Anda di halaman 1dari 18

DOI: https://doi.org/10.15548/tabuah.v23i1.

210

TUMBUH DAN BERKEMBANGNYA


KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI SUMATERA DAN JAWA

Arki Auliahadi
IAIN Bukittinggi
email: arkilpm@gmail.com

Doni Nofra
IAIN Bukittinggi
email: doninofra25@gmail.com

Abstract

Islam is the most widely held belief by the people of Indonesia. The entry of Islam in
Indonesia is inseparable from the role of scholars and Muslim traders to form
various Islamic kingdoms in Indonesia. We have encountered traces of the spread of
Islam in the country, one of them being the various traces of the Islamic Empire in
Indonesia, especially those found on the islands of Sumatra and Java.

Keywords: Kingdom, Islam, Sumatra, Java

Abstrak

Islam menjadi kepercayaan yang paling banyak dianut oleh masyarakat Indonesia.
Masuknya Islam di Indonesia tidak terlepas dari peran para ulama dan pedagang
muslim hingga terbentuklah berbagai Kerajaan Islam di Indonesia. Jejak-jejak adanya
persebaran Islam di tanah air pun sudah banyak kita jumpai, salah satunya yakni
berbagai jejak Kerajaan Islam di Indonesia, khususnya yang terdapat di pulau
Sumatera dan Jawa.

Kata Kunci: Kerajaan, Islam, Sumatera, Jawa

PENDAHULUAN Nusantara. Beberapa teori tersebut ada


Islam bukan hanya sekedar yang menyatakan bahwa Islam masuk
agama atau keyakinan, tetapi ke Nusantara sekitar abad ke-7, abad ke-
merupakan asas dari sebuah peradaban. 11, dan sebagainya. Dari teori tersebut,
Sejarah telah membuktikan bahwa proses sentuhan awal masyarakat
dalam kurun waktu 23 tahun, Nabi Nusantara dengan Islam terjadi pada
Muhammad SAW mampu membangun abad ke-7 melalui proses perdagangan,
peradaban Islam di Jazirah Arabia yang kemudian pada abad selanjutnya Islam
berdasarkan pada prinsip-prinsip mulai tumbuh dan berkembang.
persamaan dan keadilan. Dalam waktu Selanjutnya melahirkan kerajaan-
yang singkat, pengaruh peradaban Islam kerajaan yang bercorak Islam. Seperti
tersebut segera menyebar ke berbagai kerajaan-kerajaan Islam di Sumatera,
belahan dunia, termasuk ke wilayah antara lain Samudera Pasai, Aceh,
Nusantara. Minangkabau. Kerajaan-kerajaan Islam
Ada berbagai macam teori yang di Jawa, antara lain Demak, Pajang,
menyatakan tentang masuknya Islam ke Mataram, Cirebon, Banten.
35
36 Tumbuh dan Berkembangnya...
Semua kerajaan tersebut
memiliki andil dalam mengembangkan PEMBAHASAN
khazanah peradaban Islam di Nusantara, Kerajaan-Kerajaan Islam di
khususnya peradaban Islam di wilayah Sumatera
kekuasaan kerajaan tersebut. Banyak kerajaan-kerajaan Islam
Dalam tulisan ini, penulis akan yang tumbuh dan berkembang di
membahas mengenai tumbuh dan Sumatera. Beberapa kerajaan Islam
berkembangnya kerajaan-kerajaan Islam tersebut antara lain:
di Sumatera dan Jawa. Beberapa
kerajaan Islam di Sumatera dan Jawa Samudera Pasai
sudah penulis sebutkan di atas. Kerajaan Samudera Pasai
terletak di Aceh dan merupakan
METODE kerajaan Islam pertama di Indonesia.
Penyusunan tulisan ini Kerajaan ini terletak di pesisir Timur
menggunakan metode penyusunan yang Laut Aceh. Kapan berdirinya
dikenal pada umumnya dalam metode Kesultanan Samudera Pasai belum bisa
penyusunan sejarah modern yaitu dipastikan dengan tepat dan masih
meliputi empat tahapan, yaitu:1 menjadi perdebatan para ahli sejarah.
heuristik berupa pengumpulan Namun, menurut Uka Tjandrasasmita
bahan/sumber, kritik sumber berupa (Ed) dalam buku Badri Yatim,
kritik intern-ekstern, interpretasi, dan menyatakan bahwa kemunculannya
penulisan dalam bentuk historiografi. sebagai kerajaan Islam diperkirakan
Heuristik merupakan tahap pencarian mulai awal atau pertengahan abad ke-
dan pengumpulan sumber-sumber 13, sebagai hasil dari proses Islamisasi
sejarah. Untuk penelitian ini, sumber- daerah-daerah pantai yang pernah
sumber dikumpulkan dari berbagai disinggahi pedagang-pedagang Muslim
tempat dan kriteria. Tahapan kedua sejak abad ke-7 dan seterusnya.3
adalah kritik sumber, yang dapat Berdasarkan berita dari Ibnu Batutah,
dibagi atas kritik ektern dan intern. dikatakan bahwa pada tahun 1267 telah
Kritik ekstern dilakukan untuk berdiri kerajaan Islam, yaitu kerajaan
mencari otentisitas arsip dan dokumen Samudra Pasai.4 Hal ini dibuktikan
yang sudah didapatkan. Sedangkan dengan adanya batu nisan makam
kritik intern dilakukan terhadap isi Sultan Malik Al Saleh (1297), Raja
dokumen yang otentik tersebut untuk pertama Samudra Pasai.5
mendapat kevalidan data yang Malik Al-Saleh, raja pertama
dikandungnya. Tahap ketiga adalah kerajaan Samudera Pasai, merupakan
analisis dan sintesis data. Fakta yang pendiri kerajaan tersebut. Dalam
diperoleh lalu dianalisis dengan Hikayat Raja-raja Pasai disebutkan
menggunakan analisis prosesual dan
struktural.2 Tahap berikutnya adalah 3
Badri Yatim, Sejarah Peradaban
tahap penulisan dalam bentuk karya Islam, (PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta:
historiografi. 2010), cet. 22, h. 205
4

1
Sartono Kartodirdjo, Pendekatan http://education.poztmo.com/2011/06/kesultana
Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah, n-samudera-pasai.html, diakses tanggal 11
(Jakarta: Gramedia, 1993); Kuntowijoyo, Maret 2012, Pukul 21.12 WIB.
Metodologi Sejarah, (Bandung: Tiara
5
Badri Yatim, Sejarah...., h. 205.
Wacana, 2003); Louis Gottschalk, Mengerti Pendapat lain menyatakan bahwa Raja pertama
Sejarah. Penterjemah Nugroho Notosusanto. kerajaan Samudera Pasai wafat tahun 1292 M.
(Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1985). Pendapat ini dikutip dari buku Musyrifah
2
Lihat juga: Christhoper Lloyd, The Sunanto, Sejarah Peradaban Islam Indonesia,
Structure of History, (Cambridge: Blackwell, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), h.
1993); Gilbert J. Garaghan, A. Guide to 94. Dari dua pendapat ini, penulis cenderung
Historical Method, (New York: Fordham kepada perkiraan tahun 1297 M karena
University Press, 1984). pendapat ini diperkuat oleh banyak sumber yang

Majalah Ilmiah Tabuah: Ta’limat, Budaya, Agama dan


Arki Auliahadi dan Doni 3
penulis dapat.

Volume 23 No. 1, Edisi Januari-Juni


38 Tumbuh dan Berkembangnya...
nama Malik Al-Saleh sebelum menjadi
raja adalah Merah Sile atau Merah Selu. sebagai salah satu kota dengan bandar
Ia masuk Islam setelah mendapatkan pelabuhan yang sangat sibuk. Samudera
seruan dakwah dari Syaikh Ismail Pasai menjadi pusat perdagangan
beserta rombongan yang datang dari internasional dengan lada sebagai salah
Mekkah.6 satu komoditas ekspor utama. Bukan
Pendapat bahwa Islam sudah hanya perdagangan ekspor impor yang
berkembang di sana sejak awal abad ke- maju. Sebagai bandar dagang yang
13 , didukung oleh berita China dan maju, Samudera Pasai mengeluarkan
pendapat Ibn Battutah yang mata uang sebagai alat pembayaran.
mengunjungi Samudera Pasai pada Salah satunya yang terbuat dari emas
pertengahan abad ke 14 M (tahun 746 dikenal sebagai uang dirham.12
H/1345 M).7 Dalam kisah perjalanannya
ke Pasai, Ibnu Battutah menggambarkan Kerajaan Aceh
Sultan Malikul Zhahir sebagai raja yang Kurang diketahui kapan kerajaan
sangat saleh, pemurah, rendah hati, dan ini sebenarnya berdiri. Anas Machmud
mempunyai perhatian kepada fakir berpendapat, sebagaimana yang dikutip
miskin. Meskipun ia telah menaklukkan dalam buku Badri Yatim, bahwa
banyak kerajaan, Malikul Zhahir tidak Kerajaan Aceh berdiri pada abad ke-15,
pernah bersikap sombong. Kerendahan di atas puing-puing kerajaan Lamuri,
hatinya itu ditunjukkan sang raja saat oleh Muzaffar Syah (1465-1497).
menyambut rombongan Ibnu Battutah.8 Dialah yang membangun kota Aceh
Samudera Pasai ketika itu Darussalam.13
merupakan pusat studi agama Islam dan Pada awalnya, wilayah kerajaan
tempat berkumpul ulama-ulama dari Aceh ini hanya mencakup Banda Aceh
berbagai negeri Islam untuk berdiskusi dan Aceh Besar yang dipimpin oleh
berbagai masalah keagamaan dan ayah Ali Mughayat Syah. Ketika
keduniaan.9 Selain itu, Sultan Malikul Mughayat Syah naih tahta
Zhahir juga mengutus para ulama untuk menggantikan ayahnya, ia berhasil
berdakwah ke berbagai wilayah memperkuat kekuatan dan
Nusantara.10 mempersatukan wilayah Aceh dalam
Kehidupan masyarakat kekuasaannya, termasuk menaklukkan
Samudera Pasai diwarnai oleh agama Kerajaan Pasai. Saat itu, sekitar tahun
dan kebudayaan Islam. 1511, kerajaan-kerajaan kecil yang
Pemerintahannya berdasarkan ajaran terdapat di Aceh dan pesisir timur
Islam, rakyatnya sebagian besar Sumatera seperti Peurelak (di Aceh
memeluk agama Islam. Raja-raja Pasai Timur), Pedir (di Pidie), Daya (Aceh
membina persahabatan dengan Campa, Barat Daya) dan Aru (di Sumatera
India, Tiongkok, Majapahit dan Utara) sudah berada di bawah pengaruh
Malaka.11 kolonial Portugis. Mughayat Syah
Selama abad 13 sampai awal dikenal sangat anti pada Portugis,
abad 16, Samudera Pasai dikenal karena itu, untuk menghambat pengaruh
Portugis, kerajaan-kerajaan kecil
tersebut kemudian ia taklukkan dan
6
Darmawijaya, Kesultanan Islam
Nusantara, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2010),
masukkan ke dalam wilayah
h. 35. kerajaannya. Sejak saat itu, Kerajaan
7
Badri Yatim, Sejarah...., h. 206-207 Aceh lebih dikenal dengan nama Aceh
8
Darmawijaya, op.cit., h. 36-37. Darussalam dengan wilayah yang
9
Badri Yatim, Sejarah...., h. 207. luas,
10
Darmawijaya, op.cit., h. 39.
11

