Anda di halaman 1dari 14

BAB III

SIFAT DAN VARIAN PENULARAN VIRUS FLU BABI BARU (H3N2v)

DITINJAU DARI ISLAM

3.1. Pandangan Islam mengenai Babi

Hewan di dunia ini bermacam-macam. Setiap jenisnya digolongkan

menjadi dua bagian yang bisa dimakan atau tidak. Penggolongan ini biasanya

terdiri dari hewan yang dihalakan dan diharamkan (Utomo,2000).

Halal sendiri berasal dari bahasa arab yang berarti legal/ diizinkan, halal

merupakan salah satu bagian dari hukum Islam. Halal merupakan suatu perkara,

benda, atau perbuatan yang diizinkan dan dibolehkan. Sebagai contohnya,

berjalan, tidur, meniduri isteri, makan hewan yang telah disembelih dengan nama

Allah (Rasjid,1994).

Menurut Islam, barang-barang lain yang dilarang termasuk daging babi

dan semua produk hewan yang tidak wajar disembelih, minuman keras, termasuk

semua bentuk minuman keras, hewan karnivora, burung pemangsa dan makanan

apapun yang tercemar dan produk-produk serupa juga dikaitkan dengan haram

untuk dikonsumsi (Rasjid,1994).

Daging babi diharamkan karena kandungan material yang terdapat di

dalamnya. Menurut Islam terutama, daging babi sangatlah diharamkan. Bukan

hanya untuk dimakan tapi juga untuk di pelihara (Rasjid,1994).

‫ُأ‬
‫بَاغ َواَل‬
ٍ ‫ر‬4 ْ ‫ر هَّللا ِ ۖ فَ َم ِن‬4
َ 4‫طُ َّر َغ ْي‬4‫اض‬ ِ ‫ِإنَّ َما َح َّر َم َعلَ ْي ُك ُم ْال َم ْيتَةَ َوال َّد َم َولَحْ َم ْال ِخ ْن ِز‬
ِ 4‫ ِه لِ َغ ْي‬4ِ‫ َّل ب‬4‫ير َو َما ِه‬

‫عَا ٍد فَاَل ِإ ْث َم َعلَ ْي ِه ۚ ِإ َّن هَّللا َ َغفُو ٌر َر ِحي ٌم‬

Artinya : "Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah,

daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama)

1
selain Allah. Tetapi barang siapa dalam keadaan terpaksa

(memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula)

melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah

Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Q.S Al-Baqarah ayat 173)

Allah SWT telah mengharamkan makanan dan hewan-hewan yang busuk,

karena makanan memiliki pengaruh terhadap akhlak dan tabiat seseorang. Harta

dan makanan yang halal dan baik akan menumbuhkan darah dan daging yang

baik, demikian juga sebaliknya. Oleh karena itu dianjurkan berhati-hati dalam

memilih dan memilah harta dan makanan untuk diri sendiri, anak dan

keluarganya, selanjutnya tidak memakan barang dan makanan yang haram, baik

berupa daging ataupun yang lainnya.

sebagaimana Rasulullah telah isyaratkan dalam sabdanya:

‫ان الَ يُبَالِي ْال َمرْ ُء َما َأخَ َذ ِم ْنهُ؛ َأ ِمن ال َحالَ ِل َأ ْم ِمنَ ال َح َر ِام؟‬ ‫ْأ‬
ِ َّ‫!يَ تِي َعلَى الن‬
ٌ ‫اس زَ َم‬

Artinya : “Akan datang kepada manusia suatu zaman (ketika itu) seorang tidak

lagi peduli dengan apa yang dia dapatkan, apakah dari yang halal

atau haram?!” (HR. Bukhari: 2059)

Dan firman Allah SWT :

