Anda di halaman 1dari 7

Vol 5 No 4, Desember 2021

PENGGUNAAN TOILET BERSIH DAN SEHAT UNTUK


MENINGKATKAN SANITASI LINGKUNGAN

Yunikartika Miniarti Sudin1, Marlina Firana Enes2, Ordilia Viven3,


Agnesia Nimat Parus4, Makrina Sedista Manggul5
yunisudin8@gmail.com1, firaenes1@gmail.com2, ordiliaviven@gmail.com3, inessparus686@gmail.com4,
sedistamanggul1992@gmail.com5
Mahasiswa D-III Kebidanan UNIKA Santu Paulus Ruteng, 1,2,3,4
Dosen D-III Kebidanan UNIKA Santu Paulus Ruteng 5
Alamat : Jln. Jend. Ahmad Yani No. 10, Tromolpos 805,
Ruteng 86508 ; Telp. (0385) 220305 Fax (0385) 21095 ;
Email : stikesst.paulusruteng@yahoo.co.id
Flores – NTT- Indonesia.

ABSTRAK
Latar belakang : toilet merupakan fasilitas dasar atau salah satu sarana sanitasi yang paling
vital dan harus ada dalam setiap rumah tangga. Selain tersedia dalam jumlah yang memadai,
toilet juga harus bersih, nyaman dan layak digunakan. Toilet dapat bermanfaat sebagai tempat
pembuangan kotoran manusia (tinja), dimana tinja sangat dipandang sebagai benda yang
dapat membahayakan kesehatan bila tidak ditangani secara serius karena tinja bisa di jadikan
sebagai media untuk penularan penyakit terutama penyakit diare. Sanitasi merupakan suatu
upaya yang dilakukan untuk menghindari timbulnya penyakit serta perilaku manusia yang
tidak memiliki kebiasaan hidup bersih dan sehat dalam rangka memperbaiki dan
mempertahankan kesehatan yang baik. Analisis dan situasi : dari hasil pengamatan team
bersama pemerintahan desa dan petugas kesehatan masih banyak masyarakat di desa Golo
Ngawan Kecamatan Sambi Rampas Kabupaten Manggarai Timur yang belum memiliki toilet
berstandar dan bersih seperti banyaknya toilet yang tidak beratap dan dindingnya pakai
bambu atau kain, tidak menggunakan kloset, tidak menyediakan air tempat cuci tangan, tidak
menyediakan tempat sampah dan tidak membuat aliran pembuangan air. Permaslahan :
banyak masyarakat yang belum menyadari dan memahami bagaimana pentingnya
penggunaan toilet dengan standar sanitasi yang bersih dan sehat sehingga tidak menyebabkan
pencemaran lingkungan dan penyebaran penyakit bagi masyarakat. Kesimpulan : dapat
meningkatkan kesadaran masyarakat dalam penggunaan toilet bersih sebagai upaya untuk
meningkatkan sanitasi lingkungan yang sehat.

Kata Kunci : Sanitasi Lingkungan, toilet bersih

ABSTRACT
Background: toilet is a basic facility or one of the most vital sanitation facilities and must
exist in every household. In addition to being available in adequate quantities, toilets must
also be clean, comfortable and suitable for use. Toilets can be useful as a place to dispose of
human waste (feces), where feces are seen as objects that can endanger health if not handled
seriously because feces can be used as a medium for disease transmission, especially

633
http://pkm.uika-bogor.ac.id/index.php/ABDIDOS/issue/archive
diarrheal diseases. Sanitation is an effort made to avoid disease and human behavior who do
not have clean and healthy living habits in order to improve and maintain good health.
Analysis and situation: from the observations of the team with the village government and
health workers, there are still many people in Golo Ngawan village, Sambi Rampas district,
East Manggarai Regency who do not have standard and clean toilets, such as many toilets
that do not have roofs and the walls use bamboo or cloth, do not use toilets , does not provide
water for hand washing, does not provide a trash can and does not create a drainage flow.
Problem: many people do not realize and understand how important it is to use toilets with
clean and healthy sanitation standards so that they do not cause environmental pollution and
spread disease to the community. Conclusion: can increase public awareness in the use of
clean toilets as an effort to improve healthy environmental sanitation.

