Anda di halaman 1dari 51

EVALUASI EFEKTIVITAS METODE

PEMBELAJARAN MORNING DISCUSSION DAN


METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PUBLIC SPEAKING
MAHASISWA”.
(Studi Kritis Di Kahfi BBC Motivator School Jakarta)

TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Magister Agama (M. Ag) Dalam Bidang Ilmu Agama Islam

Disusun Oleh:
Selvy Yuspitasari
NIM: 215810149
KONSENTRASI ILMU TARBIYAH
PROGRAM STUDI ILMU AGAMA ISLAM
PASCASARJANA MAGISTER
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA
1438 H/ 2017 M
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Tesis dengan judul “Evaluasi Efektivitas Metode Pembelajaran
Morning Discussion dan Metode Drill Untuk Meningkatkan Kemampuan
Public Speaking Mahasiswa (Studi Kritis Mahasiswa Angkatan 15 Kahfi
BBC Motivator School Jakarta)“ yang disusun oleh Selvy Yuspitasari
dengan Nomor Induk Mahasiswi 215810149 telah melalui proses bimbingan
dengan baik dan dinilai oleh pembimbing telah memenuhi syarat ilmiah
untuk diujikan disidang munaqasyah.

Pembimbing I pembimbing II

Prof. DR. H. Aziz Fakhrurozi, MA DR. H. Nadratuzzaman, M. Sc, M. Ec


Tanggal: Tanggal:

i
LEMBAR PENGESAHAN TESIS
Tesis dengan judul “Evaluasi Efektivitas Metode Pembelajaran
Morning Discussion dan Metode Drill Untuk Meningkatkan Kemampuan
Public Speaking Mahasiswa (Studi Kasus Mahasiswa Angkatan 15 Kahfi
BBC Motivator School Jakarta)“ yang disusun oleh Selvy Yuspitasari
dengan Nomor Induk Mahasiswi 215810149 telah diujikan di sidang
Munaqasyah Program Pascasarjana Institut Ilmu Al- Qur‟an (IIQ) Jakarta
pada tanggal 09 Agustus 2017. Tesis tersebut telah diterima sebagai salah
satu syarat memperoleh gelar Magister Agama (M. Ag) dalam bidang Ilmu
Agama Islam.
Direktur Pascasarjana
Institut Ilmu Al- Qur‟an (IIQ) Jakarta

(Dr. KH. Ahmad Munif Suratmaputra, MA)

Panitia Sidang Tanda Tangan Tanggal

Dr. KH. Ahmad Munif Suratmaputra, MA ___________ _________


Ketua sidang

Dr. H. Muhammad Azizan Fitriana, MA ___________ _________


Sekretaris Sidang

Prof. Dr. Darwis Hude, M.si ___________ _________


Penguji I

Dr. Hj. Nadjematul Faizah, SH. M. Hum ___________ _________


Penguji II

Prof. Dr. H. Aziz Fakhrurozi, MA ___________ _________


Pembimbing I

Dr. H. Nadratuzzaman, M. Ec., M. Sc ___________ _________


Pembimbing II

ii
PERNYATAAN KEASLIAN TESIS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Selvy Yuspitasari
NIM : 215810149
Tempat/Tgl Lahir : Tangerang, 27 Juni 1985
Menyatakan bahwa tesis dengan judul “Evaluasi Efektivitas Metode
Pembelajaran Morning Discussion dan Metode Drill Untuk Meningkatkan
Kemampuan Public Speaking Mahasiswa (Studi Kritis Mahasiswa Angkatan
15 Kahfi BBC Motivator School Jakarta)“ adalah benar-benar asli karya saya
kecuali kutipan-kutipan yang sudah disebutkan. Kesalahan dan kekurangan
di dalam karya ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.
Jakarta, 20 Oktober 2016

Selvy Yuspitasari

iii
SISTEM TRANSLITERASI
Transliterasi adalah penyalinan dengan penggantian huruf dari abjad yang
satu ke abjad yang lain. Dalam penulisan tesis dan disertasi IIQ, trasliterasi
Arab-Latin mengacu pada berikut ini:
1. Konsonan

‫أ‬ :a ‫ط‬ : th
‫ة‬ :b ‫ظ‬ : zh
‫ث‬ :t ‫ع‬ :„
‫ث‬ : ts ‫غ‬ : gh
‫ج‬ :j ‫ف‬ :f
‫ح‬ :h ‫ق‬ :q
‫خ‬ : kh ‫ك‬ :k
‫د‬ :d ‫ل‬ :l
‫ذ‬ : dz ‫و‬ :m
‫ز‬ :r ‫ن‬ :n
‫ش‬ :z ‫و‬ :w
‫س‬ :s ‫ي‬ :h
‫ش‬ : sy ‫ء‬ :`
‫ص‬ : sh ‫ي‬ :y
‫ض‬ : dh

2. Vokal
Vokal Tunggal Vokal Panjang Vokal Rangkap
Fathah :a ‫آ‬ :â ْ‫َي‬... : ai
Kasrah :i ‫ ي‬:î ْ‫َو‬... : au
Dhammah : u ‫ و‬:û

3. Kata Sandang
a. Kata sandang yang diikuti alif lam (‫ْ)ال‬qamariyah
Kata sandang yang diikuti alif lam (‫ ْ)ال‬qamariyah ditransliterasikan
sesuai dengan bunyinya. Contoh:
‫ انبقسة‬: al-Baqarah ‫ انمديىت‬: al-Madînah
b. Kata sandang yang diikuti alif lam (‫ )ال‬syamsiyah
Kata sandang yang diikuti alif lam (‫ )ال‬syamsiyah ditransliterasikan
sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai dengan
bunyinya.
Contoh:

iv
‫ انسجم‬: ar-rajul ‫ انسيدة‬: As-Sayyidah
‫انشمس‬: asy-syams ‫ اندزامى‬: ad-Dârimî
c. Syaddah (Tasydîd)
Syaddah (Tasydîd) dalam sistem aksara Arab digunakan lambing (ْ‫)ــ‬,
sedangkan untuk alih aksara ini dilambangkan dengan hururf, yaitu
dengan cara menggandakan huruf yang bertanda tasydîd. Aturan ini
berlaku secara umum, baik tasydîd yang berada di tengah kata, di
akhir kata atau pun terletak setelah kata sandang yang diikuti oleh
huruf-huruf syamsiyah. Contoh:
‫ آمىّبْببهلل‬: Âmannâ billâhi ‫ آمهْانسّفهبء‬: Âmana as-Sufahâ`u
ّ
‫إنْانريه‬ ّ : inna al-ladzîna ‫وانسّكع‬ : wa ar-rukka’i
d. Ta Marbûthah (‫ْ(ة‬
Ta Marbûthah (‫ ْ(ة‬apabila berdiri sendiri, waqaf atau diikuti oleh kata
sifat (na’at), maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi huruf “h”.
Contoh:
ْ‫ األفئدة‬: aal-af`idah ‫ انجبمعتْاإلسالميت‬: al-Jâmi’ah al-Islâmiyyah
Sedangkan ta marbûthah (‫ ْ(ة‬yang diikuti atau disambungkan (di-
washal) dengan kata benda (ism), maka dialih aksarakan menjadi
huruf “t”. Contoh:
‫ عبمهتْوبصبت‬: Âmilatun Nâshibah ‫ اآليتْانكبسى‬: al-Âyat al-Kubrâ
e. Huruf Kapital
Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf capital, akan
tetapi apabila telah dialihaksarakan maka berlaku ketentuan Ejaan
yang Disempurnakan (EYD) Bahasa Indonesia, seperti penulisan
awal kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri dan
lain-lain. Ketentuan yang berlaku pada EYD berlaku pula pada alih
aksara ini, seperti cetak miring (italic) atau cetak tebal (bold) dan
ketentuan lainnya. Adapun untuk nama diri yang diawali dengan kata
sandang, maka huruf yang ditulis capital adalah awal nama diri,
bukan kata sandangnya. Contoh: „Ali Hasan al-„Âridh, al-`Asqllânî,
al-Farmawî, dan seterusnya. Khusus untuk penulisan kata Al-Qur`an
dan nama-nama surahnya menggunakan huruf capital. Contoh: Al-
Qur`an, Al-Baqarah, Al-Fâtihah, dan seterusnya.

v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT., atas segala Rahman dan Rahiim serta ridho-Nya, sehingga tugas akhir
ini dapat diselesaikan. Tesis ini disusun untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Ag) pada program
studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan tesis yang berjudul “Evaluasi
Efektivitas Metode Pembelajaran Morning Discussion dan Metode Drill
Untuk Meningkatkan Kemampuan Public Speaking Mahasiswa.”
Sebagai insan sosial, penulis menyadari bahwa karya ilmiah berupa
tesis ini tidak dapat terselesaikan dengan baik tanpa bantuan secara moral
maupun spiritual dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih yang sebesar
besarnya, kepada :
1. Ibu Rektor Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta, Prof. DR. Hj. Huzaemah
T. Yanggo, MA.
2. Bapak Direktur Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta, DR.
KH. Ahmad Munif Suratmaputra, MA.
3. Bapak pembimbing I, Prof. DR. H. Aziz Fakhrurrazi, MA. yang telah
bersedia meluangkan waktu, pikiran dan tenaga di tengah-tengah
kesibukannya untuk mengarahkan dan membimbing dalam proses
penyelesaian karya ilmiah ini, sehingga karya ilmiah tesis ini dapat
terselesaikan dengan baik.
4. Bapak pembimbing II, DR. H. Nadratuzzaman, M.Sc., M.Ec yang telah
bersedia meluangkan waktu, pikiran dan tenaga di tengah-tengah
kesibukannya untuk mengarahkan dan membimbing dalam proses
penyelesaian karya ilmiah ini, sehingga karya ilmiah tesis ini dapat
terselesaikan dengan baik.
5. Untuk suamiku tercinta dan tersayang, yang selalu memberikan support
dan doa dalam setiap langkah proses pembelajaran, Wildan Aziz
Zaenuddin
6. Keluarga tercinta, yang selalu memberikan dukungan dan motivasi dalam
setiap langkah, Ibu Elly Herlinah, Rizky Taufikurrahman, Vima Azzahra,
Fasya Dzakwan Nur Aqli, Alifia Azzahra, Rosni Sunarya, Asep Wahyu
Hidayat
7. Teman-teman satu angkatan dan satu perjuangan fakultas Tarbiyah
Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta, yang tidak dapat disebutkan satu
persatu.
Hanya ucapan terima kasih yang mampu penulis sampaikan dan
seraya berdo‟a mudah-mudahan segala kebaikan yang diberikan oleh
semua pihak diberikan ganjaran amal kebajikan yang berlipat ganda oleh

vi
Allah Swt. Sehingga karya ilmiah ini dapat bermanfaat dan berkah untuk
penulis.