ُ‫ير َو َما ُأ ِه َّل لِ َغي ِْر هَّللا ِ بِ ِه َو ْال ُم ْنخَ نِقَةُ َو ْال َموْ قُو َذةُ َو ْال ُمت ََردِّيَة‬
ِ ‫ت َعلَ ْي ُك ُم ْال َم ْيتَةُ َوال َّد ُم َولَحْ ُم ْال ِخ ْن ِز‬
ْ ‫ُح ِّر َم‬

‫اَأْل ْزاَل ِم ۚ ٰ َذلِ ُك ْم‬4ِ‫ ُموا ب‬4‫ب َوَأ ْن تَ ْستَ ْق ِس‬ َّ ‫َوالنَّ ِطي َحةُ َومَا َأكَ َل‬
ُ ُّ‫بُ ُع ِإاَّل مَا َذ َّك ْيتُ ْم َومَا ُذبِ َح َعلَى الن‬4‫الس‬
ِ 4‫ص‬

ُ ‫ت لَ ُك ْم ِدينَ ُك ْم َوَأ ْت َم ْم‬


‫ت‬ ُ ‫اخ َشوْ ِن ۚ ْاليَوْ َم َأ ْك َم ْل‬ َ ‫ق ۗ ْاليَوْ َم يَِئ‬
ْ ‫س الَّ ِذينَ َكفَرُوا ِم ْن ِدينِ ُك ْم فَاَل ت َْخ َشوْ هُ ْم َو‬ 4ٌ ‫فِ ْس‬

َ ‫ف ِإِل ْث ٍم ۙ فَِإ َّن هَّللا‬ َ ‫يت لَ ُك ُم اِإْل ْساَل َم ِدينًا ۚ فَ َم ِن اضْ طُ َّر فِي َم ْخ َم‬
ٍ ِ‫ص ٍة َغي َْر ُمتَجَان‬ ُ ‫ض‬ِ ‫َعلَ ْي ُك ْم نِ ْع َمتِي َو َر‬

‫َغفُو ٌر َر ِحي ٌم‬

2
Artinya : “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging

hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang

terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas,

kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan

bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga)

mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak

panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah

putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu

takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah

Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan

kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama

bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja

berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha

Penyayang. (QS. Al Maa’idah: 3)

Dan firman Allah SWT :

‫ُأ‬
‫بَاغ َواَل‬
ٍ ‫ر‬4 ْ ‫ ِه ۖ فَ َم ِن‬4ِ‫ر هَّللا ِ ب‬4
َ 4‫طُ َّر َغ ْي‬4‫اض‬ ِ ‫ِإنَّ َما َح َّر َم َعلَ ْي ُك ُم ْال َم ْيتَةَ َوال َّد َم َولَحْ َم ْال ِخ ْن ِز‬
ِ 4‫ َّل لِ َغ ْي‬4‫ير َو َما ِه‬

‫عَا ٍد فَِإ َّن هَّللا َ َغفُو ٌر َر ِحي ٌم‬

Artinya : “Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu (memakan)

bangkai, darah, daging babi dan binatang yang disembelih dengan

menyebut nama selain Allah.” (QS. An Nahl: 115)

Demikian juga sabda beliau:

َ ‫قَال ِإ َّن هَّللا َ حَ َّر َم ْالخَ ْم‬


‫ َوحَ َّر َم‬4‫ر َوثَ َمنَهَا‬4 َ ِ ‫ع َْن َأبِي هُ َر ْي َرةَ َأ َّن َرسُو َل هَّللا‬
َ ‫لَّ َم‬4‫ ِه َو َس‬4ْ‫لَّى هَّللا ُ َعلَي‬4‫ص‬

ُ‫ْال َم ْيتَةَ َوثَ َمنَهَا َو َح َّر َم ْال ِخ ْن ِزي َر َوثَ َمنَه‬

3
Artinya :

Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah Saw bersabda:

“Sesungguhnya Allah telah mengharamkan khamr dan hasil penjualannya dan

mengharamkan bangkai dan hasil penjualannya serta mengharamkan babi dan

hasil penjualannya.” (HR. Abu Daud).

