Petugas pendaftaran mempersilahkan kepada pasien yang datang untuk
mengambil nomor urut antrian pendaftaran.
3. Petugas pendaftaran memanggil pasien sesuai nomor urut antrian pandaftaran,
jika pasien yang bersangkutan tidak ada maka petugas akan mendaftar pasien
-14-

selanjutnya terlebih dahulu. Apabila yang bersangkutan datang dan sudah


terlewat dan petugas sedang melayani pasien lain, maka petugas akan
mendaftar 2 pasien terlebih dahulu baru mendaftar pasien tersebut
4. Petugas bertanya apakah pasien tersebut sudah pernah berobat di puskesmas
ini atau belum.
a. Bila sudah pernah berobat, pasien diminta menunjukan KTPK kemudian
petugas menulis tanggal, No Rm d di Tracer, mencari dokumen RM di rak
filling dan menyisipkan Tracer tersebut ditempat Rm yang di ambil.
b. Bila pasien dan keluarganya belum pernah berobat, petugas pendaftaran
membuatkan KTPK dan dokumen rekam medik rawat .KTPK kemudian
diserahkan kepada pasien dengan pesan agar KTPK harus selalu di bawa
setiap kali berobat.
c. Bila pasien belum pernah berobat namun ada anggota keluarga lain yang
pernah berobat, pasien diminta menunjukkan KTPK, kemudian petugas
menulis tanggal, No Rm di Tracer, mencari family folder dirak filling dan
membuatkan dokumen RM dan disatukan di family folder.
5. Petugas menanyakan jenis pasien, ada 3 pilihan :
a. Jika pasien umum, petugas mencoret selain umum pada dokumen RM
pasien
b. Jika pasien BPJS (Askes/ Jamkesmas/ BPJS Mandiri) maka pasien
diminta menunjukkan kartu tersebut untuk dicek keaktifan dan FKTPnya
dan menandatangani lembar persetujuan bila sewaktu-waktu dokumen
RM dilihat guna keperluan BPJS.
c. Jika pasien Jamkesda, maka pasien menunjukkan Jamkesda.
6. Petugas menanyakan ruang apa yang akan dituju pasien kemudian
mempersilahkan pasien tersebut menunggu di depan ruang yang dituju dan
melampirkan kartu antri ruang pada dokumen RM.
7. Petugas melakukan input nomor rekam medik dan identitas pasien ke
komputer serta mencetak lembar registrasi pendaftaran.
8. Lembar registrasi disatukan di dokumen RM kemudian petugas
mendistribusikan dokumen RM ke unit pelayanan sesuai dengan tujuan pasien
berobat.

Tata Laksana Entry SIMPUS Di Komputer Pendaftaran


1. Tampilan awal dari aplikasi SIMPUS (Sistem Informasi Puskesmas) LAN dan
bridging dengan J care, petugas memasukkan kode tertentu pada isian
username dan password.
-15-

2. Pilih menu Input Data dan Registrasi Pasien dengan cara memindahkan
painter pada menu yang dipilih dan klik kiri pada menu tersebut.

3. Petugas mengentry data sosial pasien secara lengkap, yakni sebagai berikut :
a. Pastikan tanggal adalah tanggal sesuai hari pelaksanaan pendaftaran
pasien. Program Simpus sudah secara otomatis menyesuaikan tanggal
pada komputer.
b. Petugas Loket diisi kode angka petugas.
c. Jenis Kunjungan dipilih “ Kunjungan Rawat Jalan”.
d. Unit Pelayanan sesuai yang dituju pasien dan hanya bisa memilih satu
ruang pemeriksaan dalam sekali kunjungan kecuali pemeriksaan
penunjang sesuai indikasi penyakit pasien, antara lain sebagai berikut :
e. Kunjungan sakit diisi sesuai Unit pelayanan yang dipilih.
f. No Index / RM diisi sesuai nomor RM yang tertera pada dokumen rekam
medis pasien.
g. NIK diisi sesuai NIK pada KTP, KK ataupun pada KIS dan Jamkesda
-16-