Ciputat, 13 Oktober 2016

Selvy Yuspitasari

vii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................... i


LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN TESIS .................................................... iii
SISTEM TRANSLITERASI .................................................................. iv
KATA PENGANTAR ............................................................................. vi
DAFTAR ISI............................................................................................ vii
ABSTRAK ............................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Permasalahan ................................................................................ 9
1. Identifikasi Masalah ................................................................ 9
2. Pembatasan Masalah ............................................................... 10
3. Perumusan Masalah ................................................................ 10
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 10
D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 10
1. Manfaat Teoritis ...................................................................... 11
2. Manfaat Praktis ....................................................................... 11
E. Kerangka Berpikir ......................................................................... 11
F. Rumusan Hipotesa ........................................................................ 12
G. Kajian Pustaka Terdahulu Yang Relevan ..................................... 13
H. Sistematika Penulisan ................................................................... 16

BAB II KAJIAN TEORI .................................................................. 19


A. Efektivitas Metode Pembelajaran ................................................. 19
1. Pengertian Efektivitas ............................................................. 19
2. Pengertian Metode .................................................................. 19
3. Fungsi Metode Pembelajaran .................................................. 20
4. Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Metode..................... 21
5. Macam-Macam Metode Pengajaran ....................................... 22
6. Pemanfaatan Media dan Sumber Belajar ................................ 36
7. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran............................... 40
8. Klasifikasi dan Macam-Macam Media ................................... 41
9. Sumber Belajar........................................................................ 42

viii
B. Metode Pembelajaran Dalam Perspektif Islam ............................. 42
C. Public Speaking ............................................................................ 46
1. Sejarah Public Speaking ......................................................... 46
2. Pengertian Public Speaking .................................................... 48
3. Faktor Pendukung ................................................................... 50
4. Metode Pembelajaran Public Speaking .................................. 51
5. Instrument Persuasive Public Speaking.................................. 52
D. Public Speaking Dalam Perspektif Islam ...................................... 54
E. Jenis-Jenis Komunikasi Dalam Juz 29 dan 30 .............................. 58
F. Komunikasi Pembelajaran ............................................................ 70
1. Pengertian Komunikasi .......................................................... 70
2. Pengertian Pembelajaran ........................................................ 71
G. Proses Komunikasi Dalam Pembelajaran ..................................... 73
1. Proses Komunikasi.................................................................. 73
2. Desain Pesan Dalam Pembelajaran ......................................... 75
H. Komunikasi Efektif Dalam Pembelajaran .................................... 78
I. Hukum Komunikasi ...................................................................... 81
J. Strategi Komunikasi Pembelajaran ............................................... 85
K. Metode Komunikasi ...................................................................... 89
L. Keterkaitan Public Speaking Dalam Komunikasi Dakwah .......... 92
1. Perkembangan public speaking dalam komunikasi dakwah .... 92
2. Dasar-Dasar Public Speaking ................................................... 95
3. Teori Speaking Dalam Komunikasi Dakwah ........................... 97
4. Nilai Pesan Public Speaking Dalam Komunikasi Dakwah ...... 99
5. Hubungan Proses Komunikasi Dengan Penyampaian Pesan ... 103
6. Khalayak Yang Dihadapi Proses Komunikasi ......................... 104
7. Usaha Agar Khalayak Menjadi Pendengar Yang Aktif ........... 108
8. Arah Retorika (Public Speaking) Dalam Ranah Komunikasi
Dakwah ..................................................................................... 111
M. Kepercayaan Diri .......................................................................... 114
1. Pengertian Kepercayaan Diri.................................................... 118
2. Aspek-Aspek Kepercayaan Diri ............................................... 106
3. Bentuk-Bentuk Kepercayaan Diri ............................................ 120
4. Faktor Yang Mempengaruhi Kepercayaan Diri ....................... 122
N. Kepercayaan Diri Dalam Perspektif Islam ................................... 123

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................ 127


A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 127
B. Jenis dan Pendekatan Penelitian ................................................... 127
C. Variabel Penelitian ........................................................................ 127
D. Populasi dan Sampel ..................................................................... 127
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 129

ix
F. Teknik Analisis Data..................................................................... 130
G. Uji Instrument Data....................................................................... 132
H. Uji Statistik ................................................................................... 134
I. Rancangan Penelitian .................................................................... 134

BAB IV HASIL PENELITIAN ....................................................... 139


A. Gambaran Umum Objek Penelitian .............................................. 139
B. Hasil Uji Instrument Data ............................................................. 154
1. Uji validitas ............................................................................. 154
2. Uji reliabilitas.......................................................................... 155
C. Hasil Uji Statistik .......................................................................... 156
D. Deskripsi Data ............................................................................... 157

BAB V KESIMPULAN dan SARAN ............................................ 161

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 163

LAMPIRAN-LAMPIRAN

x
ABSTRAK
Judul : Evaluasi Efektivitas Metode Pembelajaran Morning Discussion
dan Metode Drill Untuk Meningkatkan Kemampuan Public
Speaking Mahasiswa
Nama : Selvy Yuspitasari
NIM : 215810149
Tesis ini membahas tentang Evaluasi Efektivitas Metode Pembelajaran
Morning Discussion dan Metode Drill Untuk Meningkatkan Kemampuan
Public Speaking Mahasiswa. Kajian ini dilatarbelakangi kurangnya
kemampuan mahasiswa dalam berkomunikasi dan kesulitan dalam proses
pembelajaran dikelas, sehingga penulis tertarik untuk meneliti tentang
metode pembalajaran yang digunakan dan proses pembelajarannya dalam
pembelajaran public speaking ini.Adapun tujuan penelitian dalam tesis ini
adalah, sebagaimana yang telah penulis kemukakan dalam rumusan masalah
yaitu: Untuk mengetahui peningkatan kemampuan public speaking
mahasiswa melalui pembelajaran Morning Discussion (MD), Untuk
mengetahui peningkatan kemampuan public speaking mahasiswa melalui
pembelajaran Method Drill, Untuk mengetahui tingkat keaktifan mahasiswa
terhadap pembelajaran mata kuliah public speaking dengan menggunakan
metode Morning Discussion (MD) dan Method Drill.
Setelah dilakukan analisis tabel data pada bab IV, maka hal yang
menjadi perumusan masalah dapat terjawab dan dapat diketahui bahwa:
kemampuan public speaking mahasiswa yang diajar dengan metode morning
discussion sebesar 20,8814 dan standar deviasi 8,789 serta metode drill
sebesar 19,3051 dan standar deviasi 9,553. Hal ini berarti secara deskriptif
kemampuan public speaking mahasiswa yang diajar dengan metode morning
discussion lebih tinggi dan lebih konsisten daripada metode drill. Perhatikan
kolom equal variances assumed, dan baris levene’s test for equality
variances diperoleh F = 0,840 dengan angka sig. Atau p-value = 0,361 >
0,05, yang berarti varians populasi kedua kelompok sama atau
homogen.Karena varians data homogen, maka akan dipilih kolom equal
variances assumed dan pada baris t-test for equality means diperoleh harga t
= 0,933, db = 116 dan sig. (2 tailed) atau p-value 0,353/2 = 0,1765 > 0,05
atau H0 ditolak. Dengan demikian, hipotesis yang diajukan teruji oleh data,
sehingga disimpulkan bahwa kemampuan public speaking mahasiswa yang
diajar dengan menggunakan metode morning discussion lebih tinggi dan
lebih konsisten daripada metode drill.

xi
ABSTRACT
Judul : The Comparison of the Effectiveness of Morning Discussion and
Drill Method To Improve Students Public Speaking Ability
Name : Selvy Yuspitasari
NIM : 215810149
This Thesis study is based on the problems related to the ability and
courage of students in communicating especially when they have to speak in
front of the class or in public in the formal or informal state and the difficulty
of expressing the idea verbally in a conscious and structured state in the
learning process in class, so the writer is interested to examine the method of
learning used and the learning process in this public speaking lesson. The
purpose of research in this thesis is, as the writer pointed out in the
formulation of the problem are: to know the improvement of ability of
students‟ public speaking through learning Morning Discussion (MD), to
know the improvement of students‟ public speaking skill through the
learning of Drill Method, to know the level of student‟s activity to the
learning of public speaking subjects by using the method of Morning
Discussion (MD) and Method Drill.
After analyzing to the data table in chapter IV, then the matter
becomes the formulation of the problem can be answered and can be seen
that: the ability of students‟ public speaking who taught by morning
discussion method is 20.8814 and standard deviation is 8,789 and Drill
Method is 19.3051 and standard deviation 9,553. It means that the
descriptive of ability for students‟ public speaking who are taught by the
method of morning discussion is higher and more consistent than the Drill
Method. Notice the assumed equal variances column, and the levene's test
for equality variances obtained F = 0.840 with the sig number. Or p-value =
0.361> 0.05, which means the population variance of both groups is equal or
homogeneous. Due to the data variance is homogeneous, it will select the
column of equal variances assumed and on the line t-test for equality means
obtained the price t = 0.933, db = 116 and sig. (2 tailed) or p-value 0.353 / 2
= 0.1765> 0.05 or H0 is rejected. Thus, the hypothesis proposed is tested by
the data, so it is concluded that the ability of students‟ public speaking who
are taught by using the method of morning discussion is higher and more
consistent than the Drill Method.