3.2. Pandangan Islam Mengenai Penularan Virus Flu Babi

Virus influenza yang biasanya beredar pada babi disebut "varian" virus

ketika mereka ditemukan pada orang. Infeksi dengan H3N2v sebagian besar telah

dikaitkan dengan kontak yang terlalu lama babi di pameran pertanian dan

menyebar dari manusia ke manusia. Ada kemungkinan bahwa infeksi sporadis

dan wabah bahkan lokal antara orang dengan virus ini akan terus terjadi . Tahun

2012, terdeteksi 309 infeksi dengan H3N2v. Dari kasus ini, 16 orang dirawat di

rumah sakit dan salah satu dari orang meninggal (CDC, 2016). Transmisi virus

influenza dari unggas peliharaan atau babi kemanusia tampaknya terjadi sebagai

hasil dari kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi. Resiko penularan virus

ini tinggi khususnya selama pemotongan dan persiapan untuk konsumsi (Nguyen,

2016).

Gejala infeksi H3N2v mirip dengan virus flu musiman seperti tiba-tiba

demam tinggi biasanya di atas 38ºC disertai dengan menggigil , hidung bersin,

batuk, sakit kepala, nyeri otot, kehilangan nafsu makan, kelelahan, sakit

tenggorokan,diare, mual dan muntah. Dalam kasus-kasus yang parah mungkin

ada kesulitan bernapas, sakit biasanya berlangsung selama 4 hari. Pada anak-anak

terjadi keparahan dengan kesulitan bernapas serta pernafasannya cepat dan

4
dangkal, warna kebiru-biruan karena kurangnya oksigen (sianosis), kebingungan,

dan dehidrasi (CDC, 2016).

Pencegahan menyebarnya virus influenza pada manusia, maka vaksinasi

memegang peranan yang sangat penting, sedangkan untuk mengobati penderita

yang sudah terkena penyakit, peranan obat antivirus sangat penting. Jenis obat

penghambat neuraminidase, yaitu oseltamivir dan zanamivir. Zanamivir sebagai

obat antivirus influenza harus diberikan secara topikal, inhalasi atau intravena,

karena bila diberikan secara oral, penyerapan di dalam usus kurang sempurna,

maka pemakaian obat ini kurang disukai. Selain itu, obat zanamivir di pasaran

hanya terdapat dalam bentuk inhalasi. Terdapat pula beberapa jenis bahan kimia,

misalnya derivat cyclopentane yang sedang dicoba sebagai penghambat

neuraminidase, yang diperkirakan mempunyai efektivitas yang hampir sama

dengan oseltamivir. Tetapi obat ini masih perlu dievalusasi lebih mendalam.

Oseltamivir bila diberikan secara oral dapat bekerja dengan baik, sehingga obat

penghambat neuraminidase ininmerupakan obat antivirus influenza yang paling

banyak dipakai. Oseltamivir merupakan satu-satunya obat penghambat

neuraminidase yang cukup efektif dan dapat diberikan secara oral. Telah

diketahui bahwa neuraminidase influenza sangat penting untuk replikasi virus,

yaitu untuk lepasnya virus dari sel pejamu. Karena replikasi virus influenza sangat

aktif pada hari-hari pertama infeksi, hambatan terhadap neuraminidase dalam

kisaran waktu ini dapat memotong siklus infeksi virus influenza. Oleh karena itu,

pengobatan dengan oseltamivir sangat perlu diberikan sedini mungkin pada

infeksi influenza agar dapat mencapai efikasi klinis yang maksimal. Sampai saat

ini cukup banyak laporan tentang pemberian pengobatan oseltamivir selama

kehamilan (Setiawan, 2009).

