Oleh:
Miskah
NIM: 215810144
I,'-L)
DR. KH. nnmffi]f suratmaputra. MA.
Panitia U jian
l1
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertandatangan di bawahini :
Nama : Miskah
Nim :215810144
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Judul Tesis :Konsep Pemikiran Pendidikan Syekh Nawawi
Al-Bantani dan Implementasinya di SDIT
Asy-Syukriyyah Tangerang”
Menyatakan bahwa tesis ini bukan karya yang pernah diajukan untuk
memperoleh gelar disuatu perguruan tinggi. Sepanjang pengetahuan saya
juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau ditampilkan
orang lain kecuali kutipan-kutipan atau ringkasan-ringkasan yang secara
tertulis terdapat dalam naskah dan semuanya telah jelas sumber serta
disebutkan dalam daftar pustaka.
(Miskah)
Nim. 215810144
ii
Motto
iii
الرِحْي ِم
َّ ح ِن َّ ِبِ ْس ِم اهلل
الر ْ م
KATA PENGANTAR
ِ ِ السالَم على نَبِيِّ نَا ُُم َّم ٍد وعلَى آلِِه و ِّ احلَ ْم ُد هللِ َر
َ ْ ص ْحبِهَ ْْجَع
.ْي ََ ََ َ َ َ ُ َّ الصالَةُ َو
َّ َو، عاملْي
َ ْ ْب ال
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis persembahkan
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya
serta kekuatan lahir dan bathin sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini
dengan paripurna.
Shalawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi
akhir zaman, Rasulullah Muhammad SAW, begitu juga kepada keluarganya,
para sahabatnya, para tabi’in, tabi’ut tabi’in serta para umatnya yang
senantiasa mengikuti ajaran-ajarannya. Amin.
Selanjutnya, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis tidak
sedikit hambatan, rintangan serta kesulitan yang dihadapi. Namun berkat
bantuan dan motivasi serta bimbingan yang tidak ternilai dari berbagai pihak,
akhinya penulis dapat menyelesaikan tesis ini.
Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
tidak terhingga kepada:
1. Prof. Dr. Hj. Huzaemah TahidoYanggo, MA Rektor Institut Ilmu
Al-Qur’an Jakarta.
2. Prof. Dr. KH. Ahmad Munif Suratmaputra, MA.Selaku Direktur
Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta
3. Ibu Dr. Hj. Ade Naelul Huda, Ph, Dselaku KaprodiKonsentrasi
Ilmu Tarbiyah Pascasarjana IIQ Jakarta yang memberikan
kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan tugas.
4. Dosen Pembimbing Tesis Prof. Dr.H. Armai Arief, MA dan Dr.
KH Muhaimin Zen, MA yang telah menyediakan waktu, pikiran
dan tenaganya untuk memberikan bimbingan, pengarahan dan
petunjuknya kepada penulis dalam penyusunan Tesis ini.
5. Kepada Perpustakaan beserta Staf IIQ Jakarta
6. Segenap IIQ Jakarta yang telah banyak memberikan fasilitas,
kemudahan dalam penyelesaian penulisan Tesis ini.
7. Seluruh Dosen IIQ Jakarta yang telah memberikan Ilmu
Pengetahuan yang tidak ternilai oleh apapun, dan memberikan
fasilitas, kemudahan dalam penyelesaian Tesis ini.
8. Kepala Perpustakaan beserta staf Perpustakaan Umum,
Perpustakaan Fakultas Tarbiyah, Perpustakaan Psikologi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan Umum Imam Jama’,
Perpustakaan Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta yang telah
membantu melengkapi referensi Penulis.
iv
9. Sekolah SDIT Asy-Syukriyyah segenap Kepala Sekolah, wakil
kepala sekolah, dan segenap guru yang membantu dan
memberikan data serta informasi yang penulis butuhkan.
10. Yang telah melahirkan, membesarkan Penulis, Baba (H. Muslan)
dan Mami (Hj. Asenah), yang tiada hentinya menyayangi,
memberikan doa, motivasi dan dukungan kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan kuliah tepat waktu, tanpa kalian
penulis bukanlah siapa-siapa. semoga Allah memberikan
kesehatan, umur panjang kepada kalian semua. Amiin
11. Yang selalu mencintai dan menyangi penulis Teteh dan Abang
yang selalu setia menemani baik suka maupun duka , membantu,
memberikan dukungan, motivasi kepada penulis, kalian berdua
adalah sumber energi kehidupan adik bungsu mu.
12. Teman-teman kelas IQRO Pascasarjana IIQ Jakarta angkatan 2015
yang penyayang, baik hati yang selalu mendoakan dan
memberikan semangat untuk penulis.
13. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan tesis ini.
Miskah
v
PEDOMAN TRANSLITERASI
A. Konsonan
أ A ط th
ب b ظ zh
ت T ع ‘
ث Ts غ gh
ج J ؼ f
ح H ؽ q
خ Kh ؾ k
د D ؿ l
ذ Dz ـ m
ر R ف n
ز Z ك w
س S ق h
ش Sy ء ’
ص Sh ي y
ض Dh
B. Vokal
1. Vokal atau bunyi (a), (i), (u) ditulis dengan ketentuan sebagai berikut:
vi
Vokal Pendek Panjang
Fathah a â
Kasrah i î
Dhammah u û
2. VokalRangkap
fathah + ya' mati ai
ditulis
بػَْيػنَ ُكم bainakum
fathah + ya' mati au
ditulis
قَػ ْوؿ qaulun
3. VokalPendek
أأنتم ditulis a'antum
C. Kata sandang
a. Bila diikuti Huruf Qamariyyah
الكتاب ditulis al-kitâb
الشمس
ّ Ditulis asy-syams
vii
E. Syaddah
Syaddah (Tasydîd) untuk alih aksara dilambangkan dengan huruf,
yaitu dengan cara menggandakan huruf yang bertanda tasydîd. Aturan ini
berlaku secara umum, baik Tasydîd yang berada ditengah kata, diakhir
kata ataupun yang terletak setelah kata sandang yang diikuti oleh huruf –
huruf syamsiyah.
Contoh:
أمنا با هلل: âmannâ billâhi إف الذين : inna al-ladzîna
F. Ta Marbûthah
Bila dimatikan ditulish.
ِهػبَّة ditulis hibbah
G. Huruf Kapital
Sistem penulisan huruf arab tidak mengenal huruf kapital, akan
tetapi apabila telah di alih aksarakan, maka berlaku ketentuan ejaan yang
telah disempurnakan (EYD) bahasa Indonesia, seperti penulisan awal
kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri dan lain-lain.
Ketentuan yang berlaku pada (EYD) berlaku pula dalam alih aksara ini,
seperti cetak miring (italic) dan cetak tebal (bold) dan ketentuan lainnya.
Adapun untuk nama diri yang diawali dengan kata sandang, maka huruf
yang ditulis capital adalah awal nama diri, bukan kata sandangnya. Khusus
untuk penulisan kata Al-Qur’an dan nama-nama surahnya menggunakan
huruf kapital.