Keywords: Environmental Sanitation, clean toilet

PENDAHULUAN
Keberadaan fasilitas sanitasi sangat tentang hygiene dan sanitasi serta masih
penting untuk memberikan keleluasaan ada pandangan dari masyarakat yang
dalam Buang Air Besar (BAB) seseorang menganggap bahwa untuk membangun
seperti toilet. Toilet merupakan salah satu jamban yang memenuhi syarat kesehatan
sarana sanitasi yang paling vital dan membutuhkan biaya yang mahal (Ballbesy,
kebersihan toilet dapat dijadikan ukuran Doke, & Limbu, 2020)
terhadap kualitas manajemen sanitasi di Keluarga sehat adalah suatu kondisi
suatu tempat (Andresni, Zahtamal, atau keadaan sejahtera baik secara fisik,
Septiani, & Mitra, 2019) mental dan sosial yang kemudian
Data menunjukkan bahwa Provinsi memungkinkan terciptanya keluarga utuh
NTT memiliki angka cakupan sanitasi agar bisa hidup normal secara sosial
yang terendah jika dibandingkan dengan maupun ekonomi. Kesehatan masyarakat
provinsi lain di Indonesia termasuk dapat dicapai salah satunya dengan
Provinsi Papua dan Papua Barat. Hasil pendidikan untuk merubah sikap dan
riset kesehatan dasar (Riskesdas) perilaku keluarga yang kurang baik
menunjukkan bahwa hanya 22% rumah terhadap kesehatan lingkungan. Kondisi
tangga yang memiliki jamban keluarga lingkungan yang kotor dan tidak sehat
yang memenuhi syarat dan umumnya dapat menimbulkan berbagai macam
sebanyak 53% rumah tangga memiliki penyakit (Hartini & Munandar, 2016)
jamban yang tidak memenuhi syarat Lingkungan merupakan faktor
sedangkan sisanya yaitu 25% tidak terbesar yang mempengaruhi individu dan
memiliki jamban keluarga. Hasil riskesdas masyarakat, dimana penggunaan jamban
2013 menunjukkan bahwa perilaku buang merupakan salah satu kondisi lingkungan
air besar (BAB) di jamban pada penduduk yang berpengaruh terhadap kesehatan,
> 10 tahun sudah mencapai angka 88,2%, keadaan lingkungan yang tidak memenuhi
sedangkan untuk balita proporsi persyaratan kesehatan dan perilaku
penggunaan jamban baru mencapai 40,6%. masyarakat dapat menimbulkan dampak
Rendahnya proporsi ini disebabkan karena yang dapat merugikan bagi masyarakat
kurangnya pengetahuan dari masyarakat pedesaan dan pekotaan, hal ini disebabkan

634
kurangnya pengetahuan masyarakat penyebaran penyakit menular dapat
dibidang kesehatan. Rendahnya tingkat dikurangi, serta dapat mendukung
penggunaan jamban dimasyarakat terciptanya lingkungan yang bersih dan
disebabkan oleh pengetahuan masyarakat sehat ( Wijayanti, Widagdo, & Shaluhiyah,
yang kurang terkait jamban, serta masih 2016)
banyak masyarakat yang tidak Dari hasil pengamatan team kami
menggunakan jamban secara benar. Hal ini bahwa masih begitu banyak masalah yang
disebabkan karena masyarakat yang di temukan seperti masih banyaknya toilet
mengambil sikap berdasarkan pengalaman yang tidak beratap dan dindingnya pakai
dari keluarga yang tidak menggunakan bambu atau kain, toilet tidak menggunakan
jamban di rumah (Wildanun & Ridwan, kloset, tidak menyediakan air tempat cuci
2017) tangan, tidak tersedianya tempat sampah,
Bakteri yang terdapat pada toilet tidak membuat aliran pembuangan air dan
merupakan bakteri yang berasal dari tanah, banyak masyarakat yang belum menyadari
air, mulut manusia, urin, kotoran dan kulit bagaimana pentingnya penggunaan toilet
manusia yang buang sembarangan. Bakteri yang bersih dan sehat. Hal ini akan
yang paling banyak ditemukan pada menyebabkan pencemaran lingkungan dan
seluruh tempat di dalam toilet merupakan menyebarkan penyakit bagi masyarakat
bakteri yang biasanya ada pada kulit setempat lebih khusus di desa Golo
manusia Ngawan Kecamatan Sambi Rampas
Manfaat Toilet sebagai tempat Manggarai Timur yang belum memenuhi
pembuangan kotoran manusia (tinja), kriteria penggunaan toilet bersih dan sehat.
dimana tinja sangat dipandang sebagai Berdasarkan uraian diatas, Tim
benda yang dapat membahayakan tertarik untuk mengedukasi masyarakat
kesehatan bila tidak ditangani secara serius melalui kegiatan penyuluhan untuk
karena tinja bisa di jadikan sebagai media meningkatkan kesadaran dalam
untuk penularan penyakit terutama penggunaan toilet layak pakai sebagai
penyakit diare. Dimanfaatkannya jamban upaya dalam meningkatkan sanitasi
oleh keluarga maupun masyarakat yang lingkungan di desa Golo Ngawan
memenuhi syarat kesehatan dapat Kecamatan Sambi Rampas Kabupaten
mengurangi pencemaran lingkungan dan Manggarai Timur.