xii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Komunikasi dalam pembelajaran dewasa ini mendapatkan perhatian
yang luar biasa. Hal ini di latarbelakangi pentingnya memilih cara
komunikasi dalam proses pembelajaran agar kegiatan tersebut mencapai
tujuan secara efektif, efisien dan menjadi penunjang keberhasilan
pembelajaran serta mampu memberikan dorongan motivasi bagi
mahasiswa tersebut. Seperti yang telah disebutkan dalam firman Allah
swt:

             

           

        

Artinya: Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku


lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi
berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena
itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. kemudian apabila
kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-
Nya. (QS. Ali Imran [3]: 159)

Kemampuan bicaraberarti kemampuan berkomunikasi, karena


merupakan suatu kegiatan yang dihajatkan hampir setiap kegiatan manusia
terutama mahasiswa yang selalu melakukan presentasi dalam proses
pembelajarannya. Dalam sebuah penelitian telah dibuktikan, hampir 75%
sejak bangun dari tidur manusia berada dalam kegiatan komunikasi.
Dengan komunikasi kita dapat membentuk saling pengertian dan
menumbuhkan persahabatan, memelihara kasih-sayang, menyebarkan
pengetahuan, dan melestarikan peradaban.
Sudah lama orang tertarik untuk mempelajari cara manusia
berinteraksi satu sama lainnya, yaitu bagaimana cara mereka
berkomunikasi, karena komunikasi merupakan salah satu aspek terpenting
dan kompleks bagi kehidupan manusia. Manusia sangat dipengaruhi oleh

1
2

komunikasi yang dilakukannya dengan manusia lain, baik yang sudah


dikenal maupun yang tidak dikenal sama sekali.1
Setiap orang selalu berupaya memahami setiap peristiwa yang
dialaminya. Orang memberikan makna terhadap apa yang terjadi di dalam
dirinya sendiri atau lingkungan sekitarnya. Terkadang makna yang
diberikan itu sangat jelas dan mudah dipahami orang lain, namun
terkadang makna itu buram sehingga tidak dapat dipahami dan bahkan
bertentangan dengan makna sebelumnya, dengan memahami tekhnik
komunikasi maka orang dapat menafirkan peristiwa secara lebih fleksibel
dan bermanfaat.
Tampil berbicara di depan umum (public speaking) sampai sekarang
tampaknya masih menjadi momok bagi sebagian mahasiswa. Bahkan di
depan kelas saja tidak semua mahasiswa memiliki keberanian untuk
berbicara. Dalam dunia perkuliahan, kepercayaan diri dalam melakukan
public speaking sangat dibutuhkan oleh mahasiswa, khususnya dalam
melakukan tugas - tugas kuliah seperti presentasi di depan kelas. Salah
satu faktor penyebab kurangnya kepercayaan diri dalam melakukan public
speaking adalah kemampuan interaksi sosial yang rendah. Dalam buku
Psikologi Komunikasi, Jalaludin Rakhmat mengemukakan “apabila orang
merasa rendah diri,ia akan mengalami kesulitan untuk
mengkomunikasikan gagasannya pada orang lain dan menghindar untuk
berbicara di depan umum karena takut orang lain akan menyalahkannya.”2
Memiliki kemampuan berbicara di depan publik bagi kalangan
mahasiswa merupakan hal yang wajib, karena menunjang berbagai
kegiatan dan kebutuhan yang berkaitan dengan sivitas akademika seperti
presentasi makalah, presentasi laporan akhir, seminar dan berpidato.
Sehingga kemampuan mahasiswa berbicara di depan publik sudah
harus memasuki kategori yang tinggi. Kemampuan tersebut dapat dilihat
dari berbagai sudut pandang, diantaranya: rasa percaya diri, karakter atau
kepribadian. Seorang mahasiswa yang sudah terbiasa berbicara di depan
publik maka akan memiliki rasa percaya diri yang kuat dan tinggi tanpa
ada keraguan dalam berbicara. Rasa percaya diri yang tinggi dapat
didukung dengan adanya persiapan bahan dengan baik.
Akan tetapi pada kenyataannya sebagian besar mahasiswa belum
memiliki kemampuan berbicara di depan publik atau kemampuannya
masih dalam taraf yang rendah. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor
yang dialami mahasiswa. Faktor tersebut sangat bertolak belakang dengan
kondisi yang seharusnya. Pada umumnya faktor pertama penyebab
1
Stephen W. Littlejohn & Karen A. Foss, Theories of Human Communication. 9th,
(Edition. Belmont: Thomson Wadsworth, 2008), h.2
2
Jalaludin Rahmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1996),
cet. Ke-10, h. 75
3

rendahnya kemampuan mahasiswa berbicara di depan publik adalah


kurang percaya diri yang akan mempengaruhi kepribadian mahasiswa itu
sendiri. Dalam hal ini mahasiswa belum terbiasa berbicara di depan orang
banyak dan menghadapi para pendengar sehingga sebelum berbicara
sudah muncul rasa tidak percaya diri yang mengakibatkan demam
panggung.
Faktor kedua adalah kurang persiapan bahan bicara. Kemampuan
mahasiswa dalam mencari referensi bahan yang akan dibicarakan
cenderung mengalami kesulitan yang disebabkan terlalu banyak topik
bahasan atau sulitnya materi yang akan disampaikan sehingga tidak
mampu menguasainya.
Kenyataan ini sekaligus memberi gambaran betapa kegiatan komu-
nikasi bukanlah sesuatu yang mudah dilakukan oleh setiap manusia dalam
hal ini adalah konteks mahasiswa. Anggapan ini barangkali didasarkan
atas asumsi bahwa komunikasi merupakan suatu yang lumrah dan alamiah
yang tidak perlu dipermasalahkan. Sedemikian lumrahnya, sehingga
seseorang cenderung tidak melihat kompleksitasnya atau tidak menyadari
bahwa dirinya sebenarnya berkekurangan atau tidak berkompeten dalam
kegiatan pribadi yang paling pokok ini. Dengan demikian, berkomunikasi
secara efektif sebenarnya merupakan suatu perbuatan yang paling sukar
dan kompleks yang pernah dilakukan seseorang.3
Dalam rangka mendapatkan gambaran fenomena mengenai proses
dan metode pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan skill
public speaking pada mahasiswa Kahfi BBC Motivator School Jakarta,
maka dilakukan survei awal terhadap dua puluh mahasiswa Kahfi BBC
Motivator School Jakarta. Dari hasil survei tersebut diperoleh hasil bahwa
10 mahasiswa menunjukkan bahwa masih adanya rasa kurang percaya diri
saat berbicara di depan umum (publicspeaking) pada diri mereka yang
ditunjukkan dari jawaban mereka saat dilakukan survei oleh peneliti. Salah
satu faktor penyebabnya adalah kurangnya interaksi sosial dengan teman
satu kelas/luar kelas mereka. Mereka mengatakan ketika akan
mempresentasikan tugas di depan kelas, mereka merasa kurang percaya
diri karena takut jika apa yang dipresentasikan salah dan belum akrab atau
kenal baik dengan teman satu kelasnya.

3
James G. Robin dan Barbara S. Jones, Komunikasi Yang Efektif, terjemahan Tumain
Sirait, (Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1986), h.3
3

Menurut pendapat Maidar, yang dikutip oleh Bonar Sirait


mengatakan bahwa memiliki keterampilan berbicara atau public speaking
tidak semudah yang dibayangkan banyak orang. Orang yang terampil
menuangkan gagasannya dalam bentuk tulisan, belum tentu terampil
menyajikannya secara lisan. Topik yang cukup menarik, tetapi karena
penyajiannya kurang menarik, hasilnyapun kurang memuaskan.
Sebaliknya, topik yang kurang menarik, tetapi karena disajikan
sedemikian rupa, maka akan mendapat perhatian dari pendengar.4
Tubagus Wahyudi mengatakan, bahwa public speaking itu bukanlah
suatu hal yang sudah kita miliki secara ajaib, ini merupakan suatu skill
yang diperoleh melalui kegiatan pembelajaran dan latihan secara terus
menerus karena banyak orang beranggapan public speaking sama dengan
berbicara setiap hari. 5
Menurut Tubagus Wahyudi, sebagai pendiri Kahfi BBC Motivator
School mengatakan, bahwa public speaking merupakan salah satu bagian
dari kurikulum pada sekolah ini dan merupakan mata kuliah wajib yang
harus diambil oleh setiap mahasiswa di Kahfi. Tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai dari mata kuliah ini adalah mahasiswa mampu menerapkan
sikap dan kepribadian yang baik dalam kehidupan sosial dan
bisnis.Berdasarkan hal tersebut, tujuan pembelajaran mata kuliah ini
adalah mendidik dan melatih mahasiswa agar mampu mengembangkan
potensi dan meningkatkan kepercayaan diri melalui profesionalitas
penampilan, komunikasi, pelayanan yang menarik dan sepenuh hati,
melakukan public speaking dan presentasi bisnis sesuai dengan etika dan
etiket yang berlaku, sehingga mahasiswa dapat menerapkan sikap dan
perilaku yang sesuai dengan situasi dan kondisi dimanapun mereka berada
dan dalam kondisi yang bagaimanapun serta memiliki kepercayaan diri
yang sempurna.6
Berdasarkan adanya kurikulum wajib tersebut, secara teoritis,
kemampuan berbicara mahasiswa seharusnya sudah memadai dan bahkan
mampu berbicara dengan baik dan benar, tetapi kenyataanya berdasarkan
pengamatan langsung maupun tidak langsung yang dilakukan oleh
peneliti, melihat kemampuan penguasaan berbicara (speaking) mahasiswa
belum mencapai kemampuan yang baik dan bahkan hanya cenderung
4
Sirait, Bonar, Charles The Power Of Public Speaking,(Jakarta: PT Gramedia 2013),
h. 70
5
Tubagus Wahyudi, The Screet Of Public Speaking Era Konseptual, (Jakarta: BBC
Publisher, 2013), h. 180
6
Hasil wawancara dengan Tubagus Wahyudi pendiri Kahfi BBC Motivator School
dan penulis buku The Screet Of Public Speaking Era Konseptual, (Jakarta: BBC Publisher,
2013),
4