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................i
SURAT PERNYATAAN ........................................................................ii
MOTTO ...................................................................................................iii
KATA PENGANTAR.............................................................................vi
PEDOMAN TRANLITERASI ...............................................................vii
DAFTAR ISI ...........................................................................................viii
DAFTAR TABEL ...................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................xi
ABSTRAK ..............................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................1
A. Latar Belakang Masalah ................................................1
B. Permasalahan .................................................................11
1. Identifikasi Masalah .................................................12
2. Pembatasan Masalah.................................................12
3. Perumusan Masalah ..................................................12
C. Tujuan ...........................................................................12
D. Kegunaan Penelitian ......................................................12
E. Kajian Pustaka ...............................................................13
F. Metode Penelitian ..........................................................15
G. Sistematika Penulisan ....................................................16
BAB IIKARANGKA TEORI
A. Pendidik
1. Pengertian Pendidik secara Umum ..................................19
2. Pengertian Pendidik Perspekif Al-Qur’an ......................24
3. Konseptualisasi profil Guru Perspektif Al-Qur’an ..........30
4. Peran dan Tanggung Jawab Guru ....................................33
5. Tugas Guru ......................................................................38
B. Peserta Didik
1. Pengertian Peserta Didik ......................................................40
2. Syarat Menuntut Ilmu ...........................................................41
3. Kebutuhan Peserta Didik ......................................................80
4. Peserta Didik Sebagai Subjek Belajar ..................................81
5. Ayat Al-Qur’an yang Membahas Pentingnya Seorang
Peserta Didik ........................................................................82
6. Pengembangan Individu Peserta Didik ................................85
7. Krakteristik Peserta Didik ....................................................86
C. Pendidikan Islam .......................................................................89
D. Tujuan Pendidikan Islam ..........................................................93
1. Ruang Lingkup Pendidikan Islam ........................................95
2. Peran Pendidikan Islam ........................................................96
3. Fungsi pendidikan islam .......................................................96
ix
E. Materi Pembelajaran .................................................................98
1. Pengertian Materi Pembelajaran ..........................................100
2. Jenis-Jenis Materi Pembelajaran ..........................................101
3. Ragam Bentuk Materi Ajar ..................................................101
4. Kriteria Pemilihan Bahan Ajar .............................................101
5. Cara Pemilihan Materi Pembelajaran ..................................103
F. Metode Pembelajaran
1. Pengertian Metode Pembelajaran.......................................104
2. Fungsi Metode Pembelajaran .............................................105
3. Syarat-syarat Pengguna Metode Pembelajaran ..................107
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan
Metode ...............................................................................108
5. Macam-macam Metode Pengajaran ...................................110
xi
DAFTAR TABEL
TABEL 2.1 Ringkasan ayat-ayat yang memiliki kosa kata yang mengandung
makna guru ....................................................................33
TABEL 2.2 Bagan Tugas Guru ..........................................................53
TABEL 2.3 Kriteria Bahan Ajar ........................................................94
TABEL 4.1 Data Jabatan Pegawai .....................................................121
TABEL 4.2 Kelompok Kelas .............................................................127
TABEL 4.3 Daftar Inventaris Barang Sekolah ..................................130
TABEL 4.4 Data Guru .......................................................................176
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN SURAT IZIN PEMBIMBING
LAMPIRAN SURAT PENELITIAN
LAMPIRAN WAWANCARA
LAMPIRAN PRESTASI PESERTA DIDIK
LAMPIRAN FOTO-FOTO KEGIATAN PESERTA DIDIK
LAMPIRAN PROFIL PENULIS
xv
ABSTRAK
MISKAH NIM 215810144: Konsep Pendidikan Syekh Nawawi Al-
Bantany dan Implementasinya di SDIT Asy-Syukriyah Tangerang
Persoalan moral, budi pekerti, dan karakter, masih menjadi persoalan
urgent yang menghambat pembangunan dan tujuan pendidikan bangsa.
Meningkatnya degradasi moral, sopan santun pelajar yang merosot,
ketidakjujuran pelajar, menyontek saat ujian, kurangnya rasa hormat terhadap
orang tua, guru, dan terhadap figur-figur yang harus dihormati. Pdahal
hakikatnya, Pendidikan tidak hanya membentuk insan yang cerdas, tetapi
juga berkpribadian dan berkarakter sehingga melahirkan generasi bangsa
yang tumbuh berkembang dengan karakter yang bernafas nilai-nilai luhur
bangsa serta agama.
Secara khusus penelitian ini berkaitan dengan pemikiran pendidikan
sesorang tokoh, yaitu Syekh Nawawî Al-Bantânî. Syekh Nawawî Al-Bantânî
dipilih karena pemikiran pendidikan beliau sangat urgent untuk diterapkan.
Hal itu bisa dilihat dalam kitabnya Nashâ’ihul ‘Ibâd, utamanya dalam
pembahasan ilmu, diantaranya menjelaskan tentang pertama, tentang
pentingnya memuliakan ulama. Kedua, tentang kecintaan kepada ilmu dan
ketiga, tentang pentingnya mempelajari ilmu agama. Adapun SDIT Asy-
Syukriyah dipilih sebagai objek, karena melihat visi dan misi SDIT Asy-
Syukriyah untuk menjadikan sekolah yang terbaik dan terpercaya dalam
membangun genarasi Islam teladan dan berakhlak mulia dan berprestasi serta
misi yang mengedepankan nilai-nilai Islami dalam membentuk karakter sikap
dan perilaku, penulis ingin memadupadankan konsep pendidikan syekh
Nawawî al-Bantânî yang terkenal dengan akhlak mulia dalam lembaga SDIT
Asy-Syukriyyah Tangerang.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini, ditinjau dari segi
sumber merupakan penelitian kepustakaan (library reaseach) yang bertujuan
untuk mengungkap pemikiran pendidikan Islam Syekh Nawawî Al-Bantânî
dengan menggunakan pendekatan kualitatif dalam penelitian kualitatif ini
bersifat holistik dan lebih menekankan pada proses, di samping itu, penelitian
ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif dengan
menggunakan metode induktif analisis. Dan tehnik yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan pengumpulan data sekunder yakni dengan
kepustakaan (library reaseach) dan data primer dengan observasi dan
wawancara.
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa pendidikan dan
pengajaran dalam Islam menurut Syekh Nawawî Al-Bantânî mencakup term
xiv
Ta’lîm, Tarbiyyah dan Ta’dîb dengan tujuan pendidikan yaitu Mardhatillah
(mencari ridha Allah) dan memajukan pendidikan Islam. Adapun
implementasi pemikiran pendidikan Syekh Nawawî Al-Bantânî tidak
tercantum dalam kurikulum sekolah namun dalam hidden kurikulum SDIT
Asy-Syukriyyah tetap mengadopsi nilai-nilai pemikiran Syekh Nawawî Al-
Bantânî
xv
ABSTRACT
MISKAH NIM 215810144: Concept of Education Sheikh Nawawi Al-
Bantany and Its Implementation in SDIT Asy-Syukriyah Tangerang
Moral issues, character, and character are still urgent issues that
hamper the nation's development and educational goals. Increased moral
degradation, declining student attitudes, student dishonesty, cheating on tests,
lack of respect for parents, teachers, and respectable figures. Pdahal
intrinsically, Education not only form a smart person, but also personality
and character so that birth generation of developing nations with a character
that breathes the noble values of the nation and religion.
Specifically this research is concerned with the educational thinking
of a character, namely Sheikh Nawawî Al-Bantânî. Sheikh Nawawî Al-
Bantânî was chosen because his educational thought was very urgent to
apply. It can be seen in his book Nashâ'ihul 'Ibâd, especially in the discussion
of science, including explaining about the first, about the importance of
glorifying the clergy. Secondly, about the love of science and the third, about
the importance of studying the science of religion. The SDIT Asy-Syukriyah
was chosen as the object, because it saw the vision and mission of SDIT Asy-
Syukriyah to make the best and reliable school in building exemplary Islamic
genarasi and morality and achievement and mission that put forward Islamic
values in shaping the character of attitude and behavior, the author wants to
mix and match the concept of education Sheikh Nawawî al-Bantânî famous
with noble character in the institution of SDIT Asy-Syukriyyah Tangerang.
The method used in this research, from the perspective of the source
is a library research (library reaseach) which aims to reveal the thought of
Islamic education Sheikh Nawawî Al-Bantânî by using qualitative approach
in this qualitative research is holistic and more emphasis on the process, in
addition, this research use descriptive qualitative approach by using inductive
method of analysis. And the technique used in this research is by collecting
secondary data with library (library reaseach) and primary data with
observation and interview.
The conclusion of this study shows that education and teaching in
Islam according to Sheikh Nawawî Al-Bantânî includes the terms Ta'lîm,
Tarbiyyah and Ta'dîb with the aim of education that is Mardhatillah (seeking
Allah's pleasure) and advancing Islamic education. The implementation of
educational thought Sheikh Nawawî Al-Bantânî not listed in the school
curriculum but in the hidden curriculum SDIT Asy-Syukriyyah still adopt the
values of Sheikh Nawawî Al-Bantânî
xvi
ُملَخَّصٌ ٌ
ٌوتَطْبِْي َقاتُهُ ٌفِ ْي ٌال َْم ْد َر َس ِةٌ ِ ٌاْلس ََل ِميَّ ِة ِ ِ
ٌالش ْي ِخ ٌالنٌَّ َو ِوي ٌالْبَ ْنتَاني َ ٌع ْن َد َّ َم ْف ُه ْو ُم ٌالت َّْربِيَّة ِْ ْ
ِب451058522 : ٌالش ْك ِريَِّةٌبِتَانْ ِج ْي َرانْج مشكاة َّ
الرقْ ُم الطَّلَِ ُّ اْلبْتِ َدائِيَّ ِةٌال ُْم َو َّح َد ِة ُّ
ِْ
ضايَا ا ْْلَ َّام ِة الَِِّت بِ ُد ْوِِنَا ِ السلُو ِك والطَّبِي ع ِة ِْ ِ ِ ِ
اْلنْ َسانيَة ى َي تُ َع ُّد م َن الْ َق َ َخ ََلق َو ُّ ْ َ ْ َ
ضيَّةُ ْاْل ِ
ْ
فَ َق ِ
ِ اِ ْاْل ََ ِ ان ََف ِ ف ِمن التَّربِي ِة الْوطَنِي ِة .ونَظْرا لِوقُوِع ا ْْلََِل ِك ْاْلَخ ََلقِي و ِْ ِ
َ ْ تَتَ َع ْرقَ ُل التَّ ْنميَةُ َوا ْْلَْد ُ َ ْ َ َ َ َ ً ُ ْ
َساتِْي ِذ ِ ِِِ ِ
ص ِِف ْاْل ْح َِتام ل ْل ِولْ َدان َو ْاْل َ ان َوالنَّ ْق ِ اْلمتِح ِ
ْي ْ ْ َ
الر ْشوةِ ِِف ِح ْ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
الطلَِِب َوالْك ْذ ِ التِّ ْلمْيذي َو ِّ َ
َّ
ك ِِف َح ِقْي َقتِ ِو ،فَِإ َّن الت َّْربِيَةَ َْل ِ
احِ َِت ٍام َوتَ ْك ِرَم ٍةَ .وَم َع ذَل َ
والش ِ ِ
َّخصيَات الَِِّت َْل بُ َّد أَ ْن تُ َعا ََلَ بِ ُك ِّل ْ َ ْ
ِ
السلُ ْوكيَةَ ِ
ك ،يَ ْع ِِن تُ َش ِّك ُل النَّ َْفسيَةَ َو ُّ ِ ِ اْلنْسا َن َّ تُ َش ِّكل فَ َح ْس ُ ِ
ضا َما َج َاوَز َع ْن ذَل َ الذك َّي بَ ْل أَيْ ً ب ْ َ ُ
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َخ ََلق الَِِّت َْلَا قيَ ٌم َعاليَةٌ ل ْل َوطَ ِن َوالدِّيْ ِن. ت نَاميَةً َم َع ْاْل ْ ال الْ َوطَنيَةَ الَِِّت تَْنبُ ُ إِ ََل أَ ْن يَل َد ْاْل ْ
َجيَ َ
صيَ ٍة بَا ِرَزةٍ ُم ْعتَ َرفٍَة ص علَى ْاْلَفْ َكا ِر التَّرب ِوي ِة لِ َشخ ِ ث َعلَى َو ْج ِو ْ
ْ َْ َ ص ْو ِ َ اْلُ ُ َويَ َِتَك ُز َى َذا الْبَ ْح ُ
ك ْاْل َََهِّيَةَ الْ َكبِْي َرَة ِ ث يَ َِتَّك ُز َعلَْي ِو ِْل َّ ِ
َن ْاْلَفْ َك َار الت َّْربَ ِويَةَ لَوُ َيَْتَل ُ َوى َي الشَّْي ُخ الن ََّوِوي الْبَ ْنتَ ِاِنَ .والْبَ ْح ُ
ص ِِف ص ْو ِ اْلُ ُ صائِ ُح الْعِبَ ِاََ ،وبِ ْ ِ ِ ِِ
اْلَاض ِرَ .وَى َذا َك َما َعَرفْ نَاهُ م ْن كتَابو الْ َم ْش ُه ْوِر ،نَ َ
ِِف عص ِرنَا ْ ِ
َْ
ات ِِف تَ ْك ِرِْْي الْعُلَ َم ِاِ. ِ
ات َوالْ َواجبَ ُ كْ ،اْل ََّو ُلْ ،اْل َََهِّيَ ُ
ضي لَ ِة الْعِْل ِم .وِمن ب ِ ِ
ْي َذل َ َ ْ َْ
ِ ِ
الْبَ ْحث َع ْن فَ ْ
ِ ِ ِ
ث َع ْن أ َََهِّيَ ِة الْعُلُ ْوم الدِّيْنِيَ ِةَ .والْ َم ْد َر َسةُ ثِِ ،ف الْبح ِ
َْ ث َع ِن الْ َم َحبَّ ِة ل ْلعِْل ِمَ .والثَّال ُ َّاِن ،الْبَ ْح ُ والث ِ
