LANDASAN TEORI
6
7
b. Moler
Tanda penyakit moler pada tanaman bawang merah adalah warna daunnya
tampak kuning, tanaman cepat layu, bentuk daun terpelintir atau meliuk, serta
tanaman mudah tercabut karena pertumbuhan akar terganggu dan membusuk.
Tanaman yang terserang juga akan mengalami pengurangan hasil yang
signifikan.
Gejala Moler meperlihatkan ciri yang khas yaitu warna daun menjadi
kuning dan bentuknya melengkung terpelintir. Hal ini menyebabkan tanaman
menjadi cepat layu, kurus kekuningan dan terkulai seperti akan roboh. Pada
bagian dasar umbi lapis terlihat koloni cendawan berwarna putih dan apabila
dipotong membujur maka terlihat adanya pembusukan yang berawal dari dasar
umbi meluas ke atas maupun ke samping (Gambar 2.2).
c. Busuk Daun
Penyakit yang disebabkan cendawan Peronospora destructor ini mengganas
terutama pada musim hujan. Gejala awal berupa bercak hijau pucat di dekat
ujung daun lalu meluas dengan sangat cepat bila intensitas hujan tinggi. Daun
9
d. Antraknosa
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi cendawan Collectricum yang menyukai
area lembab. Spora antraknosa mudah menyebar terbawa aliran atau percikan
10
air. Gejalanya mirip dengan gejala busuk daun atau bercak ungu namun
antraknosa cepat menyebabkan tanaman mati. Apabila tidak segera ditangani,
untuk mencegah antraknosa maka harus menjaga agar area tanam bersih dari
gulma dan tidak terlalu lembab dan rutin menyemprotkan fungisida kontak
berbahan aktif propineb.
2.2 Citra
Citra atau gambar merupakan salah satu komponen multimedia yang
memegang peranan yang sangat penting sebagai bentuk informasi. Citra sebagai
keluaran suatu sistem yang bersifat optic berupa foto, bersifat analog berupa
sinyal-sinyal video, atau bersifat digital yang dapat langsung disimpan dalam peta
magnetic (Muhammad dkk, 2020). Citra memiliki karakteristik yang tidak
dimiliki oleh data teks, yaitu citra kaya dengan informasi. Meskipun sebuah citra
kaya akan informasi, namun seringkali citra yang kita miliki mengalami
penurunan mutu (degradasi) citra yaitu penurunan kualitas citra, misalnya
karena mengandung cacat atau derau (noise), warnanya terlalu kontras, kurang
tajam, kabur (blurring), dan sebagainya (Sugiarti, 2018). Kemudian dalam
jurnal lain, mengemukakan pendapat bahwa citra merupakan fungsi menerus
(continue) atas intensitas cahaya pada bidang dua dimensi. Sebuah citra
mengandung informasi tentang objek yang direpresentasikan. Citra dapat juga
diartikan sebagai gambar 2 dimensi yang dihasilkan dari gambar analog dua
11
dimensi yang kontinu menjadi gambar diskrit melalui proses sampling (Nabuasa,
2019).
2.4 Klasifikasi
Klasifikasi adalah pengelompokkan data atau objek baru ke dalam kelas
atau label berdasarkan atribut-atribut tertentu. Teknik dari klasifikasi adalah
dengan melihat variabel dari kelompok data yang sudah ada (Nurul Chamidah,
2019). Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk mengklasifikasi adalah
metode K-Means.
√∑
n
2
D ( p ,c )n= ( p ¿ ¿ i−c i )2∨¿ ¿ ¿ ............................................................................
i=0
(1)
Keterangan :
p = data
c = centroid
n = jumlah data
i = iterasi
G ( x , y )=
1
2π
exp
x
{
+
σx σy
y
}
exp ( 2 πμ 0 ( x cos θ+ y sin θ ) )...............................(2)
Keterangan :
𝜃 = orientasi
𝜇 = frekuensi
Keterangan :
i = ordinat piksel
j = absis piksel
Kemudian setelah diperoleh nilai energy maka nilai energy akan digunakan
sebagai masukan klasifikasi. sebagai ciri yang membedakan antara penyakit yang
satu dengan penyakit lainnya. Adapun langkah-langkah untuk analisis tekstur
dengan gabor filter adalah sebagai berikut:
17
2.6 Flowchart
Flowchart dapat diartikan sebagai suatu sarana yang menunjukkan langkah-
langkah yang harus dilaksanakan dalam menyelesaikan suatu masalah untuk
komputasi dengan cara mengekspresikannya ke dalam serangkaian simbol-simbol
grafis khusus. Flowchart merupakan bagan yang menjelaskan tentang prosedur
atau langkah-langkah dalam menyelesaikan suatu masalah dari suatu program
(Rosa & Shalahuddin, 2018).
Kita dapat memeriksa berbagai pendekatan dan mencari solusi yang jauh lebih
cepat dibandingkan dengan bahasa pemrograman tradisional dan spreadsh.
Matlab adalah singkatan dari MATrix LABoratory. Pertama kali dibuat
untuk mempermudah penggunaan dua koleksi subrutin pada pustaka FORTRAN
yaitu: LINPACK dan EISPACK, dalam menangani komputasi matriks. Sejak itu,
Matlab berkembang menjadi sebuah sistem yang interaktif sekaligus sebagai
bahasa pemrograman untuk keperluan-keperluan ilmiah, komputasi teknis, dan
visualisasi. Elemen data dasar Matlab adalah matriks. Perintah-perintah
diekspresikan dalam bentuk yang sangat mirip dengan bentuk yang digunakan
dalam matematika dan bidang teknik. Contoh persamaan b=Ax, dengan A, b, dan
x matriks, ditulis: b=A*x. Untuk mendapat solusi x dari A dan b, tulis: x=A\b,
tidak diperlukan penulisan program khusus untuk operasi-operasi matriks seperti
perkalian matriks atau invers matriks. Oleh karena itu bahasa Matlab
menyelesaikan masalah tersebut memerlukan waktu lebih cepat dibanding waktu
yang dibutuhkan bahasa pemrograman tingkat tinggi lain (Atina, 2019).
Aplikasi Matlab juga bermanfaat dalam membantu atau memudahkan
pekerjaan manusia dalam beberapa hal, yaitu (Zaitunt 2019).
1. Perhitungan matematika.
2. Komputasi numerik.
3. Simulasi dan pemodelan
4. Visualisasi dan analisis data.
5. Pembuatan grafik untuk keperluan sains dan teknik.
6. Pengembangan aplikasi, misalnya dengan memanfaatkan GUI.
20