http://education.poztmo.com/2011/06/kesultana
n-samudera-pasai.html, diakses tanggal 11
Maret 2012, Pukul 21.12 WIB. 12
Darmawijaya, Kesultanan Islam....,

Majalah Ilmiah Tabuah: Ta’limat, Budaya, Agama dan


Arki Auliahadi dan Doni 3
h. 40.
13
Badri Yatim, Sejarah...., h. 208-209.

Volume 23 No. 1, Edisi Januari-Juni


40 Tumbuh dan Berkembangnya...
hasil dari penaklukan kerajaan-kerajaan
kecil di sekitarnya.14 Sumatra Barat sekarang dan daerah-
Peletak dasar kebesaran daerah di sekitarnya. Kerajaan ini
Kerajaan Aceh adalah Sultan Alauddin pernah dipimpin oleh Adityawarman
Riayat Syah. Pada masa sejak tahun 1347. Sekitar tahun 1600-
pemerintahannya, wilayah kekuasaan an, kerajaan ini menjadi Kesultanan
Aceh Darussalam semakin meluas Islam.18
sampai di Bengkulu di pantai Barat, Munculnya nama Pagaruyung
seluruh Pantai Timur Sumatera, dan sebagai sebuah kerajaan Melayu tidak
Tanah Batak di pedalaman. Kegiatan dapat diketahui dengan pasti. Namun
perdagangan berkembang dengan pesat, dari beberapa prasasti yang ditinggalkan
terutama dengan Gujarat, Arab, dan oleh Adityawarman, menunjukan bahwa
Turki.15 Adityawarman memang pernah menjadi
Puncak kekuasaan kerajaan raja di negeri tersebut.19
Aceh terletak pada masa pemerintahan Pengaruh Islam di Pagaruyung
Sultan Iskandar Muda (1608-1637). berkembang kira-kira pada abad ke-16,
Pada masa ini merupakan masa paling yaitu melalui para musafir dan guru
gemilang bagi Aceh, di mana agama yang singgah atau datang dari
kekuasaannya meluas dan terjadi Aceh dan Malaka. Salah satu murid
penyebaran Islam hampir di seluruh ulama Aceh yang terkenal Syaikh
Sumatera.16 Abdurrauf Singkil (Tengku Syiah
Di masa pemerintahan Sultan Kuala), yaitu Syaikh Burhanuddin
Iskandar Muda, Aceh Darussalam Ulakan, adalah ulama yang dianggap
menjadi salah satu pusat pengembangan pertama-tama menyebarkan agama
Islam di Indonesia. Di Aceh dibangun Islam di Pagaruyung. Pada abad ke-17,
masjid Baiturrahman, rumah-rumah Kerajaan Pagaruyung akhirnya berubah
ibadah, dan lembaga-lembaga menjadi kesultanan Islam. Raja Islam
pengkajian Islam. Di sana tinggal yang pertama dalam tambo adat
ulama-ulama tasawuf yang terkenal, Minangkabau disebutkan bernama
seperti Hamzah Fansuri, Syamsuddin, Sultan Alif.
Syaikh Nuruddin Ar-Raniri, dan Abdul Dengan masuknya agama Islam,
Rauf As-Sinkili.17 maka aturan adat yang bertentangan
dengan ajaran agama Islam mulai
Kerajaan Minangkabau dihilangkan dan hal-hal yang pokok
Kerajaan Pagaruyung disebut dalam adat diganti dengan aturan agama
juga sebagai Kerajaan Minangkabau, Islam. Pepatah adat Minangkabau yang
merupakan salah satu Kerajaan Melayu terkenal: "Adat basandi syarak, syarak
yang pernah berdiri, meliputi provinsi basandi Kitabullah", yang artinya adat
Minangkabau bersendikan pada agama
14
Fadhlullah Jamil, Kerajaan Aceh
Islam, sedangkan agama Islam
Darussalam Dan Hubungannya Dengan bersendikan pada Al-Quran.
Semenanjung Tanah Melayu, dalam buku A.
Hasymy, Sejarah Masuk Dan Berkembangnya
Islam Di Indonesia: Kumpulan Prasaran Pada 18
Seminar Di Aceh, (Aceh: PT Al Ma’arif, 1993), http://geosejarah.org/index.php?opti
cet. 3, h. 231-232. on=com_content&view=article&id=65:kerajaa
15
Darmawijaya, Kesultanan Islam , n-pagaruyung-hegemoni-melampaui-sekat-
h. 41. sekat-
16
Ahmad Al-Usairy, Sejarah Islam: kewilayahan&catid=34:artikel&Itemid=59….
Sejak Zaman Nabi Adam Hingga Abad XX, diakses pada tanggal 12 Maret 2012, Pukul
Judul asli: At-Tarikh Al-Islami, penerjemah: 21.28 WIB
Samson Rahman, (Akbar Media, Jakarta: 2010),
19
cet. 10, h. 449. http://pakarbisnisonline.blogspot.co
17
Darmawijaya, Kesultanan Islam , m/2010/03/sejarah-berdirinya-kerajaan-
h. 44. pagaruyung.html…. diakses pada tanggal 12

Majalah Ilmiah Tabuah: Ta’limat, Budaya, Agama dan


Arki Auliahadi dan Doni 4
Maret 2012, pukul 21.30 WIB.