َ
الش ْك ِريةُ بِتاجنريانج تَ ُكو ُن موضوعةً لِلدِّراس ِة نَظْرا لِ َكو ِن رْؤيتِ ِو وِرسالَتِوِ ِ ِ ِ
ْ َْ ُْ َ َ َ ً ْ ُ َ َ َ ْاْلبْت َدائيَةُ الْ ُم َو َّح َدةُ ُّ َ
َخ ََل ٍق َعالِيَ ٍة ِِف تَ ْش ِكْي ِل ُّ
السلُ ْو ِك ٍ
ُس َوة َح َسنَة َوأ ْ
ْي الَِِّت ِىي تَ ُكو ُن م ْدرس ًة ذُو أ ٍ
َ ْ َ ََ ْ ْ الْم ِهمتَ ْ ِ
ُ َ
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ك أَ ْن تُ َو َّح َد الْ َم ََفاىْي ُم الت َّْربَ ِويَةُ للشَّْي ِخ النووي البنتاِن َخ ََلقَ .والْ َكاتبَةُ تُِريْ ُد م ْن خ ََلل َذل َ َو ْاْل ْ
الش ْك ِريَِّة بتاجنريانج. اْلبْتِ َدائِيَ ِة الْ ُم َو َّح َد ِة َُّخ ََلقِ ِو الْعالِي ِة ِِف الْم َؤ َّسس ِة لِْلم ْدرس ِة ِْ ِ
الْ ُم ْعتَ َرف بِأ ْ
ُ َ َ ََ ََ
اس ِة ِى َي ِّر َ
ص َدر الد َ
الر َسالَِة نَظْرا لِم ْ ِ
ً َ احثَةُ ِِف َى ِذ ِه ِّ والطَّ ِري َقةُ الْبحثِيَّةُ الَِِّت ستَستَ ع ِملُها الْب ِ
َ ْ ْ َ َ َ ْ َْ
اْل ْس ََل ِميَ ِة لِلشَّْي ِخ ف َع ِن ْاْلَفْ َكا ِر الت َّْربَ ِويَِة ِْ طَ ِريْ َقةٌ ََْبثِيةٌ مكْتَبِيةٌ .وَى ِذهِ الطَّ ِريْ َقةُ تَرِمي إِ ََل الْ َك ْش ِ
ْ َ َ َ َ
اْلسبِي ِة الَِِّت تُ َؤِّك ُد علَى جوانِب َش ََّّت مو َّح َدةٍ. ِ ِ ِ ِ ِ
َُ َ ََ َ است ْع َمال الْ ُم َق َاربَة الن َّْوعيَة َو َْ ْ َ النووي البنتاِن َم َع ْ
ص َِفيًا كَ ،كا َن ى َذا الْبح ُ ِ
ث َيُْك ُن أَ ْن يُ َع َّد ََْبثًا َو ْ َ َْ
الصي رورةِ .وِِبانِ ِ ِ
ب َذل َ ضا َعلَى َّ ْ ُ ْ َ َ َ َوى َي تُ َؤِّك ُد أَيْ ً
ِ
احثَةُ ِ ِْف َى َذا اىج الْبحثِيةُ الَِِّت ستَستَ ع ِملُها الْب ِ ِ بِاستِعم ِال الطَّ ِري َق ِة الْبحثِي ِة الْو ِ ِ
َ ْ ْ َ َ صَفيَةَ .والْ َمنَ ُ َ ْ َ ْ ََْ َ ْ ْ َْ
xvii
ِ ِ ِ
ث َع ِن ك الْبَ ْح ُ استِ ْع َم ِال الْبَ يَانَات الثَّانَ ِويَِةَ .وأ َْع ِِن بِ َذل َ ِ
الْ َم َجال الْبَ ْحث ِّي ُى َو الْ َمنَاى ُج َم َع ْ
ِ
اْلِوار ِ ِ ِ ِ ِِ ِِ الدِّر ِ
ات. اسات الْ َمكْتَبيَة َوالْبَ يَانَات الْبَ ْحثيَة ْاْلَْولَ ِويَة َم َع التَّأ َُّم ِل َو َع ْقد ْ َ َ ََ
ِ ِ
َن الت َّْربِيَّةَ َوالت َّْعلْي َم عْن َد ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
اْلَامعيَّة ىي أ َّ
َ الر َسالَة ْت الْبَاحثَةُ إبْ َر َازَىا ِِف َىذه ِّ َوالنَّتَائ ُج الَِِّت َح َاولَ ْ
ات الت َّْعلِْي ِم والتَّربِيَّ ِة والتَّأْ َِيْ ِاْلس ََلِم علَى رأْ ِي الشَّي ِخ النَّووي البنتاِن ي ْشت ِمل علَى مصطَلَح ِ
ب. َ ْ َ َ َ ُ َ ُ ْ َ ْ ِْ ْ َ َ
َج ِل الت َّْرقِيَّ ِة الت َّْربَ ِويَِّة ف ْاْل َْعلَى ِمن ى ِذهِ التَّربِيَّ ِة ىو ِمن أَج ِل ابتِغَ ِاِ مر ِ ِ ِ
ضاة اهلل َوم ْن أ ْ ْ َُ ْ ْ ْ َْ َ ْ َ َوا ْْلَْد ُ
اج الشَّْي ِخ الن ََّوِوي البنتاِن فَ ََل اْل ْس ََلِم َعلَى ِمْن َه ِ ات التَّ َْف ِك ِْرييَّةُ لِتَ ْربِيَ ِة ِْ ِ
ل ِْْل ْس ََلِمَ .وأ ََّما التَّطْبِْي َق ُ
ا ِ فَنَ ِج ُد أ َّ
َن اى ِج الدِّر ِاسيَّ ِة ِِف الْم ْدرس ِة ولَ ِكن َكما نَ ْع ِرفُها ِمن ِخ ََل ِل الْ ِكتَ ِ
َ ْ َ ََ َ ْ َ َ
تُكْتب تِْلك ِِف الْمن ِ
ََ َُ َ
اىْي َم الت َّْربَ ِويَةَ للشيخ النووي الش ْك ِريَّةَ بتاجنريانج تَتب ََّّن الْم ََف ِ ى ِذ ِه الْم ْدرس َة ِْ
اْلبْتِ َدائِيَةَ الْ ُم َو َّح َد َة ُّ
ََ َ َ َ ََ
ْي. َّص ِريْ ِح بَ ْل َعلَى َو ْج ِو الت ْ
َّض ِم ْ ِ ِ
َولَك ْن َْل َعلَى َو ْجو الت ْ
ِ
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Suwito dan Fauzan, Sejarah Para Tokoh Pemikiran Pendidikan, (Bandung:
Angkasa, 2003), hal. 286.
2
Nasution (1995) memetakan Sejarah kebudayaan Islam kedalam tiga periode,
yaitu: periode klasik (650-1250M) yang menggambarkan masa kejayaan, keemasan atau
kemajuan Dunia Islam; periode pertengahan (1250-1800 M) yang menggambarkan masa
kemunduran Dunia Islam; dan periode modern (1800M s.d. sekarang) yang menggambarkan
masa kebangkitan dunia Islam. Ciri-ciri gerakan ilmiah atau etos keilmuan dari kalangan
ulama pada zaman klasik adalah: (1) melaksanakan ajaran al-Qur‟an untuk banyak
mempergunakan akal; (2) melaksanakan ajaran hadis untuk menuntut ilmu bukan hanya
“ilmu agama” tetapi juga ilmu yang sampai di negeri Cina; (3) mengembangkan ilmu agama
dengan berijtihad dan mengembangkan ilmu pengetahuan (sains) dengan mempelajari dan
menguasai ilmu pengetahuan dan filsafat Yunani yang terdapat di Timur Tengah pada zaman
mereka, sehingga timbullah ulama fiqh, tauhid (kalam) tafsir, hadis, ulama bidang sains
(ilmu kedokteran, matematika, optika, fisika, geografi) dan lain-lain; serta (4) ulama yang
berdiri sendiri.
1
2
pemikiran yang khas, beliau juga seorang pakar hadis, fiqh, bahasa dan
akhlak.
