Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ALYA SYAMSUDIN

NIM : 201010502335
KELAS. : 04SMJP024

LATIHAN SOAL/TUGAS PERTEMUAN 16


1. Jelaskan pemahaman Anda tentang hubungan industrial?
2. Bagaimana hubungan satu pihak dengan pihak lain sebagai pemangku kepentingan dalam
hubungan industrial?
3. Jelaskan bagaimana keberadaan serikat pekerja dalam hubungan industrial?
4. Coba kalian uraikan kembali mengenai perselisihan dalam hubungan industrial dengan kata-
kata sendiri!
5. Silahkan Anda jelaskan proses penyelesaian perselisihan dalam hubungan industrial!
6. Tuliskan tentang hasil perselisihan hubungan indusrtial yang Anda temukan dalam dunia
kerja!
Jawaban!

1. Hubungan industrial dapat dipahami sebagai suatu hubungan antar pemangku


kepentingan terhadap organisasi untuk mencapai tujuan baik secara individual maupun
kelompok.

2. Pada pihak lain, para karyawan memiliki kepentingan untuk memperoleh kepuasan kerja,
status pekerjaan sebagai karyawan, sumber pendapatan, sebagai sarana untuk melatih dan
mengembangkan diri dan aktualisasi diri atas keberhasilan dalam pekerjaan.

3. Menambah kesempatan kerja dan dapat menciptakan pemerataan pembangunan nasional


yang berkelanjutan. Di sisi lain, hubungan industrial akan dapat membina hubungan
dengan instansi-instansi lain, sehingga membantu pemerintah dalam menciptakan
kesempatan kerja yang lebih luas, pada akhirnya menambah pendapatan pemerintah dari
sektor pajak.

4. Perselisihan dalam hubungan industrial yaitu bila terdapat dua atau lebih kelompok
dalam industri berbeda pendapat atau pelanggaran terhadap ketentuan yang telah
disepakati pada perjanjian kerja. Perselisihan terjadi jika dua kelompok atau lebih dalam
organisasi, dimana setiap kelompok atau pihak merasa kepentingannya dikurangu akibat
perbuatan kelompok lain. Ketidakadilan yang diterima suatu kelompok tertentu
menimbulkan ketidakpuasan bagi kelompoknya, dapat terjadi karena ketidaksesuaian
antara hak yang mereka terima atas perjanjian kerja.

5.

1. Perselisihan hubungan industrial wajib diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat.


2. Diselesaikan paling lama 30 hari kerja sejak tanggal dimulainya perundingan.
3. Dibuat perjanjian bersama yang ditandatangani oleh para pihak, sifatnya mengikat dan
menjadi hukum serta wajib dilaksanakan oleh para pihak.
4. Wajib didaftarkan oleh para pihak kepada Pengadilan Hubungan Industrial pada
Pengadilan Negeri di wilayah para pihak mengadakan perjanjian bersama.
5. Diberikan akte pendaftaran perjanjian bersama dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan demi perjanjian bersama.
6. Salah satu pihak atau pihak yang dirugikan dapat mengajukan permohonan eksekusi
kepada Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri di wilayah perjanjian
Bersama didaftarkan.
7. Permohonan eksekusi dapat dilakukan melalui PHI di Pengadilan Negeri di wilayah
domisili pemohon untuk diteruskan ke PHI di Pengadilan Negeri yang berkompeten
melakukan eksekusi.
8. Perundingan dianggap gagal apabila salah satu pihak menolak perundingan atau tidak
tercapai kesepakatan.
9. Salah satu pihak atau kedua belah pihak mencatatkan perselisihan kepada instansi yang
bertanggung jawab di bidang Ketenagakerjaan setempat dengan melampirkan bukti upaya
penyelesaian melalui perundingan Bipartit telah dilakukan.
6. perselisihan hak, perselisihan kepentingan, perselisihan pemutusan hubungan kerja, dan
perselisihan antar serikat pekerja/serikat buruh hanya dalam satu perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai