Anda di halaman 1dari 3

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan data rekam medis pasien rawat inap RSUP. DR.

M. Djamil Padang periode 01 Januari – 31 Januari 2012 dapat disimpulkan:

1. Selama periode 01 Januari – 31 Januari 2012, RSUP. DR. M. Djamil Padang

memulangkan 276 pasien rawat inap, dengan jumlah tempat tidur 173.

2. Pengelompokan diagnosa terbanyak berdasarkan ICD-10 adalah penyakit

Dengue haemorrhagic fever dengan kode A91 sebanyak 68 pasien oleh

diikuti penyakit Dyspepsia dengan Diabetes Melitus denagn kode E14.9

sebanyak 20 pasien dan kode K30 sebanyak 16 pasien.

3. Frekuensi pengelompokan diagnosa berdasarkan BAB pada ICD-10 tertinggi

adalah Frekuensi pengelompokan diagnosa berdasarkan BAB pada ICD-10

tertinggi adalah Bab I (Certain infektious and paralitic disease) yaitu 38%

dengan jumlah 104 pasien dan diikuti Bab XI (Disease of the digestive

system) yaitu16%. dengan jumlah 44 pasien.

4. Diagnosa utama berdasarkan kode prosedur menghasilkan frekuensi kode

bahwa prosedur paling banyak dilakukan adalah prosedur paling banyak pada

Thorax Ap/lateral dan kode prosedur 87.44sebanyak 5 orang pasien.

5. Berdasarkan kode DTD dan defenisinya, diketahui diagnosa terbanyak

terdapat pada kode DTD 032.1 (Demam berdarah dengue) sebanyak 68

pasien, kemudian diikuti dengan kode DTD 104.9 (Diabetes melitus YTT)

dengan jumlah pasien sebanyak 22 pasien.

54
6. Total sensus harian pasien pada periode 01 Januari – 31 Januari 2012 adalah

1858 hari, sedangkan total hari layanan 1890 dengan rata-rata 6,85 atau

7pasien.

7. Sensus dan statistik perbulan didapatkan nilai BOR 34,79 atau 35%. Berarti

angka pemakaian tempat tidur diperiode tersebut dari 35 tempat tidur yang

tersedia adalah 176. Jadi rumah sakit ini tidak efisien. Total LOS (lama rawat)

1890 hari dan rata-rata ALOS lama rawat 6,85 atau 7 hari. Angka BTR adalah

1,60 atau 2 artinya satu tempat tidur digunakan oleh 2 orang pasien. TI yang

didapat sebesar 12,67 atau 13 artinya interval waktu luang pemakaian tempat

tidur antara dua orang yang berbeda adalah 13 hari.

V.2 Saran

Dalam usaha mengatasi berbagai kendala yang dihadapi Rumah Sakit,

penulis menyarankan agar:

1. Pihak Rumah Sakit hendaknya lebih menegaskan lagi tentang kelengkapan

rekam medis, karena dokumentasi ini sangat berguna untuk kepentingan yang

berhubungan dengan pasien ataupun pihak rumah sakit sendiri.

2. Untuk mencapai nilai BOR, BTR, LOS, dan TI yang efisien, pihak Rumah

Sakit hendaknya melakukan :

a. Penyebaran informasi tentang fasilitas dan kemampuan rumah sakit secara

menyeluruh.

b. Penyebaran tempat tidur sesuai kebutuhan, karena akan mempengaruhi nilai

BOR.

55
3. Pihak rumah sakit hendaknya selalu menyadari untuk meningkatkan mutu

pelayanan medis, penyebaran informasi serta sarana sehingga akan

membangun citra rumah sakit yang baik dimata masyarakat dan kepercayaan

masyarakat akan kepuasan pelayanan tetap terjaga, serta kunjungan pasien

akan meningkat.

4. Hendaknya proses pengkodean diagnosa dan tindakan terhadap pasien

dilakukan secara konsisten untuk memudahkan pelaporan.

56

Anda mungkin juga menyukai