Khusus pasien baru petugas entry wajib “klik” tab “Verifikasi” dan gunakan
data sesuai hasil verifikasi kemudian secara otomatis data pasien akan
terisi. Hal ini sangat memudahkan petugas untuk memudahkan data
pasien secara valid sesuai NIK.
h. NO KS /JPS diisi No sesuai yang tertera di KIS (Askes, Jamkesmas, BPJS
Mandiri) dan Jamkesda. Khusus KIS diverifikasi untuk mengetahui
keaktifan kartu dan FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama) pasien.
i. Nama KK sesuai yang tertera pada Kartu KK ataupun KK pada Family
folder.
j. Nama Pasien diisi sesuai Kartu identitas pasien atau yang disebut pasien.
k. NO. HP diisi jika pasien memiliki no HP/ Telpon yang bisa dihubungi.
l. Tanggal lahir diisi sesuai pada KTP, KK dan secara otomatis umur pasien
akan terisi dengan format . ...Th.....Bln......Hari.
m. Jenis Kunjungan akan otomatis terisi “baru /lama”.
n. Jenis Kelamin ada dua pilihan yakni” Laki-laki/ Perempuan”.
o. Gol darah diisi sesuai pada Kartu Golongan Darah.
p. Pendidikan diisi pendidikan terakhir pasien.
q. Pekerjaan diisi sesuai pekerjaan pasien.
r. Alamat diisi sesuai alamat pada KTP, KK ataupun sesuai domisili pasien.
s. Desa dipilih desa sesuai alamat pasien.
t. Dusun dipilih dusun sesuai alamat pasien.
u. Jenis pasien dipilih sesuai kepesertaan pasien pada Jaminan kesehatan
yang dimiliki yakni : Askes, Jamkesmas (PBI), BPJS Mandiri atau
Jamkesda.
v. Pengirim otomatis terisi Keluarga dan bisa diganti apabila pasien diberi
rujukan dari Fasilitas Kesehatan lain.
w. Kode Administrasi otomatis terisi 0101
-17-

4. Setelah selesai mengisi data pasien secara benar dan lengkap maka petugas
menyimpan data tersebut dengan cara klik kiri pada tab “simpan”.

5. Petugas menampilkan lembar registrasi melalui menu Data Kunjungan Pasien,


kemudian mencetak lembar registrasi dan menyatukannya pada dokumen
rekam medis pasien untuk selanjutnya didistribusikan ke ruang pemeriksaan
yang dituju.
-18-

BAB V
LOGISTIK

Untuk menunjang terselenggaranya pelayanan pendaftaran yang bermutu, maka


perlu didukung oleh penyediaan logistik yang memadai dan optimal, melalui
perencanaan yang baik dan berdasarkan kebutuhan masyarakat dan usulan pemegang
program yang sudah berdasarkan hasil pemetaan masalah. Ketersediaan logistik harus
dijamin kecukupannya dan pemeliharaan yang sudah dianggarkan dan dijadwalkan.
Pengadaan alat dan bahan diselenggarakan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Adapun alat –alat tersebut adalah sebagai berikut :
1. Anjungan Pendaftaran Mandiri
2. Alat tulis
2. KTPK
3. Dokumen Rekam Medis
4. Tracer
5. Family folder
6. Buku catatan penggunaan nomor rekam medik
7. Komputer
8. Nomor antrian pendaftaran pasien umum, difabel/ lansia
9. Nomor antrian ruang pemeriksaan
-19-

BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari enam standar yaitu :


1. Tidak terjadinya kesalahan identifikasi pasien
2. Komunikasi efektif
3. Tidak terjadinya kesalahan pemberian obat
4. Tidak terjadinya kesalahan prosedur tindakan medis dan keperawatan
5. Pengurangan terjadinya resiko infeksi di Puskesmas
6. Tidak terjadinya pasien jatuh

Sasaran Keselamatan pasien, yaitu:


Identifikasi Pasien Secara Benar
Identifikasi pasien adalah suatu sistem identifikasi kepada pasien untuk
membedakan antara pasien satu dengan yang lain sehingga memperlancar atau
mempermudah dalam pemberian pelayanan kepada pasien.
Identifikasi pasien pada pelayanan pendaftaran meliputi:
1. Di Bagian Pendaftaran
a. Petugas menyapa pasien.
b. Petugas menanyakan data pasien, nama, tanggal lahir, alamat.
c. Petugas mencatat di form identitas pasien dan diinput ke komputer.
2. Di Bagian Rawat Jalan / IGD
a. Petugas mengkonfirmasi identitas pasien dengan catatan RM yang ada di bagian
Rawat Jalan.
b. Petugas menanyakan riwayat alergi obat pada pasien.
c. Petugas memanggil pasien untuk mendapat pemeriksaan dokter dengan
menyebutkan nama lengkap (minimal 2 kata) sesuai urutan antrian pasien.
d. Dokter mengkonfirmasi identitas pasien (tanyakan nama dan alamat) sebelum
memeriksa pasien.
e. Dokter memberikan pelayanan medis & resep (dalam resep tertera: nama, usia,
tanggal peresepan, riwayat alergi, tanda tangan dokter).
3. Di Bagian Farmasi
a. Petugas farmasi menerima resep
b. Sebelum obat diserahkan petugas menanyakan & memastikan bahwa nama obat
telah sesuai dengan kondisi pasien.
4. Di Bagian Laboratorium/Radiologi/Fisioterapi
a. Petugas menerima pengantar dari ruang terkait
b. Menanyakan nama minimal 2 kata, alamat, golongan darah (khusus
laboratorium) sebelum pemeriksaan/pengambilan sampel dilakukan.
-20-

BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Dengan meningkatnya pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan oleh


masyarakat maka tuntutan pengelolaan program Keselamatan Kerja di puskesmas
semakin tinggi, karena Sumber Daya Manusia (SDM) puskesmas,
pengunjung/pengantar pasien, pasien dan masyarakat sekitar puskesmas ingin
mendapatkan perlindungan dari gangguan kesehatan dan kecelakaan kerja, baik
sebagai dampak proses kegiatan pemberian pelayanan maupun karena kondisi sarana
dan prasarana yang ada di puskesmas yang tidak memenuhi standar.
Puskesmas sebagai institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan
karateristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan
kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus
tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh
masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Dalam Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, khususnya pasal
165 :”Pengelola tempat kerja wajib melakukan segala bentuk upaya kesehatan melalui
upaya pencegahan, peningkatan, pengobatan dan pemulihan bagi tenaga kerja”.
Berdasarkan pasal di atas maka pengelola tempat kerja di puskesmas mempunyai
kewajiban untuk menyehatkan para tenaga kerjanya. Salah satunya adalah melalui
upaya kesehatan kerja disamping keselamatan kerja. Puskesmas harus menjamin
kesehatan dan keselamatan baik terhadap pasien, penyedia layanan atau pekerja
maupun masyarakat sekitar dari berbagai potensi bahaya di puskesmas.
Program keselamatan kerja di puskesmas merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan mutu pelayanan puskesmas, khususnya dalam hal kesehatan dan
keselamatan bagi SDM puskesmas, pasien, pengunjung/pengantar pasien, masyarakat
sekitar.
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait
dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah
institusi maupun lokasi proyek.Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan
keselamatan lingkungan kerja.[1] K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja,
konsumen, dan orang lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja.
Kesehatan dan keselamatan kerja cukup penting bagi moral, legalitas, dan
finansial. Semua organisasi memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja dan
orang lain yang terlibat tetap berada dalam kondisi aman sepanjang waktu. [2] Praktek
K3 (keselamatan kesehatan kerja) meliputi pencegahan, pemberian sanksi, dan
kompensasi, juga penyembuhan luka dan perawatan untuk pekerja dan
menyediakan perawatan kesehatan dan cuti sakit.
Keselamatan kerja tidak hanya penting bagi petugas rekam medis, tetapi juga
menunjang produktifitas kerja.Keselamatan dan kesehatan petugas rekam medik akan
-21-