berada pada kategori cukup atau bahkan rendah. Hal ini bisa dilihat dari
kemampuan mereka dalam berkomunikasi dalam kelas dan di luar kelas
sehari-hari baik resmi ataupun tidak resmi.
Rendahnya kualitas kemampuan public speaking mahasiswa
program studi komunikasi juga ditunjukkan ketika mereka mengikuti ujian
tengah semester (UTS) atau ujian akhir semester (UAS) maupun kegiatan
motivasi yang dilakukan ketika hendak memulai perkuliahan. Tujuan dari
ujian dan presentasi ini adalah untuk meningkatkan mental dan
kemampuan berbicara (speaking) mahasiswa agar terbiasa untuk berbicara
di depan umum, seperti di kelas, seminar, presentasi proposal, dan acara
pertemuan-pertemuan lainnya. Sebenarnya seminar dan presentasi ujian
merupakan suatu terobosan untuk meningkatkan kemampuan speaking
mahasiswa yang sudah dilakukan sejak tiga belas tahun terakhir tetapi
hingga saat ini kedua kegiatan tersebut juga belum mencapai hasil yang
maksimal dalam upaya meningkatkan kualitas berbicara (speaking)
mahasiswa.7
Berkaitan dengan rendahnya kemampuan public speaking
mahasiswa, Dahlan dan Harmer menyatakan bahwa rendahnya
kemampuan penguasaan speaking mahasiswa disebabkan oleh banyak
faktor, antara lain: kemampuan awal mahasiswa (input), minat belajar,
motivasi belajar, kemampuan dosen (baik penguasan materi ataupun
penyampaian materi), bahan mengajar, alat mengajar dan metode
ataustrategi atau pola mengajar sehingga interaksi dan proses belajar
mengajar tidak terjadi secara optimal dan komunikatif.8
Data empiris lainnya dikatakan oleh Fajar, “...masih jauh dari yang
diharapkan, masih ada gap antara harapan dengan kenyataan. Kenyataan
ini disebabkan oleh beberapa hal seperti cara mengajar, cara belajar,
penguasaan materi oleh guru/dosen, peralatan, dan...”.9 kemudian secara
khusus, Bistari B. S mengatakan bahwa “sistem pengajaran yang masih
monoton, tidak ada tantangan, tidak adanya pembelajaran bervariasi dan
proses pembelajaran tidak menciptakan mahasiswa berkompetisi satu
sama lainnya juga menyebabkan rendahnya kemampuan public speaking
mahasiswa secara umum.10
Seperti yang telah yang diutarakan Dahlan, Bistari, BS dan Harmer,
sesungguhnya juga terjadi di jurusan Komunikasi dan Motivator Kahfi

7
Jurnal harian kelas, Evaluasi Diri Jurusan Komunikasi dan Motivator 2016, (Bintaro:
Kahfi BBC Motivator School Jakarta, 2016)
8
Harmer Jeremy, The Practice of English Languange Teaching, (Edinburg: Person
Education Limited, 2003), h. 87
9
Fajar, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), h. 110
10
Bistari BS, Psikologi Media Entertainment, (Yogyakarta: Jalasutra, 2010), h. 54
5

BBC Motivator School. Berdasarkan pengamatan dan survei peneliti dan


pengalaman dalam belajar public speaking menunjukkan bahwa:
1)Dosen-dosen yang mengasuh mata kuliah public speaking masih
menggunakan meode atau strategi mengajar tradisional, dimana dosen
menerangkan suatu konsep dan mahasiswa mendengar, mencatat dan
membuat contoh sesuai dengan petunjuk atau perintah dosen sesudah itu
selesai kemudian mempraktekannya. Padahal metode atau strategi atau
pola seperti itu juga telah diajarkan oleh guru baik ditingkat SLTP maupun
SLTA. Dengan demikian, di sini (perguruan Tinggi) tidak terjadi
perubahan paradigma dalam proses belajar mengajar, padahal dilain pihak
daya pikir mahasiswa sudah berubah. 2) proses komunikasi pembelajaran
yang terjadi saat ini cenderung komunikasi satu arah. 3) proses belajar
mengajar kelihatan sangat monoton dan membosankan serta tidak variatif
dan relevan baik bagi dosen maupun mahasiswa. 4) proses pembelajaran
public speaking saat ini kurang diminati. 5) mahasiswa cenderung
mencontoh dan meniru dialog atau bentuk-bentuk percakapan yang sudah
ada dalam bahan ajar. 6) bahan ajar yang digunakan kurang atau hampir
tidak pernah menggunakan authentic material, padahal penggunaan
authentic material dalam pembelajaran speaking sangat membantu
mahasiswa dalam meningkatkan kemampuan berbicara mereka karena
penggunaan authentic material membuat mahasiswa menggunakan bahasa
secara nyata dan alamiah.
Dengan demikian secara umum, dapat dikatakan akar masalah
utama dari rendahnya kemampuan public speaking mahasiswa
dipengaruhi oleh metode atau strategi pembelajaran atau proses
belajar mengajar yang diterapkan oleh dosen dan mahasiswa. Padahal
metode pembelajaran sangat memegang peran penting atas keberhasilan
mahasiswa dalam proses pembelajaran. Berkaitan dengan metode
pengajaran, Harmer berpendapat bahwa “mahasiswa belajar dan
keberhasilan mahasiswa sangat dipengaruhi oleh metode atau teknik
strategi pembelajaran yang digunakan oleh dosen.”11 Berkaitan dengan
peranan dan kontribusi metode atau strategi pembelajaran, Dahlan dalam
penelitiannya menambahkan bahwa pembelajaran di perguruan tinggi saat
ini tidak ada bedanya dengan pembelajaran di sekolah menengah dimana
masih didominasi oleh konsep-praktis “spoonfeeding” artinya dosen masih
“mencekoki” mahasiswa dalam proses pembelajaran padahal metode atau

11
Harmer Jeremy, The Practice of English Languange Teaching, (Edinburg: Person
Education Limited, 2003), h. 98
6

strategi pembelajaran yang diterapkan dosen memberikan sumbangan


yang sangat besar hingga 20-30% keberhasilan dari kemampuan awal.12
Berkaitan dengan akar masalah utama (main root case) bahwa
proses belajar mengajar di jurusan komunikasi dan motivator belum
optimal dan sesuai dengan deskripsi tujuan mata kuliah. Ada beberapa dan
upaya menciptakan proses pembelajaran public speaking agar kemampuan
speaking mahasiswa meningkat dan mampu menciptakan kepribadian
yang menyenangkan dengan penuh rasa percaya diri, seperti Morning
Report (MR), Role Play (RP), Morning Discussion (MD), Methode Drill
dan lain sebagainya.
Dalam penelitian ini, penulis mencoba mengevaluasi tingkat
efektivitas metode Morning Discussion (MD) dengan metodeDrill yang
merupakan salah satu metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dalam
meningkatkan kemampuan speaking mahasiswa yang optimal agar
mahasiswa kreatif, aktif, berpikir kritis, menantang, independen, menarik,
tidak membosankan, tidak didominasi oleh dosen tetapi berbasis pada
mahasiswa, bervariasi dan relevan serta menciptakan suasana belajar yang
kompetitif, kontekstual yang pada akhirnya akan mampu meningkatkan
kemampuan public speaking mahasiswa.
Morning Discussion (MD) pada dasarnya merupakan modifikasi dari
Morning Report (MR) atau Today’s Report. Menurut pendapat Xie
Morning Report merupakan “suatu aktivitas kelas yang berlangsung
selama 20-30 menit yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada
mahasiswa (China-sebagai contoh) untuk mengembangkan dan
meningkatkan kemampuan Linguistik mahasiswa.”13 Tetapi selama
prelaksanaan Morning Report (MR) mempunyai beberapa kelemahan
antara lain: 1) dalam proses aktivitas kelas, komunikasi cenderung hanya
satu arah dimana satu orang/kelompok membaca suatu berita (topik) dan
yang lain hanya mendengar kemudian menjawab pertanyaan yang
diberikan, 2) Morning Report (MR) tidak mampu memotivasi peserta lain
untuk terlibat secara aktif dan partsisipatif, 3) mahasiswa cenderung grogi
atau tidak percaya diri berbicara di depan kelas untuk bicara spontan, dan
4) pada gilirannya kemampuan berbicara mahasiswa kurang bahkan tidak
berkembang dan meningkat secara signifikan.
Merujuk pada banyaknya kelemahanMorning Report (MR), Lie
mengembangkan dan memodifikasi Morning Report (MR) menjadi
Morning Discussion (MD). Memang secara literal Morning Discussion
diterjemahkan menjadi diskusi pada pagi hari tetapi secara kontekstual
12
Jatmoko Indri,Tahapan Public Speaking,
Dalamhttp://preachertraining.blogspot.com/2013/03/tahapan public speaking,html,diakses
pada hari minggu, 15 Mei 2016, pukul 11.35 wib
13
Xie Y, An Activity that Works: Today’s report. (English Teaching Forum, 1998), h. 36
7

morning discussion adalah suatu aktivitas kelas berbicara yang


menekankan pada komunikasi dua arah dan multi arah bagi semua peserta
demi menciptakan komunikasi yang nyata dan alamiah (real-natural
communication). Morning Discussion (MD) mengembangkan aktivitas
pembelajaran bagaimana seseorang/kelompok mengundang kelompok lain
untuk terlibat dalam pembicaraan dan bagaimana menjaga agar
pembicaraan terus berlangsung dan bagaimana membuat orang/kelompok
lain memahami anda dan anda dapat memahami orang/kelompok lain.14
Morning Discussion (MD) sebagai tekhnik pembelajaran berbicara
memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mencari sumber belajar
dari berbagai sumber seperti majalah, koran, internet dan lain-lain untuk
mendapatkan isu atau topik yang kontroversial dan hangat atau cerita yang
memukau untuk didiskusikan di kelas. Dalam hal ini dosen tidak
memberikan atau mendesainmateri sendiri melainkan membebaskan
mahasiswa untuk memilih topik pembicaraan secara mandiri.
Kelebihan yang dimiliki oleh metode Morning Discussion adalah
mampu menciptakan kesempatan yang luas kepada mahasiswa untuk
menggunakan bahasa yang sangat baik dan mudah difahami, membantu
dan mendorong proses pembelajaran berjalan secara alamiah dan
relaks/tidak kaku, tegang dan mampu mengurangi rasa cemas, khawatir
dan takut salah ketika berkomunikasi di depan umum, hal ini diungkapkan
oleh seorang mahasiswa yang belajar menggunakan MD:
First, it morning discussion make me more active. I did not dare
to speak in public before because I was not very confident. I was
afraid that others laugh at me. As a result, I lost chance and became
more and more silent. But, I have changed my opinion since I
participated in morning discussion. I found nobody laugh at me and
other accept my oppinions. I was very happy and became more and
more confident. Now, i dare to speak even if I can’t speak very well. I
speak in our morning discussion and also go to English corner I can
practice more.