Volume 23 No. 1, Edisi Januari-Juni


42 Tumbuh dan Berkembangnya...
Pengaruh agama Islam
membawa perubahan secara Wilayahnya cukup luas, hampir
fundamental terhadap adat meliputi sepanjang pantai utara Pulau
Minangkabau. Tetapi sejak kapan Jawa. Sementara itu, daerah
pengaruh Islam memasuki tubuh adat pengaruhnya sampai ke luar Jawa,
Minangkabau secara pasti, masih sukar seperti ke Palembang, Jambi, Banjar,
dibuktikan. dan Maluku.22
Islam juga membawa pengaruh Dalam masa pemerintahan
pada sistem pemerintahan kerajaaan Raden Patah, Demak berhasil dalam
Pagaruyung dengan ditambahnya unsur berbagai bidang, di antaranya adalah
pemerintahan seperti Tuan Kadi dan perluasan dan pertahanan kerajaan,
beberapa istilah lain yang berhubungan pengembangan Islam dan
dengan Islam. Penamaan Nagari pengamalannya, serta penerapan
Sumpur Kudus yang mengandung kata musyawarah dan kerja sama antara
kudus yang berasal dari kata Quduus ulama dan umara (penguasa).
(suci) sebagai tempat kedudukan Rajo Keberhasilan Raden Patah dalam
Ibadat dan Limo Kaum yang perluasan dan pertahanan kerajaan dapat
mengandung kata qaum jelas dilihat ketika ia menaklukkan Girindra
merupakan pengaruh dari bahasa Arab Wardhana yang merebut tahta
atau Islam. Majapahit (1478), hingga dapat
Selain itu dalam perangkat adat menggambil alih kekuasaan Majapahit.
juga muncul istilah Imam, Katik Selain itu, Patah juga mengadakan
(Khatib), Bila (Bilal), Malin (Mu'alim) perlawanan terhada Portugis, yang telah
yang merupakan pengganti dari istilah- menduduki Malaka dan ingin
istilah yang berbau Hindu dan Buddha mengganggu Demak. Ia mengutus
yang dipakai sebelumnya.20 pasukan di bawah pimpinan putranya,
Pati Unus atau Adipati Yunus atau
Kerajaan-Kerajaan Islam di Jawa Pangeran Sabrang Lor (1511), meski
Kerajaan Demak akhirnya gagal. Perjuangan Raden Patah
Kerajaan Demak merupakan kemudian dilanjutkan oleh Pati Unus
kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. yang menggantikan ayahnya pada tahun
Demak sebelumnya merupakan daerah 1518.23
bawahan dari Majapahit. Daerah ini Dalam bidang dakwah Islam dan
diberikan kepada Raden Patah, pengembangannya, Raden Patah
keturunan Raja Majapahit yang mencoba menerapkan hukum Islam
terakhir.21 dalam berbagai aspek kehidupan. Selain
Ketika kekuasaan kerajaan itu, ia juga membangun istana dan
Majapahit melemah, Raden Patah mendirikan masjid (1479) yang sampai
memisahkan diri sebagai bawahan sekarang terkenal dengan masjid Agung
Majapahit pada tahun 1478. Dengan Demak. Pendirian masjid itu dibantu
dukungan dari para adipati, Raden Patah sepenuhnya oleh Walisongo.
mendirikan kerajaan Islam Demak Di antara ketiga raja Demak,
dengan gelar Senopati Jimbung Sultan Trenggana-lah yang berhasil
Ngabdurrahman Panembahan menghantarkan Kesultanan Demak ke
Palembang Sayidin Panatagama. Sejak masa jayanya. Pada masa Trenggana,
saat itu, kerajaan Demak berkembang daerah kekuasaan Demak meliputi
menjadi kerajaan maritim yang kuat. seluruh Jawa serta sebagian besar pulau-
pulau lainnya.

20 21
Badri Yatim, Sejarah..., h. 210-211.
http://www.minangforum.com/Thread-Sejarah-
Islam-di-Minangkabau…. diakses pada tanggal
12 Maret 2012, Pukul 21.35 WIB.

Majalah Ilmiah Tabuah: Ta’limat, Budaya, Agama dan


22
Arki Auliahadi dan Doni 4

http://arisandi.com/kerajaan- demak/….
diakses pada tanggal 13 Maret 2012, Pukul
21.35 WIB.
23
Darmawijaya, Kesultanan Islam ,
h. 65.