METODE PELAKSANAAN
Pendekatan yang dilakukan dalam tidak memiliki toilet bersih. Dalam
kegiatan Pengabdian ini adalah melakukan pengabdian ini dilakukan pemeriksaan
pemberian edukasi. Lokasi pengabdian ini pada persyaratan ruang, sirkulasi udara,
dilakukan di desa Golo Ngawan pencahayaan, konstruksi bangunan, air bak
Kecamatan Sambi Rampas Kabupaten yang terdapat pada setiap toilet
Manggarai Timur. pengabdian ini masyarakat. Data diperoleh dari hasil
dilaksanakan selama 2 bulan dari bulan juli observasi, kemudian dikategorikan apakah
sampai dengan agustus tahun 2021. Objek toilet tersebut bersih atau tidak.
pengabdian ini adalah masyarakat yang

635
HASIL DAN PEMBAHASAN
TOILET BERSIH (2008), mencuci tangan merupakan teknik
Toilet merupakan fasilitas dasar atau dasar yang paling penting dalam
salah satu sarana sanitasi yang paling vital pencegahan dan pengontrolan infeksi.
dan harus ada dalam setiap rumah tangga. Standarisasi toilet yang baik seperti yang
Selain tersedia dalam jumlah yang dilansir dari situs Kementerian Pekerjaan
memadai, toilet pun harus bersih, nyaman Umum (PU). Persyaratan ruang untuk
dan layak digunakan. Hal ini di sebabkan buang air besar (WC): P = 80 - 90 cm, L =
karna toilet yang kotor dapat menimbulkan 150 - 160 cm, T = 220 - 240 cm. Ruang
dampak berupa penyebaran berbagai untuk buang air kecil (Urinoir): L = 70 -
penyakit yang potensial sebagai sarana 80 cm, T = 40-45 cm. Sirkulasi Udara
penyebaran penyakit. mempunyai kelembaban 40 – 50 %.
Berdasarkan hasil survey dari WTO Pencahayaan sistem pencahayaan toilet
(World Toilet Organization) bahwa hampir umum dapat menggunakan pencahayaan
50% pria tidak mencuci tangannya setelah alami dan pencahayaan buatan. Konstruksi
keluar dari WC, sedangkan hampir 25% Bangunan kemiringan minimum lantai 1%
wanita tidak mencuci tangannya setelah dari panjang atau lebar lantai, dinding,
keluar dari WC ubin keramik yang dipasang sebagai
Menurut WHO (2009) cuci tangan pelapis dinding, gysum tahan air atau bata
adalah suatu prosedur/ tindakan dengan lapisan tahan air dan langit-langit,
membersihkan tangan dengan terbuat dari lembaran yang cukup kaku dan
menggunakan sabun dan air yang mengalir rangka yang kuat sehingga memudahkan
atau Hand rub dengan antiseptik (berbasis perawatan dan tidak kotor.
alkohol). Sedangkan menurut James

Gambar 1. Foto sosialisasi penggunaan toilet bersih.

Kriteria toilet yang bersih dan sehat setelah membuang air besar. Ketersediaan
adalah sebagai berikut air bersih, ketersediaan air bersih yang
Tersedianya tempat sampah, tempat cukup di toilet secara kuantitas maupun
sampah merupakan bagian yang sangat kualitas untuk mencegah penyakit seperti
penting yang harus ada di dalam maupun kubis, diare dan hepatitis. Dinding dan atap
di luar toilet. Tempat cuci tangan dan harus dalam kondisi bersih, debu dan
penyedian sabun, tempat cuci tangan dan kotoran yang menempel di dinding dan
penyediaan sabun sangat di butuhkan di atap toilet berpotensi memicu penyakit
dalam toilet guna untuk mencuci tangan pernapasan seperti asma,dan iritasi kulit.

636
Pembuangan air yang lancar, pembuangan merembes ke tempat lain sehingga
air yang tidak lancar atau tersumbat dapat tercemar ke lingkungan sekitar.