5
Babi adalah hewan yang sangat kotor karena biasanya mereka memakan

segala sesuatu yang diberikan kepadanya dari mulai bangkai, kotorannya sendiri

sampai kotoran manusia. Secara psikis babi memiliki tabiat yang malas, tidak

menyukai matahari, sangat suka makan dan tidur, memiliki sifat tamak, dan tidak

memiliki kehendak dan daya juang, bahkan untuk membela diri sekalipun.

Secara fisik babi banyak menyimpan bibit penyakit. Babi dianggap hewan yang

sama sekali tidak layak untuk dikonsumsi. Oleh karena itu ALLAH SWT

melarang umat Islam untuk mengkonsumsi Babi. Umat Islam diHaramkan untuk

makan daging babi. Karena virus dan parasit-parasit yang ada di tubuh babi

sangat berbahaya, seperti ( fikih kontemporer,2012):

1. Cacing Taenia Solium: Parasit ini berupa larva yang berbentuk

gelembung pada daging babi atau berbentuk butiran-butiran telur pada

usus babi. Jika seseorang memakan daging babi tanpa dimasak dengan

baik, maka dinding-dinding gelembung ini akan dicerna oleh perut

manusia. Peristiwa ini akan menghalangi perkembangan tubuh dan akan

membentuk cacing pita yang panjangnya bisa mencapai lebih dari 3 meter.

Cacing ini akan melekat pada dinding usus dengan cara menempelkan

kepalanya lalu menyerap unsur-unsur makanan yang ada di lambung. Hal

itu bisa menyebabkan seseorang kekurangan darah dan gangguan

pencernaan, karena cacing ini bisa mengeluarkan racun. Apabila pada diri

seseorang, khususnya anak-anak, telah diketahui terdapat cacing ini di

lambungnya maka dia akan mengalami hysteria atau perasaan cemas.

Terkadang larva yang ada dalam usus manusia ini akan memasuki saluran

peredaran darah dan terus menyebar ke seluruh tubuh, termasuk otak,

6
hati, saraf tulang belakang, dan paru-paru. Dalam kondisi ini dapat

menyebabkan penyakit yang mematikan.

2. Cacing Trichinella Spiralis Cacing ini ada pada babi dalam bentuk

gelembung-gelembung lembut. Jika seseorang mengkonsumsi daging babi

tanpa dimasak dengan baik, maka gelembung-gelembung yang

mengandung larva cacing ini dapat tinggal di otot dan daging manusia,

sekat antara paru-paru dan jantung, dan di daerah-daerah lain di tubuh.

Penyerangan cacing ini pada otot dapat menyebabkan rasa sakit yang luar

biasa dan menyebabkan gerakan lambat, ditambah lagi sulit melakukan

aktivitas. Sedang keberadaannya di sekat tersebut akan mempersempit

pernafasan, yang bisa berakhir dengan kematian. Bisa jadi, cacing jenis ini

tidak akan membuat seseorang meninggal dalam waktu singkat.

Namun patut diketahui bahwa cacing-cacing kecil yang berkembang di

otot-otot tubuh seseorang setelah dia mengkonsumsi daging babi bisa

dipastikan akan menetap di sana hingga orang itu meninggal dunia.

Mayoritas para ulama menjelaskan bahwa sebab pengharaman babi

adalah karena najisnya dan bahaya dari virus flu babi, berdasarkan firman-Nya :

َّ َ‫قُلْ اَل َأ ِج ُد فِي َما ُأو ِح َي ِإل‬


ْ َ‫ي ُم َح َّر ًما َعلَ ٰى طَا ِع ٍم ي‬
ْ‫ َأو‬4‫فُو ًحا‬4‫ا َم ْس‬44‫ونَ َميْتَةً َأوْ َد ًم‬44‫ هُ ِإاَّل َأ ْن يَ ُك‬4‫ط َع ُم‬
‫ُأ‬
َ َّ‫بَاغ َواَل عَا ٍد فَِإ َّن َرب‬
‫ك‬ ٍ ‫ر‬4 ِ 4‫ َّل لِ َغ ْي‬4‫قًا ِه‬4‫ير فَِإنَّهُ ِرجْ سٌ َأوْ فِ ْس‬
ْ ‫ ِه ۚ فَ َم ِن‬4ِ‫ر هَّللا ِ ب‬4
َ 4‫طُ َّر َغ ْي‬4‫اض‬ ٍ ‫لَحْ َم ِخ ْن ِز‬