Volume 23 No. 1, Edisi Januari-Juni


44 Tumbuh dan Berkembangnya...
Cepatnya kota Demak
berkembang menjadi pusat perniagaan menyukai Arya Penangsang, Jaka
dan lalu lintas serta pusat kegiatan Tingkir akhirnya berhasil membunuh
pengislaman tidak lepas dari andil Arya Penangsang.
masjid Agung Demak. Dari sinilah para Sebagai raja Pajang, Jaka
wali dan raja dari Kesultanan Demak Tingkir bergelar Sultan Adiwijaya
mengadakan perluasan kekuasaan yang (1568-1582). Gelar itu disahkan oleh
dibarengi oleh kegiatan dakwah Islam Sunan Giri, dan segera mendapat
ke seluruh Jawa.24 pengakuan dari para adipati di Jawa
Tengah dan Jawa Timur. Sebagai
Kerajaan Pajang langkah pertama peneguhan kekuasaan,
Kesultanan ini merupakan Adiwijaya memerintahkan agar semua
kerajaan Islam pertama yang terletak di benda pusaka Demak dipindahkan ke
daerah pedalaman. Sebelumnya, Pajang. Setelah itu, ia menjadi salah
kerajaan Islam selalu berada di daerah satu raja yang paling berpengaruh di
pesisir, karena Islam datang melalui Jawa.
para pedagang dari Asia Barat yang Sultan Adiwijaya memperluas
berlabuh di pesisir.25 kekuasaannya di Jawa pedalaman ke
Sultan pertama Pajang adalah arah timur sampai daerah Madiun, di
Mas Kerebet. Ia berasal dari Pangging, aliran anak Bengawan Solo yang
desa di lereng Gunung Merapi sebelah terbesar. Tahun 1554, Blora, dekat
tenggara. Mas Karebet memiliki nama Jipang, diduduki pula. Kediri
lain, yakni Jaka Tingkir. Tingkir adalah ditundukannya pada tahun 1577. Tahun
nama tempat Mas Karebet dibesarkan. 1581, sesudah usia sultan Adiwijaya
Oleh Raja Demak ketiga, Jaka Tingkir melampaui setengah baya, ia berhasil
diangkat menjadi penguasa di Pajang, mendapatkan pengakuan sebagai sultan
setelah sebelumnya dinikahkan dengan Islam dari raja-raja terpenting di Jawa
anak perempuannya.26 Timur.27
Setelah Sultan Trenggana Kesultanan Pajang adalah
meninggal pada tahun 1546, anaknya kesultanan Islam yang menggantungkan
yang bernama Sunan Prawoto diangkat hidupnya pada budaya agraris, karena
sebagai penggantinya. Akan tetapi, ia secara geografis pajang jauh terletak di
kemudian meninggal terbunuh dalam pedalaman Jawa. Pengaruh agama Islam
perebutan kekuasaan oleh yang kuat di pesisir menjalar dan
keponakannya sendiri, yaitu Arya tersebar ke daerah pedalaman. Pada
Panangsang. masa pemerintahan Sultan Adiwijaya,
Selanjutnya, Arya Penangsang Pajang berusaha mengembangkan
menjadi penguasa Demak. Namun kesusasteraan dan kesenian Islam.28
karena Kadipaten Pajang juga telah
beranjak kuat dan memiliki wilayah Kerajaan Mataram
yang luas terjadilah pertentangan antara Pada waktu Sultan Adiwijaya
Jaka Tingkir dan Arya Penangsang. berkuasa di Pajang, Ki Ageng
Dengan bantuan dari kadipaten- Pemanahan dilantik menjadi adipati di
kadipaten lainnya yang juga tidak Mataram sebagai imbalan atas
keberhasilannya membantu menumpas
24
http://ridwanaz.com/islami/sejarah- Aria Penangsang. Sutawijaya, putra Ki
islam/sejarah-agama-islam-di-indonesia- Ageng Pemanahan diambil anak angkat
kerajaan-demak-bintara/... diakses pada
tanggal 13 Maret 2012, Pukul 21.37 WIB.
oleh Sultan Adiwijaya. Setelah Ki
25
http://ridwanaz.com/islami/sejarah- Ageng Pemanahan wafat pada tahun
1575, Sutawijaya diangkat menjadi
islam/sejarah-agama-islam-di-indonesia-
kerajaan-pajang/... diakses pada tanggal 13 26
Badri Yatim, Sejarah...., h. 212.
Maret 2012, pukul 21.38 WIB.

Majalah Ilmiah Tabuah: Ta’limat, Budaya, Agama dan


Arki Auliahadi dan Doni 4
27
Ibid., h. 213.
28
Darmawijaya, Kesultanan Islam....,
h. 67-68.

