PR Syedra
PR Syedra
(4). ون
َ ُوث َ ظنُّ ُأو ٰ َلِئ
ُ ك َأ َّن ُه ْم َم ْبع ُ َأاَل َي
Tidakkah orang-orang itu yakin, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan,
ٍ ِلِ َي ْو ٍم َعظ
(5). يم
pada suatu hari yang besar,
ِ َّاب ْالفُج
ٍ ِّار َلفِي سِ ج
(7). ين َ َكاَّل ِإنَّ ِك َت
Sekali-kali jangan curang, karena sesungguhnya kitab orang yang durhaka tersimpan dalam
sijjin.
Zakat Mal
1. Zakat mal yaitu zakat dari harta seorang muslim yang dibayarkan bila seorang muslim
memenuhi syarat –syaratnya. Yaitu memiliki harta itu secara sempurna, harta yang
dimiliki merupakan harta yang sempurna, telah mencapai nishobnya ( jumlahnya seusai
syariat yang wajib dizakatkan), telah mencapai haulnya ( yaitu bertahan selama satu
tahun), hartanya kelebihandari kebutuhan pokoknya.
2. Harta yang wajib zakatnya adalah emas, perak, uang, hewan ternak, hasil pertanian dan
perkebunan
3. Harta berupa uang, emas, perak dibayarkan 2,5% apabila telah mencapai nishobnya.
( emas 85 gram emas murni, perak 595 gram prak murni, uang mengikuti ketentuan emas
dan perak
Zakat Fitrah
1. Zakat fitrah yaitu zakat berupa sedekah yang wajib dibayarkan seorang muslim pada saat
bulan ramadhan untuk menyempurnakan ibadah puasa ramadhannya.
2. Zakat fitrah wajib ditunaikan seorang muslim apabila memenhi syarat , pertama ias
seorang muslim, kedua mampu membayar zakat fitrahnya. Batasan mampu ini ulama
sampaikan ia memiliki makanan untuk ia dan keluarganya pada hari raya idul fitri.
3. ”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fithri dengan satu sho’ kurma
atau satu sho’ gandum bagi setiap muslim yang merdeka maupun budak, laki-laki maupun
perempuan, anak kecil maupun dewasa. Zakat tersebut diperintahkan untuk dikeluarkan
sebelum orang-orang keluar untuk melaksanakan shalat ‘ied.” (HR. Bukhari, no. 1503 dan
Muslim, no. 984)
Hisbul Wathon
Simpul Pangkal yaitu simpul yang digunakan pada awal pembuatan tandu darurat. B. Simpul Jangkar
yaitu simpul yang digunakan dalam proses pengamanan jaring tandu. Ikatan Palang untuk mengikat
bambu panjang dan bambu pendek pada tandu darurat
Dalam tali temali kita sering mencampuradukkan antara tali, simpul dan ikatan. Hal ini
sebenarnya berbeda sama sekali. Tali adalah bendanya. Simpul adalah hubungan antara tali
dengan tali. Ikatan adalah hubungan antara tali dengan benda lainnya, misal kayu, balok,
bambu dan sebagainya.
Gunanya agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas
2. Simpul mati
Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan tidak licin
3. Simpul anyam
Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan kering
Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan basah
Langkah 1 :
Letakkan tenda di atas tanah yang datar dengan bagian punggung (bagian dalam tenda) ada di
atas. Kemudian pasang tongkat/tiang tenda baik yang bagian belakang maupun depan.
Setelah itu pasangkan pula patok-patok tenda pada pintu dan juga di tiap-tiap sudut tenda.
Langkah 2 :
Tegakkan tongkat bagian belakang, kemudian ikatkan tali pada patok baik yang depan
maupun di sudut kanan kiri tenda
Langkah 3 :
Tegakan tongkat bagian depan, kemudian ikatkan tali pada patok baik yang depan maupun di
sudut kanan kiri tenda
Langkah 4 :
Ikatkan tali tengah dan tarik kuat-kuat agar kencang, kemudian ikatkan tali-tali dinding - tarik
kuat-kuat sehingga posisi tenda menjadi kencang.
AKHLAK
KEMUH
Literasi
SINOPSIS
Itulah “sedikit” jurang perbedaan menganga antara yang dicintai dan para pecintanya. Untuk
mempersempit jurang perbedaan itu, umatnya perlu menyelami keteladanannya yang
bagaikan samudra tak bertepi. Andai umatnya kuasa menyusuri bibir pantainya saja, niscaya
mereka menjadi pribadi luhur penuh kasih sayang.
Buku ini memotret begitu banyak keteladanan sang Nabi dalam kesehariannya. Mengupas
kebiasaan beliau kala menjahit baju robek, ketika di pasar, saat di perjalanan, keakraban
dengan anak-anak, memuliakan tamu, dan banyak lagi kebiasaan beliau sehari-hari lainnya,
buku ini diharapkan dapat mengingatkan kembali mutiara keteladanan sosok mulia itu
sebagai “teladan yang sesungguh-sungguhnya teladan”.