berdampak positip terhadap produktifitas kerja hingga dapat meningkatkan mutu


pelayanan di Puskesmas
1. Tujuan umum
Terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan produktif untuk SDM
puskesmas, aman dan sehat bagi pasien, pengunjung/pengantar pasien, masyarakat
dan lingkungan sekitar sehingga proses pelayanan puskesmas berjalan baik dan
lancar.
2. Tujuan khusus
a. Terlindunginya pekerja dan mencegah terjadinya PAK (Penyakit Akibat Kerja)
dan KAK (Kecelakaan Akibat Kerja).
b. Peningkatan mutu, citra dan produktivitas puskesmas.
Alat Keselamatan Kerja
1. Pemadam kebakaran (hidrant)
2. APD (masker)
3. Peralatan pembersih
Aturan umum dalam tata tertib keselamatan kerja adalah sebagai berikut:
a. Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk
memudahkan pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja.
b. Harus mengetahui cara pemakaian alat darurat seperti pemadam
kebakaran, eye shower, respirator, dan alat keselamatan kerja yang lainnya.
c. Buanglah sampah pada tempatnya.
d. Lakukan latihan keselamatan kerja secara periodik.
e. Dilarang merokok
-22-

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian mutu   (quality control) dalam manajemen mutu merupakan suatu


sistem kegiatan  teknis yang bersifat rutin yang dirancang  untuk mengukur dan menilai
mutu produk atau jasa yang diberikan kepada pelanggan.  Pengendalian mutu pada
pelayanan klinis diperlukan agar produk layanan klinis terjaga kualitasnya sehingga
memuaskan masyarakat sebagai pelanggan.
Ishikawa (1995) menyatakan bahwa pengendalian mutu adalah pelaksanaan
langkah-langkah yang telah direncanakan secara terkendali agar semuanya
berlangsung sebagaimana mestinya, sehingga mutu produk yang direncanakan dapat
tercapai dan terjamin. Dalam pengertian Ishikawa tersirat pula bahwa pengendalian
mutu itu dilakukan dengan orientasi pada kepuasan konsumen. Dalam bahasa layanan
kesehatan keseluruhan proses yang diselenggarakan oleh puskesmas ditujukan pada
pemenuhan kebutuhan masyarakat sebagai konsumen.
Pengendalian mutu pendaftaran mencakup:
1. Ketepatan identifikasi terhadap pasien
2. Kehadiran/ketersediaan petugas
3. Kecepatan waktu pelayanan
4. Ketepatan waktu buka pelayanan.
Di Puskesmas Gatak, indikator mutu yang digunakan adalah Kecepatan Waktu
Pelayanan. Waktu pelayanan pendaftaran yang dihitung adalah sebagai berikut :
1. Pasien Baru waktunya dihitung sejak pasien menyerahkan no antri sampai pasien
selesai didaftar dan berkas pasien diantar ke ruang pemeriksaan.
2. Pasien Lama waktunya dihitung sejak pasien menyerahkan no antri dan KTPK
sampai pasien selesai didaftar dan berkas pasien diantar ke ruang pemeriksaan.
Kedua jenis pasien tersebut sesuai kebijakan Indikator mutu pendaftaran
membutuhkan waktu kecepatan pelayanan tidak lebih dari 10 menit dengan target
100%.
-23-

BAB IX
PENUTUP

Penanggungjawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan


kesehatan di wilayah kabupaten/ kota adalah dinas kesehatan kabupaten/ kota.
Sedangkan Puskesmas bertanggungjawab untuk sebagian upaya pembangunan
kesehatan yang dibebankan oleh dinas kesehatan kabupaten/ kota sesuai dengan
kemampuannya. Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh
Puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional.
Yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas, agar terwujud derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.
-24-

DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 Tentang


Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia NO. 741/ MENKES/ PER/ VII/ 2008
Tentang Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/ Kota.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1691 Tentang Keselamatan
Pasien.

Anda mungkin juga menyukai