Volume 23 No. 1, Edisi Januari-Juni


46 Tumbuh dan Berkembangnya...
Adipati di Mataram. Setelah menjadi
Adipati, Sutawijaya ternyata tidak puas Blambangan. Untuk menguasai seluruh
dan ingin menjadi raja yang menguasai Jawa, Sultan Agung mencoba merebut
seluruh Jawa, sehingga terjadilah Batavia dari tangan Belanda. Namun
peperangan sengit pada tahun 1528 usaha Sultan mengalami kegagalan.30
yang menyebabkan Sultan Adiwijaya Kehidupan masyarakat di
mangkat. Setelah itu terjadi perebutan kerajaan Mataram, tertata dengan baik
kekuasaan di antara para bangsawan berdasarkan hukum Islam tanpa
Pajang dengan pasukan Pangeran meninggalkan norma-norma lama
Pangiri yang membuat Pangeran Pangiri begitu saja. Dalam pemerintahan
beserta pengikutnya diusir dari Pajang, Kerajaan Mataram Islam, Raja
Mataram. Setelah suasana aman, merupakan pemegang kekuasaan
Pangeran Benawa (putra Adiwijaya) tertinggi, kemudian diikuti oleh
menyerahkan tahtanya kepada sejumlah pejabat kerajaan. Di bidang
Sutawijaya yang kemudian pengadilan, dalam istana terdapat
memindahkan pusat pemerintahannya jabatan jaksa yang bertugas
ke Kota Gede pada tahun 1568. Sejak menjalankan pengadilan istana.31
saat itu berdirilah Kerajaan Mataram.29 Kerajaan Mataram
Dalam menjalankan menggantungkan kehidupan
pemerintahannya, Sutawijaya, Raja ekonominya dari sektor agraris. Hal ini
Mataram banyak menghadapi rintangan. karena letaknya yang berada di
Para adipati di pantai utara Jawa seperti pedalaman. Akan tetapi, Mataram juga
Demak, Jepara, dan Kudus yang memiliki daerah kekuasan di daerah
dulunya tunduk pada Pajang pesisir utara Jawa yang mayoritas
memberontak ingin lepas dan menjadi sebagai pelaut. Daerah pesisir inilah
kerajaan merdeka. Akan tetapi, yang berperan penting bagi arus
Sutawijaya berusaha menundukkan perdagangan Kerajaan Mataram.
adipati-adipati yang menentangnya dan Kebudayaan yang berkembang
Kerajaan Mataram berhasil meletakkan pesat pada masa Kerajaan Mataram
landasan kekuasaannya mulai dari berupa seni tari, pahat, suara, dan sastra.
Galuh (Jawa Barat) sampai Pasuruan Bentuk kebudayaan yang berkembang
(Jawa Timur). adalah upacara Kejawen yang
Setelah Sutawijaya mangkat, merupakan akulturasi antara
tahta kerajaan diserahkan oleh putranya, kebudayaan Hindu-Budha dengan
Mas Jolang, lalu cucunya Mas Islam.
Rangsang atau Sultan Agung. Pada Di samping itu, perkembangan
masa pemerintahan Sultan Agung, di bidang kesusastraan memunculkan
muncul kembali para adipati yang karya sastra yang cukup terkenal, yaitu
memberontak, seperti Adipati Pati, Kitab Sastra Gending yang merupakan
Lasem, Tuban, Surabaya, Madura, perpaduan dari hukum Islam dengan
Blora, Madiun, dan Bojonegoro. adat istiadat Jawa yang disebut Hukum
Untuk menundukkan Surya Alam.32
pemberontak itu, Sultan Agung
mempersiapkan sejumlah besar Kerajaan Cirebon
pasukan, persenjataan, dan armada laut Kesultanan Cirebon adalah
serta penempaan fisik dan mental. sebuah kerajaan Islam yang ternama di
Usaha Sultan Agung akhirnya berhasil Jawa Barat. Kerajaan ini didirikan oleh
pada tahun 1625. Kerajaan Mataram
berhasil menguasai seluruh Jawa,
30
Darmawijaya, Kesultanan Islam ,
h. 71-72.
kecuali Banten, Batavia, Cirebon, dan 31
Ibid., h. 73-74.
32
http://arisandi.com/kerajaan-
29
Darmawijaya, Kesultanan Islam....,
h. 69-70 dan Badri Yatim, Sejarah...., h. 214. mataram-islam/.. diakses pada tanggal 13 Maret
2012, Pukul 21.38 WIB.
Majalah Ilmiah Tabuah: Ta’limat, Budaya, Agama dan
Arki Auliahadi dan Doni 4
Sunan Gunung Jati. Ia kemudian
diyakini sebagai pendiri kesultanan Nasarudin atau Panembahan Tohpati
Cirebon dan Banten, serta menyebarkan (1677-1713).34
Islam di Majalengka, Kuningan, Kawali
Galuh, Sunda Kelapa, dan Banten. Kerajaan Banten
Setelah Syarif Hidayatullah wafat pada Semula Banten menjadi daerah
tahun 1568, terjadilah kekosongan kekuasaan Kerajaan Pajajaran. Pada
jabatan pimpinan tertinggi kerajaan tahun 1552, Fathahillah menyerahkan
Islam Cirebon. Pada mulanya, calon pemerintahan Banten kepada putranya,
kuat penggantinya adalah pangeran Hasanuddin.
Dipati Carbon, putra Pengeran Raja Banten pertama, Sultan
Pasarean, cucu Syarif Hidayatullah. Hasanuddin mangkat pada tahun 1570
Namun, Pangeran Adipati Carbon dan digantikan oleh putranya, Maulana