‫َغفُو ٌر َر ِحي ٌم‬

Artinya : “Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku,

sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya,

kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau

daging babi, karena sesungguhnya semua itu kotor (najis)” (QS. Al

An’aam: 145).

7
Bagi dokter muslim diharuskan dalam berfikir menggunakan metode

ilmiah sebagaimana terjabar dalam disiplin ilmu kedokteran modern. Ajaran Islam

sangat menekankan agar berfikir atau merenung terhadap berbagai sebab,

tujuannya agar mendapatkan keyakinan yang benar ( Zuhroni, 2003 ).

Sebagaimana Allah firman-Nya:

Artinya :“Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-

orang yang yakin. dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu

tidak memperhatikan?”( QS. Al-Dzariyaat (51): 20-21 ).

Dalam mencari ilmu seorang dituntut untuk profesional, menjadi ahli

dalam bidang kedokteran adalah suatu tuntutan. Oleh karena itu harus

mempelajari ilmu pengobatan sebelum mempraktekkannya. Mencari ilmu-ilmu

terkait dengan kedokteran untuk menunjang profesinya. Mengenai pencarian ilmu

dan memilih guru, ulama tidak mempersoalkan mengenai latarbelakangnya. Ibn

Taimiyyah menegaskan, mengambil manfaat dari buku dan teori ilmu kedokteran

yang disusun dan dibuat oleh non-muslim, hukumnya boleh dan baik karena

sifatnya netral yang tidak membawa misi tertentu ( Zuhroni, 2003 ).

Di riwayatkan oleh Imam Bukhari di dalam shahihnya, dari shahabat Abu

Hurairah  bahwasanya Nabi  bersabda;

‫َما َأ ْن َز َل هللاُ دَا ًء ِإاَّل َأ ْن َز َل لَهُ َشفَا ًء‬

Artinya : “Tidaklah Allah turunkan penyakit kecuali Allah turunkan pula

obatnya” (HR al-Bukhari)

Dari riwayat Imam Muslim dari Jabir bin Abdillah  dia berkata bahwa Nabi

bersabda;

8
‫ بَ َرَأ بِِإ ْذ ِن هللاِ َع َّز َو َج َّل‬،‫اب ال َّد َوا ُء ال َّدا َء‬
َ ‫ص‬َ ‫ فَِإ َذا َأ‬،‫لِ ُكلِّ دَا ٍء َد َوا ٌء‬

Artinya : “Setiap penyakit pasti memiliki obat. Bila sebuah obat sesuai dengan

penyakitnya maka dia akan sembuh dengan seizin Allah Subhanahu

wa Ta’ala.” (HR. Muslim)

Ilmu kedokteran termasuk salah satu ilmu penting dalam kehidupan,

dalam prakteknya terbukti banyak bermanfaat untuk menjaga kesehatan,

menghindarkan diri dari penyakit badan. Dengan kondisi sehat setiap muslim

dapat menunaikan kewajibannya, mengisi seluruh waktunya pada hal – hal yang

positif, bertakwa kepada Allah swt. Dalam ushul dijelaskan, syariat Islam

dibangun untuk menjadi rahmat, dan menekankan menolak al-masyaqqat 

(kepayahan) danal-haraj (kesempitan) dalam memikul syariat (Zuhroni, 2003).