Sebagai salah satu berkah yang diberikan kepada bangsa
Indonesia adalah besarnya potensi sumber daya manusia yang
melimpah. Potensi inilah yang hendaknya mampu diberdayakan guna
meningkatkan kualitas hidup bangsa besar ini. Dan pendidikanlah yang
masih dianggap sebagai satu-satunya lembaga yang mampu
menyiapkan potensi sumber daya manusia yang melimpah ini agar
menjadi suatu rahmah dan bukannya musibah.
Pendidikan sejatinya harus mampu mewujudkan dan menyiapkan
sumber daya manusia agar siap secara lahir dan batin, fisik dan mental
untuk menghadapi masa depan yang semakin bergerak maju. Melalui
pendidikan pula diharapkan mampu mewujudkan generasi muda yang
siap beralih dari bangsa agraris menjadi bangsa industri yang berbasis
teknologi dan informasi. Namun perubahan yang terjadi justru banyak
menimbulkan akses negatif yang melanda hampir semua bangsa di
dunia. Betapa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi justru
menjauhkan manusia dari sifat kemanusiaannya.
Manusia semakin memuja kekayaan, harta benda, pangkat,
jabatan serta kedudukan. Seolah kebahagiaan hanya diukur dengan
semua hal tersebut. Berbagai perubahan pranata sosial sekaligus
pergeseran sistem nilai inilah yang juga secara sadar atau tidak justru
menjadikan manusia semakin menjauh dari nilai-nilai agama. Nilai
agama hanya dipandang sebagai penghalang atau pembatas manusia
untuk memperoleh kebahagiaan duniawi. Nilai-nilai agama hanya
diajarkan di sekolah dengan beberapa jam pelajaran, ayat-ayat Al-
Qur‟an hanya terdengar indah saat bulan Ramadhan dan media massa
hanya memberitakan kesyahduan dan kekhusyu‟an para artis dan
selebritis saat berbodong-bondong menyerahkan hewan korban dan
membagikannya kepada anak-anak yatim piatu dan fakir miskin.
Dan setelah itu, semua akan kembali kepada rutinitas duniawi
yang lepas dari nilai-nilai agama, semua kembali kepada kehidupan
materialistis dan hedonis. Idealnya berbagai proses perubahan itu tidak
menimbulkan akses yang tidak perlu, namun kenyataannya kondisi riil
yang terjadi adalah, pertama, terjadinya keterpurukan ekonomi dan
politik suatu bangsa. Kedua, ketertinggalan bangsa itu oleh pesatnya
arus ilmu pengetahuan dan teknologi. Ketiga, kerapuhan kesatuan suatu
bangsa dalam tatanan sosio-kultural, dan Kekempat, keterlepasan
bangsa itu dari bingkai agama dan moral3
3
Hasan, Muhammad Tholhah. 2005. Islam dan Masalah Sumber Daya Manusia.Jakarta:
Lantabora Press.h.18
3
4
Syukur, Fatah, NC, Dr., H., M.Ag. 2011. Manajemen Pendidikan Berbasis pada
Madrarasah. Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra.h.11
5
Gunawan, Heri.Pendidikan Karakter Konsep dan Impementasi.Bandung : Alfabeta,
2012.h.13
6
Gunawan, Heri.Pendidikan Karakter Konsep dan Impementasi. h.14
7
Suparlan Suhartono, Filsafat Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2008), h. 79-80
8
Samani, Muchlas & Hariyant.Konsep dan Model Pendidikan Karakter.Bandung : PT
Remaja Rosdakarya, 2012, h.16
4
9
Undang-undang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional), (UU RI No. 20 Th. 2003),
Jakarta: Sinar Grafika, 2009, hal. 3.
10
Eri Hendro Kusuma, “pendidikan karakter di era globalisasi”, dalam (jurnal
pendidikan dan kebudayaan.vol 20 No 2 juni 2014), h.12
11
Abudin Nata, Kapita Selekta Pendidikan Islam (Bandung : Angkasa, 2003), hlm. 59-
60.
12
Abdul Mujib, Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta : Prenada Media,
2001), hlm. 26.
5
13
Ramayulis & Samsul Nizar, sebagaimana dalam Novan Ardy Wiyani, Pendidikan
Agama Islam Berbasis Pendidikan Karakter (Bandung : Alfabeta, 2013), hlm. 121.
Artinya:” Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.
15
Abdul Majid & Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam,
Cet. Ke-2(Bandung : Remaja Rosdakarya, 2012), hlm. 2.
16
Syed Muhammad Naquib Al-Attas, Islam and Secularisme, terjemahan Khalif
Muammar et al(Bandung : Institut pemikiran Islam dan Pembangunan Insan, 2010), h. 191
17
Mohammad Irfan dan Mastuki, Teologi Pendidikan Tauhid sebagai Paradigma
Pendidikan Islam (Jakarta : Friska Agung Insani, 2000) h. 145
6
18
Hamka (Haji Abdul Malik Karim Amrullah), Lembaga Hidup dalam dalam
Samsul NizarMemperbincangkan Dinamika Intelektual dan Pemikiran Hamka tentang
Pendidikan Islam (Jakarta: Kencana, 2008) h. 117
19
Didalam kitabnya Madaarijus Saalikiin (II/375-391), Ibnu Qayyim al-Jauziyah
mengatakan: Yang dimaksud dengan adab adalah kumpulan berbagai kriteria kebaikan pada
diri seorang hamba. Ia merupakan ilmu perbaikan lidah, percakapan, dan penempatannya
sesuai dengan sasaran, perbaikan terhadap katakata, serta pemeliharaan dari kesalahan dan
ketergelinciran. Adab ini terdiri dari tiga macam, yaitu: Adab kepada Allah, kepada Rasul-
Nya dan syari‟at-Nya, dan adab sesama makhluk. Lihat Syaikh Salim bin‟ Ied al- Hilali,
Syarah Riyadhush Shalihin, jilid 3 (Jakarta: Pustaka Imam Syafi‟i, 2005), h. 1
20
HR. Ahmad dari shahabat Abu Hurairah radhiallahu „anhu) [~Dishahihkan oleh
Asy-Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah no.45
7
21
Syukur, Fatah, NC, Dr., H., M.Ag. 2011. Manajemen Pendidikan Berbasis pada
Madrarasah. Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra.h.11
22
Dahlan, Chaidar. Sejarah Pujangga Islam: Syekh Nawawi al-Bantani.
Jakarta:CV. Sarana Utama, 1987
8
bertepatan dengan 1230 H. Nama aslinya adalah Nawawi bin Umar bin
Arabi. 23Ayah Syeh Nawawi bernama Kiai Umar, seorang pejabat
penghulu yang memimpin masjid. Dari silsilahnya, Syeh Nawawi
merupakan keturunan kesultanan yang ke-12 dari Maulana Syarif
Hidayatullah (Sunan Gunung Jati Cirebon), yaitu keturunan dari putra
Maulana Hasanudin (Sultan Banten) yang bernama Sunyararas (Tajul
„Arsy). Nasabnya bersambung dengan Nabi Muhammad SAW melalui
Imam Ja‟far As- Shoddiq, Imam Muhammad Al-Baqir, Imam Ali-
Zainal Abidin, Sayyidina Husen, dan Fatimah Al-Zahra 24
Sejak kecil Syeh Nawawi yang kemudian terkenal dengan
sebutan Nawawi al Jawi al Bantani telah mendapatkan pendidikan
agama langsung di bawah bimbingan sang ayah yang juga seorang
ulama. Pelajaran yang diterima Syeh Nawawi antara lain bahasa arab,
fiqh, dan ilmu tafsir. Selain kepada ayahnya, Nawawi kecil juga belajar
pada Kiai Sahal di daerah Banten dan Kiai Yusuf di Purwakarta Saat
berusia 15 tahun, Nawawi kecil pergi meninggalkan tanah air guna
menuntut ilmu di Mekah. Di sana beliau belajar dan mengaji kepada
Sayid Ahmad Nahrawi, Sayid Ahmad Dimyati, Sayid Ahmad Zaini
Dahlan, ketiganya berasal dari Mekah dan Syeh Muhammad Khatib al-
Hambaly dari Madinah.