Selanjutnya, kelebihan MD adalah mengacu kepada proses


komunikasi mahasiswa secara autentik. proses komunikasi yang autentik
memiliki ciri-ciri penentuan sendiri, pengaturan sendiri dan motivasi
intrinsik. Motivasi intrinsik pada dasrnya memberikan kepada mahasiswa
dan bukan atas suruhan atau penugasan tertentu dari dosen untuk
berkomunikasi tetapi berdasarkan minat mereka dalam memilih topk

14
Yie, et all, Morning Discussion as a Communicatve Activity. (English
TeachingForum, Oktober 2004)
8

untuk diskusi yang meliputi fenomena budaya, pendidikan, ilmu


pengetahuan dan teknologi dan isu-isu lainnya.
Selain Morning Discussion (MD), dalam penelitian ilmiah ini
penulis menggunakan metode Drill/choaching sebagai perbandingan
dalam mengevaluasi di dalam pembelajaran, sehingga akan diketahui
metode mana yang lebih efektif digunakan dalam meningkatkan
kemampuan Public Speaking mahasiswa/i Kahfi BBC Motivator School
Jakarta.
Dalam belajar verbal dan belajar keterampilan public speaking,
meningkatkan kemampuan hasil belajar dapat juga dicapai melalui latihan
dan praktik. Latihan biasanya dilakukan dengan mengulang-ulang suatu
hal sehingga terbentuk kemampuan yang diharapkan. Metode latihan pada
umumnya digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan atau
keterampilan yang telah dipelajari, dalam penelitian ini adalah
keterampilan Public Speaking. Adapun dalam penerapannya, metode Drill
ini mempunyai beberapa prinsip yang harus dipenuhi oleh pengajar, yaitu:
mahasiswa harus diberi pengertian yang mendalam sebelum diadakan
latihan tertentu, latihan untuk pertama kalinya hendaknya bersifat
diagnosis, jika kurang berhasil dilanjutkan perbaikan agar lebih sempurna,
latihan tidak perlu lama asal sering dilaksanakan dan harus sesuai dengan
taraf kemampuan mahasiswa.
Seperti metode Morning Discussion, metode Drill ini pun memiliki
kekurangan dan kelemahan dalam penggunaannya ketika belajar.
Kelebihannya adalah 1) untuk memperoleh kecakapan motorik, 2) untuk
memperoleh kacakapan mental, 3) pembentukan kebiasaan, 4)
pembentukan kebiasaan menjadi karakter. Namun metode ini memiliki
kekurangan, yaitu: 1) Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena
anak didik lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan kepada
jauh dari pengertian. 2) Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada
lingkungan, 3) Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-
ulang merupakan hal yang monoton dan mudah membosankan
Berkaitan dengan metode Morning Discussion (MD) dan metode
Drill, Xie dan Lier berpendapat metode pembelajaran ini juga
memfokuskan pendekatan dari bawah (mahasiswa) ke atas (dosen) artinya
materi berasal dari inovasi dan kreativitas mahasiswa dan mereka
mempresentasikan dalam bentuk diskusi di kelas. Berdasarkan pendapat
tersebut, penerapan Morning Discussion (MD) dan Methode Drill secara
teoritis sangat signifikan dalam memberikan solusi terhadap akar masalah
(proses pembelajaran belum optimal) dan pada gilirannya akan
meningkatkan kemampuan public speaking mahasiswa.
Kemudian Costinet dan Harmer menambahkan bahwa
pembelajaran dengan metode Morning Discussion (MD) dan metode
9

Drill adalah suatu aktivitas kelas yang inovatif dan kreatif yang
menekankan pada komunikasi dua arah dan multi arah bagi semua peserta
demi menciptakan komunikasi yang nyata dan alamiah (real natural
communication) dengan menggunakan materi atau bahan ajar yang
bersifat isu atau topik yang kntroversi dan bersifat autentik seperti surat
kabar, majalah dan sumber tertulis lainnya.15
Terkait dengan teknik dan metode pembelajaran yang ditelah
diuraikan pada latarbelakang masalah di atas, penelitian ini akan
mengevaluasi tingkat efektivitas dari kedua metode di atas, manakah
yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran sehingga mahasiswa
mengalami kemudahan untuk berkomunikasi di depan umum dengan baik
dan percaya diri/ Public Speaking sekaligus untuk membantu
meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam speaking, maka peneliti
mencoba menggunakan metode Morning Discussion(MD) dan
metodeDrill dengan harapan dapat membantu mahasiswa menggali dan
mengorganisir ide-ide mereka dalam pembelajaran berbicara (public
speaking).
Dari penjabaran latar belakang masalah di atas, peneliti ingin
melakukan eveluasi tingkat efektivitas di antara kedua metode tersebut,
untuk mengevaluasi metode mana yang lebih efektif digunakan dalam
proses belajar mengajar mata kuliah public speakingantara
metodeMorning Discussion (MD) dan Drill dalam upaya untuk
meningkatkan public speakingskillyang tentunya akan memberikan
pengaruh terhadap psikologis mahasiswa yaitu mampu menciptakan
kepribadian yang menyenangkan serta dengan penuh rasa percaya diri
serta membantu untuk memberikan kemudahan dalam menggunaan
metode agar lebih mudah dalam belajar dan mempelajari Public Speaking
skill. Maka peneliti akan mengkaji penulisan tesis ini dengan judul
“Evaluasi EfektivitasMetode PembelajaranMorning Discussion (MD)
denganMetode Drill Untuk Meningkatkan Kemampuan Public
SpeakingMahasiswa”. (Studi Kritis Kahfi BBC Motivator School
Jakarta).

B. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama proses
pembelajaran Public Speaking, maka penulis dapat memetakan
identifikasi masalah dalam penelitian ini, yaitu:

15
Constinet, Sandra, A. Communicative Course in English. New Jersey: Prentice-Hall
Regeents, 1997
10

a. Bagaimana penerapan metode yang efisien dalam proses


pembelajaran Public Speaking di Kahfi BBC Motivator School
Jakarta?
b. Bagaimana tingkat keefektifan metode yang digunakan dalam
rangka meningkatkan kemampuan berbicara atau Public Speaking
mahasiswa di Kahfi BBC Motivator School Jakarta?

2. Pembatasan Masalah
Berdasarkan uraian latarbelakang masalah di atas, maka
peneliti membatasi kajian ini pada analisis efektivitas 2 metode
pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar , yaitu
metode Morning Discussion (MD) danMetode Drill, yang berakhir
pada peningkatan keterampilan public speaking, dengan studi kasus
penelitian ini di Kahfi BBC Motivator School Jakarta.

3. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, maka selanjutnya
perumusan masalah dalam penelitian ini diajukan dengan bentuk
pertanyaan penelitian sebagai berikut:
a. Apakah metodeMorning Discussion (MD) dapat meningkatkan
kemampuan Public Speaking mahasiswa?
b. Apakah Methode Drill dapat meningkatkan kemampuan Public
Speaking mahasiswa?
c. Bagaimana tingkat keaktifan mahasiswa terhadap pembelajaran
mata kuliah speaking dengan menggunakan metode Morning
Discussion (MD) danMethod Drill?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian dalam tesis ini adalah, sebagaimana
yang telah penulis kemukakan dalam rumusan masalah yaitu:
a. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan speaking mahasiswa
melalui pembelajaran Morning Discussion (MD)
b. Untuk mengetahui peningkatan krmampuan speaking mahasiswa
melalui pembelajaran Method Drill
c. Untuk mengetahui tingkat keaktifan mahasiswa terhadap
pembelajaran mata kuliah speaking dengan menggunakan metode
Morning Discussion (MD) dan Method Drill

D. Manfaat Penelitian
11

Adapun secara umum tujuan akhir dari penulisan tesis ini


nantinya diharapkan dapat memberikan manfaat dan kegunaan secara
teoritis dan praktis:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat memberikan informasi dan kontribusi
pikiran bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam
pengembangan ilmu keterampilan berbicara atau public speaking
dalam dunia tarbiyah, yang tidak terlepas dari peran komunikasi
dalam kehidupan sehari-hari.
Menambah khazanah buku penelitian yang dapat dijadikan
sumber referensi di perpustakaan dalam menunjang ilmu
pengetahuan, berupa pengetahuan keterampilan berbicara yang harus
dipelajari oleh seluruh mahasiswa tarbiyah yang akan terjun ke
masyarakat, sehingga dapat dengan mudah melakukan komunikasi
dengan masyarakat luas, sekolah, keluarga ataupun dirinya sendiri.