Berdasarkan uraian di atas, jelas bahwa agama Islam sangat mendukung

Ilmu pengetahuan dan melakukan penelitian – penelitian yang mendalam,

khususnya berkaitan dengan penularan virus flu babi (H3N2v). Dalam hal ini jika

ada di antara umat Islam ada yang terserang penyakit tersebut, maka harus segera

diberikan pertolongan dengan cara dipelajari, diketahui faktor – faktor

pencetusnya, karena virus ini dapat dengan mudah melakukan mutasi, sehingga

dapat menginfeksi manusia, tetapi sampai saat ini belum ada bukti yang nyata

mengenai penularan dari manusia ke manusia. Virus ini kemungkinan dapat

menyebabkan strain pandemi pada manusia, karena itu penularan ke manusia

merupakan suatu peristiwa yang mengancam diri yang butuh penilaian faktor

penyebab yang tepat.

Islam mengajarkan umatnya bersegera untuk berobat ( Ilyas, 2011). Sesuai

petunjuk hadits Rasulullah SAW, yang diriwayatkan Ahmad :

9
Artinya: “Aku pernah berada di samping Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa

sallam. Lalu datanglah serombongan Arab dusun. Mereka bertanya,

“Wahai Rasulullah, bolehkah kami berobat?”Beliau menjawab:“Iya,

wahai para hamba Allah, berobatlah. Sebab Allah Subhanahu wa

Ta’ala tidaklah meletakkan sebuah penyakit melainkan meletakkan

pula obatnya, kecuali satu penyakit.” Mereka bertanya:“Penyakit apa

itu?”Beliau menjawab:“Penyakit tua”( HR. Ahmad, Al-Bukhari dalam

Al-Adabul Mufrad, Abu Dawud, Ibnu Majah dan At-Tirmidzi ).

Dalam hal ini pengindentifikasian yang tepat (membedakan sumber

penularan penyakit flu babi (H3N2v) dengan virus lainnya sangat diperlukan

karena berkaitan dengan terapi yang akan diberikan kepada pasien untuk

kemaslahatannya.

3.3. Pandangan Islam Mengenai Penularan Flu Babi

Penularan dari flu babi dapat terjadi melalui dua jalur. Jalur pertama

melalui kontak dengan babi terinfeksi atau lingkungan terkontaminasi dengan

virus flu babi. Jalur kedua melalui kontak dengan seseorang yang terinfeksi

dengan virus flu babi. Penularan manusia ke manusia dari flu babi juga telah

dilaporkan dan diperkirakan terjadi pada jalur yang sama seperti halnya flu

musiman. Influenza diperkirakan menular dari manusia ke manusia melalui batuk

atau bersin oleh orang yang terinfeksi. (Childrenclinic,2014)

10
Salah satu upaya pencegahan yang paling efektif adalah dengan menjaga

kesehatan. Islam mengajarkan umatnya agar mampu menjaga kesehatan, selalu

dimulai dengan mencuci tangan, membersihkan mulut dan hidung, mencuci muka

dan kaki saat melaksanakan wudhu. Selain itu, dianjurkan pula agar umat Islam

membersihkan badan dengan mandi, terutama setelah melakukan hubungan intim

dengan suami istri, mimpi basah, sebelum menunaikan Shalat Jum’at, dan

sebagainya ( Ilyas, 2011 ).

Umat Islam harus menyiapkan diri menghadaapi wabah flu babi agar tidak

tertular penyakit ini. Counsil on American-Islamic Relation (CAIR) menyarankan

agar para imam masjid berperan dalam penyebaran penyakit berdasarkan

rekomendasi CDC jika sudah ada sebuah kasus positif flu babi di masyarakatnya,

yaitu (Ibrahim MB,Amad, 2009) :

1. Jama’ah yang menderita penyakit flu didorong untuk berkonsultasi dengan

tenaga medis melalui telepon atau mengisolasi dirinya di dalam rumah.

2. Jika ada kasus positif atau suspek flu babi di dalam populasi sekolah,

sebaiknya dipertimbangkan pembatalan kelas di sekolah-sekolah Islam.