Dan selama bermukim di Mekah, Syeh Nawawi tinggal di
kampung Syi‟ib. Kecintaannya kepada ilmu pengetahuan membuatnya
selalu haus akan majelis ilmu. Hampir sebagian umurnya dihabiskan
untuk menghadiri majelis ilmu, tidak hanya itu, beliau merasa ilmunya
tidak bermanfaat jika tidak disampaikan kepada orang lain. Hal ini
dibuktikannya dengan membuka majelis ilmu untuk orang-orang yang
butuh belajar ilmu-ilmu agama. Berbagai karya tulis beliau juga
menjadi bukti totalitas kecintaan beliau terhadap ilmu pengetahuan.
Dan karya-karya inilah yang sampai sekarang bertebaran tidak hanya di
Indonesia tetapi juga di negara-negara Islam lainnya.
Karya beliau Syeh Nawawi juga banyak menulis kitab terkenal.
Diantara kitab hasil karyanya adalah, al-Tsamâr al-Yâni‟ah syarah al-
Riyâdl al-Badî‟ah, al-„Aqd al-Tsamîn syarah Fath al-Mubîn, Sullam al-
Munâjah syarah Safînah al-Shalâh, Baĥjah al-Wasâil syarah al-
Risâlah al-Jâmi‟ah bayn al-Usûl wa al-Fiqh wa al-Tasawwuf,
Nashoihul Ibad, al-Tausyîh/ Quwt al-Habîb al-Gharîb syarah Fath al-
Qarîb al-Mujîb, Niĥâyah al-Zayyin syarah Qurrah al-„Ain bi
Muĥimmâh al-Dîn, Marâqi al-„Ubûdiyyah syarah Matan Bidâyah al-
23
Hamid, Shalahudin, Drs., M.A., dan Drs Iskandar Ahza, M.A. 100 Tokoh Islam
2003. Jakarta: Lantabora Press
24
Martin Murtadhim, S.M., Jiwa. Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Prima Yasa.2009
9
2. Pembatasan Masalah
Bedasarkan identifikasi masalah tersebut diatas, maka penulis
membatasi penelitian ini pada masalah mengenai pemikiran pendidikan
Islam Syekh Nawawi Al-Bantany dan implementasinya di SDIT Asy-
Syukriyah Tangerang
3. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, penulis merumuskan
masalah tersebut sebagai berikut:
1. Bagaimana konsep pemikiran pendidikan Islam Syekh Nawawi
Al-Bantani?
2. Bagaimana implementasi pemikiran pendidikan Syekh Nawawi
Al-Bantany di SDIT Asy-Syukriyah Tangerang?
3. Bagaimana Kontribusi pemikiran pendidikan Islam Syekh
Nawawi Al-Bantany bagi kemajuan pendidikan Islam?
C. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengkaji secara mendalam tentang konsep pendidikan
Islam Syekh Nawawi Al-Bantani
2. Untuk mengkaji Bagaimana Kontribusi pemikiran pendidikan
Islam Syekh Nawawi Al-Bantani bagi kemajuan pendidikan
Islam?
3. Untuk mengkaji pemikiran pendidikan Islam Syekh Nawawi
Al-Bantani dan implementasinya di SDIT Asy-Syukriyah
Tangerang
D. KegunaanPenelitian
Adapun hasil yang diperoleh dari aktifitas penelitian ini
diharapkan memiliki kegunaan sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
13
E. Kajian Pustaka
Kajian yang dibahas dalam penelitian tesis ini secara spesifik
mengkaji tentang konsep pendidikan Islam Syekh Nawawi Al-Bantani.
Meskipun penelitian tokoh-tokoh pendidikan yang menekankan
pada pendidikan Islam telah banyak dilakukan, namun studi yang
mengkaji pemikiran pendidikan Islam Syekh Nawawi Al-Bantani. belum
banyak ditemukan. Adapun beberapa karya ilmiah yang membahas
tentang Pendidikan Islam penulis menemukan beberapa diantaranya :
1. Zamakhsyari Dhofir dalam disertasinya yang berjudul, Tradisi
Pesantren, Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai, mengungkap
genealogi intelektual para kiai di Indonesia. Imam Nawawi adalah
guru dari para ulama Indonesia yang saat itu belajar di Makkah, dan
karya-karyanya dikenal luas di dunia pesantren, bahkan menjadi kajian
rutin para santri. Dalam pembahasan tesis ini lebih membahas tentang
pengaruh pemikiran pendidikan Syekh Nawawi dalam pembelajaran di
SDIT Asy-Sykriyyah, beda halnya dalam penulisan disertasin
Zamakhsyari Dhofir Tradisi Pesantren, Studi Tentang Pandangan
Hidup Kyai, mengungkap genealogi intelektual para kiai di
Indonesia.
14
F. Metodologi Penelitian
G. Sistematika Penulisan
Tesis ini terdiri dari lima bab saling berhubungan satu sama lain:
Bab I : Pendahuluan yang mencakup latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kajian
pustaka, kerangka teori, metode penelitian dan
sistematika penulisan.
Bab II : Berisi tinjauan umum tentang konsep pendidikan Islam.
Pembahasan ini meliputi, Pengertian Pendidik, Peserta
Didik, Pendidikan Islam, Tujuan Pendidikan Islam,
Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran
17
151
152
153
154
Miller, John, P. 2002. Cerdas di Kelas Sekolah Kepribadian. Terj: Dr. Abdul
Munir Mulkan. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Moh. Uzer Usman, dan Lilis Setiawati, 2000. Upaya Optimalisasi Kegiatan
belajar mengajar, remaja rosdakarya, Bandung
Mohammad Irfan dan Mastuki, Teologi Pendidikan Tauhid sebagai
Paradigma Pendidikan Islam Jakarta : Friska Agung Insani, 2000
Muhaimin, Wacana Pengembangan Pendidikan Islam, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2003.
Mulyasa, Dr., E., M.Pdi. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Mursi Muhammad Munir, 1982 At-Tarbiyat al-Islamiyah: Usuluha wa
Tatwiruha fi al-Bilad al-’Arabiyah, Kairo: „Alam al-Kutub,
Naharin, Sri. 2006. Pemikiran Tasawuf Imam Nawawi al-Bantani dan M
Sholeh Darat al-Samarani. Tesis Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga.
Yogyakarta.
Nana Sudjana dan ibrahim, 2001 Penelitian dan Penelitian Pendidikan,
Bandung, Sinar Baru Algesindo,
Nasution dkk (ed.), Harun, Ensiklopedi Islam di Indonesia, Jakarta: Dirjen
Binbaga PT Agama Islam, 1987.