Gambar 2. Foto sebelum dan sesudah penyediaan sabun cuci tangan

Gambar 3. Foto keadaan toilet sebelum dan sesudah bersih

Beberapa penyakit yang muncul akibat


penggunaan toilet kotor SANITASI LINGKUNGAN
Penyakit demam tifoid penyakit ini Sanitasi merupakan suatu cara dan
disebabkan oleh infeksi bakteri salmonella upaya yang dilakukan untuk menghindari
typhi. Adapun gejalanya adalah diare, timbulnya suatu penyakit akibat perilaku
mual, muntah, nafsu makan menurun,tidak manusia yang disengaja untuk
enak badan, dan ruam. Disentri terjadi membudayakan kebiasaan hidup bersih
akibat infeksi bakteri shigella atau parasit dan sehat untuk mencegah terkontaminasi
entamoeba histolytica pada usus. Kolera langsung dengan bahan-bahan kotor yang
adalah infeksi yang menyebabkan berbahaya terhadap kesehatan manusia.
seseorang mengalami diare dengan warna Beberapa tujuan sanitasi diantaranya
pucat seperti air cucian beras. adalah: untuk memperbaiki dan

637
mempertahankan kesehatan yang baik pada Beberapa contoh sanitasi yang baik
manusia, Efisiensi produksi dapat diantaranya adalah membuat dan mengatur
dimaksimalkan, membudayakan hidup saluran pembuangan air hujan di pinggir
bersih dengan tujuan agar masyarakat tidak jalan, membuat dan mengatur saluran
berinteraksi langsung dengan limbah. pembuangan limbah rumah tangga “dapur
Manfaat sanitasi terhadap kehidupan dan kamar mandi”, membuang sampah
manusia diantara adalah mencegah pada tempat yang telah disediakan,
timbulnya penyakit menular, mencegah pengelolaan limbah/sampah dengan baik,
atau mengurangi kemungkinan terjadinya teratur dan berkesinambungan, misalnya
polusi udara, menghindari pencemaran, dengan memilih sampah plastik, kertas,
mengurangi jumlah persentase sakit, organik, kaca dan logam. Sanitasi juga
terciptanya kondisi lingkungan yang harus memiliki kondisi yang baik dan
bersih, sehat, dan nyaman. layak seperti : memiliki akses air, akses
jamban dan sarana cuci tangan.

KESIMPULAN
Dari hasil pengabdian ini syarat toilet yang sehat dan bersih,
disimpulkan dapat meningkatkan memberikan gambaran tentang manfaat
kesadaran masyarakat dalam penggunaan penggunaan toilet layak pakai,
toilet bersih sebagai upaya untuk memberikan gambaran dampak
meningkatkan sanitasi lingkungan melalui penggunaan toilet dalam meningkatkan
kegiatan penyuluhan, memberikan sanitasi lingkungan.
pengetahuan pada masyarakat tentang

DAFTAR PUSTAKA
Andresni, H., Zahtamal, Septiani, W., & menciptakan lingkungan yang sehat
Mitra. (2019, Agustus). Efektivitas melalui pembuatan MCK bagi warga
Edukasi Toilet Training terhadap KAMP Pengunsi Timor Barat.
Perilaku Ibu dan Kemampuan Toilet Jurnal Pengabdian Masyarakat
Training Anak Usia 18-36 Bulan. Berkemajuan, IV(1), 601 - 606.
Jurnal Kesehatan Komunitas, V(2),
49-55. Hartini, & Munandar, K. (2016, September
12). Sikap dan perilaku keluarga
Ballbesy, J. M., Doke, S., & Limbu, R. tentang manfaat jamban dengan
(2020, Desember 04). Gambaran kejadian diare di Bondowoso. Jurnal
pelaksanaan program sanitasi total Biologi dan Pembelajaran Biologi,
berbasis masyarakat di desa Oelpuah I(1), 1-13.
kecamatan Kupang Tengah. Media
Kesehatan Masyarakat, II(03), 40 - https://pustaka.pu.go.id/, K. P. (2019,
47. Maret 01). standar toilet umum
Indonesia. Retrieved from
Boimau, K., Selan, N. R., Tobe, Y. A., & https://pustaka.pu.go.id/resensi-
Pah, C. J. (2020, November). Upaya buku/standar-toilet-umum-

638
indonesia/1G82G: Wijayanti, K. A., Widagdo, L., &
https://pustaka.pu.go.id/resensi- Shaluhiyah, Z. (2016, Januari).
buku/standar-toilet-umum- Faktor-faktor yang berhubungan
indonesia/1G82G dengan Buang Air Besar di jamban
di Desa Gunungsari Kecamatan
Utami, E. J., Rusmiati, Rokhmalia, F., & Pulosari Kabupaten Pemalang.
Suprijandani. (2017, Desember). Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-
Analisi kandungan jamur Candida Journal), IV(1), 450 - 460.
albicans terhadap sanitasi tiolet
umum di pasar kota Bojonegoro. Wildanun, & Ridwan, A. (2017, Mei 16).
Global Health Science, II(4), 422 - Hubungan pengetahuan dengan
428. penggunaan jamban pada keluarga di
wilayah Aceh Besar. JIM FKEP,
IV(1), 42-46.

639

Anda mungkin juga menyukai