meninggal lebih dahulu pada tahun Yusuf. Sultan Maulana Yusuf
1565. memperluas daerah kekuasaannya ke
Kosongnya kekuasaan itu pedalaman. Pada tahun 1579 M
kemudian diisi dengan mengukuhkan kekuasaan Kerajaan Pajajaran dapat
pejabat istana yang memegang kendali ditaklukkan, ibu kotanya direbut, dan
pemerintahan selama Syarif rajanya tewas dalam pertempuran. Sejak
Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati saat itu, tamatlah kerajaan Hindu di
melaksanakan dakwah. Pejabat tersebut Jawa Barat.35
adalah Fatahillah atau Fadillah Khan. Pada masa pemerintahan
Fatahillah kemudian naik tahta, secara Maulana Yusuf, Banten mengalami
resmi menjadi Sultan Cirebon sejak puncak kejayaan. Keadaan Banten aman
tahun 1568. Setelah wafat, Fatahillah dan tenteram karena kehidupan
digantikan berturut-turut oleh Pangeran masyarakatnya diperhatikan, seperti
Dipati Ratu, Pangeran Dipati Anom dengan dilaksanakannya pembangunan
Carbon, dan Panembahan Girilaya.33 kota. Bidang pertanian juga
Panembahan Girilaya memiliki diperhatikan dengan membuat saluran
tiga putra, yaitu Pangeran Murtawijaya, irigasi.
Pangeran Kartawijaya, dan Pangeran Banten tumbuh menjadi pusat
Wangsakerta. Pada penobatan ketiganya perdagangan dan pelayaran yang ramai
di tahun 1677, kesultanan Cirebon karena menghasilkan lada dan pala yang
terpecah menjadi tiga. Ketiga bagian itu banyak. Pedangang Cina, India, Gujarat,
dipimpin oleh tiga anak Panembahan Persia, dan Arab banyak yang datang
Girilaya, yakni: berlabuh di Banten. Kehidupan sosial
a. Pangeran Martawijaya atau Sultan masyarakat Banten dipengaruhi oleh
Kraton Kasepuhan, dengan gelar sistem kemasyarakatan Islam. Pengaruh
Sepuh Abi Makarimi Muhammad tersebut tidak terbatas di lingkungan
Samsudin (1677-1703). daerah perdagangan, tetapi meluas
b. Pangeran Kartawijaya atau Sultan hingga ke pedalaman.36
Kanoman, dengan gelar Sultan Sultan Maulana Yusuf mangkat
Anom Abil Makarimi Muhammad pada tahun 1580. Setelah mangkat,
Badrudin (1677-1723). terjadilah perang saudara untuk
c. Pangeran Wangsakerta atau memperebutkan tahta di Banten. Setelah
Panembahan Cirebon, dengan gelar peristiwa itu, putra Sultan Maulana
Pangeran Abdul Kamil Muhammad
34
http://ridwanaz.com/islami/sejarah-
islam/sejarah-agama-islam-di-indonesia-
kerajaan-cirebon/... diakses pada tanggal 13
Maret 2012, Pukul 21.38 WIB.
35
Darmawijaya, Kesultanan Islam....,
33
Darmawijaya, Kesultanan Islam...., h. 83.
h. 91. 36
Ibid., h. 83-84.
Volume 23 No. 1, Edisi Januari-Juni
Arki Auliahadi dan Doni 4
Yusuf, Maulana Muhammad yang baru
berusia sembilan tahun diangkat ataupun ulama tersebut, mereka
menjadi Raja dengan perwalian semuanya menyiarkan suatu rangkaian
Mangkubumi. ajaran dan cara hidup, yang secara
Masa pemerintahan Maulana kualitatif lebih maju daripada perdaban
Muhammad berlangsung tahun 1580- yang ada. Tidak hanya bidang teologi
1596. Kemudian digantikan oleh Abdul monotheismenya dibanding dengan
Mufakir yang masih kanak-kanak teologi polytheisme tetapi juga di
didampingi oleh Pangeran bidang kehidupan kemasyarakatan yang
Ranamenggala. Setelah pangeran Rana tidak mengenal pembagian kasta. Bila
Menggala wafat, Banten mengalami dibandingkan dengan peradaban Hindu-
kemunduran.37 Budha, di mana masih dominan paham
Kesultanan banten mulai bangkit ‘‘animisme“ dan ‘‘dinamisme‘‘ primitif,
kembali, ketika dipimpin oleh Sultan maka ajaran-ajaran Islam jelas secara
Ageng Tirtayasa yang berkuasa pada kualitatif jauh lebih maju lagi.39
tahun 1651-1680. Cita-cita Sultan Pada hakikatnya, melihat corak
Ageng Tirtayasa adalah mempersatukan keberagaman masyarakat Islam di
wilayah Pasundan di bawah kekuasaan Indonesia yang lebih mempertahankan
Banten dan memajukan agama Islam. praktek budaya aslinya, Ajid Thohir
Untuk memajukan agama Islam, Sultan cenderung menilai bahwa pengaruh ini
bekerjasama dengan ulama-ulama akibat dari nilai-nilai universal yang
tasawuf yang mumpuni, salah satunya terkandung dalam ajaran Islam.
adalah Syaikh Yusuf Al-Makassari. Maksudnya, Islam pada tahap ini lebih
Menetapnya Syaikh di Kesultanan sebagai pihak yang menampung dan
Banten menyebabkan banten mengakomodasi budaya lain, bukan
berkembang menjadi salah satu pusat pihak yang mengubah atau
pengajaran tarekat Khalwatiyah dan mengkonversikan budaya itu. 40