Nasution, 2002 Metodologi Research Penelitian ilmiah(Jakarta:Bumi Aksara,
Nata Abudddin, 2012 Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana Prenada
Media
Nata Abudin, 1997 Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Logos Wacana
Ilmu,
Nazarudin, 2007 Manajemen Pembelajaran, Yogyakarta: Teras,
Novan Ardy Wiyani dan Barnawi, 2012 Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Ar-
Ruz Media,
Poerwadarminta WJS, 1996 Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka
Purwanto Ngalim, 1993 Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya,
Rahman Fazlur, 1982 Islam dan Modernitas Tentang Transformasi
Intelektual. Yogyakarta: Gama Media
Rahman, Fazlur.1982. Islam dan Modernitas Tentang Transformasi
Intelektual. Terj. Aksin Muhamad. Bandung: Pustaka
Ramayulis & Samsul Nizar, sebagaimana dalam Novan Ardy Wiyani,
Pendidikan Agama Islam Berbasis Pendidikan Karakter Bandung :
Alfabeta, 2013
Ramayulis dan Samsul Nizar, 2009 Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta:
Kalam Mulia,
157
Kepada Yth.
Nomor c.046.VII/PP S-PA1lv 1l1l 20 | 7
Baotk Kuserin, S.Hi
Lamp. :
Kepalu SeLohh SDIT Asy-Sytrkriyyah
LIal Mohon Dota dan Infornto;i
Di
Taugerang
NI i"-l :215810144
Al-Qur'an (tIQ)
l'tograrrr Pascasarjana Institrrt Ilmr'r
Aclalah benar mahasisrva al<til
Tslafir dan Mahtsiswa
Jakarta Konsentrasi llmu
Tarbivah Prodi Studi Ilmu Agama
tesis dengan judul :
tersebut akan melakukan penelitian
Kitab
S)'ekh Nowttwi al-Bdntoni dalam
"Konsep Pendidikan di sDIT Asy-syukriyalx
Nashoihul lbad dan tnrplinentasinya
Tangertng"
memberi izin
dengan hal tersebr'rt' kami mohon kesediaarl lbu untuk
Schubuugan
hal data dan inlbnnasi yang diperlukan untuk
penelitian tersebut serta dalam
kelcngkapan penelitian tersebut'
kami ucapkan terimakasih'
Demikian atas kerjasamanya'
Was salaamu' ala ikunt W'r' LYb'
*/;' Irr"ir".
Mrnif SttratlraPutra' MA ) 4
SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)
ASY.SYUKRIYYAH
Jr KH Hasyim AshariKM 3 P6ns PEwad tndah - Cipohdoh Kol6 TanOera.q t5lal A5STgt26O
SURAT KETERANGAN
Nonror : 001/SDIT/YI AlYll2011
Kuserin, SH.I.
HASIL WAWANCARA
A. hasil wawancara dengan keturunan ke 8 Syekh Nawawi Al-Bantani
dari pihak ibu beliau
1
Asep Muhammad Iqbal, Yahudi dan Nasrani dalam Al-Qur’an Hubungan antar
agama menurut Syeikh Nawawi Banten (Bandung: Teraju PT MizanPublika, 2004), hlm. 49.
2. Tauhid yakni harus bertumpuk kepada Rububiyyah yang
bertauhidnya kepada tauhid Asy‟ariyyah danma‟turidiyyah
3. Tasauf harus berpedoman kepada tasauf Imam Ghozali,
Siapa orang yang sedikit ilmunya akan tetapi dia mempunya 4 perkara
maka dia akan senantiasa menjadi orang yang selalu bersyukur 4 perkara
tersebut diantaranya adalah :
a. alilmu‟(orang yang berilmu tp tidak emosi)
sebagaimana diterangkan dalam surah al-furqon ayat 25
Artinya:”Dan (ingatlah) hari (ketika) langit pecah belah mengeluarkan
kabut putih dan diturunkanlah Malaikat bergelombang-
gelombang.(Q.S Al-Furqon 25)
Mengetahui
Kepala Sekolah SDIT Asy-
Syukriyyah
Kuserin S.H.I
Transkip Wawancara
Nama : Ustadzah Kustanti S. pdi
Jabatan : Waka Kesiswaan dan Kurikulum
Hari, Tanggal : Senin, 5 Juni 2017
1. Menurut ibu kriteria yang seperti apa pendidik yang ada di SDIT Asy-
Syukriyyah?
Dari awal seleksi penerimaan pendidik, seleksinya yng lebih utama
adalah pendidik diwajibkan bisa lancar dalam membaca al-qur’an,
dan berakhlak karimah, karena dari itu semua adalah yang lebih
penting yang dimiliki pendidik karena pendidik adlah tauladan untuk
para peseta didik
2. Bagaimana karakter Peserta didik di SDIT Asy-Syukriyyah?
bagaimana cara bapak untuk membentuk karakter qur’ani dalam diri
peserta didik?
Peserta didik yang di inginkan sekolah yang berakhlak baik, baik
ketika disekolha, dirumah dan dimana pun dia berada.
3. Pembelajaran apa saja yang dilakukan agar pendidikan islam peserta
didik dapat terbentuk sesuai yang diinginkan sekolah?
4. Pembelajaran islam yang diajarkan disekolah dimulai dari
membangun kesadaran peserta didik, akan tanggung jawab atas tugas
mereka masing-masing, karena dimulai dari tanggung jawab tersebut
maka dari situlah anak akan sukses dengan pembiasaan dari sejak
sedini mungkin
5. Tujuan pendidikan islam dari pembelajaran yang sudah diajarkan
yakni ada tiga poins pertama agar peserta didik bertanggung jawab
atas kewajiban dia kepada sang maha pencipta yang kedua atas diri
sendiri, peduli dengan sesama manusia.
6. Bagaimana cara pendidik dalam menyampaikan Materi pembelajaran
di SDIT Asy-Syukriyyah?
Materi pembelajaran yang diterapkan di sekolah yakni menyampaikan
materi sesuai tingkatan kemampuan peserta didik itu sendiri
7. Bagaimana cara pendidik dalam menyampaikan Metode pembelajaran
di SDIT Asy-Syukriyyah?
Metode yang diterapkan di sekolah disesuaikan dengan materi yang
sedang diajarkan, jika pembelajaran yang sedang berlangsung adalah
pembelajaran yang sifatnya praktek maka pendidik menggunakan
metode demonstrsi, akan tetapi jika materi yang di sampaikan adalah
materi sejarah maka metode yang di gunakan adalah metode cerita.
Mengetahui
Waka Kesiswaan dan Kurikulum
Kustanti S.pdi
Transkip Wawancara
Nama : Ustadz Siti Mukhlishoh S.pd
Jabatan : Guru Kelas
Hari, Tanggal : Senin, 5 Juni 2017
1. Menurut ibu kriteria yang seperti apa pendidik yang ada di SDIT Asy-
Syukriyyah?
Pendidk yang di inginkan dan yang akan diciptakan adalah pendidik
yang berakhlak baik, berkpribadian baik, sopan, bertanggung jawab
karena pendidik adalan tauladan untuk para peserta didik. Baru
setelah berkpribadian baik yang kedua berpendidikan yang sesuai
akademik yang dia kuasai, sekolah juga mengadakan kajian-kajian
agama untuk para pegawai dan pendidik.
2. Bagaimana karakter Peserta didik di SDIT Asy-
Syukriyyah?bagaimana cara bapak untuk membentuk karakter qur’ani
dalam diri peserta didik?
