Anda di halaman 1dari 2

Cara Kita Meyakini Sifat Iradah Allah swt.

Close Ads X

Hadis Tentang Jagalah Lima Perkara Sebelum


Lima Perkara
Penulis Neneng Maghfiro - 23 Desember 2018

BincangSyariah.Com – Lima perkara sebelum lima perkara merupakan lagu yang dipopulerkan
oleh grup nasyid Raihan. Lirik lagu tersebut diambil dari hadis Nabi yang termasuk ke dalam tema
tentang kematian. Seluruh kandungan hadis tersebut mengingatkan kita agar tidak
menyianyiakan kesempatan dan waktu yang telah Allah berikan kepada kita. Sebab kematian dan
waktu adalah hal yang pasti.

‫عن ‘مرو بن ميمون ابن مهران أن النبي صلى اهلل عليه وسلم قال لرجل وهو يعظه اغتنم خمسا قبل خمس شبابك قبل‬
‫ وحياتك قبل موتك‬،‫ وغناك قبل فقرك‬،‫ وفراغك قبل شغلك‬،‫ وصحتك قبل سقمك‬،‫هرامك‬

Dari Amru bin Maimun bin Mahran sesungguhnya Nabi Muhammad Saw berkata kepada seorang
pemuda dan menasehatinya, “Jagalah lima hal sebelum lima hal. (1) Mudamu sebelum datang
masa tuamu, (2) sehatmu sebelum datang masa sakitmu, (3) waktu luangmu sebelum datang
waktu sibukmu, (4) kayamu sebelum miskinmu, (5) hidupmu sebelum matimu.

Menurut Sayyid al-Arabi hadis di atas Shahih dan diriwayatkan pula oleh Imam Suyuti dalam
Shahih al-Jami’.  Hadis di atas memiliki dua jalur periwayatan. Hadis dari Ibnu Abbas yang
diriwayatkan secara marfu, dan hadis Ibnu Maimun diriwayatkan secara mursal.

Dalam lima perkara penting yang Rasul sebutkan di hadis ini, terkandung pelajaran yang patut
dihayati. Abu Layyist Samarqandi mengatakan dalam Tanbihul Ghafilin bahwa lima hal ini harus
dipergunakan sebaik-baiknya agar tidak menyesal di kemudian hari, karena lima hal itu hanya
terjadi sekali dan tidak akan terulang. X
Pertama masa muda sebelum tua. Masa muda merupakan masa paling produktif bagi setiap
orang. Sehingga kita harus membiasakan diri melakukan amal saleh sedari muda sebab kebiasaan
saat muda akan terbawa hingga tua.

Kedua sehat sebelum sakit. Kesehatan merupakan karunia dan nikmat yang sering kali
terlupakan. Nabi pernah mengatakan dalam kesempatan lain bahwa sehat dan waktu adalah dua
nikmat yang banyak manusia tertipu. Mereka menyangka bahwa keduanya adalah sesuatu yang
sewajarnya, padahal itu nikmat terbaik yang diberikan Allah pada setiap hamba-Nya.

Ketiga luang sebelum sibuk. Waktu luang seorang mukmin adalah waktu malam sebab di siang
hari ia akan sibuk mencari rejeki yang dijanjikan Allah. Hal ini mengacu pada sabda Nabi bahwa
“Malam itu panjang maka jangan membuatnya pendek (menyianyiakannya) dengan tidurmu dan
siang itu terang jangan kau gelapkan dengan dosa-dosamu”

Keempat kaya sebelum miskin. Jika Allah memberikan karunia berlebih ingatlah itu hanya amanah
yang dititipkan kepadamu. Berbagilah karena dalam harta yang kau miliki terdapat hak orang lain
yang membutuhkannya demikianlah cara kita bersyukur dengan karunia berlebih yang diberikan-
Nya.

Kelima hidup sebelum mati. Setiap yang hidup pasti akan mati, manusia tidak akan mengetahui 
kapan ajal akan menjemputnya dan bagaimana caranya. Maka beramallah selagi hidup sebelum
datang kematianmu sebab penyesalan setelah ruh tercabut dari tubuh hanyalah sia-sia.

Neneng Maghfiro
Peneliti el-Bukhari Institute dan Tim Redaksi BincangSyariah

Anda mungkin juga menyukai