Rifa’iyah. Adapun pola pembentukan


Pada masa Sultan Ageng budaya Islam di Sumatera
Tirtayasa, pelabuhan Banten mampu menggunakan pola Samudera Pasai.
berkembang menjadi pelabuhan ekspor Sejak awal perkembangannya,
internasional. Dari pelabuhan Banten, Samudera Pasai menunjukkan banyak
banyak komoditi dagang yang diekspor pertanda dari pembentukan suatu negara
ke Persia, India, Arab, Manila, baru. Kerajaan ini tidak saja berhadapan
Tiongkok, Jepang. Di sektor pertanian, dengan golongan-golongan yang belum
beliau membuka ladang-ladang baru, ditundukkan dan diislamkan dari
perluasan sawah, dan perbaikan wilayah pedalaman, tetapi juga harus
pengairan.38 menyelesaikan pertentangan politik
serta pertentangan keluarga yang
Pola Pembentukan Budaya Islam di berkepanjangan. Dalam proses
Sumatera perkembangannya menjadi negara
Islam yang semula datang di terpusat, Samudera Pasai juga menjadi
Nusantara pada abad pertama Hijriyah pusat pengajaran agama. Reputasinya
sebagai pusat agama terus berlanjut
dahulu, mau tidak mau menghadapi
kenyataan adanya beraneka warna 38
Ibid., h. 85.
peradaban itu. Baik yang membawa itu
kaum pedagang, kaum da’i ataupun
ulama. Tetapi bagaimanapun juga,
mungkin kurang sempurnanya ke-
Islaman kaum pedagang, kaum da’i
37
Ibid.

Volume 23 No. 1, Edisi Januari-Juni


44 Tumbuh dan
39
Ruslan Abdulgani, Islam Datang ke
Nusantara Membawa Tamaddun, dalam buku
A. Hasymy, Sejarah Masuk Dan
Berkembangnya Islam Di Indonesia:
Kumpulan Prasaran Pada Seminar Di Aceh,
(Aceh: PT Al Ma’arif, 1993), cet. 3, h. 112.
40
Ajid Thohir, Studi Kawasan Dunia
Islam : Perspektif Etno-Linguistik dan Geo-
Politik, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2009), cet. I, h. 400.

Majalah Ilmiah Tabuah: Ta’limat, Budaya, Agama dan


Arki Auliahadi dan Doni 4
walaupun kemudian kedudukan
ekonomi dan politiknya menyusut. DAFTAR KEPUSTAKAAN
Dengan pola tersebut, Samudera
Pasai memiliki “kebebasan budaya“ A. Hasymy, Sejarah Masuk Dan
untuk memformulasikan struktur dan Berkembangnya Islam Di
sistem kekuasaan, yang mencerminkan Indonesia: Kumpulan Prasaran
gambaran tetantang dirinya. Pola sama Pada Seminar Di Aceh, PT Al
dapat pula disaksikan pada proses Ma’arif, Aceh: 1993, cet. 3
terbentuknya kerajaan Aceh Al-Usairy, Ahmad, Sejarah Islam:
Darussalam.41 Sejak Zaman Nabi Adam Hingga
Abad XX, Judul asli: At-Tarikh
KESIMPULAN Al-Islami, penerjemah: Samson
Masuknya Islam ke wilayah Rahman, Akbar Media, Jakarta:
Nusantara, khususnya ke Sumatera dan 2010, cet. 10
Jawa, telah memberikan sebuah warna
baru dalam peradaban kedua wilayah Darmawijaya, Kesultanan Islam
tersebut. Islam tidak hanya dianggap Nusantara, Pustaka Al-Kautsar,
sebagai sebuah agama saja, akan tetapi Jakarta: 2010.
lebih jauh daripada itu, telah mampu Sunanto, Musyrifah, Sejarah
memasuki aspek-aspek kehidupan Peradaban Islam Indonesia, PT
manusia, salah satunya dalam bidang Raja Grafindo Persada, Jakarta:
budaya. Hal ini menyebabkan akulturasi 2005.
antara peradaban dengan Islam, dan
salah satu hasilnya adalah berupa Thohir, Ajid, Studi Kawasan Dunia
kerajaan-kerajaan. Pada tahap Islam : Perspektif Etno-
selanjutnya, kerajaan-kerajaan inilah Linguistik dan Geo-Politik, PT
yang berperan penting dalam Raja Grafindo Persada, Jakarta:
penyebaran dan pembentukan budaya 2009, cet. I.
Islam.
Yatim, Badri, Sejarah Peradaban
Islam, PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta: 2010, cet. 22.

http://geosejarah.org/index.php?option
=com_content&view=article&id
=65:kerajaan-pagaruyung-
hegemoni-melampaui-sekat-
sekat-
kewilayahan&catid=34:artikel&
Itemid=59
http://pakarbisnisonline.blogspot.com/2
010/03/sejarah-berdirinya-
kerajaan-pagaruyung.html
http://www.minangforum.com/Thread-
Sejarah-Islam-di-Minangkabau
http://arisandi.com/kerajaan-demak/
http://ridwanaz.com/islami/sejarah-
islam/sejarah-agama-islam-di-
indonesia-kerajaan-demak-
bintara/
41
Badri Yatim, Sejarah...., h. 226.

Volume 23 No. 1, Edisi Januari-Juni


Arki Auliahadi dan Doni 4
http://ridwanaz.com/islami/sejarah-
islam/sejarah-agama-islam-di-
indonesia-kerajaan-pajang/

http://arisandi.com/kerajaan-mataram-
islam/
http://ridwanaz.com/islami/sejarah-
islam/sejarah-agama-islam-di-
indonesia-kerajaan-cirebon/
http://education.poztmo.com/2011/06/k
esultanan-samudera-pasai.html,

Volume 23 No. 1, Edisi Januari-Juni


46 Tumbuh dan

Majalah Ilmiah Tabuah: Ta’limat, Budaya, Agama dan

Anda mungkin juga menyukai