3. Kegiatan berkumpul di masjid, bahkan untuk shalat jumat, sebaiknta untuk

sementara dibatalkan jika terdapat risiko menyebarnya infeksi flu babi.

Salah satu upaya pencegahan yang paling efektif adalah dengan menjaga

kesehatan. Islam mengajarkan umatnya agar mampu menjaga kesehatan, selalu

dimulai dengan mencuci tangan, membersihkan mulut dan hidung, mencuci muka

dan kaki saat melaksanakan wudhu. Selain itu, dianjurkan pula agar umat Islam

membersihkan badan dengan mandi, terutama setelah melakukan hubungan intim

dengan suami istri, mimpi basah, sebelum menunaikan Shalat Jum’at, dan

sebagainya ( Ilyas, 2011 ).

11
Dan firman Allah SWT :

َ‫ِإ َّن هَّللا َ ي ُِحبُّ التَّ َّوابِينَ َوي ُِحبُّ ْال ُمتَطَه ِِّرين‬

Artinya : “...Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang bertobat dan menyukai

orang-orang yang mensucikan diri.” (Q.S. Al-Baqarah (2) : (222)

Ungkapan yang sangat terkenal di kalangan umat Islam menyebutkan bahwa :

ِ ‫النَّظَافَةُ ِمنَ اإْل ْي َم‬


‫ان‬

Artinya : “ Kebersihan sebagian dari imam”.

Ajaran Islam memberikan tuntunan dalam semua segi hidup dan

kehidupan seperti memelihara kesehatan, kebersihan diri dan lingkungan, dan

menjaga kesehatan anak sedini mungkin sejak merencanakan kelahiran,

peningkatan gizi, dan sebagainya. Sebagai pencegahan timbulnya berbagai

penyakit seperti Flu Burung H7N9 , H5N1, H3N2. Islam memberi tuntunan, di

antaranya ( Ilyas, 2011 ) :

1. Makan makanan dan minuman yang halal, mencakup di dalamnya halal

zatnya, halal cara mendapatkannya, dan halal dalam pengolahan,

menyediakan dan menyajikannya.

2. Makan makanan dan minuman yang baik (thayyibah), yaitu makanan dan

minuman yang bersih, sehat, dan memenuhi kebutuhan tubuhnya.

Artinya:

”Hai sekalian manusia makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat

di bumi.Dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan karena

12
sesungguhnya syetan itu adalah musuh yang nyata bagimu”( QS. Al-

Baqarah(2): 168 ).

3. Menghindari agar tidak tersentuh secara langsung oleh kotoran atau najis

termasuk oleh unggas yang terserang virus Flu Burung.

4. Jika terlanjur terkena atau tersentuh kotoran hewan atau najis, setiap muslim

dituntut sesegera mungkin membersihkan dirinya dari kotoran atau najis

dengan menggunakan alat atau bahan yang dijamin dapat menghilangkan

kotoran tersebut.

Untuk menurunkan angka penularan penyakit flu babi, ajaran Islam Nabi

SAW  memberlakukan sistem karantina yang dianggap dasar pencegahan modern

setelah penemuan mikroba yang menyebabkan penyakit (Ilyas, 2011). Nabi SAW

memerintahkan para sahabat, yang diriwayatkan dari Usamah bin Zaid :

Artinya : Rasullah SAW “Wabah itu siksa yang dikirimkan kepada Bani Israel

atau orang-orang yang hidup sebelum kalian. Apa bila kalian

mendengar adanya sampar itu di suatu daerah, maka janganlah kalian

datang ke sana. Dan kalau wabah itu berjangkit di suatu daerah,

sedangkan kalian berada di sana, maka janganlah kalian keluar untuk

melarikan diri darinya”.

13
Dalam hadist lain Rasulullah SAW juga bersabda :

Artinya :“Tidak boleh membahayakan orang lain dan diri sendiri” (HR. Malik).

14

Anda mungkin juga menyukai