2. Manfaat Praktis
a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi para
pembaca agar lebih mengetahui dan memahami bagaimana
pentingnya keterampilan berbicara di depan umum standard
public speaking yang akan menunjang profesionalismenya dalam
belajar dan berdakwah untuk melahirkan anak- anak yang
diharapkan sesuai dengan tujuan akhir dari sebuah pendidikan;
b. Memberikan pedoman kepada para guru, dosen dan mahasiswa
bahwasanya profesionalismenya sebagai seorang pelajar, guru,
dan dosen dalam dunia pendidikan sangat penting untuk
ditanamkan dalam diri masing- masing sebagai seorang pendidik;
c. Sebagai landasan berpijak bagi peneliti lanjutan yang akan
melakukan penelitian yang berhubungan dengan komunikasi
standard public speaking.

E. Kerangka Berpikir

Metode Morning
Discussion Kemampuan
public speaking
mahasiswa
Metode Drill
12

Tampil berbicara di depan umum (public speaking) sampai


sekarang tampaknya masih menjadi momok bagi sebagian mahasiswa.
Bahkan di depan kelas saja tidak semua mahasiswa memiliki keberanian
untuk berbicara. Kepercayaan diri mahasiswa untuk tampil berbicara di
depan umum (public speaking) masih sangat kurang. Dalam dunia
perkuliahan, kepercayaan diri dalam melakukan public speaking sangat
dibutuhkan oleh mahasiswa, khususnya dalam melakukan tugas - tugas
kuliah seperti presentasi di depan kelas. Salah satu faktor penyebab
kurangnya kepercayaan diri dalam melakukan public speaking adalah
kemampuan interaksi sosial yang rendah.
Berkaitan dengan rendahnya kemampuan public speaking
mahasiswa, Dahlan dan Harmer menyatakan bahwa rendahnya
kemampuan penguasaan speaking mahasiswa disebabkan oleh banyak
faktor, antara lain: kemampuan awal mahasiswa (input), minat belajar,
motivasi belajar, kemampuan dosen (baik penguasan materi ataupun
penyampaian materi), bahan mengajar, alat mengajar dan metode
ataustrategi atau pola mengajar sehingga interaksi dan proses belajar
mengajar tidak terjadi secara optimal dan komunikatif.16
Dalam penelitian ini akan mengukur dari kedua metode pada
diagram di atas, manakah yang lebih efektif digunakan dalam
pembelajaran sehingga mahasiswa mengalami kemudahan untuk
berkomunikasi di depan umum dengan baik dan percaya diri/ Public
Speaking sekaligus untuk membantu meningkatkan kemampuan
mahasiswa dalam speaking, maka peneliti mencoba menggunakan
metode Morning Discussion(MD) dan metode Drill dengan harapan
dapat membantu mahasiswa menggali dan mengorganisir ide-ide
mereka dalam pembelajaran berbicara (public speaking).

F. Rumusan Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap suatu
permasalahan yang diteliti dan perlu diuji kebenarannya dengan melalui
penelitian dan merupakan alternatif dugaan jawaban yang dibuat peneliti
bagi problematika yang diajukan dalam penelitiannya. Dugaan jawaban
tersebut merupakan kebenaran yang sifatnya sementara, yang akan diuji
kebenarannya dengan data yang dikumpulkan melalui penelitian, dengan
kedudukannya itu maka hipotesis dapat berubah menjadi kebenaran,
akan tetapi juga dapat tumbang kebenarannya.17
16
Harmer Jeremy, The Practice of English Languange Teaching, (Edinburg: Person
Education Limited, 2003), h. 87
17
Suharsimi Arikunto, prosedur penelitian suatu pendekatan praktik, (Jakarta:
Rieneka Cipta, 2006), h. 130
13

Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis


adalah jawaban sementara yang harus dibuktikan kebenarannya.
Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, maka hipotesis
penelitian tersebut penulis rumuskan bahwa tidak ada pengaruh dengan
perbandingan efektivitas dua metode pembelajaran dalam upaya
meningkatkan kemampuan public speaking mahasiswa Kahfi BBC
Motivator School Jakarta.
Ho : Mahasiswa yang belajar dengan menggunakan metode Morning
Discussion lebih tinggi tingkat kemampuan public speaking nya
dibandingkan mahasiswa yang belajar menggunakan metode
Drill
Ha : Mahasiswa yang belajar dengan menggunakan metode Morning
Discussion lebih rendah tingkat kemampuan public speaking nya
dibandingkan mahasiswa yang belajar menggunakan metode
Drill

G. Tinjauan Pustaka Terdahulu Yang Relevan Dengan Penelitian


Penelitian sebelumnya dipakai sebagai acuan dan referensi
penulis danmemudahkan penulisdalam membuat penelitian ini.
Penelititelah menganalisispenelitian terdahuludari sumbere-jurnal tesis
yang berkaitan dengan bahasandi dalam penelitian ini, mencakup
tentangpublic speakingdan strategikomunikasi:
Feny Yuana (2009: Ilmu Komunikasi, UniversitasSumatera
Utara), judul penelitianefektivitas penguasaan retorika dan kepercayaan
diri(studi deskriptif tentang efektivitas penguasaan retorika dalam
meningkatkankepercayaan diri di kalangan siswiSMP galih agung
pesantren Darul Arafah Medan), hasil penelitiandidapatkan adanya
penguasaan retorika dalam meningkatkan rasa kepercayaan diri di
kalangan siswi pesantren darularafah melalui berpidato di depan umum,
perbedaan penelitianpenelitian milik feny yuana hanya membahas
tekniksecara umum untuk berpidato dan juga hanya membahassedikit
hal-hal yang harus diperhatikan dalam komunikasinon-verbal.
sedangkan penelitian ini untukmenganalisis dan membandingan tingkat
efektivitas metode Morning Discussion (MD) dan metode Drill untuk
meningkatkan keterampilan public speaking mahasiswakontribusi
penelitanPenelitian ini memberikan informasi kepada pembacabahwa
aspek kepercayaan diri itu berperan penting dalammelakukan aktivitas
komunikasi dan dalam meningkatkankepercayaan diri diperlukan
teknik-teknik sepertipersiapan dan latihan. Selain itu informasi
14

tentangbagaimana komunikasi non-verbal, seperti intonasi,pelafalan


dankelancaran (clarity) saatberpidato di depan umum.
Sri Wahyuni (2010: program studi psikologi,
UniversitasMulawarman Samarinda), judul penelitianhubungan antara
kepercayaan diri dengan kecemasanberbicara didepan umum pada
mahasiswa psikologi(studi pada mahasiswa prodi psikologi
UniversitasMulawarman angkatan 2009&2010), hasil penelitiandalam
jurnal ini yaitu tingkat kepercayaan diri pada mahasiswa program studi
psikologiangkatan 2009 dan 2010 akan mempengaruhi kecemasan
berbicara di depan umum. selanjutnya terdapat perbedaankepercayaan
diri dan kecemasan berbicara di depan umum ditinjau dari angkatan,
kontribusi penelitanini kepada peneliti adalahmemberikan informasi
bahwa antara kepercayaan diri dankecemasan untuk berbicara di depan
umum saling berkaitan, dijelaskan bahwa kondisi cemas
membuatseseorang tidak bisa mengendalikan perilaku motoriksehingga
muncul rasa gugup, tidak percaya diri, gemetarsaat berada dalam situasi
berbicara di depan publik.perbedaan penelitiandalam penelitian milik
Sri Wahyuni hanya membahasaspek-aspek apa yang menjadi
kecemasan dalam diriseseorang saat akan berbicara di depan umum
tidakmemberikan spesifikasimengenai hal-hal apa saja yangharus
diperhatikan saat berbicara di depan umum, sedangkan penelitian ini
untukmenganalisis dan membandingan tingkat efektivitas metode
morning discussion (MD) dan metode Drill untuk meningkatkan
kemampuanpublic speaking mahasiswa.
Ayu Linda Wulandari (2009: Jurusan Pendidikan Bahasadan
Sastra Indonesia, Universitas Jember), judul penelitianstrategi retorika
pembawa acara dalam indonesiaLawyers Clubdi TV One, Hasil
penelitianberdasarkan hasil dan pembahasan strategi retorika pembawa
acara dalam indonesia Lawyers Club di tvOne dapat disimpulkan
bahwa penggunaan retorikaverbal, nonverbal dan strategi pembawa
acara denganteknik persuasif dapat menimbulkan efek senang dan tidak
senang bagi pendengar, sehingga pendengar dengan mudah memahami
apa yang disampaikan pembawa acara.kontribusi penelitiandalam
penelitian ini memberikan informasi kepadapenulis mengenai
bagaimana teknik persuasi diperlukanuntuk mempengaruhi pemirsa tv
agar mau mengikutiapa yang disampaikan oleh pembawa acara.
penyampaianpesanmelalui retorikaverbal dan retorika non-
verbaldigunakan oleh pembawa acara sebagai strategi
dalammempengaruhi pendengar.perbedaan penelitiandalam penelitian
ini yaitu objek penelitian adalah pembawa acara tv dan
penontonnyameliputi penontonlivedanpemirsa di rumah, selain itu
penelitian ini menggunakanstrategi komunikasi dengan teknik persuasi,
15