Peserta didik yang di inginkan sekolah adalah peserta didik yang
berakhlak baik karena akhlak itu lebih utama dibandingkan akademik
peserta didik, tidak hanya disekolah diperhatikan kelakuan para
peserta didik, di rumah juga sekolah mengawasi dengan adanya buku
mutaba’ah/agenda harian, dimana dibuku tersebut peserta didik
diharuskan menulis kegiatan sehari-harinya dari mulai sholat, ngaji,
dan belajar. Karena didikan yang bagus ketika kecil akan membawa
pembiasaan yang baik dikemudian hari.
3. Pembelajaran apa saja yang dilakukan agar pendidikan islam peserta
didik dapat terbentuk sesuai yang diinginkan sekolah?
Pembelajaran islam yang diajarkan disekolah dimulai dari
membangun kesadaran peserta didik, akan tanggung jawab atas tugas
mereka masing-masing, karena dimulai dari tanggung jawab tersebut
maka dari situlah anak akan sukses dengan pembiasaan dari sejak
sedini mungkin
4. Tujuan pendidikan islam yang seperti apa yang diinginkan sekolah
dalam pembentukan karakter peserta didik?
Tujuan pendidikan islam dari pembelajaran yang sudah diajarkan
yakni ada tiga poins pertama agar peserta didik bertanggung jawab
atas kewajiban dia kepada sang maha pencipta yang kedua atas diri
sendiri, peduli dengan sesama manusia.
5. Bagaimana cara pendidik dalam menyampaikan Materi pembelajaran
di SDIT Asy-Syukriyyah?
Materi pembelajaran yang diterapkan di sekolah yakni menyampaikan
materi sesuai tingkatan kemampuan peserta didik itu sendiri
6. Bagaimana cara pendidik dalam menyampaikan Metode pembelajaran
di SDIT Asy-Syukriyyah?
Metode yang diterapkan di sekolah disesuaikan dengan materi yang
sedang diajarkan, jika pembelajaran yang sedang berlangsung adalah
pembelajaran yang sifatnya praktek maka pendidik menggunakan
metode demonstrsi, akan tetapi jika materi yang di sampaikan adalah
materi sejarah maka metode yang di gunakan adalah metode cerita.
Mengetahui
Guru Kelas
Siti Mukhlishoh
Transkip Wawancara
Nama : Ustadzah Nunung S.Pdi
Jabatan : Guru PAI
Hari, Tanggal : Senin, 5 Juni 2017
1. Menurut ibu kriteria yang seperti apa pendidik yang ada di SDIT Asy-
Syukriyyah?
Pendidk yang di inginkan dan yang akan diciptakan adalah pendidik
yang berakhlak baik, berkpribadian baik, sopan, bertanggung jawab
karena pendidik adalan tauladan untuk para peserta didik. Baru
setelah berkpribadian baik yang kedua berpendidikan yang sesuai
akademik yang dia kuasai, sekolah juga mengadakan kajian-kajian
agama untuk para pegawai dan pendidik.
2. Bagaimana karakter Peserta didik di SDIT Asy-
Syukriyyah?bagaimana cara bapak untuk membentuk karakter qur’ani
dalam diri peserta didik?
Peserta didik yang di inginkan sekolah adalah peserta didik yang
berakhlak baik karena akhlak itu lebih utama dibandingkan akademik
peserta didik, tidak hanya disekolah diperhatikan kelakuan para
peserta didik, di rumah juga sekolah mengawasi dengan adanya buku
mutaba’ah/agenda harian, dimana dibuku tersebut peserta didik
diharuskan menulis kegiatan sehari-harinya dari mulai sholat, ngaji,
dan belajar. Karena didikan yang bagus ketika kecil akan membawa
pembiasaan yang baik dikemudian hari.
3. Pembelajaran apa saja yang dilakukan agar pendidikan islam peserta
didik dapat terbentuk sesuai yang diinginkan sekolah?
Pembelajaran islam yang diajarkan disekolah dimulai dari
membangun kesadaran peserta didik, akan tanggung jawab atas tugas
mereka masing-masing, karena dimulai dari tanggung jawab tersebut
maka dari situlah anak akan sukses dengan pembiasaan dari sejak
sedini mungkin
4. Tujuan pendidikan islam yang seperti apa yang diinginkan sekolah
dalam pembentukan karakter peserta didik?
Tujuan pendidikan islam dari pembelajaran yang sudah diajarkan
yakni ada tiga poins pertama agar peserta didik bertanggung jawab
atas kewajiban dia kepada sang maha pencipta yang kedua atas diri
sendiri, peduli dengan sesama manusia.
5. Bagaimana cara pendidik dalam menyampaikan Materi pembelajaran
di SDIT Asy-Syukriyyah?
Materi pembelajaran yang diterapkan di sekolah yakni menyampaikan
materi sesuai tingkatan kemampuan peserta didik itu sendiri
6. Bagaimana cara pendidik dalam menyampaikan Metode pembelajaran
di SDIT Asy-Syukriyyah?
Metode yang diterapkan di sekolah disesuaikan dengan materi yang
sedang diajarkan, jika pembelajaran yang sedang berlangsung adalah
pembelajaran yang sifatnya praktek maka pendidik menggunakan
metode demonstrsi, akan tetapi jika materi yang di sampaikan adalah
materi sejarah maka metode yang di gunakan adalah metode cerita.
Mengetahui
Guru PAI
Transkip Wawancara
Nama : Ustadzah Yati Duriyati S.Pdi
Jabatan : Wali Kelas
Hari, Tanggal : Senin, 5 Juni 2017
1. Menurut bapak kriteria yang seperti apa pendidik yang ada di SDIT
Asy-Syukriyyah
2. Bagaimana karakter Peserta didik di SDIT Asy-
Syukriyyah?bagaimana cara bapak untuk membentuk karakter qur’ani
dalam diri peserta didik?
3. Pembelajaran apa saja yang dilakukan agar pendidikan islam peserta
didik dapat terbentuk sesuai yang diinginkan sekolah?
4. Tujuan pendidikan islam yang seperti apa yang diinginkan sekolah
dalam pembentukan karakter peserta didik?
5. Bagaimana cara pendidik dalam menyampaikan Materi pembelajaran
di SDIT Asy-Syukriyyah?
6. Bagaimana cara pendidik dalam menyampaikan Metode pembelajaran
di SDIT Asy-Syukriyyah?
Mengetahui
Guru Kelas
Yati Duriyat
Dekumentasi wawancara dengan kepala sekolah wakasek dan guru
bidang PAI
KEGIATAN TEST HAFALAN AL-QUR’AN DAN WISUDA AL-QUR’AN
KEGIATAN PRAMUKA SDIT ASY-SYUKRIYYAH
ORIENTASI SISWA BARU DAN FOTO PARA GURU SDIIT ASY-SYUKRIYYAH
ACARA MUKHOYYAM AL-QUR’AN UNTUK PARA GURU
KEGIATAN MUROJA’AH HAFALAN DAN SHOLAT DHUHA
KEGIATAN UPACARA DAN PENGARAHAN DARI PARA GURU DAN KEPALA SEKOLAH
UNTUK PARA SISWA
ACARA MABIT(MALAM BINA INSAN TAQWA)
FOTO STRUKTUR SEKOLAH SDIT ASY-SYUKRIYYAH