sedangkan penelitian ini untukmenganalisis dan membandingan tingkat


efektivitasmetode morning discussion (MD) dan metode Drill untuk
meningkatkan kemampuan public speaking mahasiswa.
Deasy Handayani (2015, bidang kajian public relation, fakultas
ilmu komunikasi, Universitas Bandung) Judul penelitian Hubungan
Mengikuti Mata Kuliah Public Speaking dengan Kepercayaan Diri
Berbicara Mahasiswa, Hasil penelitian dijelaskan bahwa mengikuti
mata kuliah public speaking sangat mempengaruhi kepercayaan diri
mahasiswa ketika berbicara di depan, seperti yang diketahui bahwa
sebagai fungsinya, komunikasi dirancang secara khusus untuk tujuan
memberikan nilai tambah bagi pihak sasaran atau setidaknya
memberikan perubahan dalam ranah kognisi, afeksi dan psikomotor,
Kontribusi penelitian dalam penelitian yang dilakukan oleh Deasy, bagi
peneliti tentang seorang public relation yang harus memiliki teknik
untuk mempersuasif relasi agar ketika berkomunikasi dengan klien
merasa nyaman dan terlayani. Perbedaan penelitian adalah mahasiswa
public relation angkatan 2012, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas
Islam Bandung, selain itu penelitian ini lebih menitik beratkan
mengasah soft skill berbicara agar tumbuh kepercayaan diri ketika
berbicara di depan umum. sedangkan penelitian ini untukmenganalisis
dan membandingan tingkat Efektivitas metode Morning Discussion
(MD) dan metode Drill Untuk Meningkatkan KemampuanPublic
Speaking Mahasiswa.
Ratna Syifa’a Rachmahana, Program Studi Psikologi dan Ilmu
Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, 2014,
Hubungan KeterampilanBerkomunikasi dan Kepercayaan Diri Dengan
Kecemasan Pada Mahasiswa. Hasil penelitian pada penelitiannya ini
Ratna mengatakan, bahwa: hubungan anatara keterampilan komunikasi
dan kepercayaan diri dengan kecemasan presentasi pada mahasiswa
memiliki korelasi yang sangat kuat, karena semakin tinggi keterampilan
komunikasi dan kepercayaan diri yang dimiliki oleh mahasiswa maka
semakin rendah kecemasan yang terjadi pada mahasiswa saat akan
melakukan sebuah presentasi, begitu juga sebaliknya dengan
mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri yang rendah tentunya akan
merasakan kecemasan yang luar biasa. Kontribusi yang dapat diberikan
pada penelitian ini adalah menjelaskan bahwa keterampilan atau
kecakapan dalam komunikasi seseorang dapat mengatasi rasa takut,
bingung, dll. Faktor yang paling menentukan dalam hambatan
komunikasi adalah kurangnya kepercayaan diri, sehingga dia akan
mudah merasa takut karena orang lain akan menyalahkannya dalam
diskusi, mereka akan lebih banyak diam dan bila bicarapun akan
terpatah-patah dan rasa tidak percaya diri akan membuat seseorang
16

berhadapan dengan ketidakpastian ketika menyampaikan berbagai


informasi di hadapan publik. Perbedaan penelitian Objek dalam
penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Psikologi dan Ilmu
Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, 2014, selain itu
penelitian ini meneliti tentang kepercayaan diri berkomunikasi dengan
kecemasan berbicara di depan umum, tanpa ada spesifik dalam subyek
pembelajarannya sedangkan penelitian ini untukmenganalisis dan
membandingan tingkat Efektivitas metode Morning Discussion (MD)
dan metode Drill Untuk Meningkatkan KemampuanPublic Speaking
Mahasiswa.
Sedangkan penelitian penulis adalah menekankan
untukmembandingan dan menguji metode mana yang lebih efektif
digunakan dalam proses pembelajaran mata kuliah public speaking
untuk meningkatkan kemampuanPublic Speaking mahasiswa, dalam
berbagai kegiatan salah satunya ketika melakukan presentasi baik di
depan kelas ataupun di lembaga-lembaga lainnya. Dimana penulis
melihat fenomena- fenomena saat ini mengenai kurangnya keberanian
dan rasa kepercayaan diri para mahasiswa ketika berbicara di depan
para audience, sehingga apa yang akan dikatakan dan disampaikan
dalam presentasi tersebut tidak maksimal, tegang dan gugup. Metode
penelitian yang penulis gunakan dalam tesis ini menggunakan
penelitian tindakan kelas (PTK) dan kuantitatif (quantitative research).

H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tesis ini mengacu pada buku pedoman
penulisan skripsi, tesis dan disertasi Institut Ilmu Al Quran Jakarta tahun
2011, cetakan ke-2. Adapun tesis ini disusun dengan sistematika
penulisan sebagai berikut :
BAB I: Pendahuluan, yang membahas tentang latar belakang
masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, kerangka berpikir, rumusan hipotesa, tinjauan pustaka, dan
sistematika penulisan.
BAB II: Dalam bab ini berisikan tentang kerangka teori yang
membahas tentang pengertian metode pembelajaran, dua metode yang
digunakan dalam upaya meningkatkan skill public speaking, pengertian
public speaking dan komponen-komponen komunikasi di dalamnya,
aspek-aspek tingkat keberhasilan public speaking yang meliputi
kepercayaan diri dan kepribadian mahasiswa.
BAB III: Metodologi Penelitian, yang meliputi Tempat dan
Waktu Penelitian, Metode Penelitian, Populasi, Sampel dan Teknik
Pengambilan Sampel, Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
17

Variabel, Instrumen Pengumpulan Data,Teknik Analisa Data dan Uji


Validitas
BAB IV: Gambaran Umum KAHFI BBC Motivator School
Jakarta, Analisis Hasil Penelitian dan Uji-t
BAB V: Kesimpulan dan saran- saran
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan dalam
mengevaluasi tingkat efektivitas metode pembelajaran, yaitu metode
morning discussion dan metode drill untuk meningkatkan kemampuan
public speaking mahasiswa kahfi angkatan 15 BBC Motivator School
Jakarta, diperoleh data sebagai berikut:
Setelah dilakukan analisis dan evaluasi dari data yang diperoleh,
maka hal yang menjadi perumusan masalah dapat terjawab, yaitu
Mahasiswa yang belajar dengan menggunakan metode Morning
Discussion lebih tinggi tingkat kemampuan public speaking nya
dibandingkan mahasiswa yang belajar menggunakan metode Drilldan
dapat diketahui bahwa:
1. Pada hasil evaluasi terlihat rata-rata kemampuan public speaking
mahasiswa yang diajar dengan metode morning discussion sebesar
20,8814 dan standar deviasi 8,789 serta metode drill sebesar 19,3051
dan standar deviasi 9,553. Hal ini berarti secara deskriptif kemampuan
public speaking mahasiswa yang diajar dengan metode morning
discussion lebih tinggi dan lebih konsisten daripada metode drill.
2. Berdasarkan hasilequal variances assumed, dan baris levene’s test for
equality variances diperoleh F = 0,840 dengan angka sig. Atau p-value
= 0,361 > 0,05, yang berarti varians populasi kedua kelompok sama
atau homogen.
3. Karena varians data homogen, maka akan dipilih kolom equal
variances assumed dan pada baris t-test for equality means diperoleh
harga t = 0,933, db = 116 dan sig. (2 tailed) atau p-value 0,353/2 =
0,1765 > 0,05 atau H0 ditolak. Dengan demikian, hipotesis yang
diajukan teruji oleh data, sehingga disimpulkan bahwa kemampuan
public speaking mahasiswa yang diajar dengan menggunakan metode
morning discussion lebih tinggi dan lebih konsisten daripada metode
drill.
Dengan demikian, secara tegas dapat dikemukakan bahwa hasil efektif
morning discussion lebih efektif untuk digunakan dalam mata kuliah
public speaking.

B. SARAN
Dengan adanya penelitian ilmiah yang berkaitan dengan kecerdasan
linguistik ini diharapkan kepada seluruh mahasiswa untuk menyadari
bahwa kemampuan public speaking (retorika) adalah sebuah aktivitas
berbahasa kedua yang dilaksanakan dalam kegiatan sehari-hari setelah
161
162

aktivitas menyimak dan mendengar yang merupakan sebuah keterampilan


yang sangat penting dalam berkomunikasi.
Dengan memiliki keterampilan berkomunikasi/public speakingyang
baik maka kegiatan mengajar akan menjadi hal yang menyenangkan bagi
guru, dosen dan anak murid/mahasiswa sehingga ketika guru memberikan
penjelasan tentang sebuah materi akan mudah diterima dan difahami oleh
seluruh peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?hl=in-ID&ie=UTF, diakses pada tanggal 14


September 2017, pukul 10.50

Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosda Karya,


2013

Ahmad Munjih Nasih, Lilik Nur Kholidah, Metode Dan Tehnik


Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Ahmad Mustofa al- maraghi, Tafsir al- Maraghi, Semarang: Thoha Putra,
1993, juz. 30

Anshori, Muslich, Sri Iswati, Buku Ajar Metodologi Penelitian Kuantitatif,


Surabaya :Airlangga University Press, 2009, Cet-1, Fakultas Ekonomi
Universitas Airlangga
Arief Furchan, Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, Surabaya: Usaha
Nasional, 1982

Bahri Djamanah, at all, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, Rineka Cipta,


2006

Bistari BS, Psikologi Media Entertainment, Yogyakarta: Jalasutra, 2010

Charles Bonar Sirait, The Power Of Public Speaking, Jakarta: PT Gramedia


2013

Charles Morris dalam Stephen W Littlejohn, Sign, Language, and Behavior,


New York Braziller, 1946

Constinet, Sandra, A. Communicative Course in English. New Jersey:


Prentice-Hall Regeents, 1997

Davies P, Meningkatkatkan Rasa Percaya Diri, Yogyakarta: Torrent Books,


2004
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama 2008

Departemen Pendidikan Nasional, Teasaurus Alfabetis, Jakarta: Mizan, 2009

163
164

Depdiknas, Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya, Jakarta: PMPTK, 2008

Donald G. Ellis, Fixing Comunicative Meaning: A Coherentist Theory,


Communication Research, No. 22, 1995

Englander, Keren. Real Life Problem Solving: A Collaborative Learning


Activity in English Teaching Forum, Januari 2002

Fajar, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009

Fathurrahman, dkk, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Reflika Aditama,


2010

Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi Jakarta: PT Raja Grafindo


Persada, 2005
Hakim, Thursan, Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri, Jakarta: Puspa Swara,
2002

Hambly, K, Bagaimana Meningkatkan Kepercayaan Diri,Jakarta: Arcan,


1992
Harmer Jeremy, The Practice of English Languange Teaching, Edinburg:
Person Education Limited, 2003

Harmer Jeremy, The Practice of English Languange Teaching, Edinburg:


Person Education Limited, 2003

Hasibuan dan Moejiono, Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosda


Karya ,2008

Hasil wawancara dengan Tubagus Wahyudi pendiri Kahfi BBC Motivator


School dan penulis buku The Screet Of Public Speaking Era
Konseptual, Jakarta: BBC Publisher, 2013

Haycoock, L. A, McCarthy P, and Skay, C. L, Procrastination in College


Student: The Role of Self Efficacy and Anxiet. Journal of Counseling
and Development, Vol. 76, 1998
Helena Olli, Public Speaking, Jakarta: PT Macananjaya Cemerlang, 2007.
cet. Ke-1
165

Hernawan dan Asep Herry, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, Bandung:


Pedagogiana Press, 2007

Jalaludin Rahmat, Psikologi Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,


1996, cet. Ke-10

James G. Robin dan Barbara S. Jones, Komunikasi Yang Efektif, terjemahan


Tumain Sirait, Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1986

Jatmoko Indri,Tahapan Public Speaking, Dalam http://preachertraining


.blogspot.com/2013/03/tahapan public speaking,html,diakses pada hari
minggu, 15 Mei 2016, pukul 11.35 wib

Jhon M. Echols & Hasan Sadily, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta: PT


Gramedia, 2003
Jhon W Santrock, Adolescence; Perkembangan Remaja, Jakarta: Erlangga,
2003

John H Powers, On The Intellectual Structure of the Human Communication


Dicipline, Communication Education 4, 1995, dalam Stephen W
Littlejohn, Theories of Human Communication, 1999

John Stewart, The Symbol Model vs Language as Contitutive Articulate


Contact, dalam Beyond the Symbol Model: Reflection of the
Refresentational Nature of Language, Albany: Sunny Press, 1996

Jurnal harian kelas, Evaluasi Diri Jurusan Komunikasi dan Motivator 2016,
Bintaro: Kahfi BBC Motivator School Jakarta, 2016

Kadir, Statistika Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, Jakarta: Rosemata


Sampurna, 2010
Kardi S dan M. Nur, Pengajaran Langsung, Surabaya: PSMS Unesa, 2004
Lauster P, Test Kepribadian, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003, diterjemahkan
oleh D.H Gulo, h. 50

Leeds-Hurwitz, Semiotic and Communication, dalam Littlejohn,


Bloomington: Indiana University Press, 1976

Long, H, New Bottle, Old Wine. Communicative Languange Teaching in


China. English Teaching Forum ed 35, 1997
166

M. Rogers, The Condition of Learning, New York, Chicago, 1984


Marbangun, Publistik Umum, Jakarta: Penerbitan Kementrian Luar Negeri,
2010

Moch. Rofiq, Tantangan dan Peluang Komunikasi Islam dan Era Globalisasi
Informasi, Analitica Islamica, vol. 5, no. 2, tahun 2003

Morissan, Teori Komunikasi, Jakarta; Ghalia Indonesia, 2013, cet. Ke-1

Muhammad Ali, Guru Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: sinar Biru
Algesindo, 2004

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru

Mulyanto Sumardi, Pengajaran Bahasa Asing, Jakarta: Bulan Bintang, 1997

Netty Hartati, et.el, Islam dan Psikologi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2005

Novan Ardy Wiyani dan Barnawi, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Ar-Ruz
Media, 2012 Cet ke-1

Onong Uchjana Effendy, Dimensi-Dimensi Komunikasi, Bandung: Penerbit


Alumni, 1981

Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: PT.
Remaja Rosdakraya, 2009, cet. Ke-22

Percaya Diri Dalam Psikologi, http://www.masbow.com/2009/08/percaya-


diri-dalam-psikologi.html, diakses pada tanggal 8 Juni 2016 pukul 22.
35
Ramayulis dan Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam
Mulia, 2009

Riyono Pratikno, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Jakarta:


Erlangga, 1996

Robert E. Slavin, Cooperative Learning, Bandung: Nusa Media, 2008


167

Robert T. Craig, Communication Theory As A fIeld, Communication Theory


9, 1999
Saifudin Zuhri, Public Speaking, Yogjakarta: Graha ilmu, 2010
Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi dalam Belajar Mengajar, Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2008

Sheenah Hankin, Strategi Untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri, Jakarta:


Gramedia Pustaka Utama, 2005

Sirait, Bonar, Charles The Power Of Public Speaking, Jakarta: PT Gramedia


2013

Slameto, Proses Belajar Mengajar Dalam System Kredit Semester (SKS)


Jakarta: Bumi Aksara,1991 Cet, ke-1

Stephen Covey, dkk, Methods for Teaching: A Skills Approach, Ohio: Merril
Publishing Company, 1989

Stephen W. Littlejohn & Karen A. Foss, Theories of Human Communication.


9th, Edition. Belmont: Thomson Wadsworth, 2008

Subri, Alisuf, M, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta:


Pedoman Ilmu Jaya, 2010

Sugiyono, Metode Penelitian Kuntitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta, . 2009

Sumiati dan Asra, Metode Pembelajaran, Bandung: CV Wacana Prima, 2011

Sumiyati, Muh. Sya’roni, Fitriyedi, Desain pembelajaran Pendidikan Agama


Islam (PAI). Idea Press Yogya, 2009
Suparman, Desain Instruksional: Program Pengembangan Keterampilan
Dasar Teknik Pembelajaran (PEKERTI) untuk Dosen Muda, Jakarta:
UT.PPAI-PAU, 2001

Supriadi, Komunikasi Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012

Surakhmad W, Pengantar Interaksi Belajar Mengajar: Dasar dan Teknik


Metodologi Pengajaran, Bandung: Penerbit Tarsito, 1982
168

Suyanto, Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam pembelajaran


Bahasa, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang, 2003

Taylor, Kiat-Kiat Pede Untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri, Jakarta: PT


Gramedia, 2011

Tubagus Wahyudi, The Screet Of Public Speaking Era Konseptual, Jakarta:


BBC Publisher, 2013

Wardani, Dasar-Dasar Komunikasi dan Keterampilan Dasar Mengajar,


Jakarta: PAU-DIKTI DIKNAS, 2005
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006

Winataputra, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Pusat Penerbitan


Universitas Terbuka, 2003

Xie Y, An Activity that Works: Today’s report. English Teaching Forum,


1998

Yie, et all, Morning Discussion as a Communicatve Activity. English


Teaching Forum, Oktober 2004

Zakiyah Drajat dkk, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta,


Bumi Aksara,1995, Cet. Ke-1

Bambang S Ma’arif, Paradigma Komunikasi dan Dakwah, Bandung: Remaja


Rosdakarya, 2010

Rosadi Ruslan, Etika Kehumasan Konsepsi dan Aplikasi, Jakarta: Raja


Grafindo Persada, 2011

Yusuf Zainal Arifin, Pengantar Retorika, Bandung: Pustaka Setia, 1998

Toto Asmara, Komunikasi Dakwah, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005

Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Raja Grafindo


Persada, 2005
http://faizah.blogspot.co.id/2013/08/kelebihan-dan-kelemahan-metode-
tanya.html?m=1, diakses pada tanggal 14 September 2017, pukul 10.22
169

http://anwarholil.blogspot.com/2099/01/model-pengajaran-langsung.html.
(diakses pada tanggal 28 Agustus 2017)
Form penilaian pembelajaran public Speaking

Perbandingan Efektivitas Metode Diskusi Dengan Metode Drill (Coaching)


Untuk Meningkatkan Public Speaking Skill Mahasiswa

Kahfi BBC Motivator School Jakarta

NAMA :.....................................

MATERI :..................................

Pertem Materi Aspek penilaian Bobot nilai


uan 5 4 3 2 1
ke.....
1 Visual Wiraga dasar
Ekspresi
Bicara sambil tersenyum
Pemantapan gesture
2 Voice Tangga nada
Permainan nada persuasif
Percepatan dan perlambatan
Artikulasi bicara
3 Verbal Pemantapan apresiasi
Strategi pemilihan kata (typologi
manusia)
Kata yang persuasif
4 Stay tune Ice breaker
Energizer
Closing power
5 WTGA Cara menulis yang baik
Memahami simbol-simbol dasar
WTGA
6 Content Memilih judul yang menarik
Presentasi
Pahami tujuan public speaking
Struktur bicara
7 Keselarasa Bicara inspirasi
n 3V
Komunikasi persuasif
Fokus pada audience
8 Ending Finishing coach
praktek
TOTAL NILAI
A. Disain Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

MULAI

MASALAH:

 pembelajaran tidak menarik


 pengajaran monoton dan membosankan
 motivasi mahasiswa rendah
 pembelajaran tidak menantang, partisipatif,
kompetitif dan independen
 kemampuan speaking rendah

REFLEKSI: PERSIAPAN:

Refleksi dan analisis hasil evaluasi tes, , Pengumpulan bahan, penulisan bahan, analisis
lembaran observasi, skenario dan materi, perencanaan skenario pembelajaran,
perencanaan yang akan dilakukan pada siklus penyusunan instrumen dan pelaksanaan tes
II diagnostik

OBSERVASI dan PENILAIAN PELAKSANAAN TINDAKAN:


SIKLUS I
Evaluasi Hasil pembelajaran dengan cara pelaksanaan skenario pembelajaran speaking
observasi pembelajaran, , tes kemajuan dan dengan metode Morning Discussion (MD) dan
tes akhir metode Drill

SIKLUS I

REFLEKSI: PERSIAPAN:

Refleksi dan analisis hasil evaluasi tes, , Identifikasi masalah baru yang muncul dari
lembaran observasi, skenario pada siklus II refleksi dan evaluasi siklus I, sepertu bahan ajar
akhir penelitian dan metode pembelajaran yang diujikan yaitu
metode MD dan Drill

OBSERVASI dan PENILAIAN: PELAKSANAAN TINDAKAN


B. Kegiatan dan output siklus I
Evaluasi hasil pembelajaran dengan cara Pelaksanaan skenario pembelajaran speaking
observasi, proses pembelajaran,
Berikut adal , tes dengan metode MD dan Drill
kemajuan dan tes akhir

SELESAI

Anda mungkin juga menyukai